Sosial Budaya

Pengertian Westernisasi, Ciri, Penyebab, Dampak, dan Contohnya

Pengertian Westernisasi
Written by Umam

Pengertian Westernisasi – Seiring perkembangan zaman masyarakat, budaya, teknologi pun juga ikut berubah menyesuaikan perkembangan zaman. Namun, yang perlu diingat adalah walaupun zaman ikut berkembang menuju ke zaman yang lebih modern dengan munculnya trend fashion, pusat perbelanjaan, serta tontonan yang didominasi oleh dunia barat bukan menjadikan kita sebagai masyarakat Indonesia justru melupakan budaya sendiri dengan ikut-ikutan dengan gaya yang kebarat-baratan atau sering disebut sebagai westernisasi.

Globalisasi menjadi tolak ukur utama bagaimana westernisasi bisa sampai dikenal dan mempengaruhi dunia tidak terkecuali di Indonesia. Dengan munculnya globalisasi semua akses informasi dengan ditambah media sosial seperti sekarang semakin mempercepat akses untuk mengetahui informasi mengenai dunia luar yang utamanya adalah dunia barat yang biasanya dengan sangat mudah diikuti oleh para anak muda.

Westernisasi secara umum dikenal sebagai peniruan budaya kebarat-baratan dengan mengikuti segala macam jenis budaya barat mulai dari makanan cepat saji, gaya berpakaian seperti celana jeans dll, atau bahkan penyerapan bahasa asing.

Westernisasi namun bukanlah menjadi hal baru di Indonesia dikatakan westernisasi sudah hadir sejak abad ke-19 semenjak kolonialisme dan imperialisme masuk ke Indonesia.Nah, sebagai sebuah pembelajaran bagaimana westernisasi bisa masuk dan mempengaruhi budaya di Indonesia pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai definisi dari westernisasi, faktor penyebab, dampak, serta contohnya yang dapat kalian simak disini.

Selanjutnya pengertian mengenai westernisasi dapat kalian simak pada pembahasan berikut ini!

Definisi Westernisasi

Westernisasi adalah proses dimana gaya hidup masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti pakaian, perilaku dan budaya. Tidak jelas kapan westernisasi dimulai di Indonesia. Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak awal kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan belahan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.Westernisasi adalah budaya barat dengan tidak membedakan budaya barat dengan budaya lokal.Modernisasi lahir di Barat, jadi Westernisasi adalah satu-satunya cara untuk mencapainya.

Westernisasi muncul sebagai akibat dari perubahan sosial budaya zaman global. Westernisasi berarti budaya kebarat-baratan, apropriasi atau peniruan budaya barat.Semua gaya hidup terkait dengan budaya dunia Barat, dan adopsi atau peniruannya bersifat langsung, tanpa seleksi atau adaptasi dengan budaya lokal.

Westernisasi dapat terjadi pada beberapa generasi yang kurang peka terhadap nilai-nilai kepribadian suatu bangsa. Negara-negara Barat memang lebih maju, namun bukan berarti hal-hal yang dibawa dari negara-negara Barat harus diterima dan diterapkan, melainkan disaring dan disesuaikan dengan kepribadian bangsanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Westernisasi adalah pemujaan berlebihan terhadap Barat. Kemudian kata Western berasal dari bahasa Inggris yaitu west yang berarti barat.Jadi Westernisasi adalah penerapan budaya Eropa Barat atau Amerika oleh semua orang di dunia, baik dalam bidang politik, teknologi, hukum maupun gaya hidup. Orang-orang di negara yang dianggap sebagai negara maju berpikir bahwa trend yang berlaku di sana lebih keren. Padahal, perilaku di sana bertentangan dengan budaya Timur.

Westernisasi adalah peniruan atau adopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, gaya hidup, dan ekonomi. Kata Westernisasi berasal dari bahasa Inggris, west berarti barat. Sementara itu, menurut istilah, kata ini menggambarkan upaya meniru cara hidup orang Eropa Barat atau Amerika.

Orang Eropa dan Amerika dianggap sebagai negara maju, sehingga sebagian orang meniru gaya hidup barat ini. Faktanya, perilaku dan kecenderungan Barat tidak sesuai dengan budaya Timur. Adanya modernisasi dan westernisasi telah melahirkan generasi yang mengubah perilakunya tidak sesuai kepribadian bangsa. Generasi muda melihat negara barat lebih maju, sehingga bisa meniru dan mengadopsi cara hidup barat.

Definisi lain dari Westernisasi adalah asimilasi budaya, atau proses membawa praktik peradaban Barat ke Indonesia. Akulturasi adalah penyatuan dua budaya atau lebih yang dipadukan dengan unsur-unsur budaya lokal. Akulturasi budaya ini membawa serta perubahan sosial budaya.Westernisasi adalah apropriasi atau peniruan budaya Barat. Semua gaya hidup barat terkait dengan budaya dunia barat. Proses perubahan sosial ini disebabkan oleh globalisasi.

Westernisasi adalah proses pengadopsian secara membabi buta unsur-unsur budaya barat tanpa memperdulikan selaras atau tidaknya unsur-unsur budaya barat dengan budaya bangsa. Faktor utama dibalik westernisasi adalah pesatnya perkembangan teknologi.

Teknologi yang lebih maju memungkinkan orang mengakses budaya barat yang berbeda tanpa filter.Selain itu, westernisasi juga menyebabkan kecenderungan masyarakat menganggap bahwa budaya barat lebih maju, modern, rapi dan elegan. Anggapan ini menyebabkan orang menyerap semua budaya Barat tanpa menyaringnya. Meski tidak semua budaya barat bisa diterapkan di Indonesia.

Westernisasi inilah yang mengancam eksistensi kebudayaan nasional.Westernisasi adalah adopsi praktik dan budaya Eropa Barat oleh orang-orang dan negara-negara di belahan dunia lain, baik melalui paksaan maupun pengaruh. Westernisasi mempengaruhi sebagian besar dunia selama kolonialisme dan terus menjadi fenomena budaya yang penting sebagai akibat dari globalisasi.

Proses westernisasi dimulai dengan pedagang Eropa Barat, penjajah dan misionaris yang percaya bahwa cara hidup mereka lebih baik daripada orang-orang di negara yang mereka kunjungi. Orang-orang sibuk diminta atau didorong untuk mengadopsi praktik bisnis, bahasa, tulisan, dan pakaian Eropa Barat. Mereka juga didorong untuk mengadopsi sistem pendidikan Eropa Barat, standar sastra dan seni, dan beralih ke agama Kristen.

Pada abad ke-20, Amerika Serikat, hasil kolonisasi Eropa Barat di Amerika Utara, mungkin merupakan pengekspor budaya Barat terbesar. Film, musik, dan mode diikuti tidak hanya di Asia, Afrika, dan Amerika Tengah dan Selatan, tetapi bahkan di Eropa Barat sendiri. Teknologi berfungsi sebagai bentuk dan mediator Westernisasi.
Pengertian Westernisasi

Ciri-Ciri Westernisasi

Sangat mudah untuk menemukan orang-orang yang telah terpapar budaya Barat. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri westernisasi :

  • Orang lebih suka membeli produk dari luar negeri
  • Kata-kata kotor dan perilaku seksual yang menyimpang dari ajaran agama di sekitarnya.
  • Ada perubahan cara berpakaian, komunikasi dan hubungan sosial, yang meniru cara negara-negara Barat.
  • Sikap individualisme semakin meningkat dan sikap gotong royong semakin menurun, yang sudah terjadi  pada budaya masyarakat Indonesia.
  • Mengikuti gaya hidup masyarakat barat dari minum alkohol hingga obat-obatan terlarang. 
  • Lebih suka makanan cepat saji atau junk food dan mengadopsi gaya hidup konsumeris.
  • Alih kode, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing pada saat berbicara.

Faktor Penyebab Terjadinya Westernisasi

Westernisasi memang tidak serta merta terjadi, namun ada beberapa faktor pendukung. Faktor-faktor berikut mempengaruhi munculnya Westernisasi:

1. Perilaku konsumtif masyarakat terhadap produk luar negeri

Kami melihat bahwa masyarakat pada umumnya lebih senang dan bangga ketika menggunakan produk bermerek asing saat ini. Selain itu, produk-produk dari merek asing mendominasi pasar Indonesia, mulai dari produk teknologi hingga pakaian dan makanan.

2. Perkembangan teknologi dan pengetahuan

Pengembangan teknis berlanjut setiap hari. Dengan adanya teknologi, kita dapat dengan mudah mendapatkan berbagai informasi dari berbagai belahan dunia.Selain itu munculnya berbagai media sosial juga mempengaruhi penyebaran informasi. Kami mempelajari semua tentang musik, gaya hidup, dan tren cepat.

3. Kurangnya kesadaran masyarakat akan Westernisasi

Tidak semua budaya barat sebenarnya memiliki aspek negatif. Itu semua tergantung kesadaran masyarakat untuk menghilangkan dampak baik atau buruk dari westernisasi. Jadi jangan sampai budaya asing menghancurkan budaya asli negara tersebut.

4. Masuknya berbagai karya dengan unsur barat

Di Indonesia sendiri, kritik terhadap karya budaya asing dimulai jauh sebelum lahirnya orde baru. Sebenarnya sebagai bentuk kepedulian terhadap Presiden pertama kita, Ir. Sukarno, melawan westernisasi, dia melarang film-film Hollywood dan segala bentuk seni barat.

Dampak Positif Adanya Westernisasi

Menurut Moestopo (1983), adanya budaya asing yang datang ke Indonesia sebagai bangsa Barat dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Beberapa dampak positif dan negatif dari westernisasi adalah sebagai berikut:

  • Hal tersebut dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk tidak ketinggalan dalam urusan perkembangan teknologi.
  • Dapat dijadikan motivasi untuk kehidupan yang lebih baik dan maju.
  • Ini bisa memberi kita kesempatan untuk menunjukkan ke luar negeri bahwa keragaman budaya Indonesia juga menarik dan bisa bersaing dengan budaya asing.

Dampak negatif Adanya Westernisasi

  • Etika atau perilaku mengubah perilaku lama menjadi perilaku baru. Hal ini dimulai ketika etika lama dirasakan tidak sesuai dengan perilaku yang ada, dalam hal ini orang tersebut cenderung mengubah etikanya untuk mengakomodasi yang baru. Nyatanya, etika baru tersebut bisa saja tidak sesuai dengan standar yang berlaku bagi kehidupan mereka.
  • Cara berpakaian remaja meniru dan menyesuaikan pakaian mereka dengan budaya yang mereka pelajari. Awalnya, orang merasa tertarik untuk mencoba pakaian yang berbeda untuk mengikuti tren dan seiring berjalannya waktu mereka mengubah gaya pakaian saat ini.
  • Perkembangan teknologi yang semakin maju cenderung ke arah hedonisme dan arogansi dalam kehidupan manusia. Adanya teknologi yang dianggap lebih bermanfaat mengesampingkan pekerjaan manusia.

Pengertian Westernisasi

Contoh Dari Westernisasi

Pengertian Westernisasi

Sumber: Netflix

Berikut pembahasan dan penjelasannya, yaitu:

1. Cara bicara yang kasar

Siswa diajarkan untuk berbicara sopan karena cara siswa berinteraksi dengan sesama siswa di sekolah.Tetapi sekarang siswa tidak memiliki etika ketika mereka berbicara dengan guru.Siswa merasa karena sudah mengenal gurunya, maka dia seenaknya dan tidak melihat bahwa yang berbicara adalah orang tua yang telah memberinya informasi.

2. Penggunaan Gadget

Gadget mengubah segalanya. Siswa lebih fokus pada perangkat. Hal ini terlihat ketika siswa mengeluarkan ponselnya di kelas untuk memainkan gawai tersebut.Saat istirahat, siswa kemudian memainkan aplikasi media sosial atau membuat video Tiktok di kelas dan berakibat kurang memperhatikan pelajaran serta terkesan diperbudak teknologi.

3. Gaya hidup barat

Gaya hidup ini tercermin dari fakta bahwa siswa secara alami pergi keluar bersama teman-teman selama liburan sekolah untuk berolahraga, seperti menginap di villa, berpesta, atau memanggang.Jadi ketika siswa pulang sekolah, mereka tidak mau pulang, mereka nongkrong atau menonton film. Hal ini membuat siswa terbiasa dengan hobi tersebut.

4. Penggunaan bahasa asing

Bahasa asing dikenalkan kepada siswa di sekolah agar siswa dapat memahami dan ter-update.Akan tetapi, siswa menggunakan bahasa asing saat pelajaran atau saat berada di lingkup sekolah. Menyebabkan lunturnya bahasa nasional dan bahasa daerah.

5. Menggunakan Make Up

Siswa perempuan terkesan lebih banyak menggunakan riasan wajah dibandingkan gurunya. Mereka mengenakan make up dengan tujuan agar tidak kusam saat di kelas. Namun, hal tersebut bertentangan dengan peraturan sekolah. Karena tugas siswa adalah belajar, bukan mengarang.

6. Pakaian yang tidak sesuai aturan

Siswa terlihat melanggar tata tertib sekolah yang telah ditetapkan, terbukti dengan siswa yang tidak mengenakan seragam sesuai dengan tata tertib.Cara mengenakan seragam tanpa fitur sempurna. Jika ini terus berlanjut, itu akan menjadi kebiasaan buruk.Jadi apa gunanya mereka bersekolah jika sekolah tidak mengubah sifat buruk mereka.

Dan,ketika diluar sekolah anak-anak muda lebih suka menggunakan pakaian yang kebarat-baratan seperti memakai celana jeans, baju mini dan seksi pada perempuan yang menonjolkan bagian tubuhnya secara jelas.

7. Menonton Video Porno

Karena remaja sering mencari jati diri, mereka terlibat dan mengarah pada hal-hal negatif.Ini seperti menonton film di atas 18 tahun meskipun bukan tugasnya untuk menonton film tersebut. Jadi tidak ada salahnya guru sering menyita ponsel siswa untuk meminimalisir menonton film di atas 18 tahun.

Dan, dampak berkepanjangan dari aktivitas sering menonton film porno tersebut anak muda jadi ingin menyalurkan hasrat seksual kepada lawan jenis yang bisa berujung pada pelecehan seksual, pemerkosaan, atau seks bebas.Film ini membuat ketagihan dan penasaran, jadi dia ingin melakukannya. Padahal mereka masih di bawah umur dan belum menikah.

8. Tidak menerapkan budaya 3S

Budaya 3 (senyum, sapa, salam) terlihat jelas di depan halaman sekolah dengan poster dan poster di dinding sekolah. Bahkan anak sekolah pun jarang yang menggunakan budaya ini. Ketika anak sekolah menjadi individualis setelah pandemi.

9. Kurangnya rasa hormat kepada orang yang lebih tua

Banyak anak muda terkesan kurang ajar karena menganggap orang tua tidak mengerti apa yang diinginkannya dan ketinggalan zaman.Memang benar orang tua banyak yang kurang menguasai teknologi dan berpakaian tidak mengikuti trend fashion namun hal ini bukan menjadi tolak ukur anak muda tidak memberi rasa hormat kepada orang yang lebih dewasa dari mereka.

10. Membolos saat mata pelajaran

Bolos sekolah sekarang sudah menjadi hal yang biasa karena siswa malas berangkat sekolah dan pulang sekolah menunggu uang jajan.Kebiasaan ini mungkin dipengaruhi oleh tontonan tentang anak sekolah di budaya barat yang banyak menghabiskan waktu mudanya untuk bersenang-senang dan berfoya-foya hingga rela untuk meninggalkan pelajaran di sekolah.
Pengertian Westernisasi

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai pengertian westernisasi. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas pengertian westernisasi saja namun juga membahas lebih jauh bagaimana ciri-cirinya, faktor penyebab, dampak, serta contoh dari westernisasi.

Memahami pengertian westernisasi memberikan kita pengetahuan tambahan mengenai berbagai budaya yang masuk tidak semua harus ditiru dan diikuti karena tidak semua memberikan dampak positif dan justru memberikan dampak negatif bagi diri pribadi dan orang lain.

Dan, jangan lupa bagaimanapun sebagai orang Indonesia kita harus bangga menjadi bagian dari Indonesia dengan menggunakan dan mengenalkan budaya sendiri.Demikian ulasan mengenai pengertian westernisasi.

Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang pengertian westernisasi dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sosiologi lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait Pengertian Westernisasi:

Ciri-ciri dan Dampak Positif Modernisasi di Berbagai Bidang

Pengertian Modernisasi: Ciri-ciri, Dampak dan Contoh

Teori Modernisasi: Pengertian, Syarat dan Contoh-contohnya

Pengertian, Penyebab, dan Ciri Zaman Globalisasi

Dampak Positif, Negatif, dan Contoh Globalisasi

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.