Sosiologi

Kontravensi adalah Bentuk Interaksi Disosiatif dalam Bermasyarakat

Kontravensi adalah
Written by Aris

Kontravensi adalah – Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat tiga bentuk interaksi sosial disosiatif mulai dari kompetisi, kontravensi, serta konflik. Simak pengertian ke tiga bentuk interaksi disosiatif ini beserta dengan contohnya yang ada di kehidupan sosial masyarakat berikut ini.

Kontravensi adalah Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif atau dikenal pula dengan sebutan interaksi disintegrative atau disjungtif. Interaksi disosiatif sendiri merupakan suatu proses sosial yang kemudian mengarah pada pertentangan dan perpecahan. Baik antar individu atau antar kelompok.

Tak sampai pada pertentangan saja terdapat beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif yang juga ditandai dengan kontak fisik, seperti kekerasan. Interaksi sosial disosiatif ini kemudian terbagi lagi menjadi tiga bentuk, yaitu persaingan atau kompetisi, kontravensi, dan konflik. Berikut dibawah ini penjelasan lebih lengkapnya.

Kontravensi adalah

1. Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif Persaingan (Kompetisi)

Secara umum, persaingan sebagai proses untuk mencapai satu kemenangan atau keuntungan yang kemudian dilakukan secara terbuka serta tertutup tanpa adanya unsur ancaman atau unsur kekerasan.

Sementara, dengan lebih signifikan dalam sosiologi Soerjono Soekanto kemudian mengungkapkan bahwa persaingan adalah bagian dari suatu proses sosial. Yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok serta ditandai dengan mencari keuntungan hingga menjadi pusat perhatian. Dengan prosedur mempertajam prasangka sosial dan tanpa adanya unsur ancaman dan kekerasan.

Contohnya di kehidupan sosial masyarakat ialah pada Persaingan dalam dunia industri oleh perusahaan makanan cepat saji, seperti antara KFC dan MCd yang bersaing ketat.

Contoh lainnya adalah pada tindakan yang dilakukan oleh tokoh politik yang bersaing pada suatu daerah untuk kemudian dapat duduk pada kursi jabatan pemerintah dengan berbagai cara agar dapat mengalahkan pihak lawannya.

2. Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif Konflik

Konflik merupakan salah satu proses sosial yang biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok yang ditandai juga dengan ketidaksamaan pola pikir serta kepentingan, yang kemudian berujung kepada pertikaian dan pertentangan.

Perbedaan ini umumnya terjadi karena adanya suatu perubahan sosial yang sangat cepat. Konflik sendiri berasal dari kata “configere” yang memiliki arti memukul. Maka dalam konteks interaksi sosial disosiatif hal ini umumnya dibarengi juga dengan kekerasan, intimidasi, pemberontakan, serta berbagai bentuk kontak fisik lain yang terjadi di antara kelompok dan individu.

Contoh mudahnya adalah pada lingkungan sekolah seperti saat hendak acara pawai budaya. Tentu dari banyaknya panitia serta berbagai pendapat masing-masing. Misalnya saja terdapat dua kubu, kubu A yang ingin mengangkat tema Provinsi Bali, sementara pada kubu B menginginkan Budaya Betawi lah yang menjadi pawai tahun ini.

Karena sama-sama mempertahankan pendapatnya maka keduanya kemudian bertikai satu sama lain dengan menggunakan kekerasan. Contohnya konflik lainnya ialah pada konflik budaya antara Suku Dani dan Suku Moni di Papua.

Pertikaian yang telah terjadi secara berulang kali ini sendiri diakibatkan oleh adanya perebutan wilayah untuk jalan Trans Nabire. Dalam konflik ini, kemudian masing-masing suku melakukan perang distrik dengan membawa anak panah dan busur yang bersiap untuk ditembakkan kepada lawan.

Contoh konflik lainnya ialah konflik politik yaitu saat pertemuan anggota DPR 2017 lalu untuk membahas hak angket KPK. Setelah wakil ketua DPR yang saat itu ialah Fahri Hamzah memutuskan hasil sidang paripurna, para fraksi Partai Gerindra bergegas meninggalkan ruangan karena mereka menganggap keputusannya menyalahi aturan.

3. Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif Kontravensi

Kontravensi adalah

Kompas.com

Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial disosiatif yang ditunjukkan dengan sikap penolakan, ketidakpuasan, ketidakpercayaan, penyangkalan dalam masyarakat. Yang kemudian atas dasar hal ini mereka melakukan aksi-aksi yang menimbulkan perpecahan seperti di antaranya pemberontakan.

Contoh nyatanya di kehidupan sosial masyarakat ialah masa kampanye bupati yang tentunya menjadi impian banyak orang, tak jarang dalam pemilihannya kemudian akan menimbulkan persaingan ketat. Sehingga menghalalkan banyak cara, termasuk kontravensi.

Kontravensi yang dilakukan sendiri dapat dengan menjatuhkan lawan dengan menghasut masyarakat sekitar, kemudian memberi informasi tidak benar mengenai lawan yang biasanya identik dengan berita negatif, serta berbagai berita buruk lainnya.

Contoh lain yang lebih sederhana adalah Nina kerap mendapat juara umum di sekolah, namuan dengan pencapaian ini temannya malah merasa iri dan tidak percaya bahwa pencapaian ini benar merupakan hasil belajar Nina. Atas dasar hal ini Nino kemudian melakukan kontravensi kepada teman-temannya dengan menyebarkan info yang tidak benar terkait Nina.

Tipe dan Bentuk Kontravensi

1. Tipe Kontravensi

Tipe Kontravensi memiliki berbagai tipe, sehingga untuk dapat mengetahui apa saja tipe ini biasanya kemudian terkait erat dengan suatu generasi yang ada di dalam masyarakat.

Hal ini sendiri terjadi dalam skala perubahan yang cepat, contohnya pada anak dengan orang tua. Dengan meningkatnya usia anak yang mengakibatkan lingkungan pergaulan kian meluas sehingga menyebabkan orang tua khawatir jika anak kemudian akan melakukan berbagai penyimpangan dari tradisi.

Selain itu terdapat juga tipe yang menyangkut dengan seks. Tipe ini sendiri menyangkut mengenai hubungan suami istri dan juga peranannya di dalam masyarakat, terakhir adalah tipe parlementer merupakan kontravensi yang menyangkut dengan hubungan antara mayoritas dan juga minoritas.

2. Bentuk Kontravensi

Kontravensi dapat berupa bentuk dari interaksi sosial serta ditandai dengan tidak adanya kepastian mengenai diri seseorang serta perasaan tidak suka yang ia miliki hingga kemudian disembunyikan.

Kontravensi merupakan salah satu bagian dari interaksi sosial, kontravensi masuk dalam suatu bentuk dari proses sosial yang berada diantara persaingan dan juga dengan konflik.

Sementara kontravensi memiliki berbagai gejala dengan adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang ataupun rencana dan perasaan tidak sukanya yang kemudian disembunyikan, serta terdapat kebencian dan juga keragu-raguan mengenai kepribadian dari seseorang.

Kontravensi juga dapat tertuju kepada suatu pandangan, keyakinan, pikiran, dan juga rencana yang sudah dikemukakan oleh kelompok atau seseorang.

Leopold von Wiese dan Howard Becker, sebagai salah satu tokoh sosial kemudian mendeskripsikan bahwa pada hakikatnya terdapat lima bentuk kontravensi dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun bentuk dan contoh kontravensi ini diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Intensif, merupakan bentuk yang dilakukan secara ajeg atau terus menerus dan dalam pelaksanaannya kontravensi intensif ini kemudian akan memberikan dampak psikologis pada suatu kehidupan bermasyarakat.
  • Rrahasia, merupakan bentuk yang dalam pelaksanaanya dilakukan secara rahasia atau sembunyi-sembunyi dalam suatu kehidupan masyarakat.
  • Taktis, merupakan bentuk dengan pola aturan dalam pelaksanaannya sehingga pada umumnya ciri kontravensi ini sangat sulit untuk dihilangkan.
  • Umum, adalah bentuk yang dilakukan secara umum dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Kontravensi umum di sini lebih memberikan titik fokus kepada dampak yang ditimbulkan serta intensitas kejadiannya.
  • Sederhana merupakan bentuk yang dilakukan dalam ruang lingkup masyarakat kecil. Kontravensi ini sendiri tidak berdampak luas karena dilakukan antara individu atau antar kelompok dalam masyarakat

Dampak Kontravensi

Terdapat berbagai dampak yang kemudian dihasilkan dalam kontravensi ini, yakni diantaranya adalah dampak positif dan juga dampak negatif. Berikut inilah penjelasan mengenai akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kontravensi.

Kontravensi adalah

t3.ftcdn.net

1. Dampak Positif

Akibat atau dampak positif dari adanya kontravensi, pada umumnya ialah mendorong terjadinya suatu keteraturan sosial dalam tatanan masyarakat.

Misalnya dalam diskusi ilmiah serta seminar-seminar tentang suatu permasalahan tertentu, biasanya perbedaan pendapat ini diharapkan dalam melihat kelemahan pada suatu pendapat sehingga ditemukan pilihan dalam jalannya suatu proses ilmiah.

Dampak positif kontravensi lainnya ialah sebagai berikut.

  • Memberi kesatuan yang kuat atau solidaritas, kondisi ini kemudian akan terjadi pada kontravensi jika terdapat kesatuan kontravensi berkelompok.
  • Menjadi dampak pendorong perubahan sosial, dengan kontravensi yang secara langsung akan mengubah kebijakan serta arahan pihak-pihak yang saling bertentangan.
  • Memberikan rasa memiliki, hal ini sendiri dikarenakan dengan adanya kontravensi perilaku pada suatu individu atau kelompok yang secara tidak langsung menunjukan kecintaannya terhadap budaya, dan keadaan dalam masyarakat.

2. Dampak Negatif

Akibat atau dampak negatif yang terjadi karena adanya kontravensi ini, antara lain adalah sebagai berikut;

  • Mendorong terjadinya konflik sosial, atau dampak negatif kedua dari adanya kontravensi atau mendorong terjadinya bentuk konflik sosial lain yang akhirnya dengan kondisi ini menyebabkan adanya pertikaian dalam suatu kehidupan bermasyarakat.
  • Menghambat proses mobilitas di masyarakat, proses mobilisasi dalam masyarakat sendiri akan terhambat terjadinya kontravensi, proses ini menjadi begitu penting dalam upaya memberikan dorongan kemajuan untuk menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat
  • Memberikan rasa ketidakpercayaan dalam masyarakat, ras ketidakpercayaan dalam kehidupan bermasyarakat sendiri seringkali terjadi lantaran kontravensi yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat ini. Hal ini sendiri terjadi karena kontravensi akan memberikan rasa kecurigaan di antara masyarakat.

Contoh Kontravensi dalam Kehidupan Masyarakat

Contoh kontravensi dalam masyarakat misalnya saja pada peristiwa yang dilakukan melalui unjuk rasa oleh para buruh di salah satu pabrik, ujuk rasa ini sendiri dilakukan dalam upaya meluruskan kebijakan pemerintahan yang tidak sesuai dengan harapan para buruh.

Penyebab adanya kontravensi ini lebih didorong pada kebijakan, agar lebih mudah dalam mengakomodir jumlah masa. Berikut ini contoh-contoh lain dari kontravensi.

1. Lingkungan Sekolah

Contoh mengenai kejadian yang termasuk dalam kontravensi di sekolah, ialah pada suatu lembaga pendidikan. Misalnya dengan adanya perbedaan pendapat pada sama-sama pelajar yang melakukan tugas diskusi.

Pelaksanaan diskusi ini umumnya dilakukan oleh para pelajar tersebut yang pada umumnya akan memberikan perbedaan yang cukup sengit, meski demikian cakupan kontravensi ini tergolong dalam kontravensi positif, karena memberi stimulus kepercayaan diri dalam pelajar itu sendiri.

2. Agama

Contoh lain ialah mengenai kontravensi dalam agama. Misalnya mengenai kejadian penetapan Hari Raya Idul Fitri, pada penatapan di Bulan Syawal ada banyak perbedaan yang juga terjadi di antara sesama umat Islam, kondisi ini sendiri dapat dikatakan sebagai contoh kontravensi dalam agama.

3. Politik

Contoh kontravensi dalam lembaga politik, misalnya saja saat terjadi pertikaian yang biasanya dilakukan oleh para anggota DPR di gedung MPR atau DPR. Pertikaian ini dapat didasari pada perbedaan koalisi partai serta berbagai perbedaan pandangan untuk mencapai berbagai tujuan.

4. Kehidupan Sehari-Hari

Secara sadar atau tidak pada hakekatnya dalam keseharian seringkali terjadi kontravensi, misalnya saja sesama tetangga yang dalam bergaul memberikan kabar yang tidak benar (memfitnah), fitnah dalam kondisi ini kemudian dinamakan dengan kontravensi intensif.

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian antara suatu kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam suatu masyarakat, atau bisa juga antara pendirian masyarakat yang satu dengan yang lainnya.

Yang pasti dalam suatu kontravensi jika tidak diberikan arahan yang baik maka akan mendorong terjadinya pertikaian dalam suatu kehidupan masyarakat. Sekian info mengenai kontravensi, semoga bermanfaat.

Buku-Buku Terkait

1. Proses Sosial dan Interaksi Sosial Dalam Pendidikan

Kontravensi adalah

Manusia sejak lahir di dunia ini membutuhkan bantuan orang lain. Bantuan itu baik berupa kegiatan kasat mata yang tampak oleh pancaindra, maupun bantuan yang tidak kasat mata, atau yang tidak tampak oleh panca indra.

Kedua bentuk bantuan itu secara terus menerus diterima oleh manusia sampai akhir hayat, dan proses penerimaan bantuan ini disebut dengan Proses Sosial. Pada saat menerima bantuan orang lain manusia dihubungkan melalui suatu kegiatan yaitu interaksi sosial.

Pada kegiatan ini posisi pelaku bisa atas-bawah, sejajar, atau lainnya, ; perubahan posisi ini sangat tergantung pada situasi yang sedang dibangun saat itu. Salah satu bentuk bangunan sosial tadi adalah dalam Pendidikan.

Buku ini mencoba melakukan eksplorasi berkaitan dengan perjalanan Proses Sosial melalui Interaksi Sosial yang dialami oleh manusia, khususnya dalam koridor Pendidikan. Guna mendapatkan gambaran menyeluruh, maka wawasan kita dibuka dengan belantara teori agar supaya kita tidak tersesat dalam memahaminya.

Kemudian pada bahasan akhir buku ini mencoba mengaitkannya dengan persoalan-persoalan kekinian dalam dunia pendidikan sebagai wahana interaksi sosial bagi pelaku pendidikan.

Membaca buku ini bukanlah segalanya, akan tetapi paling tidak merupakan pintu masuk untuk memahami manusia dengan segala macam dimensinya, salah satunya adalah melalui pendidikan.

Untuk itu guna melengkapi pemahaman dan membumikan teori yang makro ini, dianjurkan kepada para pembaca untuk juga menemukenali persoalan lapangan pada tataran praksis.

2. Sosiologi Hukum

Kontravensi adalah

Hukum dibuat untuk menciptakan kedamaian dan ketertiban (peace and order) dalam masyarakat. Akan Tetapi, kerap terjadi, banyak aturan hukum yang tidak dipatuhi dengan baik oleh masyarakat sendiri. Mengapakah masyarakat tidak mematuhi aturan-aturan hukum yang dibuat untuk kemaslahatan dirinya sendiri?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pengalaman tentang sosiologi hukum mutlak diperlukan. Sosiologi hukum adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya dalam masyarakat secara empiris analisis.

Dengan mempelajari sosiologi hukum, dapat ditampilkan dan dianalisis sebanyak mungkin kondisi-kondisi aktual dalam masyarakat sehingga hukum dapat diberlakukan secara efektif.

Buku ini mengkaji secara panjang lebar prinsip-prinsip dasar dan penting yang terkandung dalam kajian sosiologi hukum. Semua dituangkan secara utuh, runtut, dan jelas dalam 7 bab yang besar. Selain uraian teoritis, pembahasan disertai dengan contoh kasus, fakta-fakta historis terkait kepatuhan hukum dalam masyarakat, dan contoh-contoh kasus penerapan aturan-aturan hukum.

Semuanya dituangkan secara luas dan padu untuk memberi gambaran sejauh mana sosiologi hukum memainkan peran mengubah sikap masyarakat untuk menjunjung tinggi aturan-aturan hukum positif di tanah air.

Buku yang berkualitas ini patut dijadikan buku pegangan (referensi) bagi mahasiswa hukum, baik pada jenjang Strata 1, maupun Strata 2, aparat penegak hukum, praktisi hukum, dan para pembuat kebijakan di tanah air.

Kini kita mengetahui bahwa kontravensi adalah salah satu bentuk interaksi disosiatif. Grameds bisa membaca dan mendapatkan buku-buku terkait kontravensi dan Sosiologi di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk dan informasi terbaik.

Penulis: Sofyan

BACA JUGA:

  1. Pengertian Disosiatif dan Bentuk-Bentuknya
  2. Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat, Faktor, dan Contoh
  3. Pengertian Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
  4. Pengertian Konflik: Jenis-Jenis, Faktor Penyebab, dan Contohnya
  5. Mengenal Teori Konflik Realistis, Ini Informasi Lengkapnya

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris