kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi – Pernah membuat sebuah laporan setelah mengamati objek di sekitarmu? Inilah yang disebut dengan teks laporan hasil observasi!
Jenis ini sering ditemukan dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Untuk menulisnya, kamu kamu harus bisa menyampaikan hasil pengamatanmu dengan jelas, terstruktur, dan bersifat ilmiah.
Mari simak artikel ini supaya Grameds bisa membuat laporan observasi yang menarik dan sesuai kaidah bahasa!
Daftar Isi
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi hasil pengamatan terhadap suatu objek secara sistematis dan objektif. Objek ini bisa berupa makhluk hidup, benda, peristiwa, atau fenomena alam.
Penulisan teks ini dilakukan untuk menyampaikan informasi faktual berdasarkan hasil pengamatan nyata. Dengan begitu, pembaca bisa memahami objek tersebut secara ilmiah dan terperinci.
Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi
Dengan memahami tujuannya, kamu bisa membuat teks laporan yang lebih fokus dan informatif. Berikut adalah beberapa tujuan penulisan teks laporan hasil observasi:
- Menyampaikan Informasi Faktual: Laporan ini dapat menjelaskan objek berdasarkan hasil pengamatan langsung. Ini membuatnya bersifat faktual dan dapat dipercaya.
- Melatih Kemampuan Ilmiah: Teks ini melatihmu untuk berpikir logis, sistematis, dan objektif, layaknya seorang ilmuwan yang sedang meneliti sesuatu.
- Menambah Pengetahuan Pembaca: Teks laporan hasil observasi membuka pandangan baru pembaca untuk memahami hal-hal baru dari sudut pandang ilmiah.
Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
Ada beberapa ciri-ciri teks laporan hasil observasi yang membedakannya dari teks deskripsi atau narasi biasa. Yuk, kita kenali satu per satu!
1. Bersifat Umum dan Objektif
Teks laporan hasil observasi harus ditulis berdasarkan fakta yang benar-benar terjadi di lapangan, bukan hasil imajinasi atau pendapat pribadi penulisnya.
Selain itu, kamu juga harus kata-kata subjektif seperti “menurut saya” atau “aku merasa” supaya laporannya tetap bersifat netral.
2. Disusun Secara Sistematis
Teks laporan ini memuat informasi yang disusun secara berurutan dan logis, dimulai dari hal umum menuju hal yang lebih khusus.
Dengan struktur yang sistematis, pembaca bisa memahami isi laporanmu tanpa merasa kebingungan.
3. Mengandung Fakta Ilmiah
Setiap informasi yang kamu tulis harus bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Maka dari itu, kamu harus menggunakan data dari hasil observasi langsung, penelitian, atau referensi terpercaya.
4. Menggunakan Bahasa Baku
Bahasa dalam teks laporan hasil observasi harus mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan ini, tulisanmu akan tampil lebih profesional dan mudah dipahami oleh siapapun.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Untuk bisa menyusun teks dengan rapi, Grameds harus memahami strukturnya. Teks laporan hasil observasi ini biasanya dibagi menjadi dua bagian, yaitu pernyataan umum dan deskripsi bagian.
1. Pernyataan Umum
Bagian ini berisikan gambaran umum tentang objek yang diamati, seperti pengertian, jenis, atau klasifikasinya.
Pernyataan ini juga menjadi pembuka yang menjembatani pembahasan ke bagian berikutnya. Jelaskan bagian ini dengan singkat agar pembaca langsung memahami konteksnya.
2. Deskripsi Bagian
Deskripsi bagian menjelaskan hal detail dari objek yang diamati, seperti ciri fisik, fungsi, atau perilakunya.
Di sini, kamu bisa menulis hasil observasi dengan lengkap agar pembaca mendapatkan gambaran yang jelas. Semakin detail kamu menulis, semakin kuat pula kualitas laporanmu.
3. Deskripsi Manfaat (Opsional)
Terakhir adalah deskripsi manfaat yang berisikan manfaat objek bagi manusia, lingkungan, atau ekosistem. Meskipun tidak harus dicantumkan, bagian ini membuat teksmu jadi lebih menarik.
Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Dengan mengikuti kaidah ini, kamu dapat menulis laporan secara ilmiah tanpa kehilangan kejelasan dan keindahan bahasanya. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi:
1. Menggunakan Kata Baku
Laporan ini harus ditulis dengan bahasa yang formal dan sesuai kaidah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Hindari kata tidak baku atau istilah sehari-hari yang terkesan santai.
Dengan ini, tulisanmu akan terlihat lebih profesional dan bisa digunakan dalam lingkungan akademik.
2. Menggunakan Kalimat Definisi dan Fakta
Kamu harus menggunakan kalimat yang menyatakan fakta atau pengertian. Kalimat ini akan memperkuat teks dari sisi ilmiah. Hindari opini pribadi agar laporanmu tetap objektif dan faktual.
3. Menggunakan Konjungsi atau Kata Penghubung
Grameds dapat menggunakan kata penghubung seperti “selain itu”, “kemudian”, dan “sehingga” untuk alur tulisan yang lebih runtut. Tanpa konjungsi, teks akan terasa kaku dan terputus-putus.
4. Menggunakan Kata Umum dan Istilah Ilmiah
Gunakan istilah yang sesuai konteks ilmiah, seperti “mamalia” daripada “hewan menyusui”. Kata-kata ini menunjukkan bahwa kamu memahami objek secara mendalam. Selain itu, penggunaan kata-kata yang umum juga membantu pembaca memahami konteks laporanmu.
5. Menggunakan Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan, sementara kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya menerima atau dikenai suatu tindakan. Kombinasikan kedua jenisnya supaya teksmu lebih hidup dan dinamis.
Cara Membuat Teks Laporan Hasil Observasi
Berikut adalah langkah-langkah penyusunan teks laporan hasil observasi yang perlu Grameds ikuti. Mari ikuti tujuh langkah berikut!
1. Tentukan Objek yang Akan Diamati
Pilihlah satu objek nyata di sekitarmu, seperti tumbuhan, hewan, tempat, atau fenomena alam. Objek yang menarik membuatmu lebih semangat dalam mengamati dan menulis teks laporan ini.
2. Lakukan Observasi Langsung dan Catat Hal Penting
Amati objek secara mendalam dan catat hal-hal pentingnya. Pastikan untuk hanya mencatat informasi berdasarkan pengamatan nyata atau sumber ilmiah. Hindari menulis sesuatu yang belum kamu pastikan kebenarannya, ya!
Dengan mengamatinya secara langsung, kamu akan mendapatkan data yang lebih akurat dan kaya informasi.
3. Susun Kerangka Laporan
Tulislah kerangka laporan yang berisikan bagian pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Kerangka ini akan menjadi batasan agar tulisanmu tidak melenceng dari fokus utama.
4. Gunakan Bahasa Baku
Gunakan bahasa sesuai kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi dan hindari kata-kata gaul atau tidak baku. Bahasa yang baik membuat tulisanmu terdengar lebih meyakinkan.
5. Edit dan Revisi
Setelah proses menulis selesai, periksa kembali laporanmu dari segi ejaan, struktur, dan isi. Proses ini sangat penting supaya teksmu bebas dari kesalahan dan enak dibaca. Gunakan format tulisan yang rapi agar pembaca betah membacanya hingga akhir.
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Supaya Grameds semakin paham, berikut adalah beberapa contoh teks laporan hasil observasi yang bisa kamu jadikan referensi. Yuk, simak tiga contohnya di bawah ini!
1. Pohon Mangga
Pohon mangga adalah tumbuhan berbuah yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia. Pohon ini memiliki batang yang kokoh, daun hijau rimbun, dan buah yang manis saat matang. Buah mangganya berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi kuning atau oranye ketika siap panen. Selain menjadi sumber makanan, mangga juga kaya akan vitamin C yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh.
2. Kucing
Kucing adalah hewan peliharaan yang banyak disukai karena sifatnya jinak dan menggemaskan. Hewan ini memiliki bulu lembut, tubuh lentur, dan mata tajam yang indah. Kucing sering bermain dengan benda kecil seperti bola atau gulungan benang sebagai bentuk latihan refleks.
Selain menjadi teman yang menyenangkan, kucing juga membantu manusia mengusir tikus di rumah. Tak heran jika banyak orang menganggap kucing sebagai sahabat kecil yang penuh kasih sayang.
3. Gunung
Gunung merupakan bagian permukaan bumi yang menjulang tinggi dan terbentuk akibat aktivitas geologi.
Gunung memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena menjadi sumber air bagi sungai-sungai di sekitarnya. Vegetasi di gunung juga sangat beragam, mulai dari hutan pinus hingga bunga edelweiss.
Banyak gunung di Indonesia yang menjadi tujuan wisata, seperti Gunung Bromo dan Gunung Rinjani.
Jadilah Pengamat Hebat dengan Laporan yang Menarik!
Kini, kamu sudah memahami pengertian, ciri-cirinya, strukturnya, hingga kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi yang harus kamu perhatikan. Dengan memahami semuanya, Grameds bisa menulis laporan yang informatif, runtut, dan sesuai aturan bahasa!
Ingatlah bahwa kunci utama dalam menulis laporan adalah observasi yang teliti dan bahasa yang tepat. Jadi, teruslah berlatih mengamati hal di sekitarmu dan tuangkan dalam tulisan ilmiah yang menarik!
Rekomendasi Buku tentang Belajar Teks dalam Bahasa Indonesia
1. 22 Jenis Teks & Strategi Pembelajarannya di SMA/MA/SMK
Terjadinya pergeseran orientasi materi pembelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 memunculkan sesuatu hal yang baru. Tentunya hal tersebut berimplikasi pada pengetahuan dan keterampilan setiap guru dalam proses pembelajarannya.
Keterbatasan referensi untuk mengembangkan materi-materi tersebut merupakan salah satu kendala yang dihadapi guru Bahasa Indonesia selama ini dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut secara benar dan komprehensif. Karena jika tertinggal, yang ditakutkan adalah peran pengajar menjadi tidak relevan bagi para siswa di sekolah.
Oleh karena realitas tersebut mendorong lahirnya buku ini. Buku 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA-MA/SMK ini merupakan buku yang dapat diharapkan menjadi referensi yang tepat bagi guru dalam proses pembelajarannya Bahasa Indonesia di kelas. Buku ini tidak hanya menyajikan seluruh teks yang dipelajari di SMA-MA/SMK, tetapi diintegrasikan dengan strategi pembelajarannya dikelas. Tentunya hal ini akan memudahkan guru dalam proses pembelajarannya.
2. JENIS-JENIS TEKS FUNGSI, STRUKTUR, DAN KAIDAH KEBAHASAAN UNTUK SMP/MTs
Buku Jenis-Jenis Teks Fungsi, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan untuk SMP/MTs ini dikaitkan dengan kompetensi Dasar (KD) dan jenis-jenis teks yang ada pada Kurikulum 2013 untuk SMP/MTs.
Berdasarkan sumber informasi yang digunakannya (faktual/imajinatif), jenis-jenis teks yang tersurat dalam Permendikbud No. 24 Tahun 2016, khususnya dalam pembelajaran SMP/MTs, dapat dikelompokkan ke dalam tipe teks fiksi dan nonfiksi. Hal itu tentunya memiliki kesejalanan dengan kegiatan berliterasi dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Kegiatan berliterasi ditujukan pada jenis bacaan yang bersifat fiksi dan nonfiksi.
Kedua jenis teks tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya yang lebih spesifik, yakni berdasarkan perbedaan fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaannya. Berdasarkan hal di atas, buku ini disusun untuk memudahkan peserta didik mempelajari mengenai jenis-jenis teks fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaannya.
3. Seri Pengayaan Pembelajaran Bahasa Indonesia: Laporan Hasil Observasi dan Laporan Percobaan
Kegiatan observasi atau pengamatan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering dilakukan seseorang. Kegiatan pengamatan yang dilakukan tidak semuanya bisa disebut observasi. Observasi harus dilakukan secara sengaja, runtut, sesuai dengan aspek-aspek tertentu, dan berdasarkan tujuan yang jelas.
Kegiatan percobaan atau eksperimen termasuk kegiatan ilmiah. Kegiatan percobaan sering diterapkan dan dikembangkan dalam pembelajaran IPA. Kegiatan pembelajaran dengan metode belajar percobaan ini tidak selalu dilakukan di laboratorium. Kegiatan percobaan dapat dilakukan di lingkungan alam sekitar.
Oleh karena itu, manfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Buku ini memaparkan seluk-beluk proposal, laporan hasil observasi, laporan hasil percobaan, hingga karya ilmiah. Dengan mempelajari buku ini, kamu diharapkan mampu menyusun sebuah karya ilmiah.
- 20 Contoh Kata Bermakna Ganda
- Cerita Fantasi Pendek
- Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
- Contoh Alur Cerita Pendek
- Contoh Cerita Inspiratif
- Contoh Kata Pengantar Karya Ilmiah
- Contoh Silogisme
- Contoh Teks Ulasan
- Contoh Kalimat Retoris
- Contoh Penggunaan Alur Mundur
- Contoh Teks Argumentasi
- Identitas Karya
- Kaidah Kebahasaan Teks Berita
- Kaidah Kebahasaan Teks Laoran Hasil Observasi
- Kalimat Majemuk
- Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat
- Kohesi dan Koherensi
- Majas Eufemisme
- Majas Perbandingan
- Perbedaan Topik dan Judul
- Pengertian Teks Observasi
- Perbedaan Hikayat dan Cerpen
- Struktur Teks Pidato Persuasif
- Teks Prosedur Sederhana
- Tujuan Teks Prosedur




