Bahasa Bahasa Indonesia

Apa Saja Kaidah Kebahasaan Teks Berita? Faktual dan Mudah Dipahami?

Written by Shaza Zahra

kaidah kebahasaan teks berita – Teks berita punya kaidah kebahasaan khusus supaya informasi yang disampaikan jelas, faktual, dan mudah dipahami oleh pembaca. Intinya, bahasa yang digunakan harus sederhana tapi tetap tepat dan objektif.

Di artikel ini, kamu akan tahu apa saja kaidah kebahasaan teks berita yang wajib dipahami supaya bisa membuat atau membaca berita dengan benar dan efektif.

Apa yang Dimaksud dengan Kaidah Kebahasaan Teks Berita?

Kaidah kebahasaan teks berita adalah aturan atau pola penggunaan bahasa yang digunakan dalam pembuatan teks berita agar informasi tersampaikan dengan jelas, tepat, dan mudah dimengerti.

Kaidah ini meliputi pemilihan kata, struktur kalimat, dan gaya bahasa yang mendukung penyampaian fakta secara objektif dan lugas. Dengan menerapkan kaidah ini, berita menjadi informatif dan dapat dipercaya oleh pembaca.

Kaidah Kebahasaan Teks Berita yang Utama

Ada beberapa kaidah kebahasaan penting yang harus kamu perhatikan saat membuat atau membaca teks berita agar informasi tersampaikan secara jelas dan faktual:

  • Bahasa Faktual
    Berita harus menggunakan bahasa yang berdasarkan fakta, bukan opini atau dugaan.
  • Kalimat Singkat dan Jelas
    Kalimat dalam berita biasanya singkat supaya mudah dipahami dan tidak membingungkan.
  • Penggunaan Kata Objektif
    Kata-kata yang digunakan harus netral dan tidak memihak agar berita bersifat objektif.
  • Menggunakan Waktu Lampau
    Berita sering menggunakan waktu lampau untuk menyampaikan peristiwa yang sudah terjadi.
  • Kata Kerja Aktif dan Pasif
    Penggunaan kalimat aktif dan pasif disesuaikan dengan fokus berita.

Kaidah-kaidah ini membantu berita menjadi mudah dibaca dan dipercaya. Misalnya, bahasa faktual memastikan informasi yang disampaikan benar adanya, sementara kalimat singkat membantu pembaca menangkap inti berita tanpa harus berusaha keras. Penggunaan kata yang objektif juga mencegah berita menjadi bias.

Kaidah Kebahasaan Fungsi Utama Contoh
Bahasa Faktual Menyampaikan fakta, bukan opini “Pemerintah meluncurkan program baru.”
Kalimat Singkat dan Jelas Mempermudah pemahaman pembaca “Banjir melanda kota pada Minggu malam.”
Kata Objektif Menghindari keberpihakan dalam berita “Korban mengalami luka ringan.”
Penggunaan Waktu Lampau Menunjukkan peristiwa sudah terjadi “Kecelakaan terjadi pukul 10 pagi.”
Kalimat Aktif dan Pasif Menyesuaikan fokus informasi “Polisi menangkap pelaku.” / “Pelaku ditangkap polisi.”

Dengan menerapkan kaidah kebahasaan di atas, teks berita jadi lebih efektif dalam menyampaikan informasi yang akurat dan mudah dipahami oleh semua kalangan.

Contoh Kalimat dengan Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Berikut beberapa contoh kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan teks berita agar kamu bisa lebih mudah memahami dan mempraktikkannya:

  • Kalimat Faktual
    “Pemerintah mengumumkan program vaksinasi nasional pada Senin lalu.”
  • Kalimat Singkat dan Jelas
    “Banjir terjadi di beberapa wilayah kota sejak pagi.”
  • Kalimat dengan Kata Objektif
    “Korban kecelakaan mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan.”
  • Penggunaan Waktu Lampau
    “Gempa bumi berkekuatan 5,6 skala Richter terjadi pada pukul 03.00 WIB.”
  • Kalimat Aktif dan Pasif
    “Polisi menangkap tersangka pencurian.” / “Tersangka pencurian ditangkap polisi.”

Kalimat-kalimat ini mencerminkan penggunaan bahasa yang lugas, tepat, dan faktual sesuai kaidah teks berita. Dengan memakai kalimat seperti ini, berita yang kamu buat atau baca jadi lebih jelas dan mudah dipercaya.

Kaidah Kebahasaan Contoh Kalimat Keterangan
Bahasa Faktual Pemerintah meluncurkan program baru pada Senin. Informasi berdasarkan fakta, bukan opini.
Kalimat Singkat dan Jelas Banjir melanda kota sejak pagi. Mudah dipahami, tidak berbelit-belit.
Kata Objektif Korban mengalami luka ringan. Netral, tanpa keberpihakan.
Waktu Lampau Gempa terjadi pukul 03.00 WIB. Menunjukkan peristiwa sudah berlangsung.
Kalimat Aktif/Pasif Polisi menangkap pelaku / Pelaku ditangkap polisi. Fokus berita bisa diubah sesuai kebutuhan.

Dengan contoh kalimat ini, kamu bisa lebih yakin membuat teks berita yang sesuai standar dan mudah diterima pembaca.

Mengapa Kaidah Kebahasaan Penting dalam Penulisan Berita?

Kaidah kebahasaan sangat penting dalam penulisan berita karena membantu menyampaikan informasi secara jelas, akurat, dan dapat dipercaya. Berikut beberapa alasan utama mengapa kaidah ini wajib diperhatikan:

  • Memastikan Informasi Faktual
    Kaidah bahasa membuat berita bebas dari opini atau informasi palsu.
  • Meningkatkan Kejelasan dan Kemudahan Pemahaman
    Bahasa yang tepat dan kalimat singkat memudahkan pembaca menangkap inti berita.
  • Menjaga Objektivitas
    Penggunaan bahasa netral menghindarkan berita dari bias.
  • Memperkuat Kredibilitas Media
    Berita yang ditulis sesuai kaidah lebih dipercaya oleh masyarakat.
Alasan Pentingnya Kaidah Kebahasaan Penjelasan Singkat
Informasi Faktual Menghindari berita hoaks dan opini tidak berdasar
Kejelasan dan Pemahaman Membuat berita mudah dimengerti oleh semua kalangan
Objektivitas Menjaga netralitas dan keadilan dalam penyajian berita
Kredibilitas Media Membangun kepercayaan pembaca terhadap media

Dengan menerapkan kaidah kebahasaan yang benar, penulis berita bisa menghasilkan konten yang informatif sekaligus kredibel. Jadi, kamu harus paham dan gunakan kaidah ini supaya berita yang kamu buat atau baca benar-benar bermanfaat dan terpercaya.

Perbedaan Kaidah Kebahasaan Teks Berita dan Teks Lain

Kaidah kebahasaan teks berita berbeda dengan teks lain karena tujuan dan fungsi masing-masing teks berbeda. Berikut penjelasan perbedaan utama kaidah kebahasaan antara teks berita dan jenis teks lain seperti narasi, deskripsi, atau eksposisi:

  • Bahasa yang Digunakan
    Teks berita menggunakan bahasa faktual dan objektif, sedangkan teks narasi atau deskripsi bisa memakai bahasa yang lebih imajinatif dan subjektif.
  • Struktur Kalimat
    Kalimat dalam teks berita cenderung singkat dan jelas, sementara teks narasi bisa menggunakan kalimat lebih panjang dan beragam.
  • Tujuan Penyampaian
    Teks berita fokus menyampaikan informasi aktual, sedangkan teks lain seperti eksposisi bertujuan menjelaskan atau meyakinkan pembaca.
Aspek Perbandingan Teks Berita Teks Lain (Narasi, Deskripsi, Eksposisi)
Bahasa Faktual, objektif Imajinatif, subjektif
Struktur Kalimat Singkat, jelas Panjang, variatif
Tujuan Informasi aktual Menghibur, menjelaskan, atau meyakinkan
Fokus Fakta dan kejadian nyata Cerita, gambaran, atau argumen

Perbedaan ini penting supaya kamu bisa menyesuaikan gaya bahasa dan struktur sesuai dengan jenis teks yang sedang dibuat atau dibaca. Dengan memahami kaidah kebahasaan masing-masing, kamu bisa lebih mudah mengolah dan memahami berbagai jenis teks secara tepat.

Kesimpulan

Kaidah kebahasaan teks berita memang kunci supaya informasi yang disampaikan jelas, faktual, dan mudah dipahami oleh semua orang.

Dengan memahami dan menerapkan kaidah tersebut, kamu bisa membuat berita yang terpercaya dan menarik untuk dibaca.

Jadi, yuk mulai perhatikan kaidah kebahasaan saat menulis berita supaya pesanmu sampai dengan tepat dan efektif!

Menulis & Berpikir Kreatif Cara Spiritualisme Kritis

Setiap orang pasti memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif, kemampuan ini merupakan sebuah sumber kekuatan dari lahirnya sebuah inovasi dari pikiranmu. Dalam dunia bisnis pun, kemampuan kreatif kerap digunakan untuk membuat produk-produk baru supaya tetap dapat bersaing dengan kompetitor.

Ayu Utami adalah penulis yang tak hanya produktif dan konsisten, tetapi juga mendapatkan penghargaan nasional dan internasional. Ia menerima Prince Claus Award tahun 2000 untuk sumbangannya di bidang sastra. Sebelumnya, ia mendapatkan kesempatan untuk menjalin hubungan sebagai intelektual publik dalam Asian Leadership Fellow Program di International House of Japan, Tokyo. Buku-bukunya telah diterbitkan dalam bahasa asing, termasuk Amharik (Ethiopia).

Ayu memperkenalkan “spiritualisme kritis” pertama kali dalam novelnya, Bilangan Fu. Konsep itu ia kembangkan dalam kelas menulis dan berpikir kreatifnya. Buku ini mengajarkan jurus-jurus kreatif dari dalam, bukan dari luar, untuk menjadi pencipta, bukan peniru. Juga memberi panduan untuk membangun “pabrik kreativitas” dalam diri agar kita kreatif sekaligus produktif, seperti yang ia telah buktikan.

Buku Novel Menulis & Berpikir Kreatif Cara Spiritualisme Kritis akan memberikan Anda motivasi-motivasi yang membangun supaya Anda dapat menjadi diri Anda sendiri dan mampu menciptakan sebuah peluang dengan baik yang akan membuat Anda berkembang.

Menulis Kreatif Panduan Penulisan Ilmiah

Buku ini sengaja disusun sebagai kontribusi dalam merayakan iklim akademis di lingkungan kampus, terutama di kalangan mahasiswa. Serempak, buku ini juga dimaksudkan untuk mengatasikesulitan menulis ilmiah di kalangan mahasiswa.

Untuk mencapai kedua maksud ini, buku ini dilengkapi dengan contoh sebagai simulasi yang mempermudah mahasiswa memahami sekaligus mempraktikkan penulisan ilmiah. Sebagai proses kreatif, penulisan ilmiah menuntut kreativitas mahasiswa. Membaca buku ini saja tidak cukup. Mahasiswa perlu membaca banyak literatur dan media massa agar memiliki perspektif kuat dalam penulisan.

Dari Fakta Ke Fiksi Panduan Menulis Berita, Feature, dan Fiksi

Di era digital, penting untuk memahami bagaimana kreativitas dan verifikasi berperan dalam proses perolehan serta penggunaan informasi yang mendorong pembuatan berita dan feature. Pengembangan proses untuk menulis berita maupun feature hampir sama, tetapi juga memiliki perbedaan.

Adapun fiksi adalah genre sastra yang melibatkan penciptaan cerita, karakter, dan dunia yang imajinatif. Penulis dapat mengeksplorasi tema, konsep, dan emosi dengan cara yang kreatif dan artistik. Dari pengembangan karakter yang mendalam hingga struktur plot yang solid, buku ini menawarkan teknik dan latihan untuk mengasah keterampilan penulisan fiksi serta menghidupkan cerita yang menggugah emosi pembaca.

Menulis adalah salah satu ciri dari peradaban manusia. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer,

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

TULISLAH! Mengembangkan Proses Kreatif Menulis Berita, Feature, Fiksi

TULISLAH! Mengembangkan Proses Kreatif Menulis Berita, Feature, Fiksi Karya Pepih Nugraha merupakan buku bacaan bernuansa copywriting atau kepenulisan. Buku ini membahas cara bagaimana mengembangkan proses kreatif menulis yang lebih luas dan inovatif. Membahas proses kreatif menulis berita, proses kreatif menulis feature, proses kreatif menulis fiksi, dan proses kreatif menulis buku.

Disampaikan dengan gaya bertutur, konten buku ini merupakan pengalaman puluhan tahun penulis berkecimpung di dunia jurnalistik dan kepenulisan. Pembaca niscaya seperti dibawa masuk ke sebuah dialog interaktif dengan penulis, sehingga lebih termotivasi dan terinspirasi untuk menulis dengan metode yang khas dan berbeda dari yang pernah ada.

Buku Tulislah! ini dipersembahkan untuk umum, untuk siapa saja yang berniat mengembangkan karier di bidang tulis-menulis, dari menulis artikel, berita peristiwa, kajian berbentuk buku, bahkan fiksi berupa novel. Selain itu, buku ini bisa juga menjadi buku ajar (text-book) untuk kalangan pelajar dan mahasiswa.

Dan yang terutama, memulainya dengan tulislah. Disampaikan dengan gaya bertutur, konten buku ini merupakan pengalaman puluhan tahun penulis berkecimpung di dunia jurnalistik dan kepenulisan. Pepih Nugraha bekerja di Harian Kompas selama 26 tahun (19902016) sebagai pustakawan, peneliti, kemudian wartawan.

Selama berkarir sebagai jurnalis, ia menulis berita dan feature sebanyak 4.400, beberapa di antaranya tulisan sosok sejumlah orang, dari yang ternama sampai yang tidak punya nama. Saat ditugaskan di Kompas.com, ia mendirikan Kompasiana yang merupakan blog terbesar di Indonesia.

About the author

Shaza Zahra

Gramedia Literasi