Sosiologi

Pengertian Etnis: Jenis-jenis, Contoh, dan Konsep Etnik

pengertian etnis
Written by Aris

Pengertian Etnis – Di dalam sebuah keberagaman yang berkembang, keberadaan etnis pastinya menjadi salah satu aspek yang cukup penting. Sehingga pada akhirnya akan menjadi yang tidak terpisahkan dari sebuah keberagaman.

Akan tetapi, secara umum, etnis atau suku diartikan sebagai suatu kesatuan sosial yang bisa membedakan kesatuan berdasarkan persamaan asal-usul wilayah seseorang. Jadi hal tersebut bisa diklasifikasikan sesuai dengan arti kelompok sosial yang serupa berdasarkan status kelompok ataupun golongan.

Oleh sebab itu, di dalam artikel ini kita akan mengkaji secara lebih jelas dan juga rinci mengenai pengertian etnis, jenis, dan juga contohnya.

Pengertian Etnis

Etnis sendiri juga dikenal dengan suku bangsa yang mana merupakan suatu kesatuan sosial yang bisa dibedakan dari kesatuan yang berlainan berdasarkan unsur kebudayaan yang mengakar kuat, terlebih dengan bahasa yang merupakan salah satu aspek terpenting dari suatu budaya. Adapun perspektif lain yang memandang etnis sebagai suatu perkumpulan manusia yang terikat oleh kesadaran dan juga identitas kolektif yang dipertegas dengan pemahaman akan kesatuan bangsa. Dalam hal itu, keberadaan etnis ditentukan oleh pentingnya kesadaran kelompok, pemahaman yang luas terkait kesatuan kebudayaan dan juga persamaan asal-usul yang sudah melekat erat.

Etnis adalah sistem sosial penggolongan manusia yang didasarkan pada sistem kepercayaan yang sudah diyakini, pengimplementasian nilai-nilai yang ada di masyarakat, pemahaman akan keberagaman budaya, penguatan adat istiadat yang dikonstruksikan, penegasan norma-norma, penggunaan bahasa, penjelasan latar belakang sejarah manusia, wilayah geografis, dan juga hubungan kekerabatan yang tidak terpisahkan. Kemudian definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah etnis ataupun etnik mempunyai makna sebagai sebuah kelompok sosial masyarakat yang berada di dalam sebuah sistem sosial atau kebudayaan yang menjadi pedoman. Kelompok sosial tersebut mempunyai peran dan juga kedudukan tertentu yang berdasar pada faktor genetik, adat, atau tradisi, agama, sistem bahasa, dan lainnya.

Pengertian Etnis Menurut Para Ahli

Etnis merupakan suatu rangkaian persamaan asal-usul yang mana merupakan salah satu faktor yang bisa mendorong keterkaitan di dalam suatu ikatan. Sehingga jenis etnis yang tersebar di seluruh dunia antara lain sebagai berikut: Suku Bangsa Maya, Suku Bangsa Persia, Suku Bangsa Amazon, Suku Bangsa Aborigin, Suku Bangsa Han, Suku Gypsy, Suku Bangsa Yunani.

Berikut ini adalah beberapa pengertian etnis menurut pandangan para ahli, antara lain:

a. Pengertian Etnis Menurut Fredrik Brath

Etnis adalah suatu himpunan manusia yang menyatu karena adanya faktor kesamaan arti ras, asal-usul bangsa, agama, dan kombinasi dari kategori tersebut yang bersumber dari sistem budaya dengan nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi.

b. Pengertian Etnis Menurut Hassan Shadily MA

Etnis merupakan rumpun masyarakat yang dipandang mempunyai keterkaitan biologis yang relatif mendominasi. Selain itu, etnis juga mengandung makna sebagai himpunan sosial yang berbaur dan menjadi karakteristik yang membedakan golongan masyarakat berdasarkan asal-usul wilayah.

c. Pengertian Etnis Menurut Anthony Smith

Etnis merupakan himpunan manusia yang berbaur dan saling berinteraksi, yang mana diklasifikasikan berdasarkan kepercayaan dan juga agama yang dianut, persamaan ras, tradisi atau adat, bahasa, persamaan latar belakang sejarah, dan juga asal-usul keturunan nenek moyang yang sama. Sehingga himpunan masyarakat tersebut bisa menciptakan sebuah sistem budaya yang melekat dan mengatur kelompok masyarakat yang termasuk di dalamnya dengan nilai serta norma sosial yang mereka anut.

Etnisitas dan Agama sebagai Isu Politik Single Edition - pengertian etnis

Jenis-jenis Etnis

Berikut ini adalah jenis-jenis etnis yang dibedakan menjadi 7, diantaranya yaitu:

1. Suku Bangsa Maya

Suku Bangsa Maya adalah golongan suku yang menempati wilayah semenajung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat dan juga Laut Karibia yang ada di sebelah timur. Dimana Suku Maya dengan segala perkembangannya dapat menghasilkan karya dan juga peradaban yang unik seperti bangunan berupa Chichen Itza. Kemudian di bidang pertanian mereka menciptakan kanal drainase, lalu tanaman jagung dan latex, dan juga bangunan sumur yang disebut dengan cenotes.

2. Suku Bnagsa Persia

Suku Persiap adalah salah satu suku yang masuk ke dalam golongan Bangsa Iran, dimana dalam komunikasi sehari-harinya menggunakan Bahasa Persia. Bangsa tersebut mayoritas menempati wilayah Iran dan juga sebagian lainnya menempati wilayah yang ada di beberapa negara lain seperti Tajikistan, Afganistan, Uzbekistan, Kuwait, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Irak, dan beberapa negara yang ada di Timur Tengah.

3. Suku Bangsa Amazon

Suku Amazon adalah salah satu suku bangsa yang secara keseluruhan penduduknya berjenis kelami perempuan. Bermula pada saat Era Klasik dalam mitologi Yunani, menurut Herodotos, Suku Amazon menempati wilayah yang ada di perbatasan Skithia di Sarmatia, Ukraina. Para sejarawan lain juga berpendapat bahwa Suku Amazon juga menempati wilayah Asia Minor, India, dan Libya.

4. Suku Bangsa Aborigin

Etnik aborigin adalah sekumpulan orang yang bermukim di Benua Australia. Dimana mereka muncul pada abad ke-18 atau sering dikenal sebagai abad-abad kedatangan bangsa kulit putih. Populasinya sendiri mencapai 300.00 orang. Mereka bermukim di wilayah pantai-pantai utara dan timur dan juga lembar sungai Murray serta sebagai lain berada di Tasmania. Suku Aborigin ini bertahan hidup dengan cara berburu dan meramu.

5. Suku Bangsa Han

Suku Han bermukim di wilayah Tiongkok dengan populasi penduduknya mencapai 91,59 persen dari penduduk yang ada di seluruh wilayah Tiongkok. Tak hanya menjadi suku terbesar di Tiongkok, Suku Han juga merupakan suku dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Dimana suku yang satu ini mempunyai kurang lebih 4.000 tahun catatan sejarah. Suku Han tersebar di seluruh wilayah Tiongkok. Mereka biasanya menggunakan Hanyu Bahasa Han dalam berkomunikasi sehari-hari.

6. Suku Gypsy

Suku Bangsa Gypsy adalah salah satu suku yang tergolong nomaden. Dimana mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap atau selalu berpindah-pindah tempat tinggal. Suku bangsa yang satu ini mempunyai pandangan hidup tersendiri yang tergolong unik dan tersebar luas di Benua Amerika dan Timur Tengah. Populasi Suku Gypsy ini diperkirakan mencapai lebih dari 5 juta orang yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

7. Suku Bangsa Yunani

Suku Yunani adalah nama suku bangsa yang bermukim di wilayah Yunani sejak abad ke-17 SM sampai sekarang. Populasi Suku Yunani ini ditemukan di semenajung Yunani di bagian tenggara Eropa, Siprus, dan Kepulauan Yunani.

Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas Single Edition - pengertian etnis

Contoh Etnis

Berikut ini adalah beberapa contoh yang menunjukkan sebuah etnis, antara lain:

1. Garis Keturunan

Keanggotaan yang ada pada suku bangsa tertentu, secara mendasar ditentukan oleh garis keturunan. Misalnya, suku Batak dengan garis keturunan dari ayah atau sering disebut dengan patrilineal. Hal itu berbeda dengan Suku Minang dengan garis keturunan Ibu yang biasanya disebut dengan istilah matrilineal. Selain itu, penggolongan etnis juga bisa berdasar pada agamanya. Misalnya saja ada istilah Etnis Melayu yang berada di Malaysia untuk orang-orang bumiputera yang mayoritas beragama Muslim. Sementara Etnis Serani yang beragama Nasrani dengan karakteristik peranakan Portugis seperti orang Tugu.

2. Suku Bangsa Campuran

Yang menunjukkan adanya keberagaman etnis adalah keberadaan suku bangsa dengan berdasar pada campuran ras. Misalnya saja orang peranakan yang merupakan perpaduan Etnis Melayu dan Tionghoa, Etnis Metis yang merupakan istilah untuk perpaduan antara Hispanik dengan bumiputera. Kemudian Etnis Mulato yang merupakan perpaduan antara Ras Negroid dengan Ras Kaukasoid, dan lainnya.

Identitas Etnis

Identitas etnis merupakan individu-individu yang memiliki banyak identitas yang berhubungan dengan peranan khusus. Salah satu identitas tersebut berkaitan dengan latar belakang etnik mereka yang dianggap sebagai inti dari diri mereka sendiri. Sehingga, identitas etnik merupakan suatu ciri khas yang dimiliki oleh sekelompok orang yang dianggap sebagai inti dari diri mereka sendiri.

Identitas etnis ini sebenarnya merupakan bentuk spesifik dari identitas budaya. Dimana identitas etnis dapat dilihat sebagai sebuah sekumpulan ide mengenai satu kepemilikan keanggotaan kelompok etnis. Hal tersebut menyangkut beberapa dimensi, antara lain:

a. Identifikasi diri
b. Pengetahuan tentang budaya etnis mulai dari kebiasaan, tradisi, nilai-nilai, dan tingkah laku
c. Perasaan memiliki pada kelompok etnis tertentu.

Pendekatan Perubahan Identitas Etnis

Terdapat beberapa alasan mengapa perubahan identitas etnik pada suatu kelompok bisa terjadi, diantaranya yaitu:

1. Pendekatan Objektif (Psikologi atau Struktural)

a. Asumsi dasar ilmu alam: Terdapat keturunan yang ada di dalam realitas sosial dalam perilaku manusia. Mencari hukum umum dengan cara menjelaskan variabel mana yang menyebabkan atau berkorelasi dengan variabel lainnya.
b. Pendekatan tersebut cenderung etnosentrik.
c. Kaum objektivitas mengklaim bahwa tanda-tanda budaya seperti ras secara dekat berhubungan, meskipun tidak terpisahkan dengan etnik.

2. Pendekatan Subjektif (Fenomenologi)

a. Kaum subjektif akan memandang bahwa identitas etnik mengemuka melalui tanda-tanda budaya, mereka menekankan diri, dan perasaan identitas yang berhubungan dengan kelompok dan pengakuannya oleh orang lain.
c. Identitas etnik sebagai dinamik, situasional, dan cair.

Pendekatan deterministik ini sudah pernah dikritik karena terlalu simplistik, sebab proses perubahan identitas etnik pada kelompok etnik, sebenarnya sirkuler, interaksional, dan juga dinamik, yakni melibatkan konflik yang ada di dalam kelompok etnis.

Konflik dan Perdamaian Etnis di Indonesia - pengertian etnis

Model-model Perubahan Identitas Etnis

Pada dasarnya, identitas etnik akan muncul jika dua atau lebih kelompok etnik saling berhubungan. Di masa lalu, ada berbagai model mengenai tabiat dan juga proses transformasi identitas etnik, terutama pada model akulturasi dan juga model asimilasi yang terkadang dipertukarkan. Asimilasi cenderung sejajar dengan hilangnya etnisitas, sedangkan pluralisme budaya akan cenderung menonjolkan kesinambungan etnisitas.

Umumnya, asimilasi akan merujuk pada sejauh mana suatu kelompok yang awalnya khas sudah kehilangan identitas subjektifnya dan sudah terserap ke dalam struktur sosial kelompok lain. Memang, akulturasi merupakan suatu prasyarat atau sekurang-kurangnya seiring dengan asimilasi karena bagaimana bisa seseorang kehilangan perasaan khasnya dan sepenuhnya diterima di kelompok lain, kecuali jika mereka lancar dalam bahasa serta budaya kelompok penerima.

Konsep akulturasi dan juga konsep asimilasi berawal dari dan berkembang di Amerika Serikat. Perbedaan antara dua proses tersebut yaitu bahwa akulturasi adalah proses dua arah, sementara asimilasi adalah proses satu arah. Sejak definisi yang otoritatif muncul, banyak ahli yang mengemukakan definisi dari akulturasi. Banyak definisi yang mengandung interpretasi serupa, yakni bahwa akulturasi merupakan suatu bentuk perubahan budaya yang disebabkan oleh kontak kelompok budaya, yang menekankan penerimaan pola-pola dan juga budaya baru serta ciri-ciri masyarakat pribumi oleh kelompok minoritas.

Konsep Etnik atau Kesukubangsaan

Dalam mempelajari hubungan antar etnik bisa dilakukan dengan cara melihat kasus-kasus yang terjadi. Terlebih untuk etnik yang jarang mengalami konflik dan tetap bertahan terhadap gesekan yang terjadi. Tujuannya sendiri yaitu untuk mengidentifikasi bagaimana cara mereka menghadapi setiap gesekan yang terjadi tanpa adanya konflik. Menurut Barth, kelompok etnik bisa disebut sebagai suatu unit kebudayaan karena kelompok etnik sendiri memiliki ciri utama yang penting, yakni kemampuan untuk berbagi sifat budaya yang sama. Ia juga berasumsi bahwa setiap kelompok etnik memiliki ciri budayanya sendiri.

Terdapat dua hal pokok yang bisa kita bahas dalam mengamati kelompok-kelompok etnik dengan ciri-ciri unit budayanya yang khusus tersebut, yakni terbentuknya unit budaya dan juga faktor yang mempengaruhi terbentuknya unit budaya tersebut. Ada pula beberapa implikasi saat melihat kelompok etnik sebagai unit kebudayaan, antara lain:

a. Klasifikasi individu atau kelompok tertentu dinyatakan sebagai anggota suatu kelompok etnik tertentu bergantung pada kemampuannya untuk memperlihatkan sifat budaya kelompok etnik tersebut.

b. Bentuk-bentuk budaya yang terlihat akan menunjukkan adanya pengaruh ekologi, namun bukan berarti hal tersebut menunjukkan bahwa semua itu hanya bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungan semata.

Akan tetapi, lebih tepat dikatakan bahwa bentuk budaya tersebut merupakan hasil dari penyesuaian para anggota kelompok etnik saat berhadapan dengan berbagai macam faktor luar. Seperti misalnya saat sebuah kelompok lingkungan ekologi bervariasi, akan menunjukkan perilaku yang berbeda sesuai dengan daerah tempat tinggalnya, namun tidak mencerminkan orientasi nilai budaya yang berbeda.

Politik Identitas

Konsep yang satu ini sudah dijelaskan oleh Gabriel Almond secara panjang lebar dan mudah untuk dipahami. Sarana-sarana, pengalaman, dan juga pengaruh tersebut, yang mana semuanya membentuk sikap individu, berikut menciptakan apa yang disebut dengan politik identitas, yakni sebuah kombinasi dari beberapa perasaan dan sikap sebagai berikut.

1. Di dalam sebuah sistem politik, ada beberapa sikap dan keyakinan dasar seperti nasionalisme, identifikasi etnik ataupun kelas, keterikatan ideologis, dan juga perasaan fundamental akan hak-hak, keistimewaan dan juga kewajiban pribadi.

2. Kurang ada komitmen emosional terhadap pengetahuan mengenai lembaga pemerintahan dan juga politik seperti pemilihan umum, struktur badan perwakilan, kekuasaan badan eksekutif, struktur badan pengadilan, dan juga sistem hukum.

3. Lebih banyak muncul pandangan yang cepat berubah mengenai peristiwa, kebijakan politik, issue-issue politik, dan juga tokoh politik yang sedang naik daun. Politik identitas memang sejauh ini dipahami dalam artian identitas personal dan identitas kolektif seperti halnya identitas yang dibangun atas dasar gender, suku, orientasi seksual, bangsa, dan agama.

Demikian serangkaian penjelasan mengenai pengertian etnis secara lengkap, jenis-jenis, hingga contohnya yang ada di dalam masyarakat.

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris