Bahasa Indonesia

Kalimat Interogatif: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis Serta Contoh Kalimatnya

 Kalimat interogatif adalah
Written by Siti Badriyah

Kalimat interogatif adalah – Kalimat adalah unit terkecil dari bahasa lisan atau tulisan yang mengungkapkan pemikiran yang lengkap. Dalam bentuk lisan, kalimat diucapkan dengan nada naik-turun yang keras, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi terakhir diikuti dengan diam yang mencegah pencampuran atau asimilasi suara atau proses fonologis lainnya.

Dalam bentuk tulisan, kalimat bahasa latin diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); Pada saat yang sama, ini juga menyertakan berbagai tanda baca seperti koma (, ), titik dua (:), tanda hubung (-), dan spasi. Titik, tanda tanya, dan tanda seru sesuai dengan sentimen akhir, sedangkan tanda baca lainnya sesuai dengan jeda. Spasi setelah titik, tanda tanya, dan tanda seru mewakili keheningan.

Sobat Grameds, Jika Anda menonton acara talkshow di televisi atau dimanapun, Anda pasti akan menemukan adegan di mana pembawa acara akan mengumpulkan informasi dari narasumber dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Tanpa disadari, moderator pasti akan menggunakan kalimat tanya saat berkomunikasi dengan pembicara atau narasumber. Penerapan ini didasarkan pada bagaimana kalimat pertanyaan bekerja untuk memahaminya.

Di dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa macam jenis kalimat. Jika dilihat berdasarkan kategori sintaksisnya, kalimat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat eksklamatif, dan kalimat imperatif

Dari sisi KBBI V, kalimat interogatif diartikan dengan jenis kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan atau berisi pertanyaan. Kalimat interogatif tentu bukan kata asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Tentu ungkapan ini sering digunakan masyarakat, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.

Sobat Grameds pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas apa itu kalimat interogatif, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis dan contohnya. Mari simak ulasannya!

Apa itu Kalimat Interogatif?

 Kalimat interogatif adalah

Sumber: Bola.com

Kalimat interogatif adalah kalimat-kalimat tanya yang komponennya terdiri atas elemen 5W + 1H (apa, kapan, siapa, mengapa, di mana, dan bagaimana). Umumnya, kalimat interogatif berfungsi sebagai meminta jawaban mengenai sesuatu, dari seseorang pendengar (lawan bicara) atau pembaca.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat interogatif berarti menunjukkan atau mengandung pertanyaan. Jadi dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan kalimat interogatif adalah jenis kalimat yang menyatakan suatu pertanyaan, nama lain dari kalimat interogatif adalah kalimat tanya. Tujuan dari kalimat ini adalah untuk menanyakan informasi tentang sesuatu.

Kalimat interogatif memiliki pola intonasi yang berbeda dengan kalimat berita. Menurut Ramlan (2005, 28), pola intonasi kalimat berita diakhiri dengan nada rendah, sedangkan pola intonasi kalimat tanya berakhir dengan nada menaik.

Menurut Awaludin dalam e-book pengembangan buku teks sintaksis bahasa Indonesia, kalimat Interogatif adalah kalimat yang disuguhkan untuk menimbulkan tanggapan berupa jawaban. Akhir dari kalimat tanya adalah tanda tanya (?).

Menurut Yunus (2009:133) Menurut maknanya, kalimat interogatif atau kalimat tanya biasanya digunakan untuk menanyakan sesuatu atau seseorang. Jika kita ingin mengetahui jawaban atas sesuatu, kita memintanya dan kalimat yang digunakan adalah kalimat tanya.

Menurut Markhamah (2011:73), kalimat interogatif atau kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang kepada pendengar atau pembaca. Kalimat ini sering disebut kalimat tanya.

Kutipan dari buku Pragmatik (2005:78) R. Kunjana Rahardi, kalimat interogatif adalah kalimat yang dibentuk atau diucapkan dengan tujuan menanyakan sesuatu kepada lawan bicara. Dengan kata lain, ketika penutur ingin mengetahui jawaban atas sesuatu, suatu situasi, penutur menggunakan kalimat tanya kepada lawan bicara.

Selain itu, R. Kunjana Rahardi juga menyatakan pada halaman 79 buku yang sama bahwa jawaban “ya”, “tidak”, “sudah”, “belum” dan “tidak” disebut juga pertanyaan umum. Sedangkan yang membutuhkan jawaban berupa informasi disebut sub-pertanyaan.

 Kalimat interogatif adalah

Lindawati dalam jurnal berjudul Indonesian Interrogative Sentences: A Study of Forms and Functions (2016) menyatakan bahwa kalimat tanya dapat dikenali tidak hanya dari struktur kalimatnya, tetapi juga dari sikap pembicara ketika mengajukan pertanyaan.

Maryanto (2014: 43) Dalam buku Ekspresi Diri Bahasa Indonesia dan Akademik Kelas X SMA/MAK (2014:43) Kalimat interogatif yang disebutkan dalam karya Maryanto dapat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat tanya yang membutuhkan “ya” atau “tidak”, dan kalimat tanya yang membutuhkan jawaban berupa informasi.

Kalimat interogatif dapat dikatakan sebagai kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau jawaban. Reaksi atau jawaban tersebut bermacam-macam dan dapat berupa pengakuan, pembenaran, penjelasan atau pendapat dari audiens. Kalimat ini biasanya ditandai dengan adanya kata tanya seperti “apa”, “siapa”, “kapan”, “bagaimana” dan “berapa”.

Ciri-Ciri Kalimat Interogatif

  • Kalimat interogatif selalu diakhiri dengan tanda baca tanya (?)
  • Kalimat interogatif selalu mengandung kata tanya atau (5W+1H), seperti apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana
  • Pada bahasa lisan, kalimat interogatif memiliki pola intonasi bernada naik
  • Kalimat interogatif dapat digunakan untuk meminta jawaban “ya” atau “tidak” atau meminta informasi mengenai sesuatu dari lawan bicara atau pembaca
  • Partikel kah- yang ditambahkan pada partikel penanya artinya  untuk mempertegas pertanyaan itu. Misalnya: Apakah bapak sudah mandi?

Jenis Kalimat Interogatif

Menurut Chaer (1988:397) ada beberapa jenis kalimat interogatif, yaitu:

1. Kalimat Interogatif yang Meminta Pengakuan : ya – tidak, atau ya – bukan.

Kalimat tanya meminta jawaban ya-tidak atau ya-bukan dapat membentuk:

1. Memberikan intonasi pertanyaan pada klausa; dalam bahasa tulis intonasi, nada tanya ini diganti atau dilambangkan dengan tanda tanya.

Contoh:

  • Palestina diserang lagi oleh Israel ?
  • Mereka bekerja sama dengan pejabat?

Kalimat jawaban dari kalimat tanya semacam itu bisa dalam bentuk pendek, tetapi juga bisa dalam bentuk lengkap. Misalnya, jawaban dari kalimat pertanyaan di atas.
Contoh:

  • Ya atau ya, Israel menyerang Palestina lagi
  • Tidak, mereka tidak akan bekerja sama dengan pejabat atau bukan.
  1. Menempatkan kata tanya apa atau apakah sebelum kalimat.

Contoh:

  • Apakah Israel menyerang Beirut lagi?
  • Apakah mereka bekerja sama dengan orang?

Jawabannya sama seperti di atas.

Memberikan partikel kah tanya pada bagian atau unsur kalimat yang ingin ditanyakan. Dalam hal ini, kalimat tanya mendapat partikel kah, yang menunjukkan partikel kah biasanya ditempatkan di awal kalimat.

  • Mereka bekerja samakah dengan pejabat?
  • Gelapkah kamar mandi itu?

Kalimat jawabannya  juga dibangun dengan cara yang sama seperti kalimat jawaban dari kalimat pertanyaan di atas.

2. Kalimat Interogatif yang Meminta Keterangan Mengenai Salah Satu Unsur Kalimat.

Kalimat tanya yang memerlukan jawaban berupa informasi tentang suatu unsur kalimat dibentuk dari kata tanya siapa, apa, dimana, berapa banyak dan kapan. Biasanya disertai dengan partikel tanya kah. Kalimat tanya ini ditempatkan pada bagian kalimat yang dipertanyakan. Biasanya, urutan kalimat diubah dengan menempatkan kata tanya di awal kalimat.

  1. Untuk menanyakan tentang seseorang atau beberapa orang digunakan kata tanya dan biasanya diletakkan di awal kalimat. Jika pertanyaan tentang siapa di awal kalimat, dapat diberikan atau dilampirkan pada partikel – kah; tetapi jika berada di akhir kalimat, tidak dapat dilengkapi dengan partikel -kah.

Contoh:

  • Siapa pria yang duduk di sana?

Jawaban:

– Pak Walikota atau – Orang yang duduk disana adalah bapak Walikota

  • Kepada siapa Anda memberikan surat itu? Jawaban:

– Untuk bapak guru. atau – saya memberikan surat itu kepada bapak guru

  1. Untuk menanyakan sesuatu yang bukan orang atau personifikasi, digunakan kata tanya apa yang biasanya diletakkan di awal kalimat. Jika kata tanya berada di awal kalimat, maka dapat diberikan atau dilampirkan pada partikel -kah; tetapi jika berada di akhir kalimat, tidak dapat dilengkapi dengan partikel -kah.

Contoh:

  • Apa yang ada di lemari?

Jawaban: – Buku atau – Isi lemari ini adalah buku

  • Terbuat dari apa kue ini?

Jawaban: Tepung dan gula atau – Singkong dicampur dengan ubi dan kelapa

  1. Menanyakan dimana objeknya, kata tanya apa yang digunakan.

Ketika kata tanya berada di awal kalimat, apakah itu bisa berupa partikel atau tidak (tetapi biasanya tidak); Kalau di akhir kalimat, apakah tidak bisa diberi partikel?

Contoh:

  • Dimana bukunya?

Jawaban:

– Ada di sakuku.atau – saya mengembalikannya ke perpustakaan

  • Anak Anda yang mana?

Jawaban:

– Itu yang pakai kemeja merah atau – Oh, sudah tidak ada sini.

  1. Jika ingin menanyakan besaran atau jumlah, maka harus menggunakan kata tanya yang biasanya terdapat di awal kalimat. Jika Anda ingin mendapatkan partikel pertanyaan, Anda harus meletakkan partikel tersebut setelah nomor bantu atau nama objek.

Contoh:

  • Berapa biayanya?

Jawaban:
Rp. 3.000,00 atau – Tidak mahal, hanya Rp 3.000,00

  • Berapa tinggi monumen nasional?

Jawaban:

– Sepuluh lembar atau – saya butuh sepuluh lembar

  1. Untuk menanyakan waktu harus menggunakan kata tanya kapan atau bila, yang biasanya diletakkan di awal kalimat. Dalam hal ini bisa juga disertai dengan partikel kah; tetapi jika kata tanya ada di akhir kalimat, partikel itu tidak perlu digunakan.

Contoh:

  • Kapan kakakmu akan datang?

Jawaban:- sore ini. atau – kakakku saya akan datang pada sore hari

  • Kapankah Timor Timur bergabung dengan negara kita?

Jawaban: – 1976 atau – Timor Timur dianeksasi oleh negara kita pada tahun 1976.

Jika Anda ingin menanyakan kapan suatu acara dimulai, Anda harus menggunakan kata tanya sejak kapan; dan untuk meminta batas waktu penyelenggaraan suatu acara harus menggunakan kata tanya sampai kapan.

3. Kalimat Interogatif yang Menanyakan Alasan

Kalimat tanya meminta jawaban berupa alasan biasanya dibentuk dengan kata tanya mengapa atau kenapa diletakkan di awal kalimat dan bisa juga dilengkapi dengan partikel tanya. Jika kata tanya mengapa atau kenapa ada di akhir kalimat, partikel tanya tidak dapat digunakan.

 Kalimat interogatif adalah

Contoh:

Mengapa Anda sering terlambat?
Jawaban:
– karena rumahku jauh. atau – karena sulit mencari kendaraan

(43) Mengapa anak itu hanya menangis?
Jawaban:

– di tinggal sama ibunya. atau – perutnya sakit.

4. Kalimat Interogatif yang Meminta Pendapat atau Buah Pikiran Orang Lain.

Kalimat tanya meminta pendapat atau pemikiran orang lain. Kalimat tanya yang menanyakan kejadian atau pendapat biasanya dibentuk dengan kata tanya seperti pada kalimat dan bisa juga dilengkapi dengan partikel tanya. Tetapi ketika kata tanya seperti di akhir kalimat, partikel pertanyaan tidak boleh digunakan.

Contoh:

  • Bagaimana cara mengangkat batu sebesar ini? J

Jawaban:
– dengan mesin katrol atau ditarik beramai – amai

  • Dia pernah menipu kita, kalau sekarang dia menipu kita lagi, bagaimana ya?

Jawaban:

– Kami akan melaporkan kepada pihak berwenang atau – kita tidak boleh lagi mempercayainya

Fungsi Kalimat Interogatif

Seperti kalimat-kalimat lainnya, kalimat interogatif (kalimat tanya) memiliki fungsi dan kegunaan dalam bahasa Indonesia. Nah apa saja fungsi-fungsi tersebut, sebagai berikut :

  • Pertama, kalimat tanya digunakan untuk mengajukan pertanyaan (Ramlan, 2005).
  • Kedua, kalimat tanya juga digunakan untuk meminta jawaban berupa klarifikasi, informasi atau konfirmasi.
  • Ketiga, kalimat tanya melayani tujuan khusus yang tidak dimaksudkan untuk meminta jawaban. Tujuan ini disebut pertanyaan tersembunyi. Selain itu, kalimat tanya dalam kalimat tanya retoris berfungsi untuk mengajukan pertanyaan tanpa jawaban.

