Sejarah

Konsep Berpikir Sejarah, Ulasan Lengkap Cara Menganalisis Masa Lalu

Konsep berpikir sejarah
Written by Fandy

Konsep Berpikir Sejarah – Belajar sejarah memang begitu mengasyikkan. Bahkan dalam belajar sejarah bisa dengan metode pendekatan berpikir lho. Banyak sejarawan yang menerapkan konsep berpikir sejarah untuk analisis suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu.

Tentunya menggunakan pendekatan berpikir sejarah pada analisis peristiwa yang terjadi pada masa lalu memberikan banyak sekali keuntungan. Beberapa diantaranya adalah mendapatkan informasi yang lebih lengkap hingga lebih runtut urutan waktunya.

Nah jika dilihat dari dua keuntungan menggunakan sebuah pendekatan berpikir sejarah. Tentunya akan lebih asik lagi jika kita belajar bersama tentang semua yang berkaitan dengan konsep berpikir sejarah dengan menggunakan informasi dalam artikel ini.

Secara mudahnya konsep berpikir sejarah dibagi menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan berpikir sinkronik dan pendekatan berpikir diakronik. Keduanya memiliki konsep yang berbeda, namun sangat berguna untuk membantu analisis sebuah peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Kalian bisa belajar mulai dari pengertian, ciri, makna hingga contoh dari dua pendekatan berpikir sejarah tersebut. Simak ulasan selengkapnya tentang keduanya di bawah ini.

Siapa Orang Asli Palestina? Sejarah Singkat Palestina Kuno: Zafarul Islam Khan, Ph.D

Siapa Orang Asli Palestina? Sejarah Singkat Palestina Kuno: Zafarul Islam Khan, Ph.D

beli sekarang

 

Pendekatan Konsep Berpikir Sejarah

Berpikir Sinkronik

Pertama kita akan belajar tentang apa itu pendekatan berpikir sinkronik. Kata sinkronik diambil dari kata Yunani yaitu “syn” yang memiliki arti dengan dan “kronos” memiliki arti waktu. Dengan begitu berpikir sinkronik pada peristiwa yang terjadi di masa lalu adalah cara berpikir yang meluas pada suatu ruang, namun terbatas akan waktu.

Secara mudahnya berpikir sinkronik adalah sebuah analisis yang bisa dilakukan pada suatu peristiwa yang telah terjadi pada suatu waktu tertentu. Berpikir sinkronik juga memiliki pada penekanan struktur sekaligus melakukan analisis pada kejadian dalam waktu tertentu.

Makna Berpikir Sinkronik

Dengan menggunakan konsep pendekatan berpikir sinkronik kita bisa tahu apa saja dampak atau perubahan yang terjadi pada suatu kejadian dalam waktu tertentu tersebut. Namun perlu diketahui juga dengan pendekatan berpikir sinkronik tidak berusaha untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

Namun lebih pada analisis apa yang telah terjadi akibat adanya peristiwa tersebut.  Sebagai contohnya adalah ketika melakukan analisis peristiwa sejarah proklamasi 17 Agustus 1945. Tentunya bisa didapatkan sebuah uraian terkait dengan aspek sosial, politik, ekonomi hingga hubungan internasional.

Bisa dibilang pendekatan berpikir sinkronik adalah sebuah cara berpikir khas dari ilmu-ilmu sosial.

 

Ciri Berpikir Sinkronik

Pendekatan berpikir sinkronik juga memiliki beberapa ciri di dalamnya. Ciri-ciri ini akan lebih mempermudah kita dalam mempelajari apa sih sebenarnya berpikir sinkronik. Berikut adalah beberapa ciri yang dimiliki oleh berpikir sinkronik yang bisa kalian baca selengkapnya.

  • Mengkaji kejadian yang telah terjadi di masa lalu

Ciri yang pertama dari pendekatan berpikir sinkronik adalah adanya sebuah analisis atau kajian pada suatu kejadian pada masa lalu. Artinya konsep pendekatan berpikir sinkronik ini hanya bisa diterapkan pada sebuah kejadian yang telah terjadi di masa lalu.

Dengan berpikir sinkronik kalian bisa lebih mendalami apa yang telah terjadi pada masa lalu namun untuk waktu kejadian telah ditentukan sebelumnya.

Contoh dari ciri yang pertama ini adalah kegiatan analisis kejadian proklamasi 17 Agustus 1945. Waktu yang ditentukan dari kejadian tersebut sudah ditentukan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun untuk informasi yang didapatkan bisa melebar terhadap apa saja yang memang benar-benar mempengaruhi terjadinya kejadian tersebut.

  • Bersifat horizontal

Kedua adalah memiliki sifat horizontal. Dimana analisa yang dilakukan meskipun terbatas akan waktu. Akan tetapi hasil yang didapatkan bisa diperlebar sesuai apa yang telah terjadi. Mulai dari kejadian yang mempengaruhi peristiwa penting tersebut hingga efek atau dampak yang telah timbul dari berbagai sektor.

Pada poin ini biasanya suatu kejadian bisa terjadi karena adanya pengaruh dari ekonomi, sosial, politik dan juga aspek budaya. Lalu ketika kejadian tersebut benar-benar terjadi tentunya akan ada beberapa aspek yang terpengaruh.

Dengan menggunakan pendekatan berpikir sinkronik pada suatu peristiwa yang terjadi di masa lalu. Kalian bisa mendapatkan sebuah informasi lengkap mulai dari faktor yang mempengaruhi suatu kejadian hingga dampak yang telah terjadi ketika kejadian tersebut telah usai. Semuanya bisa kalian dapatkan secara lengkap.

  • Kajian lebih sempit

Berikutnya adalah ciri kajian yang dilakukan lebih sempit. Artinya kalian hanya akan terbatas oleh satu waktu saja dalam satu kejadian ketika melakukan analisis. Tentunya kalian pendekatan ini juga akan mempersingkat waktu dan mempermudah kalian ketika akan melakukan sebuah analisis peristiwa masa lalu.

Contohnya adalah ketika ada dua peristiwa yang telah terjadi dimasa lalu dengan waktu yang berbeda. Dimana satu peristiwa terjadi pada satu hari dan peristiwa lain terjadi dengan durasi waktu selama 7 hari.

Tentunya jika kalian menggunakan pendekatan berpikir sinkronik. Maka kalian akan memilih analisis terhadap sebuah peristiwa yang telah terjadi dengan durasi waktu selama satu hari.

  • Serius dan lebih sulit

Karena adanya batasan waktu dalam proses analisis yang dilakukan. Maka proses analisis sekaligus hasil yang didapatkan bisa diasumsikan lebih serius sekaligus lebih sulit. Kalian akan bisa melakukan analisis lebih dalam lagi hanya pada satu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.

Bahkan informasi yang kalian hasilkan bisa mencakup semua aspek dari pengaruh hingga yang dipengaruhi oleh peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu.

  • Fokus pada bagian struktur

Fokus yang ada pada pendekatan berpikir sinkronik adalah pada bagian strukturnya. Dimana kalian akan melakukan sebuah analisis yang dimulai dari struktur sosial, masyarakat, politik. Ekonomi hingga budaya.

Tentunya hasil informasi analisis juga akan lebih lengkap. Selain itu dengan titik berat pada bagian struktur akan lebih mempermudah kalian dalam memahami peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Sejarah Lengkap Perang Dunia 1 (1914-1918): Alfi Arifian

Sejarah Lengkap Perang Dunia 1 (1914-1918): Alfi Arifian

beli sekarang

 

Cara Pendekatan Berikir Sinkronik

Dalam pendekatan berpikir sinkronik ternyata diperlukan beberapa cara terlebih dahulu agar kalian bisa lebih dipermudah untuk penerapannya. Sebenarnya cara ini sudah kalian pelajari sejak berada di bangku sekolah dasar. Cara tersebut adalah 5W+1H yang terdiri dari  What, Who, When, Why, Where, dan How.

Meski begitu agar kalian lebih paham penggunaan 5W+1H ini, maka penjelasan di bawah ini bisa lebih membantu kalian.

  • What ?

Penggunaan what atau apa ini nantinya akan mempermudah kalian untuk mengetahui secara keseluruhan terkait dengan apa yang telah terjadi pada peristiwa masa lalu yang sedang di analisis.

  • Who ?

Penggunaan who dalam analisis sebuah peristiwa yang terjadi di masa lalu adalah akan membantu kalian mengetahui siapa saja yang terkait atau turut andil dalam kejadian tersebut.

  • When ?

When atau kapan ini akan membantu kalian mengetahui kapan peristiwa pada masa lalu tersebut ini terjadi. Waktu ini juga menjadi salah satu titik fokus dari pendekatan berpikir sinkronik.

  • Why ?

Why atau mengapa akan membantu kalian mengetahui penyebab peristiwa yang terjadi di masa lalu atau bisa juga dibilang dengan hal apa saja yang bisa mempengaruhi kejadian tersebut.

  • Where?

Where akan membantu kalian untuk mengetahi tempat atau lokasi kejadian yang sedang dianalisis.

  • How ?

How atau bagaimana ini akan mampu membantu kalian mengetahui jalannya peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Artinya proses kejadian tersebut akan dijelaskan dengan gamblang pada poin how ini.

Contoh Pendekatan Berpikir Sinkronik

Dilihat dari sebuah peristiwa pada tahun 1950 hingga 1959 meski Indonesia sudah merdeka. Namun keadaan ekonomi Indonesia masuk ke dalam kondisi buruk.

Adapun beberapa aspek yang mempengaruhi terjadinya kejadian pada masa lalu tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Hasil bumi merupakan andalan kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indonesia.
  2. Dalam konferensi meja bundar menetapkan jika Indonesia harus menanggung beban ekonomi dan keuangan.
  3. Pada waktu itu defisit yang harus ditanggung Indonesia adalah sekitar Rp. 5.1 miliar.
  4. Pemerintahan Belanda tidak menurunkan nilai-nilai yang cukup agar bisa mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.
  5. Situasi politik dalam negeri yang tidak stabil membuat pengeluaran di luar rencana menjadi lebih mudah terjadi.
  6. Keamanan yang ada di dalam negeri tidak begitu menguntungkan.
  7. Pertumbuhan dalam negeri begitu besar kala itu.

Dari contoh soal atau kasus tersebut dapat dianalisis sebuah kejadian ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1950 hingga 1959 dengan pendekatan berpikir sinkronis. Tentunya hasil analisis yang dilakukan akan begitu mudah membantu pada kehidupan masa sekarang.

Kesimpulan Berpikir Sinkronik

Kesimpulan dari pendekatan berpikir sinkronik pada peristiwa yang terjadi pada masa lalu adalah sebuah analisis peristiwa yang berfokus pada satu waktu. Meski memiliki fokus pada satu waktu namun hasil analisis bisa melebar mulai dari hal yang mempengaruhi kejadian tersebut hingga hal yang dipengaruhi setelah kejadian tersebut.

Dalam pendekatan berpikir sinkronik ini kalian bisa menggunakan penerapan 5W+1H agar lebih dipermudah penggunaannya.

Berpikir Diakronik

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika pendekatan berpikir sejarah juga bisa melalui berpikir diakronik. Tentunya penjelasan terkait dengan berpikir diakronik akan berbeda sekali dengan berpikir sinkronik. Agar kalian lebih jelas lagi, berikut adalah ulasan seputar berpikir diakronik.

Pengertian Berpikir Diakronik

Secara mudahnya berpikir diakronik adalah suatu cara analisis dari beberapa kejadian yang saling berkaitan dan diurutkan secara runtut sebagaimana mestinya. Dengan adanya pendekatan pendekatan diakronik pada peristiwa yang terjadi pada masa lalu akan mempermudah kalian mengetahui setiap kejadian yang terkait dengan suatu peristiwa besar tentunya hasilnya akan didasarkan pada urutan waktu.

Makna Berpikir Diakronik

Dengan adanya pendekatan berpikir diakronik pada suatu peristiwa kalian bisa dengan mudah mengetahui urutan waktu secara runtut dari setiap kejadian yang telah terjadi pada masa lalu. Tentunya kejadian tersebut juga haruslah terhubung antara satu sama lain.

Ciri Berpikir Diakronik

Seperti halnya pendekatan berpikir sinkronik, berpikir diakronik juga memiliki beberapa ciri didalamnya. Setidaknya ada 6 ciri yang dimiliki oleh pendekatan berpikir diakronik. Agar kalian juga lebih mudah dalam memahami apa saja ciri yang dimiliki oleh pendekatan berpikir diakronik.

Berikut ini adalah penjelasan terkait dengan beberapa ciri yang ada pada pendekatan berpikir diakronik.

  • Bersifat vertikal

Ciri yang pertama dari pendekatan berpikir diakronik adalah bersifat vertikal. Artinya setiap kejadian yang berhubungan pada suatu peristiwa besar yang sedang dianalisis akan diurutkan secara runtut dengan acuan waktu kejadian tersebut.

  • Ditekankan pada bagian durasi kejadian

Pendekatan berpikir diakronik akan lebih mempelajari jika suatu kejadian yang terjadi pada masa lalu adalah sebuah proses waktu.

  • Cakupan yang dimiliki lebih luas

Jika sebelumnya pendekatan sinkronik memiliki cakupan menyempit. Maka pendekatan dari berpikir diakronik adalah kebalikannya atau memiliki cakupan lebih luas.

  • Dapat memberikan uraian suatu kejadian

Karena memiliki cakupan yang lebih luas tentunya hasil yang didapatkan dari proses analysis bisa dibilang juga akan bisa dalam bentuk uraian yang cukup lengkap. Nah ini juga menjadi salah satu poin penting yang hanya bisa diberikan oleh pendekatan berpikir diakronik ketika digunakan untuk dalam proses analysis suatu kejadian di masa lalu.

  • Metode pemeriksaan kesinambungan kejadian

Karena setiap kejadian yang sedang dianalisis akan ditekankan pada bagian waktunya. Maka proses analisis yang sedang dilakukan bisa menjadi salah satu metode untuk memeriksa kesinambungan antara satu kejadian dengan kejadian lain.

  • Terdapat sebuah perbandingan

Jika pada pendekatan sinkronik tidak akan bisa mendapatkan suatu hasil perbandingan. Maka hasil yang diberikan oleh pendekatan berpikir diakronik visa berupa sebuah perbandingan. Perbandingan di sini bisa berupa sebab akibat suatu kejadian. Lalu bisa juga seperti adanya kejayaan dan kehancuran dari peristiwa yang sedang dianalisis tersebut.

Sejarah Agama Manusia (2019): Mohammad Zazuli

Sejarah Agama Manusia (2019): Mohammad Zazuli

beli sekarang

Contoh Berpikir Diakronik

Sebuah peristiwa proklamasi yang terjadi pada tahun 1945 tidak mungkin terjadi begitu saja. Tentunya ada beberapa peristiwa lain yang bisa menyebabkan terjadinya peristiwa proklamasi 1945. Dengan adanya pendekatan berpikir diakronik bisa mempermudah kalian untuk mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan peristiwa proklamasi 1945 itu terjadi. Ini dia urutan yang bisa membuat proklamasi 1945 itu terjadi.

  1. Tanggal 6 Agustus 1945, Amerika melakukan pengeboman pada Kota Hiroshima. Kota Hiroshima adalah kota penting di Negara Jepang.
  2. Lalu pada tanggal 9 Agustus 1945, Amerika melakukan pengeboman pada Kota Nagasaki. Kota Nagasaki juga sebagai salah satu kota penting di Negara Jepang.
  3. Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada blok Amerika.
  4. Tanggal 15 Agustus 1945, Sutan Syahrir mengetahui berita menyerahnya Jepang
  5. Tanggal 16 Agustus 1945, Golongan Muda memaksa Bung Karno melakukan kemerdekaan Indonesia. Keadaan ini dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok.
  6. Tanggal 17 Agustus 1945, pembacaan teks proklamasi telah dilakukan.

Kesimpulan Berpikir Diakronik

Kesimpulan dari berpikir diakronik adalah sebuah pendekatan yang bisa dilakukan pada analisis kejadian masa lalu yang mana nantinya hasil yang didapatkan bisa berupa urutan waktu antara satu kejadian dengan kejadian lain yang saling keterkaitan.

Tentunya hasil urutan waktu kejadian tersebut akan tertata dengan sangat runtut. Selain itu seperti yang dijelaskan pada poin ciri-ciri berpikir diakronik jika hasil analysis tetap akan lebih luas dan juga lebih lengkap.

Sedangkan untuk kesimpulan dari konsep berpikir sejarah sendiri adalah sebuah sebuah pendekatan yang bisa digunakan pada analisis kejadian pada masa lalu. Namun konsep berpikir sejarah sendiri terdiri dari dua metode yaitu pendekatan secara sinkronik dan diakronik.

Kedua metode pendekatan berpikir tersebut telah dijelaskan diatas. Meski berbeda antara satu sama lain, namun dua pendekatan tersebut memang sangat penting dan berguna sekali untuk mendapatkan informasi kejadian pada masa lalu.

Meski semua penjelasan terkait dengan dua metode pendekatan analysis pada kejadian masa lalu. Namun kalian juga perlu tahu buku sejarah yang bisa kalian jadikan studi kasus. Salah satu rekomendasi buku sejarah yang bisa kalian beli di Gramedia..com adalah buku dengan judul “Asal Usul Peradaban Dan Sejarah Eropa” ciptaan Amir Ubaidillah.

Asal Usul Peradaban Dan Sejarah Eropa: AMIR UBAIDILLAH

Asal Usul Peradaban Dan Sejarah Eropa: AMIR UBAIDILLAH

Beli Buku di Gramedia

Buku ini baru saja diterbitkan pada bulan Juni 2021 kemarin. Dan untuk penerbit dari buku “Asal Usul Peradaban Dan Sejarah Eropa ini diterbitkan oleh “C-KLICK MEDIA”. Buku tersebut dijual dengan harga Rp. 57.000.

 

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.