Sosiologi

Ruang Lingkup Sosiologi: Pengertian, Hakikat, Objek, dan Tokoh Perintis

Ruang Lingkup Sosiologi
Written by Aris

Ruang Lingkup Sosiologi – Sejak pertama kali dilahirkan, manusia sudah berada dalam ruang lingkup sosiologi. Secara tidak langsung, mereka pun sudah mengenal tentang ilmu sosiologi itu sendiri. Ini terjadi karena begitu mereka lahir, mereka sudah berada di tengah-tengah kehidupan manusia dan masyarakat sekitar, khususnya lingkungan keluarga.

Ketika usia seseorang semakin bertambah, maka akan semakin luas pula lingkaran pertemanan dan pergaulannya. Tentu hal ini tak bisa lepas dari fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial dan selalu membutuhkan orang lain di sekitarnya.

Lalu, apakah kamu sudah pernah mempelajari tentang ruang lingkup sosiologi? Sebelum memasuki bahasan ruang lingkup sosiologi, beberapa pendapat mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluruh aspek pada manusia hingga segala perilakunya dalam berkehidupan.

Ilmu sosiologi ini tergolong masih baru karena merupakan ilmu terakhir yang memisahkan diri dari ilmu filsafat, pusat dari segala ilmu. Ilmu sosiologi pertama kali muncul pada pertengahan abad 18 Masehi. Dikenalkan oleh seseorang bernama Auguste Comte Perancis yang merupakan seorang sosiolog di Eropa.

Dalam perkembangannya, ilmu ini membatasi lingkup kajiannya terhadap masyarakat sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang murni. Namun, ketika penelitian terhadap masyarakat mulai bermunculan dan dikembangkan, ilmu sosiologi juga dapat diterapkan sebagai ilmu pengetahuan baik itu yang terapan atau ilmu praktis.

Lantas, apa itu ruang lingkup sosiologi, pengertian, sifat dan hakikat, objek kajian, dan tokoh perintis ilmu sosiologi? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Pengertian Sosiologi

Ruang Lingkup Sosiologi

unsplash.com

Jika melihat secara etimologinya, Sosiologi berasal dari dua kata latin. Kata ini adalah socius yang berarti berteman, dan kata logos yang memiliki arti sebagai ilmu. Maka, jika diartikan secara harfiah, Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang berteman atau berkawan.

Pengertian dari berteman ini pun akhirnya diperluas cakupannya. Dari yang awalnya ilmu tentang pertemanan, menjadi ilmu tentang sekelompok manusia yang hidup bersama dalam sebuah tempat dan waktu yang sama. Secara sederhana, bisa juga disebut sebagai ilmu bermasyarakat.

Dari pengertian tersebut, ilmu sosiologi dapat juga diartikan sebagai sebuah pengetahuan tentang hubungan antar masyarakat atau pengetahuan tentang kehidupan bermasyarakat.

Melalui bukunya yang berjudul Cours de la Philosovie Positive, Auguste Comte Perancis memperkenalkan istilah sosiologi untuk pertama kalinya. Menurut Comte, sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang hubungan manusia dalam suatu kelompok masyarakat dengan manusia lainnya.

Jika dilihat secara lebih luas, sosiologi ini juga mempelajari tentang masyarakat sebagai suatu hubungan yang kompleks. Hal ini meliputi kekuatan, interaksi, hingga lembaga sosial dalam masyarakat. Melalui ilmu ini, sosiologi membantu kita untuk dapat paham mengenai realitas atau fakta sosial yang kerap kali terjadi dalam hidup bermasyarakat.

Selain dari pengertian sosiologi yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat juga beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian sosiologi. Menurut para ahli, pengertian sosiologi adalah sebagai berikut:

1. Pengertian menurut Alan Johnson

Alan Johnson mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persoalan kehidupan serta perilaku manusia. Hal ini karena adanya keterkaitan sistem sosial yang bisa mempengaruhi setiap individu. Begitu pun sebaliknya, bagaimana individu tersebut juga dapat mempengaruhi sistemnya.

2. Pengertian menurut Soelaiman Soemardi dan Selo Soemardjan

Sedangkan, menurut Soelaiman Soemardi dan Selo Soemardjan, keduanya berpendapat jika sosiologi adalah ilmu masyarakat yang mempelajari perihal struktur sosial. Struktur sosial inilah yang merupakan suatu keseluruhan jalinan sosial antar berbagai unsur pokok sosial.

Unsur pokok sosial ini terdiri dari kaidah sosial, berbagai lapisan sosial yang ada di masyarakat, hingga kelompok sosial yang beragam. Selain itu, sosiologi juga mempelajari tentang suatu pengaruh proses timbal balik antar pelaku masyarakat.

3. Pengertian menurut Pitirim A. Sorokin

Menurut Pitirim, sosiologi adalah ilmu tentang hubungan dan pengaruh timbal balik dari berbagai macam gejala sosial. Yang termasuk dalam gejala sosial ini adalah agama, keluarga, moral, ekonomi, hukum, dan lain sebagainya.

Sedangkan, untuk gejala non sosial, salah satunya adalah biologis dan geografis. Adanya hubungan timbal balik dari gejala sosial dan non sosial ini, menjadi ciri umum bagi semua jenis gejala sosial yang lainnya.

4. Pengertian menurut Max Weber

Max mengatakan, sosiologi ialah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interorientasi tentang suatu tindakan atau perilaku sosial. Sosiologi juga berhubungan dengan penjelasan suatu sebab akibat dari arah dan konsekuensi yang berasal dari suatu tindakan.

5. Pengertian menurut Emile Durkheim

Emile berkata bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fakta-fakta sosial. Fakta ini berisikan tentang bagaimana cara berpikir, bertindak, dan perasaan di luar individu itu sendiri. Fakta-fakta inilah yang kemudian berubah menjadi kekuatan untuk mengendalikan seseorang dalam masyarakat.

Ruang Lingkup Sosiologi

Ruang Lingkup Sosiologi

Sosiologi pada dasarnya mempelajari struktur sosial yang salah satunya adalah perubahan sosial. Ruang lingkup sosiologi ini menjadi lebih luas dan lebih banyak daripada ilmu sosial lainnya.

Hal ini terjadi karena ilmu sosiologi mencakup hubungan antar individu secara pribadi, individu dengan suatu kelompok, hingga hubungan kelompok dengan kelompok lainnya di masyarakat. Oleh karena itu, ruang lingkup sosiologi yang meliputi pengetahuan dasar pengkajian ialah:

  1. Kedudukan serta peran sosial seorang individu dalam keluarga, kelompok, dan masyarakat secara luas.
  2. Nilai serta norma sosial yang menjadi dasar dan memberi pengaruh terhadap sikap dan perilaku suatu anggota masyarakat dalam berhubungan dengan sosialnya.
  3. Masyarakat, kebudayaan daerah, serta kebudayaan nasional Indonesia yang menjadi submasyarakat dalam ilmu sosiologi.
  4. Terus berlangsungnya perubahan sosial budaya yang merupakan akibat dari faktor internal dan eksternal.
  5. Berbagai macam masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Selain itu, karena pada dasarnya penelitian sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan, maka ruang lingkup sosiologi pun dapat dibagi menjadi 3 poin. Poin tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Ruang lingkup sosiologi ekonomi. Pada ruang lingkup ini, sosiologi dapat meliputi kegiatan usaha secara prinsipil dan berhubungan dengan produksi, distribusi, hingga pemakaian sumber daya alam.
  2. Ruang lingkup sosiologi persoalan sejarah. Hal ini tentulah berhubungan dengan catatan kronologis sesuatu. Misalnya, usaha dari kegiatan seorang individu beserta dengan prestasi yang didapatkan, dan lain sebagainya.
  3. Ruang lingkup sosiologi masalah manajemen. Masalah manajemen ialah pihak yang membuat kajian sosiologi dan berkaitan pada apa yang dialami oleh warga negara dan sekitarnya.

Seorang sosiolog, Soerjono Soekanto, juga menjelaskan tentang ruang lingkup sosiologi menurut versinya. Berdasarkan pada kekhususannya, ruang lingkup sosiologi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. Sosiologi umum, pada bagian ini akan dipelajari tentang bagaimana menyelidiki tingkah laku manusia pada umumnya dalam menjalin suatu hubungan kedekatan dengan masyarakat sekelilingnya.
  2. Sosiologi khusus, mempelajari dan menyelidiki perihal berbagai macam sektor kehidupan di masyarakat. Hal ini diambil dari suatu segi tertentu dalam kehidupan.

Adapun contoh dari ruang lingkup sosiologi khusus menurut Soerjono Soekanto diantaranya yaitu, sosiologi pendidikan (khusus membahas bagaimana hubungan dan gejala kemasyarakatan dengan dunia pendidikan) dan sosiologi hukum (membahas bagaimana tingkah laku individu dan masyarakat yang berkaitan dengan hukum yang berlaku).

Sifat dan Hakikat Sosiologi

Sebagai sebuah ilmu pengetahuan, tentunya sosiologi juga memiliki sifat dan hakikat seperti ilmu lainnya. Sifat dan hakikat ini tidak bisa dipisahkan dari sosiologi sebab merupakan dasar dari terbentuknya sosiologi sebagai ilmu. Adapun sifat dan hakikat dari sosiologi sebagai ilmu, yaitu:

  1. Sosiologi dan ilmu sosiologi termasuk ke dalam rumpun ilmu sosial yang mempelajari dan berhubungan dengan gejala kemasyarakatan. Pada prinsipnya, ilmu sosiologi berfokus pada mempelajari bagaimana tingkah laku seorang individu dalam berinteraksi dengan individu dan kelompok masyarakat lain.
  2. Sosiologi termasuk kepada ilmu pengetahuan yang kategoris. Hal ini berarti bahwa sosiologi juga membatasi diri pada apa yang sedang terjadi atau disebut juga sebagai das sein. Sosiologi bukanlah ilmu yang mempelajari apa yang seharusnya terjadi atau das sollen.
  3. Sosiologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang murni. Sebagai ilmu, sosiologi bertujuan guna membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak atau tak menentu. Sosiologi tidak termasuk ke dalam ilmu pengetahuan terapan, praktik, atau terpakai.
  4. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak. Ini berarti bahwa sosiologi sebagai ilmu tidak memiliki aturan pasti. Akan tetapi, hal yang diperhatikan dalam sosiologi adalah pola peristiwa yang terjadi pada interaksi di dalam masyarakat itu sendiri.
  5. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki tujuan guna menghasilkan suatu pengertian dan pola yang umum. Seorang sosiolog meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau dasar atas hukum umum yang muncul dari interaksi antar individu. Ini mencakup semua hal yang memiliki sifat, hakikat, isi serta struktur dalam kehidupan bermasyarakat.
  6. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat rasional. Ini berkaitan dengan metode pengkajian yang digunakan dalam sosiologi.
  7. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang masuk dalam kategori umum. Sosiologi bukan merupakan ilmu pengetahuan khusus. Maksudnya, sebagai ilmu, sosiologi mengamati dan mempelajari gejala yang umumnya muncul pada setiap interaksi masyarakat secara empiris.

Ruang Lingkup Sosiologi

Objek Kajian Sosiologi

Ruang Lingkup Sosiologi

unsplash.com

Seperti telah disebutkan sebelumnya, sosiologi merupakan bagian dari rumpun Ilmu Sosial. Pada ilmu sosiologi, objek kajiannya adalah semua yang berhubungan dengan manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya.

Sudah kita ketahui bersama, bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku sosial manusia dalam menjalin hubungan dari sebuah interaksi antar kelompok atau masyarakat. Oleh karena itu, sosiologi pada dasarnya akan mempelajari perilaku sosial manusia dan masyarakat dengan meneliti suatu kelompok yang telah dibangun. Maka dari itu, yang menjadi kajian dari sosiologi adalah sebagai berikut.

  1. Hubungan timbal balik antar individu dengan sesama individu lainnya.
  2. Hubungan yang terjalin antar individu dengan suatu kelompok.
  3. Hubungan antara suatu kelompok dengan kelompok yang lainnya.
  4. Sifat yang muncul dari kelompok sosial yang terdiri dari berbagai macam latar belakang.

Sedangkan untuk objek sosiologinya, terdiri dari dua macam, yaitu objek material serta objek formal. Apa yang dimaksud dari objek material dan objek formal? Berikut bahasannya!

1. Objek Material

Dalam ilmu sosiologi, yang termasuk dalam objek material adalah kehidupan sosial bermasyarakat, gejala sosial yang muncul, hingga proses hubungan antar manusia yang dapat mempengaruhi kesatuan hidup suatu individu di masyarakat.

2. Objek Formal

Untuk objek formal dalam sosiologi, ditekankan pada manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang hidup bersosialisasi atau bermasyarakat. Maka, objek formalnya adalah semua hubungan yang melibatkan manusia serta proses yang ditimbulkan akibat  hubungan manusia itu dalam masyarakat. Objek formal ini meliputi:

  1. Keluarga sebagai figur penengah dari kelompok masyarakat.
  2. Untuk mengatur tingkah laku seorang individu, diperlukan sejumlah ketentuan dalam kelangsungan hidup di masyarakat.
  3. Kehidupan manusia sebagai salah satu warga negara banyak dipengaruhi oleh lembaga sosial yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu, diharuskan untuk mampu menyesuaikan diri dengan aturan dari lembaga-lembaga tersebut.
  4. Individu, lingkungan keluarga, hingga masyarakat umum mempunyai kecenderungan untuk mengklasifikasikan dirinya sendiri secara sosial. Hal ini dibagi, berdasarkan keturunan, keanggotaan dalam kelompok, tingkat kemakmuran, jabatan yang dimiliki, status sosial, dan lain sebagainya.
  5. Adanya komunikasi dan interaksi dengan kebudayaan dan masyarakat lain yang menimbulkan munculnya perubahan nilai-nilai dalam kebudayaan lokal.
  6. Tuntutan kemanusiaan yang muncul dalam bentuk kerja sama dan saling menghormati satu sama lain.
  7. Realisasi kehidupan pribadi seseorang yang dibentuk melalui hubungan manusia tersebut dengan manusia dan kelompok lainnya.
  8. Tidak semua perbuatan atau perilaku dapat diterima oleh masyarakat. Bisa saja, perbuatan yang diterima oleh suatu masyarakat tertentu merupakan perbuatan yang masih dianggap tabu oleh masyarakat lainnya.
  9. Migrasi atau gerakan perpindahan suatu bangsa yang terjadi dapat menimbulkan percampuran kebudayaan. Hal ini berlaku antar individu bahkan antar kelompok masyarakat.
  10. Lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik atau sosialnya, secara tidak langsung mampu mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia atau individu itu pun akan mempengaruhi lingkungan tempat tinggalnya.

Tokoh Perintis Ilmu Sosiologi

Setiap ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini pasti memiliki tokoh-tokoh perintisnya masing-masing. Begitupun dengan ilmu sosiologi. Berikut ini tokoh yang menjadi perintis adanya ilmu sosiologi.

1. Auguste Comte

August Comte adalah orang pertama yang mempopulerkan kata sosiologi. Kata ini lahir setelah Comte menggabungkan dua kata latin, socius dan logos pada tahun 1839.

Dikenal sebagai Bapak Sosiologi, Comte menyumbangkan sebuah hukum yang sangat berarti bagi sosiologi, yaitu hukum tiga tingkatan. Teori hukum ini terdiri dari tahap teologis, tahap metafisik, dan tahap positivisme.

2. Karl Marx

Karl Marx mengemukakan teori mengenai pembagian kelas. Menurutnya, perkembangan kerja dari sistem kapitalisme akan menumbuhkan dua kelas, yaitu Kaum Kelas Bourgeoisie dan Kaum Kelas Proletar.

3. Herbert Spencer

Herbert Spencer menjelaskan materi sosiologi secara sistematis melalui bukunya yang berjudul The Principles of Sociology. Menurutnya, objek pokok sosiologi adalah keluarga, agama, politik, industri, serta pengendalian terhadap sosial. Sedangkan, objek tambahannya dapat berupa asosiasi, pembagian kerja, kemasyarakatan, pengetahuan sosiologi, pelapisan sosial, hingga pengetahuan dan penelitian tentang kesenian dan keindahan.

4. Emile Durkhiem

Konsep tentang fakta sosial adalah sumbangan terbesar Emile terhadap ilmu sosiologi. Menurut Emile, fakta sosial merupakan segala cara untuk bertindak, baik cara baku atau tidak, yang secara tidak langsung dapat melakukan pemaksaan terhadap suatu individu.

5. Max Weber

Max Weber melakukan kajian terhadap salah satu konsep sosiologi, yaitu tindakan sosial. Menurut Weber, tidak semua tindakan atau perilaku manusia dapat disebut sebagai tindakan sosial. Sebab, tindakan sosial tersebut haruslah berorientasi pada perilaku orang lain.

Kesimpulan

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dengan manusia atau masyarakat di sekitarnya. Sosiologi juga hanya berfokus pada bagaimana mempelajari kehidupan suatu kelompok manusia dari hasil interaksi dengan kehidupan manusia serta kelompok itu sendiri.

Ruang lingkup sosiologi ini meliputi banyak hal. Ruang lingkup sosiologi dari segi kajian adalah ekonomi, persoalan sejarah, serta manajemen masalah. Sedangkan, jika melihat dari pendapat Soerjono Soekanto, ruang lingkup sosiologi ini dikategorikan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok umum dan kelompok khusus.

Di samping itu, ruang lingkup sosiologi sebagai pengetahun dasar kajian kemasyarakatan meliputi hal yang berhubungan dengan kedudukan, nilai dan norma sosial, masyarakat dan kebudayaan, perubahan sosial budaya, hingga masalah sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari.

Ruang Lingkup Sosiologi

Itulah pembahasan mengenai itu ruang lingkup sosiologi, pengertian, sifat dan hakikat, objek kajian, dan tokoh perintis ilmu sosiologi. Grameds juga bisa membaca buku-buku terkait sosiologi dengan mengunjungi gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Raden Putri

BACA JUGA:

  1. Teori Sosiologi: Sejarah, Pengertian, Penyebab 
  2. Pengertian Ilmu Sosiologi: Sejarah, dan Ruang Lingkupnya
  3. Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat, Faktor, dan Contoh
  4. Pengertian Sosialisasi: Fungsi, Tujuan, dan Prosesnya
  5. Pengertian dan Contoh Manusia Sebagai Makhluk Sosial 

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris