Biologi IPA Pendidikan

Komponen Abiotik dan Sistem Pembentuk Ekosistem Lainnya

abiotik
Written by Nandy

Komponen Abiotik dan Sistem Pembentuk Ekosistem Lainnya – Dalam sebuah ekosistem terdapat komponen pembentuk yang saling berkaitan antara satu sama lain. Komponen pembentuk ekosistem tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik atau komponen mati dan komponen biotik atau komponen hidup.

Komponen abiotik merupakan suatu kondisi fisik maupun kimia yang berada di dalam lingkungan ekosistem tersebut sedangkan komponen biotik merupakan komponen yang hidup dan berada dalam suatu ekosistem contohnya hewan dan tumbuhan.

Pengertian Komponen Abiotik

abiotik

https://www.pexels.com

Komponen abiotik adalah segala bentuk benda mati yang ada di permukaan bumi serta memberikan manfaat dan juga pengaruh bagi kehidupan manusia dan mahluk-mahluk hidup yang lainnya.

Meskipun komponen abiotik berupa benda yang tak hidup, komponen ini tetap mempunyai peranan yang penting serta diperlukan guna untuk kelangsungan hidup organisme di dalam sebuah ekosistem. Oleh sebab itu, komponen abiotik maupun biotik pada sebuah ekosistem sama-sama mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Secara tidak langsung, komponen abiotik juga memiliki pengaruh terhadap penentuan mahluk hidup dan seleksi alam kepada mahluk yang mampu beradaptasi.

Misalnya dengan menentukan adanya ketersediaan salah satu atau beberapa komponen abiotik, maka akan dapat terlihat organisme mana yang sanggup untuk menyesuaikan dirinya dan tetap bertahan.

Peran dan Fungsi Komponen Abiotik

Komponen abiotik atau unsur benda tak hidup mempunyai peranan yang cukup penting dalam pembentukan serta penyeimbangan ekosistem. Pengaruh komponen abiotik pada keberlangsungan ekosistem memiliki peranan secara langsung maupun peranan yang tidak langsung terhadap keberlangsungan hidup organisme di dalamnya.

Komponen abiotik juga mempunyai kaitan yang erat dengan komponen biotik dalam kesuksesan dari suatu ekosistem. Kedua factor tersebut tidak dapat dipisahkan, sehingga apabila salah satu faktor ada yang mengalami sebuah kendala maka dapat terjadi masalah antara satu sama lain.

kartun biologi - abiotik

Fungsi utama dari komponen abiotik adalah sebagai faktor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kemampuan reproduksi dari suatu spesies organisme atau makhluk hidup yang ada di dalam sebuah ekosistem. Hal ini dapat terjadi karena kelangsungan hidup organisme tersebut tidak akan optimal apabila tidak ada faktor dari komponen abiotik yang dapat menunjang kehidupannya.

Contohnya, apabila komponen abiotik seperti air, udara, kelembaban, tanah, bebatuan, dan cahaya matahari tidak berfungsi dengan baik, maka akan berpengaruh pada kelangsungan hidup tumbuhan.

Cahaya matahari adalah faktor yang paling diperlukan untuk proses fotosintesis. Apabila jumlah cahaya matahari tidak mencukupi, tumbuhan akan mati karena tidak mampu memasak makanannya sendiri..

Apabila tidak ada tumbuhan yang bertahan, hewan pemakan tanaman juga akan terancam punah. Hal ini akan berujung pada ekosistem yang tidak seimbang.

Berbagai Jenis Komponen Abiotik

- abiotik

https://www.pexels.com

Komponen abiotik juga mempunyai peranan yang penting dalam memenuhi kebutuhan komponen lainnya dalam sebuah ekosistem. Komponen abiotic di antaranya adalah air, udara, tanah, bebatuan, matahari, iklim dan lain sebagainya.

Berikut ini penjelasan mengenai berbagai macam contoh komponen abiotik, antara lain:

1. Air

Air (Hidrogen hidroksida) merupakan salah satu komponen vital yang paling dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup. Manusia sendiri mempunyai kurang lebih 70 persen kandungan air di dalam tubuhnya. Fungsi air adalah sebagai pelindung serta penghantar energy di dalam tubuh makhluk hidup.

Kebutuhan air dari suatu organisme tidak dapat disamakan dengan kebutuhan organisme lain. Di samping itu, kondisi atau tempat tinggal antara organisme satu dengan organisme yang lain juga mempunyai ketersediaan air yang berbeda-beda. Hal ini juga mempengaruhi cara hidup organisme di suatu tempat.

Misalnya di lingkungan gurun yang memiliki ketersediaan air yang sedikit, para tumbuhan pun beradaptasi dengan keadaan alam di sana. Misalnya seperti tumbuhan kaktus yang menumbuhkan daun berbentuk duri dan memiliki por-pori yang sempit dan berguna untuk mengurangi penguapan.

2. Cahaya Matahari

Cahaya matahari adalah salah satu komponen abiotik yang memiliki peran penting untuk membantu berlangsungnya proses fotosintesis pada tumbuhan. Selain itu, hampir semua makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari karena mengandung vitamin yang diperlukan oleh tubuh.

Cahaya matahari juga dapat mempengaruhi kelembaban dan temperatur udara pada suati daerah yang berujung pada kondisi dari tekanan udara. Secara tak langsung, semua komponen abiotik ini saling berhubungan antara satu sama salin.

3. Udara dan Suhu Udara

Udara adalah komponen abiotik yang menjadi kebutuhan primer dari seluruh organisme yang fungsinya untuk sistem pernapasan. Sedangkan karbondioksida yaitu hasil dari respirasi makhluk hidup dan dihasilkan oleh manusia dan juga hewan.

Karbondioksida sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk membantu keberlangsungan proses fotosintesis. Selain itu, bumi juga dilindungi oleh lapisan udara yang disebut dengan atmosfer.

kamus penyakit dan tumbuhan obat indonesia - abiotik

Sedangkan suhu udara yang dimaksud adalah derajat panas suatu benda yang ditunjukkan menggunakan besaran tertentu. Suhu udara dapat mempengaruhi metabolisme dalam komponen biotik. Seluruh makhluk hidup memiliki batasan suhu tertentu untuk bertahan hidup.

4. Angin

Angin adalah aliran udara yang berasal dari terjadinya rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi suhu lingkungan serta membantu terjadinya proses evaporasi atau penguapan bagi para organisme.

5. Kelembaban

Kelembaban adalah hasil dari konsentrasi uap air yang berada di udara. Kelembaban secara langsung dapat memberikan pengaruh kepada iklim dan secara tidak langsung mempunyai pengaruh pada pertumbuhan makhluk hidup khususnya bagi para umbuhan.

6. Iklim

Iklim adalah sebuah kondisi atau keadaan hawa di wilayah tertentu dalam periode waktu yang lama. Iklim dapat terbentuk sebagai akibat interaksi dari berbagai komponen abiotic lainnya, seperti air, udara, suhu, curah hujan, kelembaban, cahaya matahari dan lain-lain.

Iklim dapat berpengaruh pada sebaran organisme di seluruh muka bumi. Iklim juga memiliki keterkaitan yang erat dengan kesuburan tanah serta kelangsungan hidup tumbuhan.

Contohnya wilayah Indonesia mempunyai iklim tropis sehingga memiliki ekosistem dengan variasi makhluk hidup yang beraneka ragam dan juga hutan yang lebat atau dapat disebut sebagai hutan hujan tropis yang tidak dimiliki wilayah lain dengan keadaan iklim non-tropis.

7. Garam Mineral

Garam mineral adalah senyawa yang berada di dalam tanah. Fungsi dari garam mineral yaitu untuk membantu proses metabolisme dan juga pertumbuhan dari suatu organisme.

8. Derajat Keasaman atau pH

pH yakni ukuran tingkat asam atau basa pada suatu benda yang dapat diukur dengan menggunakan skala 0-4. Contohnya seperti nilai pH tanah yang sangat cocok untuk ditumbuhi tumbuhan yaitu dengan nilai pH berkisar antara 5,8 hingga 7,2. Kadar pH yang baik juga dapat dipengaruhi oleh penggunaan pupuk, curah hujan, aktivitas akar tanaman dan juga penguraian mineral yang berada di dalam tanah.

9. Bebatuan dan Tanah

Komponen abiotik berupa bebatuan dan tanah juga mempunyai peran yang sangat penting dalam persebaran organisme dengan struktur fisik, pH, serta kandungan mineral yang beraneka ragam di dalamnya.

Bebatuan dan tanah tidak dapat terpisahkan, bebatuan tanpa tanah tidak akan bisa ditempati oleh makhluk hidup, begitu pula sebaliknya. Selain itu, jenis tanah, komposisi partikel tanah (tekstur), derajat keasaman (pH), dan juga kandungan garam mineral (unsur hara) dapat mempengaruhi kualitas dari tanah itu sendiri.

10. Topografi

Topografi adalah tata letak dari suatu tempat dan dilihat dari garis bujur dan juga garis lintang. Perbedaan pada topografi juga bisa menjadi pengaruh bagi kelembaban, tekanan udara, cahaya matahari serta suhu udara di suatu tempat. Topografi juga dapat menggambarkan pendistribusian suatu organisme.

Itulah sepuluh contoh dari komponen abiotik yang paling memiliki pengaruh vital dalam sesuatu ekosistem. Komponen abiotik yang merupakan faktor fisik dan kimia ini juga dapat disebut sebagai faktor ekologis.

Pengertian Komponen Biotik

- abiotik

https://www.pexels.com

Komponen biotik adalah suatu komponen yang terdapat di dalam sebuah ekosistem dan berupa suatu organisme makhluk hidup. Komponen biotik bermacam-macam jenisnya, antara lain hewan, tumbuhan, manusia, bahkan mikro-organisme sekalipun.

Mempelajari komponen biotik sangatlah penting untuk lebih memahami perihal konsep rantai makanan dalam ekosistem serta lingkungan dengan cara yang lebih jelas.

Setiap komponen biotik memiliki peran dan fungsi masing-masing untuk mempertahankan suatu bentuk ekosistem. Manusia sebagai komponen biotik utama mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan, penyebaran, atau bahkan pemusnahan dari komponen biotik lain. Manusia berperan penting bagi kelangsungan hidup hewan atau tumbuhan.

Komponen biotik atau makhluk hidup tinggal di dalam habitatnya masing-masing. Habitat adalah tempat atau lingkungan yang cocok bagi makhluk hidup tertentu untuk berkembang biak dan melangsungkan kehidupan.

Komponen Biotik Berdasarkan Peran dan Fungsinya

https://www.pexels.com

Contoh dari komponen biotik yaitu kuda zebra, rumput, serta pohon yang berada di dalam satu lingkungan dan saling membutuhkan antara satu sama lain. Tiap-tiap makhluk hidup memiliki peran dan fungsinya masing-masing yang dapat disebut dengan nisia.

Komponen biotik dapat dibedakan menjadi empat yang didasarkan pada nisia atau peran dan fungsinya. Di antaranya yaitu produsen, konsumen, dekomposer dan detrivora yang akan dijelaskan lebih lengkap berikut ini:

1. Produsen

Produsen adalah komponen biotik yang berada di tingkatan teratas. Hal ini dikarenakan produsen mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dengan cara membuat makanan untuk dirinya sendiri.

Pengertian lain dari produsen ialah organisme yang mampu menyusun zat anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi organik (mengandung bahan kehidupan) sebagai makanannya sendiri.

Produsen disebut sebagai organisme autotrof. Organisme autotrof yaitu organisme yang dalam proses pembuatan makanannya memerlukan bantuan dari cahaya matahari yang biasa disebut dengan fotosintesis. Makhluk hidup pada tingkatan teratas ini biasanya ditempati oleh tumbuhan hijau yang mempunyai klorofil.

Contoh selain tumbuhan hijau yang termasuk ke dalam komponen biotik produsen, yaitu:

  • Fitoplankton, yakni tumbuhan yang mampu membuat makanannya sendiri dalam jumlah yang banyak sehingga dapat menjadi sumber makanan bagi hewan-hewan di perairan air tawar maupun air asin.
  • Anggota tumbuhan protista di dalam air yang memiliki bentuk sangat kecil dan hidup secara melayang-layang atau dapat disebut juga dengan produsen perairan.
  • Alga, yakni organisme autotrof yang dianggap tidak mempunyai organ seperti tumbuhan lainnya.
  • Lumut
  • Ganggang hijau-biru
  • Beberapa jenis bakteri

2. Konsumen

Bertolak belakang dengan komponen produsen, makhluk hidup dari komponen konsumen tidak mampu untuk membuat makanannya sendiri dan bergantung dengan makhluk hidup lain.

Komponen konsumen disebut sebagai organisme heterotrof merupakan manusia, hewan, jamur dan mikroba juga merupakan golongan konsumen karena masih bergantung pada makhluk hidup lain untuk pemenuhan kebutuhan akan makanan.

Konsumen terbagi tiga macam dilihat dari cara makannya, antara lain:

  • Herbivora, adalah jenis makhluk hidup yang mengonsumsi tumbuhan. Contohnya sapi, kambing, kuda dan mahluk lain sebagainya. Makhluk hidup jenis ini biasanya disebut dengan konsumen primer.
  • Karnivora, adalah jenis makhluk hidup yang mengonsumsi daging dari mahluk lainnya. Karnivora yakni makhluk hidup pada tingkatan kedua, Contohnya yakni harimau, buaya, komodo dan mahluk lain sebagainya.
  • Omnivora, adalah jenis makhluk hidup yang mengonsumsi segalanya baik tumbuhan maupun daging. Contohnya yaitu manusia, tikus, babi, dan mahluk lain sebagainya. Makhluk hidup jenis ini disebut konsumen puncak, khususnya manusia.

Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu sebagai berikut:

  1. Konsumen Primer, konsumen yang mengonsumsi langsung dari dirinya sendiri (produsen). Konsumen primer ini adalah semua jenis herbivora dan juga omnivora. Contohnya adalah kambing, kuda, sapi, kupu-kupu, dan lain sebagainya.
  2. Konsumen Sekunder, yaitu konsumen yang mengonsumsi konsumen primer. Konsumen sekunder ini adalah sebagian jenis karnivora dan juga omnivora, seperti harimau, singa, ayam, katak, ular, trenggiling dan lain sebagainya.
  3. Konsumen Tersier, yaitu konsumen yang mengonsumsi konsumen sekunder. Konsumen tersier terdiri dari jenis karnivora dan juga omnivora. Contohnya adalah alap-alap, paus, gurita dan lain sebagainya.

Produsen dan konsumen mempunyai hubungan atau ikatan yang tidak dapat dipisahkan, kedua komponen tersebut saling bergantung antara satu sama lain. Dengan kata lain, konsumen dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dari produsen itu sendiri.

Contohnya yaitu siklus karbondioksida yang dihasilkan oleh hewan dan manusia akan dibutuhkan oleh tumbuhan. Karbondioksida tersebut dapay digunakan untuk membantu keberlangsungan proses fotosintesis. Sedangkan konsumen juga memerlukan produsen sebagai makanan mereka.

3. Dekomposer

Dekomposer dapat disebut sebagai pengurai. Decomposer yaitu makhluk hidup yang mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain yang telah mati.

Dekomposer adalah organisme yang mempunyai fungsi untuk menguraikan sampah atau sisa-sisa makanan dari makhluk hidup yang telah mati. Dekomposer juga disebut perombak, yang membuat zat-zat organik dapat terurai dan mengalami daur ulang kembali dan membentuk zat hara.

Organisme yang termasuk ke dalam dekomposer biasanya mempunyai bentuk yang kecil dan berada di dalam tanah, air, danudara. Contohnya yaitu bakteri dan jamur.

Walaupun kecil, komponen jenis dekomposer ini juga memiliki peran yang penting dalam kehidupan di bumi serta mendukung terbentuknya ekosistem yang baik.

4. Detrivora

Detrivora atau juga bisa disebut sebagai detritus adalah jenis organisme yang memakan partikel-partikel organik. Komponen biotik jenis detritus merupakan hancuran dari jaringan tumbuhan dan juga hewan yang telah lapuk.

Contoh organisme yang termasuk detritus adalah:

  • Siput, yaitu organisme bercangkang dan bergelung saat telah mencapai tahap dewasa.
  • Cacing tanah, yaitu jenis hewan berbentuk tabung serta mempunyai tubuh berupa segmen.
  • Lipan atau kelabang, yaitu serangga nokturnal yang mempunyai sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Serangga ini termasuk serangga yang berbisa.
  • Keluwing atau tetinggi, yaitu hewan beruas yang memiliki sekitar 30 ruas dengan sepasang kaki pada setiap ruasnya. Hewan ini juga termasuk ke dalam golongan kaki seribu.
  • Teripang memiliki nama lain timun laut, yaitu hewan invertebrata yang dapat diikonsumsi serta hidup hampir di semua perairan, khususnya di samudera pasifik barat dan samudera hindia.

Cukup sekian rangkuman mengenai komponen pembentuk ekosistem, semoga bermanfaat.

Baca juga :

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya