Ekonomi

Mengenal Jenis-Jenis Kebutuhan dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Written by Shaza Zahra

jenis-jenis kebutuhan dan contohnya – Halo, Grameds! Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa manusia selalu memiliki keinginan yang tidak terbatas?

Manusia tidak pernah lepas dengan yang namanya kebutuhan. Kebutuhan manusia berbeda setiap harinya dan setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda antara satu sama lain.

Artikel ini akan membahas secara lengkap jenis-jenis kebutuhan dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, Grameds, simak artikel ini untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan manusia!

Apa Itu Kebutuhan dalam Ilmu Ekonomi?

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mempertahankan hidup dan mencapai kesejahteraan.

Dalam ekonomi, kebutuhan memiliki beberapa karakteristik yang perlu kamu ketahui, Grameds.

  • Tidak terbatas (unlimited wants)
  • Sumber daya terbatas (limited resources)
  • Memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya

Klasifikasi Jenis-Jenis Kebutuhan Berdasarkan Berbagai Aspek

Berikut adalah klasifikasi jenis-jenis kebutuhan berdasarkan berbagai aspek kehidupan yang perlu kamu ketahui, Grameds.

1. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Intensitas/Kepentingan

Berikut adalah jenis kebutuhan berdasarkan intensitas atau kepentingan.

A. Kebutuhan Primer

Kebutuhan paling dasar untuk kelangsungan hidup manusia.

Contoh kebutuhan primer:

  • Makanan dan minuman: Nasi, air bersih, sayuran, buah-buahan
  • Tempat tinggal: Rumah, apartemen, tempat berlindung
  • Pakaian: Baju, celana, pakaian dalam
  • Kesehatan: Obat-obatan, pelayanan kesehatan dasar

Menurut standar PBB, kebutuhan primer mencakup akses air bersih, sanitasi, dan energi dasar.

B. Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan pelengkap yang muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi.

Contoh kebutuhan sekunder:

  • Alat komunikasi: Smartphone, laptop, internet
  • Furniture: Meja, kursi, lemari pakaian
  • Hiburan: Televisi, radio, buku bacaan
  • Transportasi: Sepeda motor, mobil, angkutan umum

C. Kebutuhan Tersier

Kebutuhan mewah untuk meningkatkan status sosial dan gengsi.

Contoh kebutuhan tersier:

  • Mobil mewah: Mercedes, BMW, Ferrari
  • Perhiasan mahal: Berlian, emas batangan
  • Liburan mewah: Wisata ke luar negeri, cruise
  • Barang koleksi: Lukisan maestro, barang antik

2. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Sifat

Berikut adalah jenis-jenis kebutuhan berdasarkan sifatnya.

A. Kebutuhan Jasmani

Kebutuhan untuk memelihara fisik dan kesehatan tubuh.

Contoh kebutuhan jasmani:

  • Olahraga: Sepatu olahraga, alat fitness
  • Nutrisi: Vitamin, suplemen kesehatan
  • Perawatan tubuh: Sabun, sampo, pasta gigi

B. Kebutuhan Rohani

Kebutuhan untuk memuaskan jiwa dan pikiran. Contoh kebutuhan rohani:

  • Ibadah: Alat sholat, bible, tempat ibadah
  • Meditasi: Kursus mindfulness, buku pengembangan diri
  • Hiburan mental: Konser, film, pertunjukan seni

3. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhan

Berikut adalah jenis kebutuhan berdasarkan dengan waktu pemenuhan yang perlu kamu ketahui, Grameds.

A. Kebutuhan Sekarang

Kebutuhan yang harus dipenuhi segera.

Contoh kebutuhan sekarang:

  • Obat untuk orang sakit
  • Makanan untuk orang kelaparan
  • Pertolongan pertama saat kecelakaan

B. Kebutuhan Masa Depan

Kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda.

Contoh kebutuhan masa depan:

  • Tabungan pendidikan anak
  • Asuransi kesehatan
  • Investasi untuk pensiun

4. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Subjek

Berikut adalah jenis kebutuhan berdasarkan dengan subjek yang perlu kamu ketahui, Grameds.

A. Kebutuhan Individu

Kebutuhan perseorangan berdasarkan karakteristik individu.

