Agama Islam

Sifat Fathonah artinya Cerdas yang Menjadi Sifat Wajib Rasulullah SAW

Fathonah artinya
Written by Yufi Cantika

Fathonah artinya – Bagi umat Islam, Rasulullah SAW sebagai panutan dan penyampai wahyu yang diterimanya dari Allah SWT kepada umatnya. Rasul adalah manusia pilihan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mempunyai sifat–sifat wajib yang patut diteladani dan diterapkan dalam kehidupan sehari–hari.

Salah satu sifat wajib bagi Nabi dan Rasul adalah Fathonah yang artinya cerdas. Sifat fathonah ini wajib dimiliki Nabi dan Rasul karena mereka harus mampu memberikan argumen, pendapat serta komunikasi yang baik dalam berdakwah untuk mengajak umatnya ke jalan yang benar.

Dengan begitu, seorang hamba Nabi dan Rasul tidak akan tersesat serta tetap berada di jalan Allah SWT. Selain itu, seorang hamba bisa menjauhi larangan dan menjalankan perintah Allah SWT.

Sebagaimana dalam firman-Nya pada QS. Al Baqarah ayat 269 sebagai berikut:

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al – Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki–Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar–benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang–orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al Baqarah: 269).

Arti Fathonah

Fathonah artinya

unsplash.com

Fathonah artinya cerdas. Hal ini disebabkan tugas Rasul adalah membina umat yang terdiri dari berbagai macam watak dan tingkah lakunya. Dalam rangka menyampaikan ajarannya, seorang Rasul harus mengetahui teknik atau cara pendekatan kepada umat yang tepat dan cepat tanggap terhadap situasi di sekelilingnya.

Hanya orang yang cerdas yang dapat menyelesaikan segala permasalahan dalam masyarakat. Dengan kepandaian dan kecerdasan, para Nabi dan Rasul mampu mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dari kaum yang mereka hadapi.

Tidak hanya itu, Rasul merupakan manusia pilihan yang mempunyai kecerdasan tinggi. Fathonah artinya cerdas tersebut dibutuhkan untuk menjalankan tugas dari Allah SWT. Beliau menyampaikan ribuan ayat Al–Qur’an, menjelaskan dalam puluhan ribu hadist, menjelaskan firman–firman Allah, dan dituntut mempunyai kemampuan berdebat dengan orang kafir dengan cara sebaik mungkin. Oleh sebab itu, wajar jika Rasulullah juga mempunyai banyak peran semasa hidupnya. Beliau berperan sebagai tokoh Islam, pemimpin, pebisnis, panglima perang hingga politisi

Sebagai utusan Allah SWT, para Rasul mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kebenaran pada masing–masing umat. Allah menekankan berfirman dalam Surat Al–An’am yang berbunyi:

“Mereka itulah orang–orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al Qur’an)”. Al–Qur’an tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh umat.”

Dari ayat tersebut, begitu besarnya kewajiban seorang Rasul dalam menyampaikan kebenaran tentang Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai bekal berdakwah setiap Rasul dikaruniai sifat–sifat wajib yang salah satunya yaitu fathonah.

Fathonah artinya

Keutamaan Sifat Fathonah dalam Al–Qur’an

Di antara bentuk nyata perhatian Al–Qur’an kepada sifat fathonah adalah ketika Al–Qur’an mengharamkan minuman keras (khamer). Al–Qur’an melarang keras umat yang beriman mendekati minuman keras. Oleh karena itu, khamer menghalangi manusia untuk berfikir dengan jernih. Ketika akal buntu, manusia akan mudah melakukan berbagai kesalahan.

Berikut ini beberapa keutamaan sifat fathonah dalam Al-Qur’an

1. Larangan minum khamer

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya syaitan itu hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran khamer dan judi. Mereka hendak menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang. Maka berhentilah kamu (meminum khamer dan berjudi)” (Al–Maidah: 91).

2. Perintah menggunakan akal

Allah memberikan peringatan kepada umat manusia untuk menggunakan akal dengan sebaik–baiknya. Allah SWT memberikan peringatan kepada umat manusia untuk menggunakan akal dengan sebaik baiknya. Allah SWT berfirman:

“Kehidupan dunia hanyalah permainan dan kelengahan, sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?” (Al–Anam: 32).

3. Himbauan berpikir

” Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda–tanda kebesaran Kamu, supaya kamu menggunakan akalmu” (Al- Hadid: 17).

Seandainya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah karena takut kepada Allah. Perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. (Al- Hasyr: 21).

Dalam setiap ayat di atas, Allah SWT memberikan peringatan kepada kita semua untuk menggunakan akal dengan sebaik baiknya sebagai sarana untuk menerima hidayah dan bukan sebaliknya yaitu menolak hidayah. Orang yang menggunakan akalnya dngan benar, maka dia pasti akan taan kepada aturan–aturan Islam. Adapun orang yang tidak patuh kepada aturan–aturan Islam merupakan contoh nyata sebagai orang yang tidak menggunakan akalnya dengan baik, berapapun kecerdasan otak (IQ).

Fadhilah Sifat Fathonah dalam Sabda Nabi Muhammad SAW

Fathonah artinya

unsplash.com

Dalam berbagai kesempatan, Nabi Muhammad SAW memotivasi para sahabat untuk bersifat fathonah. Beliau memberikan kesempatan kepada sahabat untuk berpikir secara cerdas. Hal itu terjadi pada saat perang Ahzab dan perang Yahudi Bani Quraizhah.

1. Perang Ahzab atau Khandaq

Diantara kesempatan yang ada, ketika umat islam baru saja selamat dari Perang Ahzab yang biasa disebut perang Khandaq. Dalam perang ahzab ini, kelompok Yahudi Bani Quraizhah yang seharusnya memberikan banyuak kepada umat Islam, malah turut mengepung umat Islam. Padahal mereka masih terkait dengan umat Islam melalui Piaham Madinah.

2. Peristiwa Yahudi Bani Quraizhah

Mengingat kejahatan Yahudi Bani Quraizhah ini, tepat setelah orang–orang kafir menghentikan pengepungan dan meninggalkan Madinah, Nabi Muhammad SAW memberikan perintah kepada pasukan Islam untuk bergerak menuju kampung Yahudi Bani Quraizhah. Saat itu, beliau berpesan kepada pasukan untuk tidak shalat Ashar, kecuali mereka sudah sampai di kampung Yahudi Bani Quraizhah. Namun, nampaknya sebagian pasukan Islam itu ada yang belum sampai di kampung Yahudi Bani Quraizhah, padahal waktu Ashar sudah tiba.

Pada waktu itulah perbedaan pendapatan di antara mereka. Ada yang memahami Nabi Muhammad SAW, secara tekstual/apaadanya dan ada yang memahaminya secara konteksual. Akhirnya sebagian di antara mereka shalat Ashar di jalan dan sebagian shlat di kampung Yahudi Bani Quraizhah.

Ketika hal itu terjadi, kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, ternyata beliau tidak membenarkan maupun menyalahkan salah satu pendapat, beliau hanya diam.

Manfaat Sifat Fathonah

Arti sifat fathonah yaitu cerdas. Tentu bukan tanpa alasan mengapa dari sekian banyak sifat, cerdas menjadi salah satu sifat wajib bagi Nabi dan Rasul. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Nabi dan Rasul membutuhkan sifat fathonah untuk menghafal wahyu yang diberikan dari Allah SWT.

Tidak hanya itu, dengan kecerdasan yang dimiliki Nabi dan Rasul juga mampu menemukan cara penyampaian yang tepat kepada umatnya. Di samping itu, ternyata sifat fathonah juga masih mempunyai manfaat yang lain. Bahkan, tidak hanya untuk zaman Nabi dan Rasul, sifat fathonah juga bisa dimanfaatkan untuk kehidupan masa kini.

Pasalnya, dengan fathonah atau kecerdasan seseorang bisa solusi paling efektif untuk setiap masalah yang dihadapi di segala aspek. Mulai dari masalah dalam lingkup pribadi, sosial, pekerjaan dan sebagainya.

Ciri–Ciri Muslim yang Fathonah

Fathonah artinya

unsplash.com

Setiap muslim wajib meneladani sifat fathonah dan sifat wajib Nabi dan Rasul lainnya. Selain melalui contoh yang dicontohkan Nabi dan Rasul, kita juga dapat belajar arti fathonah melalui orang–orang sekitar.

Oleh sebab itu, selain memahami arti fathonah, penting juga untuk mencari tahu ciri–ciri muslim yang fathonah. Berikut ini ciri–ciri muslim yang mempunyai sifat fathonah:

  1. Merupakan seorang yang pandai dalam memberikan nasihat baik. Tidak saja baik, muslim yang fathonah juga pandai dalam penyampaian, sehingga tidak akan menyinggung perasaan orang lain.
  2. Seorang muslim yang fathonah juga mampu menyampaikan berita atau kabar kebaikan. Sehingga dapat memilah mana yang pantas disampaikan mana yang tidak pantas untuk disampaikan.
  3. Muslim yang fathonah cenderung cerdas dalam bertutur kata dan berkomunikasi. Biasanya, kemampuan ini akan dimanfaatkan untuk mengajak kebaikan dengan beramar ma’ruf nahi munkar.
  4. Arti fathonah adalah cerdas, itu artinya seorang muslim harus cerdas dalam menyampaikan amanat yang diberikan.
  5. Fathonah atau cerdas dalam konteks muslim ternyata juga mencakup pandai dalam beribadah. Maksudnya, seorang muslim harus mengerjakan suatu amalan dengan memprioritaskan ibadah maupun amalan yang paling utama.
  6. Seorang muslim yang fathonah juga harus cerdas dalam bersosialisasi. Pasalnya, kehidupan sehari–hari seorang muslim tidak lepas dari silaturahmi. Dengan begitu, setiap masalah baik yang muncul di lingkungan masyarakat maupun keluarga harus bisa diatasi dengan cara yang cerdas.

Fathonah artinya

Cara Menumbuhkan Sifat Fathonah

Selain arti fathonah, setiap muslim juga perlu tahu cara menumbuhkan sifat fathonah. Sebab, sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya fathonah jadi sifat wajib Nabi dan Rasul yang berguna di kehidupan saat ini.

Cara menumbuhkan sifat wajib Nabi dan Rasul tersebut dengan memperbanyak ilmu. Seperti kata pepatah, semakin banyak seseorang tahu, semakin seseorang tersebut merasa bodoh. Dengan begitu, seorang muslim akan lebih tergerak untuk memperbanyak ilmu.

Seperti yang kita tahu dalam agama Islam, menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban. Hal tersebut seperti yang terkandung dalam hadist yang berbunyi:

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224)

Namun, tetap harus dipahami bahwa kecerdasan atau fathonah tidak saja mengenai ilmu yang didapat dari belajar. Kecerdasan dalam sifat fathonah juga meliputi kecerdasan dalam bersosial dan memetik hikmah dari setiap kejadian. Hal tersebut sebagaimana yang terkandung dalam Al Qur’an surat Al Baqarah: 269 yang bunyinya:

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al–Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki–Nya. Dan barang siapa yang dianugerahi hikmah, ia benar–benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang–orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al Baqarah: 269).

Sifat fathonah dapat diterapkan dalam kehidupan kita dengan berbagai cara. Mulai dari memegang teguh syariat Islam dalam mengerjakan berbagai kegiatan meningkatkan semagat untuk menimba ilmu dan lain sebagainya. Dengan memupuk sifat fathonah, seorang muslim juga akan semakin teguh pada keimanannya.

Penerapan Sifat Fathonah dalam Kehidupan Sehari–Hari

Fathonah artinya

unsplash.com

Sifat fathonah sebagai sifat mulia yang selalu relevan di semua tempat dan waktu. Termasuk dalam kehidupan masa kini. Orang bodoh selamanya akan menjadi orang pinggiran. Ada pepatah, orang yang bodoh akan menjadi makanan empuk bagi orang yang cerdas.

1. Fathonah dalam proses belajar mengajar

Kecerdasan merupakan syarat pertama dalam menuntut ilmu. Selain beberapa syarat lain, kecerdasan diperlukan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan kecerdasan, kita akan semakin mudah memahami pelajaran dengan baik. sebaliknya, tanpa kecerdasan siapa saja akan mengalami kesulitan untuk menangkap pelajaran dengan baik.

2. Fathonah dalam bekerja

Fathonah dalam bekerja tentang bekerja dengan waktu dan tenaga yang minimal namun memberikan hasil maksimal. Bukan berarti dengan sifat fathanna ini, lantas kita bekerja dengan malas-malasan. Dengan sifat fathanah ini, kita dapat bekerja secara lebih terorganisir dan kita tidak asal bekerja, apalagi bekerja secara asal.

3. Fathonah dalam memilih calon pasangan

Orang yang paling banyak berhubungan dengan kita adalah pasangan kita, baik sebagai istri maupun suami. Pasangan kita merupakan orang yang paling kita percaya. Kepadanya kita mempercayakan keselamatan anak–anak, harta dan nama baik.

4. Fathonah dalam mendidik keluarga

Sebagai kepala rumah tangga, seorang suami mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjaga seluruh anggota keluarganya, sehingga bisa hidup secara sejahtera sejak di dunia hingga di akhirat kelak. Oleh sebab itu, dalam agama Islam kita mendapati tuntutan yang lengkap bagi kepala rumah tangga untuk melaksanakan amanah dengan sebaik mungkin. Selain itu, sebagai kepala rumah tangga yang fathanah, seorang suami akan melaksanakan tuntutan tersebut dengan sebaik baiknya.

Sementara itu, penerapan sifat fathonah dalam kehidupan sehari–hari menurut buku Pendidikan Karakter Fast Dan Implementasinya Di Sekolah oleh Eni Setyowati (2019 – 2021), antara lain:

5. Bersifat fathonah sebagai hamba Tuhan

Manusia yang cerdas bukan hanya untuk menguasai berbagai disiplin ilmu namun juga berarti kemampuan menggunakan ilmu, baik yang menyangkut praktik maupun tujuan dari keilmuan itu sendiri.

6. Bersifat fathonah sebagai makhluk sosial

Kecerdasan sebagai makhluk sosial dan cerdas dalam berinteraksi sosial dengan masyarakat. Salah satu bentuk kecerdasan sosial adalah kemampuan mengatasi persoalan, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan dalam memperlakukan orang lain dengan baik. Kecerdasan sosial tidak hanya bermanfaat dalam pergaulan namun juga dalam dunia pekerjaan yang mengharuskan kita bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kepribadian dan latar belakang.

7. Bersifat fathonah dalam menjalani kehidupan

Manusia harus mempunyai kecerdasan dalam menjalani kehidupan agar tidak lalai akibat permainan–permainan yang ditawarkan oleh kehidupan. Iman dan takwa merupakan faktor–faktor yang dapat menyelamatkan manusia dari godaan dunia yang dapat melalaikan manusia dari Allah SWT.

Dengan kecerdasan yang diiringi iman dan takwa, maka manusia dapat memilah–milah, membedakan mana yang bermanfaat dan memberi efek positif bagi hidup kita, mana yang tidak. Dengan begitu, manusia bisa tetap berada di jalan Allah SWT.

Kesimpulan

Meskipun untuk menerapkan sifat fathonah sangat sulit, tetapi dengan menerapkan sifat fathonah dalam kehidupan sehari-hari bisa membuat hidup ini menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, sebagai umat Islam yang baik, sebaiknya menerapkan sifat fathonah ini.

Itulah beberapa sifat-sifat fathonah yang perlu kita contoh ya, Grameds. Apakah grameds sedang mencari tentang sifat sifat fathonah secara mendalam? Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait sifat fathonah artinya, kamu bisa mengunjungi koleksi buku di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga artikel ini menginspirasimu ya!

Penulis: Rosyda Nur Fauziyah

BACA JUGA:

  1. Sifat Jaiz Rasul: Pengertian, Dalil, dan Contoh yang Harus Kamu Ketahui 
  2. 4 Sifat Wajib Rasul serta Sifat Mustahil Rasul, dan Kisah di Baliknya 
  3. Pembagian, Contoh Akhlak Terpuji dan Tercela 
  4. Sifat-Sifat Mulia: Mujahadah An-Nafs, Husnuzan, dan Ukhuwah 
  5. Pengertian dan Contoh Sikap Rendah Hati 
  6. Memahami Contoh Perilaku Jujur dan Manfaatnya 

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika