IPA

Ciri-ciri Meteor : Pengertian, Jenis, dan Contoh dengan Penjelasannya

Meteor: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh dengan Penjelasannya
Written by Rahma R

Ciri-ciri Meteor – Meteor merupakan salah satu benda langit yang berasal dari serpihan asteroid, ekor komet, atau pecahan benda-benda langit lainnya yang disebabkan akibat adanya pengaruh gravitasi bumi, yang membuat serpihat benda langit melesat hingga ke bumi dan menyebabkan kerusakan akibat meteor jatuh.

Benda angkasa ini berpapasan dengan Bumi karena ia juga mengorbit ke Matahari. Benda angkasa ini habis terbakar dengan panas 1.650 derajat celsius saat memasuki atmosfer. Proses pembakaran ini yang dilihat mata manusia sebagai meteor jatuh.

Ciri-ciri meteor pada umumnya memiliki ukuran hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya. Meteor Data Centre mencatat sekitar 600 kasus dugaan hujan meteor, dan sekitar 100 sudah dibuktikan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang meteor, berikut ini kami akan jelaskan secara lengkap tentang pengertian meteor, ciri-ciri, jenis, dan contoh meteor beserta dengan penjelasannya.

Pengertian Meteor

Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi yang disebut bintang jatuh. Meteor merupakan sebuah serpihan atau pecahan benda langit yang masuk dalam atmosfer bumi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara permukaan meteor dan udara dengan kecepatan tinggi. Gesekan tersebut menimbulkan pijaran api dan sinar atau cahaya dari kejauhan yang biasa disebut dengan fenomena bintang jatuh.

Meteor tidak hanya sebuah benda langit yang jatuh ke bumi, namun juga sebuah penampakan jalur saat memasuki atmosfer bumi. Terjadinya penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari tekanan ram. Tekanan ram adalah tekanan yang dihasilkan oleh benda yang bergerak dengan kecepatan supersonic dalam medium fluida (gas atau cairan). Tekanan ram menghasilkan gaya rambat yang besar pada benda tersebut yang jatuh, yaitu meteorid.

Tekanan ram menyebabkan jalur jatuhnya meteoroid dan akan tampak bercahaya saat jatuh. Pada kasus jatuhnya meteoroid yang berkecepatan tinggi memasuki atmosfir dan menghasilkan tekanan udara yang sangat besar di bagian depan meteoroid. Lalu, tekanan ini akan memanaskan udara hingga akhirnya memanaskan meteoroid yang nantinya meteoroid terbakar dan dikenal sebagai bintang jatuh.

Meteorit memiliki ukuran mulai dari sebesar butiran pasir hingga satu meter. Meteorit dapat bergerak dengan kecepatan 72 jam/s dan bisa berlawanan dengan gerakan bumi. Ketika meteorit bertabrakan dengan atmosfer planet maka akan berubah menjadi meteor. Kilat api yang dihasilkan meteor saat terbakar di atmosfer memiliki cahaya yang lebih terang dibandingkan dengan Venus, hal inilah yang menyebabkan mengapa meteor kerapkali disebut dengan bintang jatuh.

Setiap harinya diperkirakan lebih dari 43.500 kg material meteorotik yang jatuh ke bumi dan sudah ada jutaan meteor yang masuk atmosfer bumi tapi kebanyakan terbakar habis sebelum mencapai permukaan. Apabila meteor masuk atmosfer dan jatuh ke permukaan planet mana disebut dengan meteorit. Meteorit yang jatuh menghasilkan ledakan, orang zaman dulu mempercayai bahwa itu adalah bintang yang jatuh dari langit.

eksplorasi tata surya - ciri-ciri meteor

Ciri-Ciri Meteor

Ciri-ciri Meteor adalah bersinar terang seperti bintang jatuh dalam ukuran yang kecil, seperti bintang jatuh dalam ukuran kecil. Ketika meteor yang jatuh dan memasuki atmosfer tidak habis dan sampai ke permukaan bumi, maka benda yang sampai di bumi disebut dengan meteorit.

Urutan yang tepat adalah sebelum meteor, benda angkasa lebih kecil dari asteroid disebut Meteoroid. Setelah memasuko atmosfer bumi disebut dengan Meteor. Saat atmosfer meteorid tidak habis dan sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit.

Jenis-Jenis Meteor

Meteor adalah benda langit yang memiliki beragam jenis. Setiap jenis meteor memiliki kategori tertentu. Berikut ini beberapa jenis meteor, antara lain:

1. Berdasarkan Komposisinya

Berdasarkan komposisinya, jenis meteor dibagi menjadi tiga, yaitu Meteorit Besi, Meteorit Stony, serta Meteorit Campuran Besi dan Stony. Berikut penjelasannya:

a. Meteorit Besi

Ciri-ciri Meteorit besi adalah meteorit yang sebagian besar bahan berasal dari besi. Meteorit besi sudah banyak ditemukan sebanyak 4,8% dari keseluruhan meteorit-meteorit yang pernah ditemukan di dunia. Meteorit besi adalah meteorit paling masif yang pernah ditemukan. Komposisi mineralnya yang berat dikarenakan mengandung besi dan nikel. Itulah yang menyebabkan meteor ini seringkali untuk tetap utuh saat jatuh ke bumi. Meteorit besi terbesar yang pernah ditemukan adalah meteorit Hoba Namibia.

Meteorit besi berasal dari inti planet dan asteroid. Ini artinya, ia dapat membantu mengungkap pembentuk tata surya yang selama ini masih menjadi misteri. Beberapa meteorit besi mengandung mineral yang tidak pernah ditemukan di Bumi.

b. Meteorit Stony

Ciri-ciri Meteorit Stony merupakan meteor yang tersusun dari bebatuan. Meteorit stony ditemukan sebanyak 94% dari seluruh meteorit-meteorit yang pernah ditemukan di dunia. Dari seluruh meteorites, 93% di antaranya adalah stony meteorites. Ada dua tipe utama dari stony meteorite – chondrites dan achondrites – yang memiliki perbedaan satu sama lainnya baik secara fisik maupun kimiawinya. Chondrules terbentuk dari batuan silikat cair, dan salah satu tipe penting dalam chondrite adalah carbonaceous chondrite. Meteorit tipe ini mengandung senyawa carbon, air, dan materi volatil lainnya dan memiliki warna yang agak gelap.

Achondrites tidak memiliki chondrules dan secara tampak tidak terlihat adanya logam atau sulfida logam. enampakannya juga mirip dengan batuan di permukaan bulan dan planet kebumian. Umur batuannya sekitar 4,5 miliar tahun, batuan yang lebih muda umurnya diperkirakan berasal dari materi yang dilontarkan dari permukaan Mars.

c. Meteorit Campuran Besi dan Stony

Ciri-ciri Meteorit campuran besi dan stony merupakan campuran dari jenisnya dan merupakan jenis yang masih langka, karena hanya sebanyak 1,2% dari seluruh meteorit yang pernah ditemukan di dunia. Meteorit jenis ini mengandung batuan dan besi dalam proporsi perbandingan yang hampir sama.

Skenario paling memungkinkan bagi terbentuknya meteorit jenis ini adalah mereka terbentuk pada daerah pertemuan objek padat yang dingin. Pada daerah ini terdapat juga pemisahan antara logam dengan kerapatan tinggi dan batuan yang memiliki kerapatan lebih rendah. Salah satu tipe meteorit ini, mesosiderites, mengandng mineral yang stabil pada tekanan di bawah 3kbar. Ini menunjukkan meteorit jenis ini secara tidak langsung berasal dari objek yang masif.

meteorologi penerbangan dan pengaruhnya terhadap operasi pesawat udara - ciri-ciri meteor

2. Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, meteorit dibagi menjadi tiga, yaitu Meteor Asteroidal/Keplanetan, Meteor Kekometan, dan Meteor Parabolis. Berikut penjelasannya:

a. Meteor Asteroidal/Keplanetan

Ciri-ciri Meteor asteroidal/keplanetan merupakan meteorit yang berasal dari serpihan asteroid atau planet yang meledak atau hancur. Asteroid atau planet yang pecah akan berubah menjadi bagian-bagian lebih kecil sehingga disebut meteorit.

b. Meteor Kekometan

Ciri-ciri Meteor Kekometan adalah serpihan dari komet dengan kandungan bahan penyusun seperti gas dan komponen komponen padatan lainnya.

c. Meteor Parabolis

Ciri-ciri Meteor parabolis yaitu pecahan benda dari luar angkasa namun belum diketahui secara pasti, apa jenis benda tersebut.

3. Berdasarkan Hujan Meteornya

Berdasarkan hujan meteornya, meteor dibagi menjadi empat, yaitu Hujan Meteor Orionid, Hujan Meteor Perseid, Hujan Meteor Geminids, dan Hujan Meteor Quadrantid. Berikut penjelasannya:

a. Hujan Meteor Orionid

Hujan meteor orionid yaitu hujan yang terjadi disetiap tahunnya, biasanya terjadi di bulan Oktober. Proses hujan meteor orionid bisa terlihat jelas dan biasanya meteor berwarna kuning dan hijau.

b. Hujan Meteor Perseid

Hujan meteor perseid yaitu hujan yang terjadi di atas rasi bintang perseus dan biasanya terjadi saat bumi melewati aliran meteor yang disebut awan perseid. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sejak 2 abad lalu, hujan meteor perseid terjadi di pertengahan bulan Juli hingga Agustus di setiap tahunnya. Meteor Perseid dapat terlihat jelas pada belahan bumi bagian utara pada saat malam hari di musim panas dimana pada saat itu langit terlihat cerah.

c. Hujan Meteor Geminids

Hujan meteor geminids adalah hujan meteor yang disebabkan karena meteor yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sejak 1,5 abad lalu, hujan meteor geminids terjadi di akhir tahun, tepatnya di bulan Desember.

d. Hujan Meteor Quadrantid

Hujan meteor quadrantid adalah hujan meteor yang berasal dari Konstilasi Bootes. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, hujan meteor quadrantid terjadi dibulan Januari namun pengamatan ini lebih sulit karena hanya terhadu dalam hitungan jam saja.

Contoh-Contoh Meteor

Berikut ini beberapa contoh dari meteor, antara lain:

1. Stony

Stony adalah jenis meteor bebatuan yang memiliki banyak ragam yang berbeda-beda. Meteor stony dibagi menjadi tiga sub-klasifikasi, yaitu:

  • Chondrites memiliki kandungan chondrules.
  • Chondrites karbonan memiliki kandungan chondrules dengan mineral volatile.
  • Achondrites tidak memiliki kandungan chondroles

Dihitung dari jumlah keseluruhannya, meteor jenis ada sekitar 94% yang ditemukan.

2. Besi

Besi merupakan meteorit dengan komposisi paduan dari besi, nikel dan kristal. Banyak ilmuwan percaya, jika meteor ini sama seperti inti luar bumi. Meteor besi ini berjumlah sekitar 4,8% dari jumlah meteor yang pernah ditemukan.

3. Stony dan Besi

Stony dan Besi adalah contoh meteor dengan kandungan bebatuan dan besi. Jenis meteor ini sangat langka ditemukan, dan hanya ada sekitar 1,2% dari jumlah meteor yang ditemukan.

Bagaimana Sebuah Objek Dikenali Sebagai Meteorit?

Sebuah objek yang jatuh di Bumi tidak akan terlindungi dari pengaruh cuaca. Akibatnya, permukaan objek tersebut akan mengalami pengikisan sehingga pada akhirnya sulit dibedakan dari batuan di sekitarnya. Namun, di sisi lain, bongkahan besar besi tidak sering ditemukan di permukaan Bumi. Jika ada objek besi yang rapat dan padat dengan penampakan yang gelap ditemukan, bisa dipastikan objek tersebut merupakan bongkahan batu meteorit.

Selain itu, perubahan akibat pengaruh cuaca pada objek besi tidak akan sama dengan batuan biasa serta ia akan tetap mempertahankan kondisi aslinya dalam selang waktu yang lebih lama. Faktor-faktor yang dipakai untuk mengidentifikasi sebuah meteor adalah objek tersebut sejauh mungkin bisa mempertahankan penampakan dan kondisi aslinya serta bisa bertahan dalam lingkungannya.

Ada dua tipe daerah di mana meteorit finds ini berada yakni, di gurun dan Antartika. Di gurun, proses perubahan akibat cuaca berlangsung dengan lambat sehingga meteorit akan dapat mempertahankan kondisi awalnya dalam waktu yang lama. Sementara itu di Antartika yang memiliki lapisan es yang tebal (sekitar beberapa km), objek silikat ataupun besi yang berada di dekat permukaan bisa dipastikan merupakan meteorit.

Batu-batu yang jatuh ke Bumi ini berasal dari berbagai tempat di Tata Surya dan merekalah yang menjadi salah satu sumber informasi penting untuk memperoleh gambaran yang lebih baik tentang keadaan dan apa saja yang ada pada objek induknya.

Informasi mengenai objek induk dari meteorit diperoleh dengan menganalisis isotop oksigen dalam mineral yang ada di meteorit tersebut. Sebagian mineral hanya bisa terbentuk pada tekanan yang tinggi sementara sebagian lagi justru tidak stabil pada tekanan tinggi. Melalui informasi mineral bisa diketahui tempat dan kira-kira pada kondisi tekanan yang bagaimana sebuah meteorit terbentuk.

Salah satu cara terbentuknya mineral pada tekanan tinggi yaitu ketika meteorit mengalami kejutan akibat tabrakan. Biasanya kondisi sebuah meteorit yang dihasilkan akibat tabrakan mudah untuk dikenali karena meninggalkan tanda pada batuan akibat tabrakan tersebut.

Dalam hal penemuan, meteorit terbagi atas dua kelompok yakni falls dan finds. Kelompok falls adalah kelompok meteorit yang terlihat jatuh dan ditemukan sesaat setelah kejatuhannya di permukaan Bumi. Sementara kelompok finds merupakan kelompok objek yang ditemukan dan dikenali sebagai meteorit, yang telah jatuh di Bumi puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun lalu.

Meteorit besi jauh lebih banyak ditemukan dalam kelompok finds. Bagi para peneliti planet, meteorit yang paling berharga adalah golongan falls yang ditemukan segera setelah jatuh ke Bumi, karena kontaminasi yang alami akibat cuaca dan lingkungan masih sangat minim.

risiko bencana - ciri-ciri meteor

Kenapa Meteor Bisa Jatuh ke Bumi?

Sesuai dengan pengertian di atas, kita tahu bahwa meteoroid bergerak mengelilingi Matahari seperti planet. Meteoroid ini tersebar di tata surya kita di antara planet hingga ke Sabuk Kuiper dan Awan Oort. Jika orbit Bumi bertemu dengan orbit meteoroid tersebut, maka meteoroid tersebut bisa memasuki atmosfer Bumi.

Inilah yang menjadi penyebab meteor bisa jatuh ke Bumi. Meteor juga bisa jatuh dalam jumlah yang banyak atau kita kenal dengan hujan meteor. Khusus untuk hujan meteor, biasanya terjadi jika orbit Bumi bertemu dengan orbit komet. Komet akan menyisakan meteor di belakangnya dalam jumlah banyak. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya hujan meteor.

Seberapa Sering Meteor Jatuh ke Bumi?

Dilansir dari Space, sulit untuk menghitung seberapa sering meteor masuk ke atmosfer Bumi. Jumlahnya sangat banyak dan tidak memiliki hitungan pasti. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kebanyakan meteor sudah habis terbakar di atmosfer dan tidak membahayakan manusia. Selain itu, meteorit yang mencapai permukaan Bumi juga kebanyakan hanya batu berukuran kurang dari setengah kilogram.

Batu sekecil itu jarang menyebabkan korban atau kerusakan yang luas. Namun, karena meteorit datang dengan kecepatan lebih dari 322 kilometer per jam, meteorit bisa merusak atau mobil atau rumah yang dijatuhinya. Bahaya yang lebih nyata justru datang dari gelombang kejut atau shock wave. Contohnya meteor Chelyabinsk yang masuk ke atmosfer Bumi pada Februari 2013 di atas langit Rusia.

Meteor ini berukuran sebesar gedung 6 lantai dan pecah sekitar 24 kilometer di atas permukaan tanah. Pecahnya meteor tersebut menyebabkan gelombang kejut yang kekuatannya setara dengan ledakan 500 kiloton bom. Peristiwa ini menyebabkan 1.600 orang terluka.

Demikian artikel mengenai Ciri-ciri Meteor dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kalian mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BACA JUGA:

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.