Lifestyle Relationship

Hari Sahabat Sedunia 30 Juli: Makna, Sejarah, & Cara Merayakannya Lewat Buku

Written by Shaza Zahra

Apa Itu Hari Sahabat Sedunia?

Hari Sahabat Sedunia (International Day of Friendship) adalah momen global yang dirayakan setiap 30 Juli. Hari ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2011 untuk menegaskan pentingnya persahabatan antar individu, komunitas, budaya, hingga negara dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan penuh empati.

Melalui peringatan ini, PBB ingin mengingatkan bahwa hubungan antar manusia, sekecil apa pun bentuknya, bisa menjadi fondasi kuat bagi toleransi, saling pengertian, dan solidaritas global.
Dengan kata lain, Hari Sahabat Sedunia bukan hanya soal mengucapkan “selamat hari sahabat”, tapi juga tentang merawat nilai kemanusiaan lewat hubungan yang tulus.

Sekarang kita sudah tahu apa itu Hari Sahabat Sedunia. Tapi, tahukah kamu bagaimana awal mula hari ini lahir dan kenapa dunia sepakat untuk merayakannya setiap tahun? Yuk, kita telusuri kisah di baliknya.

Sejarah & Latar Belakang Hari Sahabat Sedunia

Setiap perayaan besar punya kisah asal-usul yang menarik, begitu juga dengan Hari Sahabat Sedunia. Sebelum ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), gagasan untuk merayakan persahabatan antar manusia ini justru lahir dari sebuah gerakan sosial di Amerika Selatan.

Pada tahun 1958, seorang tokoh asal Paraguay bernama Dr. Ramón Artemio Bracho mencetuskan ide untuk merayakan persahabatan melalui sebuah organisasi bernama World Friendship Crusade. Tujuannya sederhana namun bermakna: menumbuhkan perdamaian dan saling pengertian di antara manusia, tanpa memandang bangsa, agama, atau latar belakang.

Gagasan itu perlahan menyebar ke berbagai negara, dan akhirnya mendapat pengakuan resmi dari PBB pada tahun 2011 lewat resolusi A/65/L.72, yang menetapkan 30 Juli sebagai Hari Persahabatan Internasional atau International Day of Friendship.

Sejak saat itu, perayaan ini menjadi momentum global untuk mengingatkan dunia akan pentingnya menjalin hubungan yang penuh empati, baik di tingkat individu, komunitas, hingga antarnegara.

Kini, setiap 30 Juli, banyak negara dan komunitas di seluruh dunia memperingatinya dengan berbagai cara: dari kampanye solidaritas sosial hingga kegiatan sederhana seperti berbagi kisah dan hadiah dengan sahabat terdekat.

Setelah tahu bagaimana Hari Sahabat Sedunia lahir, kita bisa menelusuri lebih dalam makna dan pentingnya perayaan ini, bukan sekadar hari simbolis, tapi pengingat akan kekuatan hubungan manusia yang tulus.

Makna & Manfaat Hari Sahabat Sedunia

Di balik perayaan sederhana setiap 30 Juli, Hari Sahabat Sedunia menyimpan pesan yang dalam tentang arti hubungan manusia. Persahabatan bukan sekadar soal tawa dan kebersamaan, tetapi juga tentang kekuatan untuk saling menguatkan di tengah dunia yang kerap terasa sibuk dan terpecah.

Melalui peringatan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ingin mengingatkan bahwa persahabatan memiliki peran penting dalam menciptakan kesejahteraan mental, kohesi sosial, dan perdamaian global.

Berikut beberapa makna dan manfaat penting dari Hari Sahabat Sedunia yang bisa kita renungkan:

1. Kesejahteraan mental & emosional

Sahabat sejati dapat menjadi tempat bersandar di masa sulit. Studi menunjukkan bahwa hubungan sosial yang sehat membantu mengurangi stres, mencegah depresi, dan meningkatkan kebahagiaan.

2. Penguatan ikatan sosial & komunitas

Hari Sahabat Sedunia adalah momentum untuk mempererat hubungan — tidak hanya dengan teman dekat, tapi juga antarindividu dan komunitas lintas budaya. Persahabatan membangun jembatan pengertian di tengah perbedaan.

3. Simbol perdamaian & toleransi

Peringatan ini juga menjadi simbol harapan: bahwa hubungan antarmanusia bisa menjadi dasar dialog, toleransi, dan perdamaian dunia. Dari hubungan kecil yang tulus, lahirlah gerakan besar untuk kebaikan bersama.

4. Platform advokasi sosial

Banyak organisasi dan komunitas memanfaatkan momen ini untuk kampanye sosial — mulai dari anti-kekerasan, kesetaraan, inklusi, hingga kerja sama lintas budaya. Semua berawal dari semangat sederhana: berteman tanpa batas.

Hari Sahabat Sedunia bukan hanya untuk dikenang, tapi juga untuk dirasakan dan dirayakan. Setelah memahami maknanya, kini saatnya kita melihat bagaimana cara merayakannya agar benar-benar bermakna, baik dengan teman lama, sahabat baru, atau bahkan diri sendiri.

Ide Cara Merayakan Hari Sahabat Sedunia

Sumber: Pexels

Persahabatan nggak selalu dirayakan dengan pesta besar, sering kali, momen kecil justru yang paling hangat di hati. Di Indonesia, kebersamaan itu bisa sesederhana ngobrol di warung kopi, berbagi makanan, atau saling kirim pesan lucu di tengah kesibukan.

Nah, berikut beberapa cara merayakan Hari Sahabat Sedunia yang bisa kamu coba, dari yang sederhana sampai yang berkesan:

1. Kirim surat atau kartu ucapan

Coba kembali ke cara lama tapi penuh makna: tulis surat tangan atau kartu ucapan untuk sahabatmu. Ceritakan hal-hal kecil yang kamu syukuri dari persahabatan kalian. Di era digital, gesture ini justru terasa istimewa banget.

2. Bagikan kutipan atau pesan hangat di media sosial

Posting kutipan persahabatan atau foto kalian di Instagram, X, atau TikTok dengan tagar seperti #HariSahabatSedunia dan #FriendshipDay. Kadang satu unggahan bisa mengingatkan teman lama untuk kembali menyapa.

3. Tukar buku favorit

Kalau kamu dan sahabat sama-sama suka baca, coba tukar buku yang paling berkesan buat kalian. Bisa novel tentang persahabatan, buku motivasi, atau bacaan ringan yang dulu kalian sukai. Ini cara manis untuk mengenal sahabat lebih dalam lewat halaman buku.

4. Buat playlist kenangan bersama

Kumpulkan lagu-lagu yang mengingatkan kalian pada masa sekolah, perjalanan, atau masa-masa lucu bareng. Kirim lewat Spotify atau Apple Music, biar tiap kali lagu itu diputar, sahabatmu ikut senyum.

5. Hangout sederhana atau video call bareng

Kalau jarak memisahkan, atur panggilan video sambil nostalgia bareng. Kalau memungkinkan, nongkrong bareng di kafe lokal atau piknik kecil juga bisa jadi momen recharge dari rutinitas.

6. Rayakan lewat kegiatan komunitas

Kamu bisa ikut kegiatan sosial bareng teman, misalnya berbagi makanan ke panti asuhan, ikut bersih-bersih lingkungan, atau donasi buku ke taman baca. Karena kadang, persahabatan tumbuh paling kuat lewat kebaikan bersama.

7. Buat proyek kecil bareng sahabat

Bisa bikin podcast ringan, vlog nostalgia, atau jurnal foto digital tentang kisah persahabatan kalian. Proyek sederhana ini bisa jadi kenangan yang bakal kalian buka lagi di masa depan.

Menarik, kan? Tapi agar perayaan jadi lebih personal dan berkesan, berikut tips agar suasana persahabatan lebih terasa di momen ini.

Tips Agar Hari Sahabat Sedunia Lebih Bermakna

Merayakan Hari Sahabat Sedunia nggak harus dengan hal besar. Yang penting adalah tulus, hangat, dan apa adanya, seperti obrolan panjang di warung kopi atau tawa kecil di tengah kemacetan bareng teman seperjalanan.

Fokuslah pada keaslian dan empati, karena makna persahabatan justru terasa dalam hal-hal sederhana yang sering kita abaikan.

Berikut beberapa tips biar momen ini lebih berkesan dan ngena di hati:

1. Ucapkan terima kasih yang tulus

Bukan sekadar “makasih udah jadi teman”, tapi ceritakan kenangan spesifik yang kamu ingat. Misalnya, “Makasih ya udah nemenin aku waktu skripsi dulu, kalau nggak ada kamu mungkin aku udah nyerah.” Kalimat sederhana tapi dari hati bisa bikin sahabatmu merasa benar-benar dihargai.

2. Luangkan waktu meski cuma sebentar

Di tengah jadwal padat, sempatkan sekadar ngopi bareng, jalan sore, atau video call spontan. Kadang yang dibutuhkan sahabat bukan hadiah, tapi kehadiran.

3. Hindari hadiah mahal, cukup yang bermakna

Bisa berupa makanan favoritnya, foto kenangan yang dicetak, atau playlist lagu yang kalian dengarkan waktu sekolah dulu. Hal-hal kecil seperti ini sering justru lebih mengena dibanding sesuatu yang mewah.

4. Rayakan dengan cara kreatif

Buat video pendek, kolase foto lama, atau tulis surat digital berisi momen-momen lucu bareng sahabat. Kalau kamu suka menulis, bisa juga bikin thread atau caption reflektif tentang arti persahabatan di hidupmu.

5. Libatkan komunitas dan sahabat baru

Gunakan momen ini untuk memperluas lingkaran pertemanan. Ikut kegiatan sosial, volunteer, atau bahkan book club bisa jadi cara seru buat menambah sahabat baru dengan minat yang sama.

Nah, setelah merayakan dengan caramu sendiri, ada satu hal lagi yang bisa bikin momen ini makin spesial — buku.
Karena lewat cerita-cerita di dalamnya, kita bisa belajar banyak tentang arti sahabat sejati, empati, dan perjalanan manusia untuk saling memahami.

Yuk, simak beberapa rekomendasi buku tentang persahabatan yang bisa kamu baca bareng sahabat, atau kamu jadikan hadiah di Hari Sahabat Sedunia. 💛

Rekomendasi Buku Tentang Persahabatan

Buku bertema persahabatan bisa jadi hadiah bermakna dan memperdalam pemahaman tentang arti sahabat.

1. Almond karya Sohn Won – Pyung

Almond

Almond karya Sohn Won-pyung adalah kisah yang sederhana tapi menghantam pelan di hati. Melalui Yunjae, remaja yang tak bisa merasakan emosi, pembaca diajak menelusuri makna menjadi manus ia sepenuhnya.

Bukan kisah yang meledak-ledak, Almond justru menyentuh lewat keheningan: tentang empati, rasa kehilangan, dan bagaimana persahabatan bisa menumbuhkan sisi manusia yang nyaris hilang. Gaya tulisannya jernih dan lembut, tapi setiap kata meninggalkan bekas, seolah berbisik: kadang memahami itu jauh lebih penting daripada sekadar merasa.

2. Pasta Kacang Merah (An Sweet Bean Paste) karya Durian Sukegawa

Pasta Kacang Merah (An Sweet Bean Paste)

Ada kalanya kebahagiaan datang lewat hal sederhana, seperti aroma dorayaki hangat dan manisnya pasta kacang merah.
Melalui kisah Sentaro dan Tokue, Pasta Kacang Merah mengajarkan bahwa setiap orang membawa luka, tapi juga harapan untuk sembuh.

Sentaro, pria yang kehilangan arah hidup, bertemu dengan Tokue, wanita tua dengan tangan yang penuh rahasia, namun hati yang lembut. Dari dapur kecil tempat mereka membuat dorayaki, tumbuhlah persahabatan yang pelan-pelan menyembuhkan keduanya.

Durian Sukegawa menulis dengan kelembutan khas Jepang: tenang, penuh rasa syukur, dan sarat makna kehidupan. Novel ini bukan sekadar kisah tentang makanan, tapi tentang bagaimana kasih dan empati bisa mengubah hidup seseorang.

Setelah membaca Pasta Kacang Merah, kamu mungkin tak hanya ingin makan dorayaki, tapi juga memeluk seseorang sedikit lebih erat hari ini.

3. Funiculi Funicula (Before the Coffee Gets Cold) karya Toshikazu Kawaguchi

Funiculi Funicula

Bayangkan ada sebuah kafe kecil di Tokyo yang bisa membawamu menjelajahi waktu, tapi hanya selama secangkir kopi masih hangat. Itulah dunia ajaib dalam Funiculi Funicula, kisah pertama dari seri Before the Coffee Gets Cold karya Toshikazu Kawaguchi.

Buku ini tidak bicara tentang mesin waktu atau keajaiban besar. Justru sebaliknya, ia bercerita tentang penyesalan, cinta, dan kesempatan kecil untuk menebusnya. Dari seorang wanita yang ingin memperbaiki hubungannya, hingga seorang ibu yang ingin bertemu anaknya untuk terakhir kali, setiap cerita di kafe Funiculi Funicula membawa keharuan yang tenang namun membekas lama.

Dengan gaya penceritaan yang lembut dan atmosfer yang menenangkan, novel ini seperti secangkir kopi hangat di hari yang dingin, sederhana, tapi penuh rasa.

Mungkin kita tak bisa mengubah masa lalu, tapi buku ini mengingatkan: kadang, kenangan yang manis itu cukup untuk membuat hidup terasa lebih hangat.

4. Perpustakaan Tengah Malam (The Midnight Library) karya Matt Haig

Perpustakaan Tengah Malam (The Midnight Library)

Di antara hidup dan mati, ada sebuah perpustakaan misterius berisi buku-buku yang memuat semua kemungkinan kehidupan yang bisa dijalani. Di sinilah Nora Seed menemukan dirinya, di tengah penyesalan, kehilangan, dan pertanyaan besar tentang arti kebahagiaan.

Setiap buku di Perpustakaan Tengah Malam menawarkan kesempatan bagi Nora untuk mencoba hidup lain: menjadi ilmuwan, musisi, pasangan yang bahagia, atau seseorang yang sama sekali berbeda. Tapi semakin jauh ia menjelajah, semakin ia menyadari bahwa bukan tentang kehidupan mana yang “sempurna”, melainkan bagaimana ia memilih untuk berdamai dengan dirinya sendiri.

Matt Haig menulis kisah ini dengan kelembutan dan kejujuran yang menenangkan. The Midnight Library bukan hanya tentang “andai saja” dalam hidup, tapi juga tentang persahabatan dengan diri sendiri, saat kita belajar memaafkan masa lalu dan menghargai kehidupan yang sedang dijalani.

Novel ini cocok untuk kamu yang sedang mencari makna hidup, atau sekadar butuh pelukan dalam bentuk cerita.

5. Sahabatku yang Brilian (My Brilliant Friend) karya Elena Ferrante

Sahabatku yang Brilian (My Brilliant Friend)

Ada persahabatan yang manis, ada pula yang rumit, dan kisah Elena dan Lila adalah keduanya. Sahabatku yang Brilian membawa pembaca menyelami kehidupan dua gadis cerdas dari Napoli pada tahun 1950-an, yang tumbuh di lingkungan miskin namun penuh ambisi dan mimpi besar.

Elena Ferrante menulis dengan ketajaman luar biasa tentang persahabatan, kecemburuan, dan keinginan untuk keluar dari batas hidup. Persahabatan Elena dan Lila tidak selalu indah; terkadang penuh persaingan, tetapi juga menjadi sumber kekuatan yang membentuk mereka menjadi pribadi dewasa.

Novel ini bukan sekadar kisah dua sahabat perempuan, tapi juga potret sosial Italia pascaperang, tentang perjuangan kelas, pendidikan, dan harga diri. Bahasa Ferrante tajam sekaligus puitis, membuat kisah ini terasa hidup dan nyata.

Cocok untuk kamu yang menyukai kisah emosional, realistis, dan penuh dinamika manusia, Sahabatku yang Brilian akan membuatmu merenung tentang arti tumbuh bersama, dan mungkin, tentang sahabatmu sendiri.

Karena Sahabat Adalah Cerita yang Tak Pernah Usai

Pada akhirnya, persahabatan bukan tentang seberapa sering kita bertemu, tapi seberapa dalam kita saling memahami, bahkan dalam diam. Hari Sahabat Sedunia jadi pengingat lembut bahwa setiap tawa, pesan singkat, atau bantuan kecil yang kita berikan bisa berarti besar bagi seseorang.

Luangkan waktu untuk menghubungi sahabat lama, berbagi cerita baru, atau sekadar mengirim pesan “aku kangen ngobrol sama kamu.” Karena momen sederhana seperti itu sering kali menjadi alasan seseorang tersenyum hari ini.

Dan kalau kamu ingin memperdalam makna persahabatan lewat cerita, buku-buku tentang sahabat sejati bisa jadi jendela yang membuka banyak hal: tentang empati, penerimaan, dan keberanian untuk tetap terhubung meski waktu berjalan jauh.

Selamat merayakan Hari Sahabat Sedunia, semoga setiap halaman hidupmu selalu penuh dengan cerita tentang persahabatan yang hangat, tulus, dan tumbuh bersama.

About the author

Shaza Zahra

Gramedia Literasi