Music Sosial Budaya

10 Lagu Daerah Jakarta Beserta Maknanya

Written by Rifda A

Halo sobat Grameds, Kamu pastinya sudah tidak awam lagi dengan kota yang satu ini, yakni ibukota Indonesia. Sebuah kota yang megah dengan bangunan-bangunan tinggi, penduduk padat, dan macet yang rutin. Saya tidak akan membahas itu disini, melainkan mengulas tentang Lagu Daerah Betawi / DKI Jakarta.

Indonesia merupakan negara dengan suku, bangsa, dan budaya yang sangat beragam, sehingga diberi predikat sebagai negara multikultural. Jakarta, sebagai kota terbesar di Indonesia,  juga memiliki sejumlah kekayaan budaya termasuk lagu-lagu tradisional Jakarta.

Provinsi DKI Jakarta terletak di pulau Jawa,  pulau dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Sebagai ibu kota umum, provinsi ini menjadi rumah bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Jakarta, sebuah daerah utama pusat pemerintahan Indonesia, menyimpan banyak adat dan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Lahir dan berkembang selama berabad-abad, Jakarta tumbuh dengan beragam suku, ras, dan agama.

Segala macam budaya, baik dalam maupun luar negeri, tentunya telah mempengaruhi seni dan budaya kota Jakarta. Salah satunya adalah musik. Lagu daerah Jakarta juga  dipengaruhi oleh berbagai musik dari daerah lain.

Wilayah DKI Jakarta adalah 7.659,02 km (295.716 sq mi), dihuni oleh berbagai agama, suku, bahasa, ras dan suku. Oleh karena itu, di provinsi ini terdapat banyak budaya yang saling berinteraksi dan membawa ciri khasnya masing-masing.

Sama dengan tempat wisata dan kuliner yang berbeda. Namun, pada artikel kali ini, Gramedia tidak akan membahas semuanya, karena artikel yang Anda baca ini hanya berfokus pada lagu-lagu daerah Jakarta.

Lagu Daerah Jakarta 

Lagu-lagu daerah Betawi biasanya memiliki beberapa unsur khusus, seperti berisi nilai-nilai leluhur atau nasihat yang dibawakan dengan pantun yang bersifat jenaka dan menghibur.

Selain itu, banyak dari lagu-lagu daerah Betawi yang biasanya dalam pementasannya liriknya dapat diubah-ubah sesuai dengan ide yang ingin disampaikan si penyanyi. Meski begitu, nada dan beberapa baris lirik tidak diubah agar tetap menjadi ciri dari lagu tersebut.

Berikut saya kumpulkan lagu-lagu Betawi atau lagu daerah Jakarta yang sudah saya kumpulkan.

1. Ondel-Ondel

Lagu Ondel-Ondel mungkin sudah sangat familiar di telinga masyarakat  Indonesia, karena  lagu ini sering diputar di televisi pada berbagai  acara. Lagu ini sering digunakan sebagai pengiring salah satu kesenian tradisional Betawi yaitu Ondel-Ondel.

Lirik lagu Ondel-Ondel:

Nyok, kite nonton ondel-ondel

Nyok, kite ngarak ondel-ondel

Ondel-ondel ade anaknye

Anaknye ngigel ter-iteran

Mak, bapak ondel-ondel ngibing

Ngarak penganten disunatin

Goyangnye asyik endut-endutan

Nyang ngibing igel-igelan

Plak gumbang gumplak plak plak

Gendang nyaring ditepak

Yang ngiringin nandak

Pade surak-surak….

Tangan iseng ngejailin

Kepale anak ondel-ondel

Taroin puntungan

Rambut kebakaran….

Anak ondel-ondel jejingkrakkan

Kepalenye nyale bekobaran

Yang ngarak pade kebingungan

Disiramin aer comberan….

Ondel-Ondel adalah seni pertunjukan Betawi yang sering dipentaskan di festival-festival rakyat. Dalam pertunjukannya, Ondel-Ondel seperti berperan sebagai leluhur atau nenek motang yang selalu menjaga keturunannya.

Boneka besar Ondel-Ondel sendiri memiliki tinggi sekitar 2,5 meter dan diameter sekitar 80 sentimeter. Terbuat dari anyaman bambu berbentuk sehingga mudah dibawa dari dalam ondel-ondel.

Wajah Ondel-Ondel dalam bentuk topeng atau kedok, dihias dengan rambut kepala yang dibuat dari ijuk. Wajah boneka ondel-ondel laki-laki biasanya dicat warna merah, sedangkan wajah perempuan dicat warna putih.

2. Keroncong Kemayoran

Salah satu lagu daerah budaya Betawi yang paling terkenal adalah Keroncong Kemayoran. Tidak diketahui siapa yang menyanyikan lagu ini terlebih dahulu atau siapa yang menciptakannya.

Lirik Keroncong Kemayoran memiliki banyak versi, tetapi selalu memiliki komposisi dan melodi yang sama. Meski dengan versi yang berbeda, lagu ini tetap ditandai dengan  lirik yang sama yaitu “…jiwa manis indung disayang”. 

Lirik lagu Keroncong Kemayoran:

Laju laju perahu laju

Jiwa manis indung disayang

La la la la la la la la oo

Lajulah sampai lajulah sampai ke Surabaya

Ikan pepes dari Cianjur

Kantongnya kempes pacarnya kabur

La la la la la la la laaa

Biarlah lupa kain dan baju

Jiwa manis indung disayang

La la la la la la la la oo

Janganlah janganlah lupa suara saya

Buah Kedondong di pinggir kali

Lagu keroncong merdu sekali

La la la la la la la laaa

Terang bulan terang di kali

Jiwa manis indung disayang

La la la la la la la la oo

Buaya timbul buaya timbul disangka mati

Makan bubur di pagi hari

Kekasih kabur cepat cari ganti

La la la la la la la laaa

Jangan percaya mulut lelaki

Jiwa manis indung disayang

La la la la la la la la oo

Berani sumpah berani sumpah hai kawin lagi

Burung dara tinggi terbangnya

Dengar suara ini orangnya

La la la la la la la laaa

Ani-ani bukannya wajah

Jiwa manis indung disayang

La la la la la la la la oo

Buat memotong buat memotong padi di sawah

Dari Malang ke Surabaya

Jikalau pulang bersama-sama

La la la la la la la laaa

Saya nyanyi memang sengaja

Jiwa manis indung disayang

La la la la la la la la oo

Untuk menghibur untuk menghibur hati yang luka

Kedondong di atas peti

Ini Keroncong mohon berhenti

Kedondong di atas peti

Ini Keroncong mohon berhenti

Lagu daerah Keroncong Kemayoran juga memiliki lirik dalam bentuk pantun, sesuai dengan  bentuk budaya Betawi, yaitu berbalas pantun. Dengan karakter yang berbeda, lagu ini seolah mengirim pesan kepada semua orang untuk selalu bahagia.

Dalam hidup, setiap orang  selalu menghadapi berbagai masalah, mengalami bencana atau melalui hal-hal yang sulit. Namun dalam setiap masalah tersebut,  akan selalu ada jalan keluarnya. Lagu ini membawa keceriaan bagi setiap orang yang mendengarkan dan berpesan untuk selalu bermurah hati dan ceria dalam menghadapi masalah apapun.

3. Kicir-Kicir

Kicir-Kicir juga mungkin  salah satu lagu daerah  paling terkenal di Jakarta. Pasalnya, lagu ini sering dinyanyikan di berbagai acara perayaan. Salah satunya, setiap tahun lagu ini dibawakan oleh artis-artis ibu kota pada peringatan berdirinya atau ulang tahun kota Jakarta di televisi.

Lirik lagu Kicir-Kicir:

Kicir kicir ini lagunya

Lagu lama ya tuan dari Jakarta

Saya menyanyi ya tuan memang sengaja

Untuk menghibur menghibur hati nan duka

Burung dara burung merpati

Terbang cepat ya tuan tiada tara

Bilalah kita ya tuan suka menyanyi

badanlah sehat ya tuan hati gembira

Buah mangga enak rasanya

Si manalagi ya tuan paling ternama

Siapa saya ya tuan rajin bekerja

pasti menjadi menjadi warga berguna

Mengenai asal usulnya, dapat dikatakan bahwa lagu Kicir-Kicir berakar dari tradisi pantun nusantara, khususnya dalam syair dan pantun Melayu. Hal ini terlihat pada lirik lagu ini yang dihubungkan oleh pantun, jumlah suku kata dan baris, seperti pada pantun dan puisi.

Bahkan hingga saat ini, lagu Kicir-Kicir telah  berkembang menjadi versi dan aransemen yang lebih modern. Misalnya, lagu ini diaransemen sebagai musik grup, dalam berbagai genre seperti  pop, jazz, dll. Bahkan, versi asli lagu ini dinyanyikan dengan iringan orkes tanjidor.

4. Jali-Jali

Jali-Jali atau juga dikenal sebagai Si Jali-Jali adalah lagu daerah Jakarta yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Betawi. Menurut asal-usulnya, lagu ini konon lahir dan dikembangkan oleh peranakan Tionghoa di Jakarta melalui musik tradisional mereka, yaitu Gambang Kromong.

Lirik lagu Jali-Jali:

Ini dia si jali-jali

lagunya enak, lagunya enak merdu sekali

ini dia si jali-jali

eh, sayang disayang

lagunya enak merdu sekali

capek sedikit tidak perduli sayang

asalkan tuan, asalkan tuan senang di hati

jalilah jali roda melati, sayang

cali cali roda melati

calilah cali berganti-ganti

ular naga diemprut selang

(ah lu kate belanda)

uler kadut, uler kadut segene gini

(segede ape bang?) (neh!)

ular naga diemprut selang, nona, nona

uler kadut, uler kadut segede gini

(kayak gede banget) (ah, lu tau kok)

digode jande gak inget pulang, sayang

digode jande gak inget pulang (kenape bang?)

sampe lupain utang seringgit

dari turki ke bojong lengkong, sayang

dari turki ke bojong lengkong

sebab si pengki turunan cukong

(ha ha.. lu tahan gak tuh)

keramat ape tiga langkah?

(mane gua tahu)

sayang di sayang, kramat karet banyaklah lumpur

keramat ape tiga langkah?

eh sayang di sayang, kramat lah karet banyaklah lumpur

jimat ape yang abang pake sayang,

siang dan malam, siang dan malam ga bisa tidur

jali-jali dari cikini, sayang

jali-jali dari cikini

jali jali… sampai disini

Dengan permainan biolanya, lagu Si Jali-Jali dipopulerkan oleh Pak Sagi, konduktor Kerontjong Pak Sagi pada tahun 1942. Karena kental dengan nuansa budaya Betawi, Jali-Jali kemudian dijadikan lagu daerah Betawi.

Seperti kebanyakan lagu daerah Jakarta yang berasal dari budaya Betawi, lagu Si Jali-Jali ini juga terdiri dari syair syair yang dipadu dengan musik upbeat. Jadi, di setiap bait lirik lagu ini, baris pertama dan kedua hanyalah sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah inti pesannya.

5. Lenggang Kangkung

Lenggang Kangkung adalah salah satu lagu yang tercatat sebagai lagu daerah DKI Jakarta yang dipopulerkan oleh penyanyi asal Jakarta, Lilis Suryani. Sejak usia dini, ia mulai membenamkan dirinya dalam dunia musik. Bahkan, ia mendapat tawaran tampil di Istana Negara dan beberapa tempat bergengsi lainnya.

Lirik lagu Lenggang Kangkung:

Lenggang lenggang kangkung

Kangkung dari Cimanggis

Lenggang lenggang lenggang kangkung

Kangkungnya dari Cimanggis

Memang nasib yang paling beruntung

Dapat pacar tak punya kumis

Memang nasib yang paling beruntung

Dapat pacar tak punya kumis

Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung

Kangkung dari Jakarta

Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung

Kangkungnya dari Jakarta

Memang nasib paling tak beruntung

Punya ayah suka main mata

Memang nasib paling tak beruntung

Punya ayah suka main mata

Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung

Kangkung di atas peti

Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung

Kangkungnya di atas peti

Memang nasib tak beruntung

Punya nenek suka main tali

Memang nasib tak beruntung

Punya nenek suka main tali

Tidak diketahui siapa sebenarnya pencipta lagu Lenggang Kangkung. Konon, lagu ini diciptakan pada masa penjajahan Belanda. Dengan tema percintaan atau kehidupan sosial pada umumnya, lagu ini seperti sindiran yang kurang harmonis tentang kehidupan keluarga.

Pengaruh pantun Melayu sangat kuat dalam lirik  ini. Liriknya sangat sederhana dan mudah dipahami. Lenggang Kangkung berarti “tidak peduli” atau “tidak tahu apa-apa”. Dalam urusan cinta, melepaskan diri dengan pasangan Anda dapat menyebabkan pertengkaran dan perselisihan. Lenggang kangkung mengacu pada ketidakpedulian atau tindakan sewenang-wenang.

6. Ronggeng Jakarta

Ronggeng adalah alat musik pengiring tarian tradisional, dimana penari bernyanyi dan bertukar lirik satu sama lain. Musik Ronggeng sudah begitu terkenal dan tersebar di seluruh tanah air, meskipun lagu ini sudah cukup tua.

Dalam salah satu lagu daerah Jakarta berjudul Ronggeng Jakarta, ia menceritakan  kehidupan seorang penari yang masih memikat penonton, tetapi penuh dengan rasa sakit dan siksaan.

Lirik lagu Ronggeng Jakarta:

Takdir tak dapat aku pungkiri

Terserah Tuhan Khalikul Bahri

Hanya kerjaku sepanjang hari

Merangkai madah di sanubari

Aku menyanyi anda menari

Aku bersuara anda gembira

Tetapi anda tak pernah m’rasa

Dalam menyanyi jiwa tersiksa

7. Sirih Kuning

Lirik lagu Sirih Kuning:

Kalau tidak, nona, karena bulan, sayang

Tidaklah bintang, ya nona, tidaklah bintang ya nona

meninggi hari

Kalau tidak, nona, karena tuan, sayang

Tidaklah kami, ya nona, tidaklah kami, ya nona

sampai kemari

Sirih kuning, nona, batangnya ijo, nona

Yang putih kuning, ya nona, yang putih kuning, ya nona

memang sejodo

Ani-ani, nona, bukannya waja, sayang

Dipakailah anak, ya nona, dipakailah anak. ya nona

patah tangkainya

Kami nyanyi, nona, memang sengaja, sayang

Lagunya asli, ya nona, lagunya asli, ya nona

pusaka lama

Sirih kuning, nona, lagi ditampin, nona

Kami menyanyi, ya nona, kami menyanyi, ya nona

mohon berhenti

Lagu “Sirih Kuning” merupakan lagu daerah populer Betawi yang menjadi lagu daerah DKI Jakarta. Lagu ini sering digunakan sebagai alunan ngibing. Biasanya, jika seorang penari membungkus selendang untuk seorang tamu,  tamu tersebut bersedia menari bersama, yang disebut ngibing.

Lagu “Sirih Kuning” mengiringi adegan tarian bersama. Umumnya lagu yang menjadi ketegangan ngibing disebut lagu sayur. Selain “Sirih Kuning”, ada lagu “Keramat Karam”, “Pasar Malem”, “Kacang Kacang” dan lagu sayur lainnya.

Jika kita telusuri lebih dalam, lirik “Sirih Kuning” adalah baris-baris berima, terdiri dari baris-baris  yang berhimpitan dengan bunyi di akhir baris. Lagu ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang sangat akrab. Karena vokalnya yang ceria, lagu ini biasanya dinyanyikan dengan wajah gembira dan dinyanyikan secara bergiliran.

8. Kelap-Kelip

Lagu daerah Jakarta selanjutnya berjudul Kelap-kelip, sebuah lagu tentang menunggu seseorang menunggu pujannya pulang. Lagu ini tentang kesedihan dengan musik yang anggun, dinamis dan sedih.

Namun, bait terakhir dari lagu ini menggambarkan keinginan penyanyi pria itu untuk berpisah, sambil juga menyisipkan doa agar suatu hari mereka dapat dipersatukan kembali. Ini adalah lirik lengkap lagu Kelap-kelip untukmu:

Kelap kelip lampu di kapal,

anak kapal main sekoci,

Air mata jatuh di bantal,

aduh, yang dinanti belum kembali..

Pulau Pandan jauh di tenga,

di balik Pulau Angsalah Dua,

Hancur badan di kandung tanah,

amboi, budi baik terkenang jua..

Dalam hujan bajuku basah,

jalan-jalan di pinggir kali,

Biar kini kita berpisah, sayang,

lain kali jumpa kembali..

9. Surilang

Lagu daerah selanjutnya dari Jakarta berjudul Surilang. Lagu ini dimaksudkan untuk menasehati semua orang, selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini terlihat jelas pada setiap liriknya  berupa ajakan, nasehat dan ajakan kepada orang-orang untuk masuk Islam. Lagu ini seperti menyuruh orang-orang untuk menjalankan perintah shalat, puasa Ramadhan, belajar memaafkan, menunaikan zakat haji dan ingat menjauhi larangan-Nya.

Lirik lagu Surilang:

Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan),

Ada hujan rintik perlahan (surilang jot-njotan),

Rahmat Tuhan semesta alam (surilang jot-njotan),

Eh sayang disayang,

Kagak gune cantik rupawan aduh sayang,

Kagak gune cantik rupawan eh sayang aduh sayang,

Kalo kagak suka sembahyang…

Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan),

Burung elang di pinggir jalan (surilang jot-njotan),

Dideketin eh malah terbang (surilang jot-njotan),

Eh sayang disayang,

Sie-sie puasa sebulan aduh sayang,

Sie-sie puasa sebulan eh sayang aduh sayang,

Kalo cuma ngomongin orang..

Pantun ini ya tuan pantun nasehat,

Didengerin ya nona buat dijalanin,

Kalau sebel en kesel (en sebel eh kesel),

Maapin aje (eh biarin aje),

Pahalenye eh buat kite sendiri…

Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan),

Kue cubit di atas nampan (surilang jot-njotan),

Jadi sehat kalo dimakan (surilang jot-njotan),

Eh sayang disayang,

Tiada gune uang disimpan aduh sayang,

Tiada gune uang disimpan eh sayang aduh sayang,

Kalo zakat enggak dibayarkan…

Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan),

Baek ati ente lakuin (surilang jot-njotan),

Kagak rugi aye jaminin (surilang jot-njotan),

Eh sayang disayang,

Naek haji niatin aduh sayang,

Naek aji kite niatin eh sayang aduh sayang,

Haji mabrur kite dambain…

10. Sang Bango

Salah satu lagu Betawi paling terkenal adalah Sang Bango ini, menggunakan bahasa Betawi yang kental dengan ciri khas yang sangat dalam. Meski judulnya kurang terkenal, namun lirik dan iramanya pasti kamu kenali.

Lirik lagu Sang Bango:

Sang Bango eh Sang Bango,

Kenapa elo elo delak delok,

Sang bango ngow ngow eh sang bango,

Kenapa elo elo delak delok,

Mengkenya aye aye delak delok,

Sang kodok eh kerak kerok…

Mengkenya aye aye delak delok,

Sang kodok eh kerak kerok…

Sang kodok eh eh eh sang kodok,

kenape elu elu kerak kerok,

Sang kodok eh eh eh sang kodok,

kenape elu elu kerak kerok…

Mengkenye aye aye kerak kerok,

orang orang eh pade ngorok,

Mengkenye aye aye kerak kerok,

orang orang eh pade ngorok…

Bang orang eh eh eh bang orang,

kenape elu elu pade ngorok,

Bang orang eh eh eh bang orang,

kenape elu elu pade ngorok…

Mengkenye aye aye pade ngorok,

Sang kodok kerak kerok,

Mengkenye aye aye pade ngorok,

Sang kodok eh kerak kerok ….. bandel…

Sang kodok eh eh eh sang kodok,

kenape elu elu kerak kerok,

Sang kodok eh eh eh sang kodok,

kenape elu elu kerak kerok…

Mengkenye aye aye kerak kerok,

bikin musik lagunye hosrok,

Mengkenye aye aye kerak kerok,

bikin musik lagunye hosrok….

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.