Manajemen

Manajemen Komunikasi: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Contohnya

manajemen komunikasi
Written by Novi V

Manajemen Komunikasi – Halo sobat Grameds, apakah kalian mengetahui apa itu manajemen komunikasi? Agar dapat mengetahui definisi manajemen komunikasi dengan baik, maka kita harus memahami pengertian dari setiap kata tersebut, yaitu manajemen dan komunikasi.

Manajemen

manajemen komunikasi

pexels.com

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dengan memberdayakan anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi lainnya.

Untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Manajemen sering didefinisikan sebagai seni menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Manajer mencapai tujuan organisasi dengan menugaskan orang lain untuk melakukan semua tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam beberapa buku manajemen, seni membiarkan orang lain melakukan pekerjaan dalam proses adalah perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan mengarahkan berbagai upaya untuk mencapai tujuan, dan berkomunikasi adalah proses dimana seseorang atau kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi untuk berhubungan dengan lingkungan dan orang lain.

Ciri-ciri ilmu komunikasi antara lain tidak berubah, kompleks, kausal, dan sarat dengan potensi masalah. Dilihat dari karakteristik tersebut, proses komunikasi sangat kompleks. Oleh karena itu, perilaku komunikatif harus dikelola dengan baik. Di sinilah jurusan manajemen komunikasi dapat membantu.

Manajemen adalah sekelompok orang yang melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Direksi memiliki tanggung jawab utama atas berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang-bidang yang berada di bawah kendalinya. Karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan.

Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat berkomunikasi dengan karyawan secara tepat. Manajemen adalah proses merancang dan memelihara lingkungan di mana orang-orang yang bekerja sama dalam sebuah tim dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan seefisien mungkin (H. Weihrich & H. Koontz).

Komunikasi

Sedangkan komunikasi sebagai verb dalam bahasa Inggris, “communicate”, berarti

(1) Untuk bertukar pikiran, perasaan dan informasi;

(2) Membuat tahu;

(3) Menyamakan; dan

(4) Memiliki hubungan simpatik. Dalam namanya, “communication” berarti:

  • Pertukaran simbol, pesan, dan informasi serupa;
  • Proses komunikasi antar individu melalui simbol-simbol yang sama;
  • Seni mengungkapkan gagasan
  •  Ilmu menyampaikan informasi, sikap, dan/atau perilaku ekspresif lainnya. Setidaknya ada empat elemen utama dalam model komunikasi, yaitu sumber (source), pesan (message), saluran (channel) dan penerima (receiver).

Wilbur Schramm menyatakan komunikasi adalah proses berbagi. Schramm menggambarkannya sebagai berikut:

“Komunikasi berasal dari kata (bahasa) latin communis yang berarti umum (common) atau bersama-sama. Saat kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang mencoba mengembangkan komunitas dengan seseorang. Dengan kata lain, kami mencoba untuk berbagi informasi, ide atau sikap.

manajemen komunikasi

Dalam uraian ini, misalnya, saya mencoba berkomunikasi dengan pembaca untuk menyampaikan gagasan bahwa esensi komunikasi sebenarnya adalah upaya untuk membuat penerima atau pemberi merasakan pengertian (pemahaman) pesan tertentu.

Komunikasi yang efektif sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses komunikasi dalam menyampaikan pesan yang diinginkan. Organisasi sangat membutuhkannya karena tanpa komunikasi yang efektif antara pemangku kepentingan yang berbeda, hal itu menyebabkan penyampaian layanan yang buruk.

Komunikasi akan terlaksana dengan baik jika direncanakan dan diorganisir dengan menggunakan manajemen komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan informasi, ide, penjelasan, perasaan, pertanyaan dari komunikator kepada komunikator. Komunikasi adalah sesuatu yang sangat mendasar, dalam prosesnya pasti ada tujuan:

  1. Menerapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha.
  2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
  3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan efisien.
  4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi.
  5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.

Selain tujuan tersebut, elemen komunikasi meliputi; Harus ada sumber, harus ada maksud atau tujuan, harus ada berita atau informasi, harus ada saluran atau media komunikasi, dan harus ada penerima berita. Untuk keperluannya, komunikasi memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  1. Fungsi informasi
  2. Fungsi komando,
  3. Fungsi pengaruh dan distribusi, dan
  4. Fungsi terpadu

Komunikasi efektif apabila komunikator menjalankan perannya dengan baik, sehingga terjadi proses komunikasi yang baik dan tepat dimana ide atau gagasan dibicarakan satu persatu, cara musyawarah antara komunikator dan komunikator, dan memiliki pemahaman atas informasi bahwa segala sesuatu menjadi bahan pembicaraan untuk mencapai mufakat dan mufakat. Selanjutnya, proses komunikasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif.

Menurut Soesanto (1976), komunikasi bertujuan untuk menciptakan keharmonisan di antara para pelaku komunikasi. Model aksi media untuk mencapai hal ini harus tidak hanya reaktif, tetapi juga strategis. Saat berkomunikasi, kita dapat melihat berbagai jenis individu dengan latar belakang, pendidikan, kepercayaan, budaya, kondisi mental, dan kebutuhan yang berbeda.

Untuk meningkatkan efisiensi komunikasi sering terjadi karena berbagai masalah komunikasi. Pertama-tama, Anda harus menyadari perlunya komunikasi yang efektif. Pemimpin atau manajer memiliki peran penting dalam proses komunikasi karena manajer dapat menerapkan kebijakan atau tindakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Selanjutnya, penting untuk meningkatkan efektivitas komunikasi untuk menggunakan umpan balik.

Komunikasi dua arah ini memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih efisien. Pemimpin dan manajer dapat melakukan dua hal penting: mendorong umpan balik dan menggunakannya secara efektif. Manajer dapat menciptakan lingkungan yang mendorong umpan balik dan menerima umpan balik melalui aktivitas mereka sendiri. Jenis komunikasi dan bagaimana seorang manajer berkomunikasi dengan bawahannya dapat menentukan jumlah umpan balik yang akan mereka terima.

Selain itu, peran aktif manajer adalah menjaga dan meneliti opini yang akan terjadi. Di sinilah peran manajemen partisipatif dan komunikasi tatap muka merupakan cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi melalui penggunaan umpan balik. Terakhir, pemimpin dan manajer harus memiliki teknik komunikasi yang baik, menjadi komunikator yang efektif.

Saat menjalankan tugas, manajer harus berkomunikasi dengan bawahan agar rencana bisnis dapat dilaksanakan. Memimpin membutuhkan manajer untuk berkomunikasi untuk mencapai tujuan operasional. Dengan demikian, seorang manajer akan dapat menjalankan fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.

Pengertian Manajemen Komunikasi

manajemen komunikasi

pexels.com

Manajemen komunikasi pada dasarnya adalah kombinasi antara ilmu komunikasi dengan teori manajemen yang diterapkan dalam banyak konteks komunikasi yang berbeda.

Manajemen komunikasi juga dapat dipahami sebagai perencanaan sistematis, implementasi, pemantauan, dan peninjauan semua saluran komunikasi dalam suatu perusahaan atau organisasi dan juga antar organisasi termasuk pengorganisasian dan penyebaran pedoman untuk komunikasi baru yang terhubung ke jaringan, organisasi, atau teknologi komunikasi.

Dalam pengertiannya, manajemen komunikasi adalah proses bolak-balik pertukaran sinyal untuk menginformasikan, membujuk, atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan diatur oleh konteks hubungan komunikator dan konteks sosialnya.

Menurut Kaye (1994). Manajemen media lahir dari kebutuhan untuk bertindak sebagai jembatan antara ahli teori media dan praktisi media. Para ahli teori memiliki keterbatasan dalam menerapkan pengetahuan yang tersedia bagi mereka. Sementara itu, praktisi media mengalami keterbatasan dalam hal referensi teori atau ilmu komunikasi.

Menurut Parag Diwan (1999) 11, manajemen komunikasi adalah proses penggunaan sumber daya komunikasi yang terintegrasi melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Antar Venus, manajemen komunikasi adalah proses mengelola sumber daya komunikasi untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam konteks komunikasi yang berbeda.

Konteks komunikasi di sini mengacu pada tingkat komunikasi pribadi, antar pribadi, organisasi, pemerintahan, sosial atau bahkan internasional. Manajemen komunikasi identik dengan interaksi sosial. Ada kalanya Anda harus tahu bagaimana memposisikan diri dengan benar dalam situasi tertentu, Anda juga harus tahu bagaimana menghadapi dan bekerja sama dengan orang lain tanpa terlibat dalam urusan pribadi.

Ini adalah bagian dari mengapa penting untuk memiliki sikap profesional dalam diri Anda masing-masing. Mengelola komunikasi di dalam dan di antara sistem sosial. Manajemen komunikasi meliputi P4I (Penerimaan, Pengelolaan, Penyimpanan, dan Penyampaian Informasi) dalam subsistem sosial yang terdiri dari individu, kelompok, organisasi, massa dan masyarakat. Konsep manajemen dari sudut pandang ilmu komunikasi sebenarnya dipahami sebagai proses mempengaruhi orang lain.

Selanjutnya, konsep manajemen komunikasi juga memberitahu kita bahwa kemampuan berkomunikasi dengan baik bukan hanya sesuatu yang melekat pada diri kita, tetapi juga sesuatu yang dapat kita pelajari dan kembangkan.

Misalnya, kita dapat meningkatkan komunikasi kita untuk menjadi komunikator yang handal. Di situlah letak manfaat mempelajari manajemen komunikasi, terutama untuk lebih memahami bagaimana berkomunikasi dengan orang lain, agar komunikasi berlangsung sebagai komunikasi yang efektif.

Manajemen komunikasi menggabungkan pendekatan manajemen dengan manajemen komunikasi yang memungkinkan kita untuk mencapai keselarasan dalam komunikasi yang kita lakukan.

  1. Didasarkan pada karakteristik ilmu komunikasi. Karakteristik ilmu komunikasi antara lain bersifat irreversible, kompleks, berdimensi sebab akibat, dan mengandung potensi problem. Dilihat dari karakteristik tersebut suatu proses komunikasi sangatlah rumit. Maka suatu tindakan komunikasi haruslah dikelola secara tepat. Disinilah subdisiplin manajemen komunikasi dapat memberikan kontribusinya.
  1. Terkait dengan kebutuhan fungsionalisasi ilmu komunikasi di dalam upaya menciptakan atau knowledge worker di bidang komunikasi. Knowledge worker adalah tenaga komunikasi yang memiliki wawasan teoritis tentang komunikasi dan memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu tersebut. Dalam studi manajemen komunikasi, suatu model pembelajaran komunikasi yang mengarah pada pembekalan meaningful knowledge dan meaningful skills dapat dikonstruksi.

Komunikasi dianggap penting untuk elemen lain dari manajemen organisasi. Untuk alasan pertama, komunikasi berfungsi untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan target hasil yang dicapai. Kedua, berfungsi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan organisasi. Ketiga, membina hubungan antar anggota organisasi dalam melaksanakan tugas (beban kerja) organisasi yang berbeda. Untuk alasan ini, keterampilan komunikasi yang efektif merupakan keharusan mutlak bagi seorang karyawan organisasi.

Fungsi dan Manfaat Manajemen Komunikasi dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, manajemen komunikasi memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai sarana pemahaman yang sama di antara semua anggota perusahaan dan sebagai sarana untuk melibatkan orang lain dalam perusahaan dengan informasi yang diberikan secara jelas.

Manajer memiliki peran membimbing setiap anggota timnya untuk bekerja sesuai dengan pedoman yang disepakati untuk memaksimalkan keuntungan.

Selain itu, gaya manajemen ini juga sangat berguna untuk menjaga hubungan baik dengan setiap anggota perusahaan. Tanpa komunikasi yang baik kemungkinan akan timbul konflik internal yang berdampak pada kerjasama yang kurang optimal.

Berikut adalah fungsi manajemen komunikasi lainnya di perusahaan yang dapat Anda simak di bawah ini:

Mengelola Komunikasi Sebagai Kendali

Manajer mengontrol perilaku setiap orang, keanggotaan dalam bentuk aturan atau peraturan keanggotaan. Oleh karena itu, aktivitas setiap anggota harus dilakukan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya untuk menghindari konflik yang mungkin timbul.

Mengelola Komunikasi Sebagai Motivasi

Pengelola akan menuntut setiap anggota untuk dapat memotivasi setiap anggota agar mampu berkinerja dengan baik sesuai dengan SOP yang berlaku.

Mengelola Komunikasi Sebagai Bentuk Ekspresi Emosi

Perusahaan yang memiliki manajemen komunikasi yang baik akan menciptakan koordinasi yang baik antar tim. Dengan demikian, komunikasi akan digunakan sebagai sarana penting untuk mengungkapkan perasaan setiap anggota. Dengan demikian, ia akan dapat meminimalkan segala macam masalah yang mungkin timbul dari konflik interpersonal.

Mengelola Komunikasi Sebagai Alat untuk Menyebarkan Informasi

Tujuan akhir dari komunikasi adalah sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan untuk mengidentifikasi pilihan lain untuk penerapan kebijakan yang benar.

Tujuan Manajemen Komunikasi

Pada dasarnya tujuan manajemen komunikasi adalah untuk menjalin interaksi yang baik sehingga dapat memahami dan memahami cara berkomunikasi dengan pihak lain.

Manajemen komunikasi juga merupakan media informasi yang membentuk cara orang lain berinteraksi.

Beberapa tujuan manajemen komunikasi dalam masyarakat luas meliputi; mengembangkan hubungan profesional, membentuk itikad baik (goodwill), meningkatkan toleransi (tolerance) , saling pengertian (mutual understanding), saling menghargai (mutual appreciation) dan memperoleh pendapat yang menguntungkan, baik dalam hubungan external maupun internal.

Bentuk dan Contoh Manajemen Komunikasi

George R. Terry menjelaskan bahwa komunikasi terdiri dari 5 unsur penting, yaitu:

1. Komunikasi Formal

Komunikasi Formal adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan tanpa adanya pengaturan tertentu. Bentuk komunikasi yang digunakan dalam saluran komunikasi resmi ini memiliki wewenang dan tanggung jawab melalui berbagai instruksi baik tertulis maupun lisan dengan menggunakan prosedur-prosedur fungsional yang terjadi dari atasan ke bawah atau sebaliknya.

Contohnya adalah kebijakan peraturan perusahaan tentang jumlah jam kerja yang ditentukan dalam kontrak kerja.

2. Komunikasi Informal

Komunikasi informal juga tidak memerlukan pengaturan khusus dan biasanya terjadi secara spontan. Seperti saran yang berkaitan dengan tanggung jawab atau tugas di tempat kerja. Contohnya adalah seorang anggota perusahaan memberikan saran dan umpan balik ketika mengambil tugas.

3. Komunikasi Informal

Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan untuk membicarakan hal-hal selain pekerjaan. Jenis komunikasi ini menekankan hubungan antara orang-orang. Bagaikan dua karyawan yang saling curhat masalah dalam kehidupan di luar pekerjaan.

4. Komunikasi Teknis

Komunikasi teknis adalah komunikasi yang dirancang untuk mengkomunikasikan strategi tertentu, seperti manajer pemasaran memberikan bimbingan teknis tentang bagaimana melakukan pemasaran melalui media sosial.

5. Komunikasi prosedural

Komunikasi prosedural adalah komunikasi yang dilakukan untuk melaporkan kinerja perusahaan.

Onong U. Effendi, sebaliknya, membagi komunikasi menjadi tiga bagian, yaitu:

  • Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi bolak-balik antara atasan dan bawahan yang etis.

  • Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjalin antara manajer dan karyawan dalam suatu perusahaan. Dengan kata lain, komunikasi horizontal adalah aliran komunikasi yang berlangsung pada tingkat organisasi tertentu.

  • Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjalin antara perusahaan dengan perusahaan lain di luar perusahaan.

Manajemen Komunikasi dalam Komunikasi Orang Dewasa

Michael Kaye dalam bukunya yang berjudul Communication Management menjelaskan bahwa ada pola komunikasi pada orang dewasa yang sering mirip dengan boneka Matouschka Rusia. Menurutnya, boneka terkecil merupakan bagian dari konsep komunikasi orang dewasa saat ini.

Bagian ini akan menjelaskan tentang diri. Saling pengertian dan empati merupakan langkah yang sangat penting dalam mencapai manajemen diri yang efektif. Dengan kata lain, komunikasi batin yang terjadi harus mencakup persepsi, perasaan, ingatan, dan cara berpikir.

Sementara boneka tertutup adalah boneka komunikasi interpersonal. Orientasi interpersonal ini terletak pada bagaimana seseorang dapat berhubungan dengan orang lain dan bagaimana individu dapat berinteraksi dengan individu lain dalam melakukan kegiatan komunikatif yang bermakna.

Untuk boneka  khususnya, people-in-system doll, akan ada lebih banyak fokus pada sistem sosial atau organisasi tempat mereka bekerja, yang dapat mempengaruhi orang tersebut dalam cara mereka berkomunikasi dengan orang lain dalam sistem. Untuk boneka keempat, boneka keterampilan, kami akan lebih fokus mengemas semua boneka lainnya.

Model kompetensi ini penting untuk dipahami karena model kompetensi ini tidak hanya dapat dinilai secara eksternal, tetapi pada semua tingkatan “Boneka Matouschka Rusia”. Seseorang menjadi ahli dalam komunikasi interpersonal ketika dia dapat memahami dan melakukan kontrol atas dirinya sendiri.

Selain itu, seseorang juga akan dianggap lebih kompeten dalam berkomunikasi apabila ia dapat membangun, mengoordinasikan, dan menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau rekan kerja. Terakhir, seseorang juga akan dinilai ahli dalam komunikasi ketika ia dapat mengubah sistem yang telah berlaku sebelumnya.

Penutup

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen komunikasi merupakan proses timbal balik dalam memberikan informasi kepada orang lain.

Mengelola komunikasi adalah kunci keberhasilan hubungan apapun, baik itu persahabatan atau kemitraan. Tanpa komunikasi yang baik, segalanya menjadi rumit.

Demikian penjelasan singkat tentang manajemen komunikasi, mulai dari pengertian, tujuan, bentuk dan fungsi serta manfaat manajemen komunikasi dalam bisnis. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan untuk Anda. Jangan lupa membaca dan membeli buku di Gramedia ya!

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

Baca juga artikel terkait tentang “Manajemen Komunikasi”:

Tingkatan Manajemen: Pengertian, Fungsi, & Peran dalam Perusahaan

Memahami Komunikasi Nonverbal: Pengertian Hingga Tips

Unsur Komunikasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Jenis-Jenis Komunikasi Lengkap dengan Penjelasan

Menerapkan Komunikasi Efektif dalam Kehidupan Bersosial

About the author

Novi V

Selain suka membuat tulisan bertemakan administrasi, saya juga senang menulis dengan tema manajemen. Hal ini karena kedua hal itu saling berkaitan satu sama lain.