Geografi

Memahami Korologi & 12 Istilah Geografi Lain yang Wajib Diketahui

Korologi adalah
Written by Mochamad Harris

Korologi adalah – Geografi adalah bidang ilmu yang dikhususkan untuk mempelajari tanah, fitur, penghuni atau masyarakat luas dan fenomena di planet Bumi. Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencakup segalanya yang mencari pemahaman tentang Bumi dan kompleksitas manusia dan alamnya.

Hal ini tidak hanya berlaku dalam mempelajari keberadaan sebuah objek, tetapi juga mempelajari bagaimana mereka berubah dan apa yang akan terjadi ke depannya. Jadi, geografi juga mempunyai ilmu yang bisa dipakai untuk memprediksi fenomena bumi dan masyarakat luas di masa mendatang

Memasuki periode bangku sekolah menengah pertama (SMP), Grameds biasanya mempelajari geografi khusus untuk Bumi, mempelajari berbagai macam peristiwa yang terjadi di planet ini. Lama kelamaan, Grameds nantinya akan mempelajari juga apa yang terjadi dengan masyarakat luas.

Geografi juga bahkan berkaitan dengan sejumlah cabang ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi dan sosiologi. Grameds mungkin menemukan hal ini wajar karena sistem pendidikan di Indonesia memasukkan geografi ke dalam rumpun ilmu pengetahuan sosial.

Tetapi, kenyataannya geografi juga memiliki keterkaitan erat dengan cabang ilmu pengetahuan alam lain macam fisika, kimia dan biologi. Kalian bisa melihat kalau pada mata pelajaran geografi, beberapa topik akan berkaitan cukup erat dengan ilmu pengetahuan alam.

Semakin mendalami geografi, Grameds bisa menemukan hal-hal yang sebelumnya kalian tidak ketahui merupakan cabang ilmu geografi, ternyata berkaitan dengan topik ini. Kalian akan menemukan beberapa istilah yang bisa jadi sebelumnya kalian belum pernah dengar, akan sering muncul dalam mata pelajaran geografi.

Untuk itu, pada artikel kali ini, kita akan coba membahas sejumlah istilah yang berkaitan dengan geografi. Mayoritas dari istilah yang akan dijelaskan di bawah merupakan istilah dasar yang akan sering dijelaskan di awal pembelajaran kalian terkait mata pelajaran geografi.

Setidaknya, akan ada 13 istilah yang akan kita pelajari dalam artikel kali ini. Istilah-istilah di bawah ini akan mencakup beberapa topik berbeda mengenai mata pelajaran geografi. Tanpa menunda-nunda lebih lama lagi, simak pembahasan di bawah ini.

Istilah-Istilah dalam Geografi

1. Korologi

Istilah pertama yang akan kita pelajari merupakan istilah yang umum digunakan dalam prinsip-prinsip geografi. Terdapat setidaknya 4 prinsip yang perlu Grameds ketahui mengenai geografi, yaitu prinsip korologi, prinsip distribusi, prinsip interelasi dan prinsip deskripsi.

Prinsip yang akan kita pelajari pertama adalah korologi. Pada dasarnya, korologi adalah studi mengenai hubungan sebab akibat antara fenomena geografis yang terjadi dalam wilayah tertentu. Korologi juga mencakup studi tentang distribusi suatu organisme.

Tujuan mempelajari prinsip korologi adalah untuk mengetahui karakter sebuah lokasi melalui pemahaman terkait keberadaan dan keterkaitan di antara berbagai jenis lingkungan serta untuk memahami permukaan bumi secara keseluruhan sesuai dengan kenyataan yang ada di hadapan mata.

Adapun contoh dari prinsip geografi korologi, seperti untuk melakukan penelitian terhadap masalah hujan, mulai dari persebaran curah hujan yang terjadi di suatu daerh, perbedaan curah hujan antara daerah yang satu dengan yang lainnya, dan juga dampak yang akan terjadi ketika curah hujan meningkat.

Selain hujan, contoh dari prinsip geografi korologi ini bisa dilihat untuk melakukan penelitian terhadap suhu udara. Dalam hal ini, yang akan diteliti, seperti perbedaan suhu hingga pengaruhnya pepohonan di suatu daerah.

2. Distribusi

Tadi sudah disebutkan bahwa terdapat 4 prinsip dalam geografi. Umumnya, sebelum mempelajari prinsip-prinsip geografi lain seperti korologi yang sudah kita bahas di atas, penting bagi Grameds untuk mempelajari prinsip distribusi. Prinsip ini sering dianggap sebagai prinsip utama geografi.

Jadi, dalam prinsip distribusi, fenomena yang ada di sekitar kita serta fakta geografis tersebar di permukaan bumi secara tidak merata dari satu daerah ke daerah lain. Terdapat beberapa contoh nyata yang bisa Grameds temukan dari prinsip distribusi ini.

Salah satu contoh yang paling mudah untuk memahami prinsip distribusi adalah distribusi unsur air yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, mulai dari curah hujan, ketinggian lokasi, permukaan tanah, dan berbagai faktor lainnya.

3. Interelasi

Prinsip geografi selanjutnya adalah prinsip interelasi atau biasa disebut juga sebagai prinsip hubungan. Secara sederhana, dengan memahami prinsip interelasi dalam geografi, seseorang bisa mempelajari hubungan dari satu fenomena di bumi dengan fenomena lainnya.

Prinsip interelasi ini dapat dikatakan berkaitan erat dengan prinsip distribusi yang sebelumnya kita bahas. Dengan melihat dan juga mendeskripsikan sejumlah fenomena maupun fakta geografis dengan menggunakan prinsip distribusi, kita dapat mengungkapkan hubungan antara suatu fenomena dengan fenomena lain berdasarkan fakta yang ada.

Hal ini membuat kita dapat memprediksi apa yang akan terjadi di dalam fenomena tersebut lebih lanjut. Hubungan antara fenomena ini bisa di antara faktor fisik bersama dengan faktor non fisik serta antara faktor fisik bersama dengan faktor manusia.

4. Deskripsi

Korologi adalah

unsplash.com

Prinsip geografi terakhir yang akan kita bahas pada artikel kali ini adalah prinsip geografi. Dari namanya, mungkin Grameds sudah bisa mengira kalau prinsip deskripsi dalam geografi tidak akan jauh dari yang namanya menjelaskan dan menggambarkan suatu hal.

Pemikiran tersebut dapat dikatakan cukup tepat. Prinsip deskripsi atau biasa disebut juga sebagai prinsip eksplanasi akan mendalami lebih lanjut terkait fenomena dan fakta geografis. Uraian tersebut umumnya akan menjelaskan sebab dan akibat dari keterkaitan tersebut.

Prinsip deskripsi ini menitikberatkan pada kajian yang dilengkapi dengan peta, tabel, dan analisis data statistik. Jadi, jika ada suatu penjelasan yang melibatkan benda-benda di atas, maka penjelasan ini sudah masuk ke dalam prinsip deskripsi.

5. Endogen

Dua istilah yang akan kita pelajari berikutnya sebenarnya dapat ditemukan dalam beberapa cabang ilmu pengetahuan lain. Namun, dalam geografi, keduanya memiliki makna yang sedikit berbeda. Dua istilah yang dimaksud di sini adalah endogen dan eksogen.

Keduanya mengacu kepada tenaga yang terdapat di Planet Bumi. Jika berbicara mengenai tenaga endogen, maksud dari istilah ini adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Hal-hal ini bisa berupa pergeseran kerak bumi, sumber panas bumi dan lelehan magma dari dalam bumi.

Endogen dan eksogen juga bisa mengacu terhadap suatu hal yang dapat mempengaruhi suatu ekosistem atau wilayah seperti negara. Perubahan yang dimaksud tidak hanya berupa perubahan alam saja, melainkan juga perubahan-perubahan lain yang mempengaruhi masyarakatnya. Dalam kasus endogen, perubahan ini berasal dari dalam wilayah terkait.

6. Eksogen

Jika tenaga endogen yang kita sudah bahas di atas merupakan tenaga yang bersumber dari dalam, maka tenaga eksogen adalah lawan dari tenaga endogen. Ini dikarenakan tenaga eksogen memiliki sumber yang berasal dari luar wilayah terkait.

Dalam konteks Planet Bumi, tenaga eksogen artinya tenaga yang berada di luar planet bumi itu sendiri. Jenis tenaga ini bisa berupa sesuatu yang masih ada di dalam Planet Bumi seperti air, udara atau atmosfer serta makhluk hidup di dalam planet ini.

Istilah eksogen juga bisa ditemukan jika membicarakan konteks sebuah wilayah, khususnya negara. Maksudnya ada sesuatu yang mempengaruhi keberadaan suatu negara dari luar negara tersebut. Beberapa contoh dari konteks ini adalah hubungan bilateral suatu negara dengan negara lain.

7. Biosfer

Empat istilah geografi selanjutnya akan mengacu kepada isi dari Planet Bumi secara keseluruhan. Kita akan mengawali dengan istilah biosfer, yakni istilah yang dapat dikatakan untuk menyebutkan seluruh komponen di dalam Planet Bumi.

Jadi, biosfer sendiri adalah penyebutan untuk seluruh ekosistem di seluruh dunia. Istilah biosfer juga bisa disebut sebagai zona kehidupan di Bumi. Biosfer sendiri pada dasarnya merupakan sebuah sistem tertutup yang berkaitan dengan materi, dengan input dan output yang minimal.

Biosfer terdiri dari beberapa jenis komponen yang bersinggungan dan berinteraksi satu dengan lainnya. Komponen-komponen tersebut adalah atmosfer, litosfer, hidrosfer dan kriosfer. Seluruh komponen tersebut akan kita bahas selanjutnya dalam sesi terpisah.

8. Atmosfer

Atmosfer atau sering juga disebut dengan lapisan udara merupakan salah satu bagian dari biosfer. Atmosfer sendiri secara ilmiah dapat dideskripsikan sebagai lapisan gas yang ditahan oleh gravitasi Bumi yang mengelilingi planet dan membentuk lapisan udara untuk planet ini.

Atmosfer Bumi bertugas untuk melindungi ekosistem dari makhluk hidup di planet ini. Atmosfer memiliki kemampuan untuk menciptakan tekanan yang memungkinkan air cair ada di permukaan bumi, menyerap radiasi ultraviolet matahari. Dengan ini, keberadaan atmosfer dapat menghangatkan permukaan Bumi melalui retensi panas , dan mengurangi suhu ekstrem antara siang dan malam.

Sayangnya, atmosfer Bumi mengalami perubahan secara signifikan dari waktu ke waktu, akibat pengaruh dari banyak faktor seperti aktivitas gunung api dan pelapukan. Aktivitas manusia juga berkontribusi terhadap perubahan atmosfer, seperti adanya pemanasan global, penipisan ozon, dan pengendapan asam.

9. Litosfer

Korologi adalah

unsplash.com

Jika atmosfer di atas merupakan sebutan untuk lapisan udara untuk Planet Bumi, maka litosfer adalah istilah yang bisa dipakai untuk menyebut lapisan tanah di planet ini. Jadi, pada dasarnya litosfer mengacu kepada lapisan terluar di Bumi, yakni tanah, bebatuan dan sejenisnya.

Lebih spesifik, lapisan Bumi itu terdiri dari kerak dan bagian mantel atas yang berperilaku elastis pada skala waktu hingga ribuan tahun atau lebih. Maksudnya, kerak Bumi sendiri sudah mengalami perubahan dari tahun ke tahun sejak kali pertama planet ini terbentuk.

Kerak dan mantel pada permukaan Bumi dapat dibedakan berdasarkan kandungan kimia dan mineral yang ada di dalamnya. Jadi, wajar jika Grameds menemukan sejumlah jenis tanah atau bebatuan yang berbeda-beda. Ini memang dikarenakan kandungan kimia dan mineral dalam tanah atau bebatuan tidak sepenuhnya sama satu dengan lainnya.

10. Hidrosfer

Dari namanya, beberapa dari Grameds mungkin sudah bisa mendapat gambaran kalau hidrosfer adalah sesuatu yang berhubungan dengan air. Kata hidro sendiri berasal dari Bahasa Yunani “hudor” yang artinya air. Penilaian kalian soal ini memang sudah tepat.

Hidrosfer adalah massa gabungan air yang ditemukan dapat ditemukan di Planet Bumi. Hidrosfer bumi telah ada selama sekitar 4 miliar tahun dan bentuknya terus mengalami perubahan. Hal ini disebabkan oleh penyebaran dasar laut dan pergeseran benua, yang mengubah bentuk daratan dan lautan.

Saat ini, diperkirakan setidaknya ada 1386 miliar kilometer kubik (333 juta mil kubik) air di Bumi. Jumlah ini sudah merupakan air dalam bentuk gas, cair dan beku. Keberadaan air ini bisa ditemukan di berbagai macam wilayah mulai dari Kutub Utara sampai Gurun Sahara.

11. Kriosfer

Istilah terakhir ini mungkin belum banyak didengar oleh sebagian besar orang. Secara singkat, kriosfer dapat dikatakan sebagai wilayah yang mengandung permukaan air padat atau es. Salah satu wilayah yang termasuk ke dalam kategori ini seperti Benua Antartika.

Hal-hal yang mencakup kriosfer ini di antaranya lautan danau atau sungai yang membeku lapisan salju, gletser, dan tanah beku. Ini menyebabkan adanya tumpang tindih yang luas dengan hidrosfer, mengingat es pada dasarnya adalah air.

Kriosfer adalah bagian integral dari sistem iklim global dengan hubungan dan umpan balik penting yang dihasilkan melalui pengaruhnya terhadap energi permukaan dan curah kelembaban, awan, curah hujan, hidrologi, sirkulasi atmosfer, serra lautan atau samudera.

12. El Nino

Dua istilah geografi terakhir yang akan kita pelajari pada artikel kali ini berhubungan dengan pergerakan cuaca dalam sejumlah wilayah. Dua istilah ini dinamakan El Nino dan La Nina. Keduanya pada dasarnya merupakan perubahan suhu laut di sejumlah wilayah spesifik.

El Nino dalam Bahasa Spanyol memiliki arti sebagai “anak laki-laki”. Kondisi El Nino ini kerap dikaitkan dengan keberadaan air laut hangat yang berkembang di Pasifik khatulistiwa tengah dan timur-tengah. Kedatangan El Nino sering disertai dengan tekanan udara tinggi di Pasifik barat dan tekanan udara rendah di Pasifik timur.

Dengan adanya El Nino, maka permukaan air di wilayah Samudera Pasifik, khususnya di wilayah barat, akan meningkat. Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia secara umum mengalami kemarau. Keberadaan El Nino umumnya berlangsung sekitar pertengahan tahun, yakni sekitar bulan Mei sampai bulan Juli.

13. La Nina

Jika El Nino merupakan kondisi di mana pergerakan cuaca terjadi di wilayah barat sehingga membuat sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan, maka La Nina adalah lawan dari El Nino. Fenomena ini terjadi di sekitar perairan Indonesia dan akan menyebabkan curah hujan negara kita meningkat.

Selama periode La Nina, suhu permukaan laut di bagian khatulistiwa timur Samudra Pasifik tengah akan lebih rendah dari biasanya. Biasanya, suhu permukaan laut hanya berkisar di antara 3–5 derajat celcius. Kemunculan La Nina sendiri biasanya berlangsung lebih dari lima bulan.

Dikarenakan suhu permukaan laut yang rendah di wilayah tersebut, otomatis suhu permukaan laut di Indonesia akan meningkat, menyebabkan curah hujan tinggi di negara ini, biasanya terjadi menjelang akhir tahun mulai dari bulan September sampai dengan awal tahun di bulan Januari.

Dengan demikian, berakhir sudah artikel yang mendalami sejumlah istilah dalam pelajaran geografi. Grameds setidaknya sudah mempelajari 13 istilah geografi dalam berbagai macam konteks berbeda. Semoga saja artikel ini bisa bermanfaat bagi kalian yang membutuhkan pengetahuan ini.

Bagi Grameds yang mungkin tidak membutuhkan informasi di atas, semoga saja kalian setidaknya bisa mendapatkan sesuatu yang baru dari artikel ini. Bisa saja setelah membaca artikel ini, kalian menemukan bahwa geografi adalah cabang ilmu pengetahuan yang menarik.

Tentunya, masih ada lagi banyak istilah yang bisa kalian temukan dalam geografi. Istilah-istilah tersebut kemungkinan akan lebih sulit untuk dipahami namun amat menarik untuk diketahui dan akan Grameds pelajari ketika kalian sudah semakin mendalami mata pelajaran geografi.

Rekomendasi Buku Terkait

Demikian ulasan mengenai mengapa korologi adalah hal penting dalam geografi beserta penjelasan mengenai istilah geografi lainnya. Sebagai penutup, kami akan memberikan beberapa buku rekomendasi bagi Grameds yang tertarik untuk mendalami ilmu pengetahuan terkait geografi. Buku-buku tersebut adalah buku “Geografi Bencana Alam”, buku “Kamus Istilah Geografi” dan buku “Geografi Lingkungan”.

1. Geografi Bencana Alam

Korologi adalah

2. Kamus Istilah Geografi

Korologi adalah

3. Geografi Lingkungan

Korologi adalah

Tidak lupa juga kami mengingatkan Grameds kalau buku-buku rekomendasi serta artikel-artikel persembahan kami, Gramedia, #SahabatTanpaBatas, bisa kalian temukan di situs gramedia.com. Kalian bisa memanfaatkan buku dan artikel tersebut untuk menambah pengetahuan dan wawasan #LebihDenganMembaca.

Penulis: M. Adrianto S.

BACA JUGA:

  1. 4 Prinsip Ilmu Geografi, Contoh, Objek & Pendekatannya 
  2. 10 Konsep Geografi yang Perlu Anda Pelajari 
  3. Ruang Lingkup Geografi dan Konsep Ruang dalam Geografi 
  4. Mengenal Geografi, Aspek, dan Objek Studi Geografi 
  5. Apa Itu Geografi? Ruang Lingkup dan Ilmu Penunjang Geografi 

About the author

Mochamad Harris

Menulis artikel merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik saya untuk dapat mengetahui berbagai macam hal serta informasi terupdate yang sedang terjadi pada saat ini. Saya suka dengan tema olahraga dan juga travelling.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Harris