Psikologi

9 Contoh Sikap Optimis Beserta Pengertian dan Manfaat-Nya!

Contoh Sikap Optimis
Written by Sevilla Nouval

Contoh Sikap Optimis – Setiap orang sepertinya sudah mengetahui apa itu sikap optimis. Namun, supaya lebih mendalami tentang optimis, maka tidak ada salahnya kalau kita akan membahas lebih lanjut tentang sikap optimis. Jadi, tetap simak artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Optimis

Contoh Sikap Optimis

pixabay.com

Di dalam dunia ini pasti ada kalanya kita sebagai manusia pernah mengalami masa yang dimana kita pernah merasa sedang jatuh atau sakit. Pada masa yang seperti itu mungkin kita sudah berusaha dan berdoa semaksimal mungkin tetapi Allah SWT masih belum mengizinkan kita untuk bangkit.

Dengan memiliki sikap optimis, maka dapat menjadikan perilaku yang sulit untuk mudah diatasi dengan harapan positif tentang kesuksesan dan yakin terhadap masa depan positif. Mereka percaya diri betul bahwa hal baik akan terjadi. Sebaliknya, orang yang pesimis justru memprediksi akan terjadi hal di luar ekspektasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal.

Kita juga harus mempunyai sikap yang optimis untuk jalan keluar dan pasti yang terbaik dari Allah SWT. Dari keadaan tersebut, maka perlu adanya sikap yang optimis untuk hidup lebih baik.

Menjadi optimis terlihat seperti pilihan yang sulit dilakukan. Meskipun begitu, berperilaku optimis tetap harus dipertahankan karena studi menemukan orang dengan optimisme hidup lebih lama dibandingkan dengan mereka yang pesimis.

Orang yang selalu memiliki sikap yang optimis akan memandang segala sesuatu dari segi yang baik, dirinya memiliki kepercayaan diri penuh bahwa akan harapan dan akhir yang baik dari segala usaha yang telah mereka perjuangkan. Hal inilah yang menjadi salah satu sifat dari orang sukses.

Contoh sikap optimis adalah salah satu perbuatan yang positif. Anda yang memiliki sikap optimis cenderung memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik karena mereka senantiasa menanamkan stigma positif terhadap semua perkara yang mereka hadapi. Hal ini tentunya sangat berdampak pada kualitas hidup mereka.

Karakter Sikap optimis

Untuk mengenal lebih jauh tentang optimis, maka kita perlu mengenal karakter sikap optimis. Berikut ini beberapa karakter kunci yang dimiliki orang optimis adalah:

  1. Yakin hal baik akan terjadi di masa depan.
  2. Berharap situasi berjalan dengan cara terbaik.
  3. Saat menghadapi tantangan, yakin kelak akan sukses.
  4. Yakin masa depan cerah.
  5. Merasa tetap ada hikmah dari situasi buruk sekalipun.
  6. Tantangan atau halangan jadi peluang untuk belajar.
  7. Bersyukur pada hal-hal baik yang terjadi.
  8. Siap bertanggung jawab atas kesalahan.

Tidak hanya itu, seorang yang memiliki sikap optimis juga tidak akan gentar akan harapannya di masa depan hanya karena satu pengalaman buruk. Itulah sebabnya, orang-orang ini juga memiliki attitude yang positif baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Nah, dari beberapa karakteristik yang telah disebutkan di atas, apakah kamu salah satu karakter tersebut ada di dalam diri kamu?

Contoh Sikap Optimis

Manfaat Perilaku Optimis

Contoh Sikap Optimis

pixabay.com

Ternyata, sikap optimis ini memiliki beberapa manfaat. Berikut ini beberapa sikap optimis yang perlu kamu ketahui.

1. Kesehatan Mental

Studi terbaru menemukan korelasi terbalik antara optimisme dan gejala depresi dan juga antara optimisme dan ide bunuh diri. Dengan demikian, optimisme tampaknya memiliki peran penting dalam hubungan antara perasaan kehilangan harapan dan ide bunuh diri.

Selain itu, optimisme juga erat kaitannya dengan faktor disposisional yakni faktor internal pada diri seseorang yang berpengaruh pada sifat bawaan seseorang. Studi yang mempelajari hubungan antara ‘optimisme disposisional’ dan depresi pada korban bencana alam.

Hasilnya menunjukkan bahwa dibandingkan dengan optimisme, sikap pesimis memupuk sedikit harapan di masa depan dan lebih berisiko mengalami gangguan depresi dan kecemasan, dengan penurunan fungsi sosial dan kualitas hidup berikutnya.

2. Bisa Mendapatkan Pencapaian yang Lebih Baik

Psikolog Martin Seligman yang mencetuskan psikologi positif menemukan fakta bahwa klub olahraga optimis memiliki sinergi lebih positif dan performanya lebih baik. Tak hanya itu, perenang pesimis yang merasa kurang baik performanya justru lebih rentan tidak mencapai target pada sesi selanjutnya.

3. Kesehatan Fisik

Hubungan antara kesehatan fisik dan optimisme sama pentingnya dengan hubungan antara optimisme dan kesehatan mental yang dijelaskan di atas. Banyak penelitian yang menemukan bahwa optimisme berkaitan dengan kesejahteraan fisik yang lebih baik dibandingkan dengan pesimisme.

Selain itu, berbeda dengan optimisme, pesimisme berkaitan dengan keluhan somatik yang berlebihan. Dalam sebuah penelitian pada populasi subjek lanjut usia dari kedua jenis kelamin, berusia antara 65-85 tahun, Giltay, dkk mencatat bahwa optimisme disposisional mengarah pada lebih sedikit kemungkinan kematian pada umumnya dan kematian kardiovaskular pada khususnya.

Data ini telah dikonfirmasi dalam studi longitudinal berikutnya pada populasi laki-laki berusia antara 64-84 tahun di mana korelasi terbalik dilaporkan antara optimisme disposisional dan risiko kematian kardiovaskular.

4. Keberhasilan Coping

Lazarus dan Opton mendefinisikan coping (koping) sebagai mekanisme dan proses mental yang dilakukan oleh individu sebagai respon adaptif untuk mengurangi stres yang berasal dari situasi yang mengancam.

Studi awal Scheier, dkk menemukan bahwa hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan berbagai aspek kehidupan, seperti strategi koping yang berfokus pada masalah, mencari dukungan sosial dan penekanan aspek positif dari situasi stres.

Optimisme disposisional ditemukan berkorelasi positif dengan strategi koping yang bertujuan untuk menghilangkan, mengurangi atau mengelola faktor pemicu stres (stressor) dan berkorelasi negatif dengan mereka yang mengabaikan, menghindari atau menjauhkan diri dari stres dan emosi.

Selain itu, pilihan strategi koping terbukti konstan sepanjang waktu. Banyak penelitian telah mengkonfirmasi bahwa orang yang optimis cenderung lebih sering menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah dibandingkan dengan orang yang pesimis.

Ketika strategi ini tidak dapat diterapkan, orang yang optimis menggunakan strategi adaptif yang berfokus pada emosi, misalnya, penerimaan, humor, dan penilaian ulang situasi yang positif.

5. Meningkatkan Keuletan

Orang optimis tidak akan mudah menyerah, itulah mengapa mereka pada akhirnya bisa sukses. Meski ada tantangan, halangan, bahkan kemunduran, mereka akan terus bekerja mencapai target.

6. Memiliki Kualitas Hidup dan Tujuan yang Lebih Terarah

Kualitas hidup mengacu pada kondisi hidup individu (kesehatan, kesejahteraan materi, kondisi sosial) dan kepuasan keinginan pribadi, diukur pada skala nilai pribadi.

Dengan demikian, kita berhadapan dengan konstruksi multidimensi yang mengintegrasikan indikator objektif dan subjektif, berbagai konteks kehidupan dan nilai-nilai individu yang bervariasi.

Wrosch dan Scheier membuktikan dua variabel yang mampu mempengaruhi kualitas hidup, yaitu optimisme dan adaptasi tujuan. Keduanya sebenarnya memberikan peran mendasar dalam adaptasi pada keadaan kritis dalam kehidupan dan tujuan yang ingin dicapai.

Bahkan, terdapat bukti bahwa orang yang optimis menunjukkan kualitas hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tingkat optimismenya rendah atau bahkan pesimis.

Selain itu, telah ditunjukkan bahwa dengan adanya kondisi patologis yang parah, pasien yang optimis beradaptasi lebih baik terhadap situasi stres dengan dampak positif pada kualitas hidup mereka dibandingkan dengan pasien yang pesimis.

Misalnya, dalam sampel pasien yang menjalani prosedur bypass jantung, optimisme secara signifikan dan positif dapat mempengaruhi kualitas hidup dalam enam bulan setelah operasi. Pasien yang optimis ternyata menunjukkan perbaikan klinis yang lebih cepat selama masa rawat inap dan lebih cepat kembali ke rutinitas sehari-hari setelah keluar dari rumah sakit.

Selain itu, sudah ada banyak penelitian telah yang telah mengungkapkan bahwa pentingnya kualitas hidup dari kapasitas individu untuk beradaptasi dan memodifikasi tujuannya sendiri sesuai dengan situasi yang berbeda. Kita disarankan untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif psikologis dan fisik akibat tidak tercapainya tujuan (misalnya, menjadi sakit meskipun upaya terus-menerus untuk tetap sehat).

Kita perlu menerapkan cara-cara beradaptasi yang dimaksudkan untuk melepaskan diri dari tujuan yang tidak dapat direalisasikan dan memusatkan upaya sebagai gantinya pada tujuan yang lebih dapat dicapai.

Individu yang berhasil dalam hal ini menghadirkan kualitas hidup yang lebih baik dan kesehatan fisik yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memiliki kesulitan lebih besar dalam melepaskan tujuan mereka yang tidak dapat dicapai.

Selain itu, mereka yang lebih optimis terhadap masa depan maka akan lebih mudah dalam mengelola kesulitan lebih efisien serta mengidentifikasi tujuan baru dalam hidup.

Tips Melatih Sikap Optimis

Pola pikir dan sikap optimis adalah hal yang bisa dipelajari lewat restrukturisasi kognitif. Cara seperti ini bisa membantu diri sendiri dan juga orang lain untuk menjadi lebih optimistis dengan “menantang” pikiran negatif yang membuat diri merasa tak berdaya. Kemudian, pikiran ini diganti dengan pola pikir optimistis.

Proses restrukturisasi kognitif melibatkan tahapan seperti:

  1. Identifikasi situasi yang memicu munculnya pikiran negatif atau mood buruk
  2. Kenali bagaimana perasaan atau emosi saat itu
  3. Identifikasi apa saja pikiran negatif yang muncul sebagai respons terhadap situasi
  4. Lihat pada fakta, fokus pada fakta objektif lalu ganti pikiran negatif dengan yang realistis atau positif

Tidak hanya itu, dengan melakukan positive self-talk juga bisa menjadi cara untuk mengusir pikiran negatif dan menggantinya dengan yang optimis.

Contoh Sikap Optimis

Contoh Sikap Optimis

Contoh Sikap Optimis

pixabay.com

Berikut ini beberapa contoh sikap optimis yang perlu kamu ketahui.

1. Tidak Takut Untuk Mencoba Hal-Hal Yang Baru

Orang-orang yang optimis selalu tertarik dengan hal-hal dan dunia baru. Mereka suka mencari ilmu dan wawasan dari berbagai sumber baik dari suatu perkumpulan dan organisasi, hobi baru, internet dan kegiatan-kegiatan positif lainnya.

Hal seperti ini tentunya dapat memberikan mereka pengalaman yang cukup banyak sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bekal di masa depan.

2. Tidak Takut Dengan Kegagalan

Orang yang optimis selalu menanamkan stigma dan pikiran yang positif dalam setiap hal yang mereka kerjakan. Mereka percaya kegagalan itu pasti ada dan jika itu benar-benar terjadi maka Anda juga bisa melewatinya.

Setiap kegagalan yang terjadi pasti memiliki banyak hikmah dan ilmu baru yang bisa dipetik dan dijadikan pembelajaran agar dapat berusaha lebih baik lagi di masa yang akan datang.

3. Melihat Tantangan Sebagai Kesempatan

Pada umumnya, manusia lebih menyukai kondisi mapan, aman, dan ajeg, sehingga mereka akan sebisa mungkin menghindari tantangan. Sebab, tantangan tidak menjamin kepastian apapun. Banyak yang harus dipertaruhkan saat manusia memilih untuk menghadapi tantangan.

Namun, seseorang yang memiliki sikap optimis, justrus bertindak sebaliknya. Mereka akan berusaha untuk melihat tantangan sebagai suatu kesempatan yang belum tentu datang dua kali.

4. Cenderung Fokus Terhadap Solusi

Ketika seseorang yang optimis mengalami masalah terburuk sekalipun, mereka akan berusaha menghindari untuk terpuruk dan terus berlarut-larut dalam kesedihan.

Mereka cenderung fokus dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Mereka juga percaya bahwa setiap masalah yang ada harus dilewati dan akan selesai jika mereka mampu menghadapinya dengan baik. Oleh sebab itu, mereka yang bersikap optimis, akan lebih cepat menemukan jalan keluar dari suatu masalah dibandingkan dengan seseorang yang pesimis.

5. Selalu Berpikir Positif

Mereka yang memiliki sikap optimis akan senantiasa menanamkan pikiran yang positif juga penting dalam menjalani kehidupan dalam sehari-hari. Dengan adanya pikiran positif, maka segala sesuatu yang kita kerjakan akan terasa lebih baik dan memuaskan.

Anda juga harus melatih daya pikir bahwa setiap hal baik yang Anda lakukan nantinya akan selalu membawa Anda menuju gerbang kesuksesan.

6. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Kegagalan itu wajar dan Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas segala kegagalan yang terjadi. Anda harus membiasakan diri dan menanamkan pola pikir bahwa kesalahan yang Anda lakukan saat ini pasti bisa diperbaiki dan akan menjadi pembelajaran yang berarti di kemudian hari.

Jadikanlah kegagalan yang Anda dapatkan sekarang sebagai motivasi dan dorongan diri untuk dapat memperoleh hasil yang lebih baik dan maksimal. Dengan begitu, seseorang yang bersikap optimis akan lebih yakin dalam menjalani hidup.

7. Menjaga Suasana Hati

Seperti pada riset yang dilakukan sejumlah peneliti Universitas Boston, menjaga suasana hati merupakan salah satu kunci untuk menjaga optimisme. Ketika menghadapi peristiwa yang membuat stres, orang yang optimis enggan melabel kejadian itu sebagai sebuah permasalahan.

Mereka memilih untuk segera mengatasinya agar suasana hatinya tidak terpengaruh. Selain segera mengatasinya, orang yang optimis juga memilih untuk secepat mungkin melupakan peristiwa tersebut. Sebab, jika terus berlarut dalam pikiran, permasalahan yang dialami seseorang akan mengarah pada stres.

8. Mengambil Hal Baik Dalam Setiap Permasalahan

Dari pada terus larut dan meratapi nasib, orang yang optimis memilih untuk belajar dari setiap permasalahan. Mempelajari pengalaman di masa lalu dapat mencegah kita terjebak dalam kesalahan yang sama.

Selain itu, orang yang optimis juga selalu berusaha melihat hal baik dari setiap kesulitan yang ia alami. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang mereka miliki bahwa dibalik permasalahan akan selalu ada pelajaran yang bisa dipetik.

9. Bergaul Dengan Orang-Orang yang Beraura Positif

Jika Anda merasa orang-orang di sekitar Anda banyak yang memberikan aura negatif dan terkesan menghambat perkembangan dan proses usaha Anda, maka mungkin ini adalah saatnya untuk Anda beralih dan pergi mencari suasana baru yang lebih positif untuk kinerja Anda. Carilah teman yang mampu memberikan dorongan dan aura positif yang bisa mendukung segala kegiatan Anda.

Contoh Sikap Optimis

Demikian pembahasan tentang pengertian optimis, hingga contoh sikap optimis. Semoga semua pembahasan di atas terkait Contoh Sikap Optimis memudahkan kamu dalam bersikap optimis. Jika ingin mencari buku tentang optimis, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Baca juga terkait Contoh Sikap Optimis:

  1. Pengertian Optimis, Ciri-Ciri, dan 5 Manfaatnya 
  2. Contoh Perilaku Optimis dan Cara Membangunnya 
  3. Pengertian Optimis yang Penting untuk Kamu Pahami! 
  4. Memahami Sikap Percaya Diri dan Berbagai Contoh Sikap Percaya Diri 
  5. Pengertian Rendah Diri dan Cara Mengatasinya 

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla