Pengertian Mitologi – Grameds mungkin pernah membaca buku atau menonton film maupun serial bertemakan kisah para dewa dari luar negeri. Film-film seperti Thor, Percy Jackson and The Olympians, hingga God of Egypt, adalah sejumlah film fiksi bertemakan Dewa dari berbagai negara
Dalam kisah-kisah tersebut, para dewa digambarkan sebagai sosok yang kuat serta memiliki kekuatan super. Kekuatan yang mereka miliki bisa digunakan untuk kebaikan, seperti menyelamatkan dunia dan menolong sesama, atau untuk hal-hal jahat macam membunuh dewa lain dan menguasai dunia.
Daftar Isi
Pengertian Mitologi
Kisah-kisah mengenai para dewa tersebut memang bersifat fiktif, yang dibuat untuk kepentingan industri hiburan. Meskipun begitu, banyak dari kisah-kisah ini yang mengambil latar belakang, mulai dari nama tokoh, sifat, dan kekuatan mereka, dari berbagai mitologi.
Pengertian mitologi, jika merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dapat diartikan menjadi “ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan.”
Selain itu, definisi lain yang serupa dengan definisi sebelumnya, dan dapat ditemukan dalam KBBI mengenai pengertian mitologi adalah “ilmu tentang keberadaan dewa-dewa dan pahlawan di masa lalu yang memiliki tafsir dan makna tentang kejadian asal usul manusia.”
Jadi, Grameds dapat menyimpulkan, bahwa pengertian mitologi tidak jauh dari ilmu yang mempelajari tentang kisah mengenai tokoh-tokoh di masa lampau, baik itu, dewa, makhluk halus, maupun pahlawan, beserta sejarah yang mereka miliki.
Asal Usul Kata Mitologi
Jika tadi kita sudah membahas mengenai pengertian mitologi berdasarkan terminologi atau secara definisi istilah, rasanya tidak lengkap jika kita tidak mencari terkait pengertian mitologi berdasarkan etimologi atau berdasarkan asal usul katanya.
Layaknya sejumlah kata serapan lain, istilah mitologi berasal dari bahasa Latin, yaitu “mythologia“. Kata mythologia sendiri merupakan gabungan dari 2 kata, yaitu “mythos” dan “logia“.
Kata “mythos” atau “myth” memiliki arti sebagai “kisah yang disebarkan dari mulut ke mulut, dari suatu sumber yang tidak diketahui asalnya”. Sementara kata “logia” atau “logy” dapat diterjemahkan menjadi sejumlah kata seperti “teori”, “ilmu”, “paham”, hingga “doktrin”.
Berdasarkan sejumlah catatan sejarah, kata mitologi kali pertama digunakan oleh negara Perancis di awal abad ke-15, yakni “mythologie“. Barulah kata tersebut diganti menggunakan akhiran yang umum digunakan dalam bahasa Inggris, yaitu “logy“, sehingga menjadi kata mitologi yang kita kenal sekarang, yakni “mythology“.
Perbedaan Mitologi dengan Mitos
Kata mitologi memang kerap disamakan dengan kata mitos. Ini dikarenakan adanya kemiripan di antara kedua kata tersebut. Dalam penjelasan sebelumnya, Grameds juga sudah melihat kalau kata mitologi justru berasal dari kata mitos.
Jika membuka KBBI, penjelasan arti dari kata mitos juga memiliki satu definisi yang sama dengan kata mitologi, yaitu “cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan pada masa lalu yang memiliki tafsir dan makna tentang kejadian asal usul manusia.”
Kata mitos juga memiliki definisi lain di KBBI yang lagi-lagi serupa dengan kata mitologi, yakni “cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.”
Meskipun memiliki sejumlah kesamaan dalam definisinya, kata mitos berbeda dengan kata mitologi. Kata mitos umumnya merujuk kepada sekumpulan cerita atau dongeng di masa lampau. Sementara mitologi adalah ilmu yang mempelajari cerita-cerita tersebut.
Mitos biasanya bersifat fiksi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga cenderung dianggap sebagai bentuk dari hiburan. Mitologi sebagai ilmu, mempelajari sejarah dari cerita-cerita tersebut, dan umumnya diminta juga untuk memberi bukti valid terkait kebenaran dari cerita-cerita ini.
Jadi, dapat dikatakan bahwa sejumlah karya tulis maupun film yang sudah disebutkan di bagian awal artikel, merupakan bagian dari mitos-mitos yang keberadaannya juga dipelajari dan diteliti oleh mitologi.
Jenis-Jenis Mitologi
Terdapat berbagai mitologi yang tersebar di berbagai belahan dunia. Seperti yang sudah dibahas, tidak semua mitologi nyata adanya, dan hanya dianggap sebagai cerita fiksi. Namun, ada juga sejumlah mitologi yang kebenarannya dapat dibuktikan oleh peneliti.
Secara garis besar, peneliti membagi jenis-jenis mitologi menjadi 3. Ketiga jenis mitologi ini adalah pure myth atau mitos murni, heroic saga atau kisah heroik, dan folk tale atau cerita rakyat. Berikut merupakan penjelasan singkat dari 3 jenis mitologi tersebut.
- Pure myth: Pure myth merupakan ilmu dan agama di era primitif, yang menceritakan tentang pengertian dan pemahaman masyarakat dalam peradaban kuno di sejumlah daerah, mengenai alam semesta, bencana alam, hingga Tuhan.
- Heroic saga: Sesuai dengan namanya, heroic saga mengisahkan perjalanan hidup seseorang yang melakukan aksi kepahlawanan. Sosok-sosok tersebut dikenal sebagai masyarakat lokal sebagai pahlawan dan penyelamat dari musibah yang mereka sempat alami di masa lampau.
- Folk tale: Folk tale memiliki definisi serupa dengan mitos, yaitu cerita rakyat atau etnis setempat yang disampaikan dari mulut ke mulut. Cerita tersebut umumnya tidak berasal dari sumber yang jelas, sehingga kebenarannya tidak dapat dibuktikan.
Mitologi di Berbagai Belahan Dunia
Setiap negara di berbagai belahan dunia memiliki mitologi mereka tersendiri. Jika kita membahas semua mitologi tersebut dalam satu artikel, itu akan memakan waktu yang tidak sedikit. Ini disebabkan karena mitologi memiliki sejarah mendalam di balik eksistensinya.
Meskipun begitu, ada beberapa mitologi yang sudah melalang buana namanya. Grameds mungkin sering menemukan sejumlah nama atau latar belakang dari suatu cerita yang mengambil inspirasi dari sebuah mitologi. Berikut beberapa mitologi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat di berbagai negara.
1. Mitologi Yunani
Mitologi Yunani merupakan bagian dari sebuah agama di Yunani pada masa lampau. Mitologi ini berisikan kisah-kisah dari dewa-dewi, raksasa, makhluk dan hewan misterius, pahlawan, serta sejumlah ritual yang pernah terjadi di masa Yunani kuno.
Dalam kisahnya, terdapat banyak sekali tokoh yang terlibat di dalam mitologi Yunani. Masing-masing tokoh memiliki latar belakang, sifat, serta motifnya masing-masing. Banyaknya tokoh dalam mitologi Yunani membuat cerita-ceritanya memiliki cabang, masing-masing dengan premis serta hasil akhir cerita yang berbeda.
Tetapi, terdapat sejumlah tokoh yang memiliki pengaruh cukup penting dari cerita-cerita dalam mitologi Yunani. Berikut merupakan beberapa dari tokoh tersebut, beserta sedikit penjelasan mengenai karakter mereka.
- Zeus: Zeus adalah dewa petir dan langit, yang merupakan sosok dewa terkuat serta pemimpin dari para Dewa dalam mitologi Yunani. Zeus dikenal atas kebijaksanaan serta keperkasaan dalam memimpin. Kendati demikian, Zeus juga memiliki selingkuhan meskipun dirinya sudah menikah.
- Hera: Hera merupakan istri dari dewa Zeus, sekaligus ratu dan pemimpin dari seluruh dewi. Hera dikenal sebagai sosok cantik dan lemah lembut. Namun, Hera diketahui cemburu dengan Zeus karena sang dewa memiliki banyak wanita simpanan.
- Prometheus: Prometheus adalah salah satu raksasa terkuat di mitologi Yunani, serta merupakan ajudan Zeus yang paling dipercaya. Suatu waktu Prometheus berselisih dengan Zeus akibat perilakunya dalam menangani manusia biasa, sehingga Prometheus mencuri api di Gunung Olympus, dan memberikannya kepada umat manusia untuk mensejahterakan mereka.
- Achilles: Achilles adalah sosok pahlawan paling terkemuka dalam mitologi Yunani. Achilles memiliki kekuatan keabadian setelah berendam di Sungai Styx. Meskipun begitu, Achilles memiliki kelemahan di bagian tumit, yang justru menjadi alasan sang pahlawan abadi tersebut tewas.
- Medusa: Medusa adalah makhluk dalam mitologi Yunani yang digambarkan sebagai wanita cantik dengan rambut ular. Tetapi, Medusa adalah sosok yang bisa membuat laki-laki menjadi batu jika mereka terpesona terhadap kecantikannya.
2. Mitologi Nordik
Berasal dari daerah Skandinavia, mitologi Nordik juga merupakan kisah-kisah berbau keagamaan seperti mitologi Yunani. Cerita-cerita yang terdapat dalam mitologi Nordik berasal dari orang-orang Nordik, atau biasa disebut juga sebagai “Viking”.
Mitologi Nordik juga menceritakan kisah seputar dewa, dewi, serta makhluk-makhluk lain yang mendiami 9 dunia berbeda. Di penghujung cerita mitologi Nordik, dunia yang mereka tempati mengalami kehancuran akibat sebuah peristiwa bernama “Ragnarok”.
Tokoh-tokoh yang terdapat di dalam mitologi Nordik juga tidak kalah banyak dengan mitologi Yunani. Hampir semua dari mereka juga memiliki peran serta takdir mereka masing-masing. Berikut adalah sejumlah tokoh yang memegang penting dalam mitologi Nordik.
- Odin: Odin dalam mitologi Nordik adalah sosok dewa yang paling dihormati, serta menjabat sebagai pemimpin dari para dewa. Odin merupakan tokoh kuat yang senang berpetualang dan mencari hal-hal menarik. Odin juga dikenal dengan kebijaksanaannya, namun juga diketahui sebagai sosok licik dan kerap merendahkan tokoh lain.
- Thor: Thor adalah dewa petir, yang juga merupakan anak dari Odin. Sesuai namanya, Thor memiliki kemampuan untuk mengontrol petir, didampingi dengan palu andalannya, Mjöllnir. Thor dikenal sebagai sosok pemberani dan tidak kenal takut dalam menghadapi situasi apapun.
- Loki: Loki juga merupakan anak dari Odin, namun berasal dari ibu yang berbeda dengan Thor. Ini membuat statusnya menjadi adik tiri dari sang dewa petir. Loki adalah dewa yang licik dan kerap menggunakan berbagai cara untuk mendapat keinginannya, layaknya sang ayah.
- Fenrir: Fenrir merupakan makhluk yang memiliki bentuk sebagai serigala raksasa. Fenrir juga diketahui merupakan anak dari Loki yang dirantai di bawah tanah.
- Jormungand: Jormungand adalah saudara dari Fenrir, berbentuk ular raksasa. Jormungand sendiri menurut kisah mitologi Nordik, adalah musuh utama dari Thor. Keduanya memiliki sejumlah pertempuran, dan berakhir dengan Thor dan Jormungand menghabisi satu sama lain saat Ragnarok.
3. Mitologi Romawi
Menurut sejumlah ahli, mitologi Romawi diambil dari kisah-kisah dalam mitologi Yunani. Terdapat cukup banyak kesamaan yang dapat ditemukan oleh peneliti, antara mitologi Romawi dengan mitologi Yunani, terutama dalam latar belakang cerita, serta karakterisasi.
Meskipun begitu, terdapat alasan mengapa mitologi Romawi terlihat “mengimpor” dari mitologi Yunani. Salah satunya adalah orientasi bangsa Romawi yang mengarah ke keluarga, sehingga mayoritas dari mereka menganggap dewa-dewa tersebut ada hanya untuk membantu kehidupan sehari-hari bangsa romawi.
Meskipun begitu, terdapat sejumlah dewa dalam mitologi Romawi yang juga memiliki peran besar di kehidupan bangsa Romawi. Berikut adalah sedikit penjelasan dari dewa-dewa tersebut.
- Jupiter: Jupiter adalah sosok terkuat dalam mitologi Romawi. Jupiter memiliki kemampuan untuk mengontrol petir dan langit. Grameds bisa melihat kalau sosok Jupiter adalah salinan dari dewa Zeus dalam mitologi Yunani
- Juno: Seperti Hera, dewi dalam mitologi Yunani, Juno merupakan pemimpin dari para dewi dalam mitologi Yunani. Dirinya memiliki titel sebagai dewi pernikahan dan persalinan bagi bangsa Romawi di masa itu.
- Mars: Mars adalah dewa perang dalam mitologi Romawi, yang juga merupakan salinan dari Ares, dewa perang versi mitologi Yunani. Konon, dewa Mars lebih dipuja dibandingkan Jupiter, karena sifat bangsa Romawi yang saat itu menyukai peperangan.
- Saturn: Saturn merupakan dewa yang menggambarkan agrikultur, kebebasan, dan kemakmuran. Saturn juga merupakan ayah dari Jupiter. Saturn adalah salinan dari raksasa dalam mitologi Yunani, Cronus.
- Janus: Dalam mitologi Romawi, Janus digambarkan sebagai sosok yang merepresentasikan awal dan akhir dari segala-galanya. Janus adalah salah satu dari sejumlah dewa mitologi Romawi yang tidak memiliki salinan dari mitologi Yunani.
Manfaat Mempelajari Mitologi
Setiap cabang ilmu tentu ada bukan tanpa sebab. Tiap cabang ilmu memiliki sejumlah manfaat yang bisa didapatkan oleh peneliti jika mereka mendalami bidang tersebut dengan serius. Dan tentu saja terdapat juga sesuatu yang bisa didapatkan di bidang mitologi.
Grameds seharusnya sudah menyadari kalau banyak subjek-subjek di dalam mitologi yang kebenarannya cukup diragukan. Namun, bukan berarti Grameds tidak bisa mendapatkan sesuatu dari sana. Sebaliknya, justru ada banyak hal yang bisa ditemukan dari ketidakbenaran tersebut.
Di negara-negara barat, sudah banyak yang menerapkan kurikulum untuk mempelajari mitologi, seperti mitologi Nordik, mitologi Romawi, dan yang paling umum, yaitu mitologi Yunani. Terdapat beberapa alasan mengapa mereka mengajarkan anak muridnya mengenai mitologi. Berikut penjelasannya.
- Mitologi sebagai sumber sejarah peradaban dunia paling tua. Jauh sebelum keberadaan tulisan maupun bahasa, mitologi adalah sumber yang bisa digunakan untuk mencari tahu kehidupan peradaban masa lampau. Hal-hal seperti artefak dan lukisan di gua, adalah beberapa temuan yang bisa sedikit menjelaskan peradaban masa lampau.
- Mitologi sebagai asal muasal kepercayaan agama. Beberapa agama menggambarkan sejarah dari kehidupan di dunia ini. Beberapa bukti akan topik terkait bisa ditemukan di sejumlah mitologi di sejumlah lokasi dan menjadi acuan untuk mempelajari sejarah mengenai keberadaan suatu agama.
- Mitologi sebagai sumber dan referensi literatur. Seperti yang sudah dipaparkan, banyak sumber literatur atau jenis-jenis tulisan lain yang berasal dari mitologi kuno. Keberadaan mitologi memperkaya imajinasi penulis dan menginspirasi mereka ketika menulis.
- Mitologi sebagai asal muasal sains dan filosofi. Pertanyaan-pertanyaan seperti “bagaimana api bisa terbentuk”, atau “kenapa ada siang dan malam”, terpantik dari rasa keingintahuan manusia, dan semakin diperkuat dengan keberadaan mitos-mitos masa lampau.
Di Indonesia sendiri, secara langsung kita juga sudah mempelajari cerita rakyat ketika kita masih duduk di bangku sekolah. Grameds pasti pernah mendapat pelajaran Bahasa Indonesia mengenai cerita rakyat di berbagai daerah. Hal ini secara tidak langsung adalah cara kita untuk mendapat keuntungan-keuntungan yang sudah disebutkan.
Itulah penjelasan mengenai pengertian mitologi, dari kami, Gramedia #SahabatTanpaBatas. Jika Grameds memiliki ketertarikan untuk mempelajari mitologi lebih jauh, silahkan kunjungi situs www.gramedia.com untuk menemukan buku yang sesuai dengan kebutuhan.
Penulis: Adrianto Sukarso
Baca Juga!