Sejarah

Teori Persia Sebagai Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

teori persia
Written by Fandy

Teori Persia – Seperti yang Grameds tahu, negara Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. Hal itu terjadi karena ada lebih dari 200 juta jiwa yang dimiliki oleh negara Indonesia. Banyaknya penduduk di Indonesia membuat negara ini mampu menggeser jumlah penganut agama Islam di negara Pakistan menjadi urutan kedua dengan jumlah 195 juta jiwa, menggeser jumlah penganut agama Islam di negara India menjadi urutan ketiga dengan 183 juta jiwa, dan menggeser jumlah penganut agama Islam di negara Bangladesh juga menjadi urutan keempat dengan 183 juta jiwa.

Selain dikarenakan jumlah penduduk di negara Indonesia yang sangat banyak, proses penyebaran agama islam di Indonesia pun juga dikenal sangat cepat serta luas. Mayoritas persebaran agama Islam di Indonesia dimulai dari penduduk yang berada di pulau Sulawesi hingga pulau sumatera lalu dilanjutkan ke pulau Maluku.

Persebaran agama tersebut sudah terjadi jauh sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan saat-saat negara masih menjadi negara nusantara yang dipenuhi oleh kerajaan-kerajaan dengan berbagai dinasti. Diketahui bahwa masa kejayaan persebaran agama islam di Indonesia adalah saat masa penyebaran agama di Indonesia melalui Walisongo.

Dengan banyaknya penduduk yang memeluk agama Islam di negara Indonesia, membuat agama Islam mempunyai sejarah panjangnya tersendiri. Sejarah tersebut tentang bagaimana awal mula agama Islam dapat masuk ke nusantara hingga bagaimana proses terjadinya agama Islam menjadi agama dengan pemeluk terbanyak di negara Indonesia serta alasan mengapa negara Indonesia menjadi negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia.

Masuknya agama Islam tentu tidak berdasarkan pada cerita sejarah yang ada saja, tentu semua hal yang ada di dunia ini memiliki teorinya sendiri. begitu pula dengan proses masuknya agama Islam di Indonesia. Diketahui bahwa setidaknya ada empat teori masuknya agama Islam di negara Indonesia yang umumnya diketahui serta muncul di buku pelajaran sejarah. Tentunya teori-teori yang ada dapat dibuktikan dengan beberapa persamaan budaya atau kondisi dengan teori tersebut, sehingga teori tersebut dapat dan layak untuk dipercaya.

Seperti yang sudah Grameds baca, setidaknya ada empat teori yang paling umum muncul di buku pembelajaran sejarah. Keempat teori tersebut biasa disebut dengan Teori Gujarat (Negara India), Teori Mekkah (Negara Arab), Teori Persia (Negara Iran), dan yang terakhir Teori China. Seperti contoh teori di atas ada salah satu teori yang bernama Teori Persia, teori ini berasal dari negara Iran.

Nah kali ini kami akan membahas mengenai semua hal yang berkaitan dengan teori masuknya agama Islam, khususnya Teori Persia (Negara Iran) ini untuk Grameds. Oleh karena itu, simak artikel ini sampai habis yah!

Eits, sebelum kita membahas ke topik utama kita alias membahas tentang teori masuknya agama islam ke Indonesia : Teori Persia (Negara Iran), akan kurang pas jika kita tidak mengenal agama ini serta bagaimana sejarah masuknya agama dengan pemeluk terbanyak di Indonesia menurut catatan dari berbagai sumber seperti buku-buku pelajaran.

Rekomendasi Buku: Jejak Peradaban Islam Nusantara

Jejak Peradaban Islam Nusantara

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku:

Sebagai sebuah diskursus keilmuan yang relatif baru, Islam Nusantara menuai respon yang beragam. Banyak yang menyepakati, namun tak sedikit pula yang menghakimi. Sampai saat ini istilah itu masih menuai respon yang debatable. Di dalam buku ini, diskursus Islam Nusantara diusaikan dengan multidisipliner, antara lain perspektif historis, filosofis, sosiologis dan tentu saja epistimologis. Semua perspektif tersebut kemudian diartikulasikan dalam sebuah narasi besar yang menghasilkan perspektif baru, tentang Islam Nusantara.

Dalam riset ini, Islam Nusantara tak hanya dipandang sebagai ekspresi keislaman khas orang-orang Nusantara, namun juga sebagai keniscayaan sosio-kultural yang berimplikasi pada sebuah tesis bahwa menjadi Islam yang baik tak lantas menjadi “orang asing”.

Lebih tepatnya, berislam ala Nusantara justru mewujudkan kosmopolitanisme dan universitas Islam yang berpadu dengan inklusiftas Nusantara. Naskah akademik ini, lebih menyoroti bagaimana bangunan peradaban Islam Nusantara dikontruksikan dari hasil dialektika, persentuhan dan pergumulan dengan gerakan imperealisme-kolonialisme. Bagaimana orang-orang Islam ketika itu, menjadikan nilai-nilai Islam sebagai inspirasi ideologi dan infrastruktur untuk mempertahankan ajaran-ajaran Islam di satu sisi, sekaligus Islam dijadikan sebagai piranti resistensi melawan kolonialisme.

Mengenal Agama Islam

Apa itu agama Islam? Bersumber pada Wikipedia, agama Islam merupakan salah satu jenis agama atau kepercayaan yang ada di dunia yang menjadikan Al-Qur’an menjadi kitab suci dari agama tersebut. Asal-usul agama Islam adalah sebuah agama yang diberikan kepada seorang utusan-Nya yang biasa dikenal dengan nama Nabi Muhammad SAW. Agama Islam mengajarkan beberapa pengajaran kepada pengikut atau penganutnya, salah satu pengajaran utamanya adalah tentang pengajaran monoteisme atau bisa diartikan dengan menyembah hanya kepada satu Tuhan, yaitu Allah SWT.

Selain pengajaran itu, ada juga pengajaran lainnya, seperti mengimani pesan serta firman dari Sang Maha Kuasa, penganut agama Islam menyebut pesan serta firman tersebut dengan sebutan wahyu. Agama Islam juga memerintahkan penganutnya untuk mengimani atau mempercayai adanya hari kiamat dan adanya akhirat setelah kematian. Agama Islam diklaim sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.

Agama Islam memiliki kata utama “Islam” yang terbentuk dari Bahasa Arab dengan kata aslinya adalah “aslama-yuslimu” yang memiliki banyak arti seperti patuh serta tunduk, pasrah (sallama), berserah diri, menunaikan, mengikuti (atba’a), menyampaikan (adda), kedamaian, kemurnian, dan keselamatan. Arti-arti tersebut dapat dibuatkan simpulan berupa agama islam adalah agama murni yang akan membawa pengikutnya menuju ke kedamaian dan keselamatan.

Ada juga arti dari kata islam secara istilah, Islam bermakna menyerahkan diri dengan arti lain seperti patuh dan tunduk pada Tuhannya, Allah SWT. Pemeluk agama Islam harus patuh serta menerima dengan ikhlas atas segala ketentuan dan hukum yang telah diberikan oleh Allah SWT. Pemeluk agama Islam haruslah melaksanakan semua perintah Allah SWT tanpa adanya penentangan dan pertanyaan, mereka harus melaksanakan serta menerima dengan ikhlas dan lapang dada disertai dengan keteguhan serta usaha untuk dapat memahami segala hikmahnya.

Rekomendasi Buku: Sejarah Islam Nusantara

Sejarah Islam Nusantara

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku:

Sejarah mencatat, kelahiran Agama Islam tidaklah terjadi di Indonesia, namun, anehnya di negeri inilah Islam berkembang secara pesat dan masif. Alhasil, penduduk muslim terbesar di dunia berasal dari Indonesia, bukan dari arab saudi yang sejatinya justru merupakan asal muasal Islam. Lantar, bagaimana Islam masuk ke Indonesia, yang pada masa dahulu lebih dikenal dengan nama nusantara. Dan bagaimana pula islam berkembang menjadi Agama paling populer.

Bagaimana Sejarah Masuknya Agama Islam ke Indonesia Menurut Catatan?

Setelah mengetahui arti serta semua hal-hal dasar mengenai agama islam, kami akan membahas mengenai sejarah masuknya agama islam ke Indonesia menurut sumber dari buku-buku atau catatan-catatan yang ada.

Grameds pasti sudah menebak bahwa ada banyak catatan yang menjelaskan tentang bagaimana asal-usul dari masuknya agama Islam ke Indonesia, tentang siapa saja yang membawa agama ini memasuki negara Indonesia, apa saja pengaruh dari masuknya agama ini ke Indonesia dan masih banyak lagi. Catatan-catatan yang ada menyebutkan bahwa proses masuknya agama Islam ke Indonesia terjadi karena beberapa teori, seperti yang sudah kita bahas di awal tadi.

Kami akan mengambil contoh dari salah satu teori yang tidak akan kami bahas, yaitu dari Teori Cina. Teori tersebut menyebutkan bahwa agama Islam memasuki Indonesia pada abad ketujuh atau sekitar 700 Masehi. Diketahui pada saat itu adalah masa dimana terjadinya perdagangan antar negara dan nusantara menjadi jalur yang dilewati oleh negara-negara dalam melakukan transaksi perdagangan tersebut. hal itu disebabkan oleh letak negara Indonesia yang berada di antara negara-negara yang melakukan perdagangan, dengan begitu kita dapat menyebutkan bahwa saat itu negara Indonesia adalah negara yang sangat-sangat strategis.

Saat itu, ada salah satu pulau di Indonesia yang menerima penyebaran agama Islam lebih awal dari pulau lain di Indonesia. Pulau tersebut adalah pulau Sumatera, kerna diketahui bahwa pulau sumatera memiliki posisi yang sangat dekat dengan selat malaka. Selat malaka sendiri merupakan selat yang dijadikan sebagai pusat perdagangan serta bisnis pada saat itu.

Suasana di selat malaka pada saat itu adalah dipenuhi dengan orang-orang asing dari segala penjuru dunia, salah satunya adalah pedagang dari wilayah Timur Tengah (Persia dan Arab) bumi ini. Pedagang-pedagang yang berasal dari Timur Tengah tak hanya berniat untuk berdagang saja, namun mereka juga melakukan penyebaran agama islam di nusantara ini.

Rekomendasi Buku: Buku Pintar Islam Nusantara-Hc

Buku Pintar Islam Nusantara-Hc

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku:

Banyak yang gagal paham tentang Islam Nusantara. Ada yang menuduh Islam Nusantara merupakan gerakan anti Arab, aliran baru, sekularisasi, pendistorsian, dan pendangkalan Islam. Ada pula yang menggugatnya sebagai bentuk sinkretis antara Islam dan agama Jawa. Bahkan ada yang lebay menganggap ide Islam Nusantara ditunggangi oleh liberalisme dan kapitalisme. Pandangan-pandangan peyoratif tentang Islam Nusantara perlu dijelaskan. Buku Pintar Islam Nusantara menjawab gagal paham tersebut dengan basis referensi sejarah yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Masuknya Agama Islam ke Indonesia Menurut Teori Persia

Setelah mengenal tentang agama islam, saatnya kami membahas mengenai salah satu teori masuknya negara islam ke Indonesia, yaitu Teori Persia. Teori Persia merupakan salah satu teori yang menjelaskan tentang bagaimana agama islam masuk ke Indonesia serta berkembang di negara Indonesia.

Menurut beberapa sumber yang mengemukakan isi dari Teori Persia, agama islam masuk ke Indonesia di antara rentang tahun 7 hingga 13 Masehi melalui pedagang yang berasal dari Persia. Agama islam pertama kali masuk ke Nusantara di Pulau Sumatera. Dari salah satu sumber yang kami dapatkan, sumber tersebut mengungkapkan bahwa Teori Persia memiliki bukti pendukung berupa ditemukannya sejumlah manuskrip di perpustakaan yang berada di negara Iran.

Teori Persia ini dicetuskan oleh dua orang Profesor bernama Prof. Hoesein Djajadiningrat dan Prof. umar Amir Husen. Para sejarawan menyebutkan bahwa negara Indonesia yang dulunya bernama kepulauan Nusantara dianggap sebagai negara yang sangat cocok untuk dijadikan daerah pelaksanaan dakwah dan daerah untuk melakukan perdagangan Persia. Teori Persia bukan hanya teori saja, teori masuknya agama islam menurut Teori Persia juga memiliki bukti mutlak. Bukti masuknya agama islam ke Indonesia menurut Teori Persia, antara lain :

1. Pertama, ditemukannya beberapa peringatan adat seperti peringatan 10 Muharram, perayaan upacara Tabuik di Bengkulu dan juga Sumatera Barat. Upacara-upacara tersebut adalah upacara yang biasa dilakukan di Persia untuk mengingat serta mengenang cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Husain bin Ali. Tak hanya itu saja, terdapat tradisi Maulid Lompoa yang digelar di Cikoang, peringatan Hari Asyura yang bersumber dari Syi’ah atau Islam Persia.

2. Lalu yang kedua, adanya bukti kesamaan dalam ajaran sufi yang dipercaya serta dianut oleh Syekh Siti Jenar. Syekh Siti Jenar sendiri merupakan salah satu ulama sufi Indonesia yang berasal dari Kota Jepara, sufi Irannya memiliki aliran Al-Hajjaj.

3. Ketiga, adanya persamaan batu nisan milik makam Malik al Shahih dengan makam Maulana Malik Ibrahim dikarenakan daerah sekitar Gujarat bercampur dengan pengaruh dari Persia.

4. Keempat, adanya kesamaan kosakata antara Bahasa Persia dengan Bahasa Melayu. Itu membuktikan bahwa adanya penyerapan Bahasa Persia menjadi beberapa kosa kata untuk Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia. Reta-rata kosa kata yang mengalami penyerapan serta penambahan adalah kosa kata yang berhubungan dengan pelabuhan, seperti salah satu kosa kata Syahbandar.

Tak hanya itu saja, menurut salah satu sumber yang kami dapatkan, Indonesia pernah menerbitkan sebuah buku yang berisi kosa kata Bahasa Persia yang diserap dan dijadikan sebagai kosa kata Bahasa Indonesia, baik kosakata resmi maupun kosa kata biasa.

Memang tak bisa ditentang mengenai masuknya agama islam ke Indonesia secara Teori Persia. Pasalnya teori ini memiliki cukup bukti yang dapat membuktikan kebenaran dari teori tersebut. untuk waktu kapan agama islam masuk ke Indonesia melalui Teori Persia sendiri betul-betul masih menjadi perdebatan antar sejarawan.

Apa Saja Kelebihan Teori Persia?

Persebarang agama islam melalui teori Persia memberikan keuntungan untuk Indonesia berupa penyerapan budaya serta kosa kata dari Persia. Penyerapan kebudayaan seperti bentuk batu nisan dan beberapa upacara yang dilakukan di Persia sangat-sangat bermanfaat serta menambah kebudayaan di Indonesia.

Apa Saja Kelemahan Teori Persia?

Semua teori tentang bagaimana cara masuknya agama islam ke Indonesia tentulah memiliki kelebihannya masing-masing, begitu pula dengan Teori Persia. Kelemahan teori Persia adalah teori ini masih sangat minim akan bukti yang dapat membuktikan dengan mutlak, teori Persia masih membutuhkan banyak bukti-bukti lainnya sama seperti teori lainnya.

Selain itu, adanya fakta lain mengenai waktu berkembangnya agama islam di Indonesia. Saat agama islam berkembang di Indonesia, Iran bukanlah negara yang menjadi pusat persebaran agama islam, ditambah pedagang yang berdagang di Indonesia tak sebanyak pedagang yang dari Arab, Cina, maupun India.

Rekomendasi Buku: Sejarah Umat Islam: Pra Kenabian Hingga Islam Di Nusantara

Sejarah Umat Islam: Pra Kenabian Hingga Islam Di Nusantara

Beli Buku di GramediaDeskripsi Buku:

Buku ini merupakan suatu karya emas dari tangan seorang ulama fenomenal Indonesia, beliau adalah Buya Hamka, yang sebelumnya pernah di terbitkan di singapura. Buku ini merupakan edisi terbaru dari buku sebelumnya yang pernah diterbitkan pertama kali pada tahun 1950an. Buku ini membahas tentang penyebaran Islam di wilayah jazirah Arab dan Eropa, serta penyebaran Islam diwilayah India dan Afghanistan. Penjelasan lainnya di buku ini juga membahas secara spesifik tentang sejarah awal perkembangan Islam di Indonesia dan banyak lagi penjelasan lainnya.

 

Apa Saja Aspek Penting yang Mempengaruhi Perkembangan Agama Islam di Indonesia?

Salah satu buku yang membahas mengenai agama Islam menjelaskan tentang bagaimana asal-usul masuknya agama islam ke Indonesia dan beberapa proses yang mempengaruhi perkembangan agama islam serta berkaitan dengan pembentukan kerajaan dan perdagangan di Indonesia.

1. Aspek Demografi

Secara demografi, perkembangan agama islam paling banyak adalah berada di negara Indonesia bagian barat, khususnya untuk pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Timur hingga Pulau Maluku. Sedangkan untuk wilayah dengan perkembangan agama islam paling kecil adalah Pulau Papua, hal ini dikarenakan Pulau Papua bukanlah target dari persebaran agama islam di Indonesia serta pulau papua memiliki penduduk yang sedikit.

Proses persebaran agama islam dilakukan dengan cara bertahap melalui proses transmigrasi penduduk dari Jawa ke wilayah timur Indonesia. Persebaran tersebut dilakukan mulai dari menyebarkan agama islam di bagian barat Indonesia kemudian merembet hingga bagian timur Indonesia.

2. Aspek Arsitektur

Agama islam yang masuk ke Indonesia membawa banyak pengaruh terhadap bentuk arsitektur dari bangunan yang ada di Indonesia. Bentuk pengaruh ini dapat kita lihat dalam bagaimana bentuk arsitektur dari rumah adat suku Betawi dengan ciri khas seperti teras yang lebar dan adanya balai yang berukuran cukup luas. Ukuran balai yang luas tersebut biasanya akan digunakan sebagai tempat berdakwah, berceramah, mengaji, serta semua hal yang memiliki hubungan dengan ajaran dari agama islam.

Adanya balai dengan ukuran luas ini merupakan salah satu bentuk penyerapan budaya peradaban islam di Indonesia. Contoh lain dari pengaruh agama islam dalam aspek arsitektur di Indonesia adalah adanya tempat ibadah agama islam, yaitu masjid. Semua masjid yang ada di Indonesia rata-rata memiliki jenis model arsitektur layaknya suasana islami di negara Timur Tengah.

3. Aspek Politik

Seperti yang Grameds tahu, bahwa masyarakat di negara Indonesia ini mayoritas memeluk agama islam. Tentunya untuk politik, tidak akan lepas dari pengaruh agama islam pula. Indonesia pun juga memiliki sikap solidaritas layaknya negara-negara islam lain di dunia ini. Sikap ini membuat negara-negara tersebut tidak sungkan untuk membantu dan bekerja sama di semua bidang dengan tujuan tercapainya kesejahteraan.

Meskipun mayoritas masyarakat di Indonesia memeluk agama islam, Indonesia tidak menerapkan sistem pemerintahan yang sama dengan sistem pemerintahan yang dianut oleh Arab Saudi. Negara Indonesia menerapkan sistem pemerintahan demokrasi dimana rakyatnya bebas untuk menyatakan pendapat mereka.

Sistem tersebut dibekali oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Meskipun Indonesia menerapkan sistem pemerintahannya sendiri, tetap ada salah satu provinsi di Indonesia yang tetap menerapkan syariat islam dalam sistem pemerintahan daerah tersebut, yaitu Provinsi Aceh yang terletak di Pulau Sumatera. Yap Grameds, pulau Sumatera dikatakan sebagai pulau Indonesia yang pertama kali menerima ajaran islam di negara ini.

Di Indonesia sendiri juga masih berdiri partai-partai islam dan bahkan partai-partai tersebut berkembang dengan sangat baik dan pesat. Selain partai, ternyata juga ada banyak organisasi-organisasi besar agama islam yang ada di Indonesia beserta dengan adanya berbagai macam aliran agama islam lainnya.

Nah itulah beberapa informasi yang dapat menambah pengetahuan Grameds mengenai masuknya agama islam ke Indonesia khususnya untuk masuknya agama Islam ke Indonesia menggunakan Teori Persia, salah satu dari keempat teori terkenal. Semoga artikel ini dapat memuaskan rasa penasaran Grameds mengenai cara masuk agama islam, persebaran, serta aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan agama Islam di Indonesia, ya!

Rekomendasi Buku: Cheng Ho : Penyebar Islam Dari China ke Nusantara

Cheng Ho : Penyebar Islam Dari China ke Nusantara

Beli Buku di Gramedia

Deskripsi Buku:

Tan Ta Sen, sinolog dan pakar tokoj Zheng He atau Cheng Ho meneguhkan teori “Gelombang Ketiga” dalam sejarah penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara. Didalam buku ini Dipaparkan bagaimana kontak budaya yang bersifat damai tidak saja mendorong terjadinya penularan, perpindahan dan peralihan agama dengan melibatkan umat Islam dari daratan China, Yunnan, Champa, Jawa, Melayu. Arab dan India, tetapi juga memungkinkan bajyak orang China di tanah Melayu tetap dapat memelihara ciri-ciri budaya non-Muslim mereka. Inilah karya tulis pertama tentang ejarah penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara dan Nusantara yang didasarkan naskah-naskah kuno dan sumber-sumber sejarah penting lain yang ada di daratan China. Sebuah buku yang kehadirannya sudah lama ditunggu-tunggu para pakar sejarah penyebaran Islam.

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.