Sosial Budaya

Konsep dan Tipe-Tipe Keluarga yang Perlu Diketahui

Tipe-Tipe Keluarga
Written by Umam

Tipe-Tipe Keluarga – Menjaga keutuhan keluarga adalah keinginan setiap orang, termasuk memiliki keluarga yang bahagia. Dalam praktiknya keluarga memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang, yang pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Itu artinya seseorang butuh orang lain untuk dipercaya dan menjadi tumpuan atau sandaran ketika kita sedang lelah atau kesulitan.

Tipe-Tipe Keluarga

Ilustrasi keluarga (unsplash.com/CDC)

Jawabannya tentu keluarga. Namun apakah Grameds sudah memahami betul tentang konsep dan tipe-tipe keluarga? Istilah keluarga tentu bisa diartikan luas, termasuk bagaimana menentukan konsep keluarga dan tipe-tipe keluarga tersebut. Agar lebih memahaminya, berikut ini penjelasan tentang konsep dan tipe-tipe keluarga yang perlu Grameds ketahui:

Mengenal Bagaimana Konsep Keluarga

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek terpenting yang dibutuhkan untuk memajukan negara. Pembangunan nasional akan berjalan maksimal jika didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan fisik, tetapi  juga perkembangan, kecerdasan, dan kepribadian.

Keluarga dapat menjadi lingkungan pertama untuk mengembangkan bakat yang berkualitas. Keluarga merupakan lembaga sosial budaya terkecil dalam masyarakat dan berperan sangat penting dalam membentuk perilaku anak dan membentuk kepribadian teladan.

Dalam keluarga, anak-anak mengumpulkan pengalaman awal langsung pertama mereka yang  digunakan sebagai persiapan untuk kehidupan masa depan mereka. Keluarga merupakan sarana mendidik, membesarkan, memperkenalkan lingkungan dan mengembangkan keterampilan seluruh anggotanya agar dapat berfungsi dengan baik di masyarakat.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa status keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kehidupan seorang anak, baik secara ekonomi maupun tidak secara ekonomi. Oleh karena itu, sistem keluarga merupakan fondasi dan penopang eksistensi negara.

Deacon dan Firebaugh (1988) menyatakan bahwa keluarga sebagai penghasil talenta harus berfungsi dengan baik untuk menghasilkan talenta yang berkualitas. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Republik Indonesia  membagi fungsi keluarga menjadi delapan fungsi, yakni fungsi agama, sosial dan budaya, cinta, perlindungan, produksi, sosialisasi dan pendidikan, pengembangan ekonomi dan lingkungan.

Fungsi keluarga harus menjadi landasan dan pedoman seluruh keluarga untuk mewujudkan keluarga yang kaya dan berkualitas. Oleh karena itu, fungsi keluarga perlu dipahami sepenuhnya, dipersiapkan dengan baik dan diajarkan oleh semua keluarga dan pasangan yang ingin berkeluarga. Menurut Endah dan Herawati (2015), reuni keluarga yang dikelola dengan baik mempengaruhi kesejahteraan keluarga. Kepedulian keluarga merupakan dambaan dan harapan setiap keluarga.

Richardson dan Gleeson (2012) mengungkapkan bahwa fungsi keluarga yang meningkat akan berdampak positif untuk kualitas dan kesejahteraan anak. Kondisi ini terjadi karena fungsi keluarga mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anaknya. Dengan terselenggaranya fungsi keluarga secara optimal, diharapkan keluarga berkesempatan melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan keluarga menjadi pemimpin bangsa yang berkualitas.

Keluarga

Keluarga Kita: Najeela Shihab

Jadi keluarga adalah bentuk unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga didefinisikan oleh konsep kekerabatan ketika seorang individu menjadi orang tua dan bersatu dalam ikatan pernikahan. Dalam arti luas, keluarga adalah individu dalam memenuhi kewajibannya dan memberikan dukungan yang disebabkan oleh kelahiran, adopsi, atau perkawinan dengan tujuan untuk menciptakan dan memelihara kerjasama fisik, mental, dan emosional.

Menurut Helby, keluarga adalah sekelompok orang-orang yang selalu dekat dengan rumah tangga yang sama dan hidup dalam hubungan dekat. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang hidup dalam satu rumah tangga melalui hubungan kekerabatan, hubungan perkawinan, dan adopsi, berinteraksi, serta menciptakan dan memelihara budaya dalam perannya masing-masing.

Sekelompok orang tersebut terikat bersama pernikahan, darah, adopsi, dan tinggal di rumah yang sama. Keluarga pada dasarnya adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat, tetapi memiliki dampak besar pada negara dan lingkungannya. Generasi penerus lahir dari keluarga, yang menentukan nasib negara.

Jika keluarga bekerja dengan baik, kita dapat mengembangkan generasi yang berkualitas dan andal yang akan menjadi pilar pembangunan negara. Fungsi keluarga sangat ditentukan oleh proses-proses yang berlangsung di dalam keluarga. Keluarga yang damai, bahagia dan sejahtera merupakan dambaan setiap orang.

Di berbagai belahan dunia dengan budaya dan sistem sosial yang berbeda, keluarga merupakan unit sosial yang penting dalam membangun suatu masyarakat. Keluarga adalah warisan manusia yang abadi. Meningkatnya angka perceraian dianggap sebagai salah satu tanda menurunnya nilai-nilai keluarga.

Dia juga menunjukkan bahwa data tentang sistem keluarga tidak selalu menjadi tempat yang baik untuk perkembangan anak. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita, termasuk keluarga.

Keluarga adalah konsep multidimensi. Ilmuwan sosial terpecah tentang bagaimana mengklarifikasi definisi universal tentang konsep keluarga. Salah satu ilmuwan yang memulai studi keluarga adalah George Murdock.

Dalam bukunya yang berjudul “Social Structure”, Murdoch menyatakan bahwa konsep keluarga adalah kelompok sosial yang bercirikan hidup bersama, dengan kerjasama finansial dan proses reproduksi (Murdoc, 1965). Melalui survei terhadap 250 tokoh masyarakat yang dilakukan sejak 1937, Murdoch menemukan tiga keluarga, yakni  keluarga inti, keluarga poligami, dan keluarga besar.

BACA JUGA:
1. Manfaat Family Time Selama #diRumahAja 
2. Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Usia Dini 
3. Parenting Anak & Prinsip Parenting Pengembangan Karakter 
4. Mengenal Toxic Parents, Apakah Anda Salah Satunya? 

Tipe-Tipe Keluarga

Mengenai keberadaan keluarga, keluarga dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni keluarga inti dan keluarga besar. Keluarga inti adalah keluarga dengan hanya tiga status sosial: suami, ayah, istri, ibu, dan anak. Di sisi lain, keluarga inti terbentuk setelah pasangan pria dan wanita menikah dan memiliki anak, sehingga orang tua menggunakan keluarga sebagai alat produksi.

Tipe-Tipe Keluarga

Ilustrasi keluarga (unsplash.com)

Pernikahan adalah dasar dari sebuah keluarga, jadi ketika pasangan manusia menikah, sebuah keluarga baru lahir. Menjadi orang tua adalah salah satu langkah yang dilalui pasangan dengan anak.

Dalam praktiknya, tipe keluarga dapat dibagi menjadi dua tipe, seperti berikut ini:

1. Tipe Keluarga Tradisional

  • Keluarga inti atau keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak
  • Keluarga Dyadic adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri, tetapi tidak memiliki anak
  • Orang tua tunggal, yaitu keluarga yang salah satu orang tuanya mempunyai anak karena perceraian atau kematian
  • Orang dewasa lajang adalah rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang belum menikah
  • Keluarga besar adalah keluarga yang terdiri dari keluarga inti dan keluarga lainnya
  • Pasangan setengah baya atau orang tua yang orang tuanya tinggal sendiri di rumah karena anak sudah memiliki rumah tangga sendiri
  • Keluarga Kitnetwork, beberapa keluarga tinggal bersama dan menggunakan layanan bersama

2. Tipe Keluarga Non Tradisional

  • Keluarga orang tua-anak yang belum menikah (Unmarried parent and child family) yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak yang belum menikah
  • Cohabitating couple adalah orang dewasa yang hidup bersama-bersama tanpa menikah
  • Gay and lesbian family adalah seorang sesama jenis kelamin tinggal satu atap layaknya seperti suami istri atau pasangan
  • Nonmarital Hetesexual Cohabiting family adalah yang belum menikah yang tinggal dengan pasangan dalam satu keluarga, keluarga yang tinggal bersama tanpa pernikahan dan sering berganti pasangan
  • Faster family, yakni keluarga yang menerima anak-anak yang tidak berhubungan untuk beberapa waktu. (Widagdo, 2016)
  • The stepparent family keluarga dengan orang tua tiri
  • Commune family adalah beberapa pasangan keluarga (dengan anak-anak) yang tinggal di rumah yang sama tanpa saudara kandung, sumber daya yang sama, fasilitas, pengalaman yang sama, kegiatan kelompok/sosialisasi anak melalui pendidikan anak bersama
  • Group network family adalah keluarga inti yang dikelilingi oleh seperangkat aturan atau nilai, tinggal berdekatan, berbagi barang dan jasa rumah tangga, dan bertanggung jawab untuk membesarkan anak-anak
  • Homeless family adanya krisis pribadi terbentuk sehubungan dengan ekonomi dan masalah kesehatan mental dan tidak ada perlindungan permanen
  • Gang adalah pemuda tipe keluarga destruktif yang mencari hubungan emosional dan keluarga yang penuh kasih, tetapi mendapat manfaat dari kekerasan dan kejahatan dalam hidup mereka

Membangun Kesehatan Mental Keluarga dan Masa Depan Anak: Julianto Simanjuntak

Selain dua tipe-tipe keluarga diatas, menurut Kamanto Sunarto (1993: 159160), keluarga dapat dibagi menjadi enam jenis seperti berikut ini:

  1. Afiliasi adalah mereka yang terdiri dari keluarga internal dan keluarga besar
  2. Berdasarkan garis keturunan yang terdiri dari keluarga parental, matrilineal, dan bilateral
  3. Berdasarkan penguasa, terdiri dari keluarga paroki, keluarga matriarkat, dan keluarga sederajat
  4. Berdasarkan perkawinan yang terdiri dari keluarga monogami, keluarga poligami, dan keluarga poligami
  5. Berdasarkan status sosial ekonomi, terdiri dari keluarga kelas bawah, menengah dan atas
  6. Berdasarkan keutuhannya, terdiri dari keluarga utuh, keluarga rusak atau cerai, dan keluarga rusak semu.

Nah, dari tipe-tipe keluarga kita dapat mengamati bahwa anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangannya akan dipengaruhi oleh lingkungan dan pergaulannya, termasuk tipe keluarganya. Dalam tinjauan terhadap psikologi perkembangan, pandangan tentang hubungan orangtua-anak umumnya terkait dengan teori keterikatan yang pertama kali dikemukakan oleh John Bowlby. Ia kemudian  mengidentifikasi dampak perilaku pengasuhan sebagai faktor penting dalam hubungan orangtua-anak yang telah terbentuk sejak masa kanak-kanak.

Mengasuh anak adalah tanggung jawab utama orang tua, jadi sayang sekali beberapa orang masih memainkan peran sebagai orang tua tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Pengasuhan menghasilkan hasil yang lebih baik ketika ayah dan ibu orang tua bersama-sama, yaitu ketika orang tua saling mendukung, bertindak sebagai tim, dan bekerja bersama daripada saling bertentangan.

Secara umum, ayah dan ibu memainkan peran yang berbeda untuk tujuan yang sama. Penelitian Rotenberg (1995) tentang proses pembentukan kepercayaan antara orang tua dan anak menemukan bahwa ibu berperan dalam membentuk keyakinan tentang pentingnya kepercayaan dan ayah berperan dalam membentuk perilaku percaya diri.

Kedekatan anak dengan orang tuanya dapat muncul melalui kegiatan kolaboratif dan pertukaran cerita. Kedekatan anak dengan orang tua mempengaruhi pentingnya anak terhadap sikap dan perilaku orang tua dalam pengasuhan anak. Namun, keintiman orangtua-anak tidak berarti tidak ada konflik dalam hubungan orangtua-anak. Keakraban orang tua-anak memudahkan dalam menangani konflik orang tua-anak, sehingga konflik-konflik tersebut tidak berdampak buruk pada perkembangan anak.

Tipe-Tipe Keluarga

Fungsi Keluarga

Setiap fungsi keluarga memiliki makna tersendiri dan memegang peranan penting dalam kehidupan sebuah keluarga. Di bawah ini adalah deskripsi masing-masing dari delapan fungsi keluarga yang perlu diketahui:

1. Fungsi Keagamaan

Agama adalah kebutuhan dasar semua manusia. Keluarga adalah tempat pertama di mana nilai-nilai agama diajarkan dan identitas keagamaan ditanamkan pada anak-anak yang lahir di Indonesia. Keluarga mengembangkan nilai-nilai agama dan melahirkan anak-anak yang  baik dan saleh. Keluarga mengajarkan semua anggota untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa dengan penuh iman dan dedikasi. Karena keluarga Indonesia memiliki keyakinan dan agama yang berbeda, pelaksanaan fungsi keagamaan tidak boleh mengabaikan toleransi beragama.

2. Fungsi Sosial Budaya

Keluarga adalah sarana utama untuk mempromosikan dan menyebarluaskan nilai-nilai budaya luhur, yang merupakan teladan gaya hidup. Fungsi sosial budaya memberi keluarga dan semua anggotanya kesempatan untuk mengembangkan kekayaan budaya yang berbeda sebagai satu kesatuan. Oleh karena itu, kita dapat terus mendukung dan memajukan nilai-nilai luhur yang menjadi teladan kehidupan bangsa. Keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk belajar menghadapi, beradaptasi dan belajar tentang kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat.

3. Fungsi Kasih Sayang

Kasih sayang adalah salah satu faktor penting untuk membentuk kepribadian seorang anak. Fungsi kasih sayang berarti keluarga harus menjadi wadah atau tempat yang dapat memberikan suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara dan bangsa. Fungsi kasih sayang dapat diwujudkan dalam bentuk kasih sayang, kenyamanan dan perhatian dalam keluarga. Fungsi kasih sayang keluarga merupakan landasan yang kokoh antara anak, suami dan istri, orang tua dan anak, serta kerabat antargenerasi, menjadikannya tempat terpenting bagi kehidupan yang penuh cinta keluarga. Untuk alasan ini.

4. Fungsi Perlindungan

Keluarga adalah tempat perlindungan atau perlindungan bagi semua anggota dan tempat untuk menciptakan ketenangan dan kehangatan. Berada dalam suasana saling melindungi berarti keluarga perlu menjadi tempat yang aman, nyaman dan tentram bagi semua anggota. Ketika keluarga bekerja dengan baik, dapat melindungi anggota dan berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Keluarga melindungi setiap anggota dari perilaku yang merugikan dan menjaga keluarga tetap nyaman dan aman dari ketidaknyamanan.

5. Fungsi Reproduksi

Keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan terencana agar anak yang dilahirkan generasi penerus dapat memenuhi syarat. Keluarga adalah tempat berkualitas tinggi bagi anak-anak dengan fungsi reproduksi yang sehat secara keseluruhan, termasuk seksualitas dan pendidikan seks. Keluarga juga merupakan tempat di mana anggota dididik tentang masalah seksualitas. Kesinambungan keturunan yang terencana dapat mendukung terciptanya pengasuhan keluarga.

6. Fungsi Sosialisasi dan Pembinaan

Keluarga adalah tempat pertama dan terpenting bagi pengajaran dan pendidikan masa depan bagi setiap anak. Itu artinya pengembangan keluarga meliputi pendidikan yang berguna untuk perkembangan anak dan pengembangan kepribadian mereka. Fungsi Sosialisasi dan Edukasi juga menunjukan bahwa keluarga menjadi tempat untuk berkembangnya proses interaksi dan lingkungan belajar untuk bersosialisasi dan komunikasi yang baik dan sehat. Interaksi yang sangat intens dalam proses pendidikan dengan keluarga sangat efektif. Keluarga memberitahu anak-anak tentang nilai-nilai mereka, norma-norma, bagaimana berkomunikasi dengan orang lain, dan baik dan jahat.

7. Fungsi Ekonomi

Keluarga adalah tempat terpenting untuk mengatur penggunaan keuangan, mempromosikan dan menyerap nilai-nilai berkaitan dengan keuangan, pemenuhan kebutuhan hidup, dan membuat keluarga yang sejahtera. Keluarga membutuhkan sarana untuk mendapatkan makanan, pakaian, tempat tinggal dan persediaan lainnya dan memberikan dukungan keuangan kepada anggota mereka.

8. Fungsi Pembangunan Lingkungan

Keluarga berperan dalam mengatur kehidupan dengan tetap memelihara lingkungan fisik, sosial, mikro dan makro. Keluarga berperan dalam menjaga lingkungan setempat dan alam sekitar. Keluarga perlu mengenal tetangga mereka dan masyarakat sekitar serta melindungi lingkungan alam mereka. Pendekatan ramah keluarga terhadap lingkungan untuk memberikan yang terbaik bagi generasi mendatang.

Nah, itulah penjelasan tentang konsep dan tipe-tipe keluarga. Grameds termasuk tipe keluarga yang mana? Menciptakan keluarga yang bahagia dan harmonis tentu bukan perkara mudah. Grameds bisa mempelajarinya lewat koleksi buku Gramedia yang bisa dikunjungi di www.gramedia.com, selamat belajar. #SahabatTanpabatas

33 Jurus Cinta Keluarga Bahagia: Blasius Sumaryo SCJ

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.