Contoh kebutuhan individu:

  • Pelajar: Buku pelajaran, seragam sekolah
  • Pekerja kantoran: Dasi, sepatu formal
  • Atlet: Perlengkapan olahraga spesifik

B. Kebutuhan Kolektif

Kebutuhan untuk kepentingan bersama.

Contoh kebutuhan kolektif:

  • Masyarakat: Jalan raya, jembatan, rumah sakit
  • Negara: Pertahanan, keamanan, hubungan diplomatik
  • Organisasi: Kantor sekretariat, sistem komunikasi

Teori-Teori Kebutuhan

Berikut adalah beberapa teori terkait dengan kebutuhan dalam perspektif ekonomi yang perlu kamu ketahui, Grameds.

1. Hirarki Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow (1943) mengklasifikasikan kebutuhan dalam 5 tingkat:

Level 1: Physiological Needs

  • Contoh: Makanan, air, tidur, udara

Level 2: Safety Needs

  • Contoh: Keamanan, stabilitas, perlindungan

Level 3: Love and Belonging

  • Contoh: Persahabatan, keluarga, komunitas

Level 4: Esteem Needs

  • Contoh: Pengakuan, prestasi, rasa hormat

Level 5: Self-Actualization

  • Contoh: Pengembangan potensi, kreativitas

2. Teori Kebutuhan McClelland

David McClelland mengidentifikasi tiga kebutuhan dasar:

Need for Achievement (nAch)

  • Dorongan untuk berprestasi dan sukses

Need for Power (nPow)

  • Keinginan untuk mempengaruhi dan mengontrol

Need for Affiliation (nAff)

  • Kebutuhan untuk berhubungan sosial

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Terdapat 3 faktor yang perlu kamu ketahui yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor ekonomi.

Berikut adalah penjelasan lengkapnya, Grameds.

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memengaruhi jenis serta prioritas kebutuhan seseorang.

  • Usia

Setiap tahap usia memiliki kebutuhan yang berbeda. Misalnya, bayi membutuhkan susu dan perlengkapan perawatan, sedangkan remaja lebih membutuhkan hal-hal yang mendukung gaya hidup dan aktivitas sosial seperti gadget atau pakaian trendi.

  • Jenis Kelamin

Laki-laki dan perempuan cenderung memiliki kebutuhan berbeda karena perbedaan biologis dan sosial. Misalnya, perempuan biasanya membutuhkan produk kosmetik dan perawatan tubuh, sementara laki-laki membutuhkan alat cukur atau produk perawatan khusus pria.

  • Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin kompleks pula kebutuhannya. Orang berpendidikan tinggi biasanya membutuhkan buku, akses internet, perangkat digital, dan informasi yang relevan dengan bidangnya.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu dan turut memengaruhi pola serta jenis kebutuhan seseorang.

  • Lingkungan

Kondisi tempat tinggal memengaruhi kebutuhan. Misalnya, orang yang tinggal di daerah dingin membutuhkan pakaian tebal dan pemanas, sedangkan di daerah panas membutuhkan kipas angin atau pendingin udara.

  • Budaya

Setiap daerah memiliki kebiasaan, adat, dan tradisi yang membentuk kebutuhan khas. Contohnya, masyarakat Minang membutuhkan bahan makanan untuk membuat rendang, sementara masyarakat Jawa memiliki kebutuhan untuk acara selamatan atau syukuran.

  • Teknologi

Perkembangan teknologi menciptakan kebutuhan baru. Dahulu orang cukup dengan telepon rumah, kini hampir semua orang membutuhkan smartphone dan koneksi internet untuk berkomunikasi dan bekerja.

3. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya berdasarkan kondisi keuangan dan ekonomi negara.

  • Pendapatan

Besar kecilnya pendapatan menentukan daya beli seseorang. Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak kebutuhan yang bisa dipenuhi, termasuk kebutuhan sekunder dan tersier.

  • Harga Barang

Harga barang menjadi penentu dalam keputusan membeli. Jika harga naik, orang cenderung menunda atau mengganti dengan produk lain yang lebih terjangkau.

  • Tingkat Inflasi

Inflasi menyebabkan harga barang dan jasa naik secara umum, sehingga seseorang harus menyesuaikan pengeluaran dan memprioritaskan kebutuhan pokok terlebih dahulu.

Tabel Klasifikasi Kebutuhan Modern

Berikut adalah klasifikasi kebutuhan-kebutuhan modern yang perlu kamu ketahui, Grameds.

Kategori Sub-Kategori Contoh Prioritas
Basic Needs Makanan Beras, sayuran Primer
Tempat Tinggal Rumah, kontrakan Primer
Social Needs Komunikasi Smartphone, WiFi Sekunder
Transportasi Motor, mobil Sekunder
Luxury Needs Gengsi Mobil mewah Tersier
Hiburan Eksklusif Club membership Tersier

Perubahan Kebutuhan Zaman Modern

Berikut adalah dinamika perubahan kebutuhan pada zaman modern.

1. Kebutuhan Digital

  • Internet: Dari kemewahan menjadi kebutuhan primer
  • Smartphone: Alat komunikasi dan produktivitas
  • Aplikasi: Untuk kerja, belajar, dan sosialisasi

2. Kesehatan Mental

  • Konseling psikologi: Semakin diakui pentingnya
  • Work-life balance: Kebutuhan pekerja modern
  • Mental wellness: Meditasi, yoga, mindfulness

3. Sustainability Needs

  • Produk ramah lingkungan: Tas belanja reusable
  • Energi terbarukan: Panel surya, kendaraan listrik
  • Conscious consumption: Beli sesuai kebutuhan

Cara Mengelola Kebutuhan dengan Bijak

Berikut adalah cara-cara yang bisa digunakan untuk mengelola kebutuhan dengan bijak agar kebutuhan-kebutuhanmu terpenuhi dengan maksimal, Grameds.

1. Skala Prioritas

  • Buat daftar kebutuhan berdasarkan urgensi
  • Alokasikan anggaran sesuai prioritas
  • Evaluasi secara berkala

2. Budgeting System

  • 50/30/20 Rule: 50% kebutuhan, 30% keinginan, 20% tabungan
  • Envelope System: Alokasi dana per kategori
  • Digital Tracking: Gunakan aplikasi keuangan

3. Mindful Consumption

  • Tanya “Butuh atau ingin?” sebelum beli
  • Pertimbangkan nilai guna jangka panjang
  • Hindari impulsive buying

Dampak Perkembangan Teknologi pada Kebutuhan

Berikut adalah dampak perkembangan teknologi terhadap kebutuhan di era modern seperti sekarang ini, Grameds.

1. Kebutuhan Baru yang Muncul

  • Digital literacy: Kursus online, tutorial
  • Cybersecurity: Antivirus, VPN
  • Data storage: Cloud storage, harddisk

2. Perubahan Prioritas

  • Internet: Dari tersier menjadi primer
  • Skill upgrade: Kursus keterampilan baru
  • Remote work tools: Webcam, headset, software

Kesimpulan

Memahami jenis-jenis kebutuhan dan contohnya sangat penting, Grameds. Selain untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi yang bijaksana, memahami hal ini juga dapat membantu perencanaan keuangan yang efektif dan pemenuhan hidup yang seimbang dan bermakna.

Kebutuhan manusia terus berkembang seiring waktu, namun prinsip dasarnya tetap sama: kenali prioritas, kelola dengan bijak, dan sesuaikan dengan kemampuan.

Rekomendasi Buku Terkait

1. The 15 Invaluable Laws of Growth: Hidupkan dan Raih Potensi Anda

The 15 Invaluable Laws of Growth

The 15 Invaluable Laws of Growth karya John C. Maxwell adalah panduan praktis untuk membantu Anda menemukan dan mengembangkan potensi diri. Maxwell menekankan bahwa hambatan terbesar sering muncul dari pikiran dan sikap kita sendiri, dan melalui prinsip-prinsip pertumbuhan yang ia bagikan, kita belajar membangun “jembatan” untuk melampaui batas tersebut.

Dengan lebih dari 50 tahun pengalaman, Maxwell menguraikan hukum-hukum penting seperti memahami diri, menetapkan prioritas, menemukan passion, beristirahat dengan bijak, refleksi harian, membangun lingkungan positif, serta berani melepaskan hal yang menghambat. Buku ini menegaskan bahwa pertumbuhan adalah proses seumur hidup, dan setiap langkah kecil hari ini membawa Anda menjadi pribadi yang lebih baik.

2. Certified Hunger Manifesto: Filosofi Praktik Dan Semangat Menjadi Pembelajar Sejati

CERTIFIED HUNGER MANIFESTO

Certified Hunger Manifesto menegaskan bahwa perbedaan utama antara orang yang terus bertumbuh dan mereka yang stagnan bukanlah gelar atau jabatan, melainkan rasa lapar untuk belajar. Buku ini mengajak kita kembali pada inti pembelajaran: kerendahan hati, rasa ingin tahu, dan keberanian untuk terus mencoba.

Melalui pendekatan reflektif dan praktis, buku ini membantu menjadikan belajar sebagai identitas, bukan sekadar aktivitas tambahan. Di tengah dunia kerja yang berubah cepat, kita diajak menikmati ketidaktahuan, memelihara keingintahuan, dan membangun budaya belajar yang berdampak. Dengan kisah nyata, penyampaian yang hangat, dan asesmen sederhana, manifesto ini menawarkan langkah konkret agar kita tetap relevan dan berkembang—mengubah belajar menjadi cara hidup.

3. Chicken Soup for the Soul: Waktu untuk Diri Sendiri

Chicken Soup for the Soul: Waktu untuk Diri Sendiri

Selama dan pasca-pandemi, manusia telah mempelajari satu hal: hidup tidak bisa diprediksi dan tidak ada yang pasti. Bergembiralah dalam menjalaninya serta habiskan sebanyak mungkin waktu dengan orang-orang yang paling berarti. Namun, tetaplah rawat diri sendiri.

Inilah kumpulan kisah menggugah dalam menjalani kehidupan dan berusaha menjadi seimbang. Kita akan menemukan cerita tentang:

  • Menggali kembali keinginan dan mimpi lama yang telah terkubur.
  • Memperlakukan diri sendiri layaknya seorang tamu.
  • Pentingnya menyisihkan waktu untuk diri sendiri.

4. Seni Mengatur Diri: Tentang Waktu dan Tujuan Hidup

Seni Mengatur Diri: Tentang Waktu dan Tujuan Hidup

Hidup selalu menghadirkan tantangan, peluang, dan pelajaran berharga yang membentuk perjalanan kita menuju pertumbuhan. Kemampuan mengatur diri menjadi pondasi penting untuk mencapai tujuan, baik yang kecil maupun besar.

Melalui buku Seni Mengatur Diri, pembaca diajak memahami aspek penting dalam pengelolaan diri, mulai dari mengatur waktu secara efektif, menemukan makna hidup, membangun hubungan yang sehat, hingga menjaga keseimbangan emosi. Dengan pendekatan reflektif, buku ini mengupas nilai-nilai yang menumbuhkan kedisiplinan, memotivasi diri, menghargai proses, dan belajar dari kegagalan.

Buku ini bukan hanya menjadi panduan untuk menghadapi tantangan sehari-hari, tetapi juga sumber inspirasi untuk menjalani hidup yang lebih terarah, penuh makna, dan selaras dengan tujuan pribadi Anda.

5. Kiat Kiat Pede Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Kiat-kiat PEDE untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Kepercayaan diri bukanlah bawaan lahir semata, melainkan kemampuan yang dapat dipelajari dan dilatih oleh siapa pun. Saat kepercayaan diri tumbuh, dampaknya terasa di berbagai aspek kehidupan: mulai dari penghargaan diri, kesehatan fisik dan mental, hubungan dekat, keluarga, pertemanan, hingga karier.

Buku ini menawarkan trik dan strategi untuk mengatasi rasa kurang percaya diri melalui teknik-teknik sederhana, mudah, dan praktis yang bersumber dari pengalaman sehari-hari dan diperkuat dengan penelitian psikologis. Pembaca akan mempelajari cara membaca dan memanfaatkan bahasa tubuh, bersikap percaya diri meski sedang merasa lemah, menyikapi kegagalan dan merayakan kemenangan, memvisualisasikan keberhasilan, hingga menginspirasi dan membangkitkan rasa percaya diri pada orang lain.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang dipaparkan, dan melalui latihan yang konsisten, Anda dapat mengubah seluruh aspek kehidupan menjadi lebih positif, serta menjadikan diri Anda pribadi yang penuh percaya diri seperti yang diimpikan.

 

About the author

Shaza Zahra

Gramedia Literasi