Pendidikan Pkn

Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI yang Harus Dipahami

tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI
Written by Gilang P

Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI hampir selalu ada setiap waktu. Hal ini disebabkan ada banyak potensi ancaman, mulai dari dalam sendiri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita harus selalu memahami apa saja tantangan yang muncul sekaligus bagaimana cara untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.

Kita tahu sendiri bahwa negara Indonesia merupakan negara kesatuan. Oleh karena itu, NKRI merupakan singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa. Pada konsepnya, NKRI bisa dipahami sebagai bentuk himpunan dari keseluruhan wilayah, suku bangsa, dan budaya yang membentang dari Sabang hingga Merauke.

Indonesia dikenal dengan budayanya yang sangat majemuk, salah satu hal yang bisa selalu dilakukan dalam upaya menjaga keutuhan negaranya adalah merawat persatuan dan kesatuan dari seluruh warganya. Hal ini sesuai dengan amanat dalam sila ketiga Pancasila yang berbunyi, Persatuan Indonesia.

pendidikan kewarganegaraan - tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI

Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI secara mendalam dan lengkap. Tantangan setiap negara diyakini bisa berasal dari dua hal, yakni internal atau dalam negeri dan eksternal atau luar negeri. Sebagai warga negara yang cinta tanah air, tentu kita tidak ingin menyaksikan NKRI terpecah belah dong. Yuk simak selengkapnya!

A. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI Internal

Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI internal sendiri dapat dipahami sebagai segala bentuk gangguan yang berasal dari dalam negeri sehingga bisa memunculkan potensi goyahnya kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berbagai gangguan yang ada tentu saja akan sangat berdampak terhadap Negara Indonesia dalam melangkah maju.

Nah, beberapa tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI internal yang bisa mengganggu NKRI antara lain sebagai berikut:

menakar NKRI Bubar - tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI

1. Keragaman Masyarakat Indonesia

Tantangan internal yang pertama adalah keragaman masyarakat yang dimiliki bangsa Indonesia. Indonesia diketahui sendiri merupakan negara yang majemuk atau terbentuk dari berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. Keberagaman ini bisa menjadi anugerah, tetapi bisa juga menimbulkan permasalahan untuk keutuhan negara Indonesia.

Maka dari itu, sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu merawat keberagaman yang dimiliki oleh indonesia menjadi sesuatu yang positif. Alhasil, tidak akan terjadi konflik internal antar golongan yang menimbulkan kerusuhan dan perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi di Masyarakat

Tantangan internal yang kedua adalah kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih banyak ditemukan di masyarakat. Perekonomian yang tidak merata dan kurang stabil sering kali menimbulkan kesenjangan sosial sehingga dapat menjadi penyebab munculnya kisruh antar kelas dalam suatu negara. Hal ini pun bisa mengakibatkan timbulnya perpecahan di masyarakat atas dasar golongan atau kelas sosial dan ekonomi.

Tantangan yang dihadapi negara Indonesia bisa dikatakan masih cukup besar. Pasalnya, kesenjangan sosial dan kurang stabilnya ekonomi masih menjadi permasalahan yang belum pernah tuntas bagi bangsa ini. Oleh karena itu, negara Indonesia perlu serius dalam menyelesaikan tantangan sosial dan ekonomi di masyarakat.

3. Meningkatnya Kasus Kriminalitas dan Narkoba

Tantangan internal yang ketiga adalah peningkatan kasus kejahatan atau kriminalitas hingga narkoba. Setelah membahas terkait kesenjangan sosial dan ekonomi yang tidak merata, salah satu dampak yang bisa dilihat yaitu marakanya kriniminalitas dan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat. Tentu saja hal ini merupakan tantangan dari dalam negeri yang cukup pelik bangsa Indonesia. Meningkatnya kriniminalitas dan penyalahgunaan narkoba secara masif akan sangat mengganggu nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang ada di dalam masyarakat.

4. Meningkatnya Paham Etnosentrisme dan Radikalisme

Tantangan internal yang keempat adalah meningkatnya paham etnosentrisme dan radikalisme. Etnosentrisme pada dasarnya dapat diartikan sebagai sebuah paham atau ideologi yang ingin menonjolkan sebuah kebudayaan atau etnis dari suku tertentu. Penganut etnosentrisme ini merasa sebagai golongan yang memiliki kekuatan lebih dibandingkan yang lainnya. Hal ini tentu akan merusak nilai persatuan dan kesatuan karena bisa mengucilkan kebudayaan, suku, etnis dari suatu bangsa.

Meningkatnya paham etnosentrisme dan radikalisme sendiri akhir-akhir cukup mengkhawatirkan. Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi yang sangat cepat, ada banyak celah dan platform yang tidak bisa dikontrol oleh sebuah negara. Alhasil, paham tersebut disebarkan secara diam-diam dan bawah tanah kepada masyarakat. Maka dari itu, sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu senantiasa merawat rasa cinta kepada tanah air ini.

5. Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat Mencintai Budaya Sendiri

Tantangan internal yang kelima adalah masyarakat yang kurang memahami dan menyadari terkait rasa cinta terhadap budaya sendiri. Ditengah era globalisasi yang semakin cepat dan luas, masyarakat harus tetap berusaha melestarikan kebudayaan untuk generasi yang akan datang. Pelestarian kebudayaan ini bisa menjadi salah satu cara untuk menciptakan rasa percaya diri dari suatu bangsa kepada budayanya sendiri daripada budaya asing.

6. Munculnya Ideologi-ideologi Separatisme

Tantangan internal yang keenam adalah banyaknya berbagai ideologi atau paham separatisme yang bermunculan di tengah masyarakat. Beberapa pihak menyatakan, salah satu penyebab hal ini adalah tidak meratanya ekonomi sekaligus kurangnya pengelolaan terhadap sumber daya manusia dan sumber daya alam di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus kepada masyarakat agar tidak merasa kecewa dan tetap mencintai tanah airnya.

B. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI Eksternal

Setelah mengetahui dan memahami berbagai tantangan internal atau tantangan yang muncul dari dalam negeri sendiri, berikutnya kita akan fokus membahas tentang tantangan eksternal atau tantangan yang muncul dari luar negara. Tantangan eksternal sendiri dapat diartikan sebagai segala bentuk gangguan yang diciptakan dari pihak luar sehingga berpotensi menciptakan guncana terhadap kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

model desentralisasi asimetris dalam nkri - tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI

Nah, berikut ini adalah beberapa tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI eksternal yang perlu diwaspadai oleh bangsa Indonesia. Beberapa tantangan eksternal tersebut antara lain yaitu:

1. Adanya Campur Tangan Negara Asing dalam Menyelesaikan Masalah Internal Negara

Tantangan eksternal yang pertama adalah intervensi asing. Intervensi ini bisa kita pahami sebagai segala bentuk campur tangan dari negara luar dalam menyelesaikan permasalahan dalam negeri suatu negara. Maka dari itu, negara perlu selalu mandiri agar tidak ada potensi gangguan yang ditimbulkan dari negara asing.

2. Masuknya Budaya Asing

Tantangan eksternal yang kedua adalah masuknya budaya asing. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian tantang internal bahwa rasa cinta bangsa Indonesia terhadap budaya sendiri yang masih lama. Ada tantangan dari luar yang juga sangat mengancam keberadaan budaya Indonesia, yaitu budaya asing yang masuk bersamaan dengan era keterbukaan informasi. Maka dari itu, negara perlu memperkuat budaya bangsa agar masyarakat tidak mudah tergoda dengan budaya asing.

3. Pelanggaran Wilayah yang Dilakukan oleh Negara-negara Tetangga

Tantangan eksternal yang ketiga adalah pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh berbagai negara tetangga Indonesia. Salah satu contoh yang baru terjadi belakangan ini yaitu konflik teritorial atau wilayah yang terjadi di kawasan terluar negara Indonesia, Natuna. Masuknya kapal negara Tiongkok ke perairan Indonesia menjadi contoh sebuah gangguan yang dilakukan oleh negara tetangga.

4. Adanya Gangguan Keamanan Kemaritiman dan Dirgantaraan yang Dilakukan oleh Negara Lain

Tantangan eksternal yang keempat adalah gangguan keamanan yang dilakukan oleh negara lain, baik melalui bidang kemaritiman maupun bidang kedirgantaraan. Keamanan maritim yang mencakup kawasan perairan dan dirgantara yang meliputi udara menjadi salah satu hal yang penting dari suatu negara dalam menjaga kedaulatan negara. Beberapa gangguan yang dilakukan oleh pihak luar akan sangat mengkhawatirkan karena bisa menjadi sinyal atau ancaman terhadap kedaulatan negara Indonesia.

5. Gangguan di Wilayah Perbatasan Antar Negara

Tantangan eksternal yang kelima adalah gangguan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Sama seperti tantangan ketiga dan keempat, wilayah perbatasan menjadi simbol kedaulatan dari suatu negara. Berbagai gangguan perlu ditangkal agar tidak sampai mengancam stabilitas negara dan bangsa Indonesia.

6. Pengaruh Globalisasi Mempermudah Aksesnya Perkembangan Budaya Asing

Tantangan eksternal yang keenam adalah pengaruh yang muncul akibat adanya globalisasi. Kita tahu sendiri globalisasi menjadikan setiap negara terhubung dan tidak memiliki batas. Globalisasi juga telah membuat semua informasi menjadi lebih terbuka, baik informasi dari negara Indonesia maupun informasi dari negara asing.

Pengaruh globalisasi menjadi salah satu ancaman yang cukup mengkhawatirkan bagi keberadaan kebudayaan bangasa Indonesia. Pasalnya, globalisasi membuat budaya asing menjadi semakin bebas dan mudah untuk masuk ke berbagai negara, salah satunya Indonesia. Ada banyak sekali kebudayaan dari luar yang tidak sesuai dengan budaya nasional kepribadian bangsa Indonesia.

Selain itu, globalisasi ekonomi juga menjadikan berbagai produk dari luar negeri malah lebih mudah untuk membanjiri Indonesia. Hal ini tentu saja akan membuat pengusaha lokal kalah bersaing. Hingga akhirnya, ekonomi suatu negara pun menjadi kurang stabil.

7. Munculnya Jaringan Narkoba Internasional

Tantangan eksternal yang ketujuh adalah kemunculan jaringan narkoba skala internasional di negara Indonesia. Jaringan narkoba internasional diketahui menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar utama penyebaran narkoba. Permasalahan narkoba sendiri sangat merugikan bangsa Indonesia, salah satu yang paling terlihat adalah lemahnya tatanan moral bangsa Indonesia. Selain itu, jaringan narkoba internasional juga membuka potensi untuk masyarakat Indonesia melakukan kejahatan lainnya, mulai dari prostitusi hingga pembunuhan.

8. Adanya ominasi pengaruh negara lain yang semakin menguasai negara Indonesia

Tantangan eksternal yang terakhir adalah dominasi atau pengaruh dari negara asing terhadap negara Indonesia. Sebagai negara yang merdeka, negara Indonesia memiliki kebebasan dalam menentukan langkahnya sendiri. Oleh karena itu, dominasi atau pengaruh yang kuat dari suatu negara lain perlu diwaspadai. Hal ini dilakukan untuk menegakkan kedaulatan bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka.

C. Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Dalam berbagai tantangan internal dan eksternal yang disampaikan sebelumnya, salah satu cara dan utama yang bisa dilakukan adalah merajut persatuan dan kesatuan bangsa untuk menangkal tantangan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

mbah moen - tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dibangun dan dibudayakan agar kita bisa menjaga keutuhan dari negara Indonesia. Beberapa hal tersebut, antara lain yaitu:

1. Perlunya Kesadaran Kuat tentang Wawasan Kebangsaan

Sebagai negara majemuk, para pendiri bangsa Indonesia telah menyadari akan ada ancaman dari dalam negeri sendiri. Negara Indonesia yang terdiri dari suku, budaya, daerah, dan agama yang berbeda sangat rawan konflik dan perpecahan. Hal ini tentu saja akan sangat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kemajemukan yang dimiliki negara Indonesia patut dan layak untuk kita syukuri. Berbagai pilar kebangsaan semestinya dikedepankan untuk menanamkan kesadaran kuat tentang wawasan kebangasaan masyarakat Indonesia. Beberapa hal itu bisa bersumber dari konfesi/konsensus bersama yang bersifat final, yaitu: NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika.

2. Pendidikan yang Berkarakter

Pendidikan yang berkarakter menjadi salah satu berikutnya yang bisa digunakan untuk merajut persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pendidikan karakter sendiri adalah bentuk usaha yang dilakukan untuk menginternalisasikan nilai-nilai terhadap generasi muda sebagai pencerahan agar mengetahui, berfikir, dan bertindak secara sesuai moralitas bangsa. Hal ini diyakini akan mampu membentuk kepribadian generasi muda menjadi manusia yang baik di masa yang akan datang.

Belakangan ini, pendidikan negara Indonesia menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan hingga internasional. Penyebabnya lantaran adanya penurunan moral para murid di sekolah Indonesia yang sudah sangat mengkhawatirkan. Beberapa bukti penurunan moral bangsa yaitu dari mulai perlakuan yang tidak sopan kepada guru atau dosen, tawuran, bahkan tindak asusila.

Oleh karena itu, para guru dituntut untuk mengajarkan berbagai karakter yang baik terhadap para muridnya. Para guru dapat memulainya dengan memberikan contoh yang baik terlebih dahulu kepada para muridnya. Hal ini dilakukan agar sosialisasi yang diberikan bisa terlaksana dengan baik dan benar. Hasil dari pendidikan karakter ini penting untuk menjaga keutuhan NKRI karena para murid akan mampu melakukan pemilahan terhadap perilaku yang baik dan mana perilaku yang tidak baik.

3. Pendidikan Berbasis Keluarga

Salah satu fungsi keluarga dalam perspektif pendidikan adalah sebagai tempat bagi penanaman nilai-nilai positif bagi kehidupan, pengembangan, dan pemantapan keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.

Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak mungkin berperadaban atau tidak mungkin berkebudayaan. Pengetahuan dapat bertambah karena melalui proses pendidikan, baik pendidikan formal (resmi), informal (keluarga, lingkungan, teladan), maupun non formal (kursus). Melalui pendidikan, manusia bisa mengembankan kemampuan imajinasi menjadi kenyataan.

Pendidikan berbasis keluarga bisa menjadi jalan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sesuai dengan cita-cita bangsa. Hal ini pun perlu diperhatikan oleh pemerintah untuk membentuk mentalitas belajar untuk seumur hidup. Pasalnya, generasi yang baik akan lahir dari generasi yang baik pula. Pemahaman dan kesadaran para orang tua di sekolah tentang pendidikan akan menjadi penentu kesuksesan Indonesia di masa yang akan datang.

4. Penanaman Nilai Pendidikan dalam Konteks Plural

Sebagai bangsa yang kaya raya dengan sumber daya alam tetapi juga kaya raya dari sisi budaya, kesadaran terhadap nilai pendidikan dalam konteks plural perlu digemakan. Selain pendidikan karakter dan pendidikan berbasis keluarga, para penerus bangsa perlu ditanamkan nilai pendidikan tentang konteks pluralisme. Pemahaman mengenai pluralisme sendiri bisa menjadi solusi untuk selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui persatuan dan kesatuan bangsanya.

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.