Psikologi

Macam-Macam Penyakit Mental dan Cara Mengobati serta Mencegahnya

Macam-Macam Penyakit Mental
Written by Sevilla Nouval

Macam-Macam Penyakit Mental – Penyakit mental merupakan jenis gangguan mental yang memiliki ciri-ciri serta pengobatan yang tentunya berbeda-beda. Seperti hanya memerlukan terapi percakapan saja dan beberapa di antaranya terdapat pula yang memerlukan konsumsi obat yang berkala hingga terapi berkepanjangan. Tiap jenis gangguan mental sendiri mempunyai berbagai macam faktor penyebabnya, baik karena trauma masa lalu hingga warisan genetik.

Mental atau jiwa juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dengan serius. Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah penyakit yang mempengaruhi emosi, pola pikir dan perilaku penderitanya. Sama halnya dengan penyakit fisik, penyakit mental juga ada obatnya. Di Indonesia, penderita gangguan mental diidentikkan dengan sebutan ‘orang gila’ atau ‘sakit jiwa’ dan sering mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan bahkan hingga di pasung.

Padahal, bagi penderita gangguan mental bisa dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pengobatan. Gangguan mental atau jiwa bisa menyerang siapa saja. Tidak terkecuali bagi muda bahkan sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan.

Terdapat banyak faktor yang bisa memicu terjadinya gangguan atau penyakit mental mulai dari menderita penyakit tertentu sampai mengalami stres akibat peristiwa traumatis seperti ditinggal mati orang yang disayang, kehilangan pekerjaan atau terisolasi untuk waktu yang lama.

Mengingat peristiwa peristiwa traumatis tersebut kerap dialami banyak orang akhir akhir ini, maka tak heran adanya pandemi covid-19 juga sering dikaitkan dengan munculnya gangguan mental pada seseorang. Berikut ini ulasan terkait macam-macam penyakil mental. Simak informasinya!

Penyebab Gangguan Mental

"Macam-Macam Penyakit Mental

Diagnosis Gangguan Mental

Untuk menentukan jenis gangguan mental yang diderita pasien, psikiater akan melakukan pemeriksaan medis kejiwaan dengan mewawancarai pasien atau keluarganya. Pertanyaan yang akan diajukan meliputi:

  1. Gejala yang dialami, termasuk sejak kapan gejala muncul dan dampaknya pada aktivitas sehari hari
  2. Riwayat penyakit mental pada pasien dan keluarganya
  3. Peristiwa yang dialami pasien di masa lalu yang memicu trauma
  4. Obat obatan dan suplemen yang pernah atau sedang dikonsumsi
  5. Guna menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah tes darah
  6. Melalui tes darah, dokter dapat mengetahui apakah gejala pada pasien disebabkan oleh gangguan tiroid, kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA.

Macam-Macam Penyakit Mental

Setelah melakukan sejumlah pemeriksaan, dokter bisa menentukan jenis atau macam-macam penyakit mental yang dialami pasien. Dari sekian banyak jenis gangguan mental, beberapa yang paling sering terjadi adalah:

1. Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu Minggu atau berbulan bulan.

2. Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi serta kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia membuat penderitanya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.

3. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya merasa cemas atau takut secara berlebihan dan terus menerus dalam menjalani aktivitas sehari hari. Penderita gangguan kecemasan dapat mengalami serangan panik yang berlangsung lama dan sulit dikendalikan.

4. Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat sedih dan putus asa dalam periode tertentu, kemudian menjadi sangat senang dalam periode yang lain.

5. Gangguan Tidur

Gangguan tidur merupakan perubahan pada pola tidur yang sampai mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya. Beberapa contoh gangguan tidur adalah sulit tidur (insomnia), mimpi buruk (parasomnia), atau sangat mudah tertidur (narkolepsi).

6. Gangguan Makan

Gangguan makan terjadi dengan penderita kehilangan kontrol atas kuantitas makanan yang mereka konsumsi, antara terus menerus tanpa henti atau malah tidak mau makan hingga memuntahkan kembali makanan yang masuk sehingga tubuhnya kekurangan nutrisi makanan. Gangguan makanan ini juga bisa mempengaruhi fisik untuk tidak bisa melakukan aktifitas fisik seperti biasa karena kekurangan asupan gizi tersebut.

7. Obsesif-Compulsif Disorder

Jenis gangguan mental ini membuat penderita harus melakukan kegiatan berulang. Jika tidak maka penderita akan menderita kecemasan hebat. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja, baik dewasa, remaja bahkan anak anak.

8. Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian ini menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk dirubah. Penderita gangguan ini mengalami kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain sehingga seringkali tidak dapat berbaur dengan lingkungan sosialnya.

9. Sindrom Tourette

Jenis gangguan mental ini membuat penderitanya melakukan tic yaitu ucapan atau gerakan berulang dari luar kendali penderitanya. Hal ini dapat terjadi pada anak usia 2-15 tahun dan umum terjadi pada anak laki laki daripada anak perempuan.

10. Psikosomatis

Jenis gangguan mental ini memunculkan masalah fisik dan cara berpikir penderita sendiri. Gejala awal penderita ini diawali dengan rasa cemas, gelisah, stres sampai depresi. Tidak hanya orang dewasa saja tetapi anak anak juga bisa terkena gangguan ini. Masalah fisik yang muncul dari gangguan ini adalah mudah lelah, nyeri pada otot, sesak napas hingga telapak tangan berkeringat. Terkadang mereka juga cemas berlebih ketika keluhannya ringan.

11. Factitious

Disebut juga sebagai gangguan buatan, jenis gangguan mental ini merupakan sebuah penyakit serius yang mendorong penderitanya bertindak seolah olah mereka memiliki penyakit fisik atau psikologis. Seseorang yang mengidap factitious disorder sengaja memalsukan beragam penyakit untuk menerima perhatian. Penderita gangguan ini tidak akan ragu untuk menyakiti diri sendiri agar dapat menjalani operasi yang seharusnya tidak perlu.

12. Disosiatif

Jenis gangguan mental ini menghilangkan kesinambungan antara pikiran, tindakan,ingatan hingga identitas. Gangguan ini sering dialami dengan seseorang yang traumatis yang mendalam sebagai bentuk pertahanan diri dari trauma tersebut.

13. Stres Pasca-Trauma (PTSD)

Gangguan Mental ini disebabkan oleh kejadian traumatis yang menyebabkan penderita akan histeris bila melihat kejadian sama atau hampir mirip terjadi. Gangguan dapat sangat mengganggu aktivitas keseharian penderita dan menyebabkan tekanan emosional.

14. Kontrol Impuls

Jenis gangguan mental ini dapat diartikan dapat sebagai kesulitan seseorang dalam menahan diri untuk selalu berbuat agresif. Penderita gangguan ini kesulitan mengontrol diri sendiri sehingga kesulitan dalam mengontrol diri sendiri dan orang lain.

15. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD atau attention deficit Hyperactivity adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sulit fokus, impulsif dan hiperaktif yang seringkali mengganggu aktifitas serta pencapaian penderita. Penyebab attention deficit Hyperactivity utamanya masih belum diketahui dengan pasti.

Namun umumnya gangguan mental ini dapat terjadi karena faktor genetik dan lingkungan. ADHD juga dapat terjadi pada dewasa maupun pada anak anak. Gangguan Mental sering disepelekan karena tidak memiliki dampak yang terlihat atau dapat terlihat oleh orang awam secara langsung. Karenanya sangat penting untuk anda atau penderita untuk mendapatkan perhatian dan penanganan yang tepat. Jika anda mengalami salah satu mental diatas maka anda perlu konsultasi ke dokter.

Macam-Macam Penyakit Mental

Komplikasi Gangguan Mental

Gangguan Mental dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi maupun perilaku. Bahkan, satu gangguan mental yang tidak diatasi bisa memicu gangguan mental lainnya. Beberapa komplikasi yang bisa muncul adalah:

  1. Perasaan tidak bahagia dalam hidup
  2. Konflik dengan anggota keluarga
  3. Kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain
  4. Terasing dari kehidupan sosial
  5. Kecanduan rokok, alkohol atau NAPZA
  6. Keinginan untuk bunuh diri dan mencelakai orang lain
  7. Terjerat masalah hukum dan keuangan
  8. Rentan sakit akibat daya tahan tubuh menurun

Pengobatan Penyakit Mental

Pengobatan gangguan mental tergantung pada jenis gangguan yang dialami dan tingkat keparahannya. Selain terapi perilaku kognitif dan pemberian obat, dokter juga akan menyarankan pasien menjalani gaya hidup yang sehat. Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan oleh seseorang yang terkena penyakit gangguan mental.

1. Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif adalah jenis psikoterapi yang bertujuan mengubah pola pikir dan respons pasien dari negatif menjadi positif. Terapi ini menjadi pilihan utama untuk mengatasi gangguan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, gangguan tidur, depresi dan skizofrenia.

Seperti halnya pada banyak kasus yang sudah terjadi, dokter akan mengkombinasikan terapi perilaku kognitif dan obat obatan, agar pengobatan menjadi lebih efektif.

2. Obat-obatan

Untuk meredakan gejala yang dialami pasien dan meningkatkan efektivitas psikoterapi, dokter dapat meresepkan sejumlah obat berikut:

  1. Antidepresan, misalnya fluoxetine
  2. Antipsikotik, seperti aripiprazole
  3. Pereda cemas, misalnya alprazolam
  4. Mood Stabilizer, seperti lithium

3. Perubahan gaya hidup

Menjalani gaya hidup sehat dapat memperbaiki kualitas tidur penderita gangguan mental yang juga mengalami gangguan tidur, terutama bila dikombinasikan dengan metode pengobatan di atas. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

  1. Mengurangi asupan gula dalam makanan
  2. Memperbanyak makan buah dan sayur
  3. Membatasi konsumsi minuman berkafein
  4. Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  5. Mengelola stres dengan baik
  6. Melakukan olahraga secara rutin
  7. Makan cemilan dengan sedikit karbohidrat sebelum tidur
  8. Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari

Jika mengalami gangguan mental yang cukup parah, maka penderita perlu menjalani rawat inap di rumah sakit jiwa. Demikian pula jika penderita tidak bisa menjalani perawatan mandiri atau gangguan mental menyebabkan penderita melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Macam-Macam Penyakit Mental

Pencegahan Penyakit Mental

Tidak semua gangguan mental dapat dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko serangan gangguan mental yaitu:

  1. Berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi
  2. Berbagi dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah
  3. Berolahraga rutin, makan teratur dan mengelola stres dengan baik
  4. Menetapkan jadwal tidur dan bangun tidur yang teratur setiap harinya
  5. Mengikuti latihan untuk menenangkan pikiran atau relaksasi, misalnya dengan meditasi dan yoga
  6. Tidak merokok dan tidak menggunakan NAPZA
  7. Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein
  8. Mengonsumsi obat yang diresepkan dokter sesuai dengan dosis dan aturan pakai
  9. Memeriksakan diri ke dokter atau psikolog untuk menjalani skrining awal kesehatan mental atau bila muncul gejala gangguan mental.

Jika Grameds ingin memahami lebih jauh mengenai macam-macam penyakit mental dan hal-hal lain yang terkait, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan yang terbaik agar kamu mmeiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Baca Juga Terkait Macam-macam Penyakit Mental

  1. Duck Syndrome: Gejala Gangguan Psikologi dengan Pura-Pura Bahagia
  2. Apa Itu Kesehatan Mental & Pentingnya Kesehatan Mental
  3. Pengertian Bipolar Disorder, Jenis Bipolar & Cara Mengatasinya
  4. Rekomendasi Buku Tentang Kesehatan Mental
  5. Cara Melatih Mental Agar Selalu Kuat
  6. Self Diagnosis: Pengertian, Ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya
  7. Depresi Mayor: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla