Business

Apa itu Dividen: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Prosedur Pembayaran.

pengertian dividen
Written by Hendrik

Pengertian Dividen – Hampir semua orang yang sedang berinvestasi di saham, pasti mengharapkan return atau tingkat pengembalian yang tinggi, Nah, Bentuk dari return atau tingkat pengembalian dalam dunia saham ini ada dua jenis yakni capital gain dan dividen. Secara umum, capital gain berarti hal jual dikurangi harga beli atau peningkatan harga setelah Anda membeli suatu produk saham.

Misalnya, Apabila Anda melakukan pembelian produk saham milik Bank Rakyat Indonesia atau BRI yang memiliki kode (BBRI) pada harga Rp. 4.000. Lalu, Anda melakukan penjualan pada saat BBRI menyentuh harga Rp. 4.500. Maka, capital gain yang Anda peroleh adalah 500 per lembar saham, atau jika dalam persentase adalah sebesar 12,5%. Hal itu berarti Anda bisa menikmati keuntungan dari kenaikan harga atau nilai dari saham BBRI.

Namun, keuntungan yang dapat dirasakan dalam berinvestasi di saham tidak hanya capital gain. Bentuk keuntungan atau return lain yang bisa Anda dapatkan yaitu dividen. Secara umum, dividen adalah hak atau jatah dari perusahaan yang mendapatkan keuntungan kepada pihak yang menjadi investor atau pemegang saham. Dalam membeli suatu saham atau berinvestasi pada sebuah perusahaan, tentunya yang diharapkan investor adalah perusahaan tersebut memperoleh keuntungan atau laba yang besar. Hal itu dikarenakan perusahaan yang berhasil mendapatkan laba yang besar, maka perusahaan tersebut dapat membagikan laba kepada para investor atau pemegang saham ke dalam sebuah bentuk dividen.

Beli Buku di Gramedia

Nah, oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang apa itu dividen. Pembahasan dari pengertian dividen menurut para ahli, jenis-jenis dividen, faktor-faktor yang mempengaruhi mendapatkan dividen hingga prosedur dan cara menghitung dividen Anda.

A. Pengertian Dividen

Sesuai pengantar di atas, dividen adalah pembagian kepada pihak yang memiliki saham dari sebuah perusahaan yang disesuaikan dengan jumlah lembar yang dimiliki. Mayoritas pembagian dividen dilakukan dengan jangka waktu yang tetap, namun terkadang juga ada yang melakukan pembagian dividen khusus atau tambahan di luar waktu pembagian yang ditentukan. Dividen akan dibagikan kepada pihak yang memiliki saham, tetapi dengan sebuah catatan bahwa perusahaan telah menghasilkan keuntungan yang cukup besar dan dewan direksi dari sebuah perusahaan sudah menganggap layak untuk mengumumkan pembagian dividen.

Fungsi dari dividen ini sendiri adalah sebagai imbal balik dari jasa investor dikarenakan telah memasukkan modal pada sebuah produk saham dari sebuah perusahaan. Hal itulah yang membuat perusahaan yang memperoleh keuntungan akan memberikan sebagai keuntungan kepada para investor atau pemilik saham.

Selain itu pendapat umum tersebut, dividen juga dianggap sebagai sebuah hak pemegang saham atau common stock untuk memperoleh bagian yang bersumber dari keuntungan sebuah perusahaan. Apabila sebuah perusahaan sudah memutuskan bahwa akan dilakukan pembagian keuntungan dalam bentuk dividen, maka seluruh pemilik saham dari perusahaan tersebut akan mendapatkan hak yang sama sesuai jumlah kepemilikan. Tetapi, ada beberapa alasan yang membuat perusahaan tidak selalu memberikan semua kepada keuntungan kepada pemilik saham. Alasan yang digunakan biasanya adalah untuk kepentingan menambah modal perusahaan.

Sebuah perusahaan bisa jadi tidak melakukan pembagian dividen di karena ada keperluan yang lebih diprioritaskan. Misalnya, hasil keuntungan perusahaan lebih diutamakan untuk kepentingan ekspansi atau pengembangan bisni, tentu hal ini dapat menjadi alasan sebuah perusahaan tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang sahamnya. Namun, perusahaan biasanya tetap berjanji untuk menerbitkan dividen agar dapat meningkatkan kepercayaan para pemilik saham untuk rencana jangka panjang. Selain itu, janji penerbitan dividen sangat berpengaruh untuk menarik minat dari para investor baru yang ingin mendapatkan pendapatan tetap.

B. Pengertian Dividen Menurut Para Ahli

Selain dari pengertian umum di atas, berikut ini ada beberapa pendapat tentang pengertian dividen dari para ahli, di antaranya yaitu:

1. Baridwan (1997)

Menurut Baridwan, dividen adalah bagian dari sebuah keuntungan atau laba yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham yang jumlahnya sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki oleh para pemegang saham. Besar atau kecilnya sebuah dividen yang bisa didapatkan oleh pihak pemegang saham dapat mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Jumlah tersebut bergantung dengan seberapa besar jumlah laba yang didapatkan oleh perusahaan.

2. Scott Besley dan Eugene F. Brigham (2005)

Pengertian dividen menurut Scott Besley dan Eugene F. Brigham adalah pembagian yang dilakukan keuntungan yang diperoleh oleh sebuah perusahaan kepada para pemegang sahamnya, entah itu dari keuntungan atau laba yang diperoleh pada saat periode yang sedang berjalan atau keuntungan atau laba pada saat periode sebelumnya.

3. Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, dan donald E. Kieso (2011)

Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, dan donald E. Kieso berpendapat bahwa dividen adalah distribusi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan kepada para pemegang saham secara profesional dengan penyesuaian jumlah kepemilikan sahamnya. Hal itu dimaksudkan bahwa para pemegang saham hanya dapat menerima keuntungan atau laba sesuai dengan persentase investasinya untuk sebuah perusahaan.

4. Jamie Pratt (2011)

Jamie Pratt mengungkapkan bahwa dividen merupakan distribusi uang tunai, saham, atau properti kepada para pemegang saham dari sebuah perusahaan. Dividen juga merupakan sebuah resolusi dari dewan direksi korporasi setiap triwulan dengan jumlah yang diumumkan berdasarkan basis per lembar saham.

5. Nikiforous K. Laopodis (2013)]

Terakhir, menurut Nikiforous K. Laopodis, dividen adalah aktivitas pembayaran tunai yang dilakukan oleh sebuah perseroan kepada para pemegang saham. Dividen tersebut merupakan bentuk representasi dari para pemegang saham terhadap penerimaan langsung atau yang tidak langsung atas investasinya ke dalam perusahaan.

Baca Juga: Istilah Yang Wajib Diketahui Tentang Saham

B. Jenis-Jenis Dividen

Setelah memahami pengertian dari dividen, berikut ini adalah beberapa jenis dividen yang perlu Anda ketahui, di antaranya yaitu:

1. Dividen Tunai

Dividen tunai adalah dividen yang dibagikan oleh sebuah perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai atau cash. Dividen jenis ini bisa dikatakan merupakan pembagian dividen yang paling sering dilakukan. Para pemegang saham juga sangat menyukai pembagian dengan jenis dividen tunai, hal itu dikarenakan pemegang saham akan mendapat keuntungan berupa uang tunai. Periode pembagian dividen tunai bisa dilakukan dari dua hingga empat kali per tahun, pembagian tersebut bergantung dari periodenya. Sebagai catatan, pembagian dividen ini nantinya juga bakal dikenai pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Dividen Properti

Dividen properti atau dividen barang merupakan dividen yang didistribusikan menjadi dalam bentuk aset. Dividen ini menjadi jenis dividen yang cukup jarang dilakukan, biasanya dikarenakan proses pembagiannya yang relatif tidak mudah. Perusahaan juga umumnya melakukan pembagian dividen dengan cara ini disebabkan karena tidak ada uang tunai. Hal itu bisa jadi karena uang tunai dari sebuah perusahaan sedang digunakan dalam investasi saham perusahaan lain atau untuk keperluan persediaan.

Apabila uang tunai yang keluar lebih dalam jumlah yang cukup banyak, dikhawatirkan akan menjadikan harga jual investasi atau persediaan turun sehingga dapat merugikan perusahaan atau para pemegang saham. Alhasil, pembagian dividen dari perusahaan kepada para investor atau pemegang sahamnya kemudian coba dilakukan ke dalam pembagian bentuk aset

3. Dividen Likuidasi

Pada dasarnya, dividen likuidasi adalah dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham yang berupa sebagian laba dan sebagian pengembalian modal. Perusahaan yang akan memberikan dividen likuidasi umumnya merupakan perusahaan yang memiliki rencana untuk menghentikan perusahaanya seperti joint venture atau perusahaan sedang mengalami kebangkrutan.
Ketika perusahaan mengalami kebangkrutan dan masih memiliki sisa kekayaan, maka sisa kekayaan tersebut akan dibagikan kepada pemilik saham. Inilah yang disebut sebagai dividen likuidasi. Namun kalau perusahaan tidak memiliki modal yang tersisa, maka perusahaan pun tidak bisa membagikan apapun.

4. Dividen Janji Hutang

Dividen jani hutang atau biasa disebut dividen skrip adalah dividen yang dibagikan dari perusahaan kepada pemegang saham berupa surat janji hutang. Dalam jenis dividen ini, perusahaan memberikan janji kepada para investornya bahwa akan membayarkan dividen tersebut pada waktu yang sudah ditentukan. Pembagian dividen ini juga biasanya karena perusahaan sedang tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membayar dividen para pemegang saham. Maka dari itu, surat janji hutang atau skrip dibuat sebagai jaminan pelunasan dividen kepada para pemilik saham.

Beli Buku di Gramedia

5. Dividen Saham

Dividen saham atau stock dividend merupakan pembagian dividen yang dilakukan dalam bentuk saham dari sebuah perusahaan untuk para investornya. Dividen saham hampir mirip seperti penyusunan ulang modal perusahaan atau rekapitulasi perusahaan, namun tidak mengurangi jumlah kepemilikan dari para pemilik saham. Dalam pembagian dividen jenis ini, investor tidak mendapatkan uang tunai, namun mereka mendapatkan tambah jumlah saham.

Dalam dividen saham, investor akan mendapatkan peningkatan pada jumlah sahamnya. Namun, apabila pembagian dividen dilakukan karena faktor lain, maka penambahan jumlah lembar pada saham yang beredar akan mempengaruhi harga pasar saham dan berpotensi menjadi turun. Secara keseluruhan, nilai saham investor tidak mengalami perubahan atau peningkatan. Nah, bagi pemegang saham yang memerlukan uang cepat bisa melakukan penjualan dari tambahan saham yang diperoleh, dengan kembali menyesuaikan jumlah saham sebelum dividen.

Dividen saham akan sangat menguntungkan para pemegang saham, apabila perusahaan juga melakukan pembayaran dividen dalam bentuk uang tunai. Hal tersebut menjadikan para pemegang saham mendapatkan tambahan pada jumlah lembar sahamnya, tetapi juga mendapatkan dividen berupa uang tunai. Dalam memberikan dividen saham, biasanya perusahaan juga memiliki tujuan untuk menghemat uang tunai perusahaan agar bisa digunakan pada kesempatan investasi yang lebih besar dan menguntungkan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Saham

Nah, setelah memahami pengertian dan lima jenis dividen, berikut ini akan dijelaskan mengenai lima faktor yang dapat memberikan pengaruh kepada kebijakan saham, di antaranya yaitu:

Beli Buku di Gramedia

1. Kebutuhan Dana untuk Membayar Kewajiban

Ketika sebuah perusahaan akan mendapatkan hutang baru atau melakukan penjualan surat hutang untuk membiayai perusahaan, sebelumnya harus sudah direncanakan bagaimana caranya untuk membayar kembali hutang tersebut. Hutang dapat dilakukan pelunasan pada jatuh temponya dengan mengganti hutang tersebut dengan utang baru. Selain cara tersebut, beberapa perusahaan biasanya juga melakukan cara alternatif lain seperti perusahaan harus menyediakan dana sendiri yang berasal dari keuntungan untuk melunasi utang tersebut.

2. Likuiditas

Likuiditas perusahaan adalah sebuah pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen. Pembagian dividen bagi sebuah perusahaan adalah uang tunai yang keluar, hal itu menjadikan semakin besar posisi uang tunai dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan, maka akan semakin besar juga kemampuan sebuah perusahaan dalam melakukan pembayaran untuk pelunasan dividen. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan dan potensi keuntungannya sangat besar akan membutuhkan modal yang cukup besar untuk membiayai investasinya. Hal itulah yang membuat perusahaan akan kurang likuid dikarenakan modal yang berhasil diperoleh lebih banyak diinvestasikan pada aktiva tetap serta aktiva lancar yang permanen.

3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan

Semakin cepat tingkat pertumbuhan sebuah perusahaan, semakin besar juga kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, maka semakin besar pula keinginan sebuah perusahaan untuk menahan earning nya daripada dibayarkan sebagai dividen kepada para pemegang saham.

4. Keadaan Pemegang Saham

Apabila sebuah perusahaan kepemilikan sahamnya relatif tertutup, manajemen umumnya memahami dividen yang diharapkan oleh para pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat. Ketika hampir seluruh pemegang saham berada dalam golongan high tax dan lebih suka memperoleh capital gains, hal itu dapat membuat sebuah perusahaan mempertahankan dividend payout ratio yang rendah.

Dengan dividend payout ratio yang rendah tentunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan menahan laba untuk kesempatan investasi yang profitable. Untuk perusahaan yang jumlah pemegang sahamnya besar hanya dapat menilai dividen yang diharapkan pemegang saham dalam konteks pasar.

5. Pembatasan Hukum

Pembatasan suatu hukum dapat mempengaruhi pembagian jumlah dividen oleh sebuah perusahaan.

Baca Juga: Tips Belajar Saham

D. Prosedur Pembayaran Dividen

Nah, setelah memahami pengertian dan jenis-jenis dari dividen, berikut ini adalah beberapa prosedur pembayaran dividen atau tanggal pengumuman dividen yang perlu Anda perhatikan, di antaranya yaitu:

1. Tanggal Pengumuman

Tanggal pengumuman pembayaran dividen atau biasa disebut declaration date merupakan tanggal yang diumumkan secara resmi oleh emiten atau sebuah perusahaan publik mengenai bentuk dan jumlah yang dibagikan serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini biasanya juga untuk pembagian dividen secara reguler. Tanggal pengumuman tersebut biasanya menyampaikan hal-hal yang dianggap penting seperti tanggal pencatatan, tanggal pembayaran, hingga jumlah dividen tunai setiap lembar.

2. Tanggal Pencatatan

Tanggal pencatatan atau biasa disebut date of record adalah waktu perusahaan melakukan pencatatan siapa saja para pemegang sahamnya. Para pemilik saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham dari sebuah perusahaan mendapatkan hak untuk memperoleh dividen. Hal itu berarti pemegang saham yang tidak tercatat atau menjual sahamnya sebelum tanggal pencatatan tidak akan mendapatkan hak untuk memperoleh dividen.

3. Tanggal Cum-Dividend

Tanggal Cum-Dividen adalah waktu atau tanggal hari terakhir perdagangan saham untuk para pemegang saham yang ingin memperoleh dividen berupa dividen tunai atau dividen saham dari sebuah emiten atau perusahaan.

4. Tanggal EX-Dividend

Tanggal Ex-Dividend berarti tanggal perdagangan saham dari sebuah perusahaan sudah tidak mendapatkan hak lagi untuk memperoleh dividen. Hal itu menjadikan apabila investor melakukan pembelian pada tanggal ini atau setelahnya, maka investor tersebut sudah tidak bisa memasukan namanya ke dalam daftar pembagian dividen dari sebuah perusahaan.

5. Tanggal Pembayaran

Tanggal pembayaran atau payment date merupakan waktu untuk melakukan pembayaran oleh sebuah perusahaan kepada para pemegang saham yang telah mendapatkan hak untuk menerima dividen. Dengan demikian, pada tanggal pembayaran ini para pemegang saham sudah dapat mengambil dividen yang dibagikan sesuai dengan jenis dividen yang sudah ditentukan oleh emiten, entah itu dividen tunai atau dividen saham.

Beli Buku di Gramedia

E. Cara Menghitung Dividen

Perusahaan CV. Air Minum mempunyai 1.000.000 lembar saham. Perusahaan ini berhasil menghasilkan laba bersih sebesar Rp 500.000.000,-. Kebijakan pembagian dividen atau biasa disebut Devidend Payout Ratio adalah 40% dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Dengan menggunakan data tersebut maka cara menghitung dividen pada perusahaan CV. Air Minum yaitu, sebagai berikut:
Dividen = Laba bersih x Devidend Payout Ratio
= Rp 500.000.000 x 40%
= Rp 200.000.000
Dividen/saham beredar = Rp 200.000.000/1.000.000 lembar saham
= Rp 200 per lembar saham

Baca Juga:

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.