Kesenian

Seni Grafis: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Seni Grafis
Written by Gaby

Seni Grafis – Seni grafis masuk ke dalam karya seni rupa dwimatra. Yang mana adanya seni ini digunakan untuk bisa mencurahkan gagasan, ide dan juga emosi seseorang. Dalam proses pembuatannya seni ini akan dilakukan dengan teknik cetak seperti cetak sablon, cetak dasar, dan lain sebagainya.

Dalam dunia seni Indonesia sendiri, karya seni grafis sudah lebih mudah dan banyak ditemukan. Karya-karya seni  yang diciptakan oleh seniman lokal memiliki nilai yang begitu tinggi.

Nah untuk lebih paham lagi tentang seni grafis. Artikel ini akan memberikan penjelasan yang lebih dalam tentang seni grafis, mulai dari pengertian, sejarah, jenis dan lain sebagainya.

Maka dari itu bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang seni grafis, bisa mencoba untuk membaca ulasan yang ada di dalam artikel ini.

Seni Grafis

Satuharapan.com

Pengertian Seni Grafis

Meski sebelumnya telah disinggung sedikit tentang pengertiannya. Namun di dalam poin ini akan dijelaskan lebih luas lagi tentang pengertian dari seni grafis. Penjelasan dari seni ini bisa Anda jadikan suatu pondasi awal untuk bisa lebih mudah memahami apa itu seni grafis.

Seni grafis merupakan seni dua dimensi yang bisa diciptakan atau dibuat melalui teknik cetak. Umumnya seni ini akan menggunakan medium kertas sebagai bentuk dari hasil karya yang dibuat.

Akan tetapi seiring berkembanya seni ini tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan medium lain yang digunakan untuk membuat karya seni  itu sendiri.

Untuk saat ini hasil karya seni ini akan lebih mudah Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti baliho, poster dan lain sebagainya.

Lalu secara etimologi grafis berasal dari bahasa Yunani yaitu graphien yang berarti menulis atau menggambar. Sedangkan dalam bahasa inggris grafis berasal dari kata graph atau graphic yang memiliki arti membuat tulisan, lukisan yang dibuat dengan cara ditoreh atau digores.

Mungkin Anda akan menganggap grafis dalam desain grafis adalah gambar. Namun grafis yang dimaksud di sini merupakan sebuah seni mencetak manual tanpa mesin cetak.

Walaupun mesin cetak adalah teknologi yang bisa digunakan untuk mendapatkan suatu karya seni  dengan cepat. Namun tetap saja keberadaan dari cetak grafis manual masih terus digunakan sampai saat ini.

Salah satu alasannya adalah karena ada sisi estetis seorang seniman dalam memilih teknik dan media. Atau bisa juga jika metode cetak grafis manual bisa lebih efisien daripada mesin cetak. Karena memang mesin cetak lebih efektif digunakan untuk membuat karya seni  kelas industri yang memiliki skala besar.

Seni Grafis

Sejarah Seni Grafis

Ada dua penjelasan tentang sejarah seni grafis. Dua pendapat tentang sejarah seni ini akan dijelaskan pada poin ini.

Pendapat pertama berdasarkan penemuan seni cetak grafis tertua di area timur dunia atau lebih tepatnya di negeri Tiongkok. Di Tiongkok seni ini digunakan untuk menggandakan tulisan dengan aroma religius.

Naskah keagamaan pada negara tersebut akan ditatah atau diukir pada media kayu yang selanjutnya akan dicetak di atas kertas. Perlu diketahui jika negara China sudah mampu menemukan kertas dan melakukan proses produksi massal sejak tahun 104 di bawah kekuasaan Dinasti Yi.

Dan tentunya penemuan kertas merupakan kunci dari perkembangan seni yang begitu pesat seperti saat ini.

Karya seni yang menggunakan media cukilan kayu juga semakin mudah dan banyak ditemukan di negara-negara timur lainnya seperti negara jepang dan korea. Bangsa Romawi juga sudah mengenal teknik seni ini.

Hal ini ditunjukkan dari hiasan-hiasan jubah yang menggunakan teknik cetak stempel. Meski begitu perkembangan dari seni pada bangsa Romawi tergolong stagnan. Selain itu teknik cetak grafis juga kurang berkembang di negara barat.

Hal ini karena bangsa Eropa saat itu belum mengenal yang namanya kertas. Teknik grafis baru mulai berkembang di negara Eropa sekitar abad ke-13. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya Gutenberg mesin cetak oleh dan dirikannya pabrik kertas pertama kali di negara Italia.

Pendapat kedua tentang sejarah seni grafis adalah tentang kemunculan seni grafis sudah ada sejak zaman purba. Hal ini ditunjukkan adanya penemuan cap-cap tangan di area dalam gua prasejarah, termasuk di daerah Sulawesi.

Meskipun pada saat itu belum menggunakan teknik cetak mutakhir. Akan tetapi esensi grafis masih tetap ada seperti teknik mentransfer gambar dari sebuah cetakan seperti tangan.

Perkembangan Seni Grafis di Indonesia

Di Indonesia sendiri seni ini juga memiliki perkembangan yang cukup pesat. Seni ini di negara Indonesia awalnya digunakan sebagai media alternatif selain seni lukis dan seni mematung bagi mereka yang berprofesi sebagai seniman murni.

Seni grafis mulai muncul di negara Indonesia adalah sekitar tahun 1950-an. Selanjutnya seiring perkembangannya, teknik cetak grafis sudah mulai banyak digunakan pada seni terapan untuk membuat suatu poster-poster perjuangan.

Di Indonesia sendiri memiliki tokoh-tokoh penting dalam perkembangan seni ini. Beberapa diantaranya adalah Suromo dan Abdul Salam dari daerah Yogyakarta. Selain itu ada juga Baharudin Marasutan dari Jakarta dan Mochtar Apin dari Bandung.

Seni Grafis

Jenis Karya Seni Grafis

Karya seni ini bisa dibedakan menjadi beberapa jenis yang dilihat berdasarkan cara membuatnya. Secara umum proses pembuatannya terdiri dari beberapa teknik. Jika Anda ingin tahu lebih jauh tentang apa saja jenis karya seni grafis berdasarkan cara pembuatannya.

Maka penjelasan terkait dengan hal tersebut sudah tersedia di bawah ini.

1. Teknik Cetak Tinggi atau Relief

Cetak tinggi merupakan suatu proses memperbanyak gambar melalui alat cetak. Cetak tinggi terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama merupakan bagian menonjol seperti relief, area yang akan akan digunakan untuk mencetak gambar dan disebut sebagai bagian acuan atau plat.

Lalu untuk bagian yang kedua adalah bagian non image atau area yang lebih rendah dan sengaja dilakukan proses dicukil agar tidak menerima tinta atau cat.

Secara mudahnya cetak tinggi merupakan sebuah teknik yang bisa membuat suatu cetakan seperti stempel yaitu membuat suatu relief dengan cara mencukil bahan seperti kayu atau karet. Hal ini dilakukan agar dapat mencetak gambar sesuai dengan keinginan.

Selain itu pada masa lalu media yang digunakan untuk teknik cetak tinggi adalah kayu. Dan karena hal tersebut teknik cetak tinggi juga kerap disebut sebagai cetak woodcut.

Saat ini bahan karet atau lino bisa dijadikan suatu alternatif yang begitu populer. Salah satu alasannya adalah karena bahan karet mampu memberikan sifat lunak yang relatif lebih mudah untuk dilakukan proses dicukil.

Beberapa teknik yang ada di dalam cakupan cetak tinggi atau relief adalah seperti Woodcut, Metalcut, W engraving, Relief etching, Linocut, Rubber stamp, Foam printing, Potato printing. Sedangkan untuk contoh hasil karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi adalah seperti cap, stiker ataupun stempel yang memiliki relief.

2. Teknik Cetak Datar atau Litografi

Cetak datar merupakan suatu proses kimia yang bisa yang bisa membuat sebagian permukaan datar menolak tinta. Litografi adalah teknik yang digunakan untuk melakukan cetak datar.

Menurut sejarahnya litografi adalah suatu teknik yang telah ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1798. Teknik ini bisa terjadi karena ada suatu tolakan kimia minyak terhadap air.

Selain itu batu litografi adalah media gambar yang akan dicetak menggunakan tinta atau alat gambar dengan basis minyak. Selain itu media lain yang bisa digunakan untuk cetak datar adalah seperti lempengan logam agar bisa lebih meningkatkan proses kerjanya.

Seiring berkembangnya zaman, teknik cetak datar atau litografi memiliki banyak bentuk hasil. Beberapa contohnya adalah poster, koran, foto, buku dan lainnya.

Seni Grafis

Tumpi.id

3. Teknik Cetak Dalam atau Intaglio Print

Berikutnya ada teknik cetak dalam yang mana merupakan salah satu jenis seni grafis yang memanfaatkan klise dalam. Secara mudahnya teknik cetak dalam merupakan suatu teknik yang bagian dalamnya menyerap tinta dan akan membekas pada kertas.

Proses cetak dalam biasanya akan dibuat menggunakan bahan cetakan yang berasal dari almunium ataupun kuningan yang pada bagian permukaannya ditoreh. Karena hal tersebutlah bisa dihasilkan goresan yang begitu dalam.

Selanjutnya tinta akan dituangkan dan diratakan pada bagian dalam. Proses berikutnya akan diberikan kertas lembab pada bagian atas. Nantinya gambar bisa melekat pada bagian kertas.

Beberapa jenis cetak dalam adalah seperti etsa, mezzotint, drypoint dan lainnya. Sedangkan untuk contoh karya seni grafis yang menggunakan teknik cetak dalam adalah seperti baliho, kartu nama, spanduk dan lainnya.

4. Teknik Cetak Tembus atau Saring

Cetak tembus atau saring merupakan suatu proses cetak yang memanfaatkan layar dengan kerapatan tertentu. Teknik cetak tembus ini juga kerap dikenal dengan sebutan sablon atau seni grafik.

Umumnya teknik cetak tembus dibagi menjadi dua yaitu teknik stensil dan teknik sablon. Contoh paling mudah dari teknik cetak tembus adalah pada kaos yang menggunakan sablon, spanduk, undangan dan lainnya.

Itulah beberapa jenis seni grafis jika dilihat berdasarkan teknik atau cara pembuatannya. Setiap jenis seni grafis tersebut terbilang mudah ditemukan hasil jadinya untuk saat ini.

Fungsi Seni Grafis

Seperti halnya karya seni rupa lainnya, seni grafis juga memiliki beberapa fungsi. Secara umum beberapa fungsi dari seni grafis ini akan dibedakan menjadi dua. Nah untuk lebih jelasnya, berikut merupakan fungsi dari seni grafis.

Seni Grafis

Whiteboard Journal

1. Fungsi Artistik

Seni ini  memiliki fungsi artistik. Di mana fungsi artistik ini tidak berhubungan dengan tujuan komersial ataupun tujuan lainnya. Namun tetap saja di dalam fungsi artistik seni grafis memiliki beberapa hal penting seperti di bawah ini.

  • Sebagai media berekspresi bagi para seniman atau pembuatnya
  • Sebagai bentuk wadah yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan
  • Sebagai media untuk menyalurkan hobi maupun minat
  • Sebagai media apresiasi untuk karya seni

2. Fungsi Fungsional

Fungsi yang berikutnya  adalah seni fungsional. Dimana fungsi fungsional ini akan dilihat berdasarkan nilai guna dan pemanfaatannya.

Sama halnya dengan fungsi artistik, fungsi fungsional juga memiliki beberapa hal penting. Beberapa hal penting tersebut adalah sebagai berikut ini.

  • Sebagai media untuk memberikan informasi
  • Sebagai bentuk promosi suatu produk
  • Sebagai alat atau media persuasive dalam suatu kampanye yang dilangsungkan
  • Sebagai media penghias atau instrumen pelengkap tambahan dalam suatu karya
  • Sebagai suatu karya seni pelengkap pada suatu objek

Dilihat dari penjelasan di atas bisa disimpulkan jika seni ini selalu memiliki fungsi yang begitu penting. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari hingga dalam dunia bisnis semua fungsi dari seni ini begitu penting.

Manfaat Seni Grafis dalam Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, manfaat dari seni ini memang bisa dirasakan. Beberapa contoh dari seni yang bisa kita temukan di lingkungan sekitar adalah seperti spanduk, baliho dan poster.

Sedangkan untuk beberapa manfaat seni grafis dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut ini.

1. Proses Pekerjaan Bisa Lebih Cepat

Manfaat yang pertama adalah mempercepat proses pekerjaan. Sebagai contohnya adalah ketika Anda membuat suatu proposal perusahaan secara mendetail dalam bentuk tulisan.

Namun dengan adanya bantuan dari seni grafis pekerjaan tersebut bisa dibuat menjadi lebih cepat dan simpel. Dimana nantinya proposal dalam bentuk tulisan bisa diaplikasikan menjadi bentuk gambar seperti menggunakan baliho atau media lain.

2. Digunakan Sebagai Media Penyampaian Pesan

Manfaat yang kedua adalah sebagai media penyampaian pesan. Hal ini karena karya seni grafis memiliki sisi menariknya tersendiri. Dibandingkan dengan penggunaan kata-kata monoton.

Rasa-rasanya masyarakat akan lebih tertarik terhadap objek informasi yang di dalamnya terdapat suatu gambar. Hal ini juga menjadi salah satu alasan jika media seperti spanduk atau media lainnya menggunakan sentuhan seni grafis di dalamnya.

3. Wadah Penyampaian Perasaan Seseorang

Manfaat yang berikutnya adalah bisa menjadi metode atau tempat penyampaian perasaan seseorang ketika orang tersebut memang tak bisa mengungkapkan perasaannya melalui rangkaian kata-kata.

4. Hasil Jadi yang Lebih Indah dan Menarik

Adanya seni ini bisa membuat suatu hasil gambar menjadi lebih indah, menarik dan memiliki kesan tersendiri. Karena hal tersebutnya banyak orang akan lebih suka memperhatikan karya seni grafis.

Penjelasan di atas merupakan beberapa manfaat yang diberikan dari adanya seni grafis dalam kehidupan sehari-hari.

Seni Grafis

Karakteristik Seni Grafis

Secara umum seni ini juga memiliki beberapa karakteristik di dalamnya. Jika Anda belum begitu tahu apa saja karakteristik yang dimiliki oleh seni ini. Maka Anda bisa membaca ulasan seputar karakteristik seni grafis yang ada di bawah ini.

Dengan mengetahui karakteristiknya, Anda akan semakin mudah untuk mengenali seni grafis.

  1. Karya seni akan dihasilkan dengan cara dicetak. Hal ini akan mempermudah proses produksi ulang dengan hasil karya yang sama, baik itu dari ukuran maupun bentuk.
  2. Karena bisa dicetak ulang, itu artinya karya seni bisa dilakukan proses reproduksi hingga lebih dari satu.
  3. Hasil karya seni sangat ditentukan bagaimana teknik cetak yang digunakan. Hal ini akan membuat karya seni memiliki karakteristik yang sesuai dengan teknik pembuatannya.
  4. Selain itu karakteristik dari karya seni juga akan dipengaruhi oleh jenis satupun media yang digunakan.

Contoh Seni Grafis

Saat ini banyak seni yang mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh seni grafis yang mudah Anda temukan adalah seperti banner, poster, sablon, stempel, dan contoh lainnya.

Itulah beberapa rangkuman penjelasan penting mengenai seni grafis, mulai dari pengertian, sejarah, jenis, fungsi hingga contohnya. Grameds bisa mendapatkan buku-buku terkait seni grafis di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik

BACA JUGA:

  1. Desain Grafis: Pengertian, Jenis, dan Tugasnya
  2. Seni Rupa Terapan: Pengertian, Fungsi, Jenis, Unsur, dan Contohnya
  3. Contoh Karya Seni 3 Dimensi: Pengertian, Jenis, dan Unsurnya
  4. Pengertian Seni Lukis: Fungsi, Tujuan, dan Komponennya
  5. Mengenal Aliran Seni Lukis dan Berbagai Teknik Melukis
  6. Pengertian Pameran: Unsur, Jenis, Tujuan, Manfaat, Perencanaan, dan Penyusunan
  7. Cabang-Cabang Seni: Pengertian dan Contohnya
  8. Manfaat, Tujuan, dan Jenis-Jenis Kerajinan

About the author

Gaby

Hai, saya Gabriel. Saya mengenal dunia tulis menulis sejak kecil, dan saya tahu tidak akan pernah lepas dari itu. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bisa turut memberikan informasi melalui tulisan saya. Saya juga sangat menulis dengan tema kesenian. Dengan seni, hidup akan jadi lebih berwarna.

Kontak media sosial Instagram saya Gabriela