4 Perbedaan Kalimat Imperatif, Deklaratif dan Interogatif

Perbedaan dari kalimat imperatif, deklaratif dan interogatif,yaitu:

1. Kalimat Imperatif

Kalimat imperatif atau kalimat perintah adalah kalimat yang fungsinya untuk menyuruh orang lain mengikuti perintah yang kita beritahukan kepadanya. Selain kalimat deklaratif, kalimat interogatif dan seruan, kalimat ini juga digolongkan ke dalam jenis kalimat karena fungsinya. Ciri-ciri yang terkait dengan kalimat ini adalah:

  • Ada contoh penggunaan tanda seru (!) di akhir kalimat.
  • Ini sering didahului dengan kata-kata tidak atau tolong.
  • Terkadang mengandung partikel -lah atau -kan dalam sebuah kata. Tujuannya adalah untuk mengendalikan orang lain.
  • Intonasinya kadang naik kadang turun.
  • Yang saya butuhkan adalah tanggapan dari orang lain yang tunduk pada pernyataan itu, ketika tanggapan itu mengikuti maksud yang disampaikan kepada orang lain melalui pernyataan perintah.

2. Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif atau kalimat pernyataan adalah kalimat yang fungsinya untuk mengungkapkan sesuatu kepada seseorang tanpa menunggu jawaban dari yang lain. Seperti halnya klausa imperatif, klausa deklaratif memiliki beberapa ciri, ciri-ciri tersebut antara lain:

  • Gunakan titik (.) di akhir kalimat.
  • Intonasi kalimat biasanya datar atau netral.
  • Ini berfungsi untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain, baik itu berita atau informasi penting.
  • Tidak ada tanggapan atau reaksi yang diperlukan dari orang yang diberikan pernyataan kalimat ini.

3. Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif atau kalimat tanya adalah kalimat yang fungsinya untuk meminta sesuatu kepada orang lain, baik itu berita maupun informasi. Berbeda dengan kalimat deklaratif yang tidak mengharapkan tanggapan dari orang lain, kalimat deklaratif justru membutuhkan tanggapan dari orang lain yang tunduk pada kalimat tersebut. Namun, ada juga jenis kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban dari lawan bicara, yaitu kalimat retoris.

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara kalimat imperatif, deklaratif, dan interogatif adalah:

Fungsi Kalimat

Kalimat imperatif digunakan untuk mengatur orang lain, sedangkan kalimat deklaratif memberikan informasi atau berita kepada orang lain. Kalimat interogatif adalah kalimat yang fungsinya untuk meminta orang lain melakukan sesuatu. Penggunaan tanda baca di dalamnya Kalimat imperatif menggunakan tanda seru (!) di akhir kalimat, sedangkan kalimat deklaratif menggunakan tanda titik (.) di akhir kalimat. Di sisi lain, kalimat interogatif menggunakan tanda tanya (?) di akhir kalimat.

Penggunaan Kata-Kata atau Partikel Khusus di Dalamnya

Kata jangan/tolong sering digunakan dalam kalimat imperatif. Jika tidak, partikel -lah/-kan sering ditambahkan pada preposisi kalimat. Pada saat yang sama, kata tanya sering digunakan dalam kalimat tanya. Jika tidak, partikel -kah sering ditambahkan pada preposisi kalimat ini. Di sisi lain, kalimat deklaratif tidak menggunakan kata atau partikel tertentu di dalamnya.

Tanggapan dari Orang Lain Atas Kalimat Tersebut

Kalimat imperatif sangat membutuhkan respon dari orang lain berupa mengikuti perintah. Sementara itu, kalimat tanya sangat membutuhkan tanggapan dari orang lain yang menjadi subjek kalimat itu, berupa jawaban atau penjelasan. Di sisi lain, kalimat deklaratif tidak memerlukan reaksi apapun dari orang lain yang menjadi subjek kalimat tersebut, baik itu jawaban maupun tindakan orang lain.

Penutup

Sobat Grameds, demikianlah artikel mengenai pengertian, ciri-ciri, jenis serta contoh kalimat interogatif .Dengan adanya artikel ini diharapkan kalian dapat mengetahui tentang kalimat interogatif

Jika kalian ingin belajar lebih dalam mengenai kalimat interogatif, kalian dapat membeli buku yang tersedia di Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas telah menyediakan berbagai buku berkualitas yang bisa kalian miliki. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga!

Baca juga artikel terkait:

Kalimat Deklaratif: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri dan Contohnya

Pengertian Kalimat Efektif, Ciri-ciri dan Contohnya

50+ Contoh Kalimat Imperatif Beserta Definisi dan Perbedaannya dengan Kalimat Persuasif

Modal Auxiliary Verb : Pengertian, Contoh, Rumus, & Soal

60 Contoh Frasa Adjektiva serta Penjelasan Lengkap-Nya!

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah