Serangga: Ciri-ciri, Klasifikasi dan Contohnya – Grameds pasti tidak asing dengan keberadaan serangga di kehidupan sehari-hari ini? Yap, salah satu jenis binatang ini memang mudah dijumpai di mana saja, sekalipun di sekitar tempat dudukmu saat ini. Hewan serangga tentu saja berbeda dengan hewan unggas, mulai dari ciri-ciri fisik hingga contohnya saja sudah jelas berbeda.
Lalu, apa sih sebenarnya serangga itu? Bagaimana pula ciri-ciri dan contoh dari hewan serangga itu? Yuk simak ulasan berikut ini supaya Grameds memahaminya!
Apa Itu Serangga?
Serangga adalah salah satu kelas avertebrata dalam filum arthropoda yang memiliki eksoskeleton berkitin. Bagian tubuhnya terbagi jadi tiga bagian yaitu kepala, thorax dan abdomen juga memiliki tiga pasang kaki yang terhubung ke thorax, memiliki mata majemuk dan sepasang antena.
Serangga disebut juga insecta, dibaca insekta berasal dari bahasa latin insectum, sebuah kata serapan dari bahasa Yunani evrouv (entomon), yang artinya terpotong menjadi beberapa bagian adalah salah satu kelas avertebrata di dalam filum arthropoda yang memiliki eksoskeleton berkitin. Serangga adalah termasuk salah satu kelompok hewan yang paling beragam, mencakup lebih dari satu juta spesies dan menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui.
Jumlah spesies yang masih ada diperkirakan antara enam hingga sepuluh juta dan berpotensi mewakili lebih dari 90% bentuk kehidupan hewan yang berbeda beda di bumi. Serangga dapat ditemukan di hampir semua lingkungan, meskipun hanya sejumlah kecil yang hidup di lautan, suatu habitat yang didominasi oleh kelompok arthropoda lain, krustasea. Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi.
Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah dan tabuhan) dan lepidoptera (misalnya kupu kupu dan ngengat).
Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap. Serangga merupakan hewan berpuas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. Struktur peredaran darah serangga adalah sistem peredaran darah terbuka dan semua serangga itu bertelur (ovipar).
Sejarah Adanya Serangga
Keanekaragaman serangga sudah ada pada periode Carboniferous yaitu sekitar 300 juta tahun yang lalu. Pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang. Banyak fosil serangga yang ditemukan berumur puluhan juta tahun yang lalu tidak beda jauh dengan serangga saat ini, misalnya fosil wereng berumur 25 juta tahun yang ditemukan di Dominika yang terperangkap
Sayap pada serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas kemudian baru menjadi organ untuk terbang. Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan itu meluncur dari vegetasi ke tanah atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga akuatik. Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang.
Ciri ciri dari Insecta atau serangga, yaitu:
- Tubuhnya dibedakan menjadi 3 yaitu kepala, dada dan juga perut.
- Alat mulutnya digunakan untuk menggigit, mengunyah, menghisap dan menjilat.
- Bentuk kakinya berubah sesuai dengan fungsinya.
- Pada kepalanya terdapat satu pasang mata faset (majemuk), mata tunggal (ocellus) dan satu pasang antena yang digunakan sebagai alat peraba.
- Tempat hidupnya di darat dan air tawar.
- Sistem peredaran darah terbuka .
- Alat kelaminnya terpisah (jantan dan betina)
- Alat pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum serta anus.
- Pada bagian mulut terdiri dari rahang belakang (mandibular), rahang depan (maksila), serta bibir atas (labrum), dan bibir bawah (labium)
- Sistem pernapasannya dengan sistem trakea.
Peran Serangga bagi Manusia
Insecta mempunyai peran yang sangat menguntungkan sekali bagi manusia tetapi ada juga yang bisa merugikan untuk manusia antara lain yaitu:
Insecta atau serangga yang menguntungkan:
- Insecta yang sangat menguntungkan terutama dari golongan kupu kupu dan juga lebah sangat bermanfaat sekali bagi petani karena bisa membantu dalam proses penyerbukan bunga
- Bisa menghasilkan madu contohnya lebah madu.
- Di dalam bidang industri kupu kupu, ulat sutera yang membuat kepompong bisa menghasilkan sutra.
Insecta (serangga) yang merugikan:
- Bisa merusak tanaman yang dibudidayakan oleh manusia, contohnya belalang dan ular
- Bisa merusak bahan bangunan, contohnya kumbang kayu dan rayap.
- Bisa menularkan beberapa macam penyakit, contohnya lalat, tikus, kecoa.
Pertumbuhan Serangga
Pertumbuhan tubuh dikendalikan dengan menggunakan acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga dimana pada setiap tangga digambarkan oleh lepasnya kulit lama (exuvium) dimana proses ini disebut molting. Hal itu karena pada setiap tahapan, serangga tumbuh sampai dimana pembungkus luar menjadi terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan seterusnya sampai sempurna.
Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (orthoptera),170.000 spesies bangsa kupu kupu dan ngengat (lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).
Ordo lepidoptera ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap. Adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan.
Ordo collembola memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen. Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap cairan. Umumnya Collembola merupakan Scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk , serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan sayuran dan jamur yang busuk , serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan feses Arthropoda, serbuk sari, ganggang.
Ordo Coleoptera memiliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivora. Habitatnya adalah di permukaan tanah dengan membuat lubang. Selain itu juga membuat lubang pada kulit pohon dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan.
Ordo Orthoptera termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies sebagai predator. Tipe mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang.
Ordo dermaptera mempunyai sepasang antena, tubuhnya bersegmen terdiri atas toraks dan abdomen. abdomennya terdapat bagian seperti garpu.
Ordo Diplura memiliki mata majemuk , tidak terdapat ocelli dan tarinya terdiri atas satu segmen. Habitatnya di daerah terestrial dapat ditemukan dibawah batu, diatas tanah , tumpukan kayu, di perakaran pohon dan di gua. Ordo ini merupakan pemakan humus.
Ordo Ephemeroptera yang merupakan serangga terbang tertua yang sudah ada sejak zaman karbon akhir.
Ordo Hemiptera memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap darah dan sebagian sebagai penghisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan maupun manusia. Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga dan daun dari tumbuhan, kulit pohon serta pada jamur yang busuk. Ordo Odonata memiliki tipe mulut pengunyah. Umumnya ordo ini termasuk karnivora yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal atau suka memakan sejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya ditemukan di sekitar air terjun , di sekitar danau dan pada daerah bebatuan.
Ordo neuroptera merupakan ordo serangga tertua yang bermetamorfosis sempurna.
Sub kelas Diplopoda memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing dengan beberapa kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih dan segmen tubuhnya menopang dua bagian dari tubuhnya. Hewan jenis ini memiliki kepala cembung dengan daerah epistoma yang besar dan datar pada bagian bawahnya.
Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di bawah bebatuan, menempel pada lumut, diperkirakan pohon dan di dalam tanah. Tipe mulutnya adalah pengunyah. Beberapa dari jenis ini merupakan scavenger dan memakan tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa yang merupakan hama bagi tanaman.
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil fosilnya dapat runtut hingga ke masa Ordovician. Fosil kecoa dan dapat capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.
Metamorfosis Serangga
Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah karena kemampuan reproduksinya yang tinggi. Serangga bisa bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.
Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya. Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah.
Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur > larva > pupa > imago. Beberapa ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera dan Hymenoptera. Metamorfosis tidak sempurna merupakan siklus hidup dengan tahapan: telur, nimfa dan imago. Peristiwa larva meninggalkan telur disebut dengan eclosion. Setelah fase eclosion, serangga yang baru ini dapat serupa atau berbeda sama sekali dengan induknya. Tahapan belum dewasa ini biasanya mempunyai ciri perilaku makanan yang banyak.
Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini sering kali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses ” pergantian kulit” yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap tahap ini disebut instar. Ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya.
Metamorfosis pada serangga ada 2, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Perbedaan yang mencolok pada metamorfosis sempurna adalah adanya tahap pembentukan kepompong, sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna tidak terdapat tahap pembentukan kepompong.
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (capit), dada (thorax) dan perut (abdomen).
Makanan pada serangga tergantung pada tipe pada mulutnya, ada beberapa jenis tipe mulut pada serangga yang ini juga akan menentukan jenis makanannya yaitu: menusuk, menghisap, menggigit, mengunyah, mencium, dalam dunia serangga ada beberapa jenis makanan yang sering ditemukan, yaitu serangga jenis herbivora, karnivora dan ada juga omnivora.
Peran Serangga
Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya seperti sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk pengurai limbah, sebagai objek estetika dan wisata seperti kupu kupu, kumbang yang berwarna warni, bermanfaat pada proses penyerbukan maupun sebagai hama tanaman, pakan hewan yang bernilai ekonomi tinggi, penghasil madu (dari genus apis) dll.
Disamping peran secara langsung serangga juga memiliki peran yang tidak langsung yaitu menjaga keseimbangan ekologi di alam, karena serangga termasuk salah satu dari rantai makanan, dimana beberapa jenis burung menjadikan serangga sebagai makanan utamanya. Namun jika jumlahnya tidak terkendali karena keseimbangan alam yang terganggu akibatnya berkurangnya pemangsa serangga, maka jumlah serangga akan tidak terkendali karena salah satu sifatnya yang dapat berkembang biak dengan cepat, sehingga hal ini juga akan merugikan, baik bagi pertanian, perkebunan, kepada manusia secara langsung.
Beberapa daerah menjadikan beberapa jenis belalang sebagai bahan makanan, seperti belalang kayu, larva beberapa jenis kumbang juga dikonsumsi sebagai makanan yang lezat. Secara kandungan gizi, belalang kaya akan kandungan protein hewani, bahkan di Hongkong, Thailand dan beberapa negara Eropa beberapa hotel berbintang telah menyediakan menu dari belalang.
Klasifikasi Insecta atau Serangga
Berdasarkan ada atau tidak adanya sayap insect sendiri terbagi dalam beberapa sub kelas antara lain yaitu Apterygota dan Pterygota. Berikut penjelasan beserta ciri-cirinya:
-
Apterygota
Apterygota adalah kelompok serangga yang tidak mempunyai sayap, sedikit atau tidak mengalami proses metamorfosis, mempunyai appendage pada bagian ventral abdomen, serta pada umumnya mempunyai ukuran kurang dari lima mm. Appendage sendiri yaitu bagian tubuh yang menonjol, bisa digerakkan dan berfungsi sebagai alat gerak, untuk makan, alat Indra.
Apterygota hidup di tempat lembab dimana mengandung humus atau sampah organik, dan ada juga yang memakan buku atau pakaian. Serangga yang termasuk kedalam Apterygota yaitu ordo Thysanura (lepisma saccharina – kutu buku) dan Archaeognatha (petrobius Martinus).
Ciri-ciri apterygota, yaitu:
- Tidak mempunyai sayap
- Tidak mengalami metamorfosis (ametabola). Contohnya dari spesiesnya yaitu kutu buku (lepisma saccharina)
- Tipe mulutnya menggigit
- Batas dari kepala, dada dan juga perutnya tidak jelas.
- mempunyai sayap dan ada juga yang tidak mempunyai sayap
- mengalami metamorphosis.
-
Pterygota
Pterygota merupakan subclass dari serangga yang merupakan serangga bersayap. Pterygota juga mencakup ordo serangga yang secara sekunder tidak bersayap, yaitu merupakan kelompok serangga yang terdahulunya memiliki sayap. Akan tetapi telah kehilangan mereka dalam hasil dari evolusi berikutnya.
Kelompok pterygota terdiri dari hampir semua serangga. Ordo hexapoda tidak termasuk Archaeognatha atau melompat bristletails dan Thysanura atau gegat dan firebrats. Dua ordo primitif tak bersayap serangga. Dan juga tidak termasuk yang tiga ordo tidak lagi dianggap serangga: Protura, Collembola dan Diplura.
Ciri-ciri Pterygota, yaitu:
- Mempunyai sayap
- Mengalami metamorphosis
- Memiliki tipe mulut yang bervariasi
Nah, itulah ulasan mengenai apa itu serangga beserta klasifikasinya. Terkadang, beberapa serangga memang mengganggu kenyamanan kita di suatu tempat atau ruangan, tetapi ternyata beberapa dari jenis mereka memiliki peran penting bagi kelangsungan ekosistem di lingkungan.
Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah
Baca Juga!
- Hewan Apa Saja Yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna?
- Mengenal Apa Itu Hibernasi dan Contoh Hewannya
- Memahami Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya
- Bagaimana Proses Metamorfosisi Kupu-Kupu?
- Pengertian Metamorfosis Sempurna dan Contoh Hewannya
- Penjelasan Mengenai Daur Ulang Hidup Nyamuk
- Apa Itu Keanekaragaman Hayati?