Bahasa Indonesia

Pengertian, Jenis-jenis, dan 18 Contoh Majas Perbandingan

Written by Shaza Zahra

majas perbandingan – Saat belajar majas, Grameds pasti pernah mendengar apa itu majas. Majas adalah sebuah gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah tulisan yang dibuat. Selain itu, majas juga bisa memberikan efek tertentu yang dapat kita rasakan saat membacanya.

Dari banyaknya jenis majas, ada sebuah majas bernama majas perbandingan. Majas ini dapat memacu imajinasi dan empatimu saat membaca kata demi kata dalam puisi atau tulisan serupa lainnya. Sebelum menggunakannya, mari kita pahami dahulu pengertian, jenis-jenis, hingga 18 contoh majas perbandingan. Dengan memahami jenis majas ini, Grameds dapat merangkai tulisan yang lebih kaya dan ekspresif!

Apa Itu Majas Perbandingan?

Majas perbandingan adalah sebuah gaya bahasa yang digunakan untuk membandingkan satu hal dengan hal lainnya–baik secara langsung maupun tidak langsung. Biasanya, majas ini digunakan untuk memperkuat makna atau memberi efek keindahan dalam kalimat.

Grameds pasti bisa menemukan jenis majas ini dalam puisi, cerpen, lirik lagu, hingga obrolan sehari-hari. Dengan menggunakan majas perbandingan, kalimat yang disampaikan akan menggugah perasaan dan imajinasi sang lawan bicara kita.

Buku Pintar Majas Pantun Dan Puisi Terbaru & Terlengkap

Baru-baru ini, bahasa tercinta kita, Bahasa Indonesia, menjadi salah satu Bahasa utama di tingkat ASEAN. Sebagai bangsa Indonesia, tentu saja kita merasa bangga dan senang Bahasa kita sudah `berekspansi’ di berbagai negara. Belum lagi Bahasa Indonesia cukup mudah dipelajari dan sederhana sehingga memudahkan siapa saja yang ingin mempelajarinya.

Terlepas dari itu, khazanah sastra Indonesia juga tak kalah pentingnya. Bahasa Indonesia melalui karya-karya sastranya terus mengalami perkembangan zaman. Lebih dari itu, ragam dan kategorisasi karya sastra juga banyak jumlahnya. Sebagai bangsa cinta tanah air, kita perlu melestarikan kekayaan literasi dan terampil berbahasa Indonesia agar budaya terus terjaga.

Buku Pintar Majas Pantun Dan Puisi Terbaru & Terlengkap ini hadir untuk membantu para pembaca mengenali beragam macam jenis majas, pantun, serta puisi lama dan juga baru yang tersaji secara ringkas sehingga mudah dipahami oleh para pembaca. Buku ini sangat cocok untuk pegangan bagi para siswa, mahasiswa maupun masyarakat umum. Buku ini bisa menambah wawasan tentang kesusastraan Indonesia.

Ciri-ciri Majas Perbandingan

Sebelum kita bahas lebih jauh soal jenis-jenisnya, ada baiknya kamu tahu dulu ciri-ciri majas perbandingan. Dengan begitu, kamu bisa menemukannya dengan cepat ketika membaca sebuah puisi atau cerpen.

1. Mengandung Unsur Perbandingan

Seperti namanya, ciri utama dari majas ini adalah adanya perbandingan antara dua hal yang berbeda. Meskipun berbeda, keduanya dianggap memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa aspek tertentu.

2. Menggunakan Kata-kata Kiasan

Majas perbandingan biasanya memakai kata-kata kiasan, artinya maknanya tidak bersifat literal atau sebenarnya. Contoh kata-kata ini antara lain “bagai”, “seperti”, “laksana”, atau bahkan tanpa kata pembanding sama sekali. Ini akan membuat kalimat terasa lebih hidup dan punya nuansa estetika.

Sumber: Freepik

3. Bertujuan Menambah Efek Keindahan

Sebuah kalimat yang terdengar indah dan menyentuh bisa jadi mengandung sebuah majas perbandingan. Selain menyampaikan pesan, majas ini dapat menambahkan keindahan dan daya tarik dalam bahasa.

Kumpulan Peribahasa, Majas, Dan Ungkapan Bahasa Indonesia

Buku ini memuat kumpulan peribahasa, majas, dan ungkapan dalam bahasa Indonesia yang dapat dijadikan sebagai panduan praktis bagi kalangan pelajar dan umum. Materi dalam buku ini terdiri dari 3 bagian:

1. Peribahasa

Berisi lebih dari 1000 peribahasa beserta maknanya. Peribahasa disusun secara alfabetis untuk mempermudah dalam pencarian dan pemahaman pembaca.

2. Majas

Berisi lebih dari 50 jenis majas beserta contoh-contohnya. Majas dalam buku ini diklasifikasikan menjadi majas penegasan, perbandingan, pertentangan, sindiran, dan perulangan. Hal tersebut akan mempermudah pencarian dan pemahaman tentang majas berdasarkan jenis-jenisnya secara spesifik.

3. Ungkapan

Berisi lebih dari 250 daftar ungkapan/ idiom dalam bahasa Indonesia beserta artinya. Daftar ungkapan disusun secara runtut dari A sampai Z yang disajikan dalam sebuah tabel.

Diharapkan bab-bab di atas dapat memberikan inspirasi dan mempermudah para pelajar maupun praktisi bahasa dalam memahami khasanah budaya, bahasa, dan kesusastraan Indonesia. Buku ini dapat pula digunakan sebagai referensi para guru bahasa Indonesia untuk mencari arti peribahasa, majas, dan ungkapan bahasa Indonesia.

4. Membangun Imajinasi Pembaca atau Pendengar

Ungkapan “hatinya sekeras batu” mungkin akan lebih mudah dibayangkan dibandingkan kalimat “dia punya pendirian yang tegas”. Ini membuat majas perbandingan sangat efektif untuk memperkuat kesan emosional dalam tulisan atau ucapan.

5. Bersifat Tidak Literal

Layaknya kiasan, majas perbandingan bukanlah bahasa yang bisa dimaknai secara harfiah. Artinya, kiasan ini digunakan untuk menyampaikan makna secara tidak langsung–tapi tetap mudah dimengerti.

Jenis Majas Perbandingan

Majas perbandingan itu nggak cuma satu-dua jenis, lho. Ada beberapa jenis majas perbandingan yang unik dan menarik–seperti majas asosiasi, metafora, personifikasi, simbolik, hingga parabel.

1. Majas Asosiasi

Majas asosiasi merupakan gaya bahasa yang membandingkan dua hal berbeda tapi dianggap serupa. Biasanya, majas ini mengandung kata penghubung seperti “seperti”, “bagai”, atau “laksana”. Majas ini sering digunakan dalam puisi dan lagu karena memperindah kalimat secara instan!

2. Majas Metafora

Berbeda dengan asosiasi, majas metafora akan membandingkan dua hal secara langsung tanpa menggunakan kata penghubung. Meskipun membuat kalimat menjadi lebih bermakna, majas ini dapat sulit dimengerti tanpa adanya konteks yang jelas.

3. Majas Personifikasi

Dalam majas personifikasi, benda mati atau makhluk tak hidup akan diberi sifat atau perilaku manusia. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang lebih akrab dengan para pembacanya.

4. Majas Simbolik

Selanjutnya ada majas simbolik yang ditandai dengan simbol atau lambang tertentu. Simbol ini digunakan untuk mewakili ide atau konsep yang lebih luas.

Selain itu, simbol ini juga berasal dari budaya atau kebiasaan umum sehingga maknanya bisa dipahami secara kolektif. Majas ini banyak digunakan dalam puisi atau karya seni karena maknanya dalam dan multitafsir.

5. Majas Metonimia

Majas metonimia seringkali memakai nama benda, merek, atau istilah tertentu untuk mewakili hal lainnya yang berkaitan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering menggunakan majas ini tanpa sadar.

Dengan gaya bahasa ini, kalimat yang kita ucapkan akan terkesan lebih ringkas dan terdengar langsung.

6. Majas Depersonifikasi

Majas ini merupakan kebalikan dari majas personifikasi. Majas depersonifikasi justru menjadikan manusia–sebagai makhluk hidup–seolah benda mati. Majas ini sering digunakan untuk menggambarkan sikap mereka yang dingin, tidak peduli, atau kaku.

Panduan Terlengkap PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

PUEBI adalah pedoman yang digunakan untuk bisa mengeja kata-kata dalam bahasa Indonesia dengan benar. PUEBI merupakan penyempurnaan dari ejaan yang disempurnakan (EYD). Buku ini merupakan referensi dasar dan sangat direkomendasikan bagi pembaca yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia atau yang pekerjaannya terkait dengan penggunaan PUEBI.

7. Majas Eponim

Kemudian ada juga majas eponim yang mengacu pada tokoh terkenal dengan sifat atau pencapaiannya yang digunakan sebagai perbandingan.

Dengan menyertakan namanya, Grameds bisa menggambarkan kualitas seseorang. Majas eponim membuat bikin kalimat menjadi lebih berkesan—asal menggunakan nama yang tepat, ya!

8. Majas Sinekdoke

Ada dua jenis majas sinekdoke: yaitu pars pro toto (sebagian mewakili keseluruhan) dan totum pro parte (keseluruhan mewakili sebagian). Biasanya, majas ini digunakan dalam berita atau pidato karena merepresentasikan sesuatu. Dengan begitu, Grameds dapat menyampaikan sesuatu secara padat dan efektif.

9. Majas Simile

Majas ini serupa dengan asosiasi–hanya saja dengan kata-kata implisit seperti “laksana”, “umpama”, atau “ibarat”. Menggunakan majas ini akan membuatmu bisa menggambarkan sesuatu dengan lebih jelas kepada lawan bicara.

10. Majas Alegori

Jenis majas perbandingan selanjutnya adalah majas alegori. Biasanya, majas ini dapat kamu temukan untuk menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai dalam cerita panjang yang penuh simbol dan perbandingan. Meskipun sedikit kompleks, maknanya akan sangat berarti jika Grameds perdalam lagi.

11. Majas Sinestesia

Setiap indra manusia memiliki fungsinya masing-masing. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku dalam majas sinestesia.

Majas ini menggunakan sebuah indra untuk menggambarkan atau mewakili indra yang lain. Berkat hal tersebut, tulisan yang kamu buat akan lebih unik dan puitis! Jenis majas ini dapat ditemukan dalam sastra modern atau puisi.

12. Majas Disfemisme

Majas disfemisme adalah majas yang menggunakan kata-kata yang bersifat kasar atau merendahkan untuk menyampaikan sesuatu. Dibandingkan gaya bahasa lainnya, disfemisme punya kesan tajam–bahkan bisa menyakitkan.

Untuk itu, sebaiknya harus hati-hati dalam memakai majas ini karena bisa menimbulkan kesan negatif.

PUEBI — Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pedoman Pembentukan Istilah Terlengkap

Buku “PUEBI — Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pedoman Pembentukan Istilah Terlengkap” merupakan salah satu buku rujukan yang dapat digunakan untuk membantu seseorang menjadi mahir dalam dunia tulis-menulis. Buku ini sendiri terdiri atas empat bab tentang ejaan, seperti pemakaian huruf, tanda baca, penulisan kata, sampai dengan penulisan unsur serapan yang ditulis, yang berdasarkan dari Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Tidak hanya itu saja, buku ini juga telah dilengkapi dengan berbagai macam cara pembentukan istilah serta penjelasan dan juga contoh paling lengkap.

Selain itu, buku ini juga memiliki tiga bab materi tambahan yang juga disertai dengan contoh yang komplet, antara lain sebagai berikut:

Majas (Penegasan, Perbandingan, Pertentangan, Sindiran)

Puisi Lama (Mantra, Gurindam, Syair, Pantun, dan lain sebagainya)

Puisi Baru (Himne, Balada, dan lain sebagainya, serta bentuk puisi yang yang didasarkan dari jumlah baitnya)

Peribahasa (A-Z)

Dengan segala kelengkapan materi utama dan materi tambahan di dalam buku ini, rasanya buku ini wajib untuk dimiliki oleh para pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pegiat literasi, sampai dengan masyarakat umum lainnya dengan tujuan agar bisa memudahkan dalam mengenal sekaligus mengajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

13. Majas Eufemisme

Majas ini merupakan majas yang bertolak belakang dengan disfemisme karena lebih halus dan sopan. Biasanya, eufemisme ini digunakan saat kamu berkomunikasi secara formal atau profesional. Selain itu, majas ini juga dapat menenangkan suasana saat menyampaikan berita buruk.

14. Majas Aptronim

Kemudian ada majas aptronim yang muncul saat nama seseorang sesuai dengan sifat, pekerjaan, atau perannya.

Walaupun kemunculannya jarang disadari, majas ini membuat kalimat menjadi lucu atau ironis dengan halus. Selain itu, mereka juga dapat menciptakan karakter memorable dalam cerita fiksi.

15. Majas Alusio

Alusio merupakan majas yang merujuk tokoh, karya, atau peristiwa terkenal. Dengan majas ini, kalimat yang kamu tulis akan terasa lebih berbobot. Ini disebabkan karena tulisan tersebut memiliki makna tambahan dari referensi yang populer.

Jika Grameds memutuskan untuk menggunakan majas ini, pastikan menggunakan referensi yang umum. Dengan ini, kamu tidak akan membingungkan para pembaca!

16. Majas Fabel

Sesuai dengan namanya, majas ini muncul dalam fabel–ditandai dengan hewan yang bertingkah layaknya manusia. Biasanya, gaya bahasa ini membantu menyampaikan pesan moral lewat tokoh-tokoh hewan yang cukup relate dengan kehidupan kita.

17. Majas Antropomorfisme

Majas antropomorfisme ditandai dengan adanya sifat atau wujud manusia pada makhluk gaib, Tuhan, atau hewan dalam cerita.

Perbedaan majas ini dengan personifikasi adalah fokusnya pada bentuk atau tindakannya yang benar-benar menyerupai manusia. Majas antropomorfisme dapat ditemukan dalam mitologi atau kisah religius.

18. Majas Parabel

Jenis majas perbandingan terakhir adalah majas parabel. Majas ini mengandung pesan moral atau nilai kehidupan yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Kamu dapat menggunakan majas ini dalam teks pidato atau materi pengajaran.

Contoh Majas Perbandingan

Dari banyaknya jenis-jenis majas perbandingan di atas, bagaimana kita membandingkannya antara satu sama lain? Berikut adalah contoh penerapan majas-majas ini dalam kalimat nyata!

    • Asosiasi: “Matanya seperti bintang yang bersinar.”
    • Metafora: “Dia adalah singa panggung di acara itu.”
    • Personifikasi: “Langit menangis saat perpisahan.”
    • Simbolik: “Putih melambangkan kesucian.”
    • Metonimia: “Dia menghabiskan satu botol Pocari.”
    • Depersonifikasi: “Ia menjadi batu, tak bereaksi sedikit pun.”
    • Eponim: “Dia jadi Galileo kelas sains.”
  • Sinekdoke: “Kita butuh lebih banyak tangan untuk bantu proyek ini.”
  • Simile: “Suaranya laksana gemercik air di pagi hari.”
  • Alegori: “Hidup ini seperti pelayaran, penuh ombak dan badai.”
  • Sinestesia: “Aromanya terasa hangat di hati.”
  • Disfemisme: “Kau benar-benar parasit keluarga!”
  • Eufemisme: “Ia sedang tidak bekerja untuk sementara waktu.”
  • Aptronim: “Pak Tegas memang cocok jadi kepala sekolah.”
  • Alusio: “Romantisnya seperti film Titanic.”
  • Fabel: “Sang kura-kura mengalahkan kelinci dengan ketekunannya.”
  • Antropomorfisme: “Tuhan berjalan bersama mereka di padang gurun.”
  • Parabel: “Seorang anak yang tamak kehilangan semua warisannya.”

Latih Kemampuan Berbahasamu Bersama Gramedia!

Gimana, apakah menyenangkan saat mempelajari pengertian, jenis, hingga contoh majas perbandingan? Dengan artikel ini, Grameds bisa mengetahui bahwa majas bukanlah sekadar hiasan–tapi alat yang ampuh untuk memperindah kalimat atau membangkitkan imajinasi pembaca.

Mau belajar lebih banyak tentang materi bahasa Indonesia? Yuk, asah terus kemampuanmu dengan membaca buku-buku menarik tentang peribahasa dan majas dari Gramedia.com.

Kamu tidak perlu lagi mengunjungi toko buku kami secara langsung! Cukup dengan memasukkan buku ke dalam keranjang dan melakukan payment, buku incaranmu bisa langsung di antar ke rumah dalam hitungan hari!

Tunggu apalagi? Segera kunjungi website kami dan dapatkan buku incaranmu dengan mudah!

About the author

Shaza Zahra

Gramedia Literasi