Penelitian

Pengertian Kerangka Teori: Contoh & Cara Membuatnya

Written by Qotrun A

Kerangka Teori – Bagi Grameds yang sudah pernah membuat karya tulis semacam karya ilmiah pasti tidak akan asing dengan sebutan kerangka teori. Seperti yang Grameds tahu, dalam proses penyusunan sebuah karya ilmiah dan sebagainya akan dilakukan suatu tahap awal yang akan membantu Grameds dalam membuat kerangka teori untuk karya ilmiah yang Grameds susun.

Proses tersebut adalah proses penelitian atau observasi. Dalam proses penelitian sendiri ada tiga unsur penting yang harus Grameds ketahui, yaitu sasaran dari penelitian tersebut yang ingin dicapai (biasanya berupa pengetahuan dan informasi tambahan), usaha untuk melakukan penelitian atau kegiatan observasi tersebut, dan yang terakhir adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan tersebut atau metode ilmiah.

Di dalam unsur yang terakhir, yaitu metode ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan semua informasi dan yang digunakan untuk proses observasi ini memiliki karakteristik yang berdasarkan pada susunan kerangka teori dan kerangka konsep. Perlu diketahui bahwa, kerangka konsep dan kerangka teori merupakan kedua unsur yang menyusun terbentuknya kerangka berpikir yang sangat berguna untuk memudahkan seorang penulis dalam menulis suatu karya ilmiah yang ia susun. Maka dari itulah, sangat penting halnya untuk menyusun dan membuat kerangka teori terlebih dahulu sebelum membuat karya ilmiah.

Pembuatan kerangka teori dinilai sebagai langkah awal yang sempurna sebelum memulai membuat karya ilmiah. Kerangka teori ini juga memiliki definisi, fungsi, serta contohnya sendiri. informasi tambahan untuk Grameds, kerangka teori juga memiliki langkah-langkah membuatnya dan syarat-syarat dalam menyusun kerangka teori tersebut agar bisa menjadi dasar yang sempurna untuk karya ilmiah yang akan Grameds susun.

Nah pada kesempatan kali ini, di artikel ini kami akan menyajikan beberapa informasi terkait kerangka teori, mulai dari pengertiannya secara luas, fungsi dari kerangka teori, langkah-langkah dalam menyusun kerangka teori, syarat-syarat menyusun kerangka teori yang tepat, serta kami akan menyajikan beberapa contoh dari kerangka teori. Untuk itu, Grameds harus menyimak artikel ini sampai habis, ya!

Apa Itu Kerangka Teori?

Seperti biasa, untuk memulai pembicaraan mengenai suatu topik yang akan dibahas, haruslah terlebih dahulu memahami definisi dari topik yang dibahas.

Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau rencana yang berisi tentang penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang berlandaskan pada hasil dari penelitian tersebut. kerangka teori biasanya juga berisi mengenai relasi antara sebuah variable dengan variable yang lainnya, yang biasanya terdapat sebab serta akibat dari kedua atau lebih dari dua variabel tersebut.

Dari pengertian itulah, dapat kita ambil kesimpulan bahwa kerangka teori sebaiknya dibuat atau disusun terlebih dahulu sebelum menyusun karya ilmiah. Kerangka teori dapat dibuat dalam bentuk skema ataupun diagram. Pembuatan kerangka teori bertujuan untuk mempermudah penulis dalam memahami semua variabel yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya karya ilmiah yang akan disusun oleh penulis.

Atau dengan kata lain, kerangka teori dapat diartikan sebagai bentuk kesimpulan mentah dari masalah dengan topik tertentu. Kerangka teori menjadi pedoman atau patokan penulis dalam menyusun karya ilmiah agar saat penulis menyusun karya ilmiah tersebut penulis tidak melakukan pembahasan yang sia-sia (keluar dari topik pembahasan utama).

Kerangka teori juga dapat menjadi pedoman untuk pembaca dalam memahami isi karya ilmiah tersebut agar tak salah paham saat membacanya.

Perlu Grameds ketahui bahwa laporan penelitian yang memiliki jenis karya ilmiah makalah dan penelitian diwajibkan untuk menggunakan kerangka teori apabila karya ilmiah tersebut memiliki ciri-ciri karya ilmiah eksplanasi atau penjelasan. Sedangkan untuk laporan penelitian yang bersifat eksplorasi tidak membutuhkan kerangka teori.

Mengapa demikian? Karena untuk laporan penelitian yang bersifat eksplorasi hanya memiliki informasi atau pengetahuan yang masih sangat minim dan hanya akan menghasilkan sedikit teori. Berbeda dengan kerangka teori yang dimiliki oleh penelitian yang bersifat eksplanasi, informasi dan pengetahuan yang didapatkan cenderung sudah banyak dan dapat dijadikan sebagai dasar atau landasan untuk membuat karya ilmiah. Dikarena informasi dan pengetahuan yang didapatkan sudah banyak, membuatnya mudah untuk dijadikan arah serta tujuan penelitian.

Sedangkan untuk kerangka konsep yang berisi ringkasan lengkap serta memiliki relasi yang sangat erat dengan suatu penelitian dan dapat dijadikan sebagai rangkuman dasar. Grameds dapat menganggap isi dari kerangka konsep ini lebih rinci dan spesifik dalam artian terikat dan bebas. Lalu sedangkan untuk kerangka teori ini lebih menonjolkan variabel luar.

Teori & Praktik Menulis Karya Tulis Ilmiah

Beli Buku di GramediaDeskripsi Buku

Untuk pengembangan profesi guru, guru dituntut untuk memiliki kompetensi meneliti dan menulis karya tulis ilmiah. Berdasarkan tuntunan tersebut, mau tidak mau setiap guru harus mampu menghasilkan karya tulis ilmiah. Bagi guru sendiri, kegiatan menulis karya tulis ilmiah ini berguna untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, serta memperluas wawasan. Sementara bagi pihak lain, hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan dapat menjadi sumbangsih terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan. Karya tulis ilmiah sendiri harus sesuai dengan pedoman-pedoman ilmiah, baik isi maupun penyajiannya. Buku ini dapat membantu para guru untuk memahami karya tulis ilmiah secara teoretis. Penyajian contoh-contoh karya tulis ilmiah pun dapat menjadi referensi bagi guru untuk berpraktik langsung dalam membuat karya tulis ilmiah. Dengan demikian, karya tulis ilmiah yang ditulis sesuai dengan pedoman-pedoman ilmiah yang dikehendaki.

 

Apa Saja Fungsi dari Kerangka Teori?

Seperti yang sudah kami jelaskan diawal, kerangka teori memiliki peran serta fungsi yang sangat penting untuk membantu penulis dalam menyusun karya ilmiah dan lain sebagainya. Namun, sebetulnya bukan hanya itu saja fungsi dari kerangka teori. Berikut ini akan kami sajikan fungsi utama serta fungsi lain dari kerangka teori untuk Grameds.

Fungsi Utama Kerangka Teori

1. Untuk Menetapkan Suatu Ketentuan

Fungsi utama serta paling dasar dari kerangka teori adalah untuk menentukan atau menetapkan sejenis glosarium dari istilah-istilah yang paling berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Bagian ini mempelajari semua makna dari istilah-istilah yang memiliki intensitas kemunculan paling tinggi. Fungsi ini juga bertujuan untuk mengklarifikasi beberapa teori yang digunakan peneliti untuk mengatasi masalah dari penelitiannya.

Hal terpenting dalam fungsi ini adalah adanya hubungan dari istilah-istilah yang sering muncul tersebut dengan teori dan disertai definisi logis dan kritis dari istilah tersebut. sehingga istilah tersebut tidak dianggap sebagai istilah yang tidak memiliki arti dan tentu bisa mendapat nilai lebih untuk penelitian.

2. mempersatukan Bagian-bagian Penelitian

Fungsi utama kedua dari kerangka teori adalah untuk mempersatukan poin-poin yang didapatkan dalam proses penelitian, hal ini bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami karya ilmiah tersebut.

3. Menggambarkan Latar Belakang

Kerangka teori berfungsi untuk memberikan inti-inti dari karya ilmiah seorang penulis. Seorang penulis dapat menjelaskan mengenai inti-inti tersebut pada latar belakang. Ini akan memaksa Grameds untuk menjelaskan tentang alasan mengapa serta bagaimana situasi dari objek penelitian tersebut.

Kerangka teori juga berfungsi untuk menjelaskan tentang arti serta karakteristik dari topik yang dijadikan sebagai bahan penelitian. Selain itu, kerangka teori juga berguna untuk menjaga serta menyimpan semua kesalahan agar tidak terjadi pengulangan dalam melakukan kesalahan di penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

4. Sebagai Pembatas Penelitian

Apabila Grameds sudah menentukan kerangka teori maka Grameds akan dengan mudah untuk membatasi mengenai topik apa saja yang akan Grameds bahas di karya ilmiah tersebut. itu semua bertujuan agar topik bahasan dari karya ilmiah tersebut tidak menyimpang dari batasannya.

5. Memberi Informasi Kepada Pembaca Mengenai Metode yang Digunakan

Kerangka teori menjadi salah satu cara pembaca mengetahui tentang metode apa yan digunakan oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah tersebut dan metode yang penulis lakukan dalam meneliti serta mencari informasi yang dibutuhkan dalam karya ilmiah tersebut.

Fungsi Tambahan Kerangka Teori

6. memberikan arti pengertian dan makna dari semua kata kunci yang ada dalam karya ilmiah tersebut.

7. Menjabarkan opini serta hipotesis yang ada pada karya ilmiah tersebut.

8. Menjadi landasan dari konsep, serta menjadi pendorong penulis untuk lebih mudah dalam menginterpretasikan hasil
penelitiannya untuk memperluas pengetahuan umum dari pada pembaca.

9. Sebagai sumber pengetahuan mengenai variable-variabel yang tersedia dalam karya ilmiah tersebut.

10. sebagai pedoman dan petunjuk saat membicarakan hasil penelitian serta karya ilmiah.

11. mempermudah pemeriksa dalam memeriksa setiap hal dalam karya ilmiah, pemeriksa menjadi lebih fokus dan lebih terarah dalam menyimpulkan penelitian yang dilakukan.

12. Adanya kerangka teori dapat memberikan nilai tambahan serta meningkatkan kualitas dari penelitian dan karya ilmiah yang disusun.

Setelah mengetahui tentang fungsi dari kerangka teori, saatnya akan kami jelaskan langkah-langkah dalam membuat kerangka teori yang bisa Grameds terapkan.

Menulis Karya Ilmiah Edisi 2

Menulis Karya Ilmiah Edisi 2

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku

Keterampilan dalam menulis sebuah karya ilmiah adalah merupakan sebuah hal yang harus dikuasai oleh mahasiswa S1, S2, dan S3. Karya ilmiah dihasilkan melalui sebuah kegiatan riset. Karena karya ilmiah semacam ini pada hakekatnya merupakan laporan dari kegiatan riset dan sekaligus merupakan sarana untuk bertukar pikiran dengan sesama peneliti. Sebuah karya ilmiah yang berkualitas dapat dimanfaatkan juga sebagai sarana untuk mempromosikan diri. Agar riset dapat dilakukan dengan tepat maka seorang peneliti harus benar-benar menguasai bidang yang sedang ditelitinya, memahami kaidah penelitian, dan dapat menulis karya ilmiah secara benar. Jadi diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang paripurna. Sehingga Penulis merasa terpanggil untuk menyusun buku yang menjelaskan masalah penelitian. penulisan karya ilmiah. tips dan trik mencari dan mempublikasikan jurnal internasional. teknik melakukan presentasi, dan hal-hal lain yang berhubungan. Penulis berharap agar secuil pengalaman dan pengetahuan yang Penulis ketahui, dapat bermanfaat bagi siapa saja. Sehingga dunia pendidikan di negeri ini semakin cemerlang.

Cara Membuat Kerangka Teori yang Tepat

berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Grameds terapkan dalam membuat kerangka teori beserta penjelasannya.

1 Tentukan Detail Variabel

Langkah pertama yang harus Grameds lakukan dalam membuat kerangka teori adalah dengan cara memahami, mempelajari, setelahnya menentukan variabel apa yang akan Grameds gunakan dalam penelitian yang Grameds susun. Hal ini sangat membantu Grameds dalam mencari segala rujukan serta teori yang akan Grameds cantumkan dalam karya ilmiah tersebut.

Untuk dapat mengenal serta memahami variabel tersebut, Grameds haruslah menentukan judul dari karya ilmiah tersebut, setelahnya Grameds akan dengan mudah untuk menentukan variable-variabel apa yang akan Grameds cantumkan.

2. Mencari Referensi dari Buku Penelitian

Langkah kedua yang dapat Grameds lakukan dalam membuat kerangka teori selanjutnya adalah Grameds dapat menambah referensi serta pedoman untuk menyusun kerangka teori dengan cara membaca buku-buku penelitian lain yang merupakan hasil dari terbitan yang diterbitkan oleh peneliti dahulu.Grameds dapat mengambil referensi dari buku semacam buku ensiklopedia, buku sekolah, buku sejarah, kamus, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk mahasiswa biasanya mendapatkan referensi dari skripsi, tesis, laporan penelitian, jurnal, serta disertasi dari miliki dosen maupun alumni dari fakultas tersebut.

3. Menguraikan Jenis Teori yang Digunakan Dalam Proses Penelitian

Grameds dapat menambahkan pengetahuan penelitian dengan mencantumkan jenis teori apa yang Grameds gunakan dalam proses penyusunan karya ilmiah serta proses penelitian yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk menunjang kelengkapan karya ilmiah.

4. Mengkaji semua teori serta hasil penelitian secara mendetail

Langkah keempat yang harus Grameds lakukan adalah kajilah semua informasi baik teori maupun hasil penelitian dari karya ilmiah secara mendetail. Uraikan dan jabarkan seluruh teori serta hasil penelitian, setelah itu silahkan kaji teori-teori tersebut untuk menghindari potensi terjadinya ketidakcocokan dengan objek penelitian.

5. Kajilah Teori serta Hasil Penelitian yang ada secara komparatif

Langkah kelima dilakukan ketika Grameds sedang melakukan langkah mengkaji teori, Grameds perlu mengkaji lagi teori serta hasil penelitian secara komparatif untuk dapat menentukan teori atau hasil penelitian mana yang lebih tepat untuk karya ilmiah tersebut. Grameds juga dapat menggabungkan kedua teori atau lebih untuk dijadikan kesatuan yang saling melengkapi.

6. Tentukan Inti Permasalahan dari Permasalahan yang Akan Dibahas

Langkah keenam yang dapat Grameds terapkan adalah silahkan temukan inti permasalah apa yang dibahas dalam karya ilmiah tersebut. jabarkan inti permasalahan tersebut menggunakan Bahasa yang mudah dipahami serta jelas, karena akan sangat mudah untuk menjabarkan kerangka pemikiran apabila inti permasalahannya dapat dikenali dengan jelas.

7. Memeriksa Pengertian, Teori yang Digunakan serta model yang Memiliki Relasi

Langkah ketujuh, setelah Grameds berhasil menentukan inti permasalahan dari karya ilmiah tersebut, langkah selanjutnya yang dapat Grameds lakukan adalah melakukan pemeriksaan untuk mengevaluasi secara menyeluruh mengenai teori apa yang Grameds gunakan, model apa yang Grameds pilih, supaya terjadi keselarasan antar informasi yang ada dalam karya ilmiah tersebut.

8. Memperlihatkan Kontribusi Anda dalam Proses Penelitian

Langkah berikutnya dilakukan untuk membuat hasil penelitian mendapatkan kualitas serta sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan dalam proses pembuatan karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulis juga harus memperlihatkan kontribusinya dalam melakukan proses penelitian tersebut. hal itu dapat berguna untuk memperkuat teori serta metode yang digunakan oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah.

9. Susun Kesimpulan Sementara

Grameds bisa menyusun kesimpulan sementara untuk menghasilkan beberapa kerangka teori. Dengan begitu Grameds dapat dengan mudah memilah dan menyortir kerangka teori mana yang akan Grameds cantumkan dalam karya ilmiah tersebut. banyaknya kerangka teori yang terbentuk dapat membantu Grameds dalam mengembangkan hipotesis lanjutan.

10. Susunlah Kerangka Berpikir

Nah untuk langkah terakhirnya adalah silahkan Grameds menyusun semua kerangka teori yang sudah kalian buat menjadi kerangka pemikiran yang bersifat padat serta sajikan kerangka tersebut dalam bentuk skema. Membuat kerangka teori menjadi kerangka berpikir akan memudahkan Grameds menyelesaikan karya ilmiah tersebut karena Grameds sudah menyaring poin-poin terpentingnya.

Karya Tulis Ilmiah : Teori Dan Terapan

Karya Tulis Ilmiah : Teori Dan Terapan

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku

Benarkah menulis karya ilmiah merupakan suatu pekerjaan yang sulit? Kalau ya, bagaimana betukah peliknya? Kalau sudah banyakah karya tulis yang Anda hasilkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut (dan rangkalan pertanyaan lainnya) sangat sering dikemukakan manakala seseorang dihadapkan dengan tuntutan untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah. Bagi kalangan tertentu yang telah terbiasa dalam menulis karya ilmiah, Bagi kalangan tertentu menulis karya ilmiah bukan pekerjaan yang sulit.

Akan tetapi, bagi ponulis pemula, tentu menulis karya ilmiah merupakan pekerjaan yang sulit baginya Kemahiran menulis karya ilmiah bukanlah kemahiran yang turun dari langit, dan bukan pula keterampilan yang sekali jadi. Menulis karya ilmiah adalah proses. Sangat banyak hal yang berkelindan pada proses tersebut. Semakin sering menulis karya ilmiah, semakin banyak belajar dari proses tersebut semakin terasahlah keterampilannya dalam menulis karya ilmiah. Ingat! menulis karya ilmiah adalah suatu proses. Sering-seringlah dengan proses tersebut Proses saja tidaklah cukup.

Pemahaman yang baik tentang menulis dan karya tulis ilmiah menentukan kelancaran proses dan kualltas karya tulis ilmiah yang dihasilkan. Menyikapi hal tersebut ditulislah buku ini Buku ini ditulis berdasarkan ahan menulis karya ilmiah dan metodologi penelitian n itu, pengalaman membimbing skripsi, tesis, dan disertasi serta diskusi vengan para akademisi dan pemerhati menulis, )uga turut mewarnai kelahlran buku ini Buku ini mengemukakan teon praktis, model/contoh, dan petunjuk taktis tentang menulis dan karya tults ilmtah Dengan sajian seperti itu, diharapkan buku ini mampu memenuhi kebutuhan dan memantik keinginan pembaca untuk menulis karya tulis ilmiah, mempresentasikannya, dan mempublikasikannya. Ingat! menulis karya i|miah ada|ah sesuatu proses Oleh sebab itu, berproseslah sedini mungkin, sesenng mungkin, dan sesungguh mungkin. Semoga buku ini bermanfaat dan menjadi ilmu yang berkah. Aamtin Allahuma Aamiin

Syarat Menyusun Kerangka Teori

Selain langkah-langkah, ternyata terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam pembuatan kerangka teori.

1 Penyusunan kerangka teori harus dilakukan secara rasional dengan menggunakan semua variabel serta elemen yang ada dalam karya ilmiah tersebut.

2. Gunakan kutipan beserta sumber dari teori-teori yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah tersebut.

3. cantumkan semua isi kutipan beserta sumber kutipan yang Grameds cantumkan dalam karya ilmiah tersebut.

4. terdapat empat teknik kutipan yang bisa Grameds gunakan untuk mengutip isi kutipan, yaitu teknik long citation : menulis isi kutipan sama persis dengan sumber, teknik paraphrasing : menulis isi kutipan dalam bentuk kesimpulan atau rangkuman, teknik short citation : menulis kutipan yang terdiri pokok inti kutipan beserta penjelasan singkat dari kutipan tersebut.

5. gunakan beberapa cara menulis sumber kutipan dengan benar.

6. Cantumkan nomor pada setiap kutipan yang dicantumkan sesuai dengan kerangka, lalu jadikanlah kelompok sesuai dengan nomor rangka serta susunan dari kerangka teori tersebut.

7. Setelah semua kutipan disusun dengan cara serta tata susunan yang tepat, silahkan teliti lagu susunan dari kerangka teori hingga membentuk struktur yang tepat.

Pedoman Penulis Karya Ilmiah(Proposal,Skripsi Dan Tesis)

Pedoman Penulis Karya Ilmiah(Proposal,Skripsi Dan Tesis)

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku

Buku ini memberikan panduan komplet penulisan skripsi dan karya ilmiah. Dibagi menjadi dua bagian utama, Bagian Pertama (Bab 1-4) menyajikan garis besar pedoman penulisan karya ilmiah, sedangkan Bagian Kedua (Bab 5-8) menghadirkan pengaplikasian panduan tersebut ke dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Disertai dengan contoh pengaplikasian panduan dan teknik tersebut dalam karya tulis, buku ini bukan hanya memberikan kemudahan belajar mandiri, tetapi juga menuntun para penggunanya untuk mencermati berbagai kesalahan dalam menjadikan sebuah karya tulis ilmiah sebagai media mengomunikasikan berbagai hasil riset ilmiah kepada para pembacanya.

Contoh Kerangka Teori Sederhana

Setelah mengetahui semua syarat yang ada dalam penyusunan kini saatnya kami memberikan sebuah contoh kerangka teori yang sederhana.

1. Kelangkaan Masker di Saat Wabah

Kali ini kita akan membahas contoh kerangka teori dari penyusunan makalah “Fenomena Kelangkaan Masker di Awal Pandemi Karena Panic Buying” di Tengah wabah. Anda sekarang hidup di jaman saat pandemi CoVid-19 merebak. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa di awal-awal terjadinya wabah ini masker sempat mengalami kelangkaan. Bahkan tidak sedikit orang yang rela membeli masker dengan harga yang sangat mahal. Sebagian lain sampai tidak mendapatkan masker karena stok masker habis.

Sebagai langkah awal menyusun kerangka teori, Anda akan mengidentifikasi lebih dulu apa itu wabah dan CoVid-19. Identifikasi tersebut dimulai dari sifat virus Corona dan cara penularannya. Apakah menular dari hewan ke manusia saja atau sesama manusia. Kemudian Anda bisa menghubungkan dengan apa yang bisa menghambat penularan wabah.

Dari variabel tersebut, Anda akan mendapatkan jawaban bahwa wabah dapat dicegah penularannya dengan menjaga kontak fisik, menggunakan masker, dan sebagainya. Kemudian Anda akan fokus pada sebab masker dapat menghambat penularan. Anda dapat mengembangkan mengapa kemudian banyak orang yang mengalami panic buying sehingga masker menjadi langka. Dan mengapa para produsen sampai kehabisan masker sementara proses pembuatan masker tidak begitu sulit? Anda akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyan tersebut dan menarik kesimpulannya.

Contoh kerangka teori di atas menggambarkan bahwa sebuah situsi tercipta karena adanya situasi lain. Dugaan awal terjadinya kelangkaan masker adalah karena tingginya permintaan dari masyarakat. Namun misalnya setelah dilakukan penelitian, panic buying bukanlah faktor utama terjadinya kelangkaan masker karena pada kenyataannya hanya beberapa orang saja yang panic buying, maka teori yang Anda kemukakan tidak dapat menjelaskan fenomena ini.

Justru teori yang mendukung fenomena tersebut adalah pedagang yang menimbun masker agar harga masker tinggi. Oleh karena itu, sifat dari kerangka teori sifatnya hanya sementara, bukanlah sebuah kepastian mutlak.

2. Sebuah Sekolah yang Tampak Mewah Memiliki Banyak Murid yang Berprestasi

Contoh kerangka teori lainnya akan kita bahas di dalam studi kasus ini. Misalkan saja Anda akan mengajukan sebuah makalah berjudul “Hubungan Antara Siswa Berprestasi dengan Kecerdasan Bawaan Siswa di Sekolah A”.

Pada awalnya Anda menyusun kerangka teori dengan menjelaskan kondisi sosial ekonomi para orang tua siswa di sekolah tersebut. Menurut pengamatan Anda, para orang tua siswa di sana merupakan orang-orang yang berada di kelas menengah ke atas secara sosial ekonomi. Hal tersebut dapat Anda duga dari kendaraan yang keluar masuk dari sekolah tersebut.

Selanjutnya, Anda akan membahas privillege yang didapatkan rata-rata siswa di sekolah tersebut seperti kemudahan fasilitas dari orang tua, gizi yang terjamin, keterjangkauan kursus dan pendidikan terbaik, dan lingkungan yang membuat mereka bisa fokus pada prestasi akademik.

Anda menjelaskan adanya kemungkinan hubungan antara sekolah yang biaya pendidikannya mahal dengan prestasi siswa. Adanya kemungkinan hubungan antara ektrakurikuler, pelayanan nomor wahid dari sekolah, dan lain sebagainya.

Kerangka teori yang Anda susun pada intinya mencari keterkaitan antara kondisi sosial ekonomi dengan prestasi yang dicapai oleh para siswa. Namun, penelitian yang Anda lakukan menunjukkan hal yang berbeda. Ternyata tidak sedikit siswa dari sekolah tersebut merupakan penerima beasiswa. Tidak semuanya mempunyai privillege sebagaimana teori yang telah Anda ajukan sebelumnya.

Adapun prestasi yang didapatkan mayoritas siswa di sekolah tersebut karena penerapa bimbingan dan konseling dari sekolah yang unik dan aplikatif. Adanya ikatan yang kuat antara anak, orang tua, dan sekolah menjadi penyebab utama para siswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi.

Dalam kasus ini, kerangka teori yang diajukan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun, penelitian ini bukan berarti sia-sia. Justru penelitian tersebut memberikan fakta baru yang tidak diprediksi dari sudut pandang sebelumnya.

 

Berdasarkan contoh kerangka teori di atas berarti dapat kita ketahui bahwa hal yang akan Grameds lakukan adalah mencari serta membuat pertanyaan yang berpotensi timbul hanya dari judul yang ada.

Pertanyaan-pertanyaan yang berpotensi akan muncul adalah seperti pertanyaan apa itu kerangka teori, apa fungsi dari kerangka teori, berapa jenis fungsi kerangka teori, bagaimana cara membuat kerangka teori, hingga contoh dari kerangka teori tersebut.

Bisa Grameds lihat dari contoh kerangka teori tersebut, Grameds akan dengan mudah meninjau semua informasi serta susunan hanya dengan melihat kerangka teorinya. Pada intinya, kerangka teori itu berfungsi untuk memudahkan baik pihak penulis maupun pihak pembaca.

Penyusun Kerangka Teori

Kerangka teori dapat digunakan untuk menjelaskan teori itu sendiri atau membantu analisa dalam sebuah penelitian. Sebenarnya tidak batasan berapa banyak teori yang bisa dikombinasikan dalam sebuah kerangka teori.

Namun demikian, sebuah penelitian ilmiah perlu diberi batasa agar teori-teori yang ada tidak digunakan tanpa pertimbangan yang matang. Hal ini untuk menghindari adanya sikap yang kurang bijaksana, seperti memasukkan banyak sekali landasan teori namun sebenarnya tidak relevan hanya agar penelitian tersebut tampak ilmiah. Jika sebuah penelitian ilmiah menggunakan kerangka teori yang melibatkan lebih dari satu teori, maka teori-teori yang ada harus diletakkan secara hierarkis. Teori yang paling relevan dengan bahan penelitian diletakkan paling utama. Sementara teori yang lain diposisikan sebagai pelengkap saja. Hal ini dilakukan agar tidak tampak rancu dan bias.

Di bawah ini merupakan unsur-unsur yang perlu dicantum dalam penyusunan kerangka teori:

1. Judul Teori

Judul merupakan elemen utama agar siapapun yang membaca kerangka teori dapat memahami maksud penelitian tersebut dan mengapa teori tersebut dimasukkan ke dalam kerangka teori. Misalkan teori hukum Newton, hukum Bernoulli, hukum kinetik Gas.

2. Penggagas atau Penemu Teori

Penggagas teori sangat penting untuk dimasukkan agar pembaca mengerti darimana teori yang Anda masukkan ke dalam kerangka teori. Misalkan Isaac Newton yang menjadi penggagas Hukum Newton I,II, dan III.

3. Konsep-konsep Kunci

Sebuah teori pasti memiliki konsep-konsep kunci sehingga teori tersebut memiliki ciri khas. Hal ini perlu dicantumkan untuk memudahkan Anda dalam menjelaskan mengapa memilih teori tersebut sebagai landasan penelitian. Misalkan gaya, massa, dan percepatan merupakan konsep-konsep kunci dalam teori Hukum Newton I, II, dan III. Sehingga orang yang membaca kerangka teori tersebut paham bahwa penyebutan Hukum Newton ada kaitannya dengan ketiga hal tersebut.

4. Sejarah Perkembangan Teori

Terkadang, teori lebih mudah dipahami dengan memahami sejarahnya. Karena sejarah teori menceritakan secara jelas mengapa teori tersebut ada.

5. Aplikasi Teori

Menyebutkan aplikasi teori yang dimasukkan ke dalam kerangka teori sangat penting karena adanya aplikasi tersebut menjadi bukti bahwa teori tersebut telah berhasil dibuktikan. Hal ini akan memperkuat argumentasi Anda dalam menjelaskan mengapa teori tersebut digunakan.

Kesimpulan

Kerangka teori disusun untuk mendapatkan kerangka berfikir yang logis dan sistematis. Kerangka berfikir tersebut disusun agar peneliti dapat menemukan hipotesis dari penelitian yang dilakukan.

Kerangka teori memiliki posisi yang sangat penting dalam penelitian. Dengan bantuan kerangka teori, penelitian dapat dilaksanakan secara tersistem. Ringkasnya, kerangka teori berfungsi untuk menampilkan kerangka berfikir kita.

Kesiapan peneliti dapat dilihat dari kerangka teori yang diajukan.  Karena di dalam kerangka teori tersebut, seorang peneliti tidak hanya menjabarkan teori-teori yang akan digunakan, melainkan juga menjelaskan hubungan antar teori dan hubungan antar variable yang digunakan. Dengan memahami hubungan antara satu teori dengan lainnya dan variable satu dengan lainnya, penelitian akan menemukan ruhnya.

Penelitian yang baik adalah penelitian yang mampu memunculkan penelitian lainnya. Sehingga lahir tema baru yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Oleh karena itu, kerangka teori dapat menuntun penelitian agar terhubung dengan kerangka yang lebih luas lagi.

Grameds, kami merekomendasikan buku ini bagi Anda yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai penelitian.

beli sekarang

 

 

Nah itulah segala informasi mengenai kerangka teori yang dapat kami sajikan untuk Grameds. Grameds tentu dapat menerapkan langkah-langkah tersebut dan jangan lupakan untuk memperhatikan beberapa persyaratan dalam menyusun kerangka teori, ya! Semoga artikel ini dapat bermanfaat, membantu, serta memudahkan Grameds yang sedang menyusun kerangka teori dan karya ilmiah!

Strategi Praktis Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Untuk Sukses Publikasi

Strategi Praktis Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Untuk Sukses Publikasi

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku

Pembaca pertama-tama akan diajak mengintip ‘isi dapur’ redaksi jurnal bereputasi untuk lebih memahami hal-hal yang perlu diupayakan sejak awal agar dapat memenuhi standar kualitas jurnal bereputasi. Kemudian pembaca akan diajak melakukan refleksi diri atas kendala psikologis dan teknis yang umum dihadapi ketika memulai proses penelitian dan publikasi.

Berbagai tips praktis mengatasi kendala ini agar tetap produktif diberikan dalam buku ini. Strategi praktis pelaksanaan penelitian dan penulisan karya ilmiah, beserta contohnya diberikan secara lengkap, mulai dari: Memetakan ide awal penelitian dengan mind map; Melakukan penelusuran literatur cepat dengan Publish or Perish; Memanfaatkan Mendeley; Mengidentifikasi gap penelitian dengan VOSviewer; Menuliskan bagian pendahuluan, kajian literatur, metode penelitian, analisis data, pembahasan, kesimpulan; hingga Proses submission karya ilmiah hasil penelitian ke jurnal bereputasi. Dengan membaca buku ini diharapkan pembaca dapat menemukan solusi praktis atas kendala yang dihadapi, serta menguasai strategi praktis untuk sukses publikasi pada jurnal bereputasi.

About the author

Qotrun A