Sosiologi

Stratifikasi Sosial: Pengertian, Fungsi, Sifat, hingga Faktor Pembentuk

stratifikasi sosial
Written by Aris

Stratifikasi sosial – Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat dalam kelas yang dapat disusun secara bertingkat. Stratifikasi sosial dapat disebut pula sebagai lapisan antar masyarakat.

Seperti yang Grameds ketahui, bahwa dalam kehidupan masyarakat yang beragam ada perbedaan antar satu individu dengan lainnya atau dengan kelompok lain dan hal tersebut sangatlah wajar terjadi.

Keberagaman dalam masyarakat adalah sebuah fenomena sosial yang sifatnya horizontal dan vertikal. Perbedaan antara anggota masyarakat dalam ilmu sosiologi dikenal sebagai stratifikasi sosial. Stratifikasi inilah yang akhirnya mengelompokan setiap individu dan kelompok yang memiliki perbedaan tersebut.

https://www.gramedia.com/products/conf-stratifikasi-dan-mobilisasi-sosial-single-edition?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Apa pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli? Dan apa saja fungsinya? Simak penjelasannya berikut ini ya!

Pengertian Stratifikasi Sosial Secara Umum dan Menurut Para Ahli

stratifikasi sosial

Sumber: Pexels

Stratifikasi sosial secara umum adalah pengelompokan anggota masyarakat dengan cara bertingkat maupun vertikal. Stratifikasi sosial berasal dari kata stratum yang artinya adalah lapisan dan sosial yang artinya adalah masyarakat.

Apabila kedua kata tersebut digabungkan, maka stratifikasi sosial juga dapat diartikan sebagai lapisan masyarakat. Sehingga, maknanya secara umum adalah penggolongan masyarakat dalam kelas-kelas yang telah disusun secara bertingkat.

Pengelompokan atau penggolongan kelas masyarakat tersebut sifatnya adalah hierarki vertikal yang akibatnya adalah memunculkan istilah kelas sosial atas atau upper class. Tingkatan kelas sosial tersebut terbentuk karena adanya suatu hal yang dihargai di tengah masyarakat.

Menurut Gaetano Mosca yaitu seorang sosiolog asal Italia, pengelompokan masyarakat tersebut berkaitan dengan konsep kekuasaan yaitu ada sekelompok masyarakat yang memang lebih berkuasa apabila dibandingkan dengan kelompok masyarakat yang lainnya.

Selain soal kekuasaan, stratifikasi sosial terbentuk karena berkaitan pula dengan konsep status sosial. Konsep status sosial tersebut pertama kali dikemukakan oleh seorang antropolog asal Amerika Serikat bernama Ralph Linton.

Adapula konsep status sosial yang dikemukakan oleh Linton adalah status utama atau master status, status yang diraih atau achieved status dan status yang diperoleh atau ascribed status. Perbedaan status sosial yang ada di masyarakat kemudian turut membentuk stratifikasi sosial.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat dalam kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, prestise maupun hak istimewa.

Agar lebih jelas, berikut pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli.

1. Indera Ratna Irawati

Dalam buku berjudul ‘Stratifikasi dan Mobilitas Sosial’ yang ditulis oleh Indera Ratna Irawati, merupakan pembedaan posisi sosial individu dalam masyarakat.

Stratifikasi sosial dapat diartikan pula sebagai pengelompokan masyarakat secara budaya, sosial, ekonomi maupun politik dalam lapisan yang jenjang. Dasar pembeda antara satu posisi sosial dengan posisi lainnya adalah perbedaan status sosial, kekayaan, ekonomi, pekerjaan, kekuasaan dan lainnya.

2. Pitirim Sorokin

Menurut bukunya yang berjudul ‘Social Stratification’, merupakan perbedaan penduduk atau masyarakat dalam lapisan kelas secara hierarkis atau bertingkat. Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut menjadi ciri yang tetap serta umum dalam masyarakat yang hidup secara teratur.

3. Robert M.Z. Lawang

Menurut Robert M.Z Lawang merupakan penggolongan orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu pada lapisan hierarkis sesuai dengan privilege, prestise serta dimensi kekuasaan.

4. Astrid S. Susanto

Astrid S. Susanto menjelaskan bahwa stratifikasi sosial merupakan hasil dari kebiasaan hubungan antara manusia dengan teratur serta tersusun, sehingga setiap orang memiliki situasi untuk menentukan hubungan dengan manusia atau individu lainnya baik secara vertikal maupun horizontal.

5. D. Hendropuspito

Pengertian menurut Hendropuspito adalah tatanan vertikal di berbagai lapisan sosial sesuai dengan tinggi rendahnya kedudukan seseorang. Sehingga, stratifikasi sosial adalah bentuk pengelompokan masyarakat sesuai dengan lapisan sosialnya. Lalu pengelompokan tersebut membentuk kelas-kelas sosial yang menunjukan kelompok paling berkuasa serta kelompok paling lemah.

6. Cole, Nicki Lisa, Ph.D

Stratifikasi sosial dijelaskan oleh Nicki Lisa sebagai pendekatan titik temu. Pendekatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti heteroseksisme, seksisme, dan rasisme.

https://www.gramedia.com/products/smama-buku-interaktif-kl12-sosiologi-peminatan-rev2021-ku?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Fungsi Stratifikasi Sosial

stratifikasi sosial

Sumber: Pexels

Stratifikasi sosial atau pengelompokan masyarakat sesuai dengan kelas sosialnya bukanlah suatu tindakan diskriminatif. Sebab stratifikasi sosial dinilai dibutuhkan oleh masyarakat, karena memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut penjelasan fungsi-fungsi dari stratifikasi sosial.

1. Distribusi hak istimewa yang sifatnya objektif

Fungsi yang pertama merupakan distribusi terhadap hak-hak istimewa yang sifatnya objektif. Maksud dari distribusi hak istimewa yang objektif termasuk dalam menentukan tingkat kekayaan, penghasilan, keselamatan serta kewenangan pada jabatan maupun kedudukan seseorang.

2. Menentukan prestise serta penghargaan

Menentukan prestise serta penghargaan seorang individu di tengah masyarakat, maksudnya adalah sistem tingkatan strata sosial ini bersangkutan pada prestise serta penghargaan seorang individu.

Dalam hal ini, penghargaan pada seorang individu yang menduduki serta melaksanakan tugasnya dapat dipandang sebagai insentif yang menarik mereka untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Contohnya ketika ada seseorang yang memiliki keturunan keluarga kerajaan atau keraton, maka orang tersebut berhak untuk mendapatkan gelar kebangsawanan sebagai penghargaan maupun prestise yang ia miliki.

3. Kriteria dari sistem pertentangan

Fungsi yang selanjutnya adalah sebagai kriteria dari sistem pertentangan. Kriteria sistem pertentangan tersebut, dapat diperoleh dengan kualitas pribadi, kerabat tertentu, keanggotaan kelompok, wewenang maupun kekuasaan.

4. Menentukan simbol status maupun kedudukan seseorang

Stratifikasi sosial berfungsi untuk menentukan simbol status maupun kedudukan seseorang. Sebab, setiap strata sosial ditandai dengan pangkat maupun simbol yang menunjukan kedudukannya, peran khusus serta standar dari tingkah laku seseorang dalam kehidupannya.

Contohnya adalah tingkah laku dan cara berpakaian setiap individu yang berasal dari strata sosial yang berbeda, maka cara berpakaiannya pun berbeda. Sebab, tingkah laku dan cara berpakaian seseorang yang berasal dari kalangan borjuis pasti akan berbeda dengan masyarakat dengan tingkat sosial yang lain.

Tingkat mudah maupun tidaknya bertukar kedudukan
Stratifikasi sosial juga berfungsi untuk menentukan tingkat mudah maupun tidaknya seseorang yang bertukar kedudukan dalam struktur sosial. Dengan adanya stratifikasi sosial, maka akan membuat masyarakat dapat mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan untuk berpindah strata dalam stratifikasi sosial.

5. Alat solidaritas antar individu atau antar kelompok

Fungsi keenam dari stratifikasi sosial adalah sebagai pemersatu bangsa yang dapat mengkoordinasikan serta mengharmonisasikan setiap unit yang ada dalam struktur sosial tersebut.

Faktor-faktor Terbentuknya Stratifikasi Sosial

stratifikasi sosial

Sumber: Pexels

Pada umumnya, stratifikasi sosial terbentuk melalui dua cara yaitu secara ilmiah dengan selaras melalui pertumbuhan masyarakat serta dengan disengaja atau direncanakan oleh manusia. Akan tetapi, dasar-dasar yang menjadi faktor dari terbentuknya stratifikasi sosial ada empat faktor. Berikut penjelasannya.

1. Kekuasaan

Faktor pertama adalah karena kekuasaan. Seorang individu maupun sekelompok masyarakat yang memiliki kewenangan besar atau kekuasaan akan berada pada tingkat lapisan atas serta bawah. Kekuasaan ini terbentuk sebab ada faktor yang mendorong lingkungan sosial untuk menciptakan serta mempertahankannya.

Adanya kewenangan dan kekuasaan ini untuk mengukur kepemilikan kekuatan seseorang dalam mengatur sekaligus menguasai sumber produksi atau pemerintahan. Orang yang memiliki kekuasaan maupun kewenangan paling besar lah yang akan menempati lapisan paling atas dalam masyarakat.

Dasar dari pembentukan stratifikasi sosial juga berkaitan dengan kekayaan seseorang. Sebab, orang kaya cenderung bisa menguasai orang lain yang masuk dalam kategori tidak kaya dalam masyarakat. Di sisi lain, kekuasaan serta kewenangan seseorang juga akan mendatangkan kekayaan.

2. Kekayaan

Faktor lain yang membentuk adalah kekayaan. Sebab orang yang memiliki kekayaan atau memiliki penghasilan tinggi akan menduduki lapisan teratas dalam masyarakat.

Kekayaan yang dimiliki oleh seseorang tersebut bisa mempengaruhi gaya hidup, jenis makanan yang dikonsumsi, cara berpakaian, transportasi pribadi hingga kepemilikan atas barang mewah.

Kekayaan seseorang dapat diukur dari kepemilikan harta benda yang terlihat dari jumlah materilnya. Kekayaan tersebut yang akhirnya menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Karena, orang yang memiliki kekayaan paling banyak akan masuk dalam kelompok masyarakat terbatas.

Sementara itu, orang yang tidak memiliki kekayaan atau jumlah kekayaannya paling rendah, maka ia akan berada dalam lapisan sosial masyarakat paling rendah pula. Seseorang dapat melihat kekayaan orang lain dari tempat tinggalnya, cara berpakaian, benda yang ia miliki, kebiasaanya dalam berbelanja maupun berbagi dengan orang lain.

3. Kehormatan

Kehormatan yang dimiliki oleh seseorang tidak hanya diukur dari kekayaan yang dimiliki atau kekuasaannya. Kehormatan seseorang juga diukur dari cara pandang masyarakat terhadap orang tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Cara lain untuk mengukur kehormatan seseorang adalah dari gelar kebangsawanan yang dimiliki. Orang yang paling disegani atau dihormati di kalangan masyarakat akan menempati lapisan sosial paling atas.

Ukuran kehormatan seseorang akan sangat terasa pada kehidupan masyarakat tradisional. Sebab, orang yang paling dihormati biasanya akan memberikan banyak jasanya pada masyarakat, orangtua atau orang yang memiliki perilaku dan budi yang luhur.

Dalam masyarakat tradisional, seorang individu yang paling dihormati biasa disebut sebagai tetua adat. Orang tersebut adalah seorang pemimpin di masyarakat yang pernah memiliki jasa besar pada masyarakat di masa lalunya.

4.Ilmu Pengetahuan

Faktor terakhir adalah karena ilmu pengetahuan. Maksudnya, orang yang memiliki tingkat pendidikan paling tinggi maka ia dapat menempati lapisan sosial paling atas dalam masyarakat.

Namun, tingkat pendidikan seseorang sebagai salah satu faktor pembentuk stratifikasi sosial sering kali menjadi polemik yang akhirnya memberikan dampak negatif. Oleh sebab itu, orang-orang memandang tingginya tingkat pendidikan seseorang dari mutu ilmu pengetahuan yang ia miliki, tetapi hanya dari gelar akademiknya saja.

Hal inilah yang akhirnya membuat banyak orang berusaha untuk mendapatkan gelar akademik setinggi-tingginya atau ijazah dengan berbagai cara, meskipun dengan cara yang tidak terpuji atau tidak mementingkan ilmu pengetahuan yang didapatkan.

Karena hal inilah, ilmu pengetahuan untuk membentuk stratifikasi sosial sering kali digunakan sebagai acuan bagi masyarakat yang sangat menghargai ilmu pengetahuan. Orang yang paling banyak menguasai ilmu pengetahuan, maka ia akan berada dalam lapisan sosial teratas dalam masyarakat.

Sifat Stratifikasi Sosial

stratifikasi sosial

Sumber: Pexels

Stratifikasi sosial dibagi menjadi tiga macam yang setiap macamnya memiliki sifat berbeda-beda. Setiap bentuk dari stratifikasi akan menentukan kebebasan setiap individu atau anggota masyarakat dalam strata sosial.

1. Stratifikasi sosial terbuka

Sifat terbuka dalam bentuk stratifikasi yang memiliki sifat dinamis dengan mobilitas yang cukup besar. Dalam hal ini, setiap anggota masyarakat dapat berpindah-pindah dengan bebas dalam strata sosial, baik horizontal maupun vertikal.

Meskipun mobilitas yang dibutuhkan harus melalui sebuah perjuangan yang berat, akan tetapi kemungkinan seorang individu untuk berpindah strata sosial tetap selalu ada. Contohnya ketika ada seorang individu yang dahulu bekerja hanya sebagai staf kantor biasa di kantornya, kemudian ia mendapatkan kesempatan promosi jabatan sebagai manajer atau pemimpin di kantor cabangnya.

Contoh lainnya dari stratifikasi terbuka adalah seorang anak yang bapaknya bekerja sebagai tukang becak. Anak tersebut dengan gigih berusaha menempuh pendidikan di perguruan tinggi, kemudian karena kecerdasan dan kemampuannya ia mendapatkan beasiswa hingga menjadi lulusan terbaik.

Lalu ia bekerja di salah satu pekerjaan ternama. Pencapaian dari sang anak tersebut termasuk salah satu faktor dari terbentuknya stratifikasi sosial, sebab ia mulanya berasal dari lapisan rendah, kemudian karena berusaha ia berhasil menuju ke lapisan menengah atau teratas. Tidak hanya itu saja, ia juga mengangkat derajat dari orang tuanya.

Kegigihan seseorang termasuk menjadi faktor dari terbentuknya stratifikasi sosial dan penentu seseorang bisa berpindah lapisan atau tingkatan kelas dari terbawah menjadi teratas.

2. Stratifikasi sosial tertutup

Bentuk kedua adalah stratifikasi tertutup yang sifatnya diskriminatif. Karena bentuk kedua stratifikasi ini sulit untuk melakukan mobilitas vertikal. Sebab, setiap anggota dari strata sosial hanya akan melakukan mobilitas horizontal saja.

Contohnya seperti sistem kasta yang ada pada agama Hindu. Sistem kasta tersebut mengelompokan anggota masyarakat menjadi empat kasta yaitu Ksatria, Brahmana, Waisya dan Sudra. Menurut sistem kasta tersebut, seseorang akan kesulitan apabila ingin berpindah kelas, karena kasta diperoleh dari garis keturunan seseorang.

Contoh lainnya adalah sistem kasta yang menentukan hak waris seseorang. Seperti sistem kasta pada kerajaan Inggris atau kerajaan lain di Eropa. Seseorang yang menjadi keturunan raja ataupun ratu maka sudah pasti mendapatkan warisan atau dapat meneruskan tahta dari sang raja maupun ratu.

3. Stratifikasi sosial campuran

Bentuk ketiga dari stratifikasi sosial adalah gabungan atau campuran antara stratifikasi tertutup dengan terbuka. Sehingga bentuk stratifikasi ini memiliki sifat yang mirip dengan kedua bentuk stratifikasi lain.

Seorang individu dapat berpindah ke lapisan atau tingkat sosial yang lain dengan cara pindah ke daerah yang lapisan sosialnya memiliki sifat terbuka. Contohnya ketika ada seorang individu yang memiliki kasta sudra, maka ia bisa berpindah ke daerah yang masyarakatnya tidak mengenal atau menganut sistem kasta.

Contoh lain dari sifat campuran adalah sistem kasta di Bali yang membuat masyarakat setempat sulit berpindah kedudukan. Akan tetapi, stratifikasi  ini membuat orang yang memiliki kasta paling tinggi di Bali lebih memiliki kebebasan untuk berubah.

Meskipun masyarakat Bali akan kesulitan untuk berpindah kasta di daerah tersebut, akan tetapi mereka tetap bisa berpindah kedudukan dengan berpindah ke wilayah lain.

https://www.gramedia.com/products/excellent-sosiologi-untuk-sma-ma?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Demikianlah penjelasan mengenai stratifikasi sosial. Apabila Grameds tertarik untuk mendalami materi tentang stratifikasi sosial atau ingin belajar ilmu Sosiologi yang lain, maka Grameds dapat menambah wawasan dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Baca juga:

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris