Uncategorized

Contoh dan Manfaat Keanekaragaman Hayati

manfaat keanekaragaman hayati
Written by Nandy

Manfaat Keanekaragaman Hayati – Pastinya kamu sudah tahu bahwa planet bumi yang kita tinggali saat ini memiliki banyak sekali makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan masih banyak lagi Setiap makhluk hidup sudah memiliki habitat, ukuran, dan kebutuhannya masing-masing. Oleh karena itu, setiap makhluk hidup akan membentuk suatu ekosistem.

Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di suatu ekosistem bisa disebut dengan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati di bumi berfungsi sebagai pengukur kesehatan di suatu ekosistem. Ekosistem yang sehat membuat keanekaragaman hayati menjadi sehat juga.

Grameds, apakah kamu sudah tahu apa itu keanekaragaman hayati? Tunggu apalagi, mari simak penjelasan keanekaragaman hayati di bawah ini.

Pengertian Keanekaragaman Hayati

Sudah bukan hal yang asing lagi kalau di dunia ini tidak ada individu yang memiliki ciri-ciri yang benar-benar sama. Oleh karena itu, setiap ciri-ciri makhluk hidup menandakan bahwa masih ada keanekaragaman hayati di wilayah tersebut. Hidupnya keanekaragaman hayati di suatu wilayah sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup manusia.

Untuk mengenal lebih dalam tentang keanekaragaman hayati, maka kita perlu tahu pengertian dari keanekaragaman hayati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keanekaragaman hayati memiliki arti yaitu keseluruhan keanekaragaman makhluk yang diperlihatkan suatu daerah mulai dari keanekaragaman genetika, jenis, dan ekosistemnya.

Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautam, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.

Jika diartikan secara umum, keanekaragaman hayati adalah suatu istilah yang biasanya digunakan untuk memberitahukan tentang seluruh makhluk hidup yang membentuk ekosistem di dalam wilayah tertentu. Intinya, keanekaragaman hayati dapat dikatakan sebagai semua jenis perbedaan yang ada pada setiap makhluk hidup di planet bumi.

Biodiversitas bisa dikatakan sebagai sebutan lain dari keanekaragaman hayati. Dalam bahasa Inggris, Biodiversitas diambil dari kata biodiversity. Biodiversitas ini bisa menjadi tolok ukur dari kesehatan bumi. Dengan kata lain, semakin sedikit keanekaragam hayati di suatu wilayah menandakan bahwa kesehatan pada bagian wilayah tersebut sangat tidak baik. Kesehatan yang tidak baik bisa terjadi karena faktor alam faktor manusia.

Siapa pencetus istilah keanekaragaman hayati? Istilah keanekaragaman hayati pertama kali dicetuskan oleh Raymond F pada tahun 1968. Dasmann. Beliau adalah seorang ilmuwan satwa liar dan pelestari lingkungan. Namun, baru pada tahun 1980 para ilmuwan sepakat untuk menggunakan istilah “keanekaragaman hayati”.

Keanekaragaman hayati sebaiknya para orang tua sudah memperkenalkan keanekaragaman hayati kepada anak-anaknya sejak usia dini. Orang tua bisa mengajarkan dan memperkenalkan keanekaragam hayati melalui sebuah buku yang mudah dipahami, seperti buku Aku Ingin Tahu Sains 19 – Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati).

Beli Buku di Gramedia

Buku sangat cocok untuk para orang tua karena materi-materinya sangat mudah dipahami sehingga orang tua akan mudah menjelaskan apa itu keanekaragaman hayati. Selain itu, buku ini juga memberikan contoh-contoh keanekaragaman hayati. Grameds, untuk membeli buku ini caranya sangat mudah, tinggal klik tombol “beli buku” saja, buku akan sampai di tempat tujuan.

Baca juga : Pengertian Keanekaragaman Hayati

Contoh Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Tingkatannya

Keanekaragaman hayati dibagi menjadi tingkatan, yaitu tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem. Simak penjelasan tingkatan keanekaragaman hayati di bawah ini.

1. Contoh Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen atau Genetik

Keanekaragaman hayati pada tingkat gen atau genetik dapat terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Setiap gen yang ada di planet bumi hanya dimiliki oleh satu makhluk hidup atau satu individu saja. Gen adalah kromosom yang ada di dalam tubuh makhluk hidup yang bisa membentuk suatu ciri atau sifat makhluk hidup.

Gen yang ada pada setiap makhluk hidup di dunia pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Biasanya gen berasal dari orang tua yang diturunkan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, tidak ada individu yang memiliki gen yang sama. Bahkan sekalipun individu satu dengan individu lainnya memiliki gen yang sama, tetapi susunan dari gen  tersebut tidak sama.

Mengapa bisa terjadi keanekaragaman gen? Keanekaragaman gen disebabkan karena adanya perkawinan yang terjadi antara dua makhluk hidup dengan jenis yang sama. Kedua induk atau orang tua akan menghasilkan susunan gen yang berbeda dari makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya. Maka dari itu terciptalah keanekaragaman gen atau genetik.

Keanekaragaman gen bisa terjadi secara alami atau buatan. Keanekaragaman gen yang terjadi secara alami disebabkan karena makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya. Sementara itu, keanekaragaman gen yang terjadi secara buatan disebabkan karena adanya perkawinan silang atau hibridisasi.

Pada dasarnya, gen atau genetik akan mampu beradaptasi dengan lingkungannya supaya makhluk hidup tersebut dapat bertahan hidup. Selain itu, makhluk hidup akan memiliki ciri atau sifat makhluk hidup akan berbeda juga. Untuk lebih jelasnya, artikel akan memberikan gambaran berupa dua individu yang hidup di lingkungan yang berbeda dan memiliki bagian gen yang sama bisa saja menghasilkan ciri dan sifat yang berbeda. Begitu pun dengan dua individu yang hidup di lingkungan yang sama dan bagian gennya berbeda bisa saja menghasilkan ciri atau sifat yang sama.

Dengan demikian keanekaragaman gen bisa menghasilkan variasi-variasi baru antar individu. Susunan gen yang terdapat pada makhluk hidup sangatlah banyak sehingga tidak ada individu yang memiliki susunan gen yang sama persis. Bahkan, gen yang dimiliki saudara kembar tidak sama. Singkatnya, gen bisa membentuk suatu keanekaragaman hayati.

Pada tingkatan keaenekaragaman hayati tingkat gen terdapat beberapa contoh yang bisa kamu ketahui.

1. Pada Tumbuhan

a. Padi (Oryza Sativa)

Pada gen padi ini terdapat beberapa varietas, seperti padi ciherang padi rojolele, padi ciliwung, dan lain-lain. Jika dilihat dari sisi berasnya, varietas padi mempunyai rasa, bentuk, dan tekstur beras yang berbeda-beda.

b. Mangga (Mangifera Indica

Pada gen mangga terdapat beberapa varietas, seperti mangga indramayu, mangga manalagi, mangga arumanis, dan lain-lain. Dari sisi buahnya, varietas mangga memiliki rasa dan bentuk yang berbeda-beda.

c. Durian (Durio Zibethinus)

Pada gen durian terdapat beberapa varietas, seperti durian petruk, durian monthong, durian bawor, dan lain-lain. Jika kita lihat dari sisi buahnya, varietas buah durian memiliki rasa dan bentuknya masing-masing.

2. Pada Hewan

a. Kucing (Felis Catus)

Kucing memiliki beberapa jenis, yaitu kucing persia, kucing anggora, kucing savannah, kucing siberia, dan masih banyak lagi.

b. Ayam (Gallus Gallus Domesticus)

Gen ayam mempunyai beberapa jenis, seperti ayam bangkok, ayam kate, ayam kampung, ayam cemani, dan lain-lain.

c. Anjing (Canis Familiaris)

Ada banyak jenis anjing, yaitu anjing bulldog, anjing husky siberia, anjing pudel, anjing greyhound, dan masih banyak lagi.

3. Pada Manusia

Keanekaragaman pada manusia dapat kita lihat melalui ukuran tubuh, warna mata, warna kulit, dan bentuk rambut. Ukuran tubuh berupa besar, sedang, dan kecil yang dimiliki oleh seseorang. Warna kulit mata biasanya ada tiga warna, yaitu warna biru, hitam, dan cokelat. Manusia pada umumnya memiliki warna kulit sawo matang, hitam, putih, dan kuning. Rambut pada manusia biasanya berbentuk ikal, lurus, dan keriting.

2. Contoh Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis atau Spesies

Keanekaragaman jenis atau spesies bisa dikatakan sebagai keanekaragaman populasi makhluk hidup yang terjadi di suatu wilayah atau ekosistem tertentu. Dengan adanya keanekaragaman hayati tingkat jenis atau spesies menandakan bahwa suatu makhluk hidup masih dalam satu famili yang sama.

Keanekaragaman tingkat jenis atau spesies akan mudah untuk dipahami bila dibandingkan dengan keanekaragaman tingkat gen. Pada umumnya, keanekaragaman hayati tingkat jenis atau spesies sering digunakan untuk menunjukkan bahwa ada berbagai macam makhluk hidup yang dapat dipisahkan menjadi hewan,  tumbuhan, dan mikroba.

Spesies makhluk yang ada di bumi sangatlah banyak, tetapi apakah kamu tahu asal-usul adanya spesies? Kamu bisa mencari tahunya melalui buku tentang spesies yang sangat mudah dipahami. Buku itu berjudul Asal-Usul Spesies – On The Origin of Species dan ditulis oleh Michael Keller.

Dengan membaca buku ini, kamu akan tahu asal-usul spesies yang ada di bumi. Selain itu, buku ini akan memberikan sebuah penjelasan apakah manusia merupakan keturunan dari hewan kera atau tidak. Grameds, tunggu apalagi segera beli buku ini dengan cara klik tombol “beli buku”.

Contoh Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis atau Spesies

1. Pada Tumbuhan

a. Terong-terongan 

Dalam keluarga terong-terongan (Solanaceae) terdapat keanekaragaman hayati tingkat spesies, seperti tanaman cabai, tanaman leunca, tanaman semangka, tanaman tomat, dan sejenisnya. Meskipun tanaman-tanaman tersebut masih dalam satu keluarga, tetapi rasa, tekstur, dan bentuknya berbeda-beda.

b. Jahe-jahean

Dalam keluarga jahe-jahean (Zingiberaceae) terdapat keanekaragaman hayati tingkat spesies, seperti tanaman kunyit, tanaman jahe, tanaman kencur, tanaman lengkuas, tanaman temulawak, dan sejenisnya. Tanaman-tanaman yang termasuk ke dalam keluarga ini biasaya digunakan sebagai penambah imun tubuh secara alami.

2. Pada Hewan

a. Kucing

Dalam keluarga kucing-kucingan (Felidae) terdapat keanekaragaman hayati tingkat spesies, seperti kucing, harimau, citah, dan singa. Hewan-hewan yang termasuk keluarga Felidae bentuk tubuhnya berbeda, tetapi secara fisiologis hewan-hewan tersebut memiliki banyak kesamaan.

3. Contoh Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Terbentuknya ekosistem pada suatu wilayah terjadi karena adanya kelompok makhluk hidup yang beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup. Setiap kelompok makhluk hidup yang ada pada suatu ekosistem akan saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, makhluk hidup dengan lingkungan abiotik akan saling memengaruhi juga. Adapun lingkungan abiotik yang dimaksud, seperti suhu, air, cahaya, tanah, kelembapan, matahari, dan mineral.

Di planet bumi terdapat dua macam ekosistem, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi karena disebabkan adanya faktor-faktor alam. Ekosistem alami sendiri meliputi ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem laut, ekosistem padang pasir, ekosistem terumbu karang, dan sejenisnya.

Sementara itu, ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan atau dibuat oleh manusia. Ekosistem buatan meliputi ekosistem sawah, ekosistem kebun, dan ekosistem ladang. Hal yang perlu digarisbawahi dalam ekosistem buatan adalah keanekaragaman spesies pada ekosistem buatan lebih sedikit bila dibandingkan ekosistem alami.

Pada dasarnya, di dalam lingkungan hidup terdapat suatu komponen yang dapat menjaga kestabilan lingkungan tersebut. Komponen tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.

Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari berbagai macam makhluk hidup, seperti makhluk hidup bersel satu (uniseluler) hingga komponen makhluk hidup yang bersel banyak (multiseluler). Makhluk hidup bersel banyak dapat kita lihat secara langsung. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk tidak hidup, seperti faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi cahaya, batuan, air, iklim, kelembapan, dan tanah. Sementara itu, faktor kimia meliputi kadar garam (salinitas), kandungan mineral, dan tingkat keasaman. Dengan demikian, komponen biotik dan abiotik dapat dikatakan sebagai komponen yang sangat beragam.

Pada suatu ekosistem, komponen biotik yang satu dengan lainnya harus saling berinteraksi. Di samping itu, komponen biotik dan komponen abiotik harus saling berinteraksi juga. Jika komponen biotik dan komponen abiotik tidak saling berinteraksi, maka organisme di suatu ekosistem tidak bisa tumbuh. Perbedaan pada komponen biotik dan komponen abiotik memunculkan ekosistem yang berbeda juga.

Contoh-Contoh Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

1. Ekosistem Hujan Tropis

Ekosistem hujan tropis menjadi contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem yang paling tinggi karena banyak sekali flora dan fauna yang hidup di dalam hutan hujan tropis. Banyaknya flora dan fauna di hutan hujan tropis disebabkan karena curah hujan yang tinggi. Hutan hujan tropis terletak di daerah yang memiliki iklim tropis.

2. Ekosistem Padang Rumput

Seperti dengan namanya, maka ekosistem pada rumput memiliki banyak sekali rerumputan. Banyaknya rerumputan yang tumbuh pada ekosistem ini membuat para hewan mamalia pemakan tumbuhan datang ke padang rumput untuk mencari makan. Namun, di sisi lain, kehadiran hewan herbivora mengundang hewan-hewan karnivora. Biasanya ekosistem padang rumput berada di daerah beriklim kering.

3. Ekosistem Padang Pasir

Ekosistem padang pasir biasanya dikenal dengan ekosistem gurun. Suhu pada ekosistem ini sangatlah tinggi atau panas dan kondisi anginnya sangat kencang. Oleh karena itu, keanekaragaman hayati pada ekosistem gurun sangatlah sedikit. Tumbuhan yang mampu bertahan hidup di ekosistem ini biasanya tumbuhan berduri, seperti kaktus. Sedangkan hewan yang hidup di ekosistem ini biasanya reptilia dan mamalia kecil.

4. Ekosistem Laut

Pada ekosistem laut, kadar keasinan air laut sangatlah tinggi sehingga air laut rasanya asin. Rata-rata kadar garam air laut berkisar 35 ppm (part per million). Pada wilayah yang dari khatulistiwa, kadar garamnya lebih rendah dibandingkan dengan wilayah khatulistiwa.

Grameds, ingin tahu lebih banyak tentang ekosistem air laut? Nggak usah bingung karena ada buku tentang ekosistem air laut yang mudah untuk dimengerti. Buku itu berjudul Bioekologi Ekosistem Laut dan Estuaria.

Beli Buku di Gramedia

Di dalam buku ini, kamu bisa mendapatkan banyak informasi seputar ekosistem laut dan ekosistem estuaria. Lebih menarinya lagi, buku ini juga memberikan informasi tentang biota-biota laut dan biota-biota estuaria yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap kedua ekosistem tersebut. Grameds, bisa membeli bukunya hanya dengan klik tombol “beli buku”.

Manfaat Keanekaragaman Hayati

Tidak bisa dipungkiri bahwa keanekaragaman hayati yang ada di bumi memberikan banyak sekali manfaat. Untuk lebih jelasnya manfaat-manfaat itu dibagi menjadi empat.

1. Bidang Ekologi

Manfaat dari keanekaragaman hayati pada bidang ekologi berupa paru-paru dunia dan menjaga kestabilan iklim. Paru-paru dunia dapat diartikan sebagai sumber oksigen yang ada di bumi yang di mana sumber oksigen tersebut sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.

2. Bidang Pangan dan Sandang

Sudah bukan hal asing lagi kalau manusia flora dan fauna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang kita tahu protein hewani berasal dari hewan yang ada di daratan atau di perairan. Sedangkan bahan utama pembuatan pakaian berasal dari tumbuh-tumbuhan.

3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Sudah banyak sekali para ilmuwan yang meneliti tentang flora dan fauna yang ada di bumi. Maka dari itu, keanekaragaman hayati sangat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Bidang Farmasi

Keanekaragaman hayati dapat digunakan untuk bahan obat-obatan. Bahkan ilmu tentang tumbuhan yang bisa dijadikan obat sudah ada sejak lama. Selain itu, hewan-hewan yang ada di bumi bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan obat juga.

Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati di bumi harus kita jaga supaya tidak mengalami kepunahan. Simak cara-cara melestarikan keanekaragaman hayati sebagai berikut.

Pada Tumbuhan

1. Melakukan Pengendalian Hama

2. Melakukan reboisasi atau menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan yang baru

3. Melakukan penebangan pohon yang sudah tua

4. Melakukan pencegahan terhadap kebakaran hutan

5. Melindungi ekosistem hutan

Pada Hewan

1. Membangun tempat perlindungan hewan

2. Mengenali karakter-karakter pada setiap hewan

3. Tidak merusak habitat hewan

Baca juga artikel terkait “Manfaat Keanekaragaman Hayati” :

Kesimpulan

Keanekaragaman hayati yang ada di bumi sangat banyak sehingga ekosistem yang terbentuk sangat banyak juga. Maka dari itu, untuk memudahkannya, ekosistem dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, tingkat spesies, dan tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati harus kita jaga supaya tidak terjadi kepunahan flora dan fauna. Adanya kepunahan flora dan fauna akan merusak suatu ekosistem.

button rahmadPenulis: Restu Nasik Kamaluddin

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya