Sosiologi

Cabang Ilmu Antropologi: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Penerapannya dalam Bidang Pekerjaan

Written by Laila Wu

Grameds, mungkin kamu belum begitu familiar dengan cabang ilmu antropologi. Kamu mungkin cenderung lebih mengenal ilmu sosiologi ketimbang antropologi. Walaupun keduanya memiliki fokus disiplin terhadap manusia, tetapi mereka memiliki perbedaan dalam fokus, metode, dan pendekatannya. Antropologi pada umumnya memiliki fokus yang lebih luas terhadap manusia, budaya, dan lingkungan. Penasaran apa saja cabang ilmu antropologi? Yuk, simak ulasan berikut ini mengenai pengertian, cabang ilmu, manfaat, hingga bagaimana penerapannya di berbagai bidang tempat kerja.

 

Apa itu Antropologi?

Antropologi adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari manusia secara komprehensif, baik secara fisik maupun budaya, dalam berbagai konteks waktu dan ruang. Disiplin ini melibatkan penelitian dan analisis tentang asal-usul manusia, evolusi fisik dan budaya, serta variasi dan perubahan budaya yang terjadi di antara kelompok manusia di seluruh dunia. Antropologi juga mempelajari interaksi manusia dengan lingkungan alam dan sosialnya, serta berbagai sistem sosial, agama, bahasa, dan kepercayaan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, antropolog menggali pemahaman yang mendalam tentang keragaman manusia dan memahami bagaimana keberagaman ini memengaruhi pola-pola sosial, budaya, dan perilaku manusia.

Sebelum lebih jauh memasuki pembahasan mengenai berbagai cabang ilmu antropologi, Grameds dapat membaca buku “Pengantar Antropologi (Edisi Revisi)” terutama bagi kamu yang merupakan mahasiswa yang ingin memperdalam pemahamanmu mengenai antropologi.

Pengantar Antropologi

button rahmad jpgBuku ini tidak hanya mengantarkan mahasiswa memahami realitas sosial budaya, tetapi juga dapat menjadi inspirasi dan rujukan untuk penelitian yang bersinggungan dengan Antropologi. Edisi revisi kali ini terdapat beberapa perubahan dan pengembangan materi. Pada bab III terdapat tambahan sub-pokok bahasan mitos, ritual, dan pesugihan. Pada bab V penambahan sub-pokok bahasan umpatan: antara ekspresi jiwa dengan identitas budaya. Pada bab VI penambahan sub-pokok bahasan kebudayaan dan makanan. Pada bab VII terdapat penambahan sub-pokok bahasan peranan Antropologi dalam pembangunan.

 

Cabang-cabang Ilmu Antropologi

Antropologi terdiri dari beberapa cabang atau sub disiplin yang berfokus pada berbagai aspek manusia dan masyarakat. Berikut adalah beberapa cabang utama ilmu antropologi:

1. Antropologi Fisik

Juga dikenal sebagai bioantropologi, cabang ini mempelajari evolusi fisik manusia, keragaman manusia dalam hal morfologi tubuh, genetika populasi, serta interaksi antara lingkungan fisik dan perkembangan fisik manusia.

2. Antropologi Budaya

Juga dikenal sebagai sosio-antropologi, cabang ini mempelajari kebudayaan manusia, termasuk norma, nilai, kepercayaan, bahasa, ritual, dan praktik-praktik sosial. Fokusnya adalah pada keragaman budaya di seluruh dunia dan cara manusia mengorganisir dan memberi makna pada kehidupan mereka.

3. Antropologi Arkeologi

Antropologi arkeologi mempelajari manusia masa lalu melalui peninggalan materi, seperti artefak, situs arkeologi, dan sisa-sisa manusia purba. Arkeolog berusaha memahami perkembangan budaya manusia dari zaman prasejarah hingga sejarah modern.

4. Antropologi Linguistik

Antropologi linguistik mempelajari bahasa manusia dan hubungannya dengan budaya dan masyarakat. Antropolog linguistik meneliti struktur bahasa, proses sosial dalam pembentukan bahasa, serta peran bahasa dalam identitas, kekuasaan, dan komunikasi manusia. Penasaran dengan antropologi linguistik? Grameds dapat membaca buku “Antropologi Linguistik” untuk menghilangkan rasa penasaranmu.

Antropologi Linguistik

button rahmad jpgAntropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaan secara menyeluruh. Di satu pihak, manusia adalah pencipta kebudayaan, di pihak lain kebudayaan yang “menciptakan” manusia sesuai dengan lingkungannya. Dengan demikian, terjalin hubungan timbal balik yang sangat erat dan padu antara manusia dan kebudayaan. Secara sederhana dapat disebutkan bahwa antropologi linguistik (linguistic anthropology) adalah kajian tentang manusia dan kebudayaan yang terkait dengan fungsi kebahasaan dan dinamika yang terdapat di dalamnya. Cakupan kajian yang berkaitan dengan bahasa sangat luas karena bahasa mencangkup hampir semua aktivitas manusia. Hingga akhirnya linguistik memperlihatkan adanya pergerakan menuju kajian yang bersifat multidisiplin, salah satunya adalah antropologi linguistik. Buku ini diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada para pembaca, khususnya mahasiswa.

 

5. Antropologi Medis

Antropologi medis mempelajari budaya dan konteks sosial penyakit dan kesehatan manusia. Antropolog medis mengeksplorasi bagaimana faktor-faktor budaya, sosial, dan ekonomi mempengaruhi pengalaman penyakit, pengobatan tradisional, dan praktik kesehatan masyarakat. Apabila Grameds tertarik dengan cabang antropologi medis, kamu bisa membaca buku “Antropologi Kesehatan Konsep dan Aplikasi Antropologi Dalam Kesehatan”. Melalui buku ini, kamu akan mempelajari konsep hingga penerapan antropologi di dunia kesehatan medis, lho.

Antropologi Kesehatan

button rahmad jpgAntropologi kesehatan adalah sub bidang antropologi pada beragam keilmuan lain seperti sosial, budaya, biologi, hingga linguistik guna memahami berbagai faktor yang berhubungan dengan kesehatan. Lebih dari itu, antropologi kesehatan juga berfungsi untuk memahami faktor-faktor lain seperti kesejahteraan, pencegahan dan pengobatan penyakit, proses penyembuhan, hubungan sosial, dan kepentingan budaya. Dapat disimpulkan bahwa antropologi sebagai disiplin ilmu untuk dapat memahami mengenai budaya, sosial, dan kesehatan, serta penyakit di masyarakat.

Buku “Konsep dan Aplikasi Antropologi dalam Kesehatan” adalah buku yang dikarang oleh Dewi Murdiyanti Prihatin Putri. Beliau adalah dosen pengajar di Akademi Keperawatan “YKY” Yogyakarta. Selama berproses di dunia akademik keperawatan, penulis rajin menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk suku dan tulisan ilmiah. 

 

6. Antropologi Visual

Antropologi visual menggunakan media visual, seperti fotografi, film, dan seni rupa, sebagai alat untuk memahami dan menyampaikan pengetahuan tentang kebudayaan manusia. Ini meliputi dokumentasi kehidupan dan budaya masyarakat yang berbeda, serta analisis terhadap representasi visual dalam budaya.

 

Manfaat Pembelajaran Antropologi

(Sumber foto: www.pexels.com)

Pembelajaran antropologi menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat pembelajaran antropologi:

  • Pemahaman Tentang Sejarah dan Evolusi Manusia

Melalui cabang-cabang seperti antropologi fisik dan arkeologi, pembelajaran antropologi memberikan pemahaman tentang asal-usul manusia, evolusi fisik dan budaya manusia, serta peran teknologi, lingkungan, dan perkembangan sosial dalam sejarah manusia.

  • Perspektif Sosial dan Global

Studi antropologi memungkinkan Grameds untuk mendapatkan wawasan tentang masyarakat dan budaya di berbagai belahan dunia. Ini membantu dalam memahami keterkaitan dan interaksi antara manusia dari berbagai latar belakang budaya, dan mempersiapkannya untuk berperan dalam masyarakat global yang semakin terhubung.

  • Keterampilan Analisis dan Penelitian

Studi antropologi mengajarkan keterampilan analisis kritis, observasi, wawancara, dan penelitian lapangan. Ini membantu dalam mengembangkan kemampuan analisis yang kuat dan penelitian yang mendalam, yang berguna dalam berbagai karier dan kehidupan pribadi.

  • Pemahaman tentang Kebudayaan

Pembelajaran antropologi dapat membantu Grameds dalam memahami berbagai kebudayaan di dunia, termasuk norma, nilai, tradisi, dan praktik-praktik budaya yang berbeda. Hal ini memungkinkan untuk lebih menghargai keragaman manusia dan mempromosikan toleransi antarbudaya. Grameds, kamu juga bisa membaca buku “Pokok-Pokok Antropologi Budaya” untuk memahami bagaimana antropologi berkaitan erat dengan kebudayaan manusia.

Pokok-pokok Antropologi Budaya

button rahmad jpgBuku Pokok-Pokok Antropologi Budaya bertujuan sebagai bahan pelengkap dalam mata kuliah Pengantar Antropologi Budaya pada jurusan ilmu-ilmu Sosial atau kuliah lainnya yang berhubungan dengan topik kebudayaan. Selain itu, buku ini bermanfaat bagi para petugas yang berurusan dengan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan seperti program Keluarga Berencana atau bimbingan masyarakat (bimas). Membahas budaya secara luas dan mendalam, buku ini menyadarkan pembaca bahwa sikap etnosentris itu naif. Selanjutnya, pembaca dipaksa untuk menerima keberadaan relativitas budaya. Inilah fakta yang harus benar-benar dihayati dalam rangka revitalisasi proses integrasi nasional.

 

Penerapan Antropologi di Berbagai Bidang Tempat Kerja

(Sumber foto: www.pexels.com)

Ilmu antropologi memiliki beragam penerapan yang relevan di berbagai bidang tempat kerja. Berikut adalah beberapa contoh penerapan ilmu antropologi di tempat kerja:

  • Bisnis dan Manajemen

Antropologi bisnis membantu perusahaan memahami konsumen mereka dengan lebih baik. Dengan menggunakan penelitian lapangan dan analisis budaya, perusahaan dapat mengidentifikasi preferensi konsumen, tren pasar, dan strategi pemasaran yang efektif. Antropolog juga dapat membantu dalam pengembangan kebijakan organisasi yang inklusif dan beragam, serta mengelola perubahan budaya dalam organisasi.

  • Pelayanan Kesehatan

Antropologi medis berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memahami kebutuhan dan preferensi pasien dari berbagai latar belakang budaya. Antropolog medis juga membantu dalam merancang program-program kesehatan masyarakat yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan lokal.

  • Penyiaran dan Media

Antropologi media membantu dalam memahami cara media memengaruhi persepsi, nilai, dan perilaku masyarakat. Ini membantu dalam pengembangan konten media yang lebih relevan dan memahami dampak media dalam membentuk opini dan budaya populer.

  • Pendidikan dan Penelitian

Dalam bidang pendidikan, ilmu antropologi dapat membantu dalam merancang kurikulum yang inklusif dan beragam, serta memahami dinamika sosial dan budaya di lingkungan pendidikan. Dengan memahami perbedaan budaya dan gaya belajar, antropolog dapat membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan inklusif.

 

Di atas tadi hanya beberapa contoh penerapan ilmu antropologi di tempat kerja, namun dapat disimpulkan bahwa antropologi memiliki banyak penerapan praktis di tempat kerja. Penerapan ilmu antropologi di tempat kerja memungkinkan organisasi untuk lebih memahami keragaman budaya, mempromosikan inklusi, dan merancang produk, layanan, dan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan preferensi beragam dari klien, konsumen, dan karyawan.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa ilmu antropologi memiliki peran yang sangat penting dalam memahami manusia dan kebudayaan manusia. Melalui berbagai cabangnya, antropologi memberikan wawasan yang mendalam tentang keragaman manusia, interaksi sosial, dan dinamika budaya di berbagai konteks. Dengan memahami aspek-aspek ini, kamu dapat memperkaya pengetahuan tentang dunia di sekitarmu, meningkatkan toleransi dan penghargaan terhadap keragaman, serta merancang solusi yang lebih baik untuk tantangan-tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi manusia. Ilmu antropologi memberikan kontribusi yang berharga dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis dan pembangunan internasional hingga kesehatan dan pendidikan.

Apabila Grameds tertarik dengan ilmu antropologi dan ingin mempelajarinya lebih dalam, kamu bisa coba membaca buku “Eulogi: Belajar Manusia & Antropologi dari Iwan Tjitradjaja”. Melalui buku ini, Dr. Iwan Tjitradjaja menuangkan pengalaman menarinya di bidang antropologi.

Belajar Manusia & Antropologi dari Iwan Tjitradjaja

button rahmad jpg

Tulisan-tulisan yang Anda baca dalam buku ini menggambarkan bagaimana Dr. Iwan Tjitradjaja, seorang antropolog, dosen, mahasiswa, kolega,dan sahabat yang dicintai karena intelektualnya, kecerdasan nurani, dan rasa sayang kepada banyak orang. Kumpulan Eulogi ini menceritakan pengalaman mengenal, bergaul, dalam berbagai kesempatan atau kehidupan bersama Iwan Tjitradjaja dalam lingkungan akademik dan kemasyarakatan.

About the author

Laila Wu