IPA Kewirausahaan

Ciri-Ciri Jamur Hingga Cara  Budidayanya

Written by Nandy

Ciri-ciri jamur – Siapa yang tidak tahu jamur? Jamur memiliki berbagai macam jenisnya, mulai dari yang beracun sampai jamur yang biasanya dimakan atau dibudidayakan. Tahukah Grameds, bahwa jamur bukan jenis tumbuhan, tetapi organisme eukariotik yang termasuk kedalam kingdom fungi. Terdapat beberapa perbedaan dari ciri-ciri jamur dan tumbuhan biasanya.

Nah, salah satu perbedaan jamur dan tumbuhan yang paling menonjol adalah klorofil yang tidak akan ditemukan pada jamur, jadi jamur tidak bisa menghasilkan makananya sendiri. Klorofil pada tumbuhan merupakan zat hijau yang memiliki peran dalam melakukan fotosintesis yang bermanfaat supaya bisa mendapatkan makananya dengan sendiri.

Selain itu, jamur juga menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dengan cara mengeluarkan zat supaya terjadinya penguraian. Hasil dari penguraian tadi berupa sari-sari yang memang telah siap untuk diserap jamur oleh jamur sebagai makanannya.

Biar Grameds semakin paham dengan apa itu jamur, yuk langsung simak pembahasan ciri-ciri jamur hingga budidayanya dalam ulasan ini, ya.

Ciri-Ciri Jamur

pixabay.com/stevepb

Berikut ini beberapa ciri-ciri jamur yang bisa dibedakan dengan tumbuhan secara umum, yaitu:

  1. Bisa memproduksi spora.
  2. Struktur dari tubuh jamur yang mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan mannan yang berfilamen dalam dinding sel.
  3. Jamur yang berkembang biak secara generatif (konjugasi) dan aseksual lewat pembelahan, pembentukan kuncup, dan pembentukan spora aseksual.
  4. Jamur memiliki susunan benang halus atau hifa yang terdiri dari sel-sel pertumbuhan spora. Kumpulan dari hifa yang disebut miselium yang dapat berupa tunggal ataupun bercabang.
  5. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur tidak bisa berfotosintesis.
  6. Komposisi pada dinding sel jamur tentunya berbeda dengan jenis tumbuhan.
  7. Jamur tidak memiliki sistem vaskuler atau pembuluh angkut seperti hanya yang ada pada tumbuhan.
  8. Memiliki multiseluler atau banyak sel, akan tetapi terdapat pula jamur yang uniseluler.
  9. Makhluk heterotrof yaitu sebagai saprofit, parasit, dan hidup bersimbiosis dengan organisme lain.
  10. Jamur dapat bertahan hidup di tempat yang lembab dan kurang cahaya.

Manfaat Jamur

Setiap organisme tentu memiliki manfaat serta perannya dalam kehidupan. Jamur juga dapat diolah menjadi makanan, obat, serta dekomposer. Olahan makanan dari jamur tentunya sudah tidak usah diragukan lagi, berbagai macam jenis jamur yang tentunya sangat lezat untuk dijadikan sebagai olahan makanan.

Lalu, sudah tahu manfaat dari jamur itu sendiri? Berikut ini beberapa manfaat jamur yang perlu kalian ketahui.

  • Jamur Untuk Makanan

Jamur memiliki berbagai jenis yang bisa dinikmati sebagai olahan makanan yang lezat. Contoh jamur yang sering diolah sebagai makanan yaitu jamur enoki, jamur tiram, jamur kuping, jamur kancing, dan jamur lainnya.

Jamur juga bisa mengubah menjadi olahan makan lainnya, seperti haknya tape yang merupakan hasil fermentasi dari singkong dengan jamur mucor javanicus. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati ya, karena tidak semua jamur boleh untuk dimakan. Terdapat jenis jamur yang juga beracun.

Masih bingung mencari resep masakan dengan bahan dasar jamur? Tenang, kreasi jamur sebagai makanan dengan membaca buku Lezatnya Kreasi Masakan JAMUR.

  • Jamur Untuk Obat

Siapa sangka, selain untuk diolah menjadi makanan, jamur juga bisa menjadi obat misalnya saja sebagai antibiotik penisilin yaitu hasil dari jamur Penicillium chrysogenum. Fungsi dari penisilin yaitu dapat dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang terdapat di dalam tubuh.

  • Jamur Sebagai Dekomposer

Jamur dapat sebagai dekomposer yang menjadi organisme pengurai bahan organik melalui sisa organisme yang telah mati. Misalnya dari daun kering, bangkai hewan, bahkan sampai kotoran hewan.

Klasifikasi Jamur dan Ciri-cirinya

Kingdom Fungi atau jamur yang diklasifikasikan menjadi empat filum, yaitu zygomycota, ascomycota, basidiomycota, serta deuteromycota. Nah, berikut ini penjelasannya:

  • Zygomycota

Zygomycota merupakan jamur yang mempunyai spora pada dindingnya yang tebal. Selain itu, terdapat ciri-ciri pada jamur zygomycota, yaitu:

  • Tidak adanya sekat pada hifanya sehingga menyebabkan adanya beberapa inti atau senositik.
  • Bisa bereproduksi seksual dengan cara membentuk zigospora serta bereproduksi aseksual dengan cara membentuk sporangiospora, dan pada bagian tubuhnya yang membentuk rhizoid.

Contoh dari jamur zygomycota yaitu Rhizopus stolonifer yang telah tumbuh pada roti dan Rhizopus oryzae yang telah tumbuh menjadi jamur tempe.

  • Ascomycota

Pada jamur ini memiliki kelompok fungi yang memiliki hifa bersekat, tiap sel hifanya tersebut hanya terdapat inti satu. Pada dinding selnya yang tersusun atas zat kitin. Ascomycota memiliki keunikan pada alat pembentuk spora yang disebut dengan askus.

Jamur ini juga dapat berkembang biak secara seksual dengan cara membentuk askospora serta aseksual dengan cara membentuk konidiospora. Contohnya dari jamur ascomycota yaitu Saccharomyces cerevisiae atau fermentasi pada alkohol dan Aspergillus flavus atau penghasil racun aflatoksin.

  • Basidiomycota

Jamur basidiomycota memiliki hifa yang bersekat, sehingga pada setiap sel hifanya hanya terdapat satu inti saja. Pada umumnya, jamur basidiomycota akan bereproduksi seksual dengan cara membentuk basidiospora yang terletak pada permukaan basidium.

Akan tetapi, jamur basidiomycota juga dapat bereproduksi seksual dengan cara membentuk konidia, oidium, ataupun klamidospora. Contoh dari jamur ini adalah volvariella volvacea atau disebut jamur merang serta Auricularia polytricha atau dikenal dengan jamur kuping.

  • Deuteromycota

Jamur deuteromycota akan berkembang biak aseksual karena tidak diketahui akan memiliki atau belum mengetahui mengenai reproduksi seksualnya dengan cara membentuk konidia.

Jamur Deuteromycota yang juga disebut sebagai Fungi imperfecti, artinya fungi yang tidak sempurna karena memiliki reproduksi seksual yang belum diketahui.

Jamur Deuteromycota ini yang memiliki hifa bersekat dan dapat hidup secara saprofit serta menjadi parasit pada tempat yang lembab. Contoh dari jamur deuteromycota adalah Hyphomycetes.

Budidaya Jamur

Pixabay/zhangliams

Membudidaya jamur memang sedikit susah-susah gampang, tetapi jamur bisa menjadi sumber penghasilan yang besar apabila Anda tepat. Tertarik untuk membudidayakan jamur?

  • Jamur Tiram

Jamur tiram sangat populer di Indonesia. Jamur tiram menjadi makanan yang menyehatkan karena mengandung kalori yang rendah serta hampir tidak memiliki lemak. Jamur tiram mengandung vitamin D dan B12 yang sangat cocok untuk dikonsumsi sehari-hari.

Terdapat ciri khas pada jamur tiram yang memiliki bentuk lebar seperti halnya cangkang tiram, warnanya yang putih, serta apabila tumbuh akan bergerombol layaknya payung. Budidaya jamur tiram bisa menjadi solusi dalam menghasilkan cuan. Berikut ini cara dalam budidaya jamur tiram yang perlu diperhatikan:

  • Siapkan Kumbung

Pertama, siapkan rumah jamur atau kumbung yang berguna dalam merawat baglog serta menumbuhkan jamur. Kumbung merupakan bangunan atau ruangan yang telah diisi dengan rak-rak guna meletakkan baglog tadi atau dengan media tanam guna meletakkan bibit jamur tiram.

Baglog harus memiliki kemampuan dalam menjaga suhu serta kelembaban jamur. Kumbung biasanya dapat dibuat menggunakan kayu dan bambu. Dinding kumbung dapat dibuat dari bahan papan. Sedangkan pada atapnya bisa menggunakan genteng. Nah, untuk lantainya sendiri tetap tanah supaya air yang digunakan untuk menyiram dapat meresap.

Dari dalam kumbung bisa dilengkapi rak seperti kisi-kisi yang dibuat dengan bertingkat. Rak ini memiliki fungsi untuk menyusun baglog.  Rangka rak juga dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu. Sedangkan pada posisi rak yang diletakkan secara berjajar antara rak satu dengan yang lain yang dipisahkan dengan lorong sebagai perawatannya.

Untuk ukuran kumbung sendiri dianjurkan tidak kurang dari 40 cm. Rak ini bisa saja hanya dibuat 2 sampai 3 tingkat saja. Lebar rak sekitar 40 cm dengan panjang setiap ruas raknya hanya 1 meter.

Sedangkan pada setiap ruas rak besarnya yang mampu untuk menyimpan 70 sampai 80 baglog. Banyaknya rak tentu disesuaikan pada jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

Selanjutnya dalam menyiapkan baglog yang bahan utamanya yaitu serbuk gergaji. Pertama, baglog dibungkus plastik dengan bentuk silinder, satu ujungnya yang diberi lubang. Nah, dari lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh keluar.

Terdapat dua cara dalam menyusun baglog di dalam rak, yaitu bisa meletakkan baglog secara vertikal maupun horizontal.

Apabila Anda meletakkan secara vertikal dimana pada lubang baglog akan menghadap ke atas. Sedangkan apabila menggunakan cara horizontal, maka lubang baglog akan menghadap ke samping.

Selain itu, jamur akan menjadi lebih aman dari siraman air. Apabila Anda ingin memanen dengan cara yang mudah, maka disarankan menggunakan cara horizontal. Tetapi, dalam penyusunan horizontal justru akan lebih banyak memakan ruang.

Diamkan Selama 5 hari

Sebelum Anda menyusun baglog, maka pertama bukalah cincin dan kertas bagian penutup baglog. Diamkan dahulu sekitar lima hari. Apabila lantainya terbuat dari tanah, maka dapat melakukan penyiraman dalam menambah kelembaban.

  • Potong Bagian Ujungnya

Setelah itu, potong bagian ujungnya supaya memberikan ruang tumbuh lebih lebar. Anda dapat membiarkan dalam waktu tiga hari dan siram hanya pada bagian lantai saja.

  • Lakukan Penyiraman

Anda dapat melakukan penyiraman dengan menggunakan sprayer. Sebaiknya penyiraman membentuk kabut, melainkan bukan tetesan-tetesan air.

  • Proses Pengabutan

Semakin sempurna dalam pengabutan, maka mendapatkan hasil yang baik. Anda dapat menyiram sekitar 2 sampai 3 kali dalam sehari, hal ini tergantung pada suhu serta kelembaban kumbung. Anda juga perlu dalam menjaga suhu yaitu dalam kisaran 16 sampai 24°C.

Nah, selanjutnya adalah hal yang ditunggu-tunggu, yaitu waktu memanen jamur tiram. Apabila pada baglog yang digunakan memiliki permukaan yang telah tertutup dengan sempurna miselium, maka biasanya hanya waktu 1 sampai 2 minggu saja sejak awal pembukaan tutup baglog.

Jamur tiram akan tumbuh tentunya sudah dapat dipanen loh, Gramrds! Baglog jamur ini dapat dipanen sekitar 5 sampai 8 kali jika memang dalam perawatannya baik.

Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg, maka dapat menghasilkan jamur sebanyak 0,7 sampai 0,8 kg. Setelah itu, baglog dapat dibuang atau dapat dimanfaatkan sebagai bahan kompos.

Panen seperti ini dapat dilakukan saat jamur sudah mekar dan membesar. Tepatnya jika pada ujung-ujungnya sudah meruncing. Akan tetapi, jika pada tudungnya belum pecah dan memiliki warna putih bersih.

Yuk budidaya jamur tiram, Grameds bisa mendapatkan lebih banyak informasi dengan membaca buku UNTUNG BESAR BUDI DAYA JAMUR TIRAM dan TIRAM – Menabur Jamur Menuai Rupiah

  • Jamur Enoki

Selanjutnya adalah jamur enoki, jamur satu ini sempat menggemparkan karena dipercaya memiliki efek yang buruk. Padahal, pada setiap 100 gram jamur enoki memiliki karbohidrat, kalium, energi, vitamin D, fosfor, folat, niacin, bahkan sampai.

Jamur enoki juga bisa menghasilkan cuan loh, Grameds! Nah, berikut ini bahan serta cara budidayakan jamur enoki:

Bahan-bahan:

  • Kumbung jamur yang berguna sebagai ruang pertumbuhan jamur enoki.
  • Ruang tanam dengan kondisi yang steril.
  • Rak atau tempat guna tempat bibit jamur.
  • Media tanam untuk jamur, seperti bekatul, kapur dolomit, serbuk gergaji, pupuk urea, dan jerami
  • Bibit F2 jamur enoki
  • Botol kaca yang tahan panas
  • Alat sterilisasi
  • Pinset
  • Lampu spiritus
  • Kertas pH
  • Alkohol 70 persen

Selanjutnya adalah media tanam. Cara satu ini tidak jauh berbeda dengan jamur biasanya. Tetapi, Anda perlu mengecek kondisinya terlebih dahulu:

  • Ruangan dengan suhu 15°C
  • Kelembaban pada media tanam 70%
  • pH media tanam yang normal (6,5)
  • Sirkulasi udara dalam ruang tanam yang baik.

Selanjutnya adalah proses inokulasi jamur enoki yang merupakan tahap pemindahan mikroorganisme dari tempat asal ke media lainnya.

Dalam hal ini, Anda perlu untuk memindahkan bibit jamur ke dalam media tanam yang telah dibuat.

  • Siapkan bahan-bahannya, yaitu spatula, lampu spiritus, pinset, bibit F2 jamur enoki, dan alkohol 70%.
  • Nah, sebelum dilakukan inokulasi, maka sterilkan pakaian terlebih dahulu serta lengan dengan cara menyemprotkan alkohol 70% tadi.
  • Apabila telah steril, maka bisa ke ruang penanaman dengan menyalakan spiritus dan panaskan pinset.
  • Buka plastik pembungkusnya pada media tanam, dan bakar mulut botolnya.
  • Panaskan spatula dan ambil bibit F2 jamur enoki dengan spatula yang telah panas.
  • Kemudian, masukkan ke dalam media tanam serta pastikan jika bibit telah tersebar secara merata.
  • Tutup kembali media tanam dengan kapas serta letakkan kembali ke dalam rak.
  • Biarkan berada di ruang penyimpanan yang tertutup serta tidak bisa terkena cahaya matahari supaya dapat menjaga kesterilannya.
  • Jangan siram media tanam tadi selama 3 hari.

Pada proses penyiraman dapat mulai saat miselium telah tumbuh. Pada penyiraman ini bisa dilakukan sehari sekali di pagi atau sore hari.

Untuk frekuensi penyiraman dapat ditambah apabila kondisi cuaca cukup panas. Tetapi, jangan siram secara langsung ya, siram di atapnya atau di lantai ruang penanaman.

Proses terakhir yakni pemindahan ke kumbung yang dilakukan saat miselium jamur telah memenuhi 3/4 botol media tanam. Selanjutnya, pindahkan botol ke kumbung dan ambilah kapas sebagai penutup botol.

Lakukan kembali penyiraman dengan rutin supaya kelembapan kumbung terjaga sekitar 80 sampai 85%. Selain itu, jaga suhu kumbung supaya tetap berada di 20 sampai 30°C.

Nah, inilah yang ditunggu-tunggu, yaitu memanen jamur. Jamur enoki sudah dapat dilakukan setelah 20 sampai 30 hari setelah jamur dipindahkan ke kumbung.

Akan tetapi, ada juga jamur yang sudah bisa dipanen saat usia jamurnya 14 hari. Terdapat beberapa hal harus diperhatikan saat panen jamur enoki.

Pertama, jangan asal mencabut jamur enoki, Anda bisa menggunakan pisau atau gunting khusus tanaman dalam memotong batang jamurnya. Lalu, gunakanlah sarung tangan agar jamur tidak terpapar suhu panas dari tangan Anda.

Anda dapat melakukan proses pemanenan saat sore hari dan jangan lama-lama saat memanennya. Anda dapat menyimpan hasil jamurnya pada ruangan yang sejuk dan hindari paparan sinar matahari.

Jadi, apakah sekarang Grameds sudah tertarik untuk budidaya jamur? Jamur di Indonesia sendiri memiliki banyak peminatnya, sehingga kebutuhan di pasar juga meningkat. Grameds bisa mendapatkan lebih banyak buku-buku untuk mendapatkan sumber informasi seputar jamur di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6003316/kenali-4-klasifikasi-manfaat-ciri-ciri-jamur-dan-penjelasannya
  • https://www.idntimes.com/life/diy/amp/seo-intern/cara-budidaya-jamur-enoki-di-rumah-1?page=all#page-2

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya