Ekonomi

Pengertian Risiko Finansial: Jenis, Manajemen, dan Sumbernya

Pengertian Risiko Finansial
Written by Rosyda

Pengertian Risiko Finansial – Risiko adalah salah satu bentuk dari ketidakpastian yang pasti. Maksudnya adalah segala hal yang kita lakukan pasti memiliki risiko tersendiri, hanya saja berbeda jenis dan tingkatannya. Salah satu risiko yang selalu menjadi bayang-bayang kita adalah risiko finansial atau risiko keuangan.

Dalam hidup, banyak situasi tak terduga yang dapat menyebabkan kerugian finansial jika tak diantisipasi sejak awal. Dalam arti yang sederhana, risiko finansial adalah segala jenis risiko keuangan yang diperkirakan akan timbul akibat dari kejadian atau keputusan yang akan memberikan dampak tertentu pada keadaan finansial.

Salah satu bentuk dari kejadian yang dapat mendatangkan kerugian finansial adalah bencana alam. Bencana alam terjadi diluar kuasa manusia dan datang tanpa ada yang dapat memprediksinya. Dan dampak dari bencana alam ini lah yang menimbulkan kerugian.

Sedangkan salah satu contoh dari keputusan yang dapat menyebabkan kerugian finansial adalah mengambil pinjaman besar yang jauh dari kemampuannya membayar. Hal ini akan merugikan jika kita tidak cermat dalam mengelola keuangan.

Maka dari itu, merencanakan dan membekali diri dengan pemahaman tentang risiko finansial sangatlah penting untuk mempermudah mencapainya tujuan hidup di masa depan. Mempelajari risiko finansial pun penting agar kita dapat mengelola atau bahkan menghindari risiko itu.

Berikut ini pembahasan mengenai pengertian risiko finansial, jenis risiko finansial, manajemen risiko finansial, sumber risiko finansial, serta rekomendasi buku yang membahas tentang risiko finansial.

Pengertian Risiko Finansial Berdasarkan Jenis-Jenisnya

Pengertian Risiko Finansial

Unsplash.com

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat banyak jenis risiko finansial. Namun risiko finansial yang paling umum dalam literatur keuangan dibagi menjadi dua jenis, yaitu risiko finansial sistematis dan risiko finansial non-sistematis.

Risiko finansial sistematis mengacu kepada risiko yang tidak bisa diprediksi apalagi dihindari. Dalam lingkup keuangan, contoh dari risiko ini adalah peningkatan suku bunga, inflasi, atau volatilitas pasar yang naik. Risiko ini disebabkan oleh hal yang tidak diprediksi, seperti iklim politik, dan pandemi.

Sedangkan untuk pengertian risiko finansial non-sistematis adalah risiko yang ada pada seseorang, organisasi, atau perusahaan karena keputusan atau kejadian tertentu. Dalam ruang pribadi, risiko ini dapat muncul akibat kerugian, sakit, hingga kematian. Berikut ini penjelasan jenis-jenis risiko finansial yang dibagi menjadi tiga bagian.

Risiko Finansial Berdasarkan Konteks Pribadi

Dalam konteks personal, pengertian risiko finansial kembali dibagi menjadi empat jenis risiko yang kemungkinan akan kita dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Risiko-risiko tersebut adalah risiko pendapatan, risiko pengeluaran, aset investasi, dan kredit utang.

a. Risiko Pendapatan

Risiko pendapatan adalah risiko yang akan mempengaruhi kemampuan kita dalam mendapatkan penghasilan. Contoh dari risiko pendapat ini adalah, kematian, cacat fisik yang membuat seseorang tidak bisa lagi bekerja, kehilangan pekerjaan atau PHK, dan pengangguran.

b. Risiko Pengeluaran

Risiko ini berkaitan dengan segala hal yang muncul ketika kita menggunakan uang untuk berbagai macam kebutuhan. Namun tidak semua pengeluaran ini memiliki risiko selama tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Hal-hal tersebut, seperti pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan, pendapatan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok, dan keadaan darurat yang membuat seseorang harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar (contohnya kecelakaan, renovasi rumah, kendaraan yang rusak, dan lain-lain).

c. Risiko Aset/Investasi

Pada risiko ini, semua aset yang dimiliki seperti mobil, perhiasan, rumah, serta investasi mempunyai risiko tersendiri. Contoh risiko yang akan muncul berkaitan dengan kepemilikan aset dan/atau investasi adalah kehilangan aset investasi, kerusakan atau pencurian properti aset investasi, kemerosotan nilai mata uang (inflasi), penyusutan nilai aset (depresiasi), tabungan yang tidak mencukupi untuk melanjutkan investasi, dan melakukan investasi yang tidak tepat sehingga tidak dapat mencapai tujuan finansial.

d. Risiko Kredit Utang

Kredit dan utang tidak selalu memiliki risiko jika kita dapat mengatur keuangan dengan baik. Risiko ini muncul jika terjadi beberapa kondisi, seperti utang yang terlalu banyak sehingga tidak mampu membayar, terjebak dalam pengeluaran yang besar karena suku bunga utang yang tinggi, mendapat denda finansial, dan lain sebagainya.

Pengertian Risiko Finansial Berdasarkan Jangka Waktunya

Berdasarkan jangka waktunya, risiko finansial terbagi menjadi risiko jangka pendek dan juga risiko jangka panjang.

Untuk jangka pendek, risiko ini dapat muncul karena kebutuhan tak terduga dalam waktu yang relatif singkat. Contoh dari risiko ini adalah kerusakan kendaraan yang mengakibatkan bertambahnya biaya pengeluaran karena harus membawa kendaraan tersebut ke bengkel. Hal ini juga mengakibatkan kita harus menggunakan kendaraan umum yang biaya sekali perjalannya mungkin akan lebih besar dari biasanya.

Contoh lain dari risiko ini juga adalah sakit. Saat seseorang sakit maka harus memeriksakan dirinya ke dokter dan jika ini terjadi maka akan muncul biaya tak terduga.

Sedangkan untuk risiko jangka panjang ini adalah risiko yang muncul karena keadaan yang tak terduga yang mengakibatkan kerugian finansial untuk waktu yang lama. Salah satu contoh risiko ini adalah kematian. Saat seorang tulang punggung keluarga meninggal, maka hal ini akan berdampak besar bagi keluarga tersebut karena hilangnya sumber pemasukan utama bagi keluarga.

Pengertian Risiko Finansial Berdasarkan Dampaknya

Pengertian Risiko Finansial

Unsplash.com

Jika tadi kita sudah membahas risiko finansial berdasarkan jangka waktunya, maka pada bagian ini terdapat risiko finansial yang dibagi berdasarkan Dampaknya. Berdasarkan akibatnya risiko finansial dibagi menjadi tiga jenis, yaitu risiko murni dan spekulatif, risiko khusus dan fundamental, serta risiko statis dan dinamis.

a. Risiko murni dan risiko spekulatif

Risiko murni memiliki pengertian sebagai suatu risiko yang kemunculannya akan memberikan kerugian secara murni atau langsung. Contoh dari risiko ini adalah kendaraan yang mogok di pagi hari yang menyebabkan dapat terlambat untuk pergi bekerja.

Sedangkan untuk risiko spekulatif adalah risiko yang mungkin akan menimbulkan kerugian karena keuntungan yang diperolehnya kecil. Contohnya seperti orang yang melakukan investasi tanpa mengetahui karakter dan risiko produknya karena hanya mengikuti trend investasi yang sedang ramai.

b. Risiko khusus dan risiko fundamental

Pada risiko khusus, dampaknya hanya dirasakan secara lokal aja dan risikonya bersifat lebih pribadi, artinya tidak berdampak pada masyarakat secara luas. Contoh dari risiko ini adalah kebakaran rumah. Dampak dari kebakaran ini hanya dirasakan oleh pemilik rumah tersebut dan orang-orang di lingkungannya.

c. Risiko statis dan risiko dinamis

Pada risiko statis, keadaan ekonomi nasional tidak akan banyak mempengaruhi kerugian finansial seseorang, seperti kerugian akibat risiko hilangnya harta benda atau aset karena kebakaran. Sedangkan risiko dinamis adalah risiko dalam bentuk kerugian akibat perubahan keadaan ekonomi nasional, seperti inflasi, fluktuasi nilai saham, dan nilai mata uang.

Manajemen Risiko Finansial

Setelah membahas tentang apa itu risiko finansial dan apa saja jenisnya, kita juga perlu mengetahui tentang bagaimana cara memanajemen risiko finansial itu sendiri. Manajemen ini digunakan untuk meminimalisir timbulnya suatu risiko. Berikut beberapa cara manajemen risiko finansial.

1. Manajemen untuk Risiko Pendapatan

Pendapatan merupakan sumber utama keuangan seseorang. Maka untuk mengurangi risiko kerugian kita harus mengelolanya dengan baik. Terdapat beberapa hal yang bisa kamu coba lakukan untuk meminimalisir risiko ini.

a. Mencari sumber pendapatan lain

Cara terbaik untuk meminimalisir risiko pendapatan adalah dengan mencari pendapatan tambahan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan, seperti bekerja sebagai freelance, memulai usaha sampingan, dan lain sebagainya. Kita juga harus memperkirakan jenjang karir di pekerjaan saat ini dan memiliki rencana lain jika suatu waktu kita kehilangan pekerjaan utama.

b. Membuat rencana finansial

Kita perlu membuat perencanaan keuangan yang matang terkait dengan bagaimana menabung untuk tunjangan masa depan, bagaimana mengelola pengeluaran, dan menetapkan gaya hidup yang sesuai dengan pendapatan. Hal ini dilakukan agar pendapatan yang diperoleh dapat digunakan sebaik mungkin.

c. Membuat asuransi

Asuransi menjadi salah satu pilihan terbaik yang dapat diambil untuk menekan risiko finansial. Adapun jenis asuransi yang dapat diambil yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Asuransi jiwa dapat digunakan untuk menjamin kehidupan keluarga setelah seseorang meninggal dunia, sedangkan asuransi kesehatan digunakan untuk menekan risiko ketika seseorang harus kehilangan pekerjaan karena kesehatannya.

2. Manajemen untuk Risiko Pengeluaran

Setiap hari kita memiliki pengeluaran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Namun seringkali kita tidak sadar dengan jumlah yang telah kita keluarkan. Hal ini tentu akan menimbulkan risiko keuangan jika tidak dikelola dengan baik. Maka kita perlu melakukan beberapa hal untuk menekan risikonya.

a. Budgeting atau pembuatan anggaran

Pembuatan rencana pengeluaran secara rinci perlu dilakukan untuk memangkas pengeluaran yang tidak diperlukan.

b. Menetapkan dana darurat

Guna menutup pengeluaran yang tidak terduga atau mendadak, maka dana darurat dapat membantu keuangan kita tetap di saat kondisi yang tidak kita inginkan.

3. Manajemen untuk Risiko Aset dan Investasi

Pengertian Risiko Finansial

Unsplash.com

Saat ini orang sudah mulai sadar akan pentingnya memiliki aset investasi. Semua berlomba memilikinya, tanpa memikirkan risiko yang mungkin akan terjadi. Maka untuk meminimalisir risiko tersebut, kita bisa melakukan beberapa hal.

a. Mempelajari aset dan investasi yang akan kita ambil

Sebelum memutuskan berinvestasi di suatu aset tertentu, pastikan kita sudah mempelajari dan melakukan riset tentang berbagai risiko yang mungkin akan terjadi. Hal ini menjadi sangat penting terlebih jika kamu akan mengambil investasi yang memiliki risiko tinggi.

b. Mengecek tujuan finansial secara rutin

Pembuatan rencana finansial seperti budgeting tabungan dan pengeluaran setiap harinya akan membawa kita semakin dekat dengan tujuan finansial kita. Maka ketika kita akan akan membeli aset investasi, pastikan investasi tersebut bermanfaat dan sejalan dengan tujuan finansial kita.

4. Manajemen untuk Risiko Kredit Utang

Dalam keadaan yang mendesak, seseorang sering kali mengambil langkah instan dengan mengambil kredit atau utang. Tapi sebenarnya kredit utang pun memiliki risiko yang akan mempengaruhi kestabilan finansial seseorang jika tidak dikelola dengan baik. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memanajemen risiko dari kredit utang.

a. Pelajari tentang kredit dan utang

Dengan mempelajarinya, kita dapat membedakan antara kredit utang yang baik dan kredit utang yang buruk. Jika keadaan memaksa untuk berutang, maka pilihlah utang yang baik dengan latar belakang yang jelas dan bunga yang masuk akal, seperti KPR bank. Meminjam pada rentenir justru merupakan hal yang sangat berisiko karena bunganya yang bisa mencapai 20 persen setiap bulannya.

b. Menghindari utang

Sebisa mungkin kita harus menghindari utang jika kita merasa tidak mampu untuk menanggungnya, termasuk pengambilan kartu kredit.

Sumber Risiko Finansial

Semua yang terjadi pada kehidupan ini tidak mungkin terjadi tanpa alasan dan tanpa ada sumbernya. Begitu pun dengan risiko finansial. Menurut Godfrey pada tahun 1996, terdapat beberapa sumber yang menyebabkan munculnya risiko finansial. Hal ini perlu diketahui dan dikenali sebagai langkah awal guna menangani risiko tersebut. Adapun sumber risiko rinansial:

  • Kesehatan menjadi salah satu sumber yang dapat menyebabkan munculnya risiko finansial. Selain kesehatan pribadi seseorang yang dapat mempengaruhinya dalam memperoleh penghasilan, kesehatan masyarakat luas pun memberikan dampak yang cukup signifikan. Pandemi yang melanda dunia menjadi contoh bahwa aspek kesehatan memiliki peran penting dalam berbagai hal, termasuk ekonomi masyarakat.
  • Keadaan politik dan kebijakan pemerintah, contohnya yaitu kebijakan dan peraturan pemerintah, perubahan ideologi suatu negara, kekacauan akibat kerusuhan, perang, dan terorisme. Hal ini dapat merusak kestabilan ekonomi rakyat karena banyak hal yang bergantung pada kebijakan politik pemerintahan.
  • Keadaan ekonomi, kestabilan finansial masyarakat tentu sangat bergantung pada keadaan ekonomi negaranya. Contoh dari hal yang akan menimbulkan risiko finansial adalah, inflasi, suku bunga, kebijakan keuangan, nilai tukar, dan pajak.
  • Bencana alam menjadi salah satu sumber risiko finansial karena tak jarang menimbulkan kerugian keuangan. Baik dalam skala masyarakat kecil hingga skala nasional. Contoh dari bencana alam, yaitu gempa bumi, banjir, gunung meletus, hingga tsunami.

Rekomendasi Buku tentang Risiko Finansial

Jika kamu ingin mempelajari tentang risiko finansial lebih dalam lagi, berikut beberapa rekomendasi buku yang bisa kamu baca untuk menambah pengetahuan tentang manajemen risiko finansial.

1. Buku Best Memoir: Rich Dad Poor Dad

Pengertian Risiko Finansial

Buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki dan Sharon Lechter ini merupakan salah satu buku manajemen risiko finansial yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas.

Dalam buku ini, penulis mengisahkan tentang cerita keuangan dari dua orang ayah yang berbeda. Di mana ayahnya sebagai orang biasa saja dibandingkan dengan ayah temannya yang kaya raya.

Buku ini memberikan pelajaran bahwa sangat penting untuk menanamkan pendidikan finansial sejak dini. Pendidikan finansial itu berupa pendidikan tentang investasi pada aset dan properti, pembuatan bisnis, dan cara untuk mengembangkan semua yang dimiliki demi mencapai kebebasan finansial.

2. Buku 50 Financial Wisdom

Pengertian Risiko Finansial

Buku karya penulis Eko P Pratomo ini cocok dibaca untuk kamu yang sedang ingin membuka usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Meskipun buku ini memiliki banyak seri, namun buku ini memiliki topik-topik khusus yang membahas mengenai manajemen keuangan yang mencakup hingga ke reksa dana.

Buku ini dapat dibaca oleh pemula yang baru ingin mempelajari mengenai manajemen keuangan karena ditulis dengan gaya dan bahasa yang ringan juga mudah dipahami.

3. Buku Kakeibo: Seni Cerdas Finansial Ala Jepang

Pengertian Risiko Finansial

Buku ini mengajarkan tentang cara mengelola keuangan menggunakan metode kakeibo. Kakeibo yaitu cara mengatur keuangan yang digunakan oleh orang Jepang.

Dalam metode ini, keuangan dibagi menjadi beberapa pos kebutuhan, mulai dari tabungan, tagihan, hingga belanja harian. Dengan metode ini, kesehatan finansial dapat lebih terjaga karena semua pengeluaran direncanakan dan dicatat dengan rinci.

4. Buku Kebebasan Finansial karya Grant Sabatier (2021)

Pengertian Risiko Finansial

Buku ini menceritakan tentang Grant Sabatier yang mencapai kebebasan finansialnya pada usia 30 tahun. Awalnya pada usia 24 tahun ia hanya memiliki $2,26 di rekeningnya, namun lima tahun kemudian dia berhasil mendapatkan kekayaan bersih lebih dari $1,25 juta.

Dalam buku ini Sabatier memberikan nasihat-nasihat tentang topik menciptakan pendapatan sampingan untuk menjadi penghasilan pasif, menabung, berkeliling dunia dengan biaya rendah, hidup bebas, dan masih banyak lainnya.

Ia menjelaskan bahwa banyak cara untuk mendapatkan uang tanpa harus bertahun-tahun bekerja pada bidang yang tidak kita sukai.

5. Buku Generasi Cerdas Finansial karya tulis Adam Khoo & Keon Chee (2019)

Pengertian Risiko Finansial

Buku ini ditulis oleh seorang wirausahawan bernama Adam Khoo dan seorang spesialis perencana warisan Keon Chee. Buku ini memberitahu kita tentang apa saja yang harus disampaikan tentang uang dan bagaimana cara kita menyampaikannya pada anak-anak.

Suatu tantangan untuk orang tua dan pengasuh untuk mendidik anak-anaknya agar mampu mengendalikan diri serta bertanggung jawab ketika lingkungan sudah tidak bisa lagi menjaga nilai-nilai yang sama.

Dalam buku ini pun terdapat tips merencanakan anggaran yang baik, yang disampaikan melalui bahasa dan cara yang menarik, praktis, dan mudah dicontoh oleh anak.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, ternyata tanpa kita sadari setiap keputusan yang kita ambil dan kejadian yang kita lalui terdapat banyak risiko, termasuk risiko finansial atau keuangan. Risiko finansial adalah segala bentuk risiko yang akan muncul dan berpotensi merugikan kita secara finansial.

Risiko finansial memiliki banyak jenisnya dan tidak dapat diprediksi kapan dan sebesar apa pengaruh atau kerugian yang ditimbulkannya. Risiko finansial juga bersumber dari beberapa faktor mulai dari kesehatan hingga keadaan politik. Maka dari itu kita perlu membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat mengantisipasi dan meminimalisir kemungkinan munculnya risiko tersebut.

Begitulah penjelasan mengenai pengertian risiko finansial hingga rekomendasi buku bacaan terkait risiko finansial yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Garmedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Raden Putri

BACA JUGA:

  1. Pengertian Finansial: Jenis, Fungsi, dan Tujuannya
  2. Pengertian Investasi: Jenis, Manfaat, dan Risikonya
  3. Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Prinsip, dan Tipsnya
  4. Manajemen Risiko: Pengertian, Manfaat, Tujuan, Prinsip, dan Langkah-Langkahya
  5. Pengertian Risiko Usaha: Jenis, Faktor, Solusi, dan Contoh
  6. 5 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Karyawan

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah