Grameds pernah lihat seseorang yang memiliki gelar pendidikan A.Md di akhir namanya? Apa ya arti dari gelar pendidikan tersebut? Kok beda dengan kebanyakan orang yang biasanya memiliki gelar berawalan S seperti SE, S.H, S.Pd?
Oke, bagi Grameds yang belum tahu, Pendidikan tinggi juga terbagi menjadi tiga jenis nih Grameds. Ada Pendidikan Vokasi, Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesi/Spesialis. Perbedaan tersebut tidak hanya sebatas gelar yang diraih diakhir pendidikan, tapi juga dari sistem pembelajarannya.
Waah apa saja perbedaannya? Yuk kita bahas!
Pendidikan Vokasi, merupakan pendidikan yang outputnya menguasai kehalian terapan tertentu. Tujuannya adalah agar lulusan pendidikan ini bisa langsung terjun ke dunia kerja sehingga dalam pembelajarannya pun bobot prakteknya lebih banyak dibanding teori. Pendidikan Vokasi mencakup pendidikan Diploma I (DI), Diploma II (DII), Diploma III (DIII) dan gelar yang didapatkan setelah menempuh pendidikan adalah Ahli Madya (A.Md), Ahli Pratama (A.P) dan sejenisnya.
Pendidikan Akademik, merupakan pendidikan yang mengarah kepada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. Lulusan pendidikan akademik akan mendapatkan gelar yang diikuti dengan bidang keahliannya, misalnya: Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Pendidikan (S.Pd), Sarjana Psikologi (S.Psi).
Pendidikan Profesi/Spesialis, merupakan pendidikan yang bisa dilakukan jika Grameds sudah menyelesaikan pendidikan sarjana. Gelar yang didapatkan juga tergantung dari bidang yang diambil, seperti Magister atau Doktor.
Nah, itulah penjelasan singkat tentang pendidikan tinggi di Indonesia. Grameds jadi nggak bingung lagi kan mengapa ada kenalan kita yang gelar pendidikannya berbeda. Gelar berbeda-beda tersebut juga didapat karena memasuki jenis perguruan tinggi yang berbeda. Apa saja jenis perguruan tinggi di Indonesia? Ya, benar! Ada Universitas, Institut, Politeknik, Akademi dan Sekolah Tinggi. Trus apa bedanya sih? Nantikan pembahasan selanjutnya ya. Happy reading!
