IPA

Usaha dan Cara Menghemat Energi, Wajib Tahu!

Usaha dan Cara Menghemat Energi
Written by Rahma R

Usaha dan Cara Menghemat Energi – Konferensi Perubahan Iklim (COP26) yang diselenggarakan akhir tahun 2021 di Skotlandia telah mempertemukan 120 pemimpin di dunia, termasuk Indonesia, untuk mencari solusi atas perubahan iklim yang kian memburuk. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari Paris Agreement 2015.

COP26 menghasilkan tiga kesepakatan utama yaitu menghentikan penggunaan pembangkit energi yang bersumber dari batu bara secara bertahap, menjaga suhu bumi tidak lebih dari 1,5 derajat, dan mempercepat mitigasi iklim dengan meninjau komitmen penurunan emisi. Selain itu COP 26 juga menyetujui penghentian subsidi bahan bakar fosil.

Untuk mewujudkan target tersebut, baik pemerintah maupun masyarakat perlu bekerja sama dalam mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi perubahan iklim global. Pemerintah bisa menempuh langkah-langkah legal seperti penerbitan aturan atau larangan. Sementara masyarakat dapat melakukan cara sederhana, misalnya dengan menghemat energi.

Konversi energi merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penghematan energi sebagai upaya menyelamatkan bumi. Dengan menghemat energi, Grameds juga bisa menghemat anggaran karena berkurangnya penggunaan listrik.

Usaha dan Cara Menghemat Energi

Berikut seluk-beluk mengenai energi yang dapat Grameds simak serta cara menghematnya.

Sumber Energi

Sumber energi adalah sumber daya yang kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi biasanya diubah menjadi bentuk yang lebih mudah diakses, atau sering disebut sebagai “carriers” (pembawa) atau energi “sekunder”. Listrik adalah pembawa yang paling umum, yang menawarkan utilitas yang besar dan beragam.

Sumber energi terbagi dalam dua jenis, yakni energi primer dan energi sekunder. Energi primer atau energi utama yang sering juga disebut energi mentah adalah energi yang berasal dari alam. Sedangkan energi sekunder adalah energi yang diperoleh dari hasil mengolah energi sekunder. Karena semua proses konversi memiliki beberapa inefisiensi, kehilangan energi terjadi setiap kali energi primer diubah menjadi pembawa sekunder.

Energi primer

Menurut Martinez, dkk dalam buku Energy Efficiency: Concepts and Calculations, energi primer mengacu pada sumber-sumber yang dapat menghasilkan energi yang dapat dikendalikan oleh manusia. Tidak dapat dihindari, energi digunakan untuk mengendalikan sumber energi primer, tetapi energi tersebut harus lebih kecil dari energi terkontrol yang dihasilkan agar dapat menjadi sumber. Sumber energi primer antara lain sebagai berikut:

  1. Bahan bakar pembakaran
    a. Biomasa
    – Kayu bakar mentah, sikat, dan kotoran
    – Arang
    – Bahan bakar nabati yang direkayasa (etanol, biodiesel, bahan bakar aliran limbah, biogas)
  2. Bahan bakar fosil
    a. Batu bara
    b. Minyak
    c. Gas alam
  3. Bahan bakar fisi nuklir
  4. Pembangkit Listrik Tenaga Air
  5. Tenaga angin
  6. Tenaga surya
  7. Panas bumi
  8. Energi pasang surut
  9. Energi gelombang
  10. Panas laut

Energi Sekunder

Energi sekunder juga dapat disebut sebagai pembawa energi. Energi sekunder biasanya hasil dari langkah konversi pertama, dari sumber utama ke bentuk yang lebih mudah diakses atau berguna.

Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling menonjol. Listrik juga menawarkan sistem kontrol yang luar biasa, artinya listrik sangat mudah dikendalikan oleh manusia, diatur besaran dayanya sehingga mudah dihitung menjadi sebuah harga. Peralatan dan proses besar yang biasanya terjadi di pabrik sangat membutuhkan listrik. Bahkan beberapa sistem memiliki ketergantungan akan keberlangsung listrik seperti telekomunikasi dan komputasi.

Berbeda dengan listrik, sumber bahan bakar kimia biasanya diubah menjadi bentuk sekunder yang memiliki kepadatan energi yang lebih baik, pembakaran yang lebih bersih, dan karakteristik lain yang diinginkan. Bensin, misalnya, dimurnikan dengan sangat hati-hati sehingga fraksi yang signifikan akan mudah menguap, bahkan pada suhu rendah.

Selain itu, ada juga arang yang merupakan bentuk sekunder dari biomassa, di mana biomassa mentah dipanaskan dengan pembakaran sebagian dalam lingkungan yang relatif anaerobik, sehingga kelembabannya hilang. Tak pelak lagi beberapa kandungan energi kimia juga hilang, tetapi produk arang terbakar lebih efisien pada titik konsumsi dan lebih ringan, sehingga membutuhkan lebih sedikit energi untuk diangkut.

Rantai Pasokan/Permintaan Energi

Sistem energi umumnya dipahami sebagai penjajaran pasokan energi dan permintaan energi. Menurut Martinez, dkk, sistem ini sering diurutkan sebagai rantai pasokan/permintaan energi (1) akuisisi pasokan, (2) konversi dan pemrosesan energi primer, (3) distribusi bahan bakar/listrik dan transportasi, dan (4) konversi penggunaan akhir, pemanfaatan (tidak termasuk pengelolaan sampah pasca penggunaan).

1. Akuisisi Pasokan

Akuisisi pasokan memerlukan identifikasi dan kemudian ekstraksi sumber energi. Karena kita biasanya tidak menggunakan energi mentah secara langsung untuk melakukan pekerjaan yang diinginkan, kita harus mengidentifikasi sumber daya di mana mereka berada, menghitung jumlah yang tersedia di lokasi sumbernya, dan kemudian mengekstraknya untuk diproses.

2. Ekstraksi Energi

Ekstraksi energi adalah penyerapan atau perolehan energi dari sumber primer.

3. Konversi Energi

Secara umum, konversi energi adalah proses awal dalam mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk yang lebih berguna. Seringkali, sumber diubah menjadi pembawa yang (1) lebih mudah digunakan, (2) lebih mudah disimpan atau diangkut, atau (3) lebih serbaguna. Minyak mentah biasanya diubah menjadi bensin dan bahan bakar lain yang padat energi dan terbakar secara efisien dalam mesin yang sangat khusus. Listrik adalah salah satu pembawa energi utama di dunia, karena menawarkan keserbagunaan yang luar biasa. Listrik adalah jantung dari berbagai peralatan dan perangkat yang menyediakan keistimewaan yang tak terbayangkan beberapa dekade lalu.

4. Pemrosesan Energi

Pemrosesan energi melibatkan pengubahan energi menjadi bentuk pembawa sekunder. Pembawa energi adalah apa yang umumnya kita gunakan, karena kemudahannya, kepadatan energinya, dan seringkali karakteristiknya yang lebih bersih jika dibandingkan dengan sumber aslinya.

5. Distribusi/Transportasi Energi

Energi yang diperoleh biasanya harus diangkut dari titik produksi awal ke titik konversi primer (misalnya, pengiriman minyak dari sumur ke kilang). Pada akhirnya, energi-energi tersebut perlu dikirimkan ke konsumen atau titik penggunaan akhir. Baik pengiriman minyak, gas perpipaan, transmisi listrik, atau pengangkutan batubara, energi dikonsumsi dalam proses, yang mengurangi efisiensi sistem secara keseluruhan.

6. Penggunaan dan Pemanfaatan Akhir Energi

Pada titik penggunaan akhir, energi yang dikirim mengalami konversi akhir untuk menghasilkan bentuk yang bermanfaat. Misalnya, mengemudikan mobil, menyalakan alat, memasak makanan, atau banyak jenis lainnya. Sebagian besar perhatian terhadap efisiensi energi cenderung terfokus pada langkah terakhir. Pemanfaatan energi akhir adalah tahap akhirnya menghasilkan usaha yang bermanfaat bagi konsumen. Ini biasanya memerlukan konversi penggunaan akhir dari bahan bakar/listrik yang dikirim untuk memenuhi kebutuhan atau layanan dasar manusia. Contohnya termasuk menyalakan elektronik, mengubah listrik menjadi cahaya atau panas, atau menyalakan mesin.

Usaha dan Cara Menghemat Energi

Usaha dan Cara Menghemat Energi

Energi banyak sekali digunakan untuk menunjang kebutuhan hidup manusia mulai dari rumah tangga, industri, pabrik, dan lain sebagainya. Berikut adalah cara-cara yang dapat Grameds lakukan untuk menghemat energi merujuk pada panduan yang dikeluarkan Thomas Dietz, dkk.

1. Weatherization dan Peningkatan Sistem Pemanas dan Pendingin Rumah

Weatherization adalah sebuah program yang dicanangkan di Amerika Serikat untuk mendukung konservasi energi pada sebuah rumah. Langkah weatherization yang bisa dilakukan contohnya adalah meningkatkan sistem pemanas atau pendingin di rumah. Selain itu, pemilik rumah juga bisa menginstal beberapa perlengkapan yang bisa meningkatkan efisiensi energi.

  1. Seal drafts
    Rumah biasa dapat mengurangi penggunaan energi pemanasan dan pendinginan tahunan sebesar 10% dengan menyegel aliran udara. Hal ini biasa dilakukan oleh rumah-rumah di negara empat musim terutama saat musim dingin tiba. Menyegel aliran udara berarti menutup semua celah di rumah yang bisa menjadi jalan masuk bagi udara. Penghematan yang lebih besar mungkin dapat dicapai jika teknik segel terbaik diaplikasikan seperti penggunaan pintu peniup yang berfungsi untuk mendeteksi angin.
  2. Cukup mengisolasi ruang loteng
    Perkiraan penghematan energi dari pemasangan atau peningkatan insulasi loteng sangat bervariasi, berkisar antara 20-40% dari energi pemanas rumah. Isolasi loteng juga dapat mengurangi penggunaan energi rumah tangga sebesar 25%. Posisi loteng yang biasanya berada di atap rumah kerap menjadi celah masuk udara, sehingga penting untuk menginsulasi atau mengisolasi loteng terutama saat musim dingin.
  3. Mengganti jendela dengan panel tunggal
    Mengganti jendela panel tunggal dengan jendela multipanel dengan lapisan emisivitas rendah dapat mengurangi konsumsi energi pemanasan dan pendinginan sebesar 15%. Serupa dengan fungsi seal drafts atau insulasi loteng, jendela panel tunggal juga meminimalisir masuknya udara ke dalam rumah. Dengan begitu, penggunaan pemanas atau pendingin ruangan bisa berkurang.
  4. Mengganti tungku lama dengan model Energy Star
    Apabila kita mengganti tungku gas atau LPG berusia 15 tahun yang efisien 78% dengan tungku Energy Star yang efisien 92% dapat mengurangi emisi karbon sebesar 15%. Selain itu, mengganti tungku minyak berusia 15 tahun yang efisien 80% dengan tungku Energy Star yang efisien 87% juga mengurangi emisi karbon sebesar 8%
  5. Mengganti unit AC sentral dengan model Energy Star
    Apabila unit AC sentral non-Energy Star memiliki rasio efisiensi energi musiman (SEER) rata-rata 10,4 dan ukuran 3 ton diganti dengan unit SEER 16 yang memenuhi syarat Energy Star akan mengurangi emisi sebesar 35%.

2. Memperbarui Peralatan

  1. Pancuran aliran rendah
    Mengganti pancuran berukuran 3,25 gpm (gallons per minute) dengan pancuran berukuran 2,5 gpm akan mengurangi konsumsi energi rumah tangga tahunan untuk pemanas air sebesar 138 kWh (4,9%) di rumah yang menggunakan pemanas air listrik dan 0,61 juta BTU (British Thermal Unit) (2,6%) di rumah yang menggunakan pemanas air gas. Sementara itu, jika kita mengganti pancuran 2,5 gpm dengan pancuran 2,0 gpm akan menghemat 92 kWh (3,3%) lagi untuk pemanas air listrik dan 0,41 MBTU (1,7%) untuk gas.
  2. Pemanas air hemat energi: mengganti: ganti pemanas air non Energy Star dengan model Energy Star
    Mengganti pemanas air gas biasa dengan pemanas tanpa tangki atau kondensasi gas yang memenuhi spesifikasi Energy Star Januari 2009 akan mengurangi konsumsi energi sebesar 29%. Kita juga bisa mengganti pemanas air listrik biasa dengan yang tanpa tangki untuk mengurangi konsumsi energi sebesar 8,7%. Selain itu, memasang selimut insulasi pada pemanas air listrik yang berumur tua juga akan mengurangi konsumsi energi sebesar 4-9%
  3. Perlengkapan
    • Mengganti televisi plasma layar besar dengan proyeksi belakang atau unit LCD
      Rata-rata televisi plasma layar besar memiliki daya 339 W. Sementara itu, televisi LCD layar besar rata-rata menarik daya sebesar 213 W. Sedangkan televisi proyeksi belakang layar besar rata-rata memiliki daya hingga 211 W. Mengganti televisi plasma dengan LCD atau televisi proyeksi belakang akan mengurangi emisi dari televisi tersebut sebesar 38%.
    • Mengganti lemari es Non-Energy Star dengan model Energy Star
      Mengganti lemari es konvensional yang dibeli pada tahun 2001 dengan model Energy Star saat ini akan mengurangi konsumsi energi sebesar 40%.
    • Mengganti mesin cuci pakaian Non-Energy Star dengan model Energy Star
      Menurut EPA, membeli mesin cuci pakaian Energy Star baru daripada model konvensional akan mengurangi konsumsi listrik langsung oleh mesin cuci pakaian sebesar 31%, mengurangi konsumsi air (dan dengan demikian penggunaan energi untuk memanaskan air untuk mencuci) sebesar 55%, dan menghilangkan air lebih efisien selama siklus putaran untuk mengurangi konsumsi energi oleh pengering pakaian sebesar 10%.
  4. Ban LRR: mengganti ban dengan rolling resistance tinggi pada mobil dengan ban LRR
    Menggunakan ban LRR sebagai pengganti ban konvensional dapat meningkatkan penghematan bahan bakar sebesar 4,5%.
  5. Kendaraan hemat bahan bakar
    Mengganti kendaraan rumah tangga dengan fuel economy (jarak yang ditempuh per satuan bahan bakar) 20,8 mpg (mil per gallon) dengan kendaraan dengan fuel economy 30,7 mpg akan mengurangi emisi sebesar 32%.
  6. Pencahayaan yang efisien
    Pencahayaan yang efisien tidak hanya sekadar mematikan lampu saat tidak digunakan, namun juga memilih produk lampu yang tepat. Kategori produk lampu yang tepat adalah hemat energi dengan tingkat keterangan yang baik, bisa diatur mati via fitur penyetelan waktu, dsb.

3. Pemeliharaan Peralatan

  1. Mengganti filter udara HVAC: mengganti filter ventilasi rumah untuk pemanas dan AC setiap bulan di setiap musim
    Perhitungan yang dilakukan di laboratorium menunjukkan bahwa mengganti filter udara secara teratur mengurangi konsumsi energi pemanasan dan pendinginan sekitar 20%.
  2. Tune up AC: pemeriksaan profesional tahunan dan tune-up AC sentral
    Pemeriksaan atau perawatan profesional peralatan AC rumah secara berkala dapat mengurangi konsumsi energi sebesar 17–30%.
  3. Perawatan mobil rutin
    • Penggantian oli secara teratur, penyetelan, dan penggantian sensor oksigen pada rentang waktu yang disarankan
      Dengan melakukan penyetelan mobil yang terasa tidak selaras, kita dapat meningkatkan penghematan bahan bakar sekitar 4%. Selain itu, apabila kita memperbaiki masalah yang lebih serius, seperti mengganti sensor oksigen yang rusak, dapat meningkatkan penghematan bahan bakar hingga 40%. Menggunakan grade oli motor yang benar juga dapat meningkatkan penghematan bahan bakar sebesar 1-2% dibandingkan dengan penggunaan grade yang sedikit berbeda.
    • Secara teratur mengurangi beban berlebih dari kendaraan
      Menghapus 100 pon bobot yang tidak perlu dari kendaraan (misalnya, mengeluarkan barang dari bagasi) meningkatkan penghematan bahan bakar sebesar 1-2%.
    • Mempertahankan inflasi ban yang tepat
      Mengisi udara ban dengan benar dapat meningkatkan penghematan bahan bakar sebesar 3,3%.

4. Penyesuaian Peralatan

  1. Suhu cucian: mengurangi konsumsi air panas dengan mencuci pakaian pada siklus hangat/dingin
    Jika pakaian dicuci menggunakan siklus hangat/dingin dibandingkan siklus panas/hangat, emisi yang terkait dengan pemanasan air untuk mencuci pakaian berkurang 75% apabila pemanas air disetel ke suhu 140°F atau 70% pengurangan emisi jika pemanas air diatur ke suhu 120°F.
  2. Suhu pemanas air: mengatur kembali pemanas air ke 120 ° F yang direkomendasikan
    Setiap pengurangan 10 ° F dalam pemanas air mengurangi konsumsi energi sebesar 3-5%.

5. Perilaku Penggunaan Sehari-Hari

  1. Mengurangi cadangan listrik (standby electricity)
    Standby electricity adalah cadangan energi berupa listrik yang kini diadaptasi di perumahan. Teknologi ini memungkinkan sebuah rumah dapat menikmati aliran listrik dalam periode waktu sesuai dengan cadangannya meskipun aliran listrik dalam keadaan mati. Sayangnya, standby electricity menghabiskan cukup banyak energi. Untuk mengatasi hal ini, kita dapat mengadopsi peralatan yang memenuhi kriteria Energy Star dengan konsumsi tidak lebih dari 1 W dalam mode standby. Tindakan ini akan mengurangi konsumsi cadangan listrik hingga 80%.
  2. Thermostat setbacks
    Thermostat berfungsi untuk mempertahankan suhu tetap pada batas yang telah ditentukan. Misalnya pada musim kemarau, rumah diatur dalam suhu rendah tertentu baik saat penghuni rumah berada di dalam rumah, maupun saat penghuni tidak ada. Untuk menghemat energi, pengaturan thermostat dianjurkan pada batas yang telah direkomendasikan.
  3. Line drying
    Saat ini banyak rumah menggunakan teknologi pengering pakaian baik gas dan listrik yang turut menyumbang emisi karbon. Kita disarankan agar dapat mengeringkan pakaian secara alami. Apabila terpaksa memanfaatkan teknologi pengering pakaian, maka kita dianjurkan memilih pakaian yang memang mendesak harus dikeringkan supaya tidak membuang terlalu banyak energi.
  4. Perilaku mengemudi
    • Mengurangi tingkat akselerasi dan deselerasi
      Mengemudi secara agresif dapat mengurangi efisiensi bahan bakar hingga 25–48%. Kita disarankan untuk mengemudi secara efisien seperti memindahkan gigi secara optimal atau menggunakan cruise control yang terbukti dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 10% atau lebih (berpotensi hingga 45%).
    • Mempertahankan kecepatan 55 mph (miles per hour) untuk mengemudi di jalan raya
      Mengurangi kecepatan jalan raya hingga 55 mph di Amerika Serikat akan mengurangi konsumsi bahan bakar di jalan raya sebesar 21%. Ukuran tersebut bisa jadi berbeda di Indonesia. Namun, kecepatan standar yang telah ditentukan yaitu 55 mph diyakini juga mengurangi konsumsi bahan bakar di negara yang berbeda.
    • Mengurangi waktu idling
      Waktu idling adalah keadaan saat kendaraan dalam keadaan menyala namun tidak bergerak pada periode waktu tertentu. Carico dkk. memperkirakan bahwa mengurangi kemacetan lalu lintas yang tidak perlu, atau waktu yang lama untuk memanaskan mobil, atau menunggu, dapat mengurangi emisi dari kendaraan pribadi sebesar 3,7%.
  5. Carpooling and trip chaining
    • Carpool dengan membawa minimal satu penumpang untuk setiap perjalanan pulang pergi
      Menambahkan satu orang ke setiap perjalanan komuter satu orang di Amerika Serikat dan Kanada akan mengurangi konsumsi bahan bakar secara keseluruhan sebesar 14%. Angka ini tentu berbeda di setiap negara, tapi dampak efisiensi bahan bakar juga akan dialami kendaraan yang melakukan carpooling di negara-negara lain.
    • Menggabungkan tujuan untuk mengurangi jarak tempuh hingga setengahnya
      Jika pengemudi mengurangi jarak tempuh sebesar 50% dengan menggabungkan beberapa tujuan dalam satu perjalanan akan mengurangi emisi sebesar 6,9%.

Penulis: Anendya Niervana

Usaha dan Cara Menghemat Energi

BACA JUGA:

  1. Mengapa Kita Harus Menghemat Listrik, Ini Dia Alasannya 
  2. Pengertian Energi dan Bentuk-Bentuk Energi 
  3. 8 Macam-Macam Energi dan Perubahan Energi 
  4. Macam-Macam Energi Alternatif 
  5. Pengertian Energi Alternatif Beserta Sumber dan Manfaatnya 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.