sumber sejarah kerajaan aceh – Taukah kamu bahwa Kerajaan Aceh merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar dan paling berpengaruh di Nusantara di abad ke-16 hingga ke-17? Bahkan, masih ada beberapa Jejak kejayaannya berupa peninggalan sejarah yang tersebar di sejumlah wilayah.
Namun, pernahkah terpikir dari mana asal informasi tentang kerajaan sebesar itu? Melalui berbagai sumber sejarah Kerajaan Aceh, kita dapat memahami bagaimana sistem pemerintahan, kehidupan sosial, hingga capaian politik dan budaya yang dimiliki Kerajaan Aceh pada masanya.
Simak artikel ini untuk mengetahui beberapa sumber sejarah Kerajaan Aceh yang tersebar di berbagai wilayah tersebut!
Daftar Isi
Sekilas Tentang Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh Darussalam berdiri sekitar awal abad ke-16 dan menjadi kekuatan maritim dan politik yang besar di kawasan Asia Tenggara. Letaknya yang strategis di ujung barat Pulau Sumatra juga menjadikannya sebagai pusat perdagangan rempah dan penyebaran Islam.
Pendiri Kerajaan Aceh
Sultan Ali Mughayat Syah merupakan seorang pendiri Kerajaan Aceh. Ia berhasil mempersatukan wilayah-wilayah kecil di sekitar Aceh dan memerdekakan diri dari pengaruh Kesultanan Pedir. Kepemimpinannya menjadi fondasi bagi perkembangan Aceh menjadi kerajaan besar.
Kehidupan Sosial Kerajaan Aceh
Pada masa itu, masyarakat Aceh hidup dalam struktur sosial yang kuat–dengan sultan sebagai pemimpin tertinggi. Agama Islam juga menjadi landasan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-harinya–seperti pendidikan, hukum, hingga kesenian.
Selain itu, para masyarakat Aceh menjadikan perdagangan sebagai penopang kehidupan sosial dan ekonominya. Ini disebabkan karena Kerajaan Aceh terletak di lokasi yang strategis sebagai jalur laut internasional.
Masa Kejayaan
Puncak kejayaan Aceh terjadi di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, yaitu sekitar tahun 1607–1636. Di bawah kepemimpinannya, Aceh menjadi kekuatan maritim terkemuka–bahkan menandingi Portugis di Selat Malaka.
Di zaman ini, terjadi perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan militer dengan pesat. Selain itu, masa ini juga menghasilkan beberapa peninggalan sejarah yang penting.
Sumber Sejarah Kerajaan Aceh
Untuk mengenal Kerajaan Aceh lebih dalam, kita bisa menelusurinya lewat berbagai sumber sejarah yang masih ada hingga kini. Sumber-sumber ini bukan hanya sebagai bukti fisik, tapi juga membuka wawasan kita tentang bagaimana kehidupan di masa lalu.
Kitab Bustanussalatin Karya Nuruddin ar-Raniri

Sumber: Kompas
Sumber sejarah Kerajaan Aceh yang pertama adalah Kitab Bustanussalatin atau “Taman Raja-Raja”. Kitab ini menjadi salah satu karya sastra penting yang ditulis oleh ulama besar asal Gujarat–Nuruddin ar-Raniri–pada abad ke-17.
Kitab ini ditulis dalam bahasa Melayu dan merupakan ensiklopedia Islam yang memuat sejarah dan kebijakan para sultan Aceh, khususnya Iskandar Muda. Selain menjadi salah satu teks yang religius, ia juga menjadi dokumen politik, budaya, dan filosofi pemerintahan di Aceh saat itu.
Dari sinilah kita mengetahui bagaimana Aceh menerapkan hukum Islam, sistem pemerintahan, dan relasi dengan kerajaan lain. Karya ini menjadi sumber primer yang sangat bernilai dalam studi sejarah Aceh.
Uang Emas Kerajaan Aceh
Salah satu peninggalan yang menunjukkan kemajuan ekonomi dan kekuasaan Kerajaan Aceh adalah uang emas yang dicetak sendiri oleh kerajaan. Uang emas yang disebut juga “dirham” atau “mas” ini menjadi alat tukar resmi.
Uang ini juga mencantumkan tulisan Arab dengan kaligrafi indah, termasuk nama sultan dan kalimat syahadat yang menjadi salah satu identitas Islam yang kuat. Penemuan uang ini di berbagai lokasi menunjukkan luasnya jaringan perdagangan Aceh hingga ke Timur Tengah dan India.
Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman yang terletak di Banda Aceh bukan hanya ikon arsitektur modern Aceh–tetapi sebagai salah satu sumber sejarah Kerajaan Aceh. Masjid ini awalnya dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda dan berfungsi sebagai pusat ibadah, pendidikan, serta aktivitas sosial masyarakat Aceh.
Walau bangunan aslinya sempat hancur dan direnovasi beberapa kali, keberadaannya tetap menjadi simbol kuat peradaban Islam dan kekuatan spiritual masyarakat Aceh sejak zaman kesultanan. Selain itu, masjid ini juga menjadi pusat perlawanan ketika kolonialisme masuk ke tanah Aceh.
Makam Sultan Iskandar Muda
Sumber sejarah selanjutnya adalah makam sang raja besar itu sendiri–Sultan Iskandar Muda. Makam ini terletak di pusat kota Banda Aceh dan menjadi salah satu situs penting dalam sejarah Aceh. Dari struktur arsitekturnya, kita juga bisa menilai gaya seni dan nilai-nilai spiritual pada masa itu.
Selain menjadi objek ziarah, situs makam ini kerap disebut dalam berbagai catatan, baik lokal maupun asing. Ia menjadi simbol kejayaan dan kepemimpinan yang visioner dari seorang raja Aceh.
Meriam Kesultanan Aceh
Salah satu bukti kekuatan militer Kerajaan Aceh adalah peninggalan meriam-meriam besar yang ditemukan di wilayah Aceh–seperti Meriam Lela dan Meriam Seri Rambai. Dua meriam ini digunakan dalam perang melawan Portugis dan Belanda dan menjadi salah satu teknologi militer Aceh yang tidak bisa diremehkan.
Beberapa dari meriam ini bahkan merupakan hasil buatan lokal dengan kualitas tinggi, sementara sebagian lainnya adalah hasil rampasan dari musuh. Meriam ini juga menjadi simbol ketangguhan dan perlawanan Aceh terhadap penjajah.
Tantangan dan Upaya Pelestarian Sumber Sejarah Aceh
Seiring berjalannya waktu, banyak sumber sejarah yang mengalami kerusakan, hilang, atau bahkan dicuri dan kini berada di luar negeri. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelestarian sumber sejarah Aceh antara lain:
- Kerusakan Alami: Seperti pelapukan naskah kuno dan erosi bangunan tua
- Kurangnya Dokumentasi Digital: Banyak sumber belum terdigitalisasi
- Minimnya Kesadaran Masyarakat: Beberapa peninggalan belum dilindungi dengan baik
- Kolonialisme: Banyak manuskrip penting yang dibawa ke Eropa dan sulit dipulangkan
Untuk melestarikan sejarah ini, ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh berbagai pihak. Beberapa dari mereka melakukan digitalisasi manuskrip, penelitian akademik dan publikasi sejarah lokal, restorasi situs-situs penting, dan mengadakan pameran atau promosi budaya Aceh.
Dengan upaya-upaya ini, diharapkan generasi muda dapat tetap bisa belajar dari masa lalu dan menjaga identitas budayanya.
Rekomendasi Buku Terkait Kerajaan Nusantara
Selain membaca artikel di atas, ada banyak sumber-sumber tertulis lainnya yang bisa Grameds pelajari lagi. Berikut adalah beberapa buku tentang kerajaan Aceh atau Nusantara yang dapat Gramin rekomendasikan!
1. Kerajaan Aceh – Denys Lombard
Kerajaan Aceh atau Kesultanan Aceh adalah kerajaan Islam yang menjadi kerajaan yang membuka jalan kerjasama internasional. Pertama kali didirikan pada tahun 1496 oleh Sultan Ali Mughayat Syah dengan ibu kota di wilayah Kutaraja atau Banda Aceh. Untuk mendirikan Kerajaan Aceh yang besar dan kuat Sultan Ali Mughayat membentuk pertahanan dengan angkatan darat dan laut yang kuat. Selain itu beliau juga mengimplementasikan politik luar negeri di Kerajaan Aceh.
Kerajaan Aceh memiliki tekad untuk berhati-hati terhadap niat-niat negara barat yang datang ke wilayah Aceh. Bahkan Kerajaan Aceh lebih cenderung untuk bersikap mandiri dan tidak bergantung kepada siapa pun, dengan membuktikan mereka bisa menjadi transit perdagangan Islam ke negara barat. Puncak kejayaan Kerajaan Aceh dimulai saat diangkatnya Sultan Iskandar Muda sebagai raja.
Dengan perbedaan pengelolaan kerajaan dibanding dengan Sultan Ali Mughayat, Sultan Iskandar Muda berfokus pada penataan sistem politik, perluasan kemampuan dagang, dan pengawasan terhadap wilayah kekuasaan. Melalui perintah Sultan Iskandar Muda, Aceh mampu berkembang bahkan berani merebut wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah dari tangan Portugis.
Buku ini akan membawa pembaca berjalan menelusuri sejarah perkembangan Kerajaan Aceh dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda hingga bisa menjadi kerajaan besar yang menguasai jalur perdagangan Selat Malaka. Penulisan cerita dalam buku ini begitu ringkas dan runtut yang bisa membawa pembaca ikut terbakar kobaran semangat Kerajaan Aceh.
2. Sultan Iskandar Muda: Singa Aceh yang Kharismatik – Sherly As
Ketika Aceh dijajah oleh Portugis, Iskandar Muda berada di penjara. Karena keinginannya yang kuat ingin membebaskan Aceh dari Portugis, ia mengajukan kebebasan kepada Sultan Ali, sultan pada masa itu. Dengan armada yang dimilikinya, Iskandar Muda dapat membebaskan Aceh dari Portugis. Kemudian, ia diangkat menjadi Sultan Aceh.
Sultan Iskandar Muda adalah pahlawan nasional yang telah banyak memberikan jasa dalam proses pembentukan karakter bagi nusantara dan Indonesia. Selama menjadi sultan, Sultan Iskandar Muda menunjukkan sikap ketidaksukaannya kepada bangsa Eropa yang menjajah Indonesia pada saat itu, terutama Portugis.
Buku Sultan Iskandar Muda: Singa Aceh yang Kharismatik yang ditulis oleh Sherly As ini memuat kisah hidup dan perjuangan Sultan Iskandar Muda semasa hidupnya. Buku biografi yang diterbitkan oleh Niaga Swadaya pada tahun 2022 ini akan membawa pembaca kembali ke zaman perang. Anak-anak disarankan membaca buku ini agar mereka mengetahui sosok-sosok penting pembangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan seluruh masyarakat Indonesia pun disarankan untuk membaca buku ini demi terus menghidupkan semangat perjuangan Sultan Iskandar Muda di masa sekarang.
“Apabila Malaka dikuasai oleh bangsa asing, maka nanti akan merambat ke Aceh. Kemungkinan Aceh akan hancur. Kita harus mengadakan perundingan dengan negara-negara yang bersebelahan dengan Malaka. Kalau tidak berhasil, kita serbu mereka dengan peperangan” merupakan kata-kata yang diucapkan Sultan Iskandar Muda untuk mempertahankan kemerdekaan Aceh.
3. Buku Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha Dan Bangkitnya Kerajaan Islam di Nusantara – Rizem Aizid
Kerajaan bercorak Islam pertama yang muncul di Nusantara bukanlah Kesultanan Samudera Pasai, melainkan Kerajaan Perlak. Kesultanan Peureulak atau Kesultanan Perlak adalah kerajaan Islam di Indonesia dan merupakan kesultanan yang berkuasa di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur, Aceh sekarang disebut-sebut antara tahun 840 sampai dengan tahun 1292. Peureulak atau Perlak terkenal sebagai suatu daerah penghasil kayu perlak, jenis kayu yang sangat bagus untuk pembuatan kapal, dan karenanya daerah ini dikenal dengan nama “Negeri Perlak”.
Melalui buku berjudul Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha Dan Bangkitnya Kerajaan Islam di Nusantara ini, Anda akan mengungkap sisi sejarah dari kerajaan-kerajaan di Nusantara, terutama perihal penyebab keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan kelahiran kerajaan-kerajaan Islam.
Buku sejarah ini tidak hanya menyajikan faktor-faktor penyebab keruntuhan kerajaan Hindu-Buddha dan munculnya pelbagai kerajaan Islam saja. Akan tetapi, buku ini juga dilengkapi dengan penyajian sejarah yang detail dan komprehensif; mulai dari sejarah masuknya Hindu-Buddha dan Islam ke Nusantara, sejarah lahir hingga kejayaan setiap kerajaan-kerajaan termasuk daftar raja-raja yang pernah memerintah, dan sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan tersebut.
Anda pun dapat mempelajari alur keruntuhan kerajaan Hindu-Buddha dan kelahiran kerajaan Islam di Nusantara. Apalagi, setiap materi sejarah yang disampaikan dalam buku ini dikemas secara runtut dan berdasarkan kajian pustaka yang terpercaya. Semoga kajian sejarah tentang kerajaan-kerajaan di Nusantara Anda semakin bertambah. Selamat membaca.
Menelusuri Jejak Kerajaan Aceh: Membuka Tabir Sejarah yang Tersembunyi
Itulah penjelasan tentang beberapa sumber sejarah Kerajaan Aceh yang perlu kamu ketahui. Sejarah bukanlah sekadar masa lalu—ia menjadi identitas dan sumber kebanggaan suatu masyarakat.
Melalui sumber-sumber sejarah Kerajaan Aceh di atas, kita bisa melihat bahwa Nusantara sudah memiliki peradaban yang maju dan berwibawa sejak ratusan tahun lalu.
Nah, buat kamu yang tertarik untuk menjelajahi lebih banyak ilmu tentang sejarah Indonesia, yuk kunjungi Gramedia.com!
Sebagai salah satu toko buku terpopuler di Indonesia, kami menyediakan berbagai koleksi buku sejarah yang menarik untuk dibaca. Tak hanya itu, Gramedia juga menyediakan banyak referensi terpercaya, mulai dari buku akademik hingga bacaan populer.
Kunjungi juga website Gramedia.com sekarang dan dapatkan koleksi buku terbaik dengan penawaran yang menarik!
- 6 Negara yang Pernah Menjajah Indonesia
- Dewi Sartika
- Fatmawati
- Contoh Historiografi Kolonial
- Kehidupan Politik Kerajaan Demak
- Kelebihan dan Kekurangan Orde Lama
- Kelebihan Masa Orde Lama
- Kolonialisme dan Imperialisme: Dampaknya yang Masih Terasa Hingga Kini
- Kongres Pemuda Pertama
- Mengenal Kapak Perimbas
- Pahlawan dari Sumatera Barat
- Pahlawan dari Sumatera Utara
- Pendudukan Jepang di Indonesia
- Peninggalan Hindu Budha
- Penyimpangan pada Masa Orde Lama
- Perbedaan BPUPKI dan PPKI
- Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme
- Sejarah Kerajaan Aceh
- Sejarah Pendudukan Jepang di Hindia Belanda 1942–1945