Agama Islam

Kewajiban Suami dan Doa Istri Untuk Suami

Written by Nandy

Doa untuk suami – Suami istri merupakan teman sejati yang akan selalu memiliki ikatan batin hingga masanya. Menikah dan hidup dalam rumah tangga yang harmonis menjadi impian semuanya. Meskipun pada kenyataannya hal ini bukan perkara yang mudah, tetapi tugas kita adalah berusaha untuk itu dengan sebaik mungkin. Suami dan istri menjadi teman yang berjuang bersama untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Suami merupakan kepala rumah tangga. Segala hal berada di tangan suami, termasuk ridho untuk istrinya dan anak-anaknya. Maka dari itu, perlunya untuk saling memberikan support dan saling mendoakan.

Berdoa untuk suami merupakan hal paling mulia serta harus dilakukan oleh istri. Apalagi, doa dari seorang istri untuk suami merupakan doa yang mustajab.

Seperti yang diriwayatkan dalam hadis berikut ini:

“Sesungguhnya doa yang segera dikabulkan adalah doa seorang istri kepada suaminya yang tidak berada di tempat yang sama atau saling berjauhan.” (HR. Tirmidzi).

Doa Untuk Suami

pexels.com/Thirdman

Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh istri saat suami tengah bekerja adalah mendoakannya. Istri tentunya bisa mengirimkan doa supaya hati tenang dan suami bisa dilindungi oleh Allah SWT saat tengah bekerja.

Doa untuk suami yang tengah bekerja tentunya penting untuk dilakukan oleh istri supaya mendapatkan rezeki yang halal dan barokah.

Dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki oleh KH Sulaeman, berikut doa untuk suami yang sedang bekerja dan mencari nafkah.

Doa untuk Suami agar Diberi Kemudahan Rezeki

Allahumma innii as aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairita’abin wala masyaqqatin walaa dhoirin wa laa nashabin innaka ‘alaa kulli syai in qadiir.

Artinya: “Ya Allah, aku minta kepada-Mu akan pemberian rezeki yang halal, luas, baik tanpa repot, dan kemelaratan dan tanpa keberatan dan sesungguhnya Engkau maha atas segala sesuatu.”

Doa untuk Suami Diberi Rezeki Halal

Allahumma yaa ghaniyyu yaa hamiidu yaa mubdi’u yaa mu’iidu yaa fa’aalun limaa yuriidu, yaa rahiimu yaa waduudu, aghninii bi halaaika ‘an haraamika wa bithaa’atika ‘an ma’shiyatika wa bi fadhlika ‘amman siwaaka

Artinya: “Ya Allah, wahai Yang Maha Kaya, wahai Yang Maha Terpuji, wahai Yang Memulai, wahai Yang Mengembalikan, wahai Yang membuat segala yang dikehendaki, wahai Pemberi rahmat, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Yang Maha Pengasih. Mudah-mudahan Engkau berkenan mencukupi ku dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu, dengan taat kepada-Mu dari maksiat kepada-Mu, dan dengan anugerah-Mu dari orang-orang yang selain Engkau.”

Doa untuk Suami Mendapatkan Rezeki Pagi

Allahumma inni ashbahtu usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika wa mala’ikatika wa jami’a khalqika annaka antallahu lailaha illa anta wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasuluka

Artinya: “Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua mahkluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu,” (HR Abu Daud).

Doa untuk Suami Dimudahkan Segala Urusan

Allaahummalthuf bii fii taisiiri kulli ‘asiirin, fa inna taisiira kulli ‘asiirin ‘alaika yasiir, as ‘alukal yusra wal mu’aafaata fid dun-yaa wal aakhirati

Artinya: “Ya Allah, berilah taufik, kebajikan, atau kelembutan kepadaku dalam hal kemudahan pada setiap kesulitan, karena sesungguhnya kemudahan pada setiap yang sulit adalah mudah bagiMu, dan aku mohon kemudahan serta perlindungan di dunia dan di akhirat,” (HR Thabrani).

Doa untuk Suami Diberi Rezeki Berkah

Allahummar Zuqnii maa yakfiinii washna’ annii maa yuthghiinii

Artinya: “Ya Allah, berilah aku rezeki yang cukup dan baik, serta cegahlah diriku dari rezeki yang mencelakakan aku.”

Doa untuk Suami yang Sedang Bekerja Diberi dan Kekayaan

Allahumma yaa ghaniyyu yaa mughnii aghninii ghinan abadan wa yaa ‘aziizu yaa mu’izzu a’izzanii bi i’zaazi ‘izzati qudratika wa yaa muyassiral umuuri yassirlii umuuraddunyaa wad diini ya khaira manyurjaa yaa allahu.

Artinya: “Ya Allah, Dzat yang Maha Kaya dan memberikan kekayaan berilah kekayaan kepadaku yang abadi. Wahai Dzat yang Maha Mulia yang memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan kepadaku dengan kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yang mempermudah semua urusan, berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yang paling baik, ya Allah.”

Doa untuk Suami Diberi Keselamatan

Allahumma innii as-alikal ‘afwa wal ‘aaffiyah fid dun-yaa wal aakhirah. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fi diini wa dunyaa-ya wa ahlii wa maalii. Allahummas-tur ‘au-raatii wa aamin rau-‘aatii,

Allahumma-fadz-nii min baini yadayya wa min khalfii wa ‘an yamiinii wa ‘wn syimaalii wa min fauqii. Wa a-‘uudzu bi ‘adzmatika an-ughtaala min tahtii.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon ampunan-Mu dan bebaskanlah aku dari masalah di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon ampunan kepada-Mu agar terhindar dari masalah dalam urusan agama, dunia, keluarga dan hartaku.”

“Ya Allah, lindungilah auratku dan tenangkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari arah muka, belakang, kanan, kiri dan dari atasku, dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak dihancurkan dari bawahku.”

Grameds bisa mendapatkan lebih banyak lagi pengetahuan tentang doa untuk suami dengan membaca buku Kumpulan Doa Istri Untuk Sukses Suami dan Amalan-Amalan Suami Istri Untuk Membuka Pintu Rezeki.

Dalam berumah tangga, hal yang paling lumrah terjadi adalah mengenai ego yang tinggi. Terkadang suami atau istri belum menyadari mengenai ego mereka yang tinggi. Pada dasarnya, manusia memang memiliki egonya masing-masing. Tetapi, dalam psikisnya, hal tersebut berhubungan dengan konsep mengenai diri yang telah diatur oleh prinsip realitas serta ditandai oleh kemampuan untuk mentoleransi rasa frustasi.

Ego yang telah diatur melalui prinsip realitas yang ada kaitannya dengan apa yang telah praktis dan mungkin saja menjadi dorongan untuk diri sendiri. Ego yang terdapat dalam diri tergantung pemiliknya. Banyak rumah tangga yang harus hancur karena tingginya ego dan memakan korban.

Sedangkan di dalam rumah tangga, cara dalam menciptakan keharmonisan perlu adanya kelapangan hati suami dan istri. Harus ada yang bisa memotong ego dan mengalah.

Biasanya, istri atau perempuan yang seringkali mengalah. Justru seorang suami merasa bahwa dirinya benar. Tentunya istri membutuhkan kesabaran lebih banyak lagi dalam meredam egonya supaya rumah tangganya tetap utuh.

Hal ini juga tergantung kepada naluri keibuan serta kelembutan hati dari perempuan yang lebih mendukung dalam mengalah supaya tetap menjaga keharmonisan rumah tangganya. Akan tetapi, ada pula yang sebaliknya. Istri yang semena-mena dan suami yang sering kali mengalah. Jadi, inilah bukan perkara siapa yang benar, tetapi ini merupakan hal yang memang semestinya dilakukan bersama untuk meredamkan ego masing-masing.

Seiring dengan berkembangnya ego, biasanya nafsu dari laki-laki selalu terdepan dan butuh untuk memenuhi dengan cepat. Dengan mendengarkan amarah serta keluhan dari suami menjadi salah satu cara istri supaya bisa menjadi pendengar yang baik.

Istri juga harus bisa untuk selalu ada saat suami membutuhkan istri, entah mengenai hasrat nafsu dan lain sebagainya. Semua yang dilakukan oleh istri semata-mata ikhlas tanpa beban.

Namun, yang perlu diingat bahwa suami istri juga perlu adanya kerjasama yang baik. Saling memahami, saling membantu, dan saling menghargai merupakan kunci utama dalam berumah tangga.

Mengenali Kewajiban Suami

Pixabay/jubair4043

Dalam berumah tangga, tentunya terdapat kewajiban yang perlu dilakukan oleh suami untuk istri dan keluarganya. Hal ini merupakan sebuah tugas lahiriyah menjadi kepala rumah tangga.

Maka, suami maupun istri akan sadar mengenai haknya yang perlu dipenuhi. Salah satu hal yang telah menjadi problematika di pernikahan yaitu lengahnya suami dalam menunaikan hak sang istri dan juga akhlaknya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Cukuplah seorang itu berdosa ketika menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Muslim)

Hak untuk para istri juga disebutkan dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 228,

…”وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ”

Artinya: “..dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut..”

Nah, terdapat banyak sekali kewajiban dari suami terhadap istrinya. Berikut ini beberapa kewajiban suami kepada istrinya, seperti:

  • Memberikan Mahar Kepada Istri

Terkait dengan hal ini, Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 4:

وَاٰتُوا النِّسَاۤءَ صَدُقٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۗ فَاِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوْهُ هَنِيْۤـًٔا مَّرِيْۤـًٔا

Artinya: “Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati.”

Rasulullah SAW juga bersabda dalam salah satu hadits:

“Setiap lelaki yang menikahi perempuan dengan sedikit atau banyak mahar, akan tetapi dalam dirinya bermaksud tidak membayarkan mahar itu, menipunya, kemudian lelaki ini mati dan belum memberikan hak perempuan tersebut kepadanya, maka ia akan menjumpai Allah SWT pada hari kiamat sebagai pezina.” (HR. At-Thabrani)

  • Memberikan Nafkah Lahir Dan Batin

Selain dalam surah Al Baqarah tadi, disebutkan juga dalam firman Allah surat An Nisa ayat 19,

…”وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ

Artinya: “Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut.”

Baik dalam ayat tersebut maksudnya adalah tempat tinggal dan nafkah. Selain itu, baik yang dimaksud adalah kebaikan yang layak menurut syariat baik dari perlakuan sikap terhadap mereka.

Dijelaskan juga dalam hadits bahwa Rasulullah bersabda:

“Hak-hak istri atas suami adalah mendapatkan makan ketika suami makan, mendapat pakaian ketika suami berpakaian, tidak dipukul bagian wajah, tidak diolok-olok, dan tidak dipisah (al-hajr) kecuali pisah ranjang.” (HR. At-Thabrani dan Al Hakim)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

“Orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang berbuat baik untuk keluarganya, dan aku adalah yang paling baik diantara kalian dalam urusan keluargaku.” (HR. Ibnu Hibban)

  • Wajib Menjaga Istri dari Perbuatan Dosa

Selanjutnya, kewajiban suami juga adalah menjaga dan membimbing istri agar terhindar dari perbuatan dosa.

Allah berfirman dalam surah At Tahrim ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Kewajiban ini juga dijelaskan dalam hadits bahwa:

“Ketahuilah, sesungguhnya kalian memiliki hak atas istri-istri kalian, dan para istri juga memiliki hak atas kalian, hak kalian adalah tidak membiarkan para istri mempersilahkan kasur kalian untuk orang-orang yang kalian benci dan tidak memberikan izin masuk rumah kepada orang-orang yang kalian benci. Ketahuilah hak-hak istri adalah hendaknya kalian memberikan kebaikan kepada mereka perihal pakaian dan makanan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

  • Menunjukkan Kasih Sayang Dan Bertutur Kata Lemah Lembut

Suami juga perlu bertutur kata yang lemah lembut kepada istri. Karena wanita merupakan pusat kebaikan yang terdapat di dalam rumah tangga.

Wanita juga memiliki hati yang sensitif dan sangat emosional. Jadi, kebahagiaan di rumah tergantung pada perempuan dan kasih sayang yang ia dapatkan.

Meskipun sedang marah, suami tetap harus berlaku baik dan menunjukkan kasih sayangnya kepada istri. Rasulullah SAW pun melakukan hal yang sama pada istrinya.

Sebagaimana dijelaskan dalam ayat:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ   ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ   ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْأَمْرِ   ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ   ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Fa bimaa rohmatim minallohi lingta lahum, walau kungta fazhzhon gholiizhol-qolbi langfadhdhuu min haulika fa’fu ‘an-hum wastaghfir lahum wa syaawir-hum fil-amr, fa izaa ‘azamta fa tawakkal ‘alalloh, innalloha yuhibbul-mutawakkiliin.

Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159).

  • Memaafkan Salah Istri dan Berusaha Memberikan Yang Terbaik

Tidak ada manusia yang sempurna, suatu saat istri maupun suami pasti melakukan kesalahan kecil. Dalam agama islam, memaafkan merupakan yang sangat dianjurkan.

Jadi, seorang suami hendaknya untuk dapat memaafkan kesalahan istri serta mencoba untuk mengkomunikasikan dengan baik dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Apabila Anda ingin untuk berdebat, ketahuilah bahwa hal tersebut membawa dampak yang tidak baik. Maafkan suami atau istri merupakan solusinya.

Suami juga perlu untuk memberikan janji ataupun kebiasaan yang baik kepada istri. Ajarkan istri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan sabar.

Setelah melakukan ijab kabul, maka suami telah sah untuk mengemban amanah menjadi kepala rumah tangga dan bertanggung jawab penuh atas hidup istrinya.

Maka, terdapat hak serta kewajiban suami yang sebelumnya tidak dimiliki. Pengertian hak merupakan segala sesuatu yang telah melekat dalam diri seseorang. Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang perlu atau harus dilakukan.

Grameds bisa membaca buku 25 Panduan Menjadi Suami dan Istri yang Diridhai Allah dan Menjadi Istri & Suami Dambaan Surga.

Pernikahan sendiri di dalam agama Islam pada dasarnya memiliki tujuan untuk membentuk rumah tangga yang harmonis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam membangun hubungan harmonis serta menjaganya yaitu dengan menunaikan hak serta kewajibannya. Dapatkan berbagai macam buku tentang pernikahan di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://katadata.co.id/intan/lifestyle/6435277d3a76b/7-doa-untuk-suami-yang-sedang-bekerja-diberi-limpahan-rezeki
  • https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/984-kunci-membangun-keluarga-harmonis:-menjaga-nafsu-dan-ego-suami
  • https://www.detik.com/hikmah/muslimah/d-6399084/3-macam-kewajiban-suami-pada-istri-yang-disebut-dalam-al-quran-dan-hadits

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya