IPA

Bagaimana Pelangi Bisa Muncul? Begini Teorinya

Pelangi dan Proses Terjadinya
Written by Rahma R

Bagaimana Pelangi Bisa Muncul? – Pelangi sangat terkenal dengan keindahannya yang bisa membuat kita untuk terus melihatnya. Bahkan berharap supaya pelangi tidak segera hilang. Keindahan pelangi berasal dari warna-warnanya yang khas yang terkenal dengan sebutan “mejikuhibiniu”.

Biasanya, pelangi akan muncul pada saat turun hujan atau setelah hujan selesai. Kemunculan pelangi umumnya berbentuk setengah lingkaran. Pelangi tidak muncul begitu saja ada proses terjadinya dan faktor-faktor penyebab pelangi muncul.

Rasanya akan kurang jika kita hanya menikmati keindahan pelangi, tetapi tidak tahu proses terjadinya dan faktor-faktor penyebabnya. Untuk mengetahui kedua hal itu mari kita simak ulasannya sebagai berikut.

Sebelum membahas bagaimana proses terjadinya pelangi, sebaiknya kita kenali dulu apa itu pelangi.

Pengertian Pelangi

Pengertian PelangiKalau ditanya apa itu pelangi, mungkin Grameds akan menjawab lengkungan berwarna- warni di langit. Pelangi tak selalu muncul tiap hari, maka rasanya luar biasa kalau kita bisa menikmati indahnya pelangi.

Pengertian menurut beberapa ahli serupa tapi tak sama. Berikut pengertian pelangi yang diutarakan oleh beberapa ahli.

1. Nancy Thompson

Isaac Newton mengatakan bahwa pelangi adalah suatu spektrum yang dihasilkan dari pembengkokkan atau pembelokkan sinar yang masuk ke dalam suatu prisma.

2. Donald Ahrens

Penjelasan tentang pelangi ditulis oleh Donald Ahrens dalam bukunya yang berjudul Meteorology Today. Dalam bukunya, Donald Ahrens mengatakan bahwa pelangi letak pelangi tidak pernah sejajar dengan letak matahari. Berdasarkan pendapat ini maka bisa dikatakan kalau letak pelangi akan selalu berlawanan dengan matahari.

3. Lord Rayleigh

Menurut Lord Rayleigh, pelangi adalah proses pembiasan cahaya yang memunculkan suatu efek cahaya dengan warna yang beragam. Dalam proses ini, partikel-partikel uap air yang berada di sekitar cahaya mendistorsi cahaya itu sendiri sehingga memunculkan perpaduan warna-warna yang indah untuk dilihat.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pelangi adalah lengkung spektrum di langit, tampak karena pembiasaan sinar matahari oleh titik-titik hujan atau embun.

Penemu Teori Munculnya Pelangi

Penemu Teori Munculnya Pelangi“Siapakah yang menemukan konsep terjadinya pelangi?” Pertanyaan seperti itu akan selalu muncul di dalam kepala terutama pada saat kita melihat kemunculan pelangi. Al-Qarafi adalah seorang ilmuwan yang menemukan teori pelangi. mempunyai nama lengkap yaitu Shihab Al-Din Abu Al Abbas Ibn Idris Al Sanhaji Al-Qarafi.

Al-Qarafi adalah seorang ilmuwan yang lahir pada tahun 1228 M dan dilahirkan di Bahnasa, Mesir. Ia juga dikenal sebagai seseorang yang ahli kalam serta salah satu ahli hukum Islam yang bermazhab Maliki.

Prose terjadinya pelangi ditulis di dalam karya ilmiah Al-Qarafi. Karya ilmiah ini berbentuk kitab dengan nama Al-istibar fi ma Tudrikuhul Al-Abshar. Adapun arti nama kitab itu adalah “Tentang Apa Yang Ditangkap Oleh Mata”.

Dalam karya ilmiahnya, Al-Qarafi menjelaskan bahwa kemunculan pelangi di langit disebabkan oleh pantulan sinar matahari terhadap asap atau uap di langit. Penjelasan yang dijelaskan oleh Al-Qarafi bisa dikatakan sama dengan penjelasan miliki seorang ahli filsafat, yaitu Ibn Sina.

Menurut Al-Qarafi, pelangi mempunyai dua macam warna, yaitu warna asap dan matahari serta warna yang tersusun dari kedua unsur tersebut. Bukan hanya tentang warna pelangi, ia juga menjelaskan bahwa warna dari suatu objek tidak akan kembali sama ketika dipantulkan ke cermin. Warna objek dan cermin akan memunculkan warna yang berasal dari pantulan cermin.

Banyak para ilmuwan yang menjadikan teori Al-Qarafi sebagai pijakan atau pedoman untuk membahas pelangi.

Baca Juga: 4 Jenis Awan, Contoh Dan Proses Terjadinya

Faktor-faktor Penyebab Pelangi

Faktor-faktor Penyebab PelangiKemunculan pelangi biasanya terjadi pada saat turun hujan. Hal ini dikarenakan pada saat turun hujan terjadi pertemuan antara cahaya dan air. Cahaya dan air adalah faktor-faktor penyebab terjadinya pelangi.

1. Cahaya

Cahaya memiliki berbagai macam sifat yang dapat membantu proses terjadinya pelangi. Karena hal inilah cahaya adalah faktor penyebab terjadinya pelangi.

a. Sifat-sifat cahaya

1)  Merambat lurus

Sifat cahaya yang pertama adalah merambat lurus. Cahaya yang merambat lurus dapat dilihat ketika cahaya tersebut melewati satu medium perantara.

Salah satu contohnya adalah ketika senter dinyalakan dan diarahkan ke depan, lampu senter akan mengarah lurus ke arah yang diinginkan.

2)  Dapat dipantulkan

Sifat cahaya berikutnya adalah cahaya dapat dipantulkan. Cahaya yang dapat dipantulkan bisa dikatakan sebagai proses kembalinya cahaya dari benda atau objek yang terkena cahaya. Cahaya yang dapat dipantulkan mempunyai dua sifat, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur.

Salah satu contoh dari sifat cahaya ini adalah cermin yang diarahkan ke sinar matahari akan menyebabkan pantulan cahaya yang berasal dari pancaran matahari.

3)  Dapat dibelokkan/ pembiasan

Sifat cahaya berikutnya adalah cahaya dapat dibelokkan atau dibiaskan. Pembiasan cahaya  (refraksi) adalah pembelokkan arah rambat cahaya ketika memasuki medium lain yang berbeda kerapatan optiknya.

Salah satu contoh cahaya dapat dibelokkan atau dibiaskan yaitu ketika kita mencelupkan pensil pada air di dalam gelas, pensil itu akan terlihat seperti seperti patah atau bengkok.

Pensil yang terlihat patah saat dimasukkan ke dalam air disebabkan oleh adanya pembiasan cahaya yang berasal dari udara sebagai medium renggang ke air yang mediumnya lebih rapat.

4)  Cahaya dapat diuraikan

Sifat cahaya selanjutnya adalah cahaya dapat diuraikan. Pada dasarnya, penguraian cahaya sudah terjadi secara alami. Penguraian cahaya bisa kita lihat pada kemunculan pelangi.

Ketika pelangi muncul akan terlihat berbagai macam warna padahal warna dasar pelangi adalah putih. Warna putih ini didapatkan dari sinar matahari. Cahaya putih ini akan terurai setelah dibiaskan oleh air hujan sehingga memunculkan berbagai macam warna.

5)  Cahaya dapat mengalami difraksi

Sifat cahaya berikutnya adalah cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan. Pelenturan pada cahaya terjadi ketika cahaya harus melewati bidang yang sempit. Setelah cahaya mengalami pelenturan maka cahaya akan terpecah-pecah sehingga bisa memunculkan sifat cahaya baru.

Difraksi itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu difraksi celah tunggal dan difraksi kisi. Perumpamaan difraksi cahaya bisa dilakukan dengan cara meletakkan bola atau benda lainnya di atas permukaan air. Kemudian permukaan air itu akan menghasilkan getaran (cahaya terpecah). Sedangkan, bola tersebut dapat dikatakan sebagai sumber cahaya baru

6) Cahaya dapat menembus benda bening

Sifat cahaya yang terakhir adalah cahaya dapat menembus bening. Pada benda bening cahaya akan tembus dan mampu meneruskan cahaya. Namun, pada benda yang gelap, cahaya hanya bisa membentuk sebuah bayangan karena tidak dapat menembus benda yang gelap.

Cahaya dapat menembus benda bening bisa dilakukan dengan cara membakar kayu, kertas, daun, dan lain hanya dengan kaca pembesar. Api untuk membakar barang-barang itu berasal dari sinar matahari yang diarahkan dengan kaca (bening).

Itulah sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya. Semua sifat-sifanya itu mempunyai fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, penggunaan cahaya akan maksimal jika menggunakan cahaya sesuai dengan fungsinya.

Cahaya itu sendiri adalah sebuah energi yang berbentuk gelombang yang bisa dilihat oleh mata kita serta memiliki panjang gelombang sekitar 380-750 nm.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cahaya berarti sinar atau terang (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu) yang memungkinkan mata menangkap banyangan benda-benda di sekitarnya.

Dalam beberapa penelitian, cahaya mempunyai kecepatan sekitar 186.282 mil per detik di dalam ruang hampa. Faktanya, belum ada yang mampu melebihi kecepatan cahaya. Jika kamu bisa melakukan suatu perjalanan dengan kecepatan cahaya maka kamu sama seperti mengitari bumi sebanyak 7,5 kali.

Cahaya bagi setiap orang adalah sesuatu komponen yang dibutuhkan, seperti halnya lampu dan matahari. Ketika mati lampu biasanya kita akan mengeluh karena tidak dapat penerangan. Sementara itu, jika tidak ada matahari pada siang hari kita akan bingung bagaimana caranya untuk mengeringkan pakaian.

Sifat  Cahaya Yang Menyebabkan Pelangi

Setelah mengetahui sifat-sifat cahaya maka bisa dikatakan bahwa hampir semua sifat-sifat cahaya bisa menyebabkan terjadinya pelangi, seperti sifat cahaya dapat diuraikan, dengan sifat cahaya ini maka warna-warni pada pelangi bisa muncul.

Cahaya matahari yang berwarna putih sebenarnya terdiri dari beberapa warna. Kemampuan cahaya untuk memisahkan warnanya yang menjadi penyebab terjadinya proses pelangi. Warna putih itu merupakan kumpulan berbagai macam warna. Nah begitupun cahaya putih,  cahaya putih bersifat polikromatik alias mampu terpisah menjadi warna-warna lain

Penguraian warna putih menjadi beberapa warna lain disebut dispersi. Dispersi muncul karena adanya perbedaan indeks bias antar tiap cahaya sehingga saat lewat suatu medium cahaya keluarlah beberapa warna serupa pelangi.

Selain itu, sifat cahaya dapat dibelokkan bisa dikatakan sebagai faktor kemunculan pelangi. Pada proses terjadinya pelangi, sifat cahaya ini muncul ketika cahaya (sinar matahari) melewati tetesan air yang berasal dari atmosfer bumi.

2.   Air

Komponen lain yang menyebabkan terjadinya pelangi adalah air. Air yang dimaksud bukan hanya air hujan saja, tetapi air yang bisa berasal dari mana saja. Dengan kata lain, selama ada air dan cahaya, maka pelangi bisa terbentuk.

Ukuran butiran air hujan yang dilewati cahaya mempengaruhi warna matahari yang lengkap. Ukuran butiran air hujan kecil hanya sekitar 0,01 milimeter sementara untuk ukuran besar sebesar 2 milimeter. Semakin besar ukuran butiran air yang dilewati maka akan semakin  lengkap warna pelangi yang muncul. Sementara itu, jika butirannya kecil maka warna yang tampak akan tumpang tindih bahkan memudar. Jadi, kalau kita melihat pelangi indah berarti butiran air yang dilewati ukurannya besar.

Proses terjadinya pelangi

Proses terjadinya pelangiPelangi itu sendiri bisa dikatakan sebagai sebuah fenomena alam yang berupa meteorologi dan optik yang warna-warnanya sangat beragam. Pelangi akan menghasilkan warna-warna yang cerah dan cantik setelah melewati proses pembelokan cahaya atau biasa disebut dengan istilah pembiasan cahaya.

1. Pembiasan sinar matahari

Terbentuknya pelangi disebabkan karena terjadinya proses pembiasan cahaya (sinar matahari) yang dibelokkan sehingga berpindah tempat dari medium yang satu ke medium yang lain dengan bantuan tetesan air yang berasal dari atmosfer bumi.

2. Cahaya matahari melewati tetesan air

Setelah cahaya matahari melewati tetesan air maka hal yang akan terjadi adalah cahaya (sinar matahari) akan dibelokkan atau dibengkokkan sehingga warna-warna cahaya akan terpisah satu sama lain dan memunculkan warna-warna yang baru.

3. Pembelokan cahaya

Setiap warna-warna yang keluar dari hasil pembelokan cahaya biasanya memiliki berbagai macam warna. Warna-warna itulah yang sampai saat ini kita kenal dengan sebutan pelangi.

4. Munculnya warna pelangi

Jika kita pernah mendengar istilah “mejikuhibiniu” berarti secara tidak langsung kita sudah urutan warna pelangi dari akhir sampai akhir. Dengan kata lain, merah adalah warna terakhir yang dibelokkan, sedangkan ungu adalah warna pertama yang dibelokkan.

Pelangi dikenal sangat indah dengan warna-warna khasnya karena warna-warna tersebut bisa membuat mata kita ingin untuk terus melihatnya.

Dibalik warna-warna indah yang dimiliki pelangi terdapat proses yang begitu rumit. Proses yang rumit itulah yang menyebabkan pelangi jarang sekali terlihat oleh kita. Itulah mengapa ketika pelangi muncul dihadapan kita, maka kita akan merasa seperti bahagia sekali karena jarang melihat kemunculan pelangi.

Ada sebuah fakta yang mengatakan bahwa kemunculan pelangi pada saat atau sesaat setelah turun lebih besar kemungkinannya untuk terjadi. Oleh karena itu, semasa waktu anak-anak kita akan selalu menunggu kemunculan pelangi ketika hujan sudah mulai turun.

Jenis-Jenis Pelangi 

Jenis-Jenis Pelangi Setelah membahas proses terjadinya pelangi, mungkin kamu akan bertanya-tanya pelangi mempunyai beberapa jenis. Pertanyaan ini bisa muncul karena pelangi yang kita lihat tidak selalu sama. Berikut jenis-jenis pelangi yang perlu diketahui

1. Pelangi Primer

Pelangi yang sering kita lihat adalah pelangi primer. Terbentuknya pelangi primer disebabkan karena terjadinya proses pembiasan dan pantulan cahaya yang masuk ke dalam tetesan air hujan.

Warna-warna yang akan muncul setelah terjadinya proses pembiasan adalah ungu, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah. Warna merah pada pelangi membentuk sudut dengan sinar matahari, sudut itu memiliki kira-kira sebesar 42 derajat.

2. Secondary Bow 

Pelangi jenis secondary bow adalah pelangi yang berbentuk busur sekunder. Pelangi jenis ini termasuk ke dalam jenis pelangi yang langka. Mengapa dapat dikatakan sebagai jenis pelangi yang langka? Hal ini karena kemunculan pelangi secondary bow hanya dapat dilihat setelah pelangi primer muncul

Dengan demikian, pelangi secondary bow ini termasuk ke dalam pelangi sekunder. Warna-warna yang ada pada pelangi sekunder akan terlihat lebih redup bila dibandingkan dengan pelangi primer.

3. Waterfall Rainbows

Waterfall rainbows atau biasa kita kenal dengan sebutan pelangi air terjun. Waterfall rainbows adalah pelangi yang hanya muncul atau dapat dilihat di atas terjun. Pada umumnya penampakan waterfall rainbows terjadi karena adanya kabut pada air terjun yang masuk atau bercampur dengan aliran udara yang ada disekitarnya. Secara terus menerus.

4. Lunar Rainbows

Apakah kamu tahu bahwa ada jeni pelangi yang disebabkan karena cahaya yang berasal bulan? Pelangi yang disebabkan oleh cahaya dari bulan dikenal dengan sebutan lunar rainbows.

Pada dasarnya, proses kemunculan lunar rainbows hampir sama dengan proses kemunculan pelangi primer. Hal yang membedakan dari lunar rainbow adalah  sumber cahayanya.

Pelangi jenis lunar rainbow akan terlihat lebih terang pada saat kemunculan bulan purnama. Mengapa hanya pada saat bulan purnama lunar rainbow tampak lebih terang? Karena cahaya pada bulan purnama lebih terang dibandingkan bulan-bulan lain.

5. Sundogs

Pelangi jenis sundogs bisa dikatakan sebagai pelangi yang hanya muncul pada musim dingin dan pada saat cuaca terpantau cerah. Kemunculan pelangi sundogs umumnya terjadi ketika cahaya matahari bersinar lewat kristal es yang sangat tinggi di atmosfer.

Kesimpulan 

pelangiSecara garis besar, pelangi bisa dikatakan sebagai sebuah fenomena meteorologi yang disebabkan oleh refleksi atau pemantulan,  refraksi atau pembiasan, dan difraksi atau pemisahan cahaya dalam tetesan air yang menghasilkan spektrum cahaya yang muncul di langit.

Semua warna-warna indah yang ada pada pelangi sangatlah indah. Semua keindahan itu tidak bisa dilepaskan dari faktot-faktor penyebab pelangi muncul. Air dan cahaya adalah dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya pelangi.

Penulis : Irma Tri Handayani & Restu Nasik Kamaluddin

gramedia.com

Judul Buku: Pelangi dan Hujan: Antara Kenangan dan Angan-Angan

Pelangi dan Hujan: Antara Kenangan dan Angan - Angan

Pelangi dan Hujan: Antara Kenangan dan Angan – Angan

Beli Buku di Gramedia

ebooks.gramedia.com

Judul Buku: Hujan dan Pelangi

Hujan dan Pelangi

Hujan dan Pelangi

Beli Buku di Gramedia

Judul Buku: Sejuta Warna Pelangi

Sejuta Warna Pelangi

Sejuta Warna Pelangi

Beli Buku di Gramedia

Baca Juga:

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.