Psikologi

Konsep Berpikir Sinkronik: Pengertian, Ciri, dan Contoh

konsep berpikir sinkronik
Written by Sevilla Nouval

Konsep Berpikir Sinkronik – Ada tiga fase dalam kehidupan ini pasti akan kita rasakan atau jalani. Dimana tiga fase tersebut adalah seperti masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Masa lalu adalah sebuah kejadian yang telah berlangsung pada waktu lampau.

Masa sekarang adalah sebuah keadaan yang sedang dijalankan hari ini atau sekarang. Lalu untuk masa depan sendiri merupakan sesuatu belum terjadi. Namun artikel ini hanya akan membahas tentang kejadian yang telah kejadian masa lalu yang dikaitkan dengan berpikir sinkronik.

Dimulai dari pengertian berpikir sinkronik, makna, ciri-ciri, pendekatan dari berpikir sinkronik, penerapan pendekatan berpikir sinkronik untuk peristiwa yang terjadi di masa lalu, hingga contoh soal bisa kalian baca selengkapnya pada artikel ini.

Tentunya akan sangat membantu sekali agar kalian juga lebih paham bagaimana penerapan berpikir sinkronik dengan benar. Tanpa perlu berlama-lama simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Mekkah dan Madinah :Sejarah Kuno Dua Kota Suci

Mekkah dan Madinah :Sejarah                Kuno Dua Kota Suci

beli sekarang

Pengertian Berpikir Sinkronik

Setiap kejadian yang terjadi pada masa lalu atau lampau memang bisa digali dengan menggunakan cara berpikir sinkronik. Mungkin diantara kalian pernah mendengar kata berpikir sinkronik atau sinkronis itu sendiri.

Secara mudahnya berpikir sinkronik adalah sebuah metode pengembangan kejadian yang terjadi di masa lalu. Sebenarnya berpikir sinkronik juga bisa dibilang sebagai metode analisis terhadap sesuatu yang terjadi di masa lalu.

Bahkan dengan adanya metode berpikir sinkronik ini bisa dibilang analisis yang dilakukan akan dibedah secara runtut. Runtut di sini adalah setiap aspek yang bisa berhubungan kejadian yang terjadi di masa lalu.

Sebab setiap kejadian pasti ada banyak hal yang berkaitan. Contohnya adalah pada peristiwa 17 Agustus 1945. Dimana dari peristiwa tersebut saja bisa dianalisis mulai dari tempat kejadian, tokoh yang ada di dalamnya, dampak yang terjadi dari peristiwa tersebut, dan berbagai hal lainnya.

Dari satu contoh tersebut juga bisa disimpulkan jika berpikir sinkronik memang bisa membuat suatu peristiwa pada masa lalu dianalisis secara melebar. Selain itu pendekatan sinkronik ini kebanyakan digunakan pada ilmu sosial.

Setiap analisis yang dilakukan dengan pendekatan sinkronik akan tetap berpusat pada titik waktu yang sama. Namun ada beberapa hal yang diperlebar dari setiap peristiwa masa lalu yang sedang dianalisis tersebut.

Selain itu adanya analisis dengan metode pendekatan sinkronik juga tidak berusaha untuk membuat sebuah kesimpulan terhadap sesuatu yang telah terjadi di masa lalu. Namun pendekatan sinkronik hanya berusaha untuk melakukan sebuah analisis terhadap sesuatu yang telah terjadi di masa lalu.

Jika sebelumnya telah dibahas secara umum apa itu berpikir sinkronik. Maka jika dilihat dari asal bahasa sinkronik itu sendiri ternyata berasal dari bahasa Yunani lho. Dimana sinkronik terdiri dari dua kata yaitu Syn yang memiliki arti dengan, sedangkan untuk Khronos sendiri memiliki arti waktu atau masa.

Dengan dua arti tersebut jika disimpulkan maka sinkronik berarti menyempit dalam waktu namun meluas dalam ruang. Tentunya jika dilihat dari contoh sebelumnya arti dari menyempit dalam waktu namun meluas atau melebar dalam ruang akan lebih mudah dipahami.

Nah gimana nih dengan penjelasan pengertian dari berpikir sinkronik di atas. Apakah sudah paham atau belum nih ?, jika masih bingung yuk baca penjelasan selanjutnya yang bisa menambahkan pemahaman kalian terkait dengan berpikir sinkronik.

Mekkah dan Madinah :Sejarah Kuno Dua Kota Suci

Mekkah dan Madinah :Sejarah Kuno                          Dua Kota Suci

beli sekarang

Makna Dari Berpikir Sinkronik

Jika sudah mengetahui bagaimana penjelasan terkait dengan pengertian berpikir sinkronik. Maka tak lengkap rasanya jika tidak membahas terkait dengan apa sebenarnya makna perlu dilakukan pendekatan berpikir sinkronik pada suatu kejadian yang terjadi di masa lalu.

Secara mudahnya makna dari pendekatan berpikir sinkronik pada kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu adalah untuk melihat apa sih sebenarnya aspek yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh suatu kejadian yang terjadi di masa lalu.

Tentunya seperti penjelasan sebelumnya jika setiap kejadian atau peristiwa pada masa lalu yang akan dilakukan analisis dengan pendekatan berpikir sinkronik akan tetap berfokus pada satu waktu tertentu. Namun meskipun berfokus pada satu waktu, kejadian tersebut tetap bisa dibedah secara luas.

Mulai dari siapa saja yang dipengaruhi oleh jejadian, apa yang mempengaruhi kejadian, apa saja yang ada didalamnya dan berbagai hal lainnya.

Ternyata jika dipahami lebih dalam berpikir sinkronik sebenarnya sangat penting sekali. Dengan adanya pendekatan berpikir sinkronik setiap kejadian yang telah terjadi di masa lalu bisa diperlihatkan secara mendetail menyeluruh.

Bahkan kejadian yang telah dianalisis tersebut juga bisa dijadikan metode pembelajaran saat ini. Ah ternyata menarik juga ya topik berpikir sinkronik jika dibahas lebih dalam lagi.

Ciri-ciri Berpikir Sinkronik

Setelah mengerti apa arti dari berpikir sinkronik dan makna adanya pendekatan berpikir sinkronik pada kejadian masa lalu. Berikutnya adalah tentang ciri-ciri dari berpikir sinkronik. Pada poin ini penting sekali agar kalian bisa lebih paham sebenarnya bagaimana sih berpikir sinkronik secara lebih dalam lagi.

Nah tak perlu berlama-lama nih, kalian bisa baca penjelasan terkait dengan ciri-ciri berpikir sinkronik pada penjelasan dibawah ini.

  • Mengkaji kejadian yang terjadi di masa lalu

Ciri-ciri yang pertama dari berpikir sinkronik adalah adanya kegiatan untuk mengkaji pada kejadian yang telah terjadi pada masa lalu. Tujuan dari proses mengkaji kejadian masa lalu adalah untuk bisa lebih mendalami apa yang terjadi pada masa lalu namun tetap fokus pada waktu yang telah ditentukan.

Sebagai contohnya adalah proses pelaksanaan terjadinya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam hal ini tugas dari mengkaji kejadian masa lalu adalah membuat kita semua tahu apa saja yang terjadi pada kejadian kemerdekaan Indonesia saat itu.

Namun fokus waktu yang digunakan hanyalah pada tanggal 17 Agustus 1945 saja. Dengan begini tentunya bisa disimpulkan mengkaji kejadian masa lalu bisa memberikan banyak sekali pengetahuan atau informasi hal yang mempengaruhi kejadian tersebut pada waktu tertentu.

  • Memiliki sifat horizontal

Berikutnya adalah bersifat horizontal. Meski hanya berfokus pada waktu tertentu. Namun kejadian masa lalu yang sedang diproses atau dianalisis dapat diperlebar. Artinya dalam proses analisis suatu kejadian masa lalu akan melihat berbagai aspek yang mempengaruhi maupun dipengaruhi terjadinya kejadian tersebut.

Dimulai dari aspek ekonomi, sosial, politik, hingga aspek budaya. Setiap kejadian seperti sejarah memang terkadang dipengaruhi oleh beberapa aspek tersebut. Lalu setelah kejadian tersebut benar-benar terjadi. Maka akan ada beberapa hal lain yang dipengaruhinya.

Tentunya dengan adanya pendekatan sinkronik bisa membuat kita lebih mengetahui satu kejadian dalam waktu tertentu namun ruang lingkup yang dianalisis bisa tercakup semua. Pada poin ini juga menggambarkan arti dari sinkronik yakni meluas dan menyempit dalam jangkauan waktu tertentu.

  • Kajian yang lebih sempit

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika proses analisis yang dilakukan dalam pendekatan berpikir sinkronik pada suatu kejadian masa lalu hanya berfokus pada satu waktu saja. Hal tersebut akan membuat suatu kajian yang dilakukan juga bisa saja menjadi lebih sempit.

Sebagai contohnya adalah dua kejadian pada masa lalu dengan ruang waktu yang berbeda. Dimana satu kejadian terjadi dalam satu hari, sedangkan kejadian yang kedua terjadi pada waktu kurang lebih 7 hari.

Tentunya untuk bisa menerapkan pendekatan berpikir sinkronik akan dipilih suatu kejadian atau peristiwa masa lalu dengan ruang lingkup waktu satu hari.

  • Bersifat serius dan lebih sulit

Dalam poin ini lebih ditekankan pada keadaan detail analisis yang dilakukan dalam suatu kejadian dengan pendekatan berpikir sinkronik. Dimana peristiwa yang terjadi dalam satu waktu harus dianalisis lebih dalam.

Tentunya keadaan mengkaji lebih dalam dengan kurun waktu tertentu atau singkat memiliki tingkat kesulitan yang cukup. Selain itu hasil yang didapatkan juga akan lebih serius atau lebih lengkap.

Sebab semua aspek yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh suatu kejadian akan bisa didapatkan secara lebih lengkap jika menggunakan pendekatan berpikir sinkronik.

  • Titik berat kajian pada struktur

Terakhir adalah ketika analisis suatu kejadian masa lalu. Maka titik berat yang dijadikan fokus adalah pada bagian struktur. Mulai dari struktur sosial, masyarakat, politik, ekonomi, hingga budaya.

Dengan adanya beberapa titik berat tersebut, data atau informasi yang dihasilkan dari analisis suatu peristiwa yang terjadi pada masa lalu akan lebih lengkap. Tentunya kalian juga akan lebih memahami apa yang telah terjadi di masa lalu.

The Horde: Bagaimana Sebuah Gerombolan Pengembara Mengubah Sejarah Dunia

The Horde: Bagaimana Sebuah Gerombolan Pengembara Mengubah                             Sejarah Dunia

beli sekarang

 

Penggunaan Pendekatan Berpikir Sinkronik Pada Sejarah

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika pendekatan berpikir sinkronik juga bisa diterapkan dalam analisis peristiwa sejarah. Meskipun suatu peristiwa sejarah hanya terjadi dalam satu waktu saja. Namun dengan adanya pendekatan berpikir sinkronik dapat menghasilkan informasi yang begitu lengkap.

Tujuannya adalah agar setiap kejadian dari suatu peristiwa sejarah tersebut bisa dipahami lebih dalam lagi. Selain itu adanya sebuah pendekatan berpikir sinkronik pada sebuah peristiwa sejarah juga akan mempermudah kita mengetahui informasi bukan hanya sekedar dari kronologi kejadian saja namun dari aspek lainnya.

Penerapan Pendekatan Berpikir Sinkronik

Dalam pendekatan berpikir sinkronik ternyata diperlukan beberapa cara lho. Cara ini sebenarnya sudah banyak diajarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia sejak sekolah dasar. Cara yang digunakan tersebut adalah dengan 5W+1H atau What, Who, When, Why, Where, dan How.

Namun untuk lebih memahami kembali beberapa cara yang dibutuhkan dalam pendekatan berpikir sinkronik. Maka pada penjelasan di bawah ini akan membantu mempermudah kalian ketika akan melakukan sebuah analisis kejadian masa lalu dengan pendekatan berpikir sinkronik.

  • What ?

What atau apa yang terjadi dalam peristiwa yang terjadi pada masa lalu ? Pada poin ini kalian harus mengerti secara garis besar dari peristiwa yang terjadi tersebut.

  • Who ?

Berikutnya adalah Who ? Dimana titik berat pada poin ini adalah siapa saja yang turut andil dalam kenjadian pada masa lalu yang akan dianalisis.

  • When ?

When atau kapan ini adalah waktu dari kejadian pada masa lalu tersebut. Seperti yang dijelaskan jika pendekatan berpikir sinkronik adalah berfokus pada waktu. Maka dari itu penting sekali untuk menentukan waktu dari kejadian yang akan dilakukan analisis.

  • Why ?

Why atau mengapa kejadian pada masa lalu tersebut dapat terjadi. Aspek apa saja yang mempengaruhi terjadinya peristiwa pada masa lalu tersebut.

  • Where ?

Where atau dimana kejadian masa lalu tersebut terjadi. Tentunya tempat terjadinya peristiwa tersebut dapat dijelaskan dalam analisis yang sedang dilakukan.

  • How ?

How atau bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Pada poin ini akan dititik beratkan pada jalannya peristiwa terjadi. Tentunya aspek yang dipengaruhi oleh terjadinya peristiwa tersebut juga akan dijelaskan dalam proses analisis yang telah dilakukan.

Dengan bantuan 5W+1H tersebut, tentunya proses analisis peristiwa masa lalu dengan pendekatan berpikir sinkronik juga akan lebih mudah dilakukan.

Contoh Pendekatan Berpikir Sinkronik Pada Sebuah Kejadian Masa Lalu

Meski sebelumnya sudah dijelaskan beberapa contoh. Namun agar kalian bisa lebih paham kembali. Maka kami berikan sebuah contoh lagi. Dikutip dari halaman resmi Kompas.com, berikut adalah contoh sebuah pendekatan berpikir sinkronik pada kejadian masa lalu.

Contoh soal:

Dilihat dari sebuah peristiwa pada tahun 1950 hingga 1959 meski Indonesia sudah merdeka. Namun keadaan ekonomi Indonesia bisa dibilang dalam keadaan buruk.

Dimana keadaan ekonomi yang buruk tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek di dalamnya seperti.

  1. Hasil bumi merupakan andalan kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indonesia.
  2. Dalam konferensi meja bundar menetapkan jika Indonesia harus menanggung beban ekonomi dan keuangan.
  3. Pada waktu itu defisit yang harus ditanggung Indonesia adalah sekitar Rp. 5.1 miliar.
  4. Pemerintahan Belanda tidak menurunkan nilai-nilai yang cukup agar bisa mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.
  5. Situasi politik dalam negeri yang tidak stabil membuat pengeluaran di luar rencana menjadi lebih mudah terjadi.
  6. Keamanan yang ada di dalam negeri tidak begitu menguntungkan.
  7. Pertumbuhan dalam negeri begitu besar kala itu.

Dari contoh soal atau kasus tersebut dapat dianalisis sebuah kejadian ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1950 hingga 1959 dengan pendekatan berpikir sinkronis. Tentunya hasil analisis yang dilakukan akan begitu mudah membantu pada kehidupan masa sekarang.

Kesimpulan

Dari semua penjelasan diatas dapat disimpulkan jika berpikir sinkronis selalu terfokus pada kejadian masa lalu dengan waktu yang telah ditentukan. Meski waktu telah ditentukan, namun analisis dengan pendekatan berpikir sinkronis bisa melebar sesuai dengan aspek yang mempengaruhi kejadian yang terjadi tersebut.

Mulai dari aspek yang mempengaruhi terjadinya kejadian tersebut hingga aspek yang dipengaruhi setelah kejadian tersebut. Berpikir sinkronis juga memiliki ciri-ciri yang bisa kalian baca pada penjelasan sebelumnya.

Selain itu untuk mempermudah proses pendekatan berpikir sinkronis pada kejadian masa lalu dapat menggunakan cara 5W+1H. Dengan begitu hasil analisis dengan pendekatan sinkronik akan lebih lengkap.

Meski kalian sudah membaca beberapa penjelasan di atas. Namun tak ada salahnya untuk menggunakan sebuah bantuan buku tentang sejarah dengan judul “Dari Panggung Sejarah Bangsa : Belajar Dari Tokoh&Peristiwa”.

Dari Panggung Sejarah Bangsa: Belajar Dari Tokoh & Peristiwa

Dari Panggung Sejarah Bangsa: Belajar Dari Tokoh & Peristiwa

beli sekarang

Buku ini diterbitkan oleh Pustaka Al Kautsar dengan jumlah halaman sebanyak 312. Sedangkan untuk penulisnya adalah Lukman Hakiem. Dan telah beredar dipasaran sejak tahun 2020.

Banyak peristiwa sejarah dalam buku ini yang bisa kalian analisis dengan pendekatan berpikir sinkronis. Dan tentunya cara paling mudah untuk membeli buku ini adalah lewat www.gramedia.com. Menarik untuk dibaca dan cocok untuk membantu kalian lebih mudah memahami pendekatan berpikir sinkronik untuk kejadian masa lalu.

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla