IPA

Hutan Bakau yang Tersebar di Indonesia

Written by Rahma R

Hutan Bakau yang Tersebar di Indonesia- Indonesia dikenal keanekaragaman hayati yang cukup luas dan tersebar di seluruh wilayah nusantara. Memiliki daerah yang juga luas dan besar menjadikan Indonesia menjadi rumah bagi hutan yang menjadi sumber oksigen atau paru-paru dunia. Tidak heran mengapa kita sebagai warga Indonesia juga harus mulai peduli dengan keberadaan hutan agar terus lestari dengan merawatnya dan menolak dengan pembakaran massal hutan yang kerap terjadi di berbagai daerah.

Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia saat ini adalah banyaknya hutan bakau yang tumbuh di berbagai wilayah Indonesia terutama wilayah pesisir ataupun rawa-rawa yang menjadi habitat alami tumbuh kembang hutan bakau itu sendiri.

Hadirnya hutan bakau sendiri merupakan sebuah berkah karena bagaimana tidak dengan kehadirannya memiliki berbagai manfaat tidak hanya untuk menjaga keseimbangan alam namun juga menjadi sumber rezeki untuk makhluk hidup lainnya. Manusia bisa memanfaatkan sumber daya alam pada hutan bakau untuk mencari sumber makanan dan sumber mata pencaharian. Lalu para binatang bisa memanfaatkan daerah tumbuhnya hutan bakau sebagai tempat tinggal mereka baik itu hewan air, darat, atau udara bisa tinggal disana.

Namun, apakah sobat grameds sekalian sudah mengetahui dimana saja letak persebaran hutan bakau di Indonesia? Jika belum tahu maka pembahasan kali ini kami telah merangkum berbagai informasi mengenai persebaran hutan bakau yang ada di seluruh Indonesia yang bisa sobat grameds simak dan ketahui sebagai wawasan tambahan mengenai letak geografi hutan di Indonesia.

Selanjutnya informasi tersebut telah kami rangkum dan dapat disimak di bawah ini!

Hutan Bakau di Indonesia

Hutan mangrove, atau biasa disebut  hutan bakau, tumbuh di  pesisir pantai, di muara sungai, bahkan ada yang tumbuh di lahan gambut. Hutan bakau sangat bermanfaat  bagi penduduk Indonesia, hingga 40 hingga 50 persen diantaranya tinggal di  dekat pantai, dengan mencegah erosi dan intrusi tsunami dan air laut. Ada beberapa kawasan hutan mangrove di Indonesia yang cukup indah dan dijadikan tempat wisata.

Menurut Steenis (1978), pengertian hutan mangrove (bakau)  adalah vegetasi hutan yang tumbuh di antara garis pasang surut.  Nybakken (1988) mendefinisikan hutan mangrove sebagai istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan komunitas pesisir tropis yang didominasi oleh beberapa spesies pohon khusus atau perdu yang memiliki kemampuan untuk tumbuh di air asin.

Hutan mangrove menurut Soerianegara (1990) adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di  teluk dan alur sungai, yang dicirikan oleh: 1) tidak terpengaruh oleh iklim; 2) dipengaruhi oleh pasang surut; 3) daratan yang tergenang air laut; 4) dataran rendah pesisir; 5)  tidak ada struktur tajuk di dalam hutan; 6) jenis kayu biasanya berbentuk seperti api-api.

Persebaran Hutan Bakau di Indonesia

Keberadaan hutan mangrove di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai jutaan kilometer yang rentan terhadap erosi air laut. Keberadaan hutan mangrove di Indonesia dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia baik besar maupun kecil. Hutan mangrove Indonesia sendiri memiliki luas 3.716.000 hektar. Pulau-pulau berikut menjadi sebaran hutan mangrove di Indonesia.

  • Sisi Barat dan Timur Pulau Sumatera

Pulau Sumatera memiliki banyak hutan bakau. Sebagai pulau besar, Sumatera memiliki sebagian keberadaan hutan bakau, yaitu hanya di pesisir barat dan timur. Luas hutan mangrove di Pulau Sumatera sendiri mencapai 417.000 hektar.

  • Beberapa Titik di Pulau Jawa

Pulau Jawa tidak terlalu luas dibandingkan dengan Pulau Sumatera, dan garis pantainya juga tidak terlalu panjang. Namun keberadaan hutan bakau di Pulau Jawa tidak bisa dipungkiri. Hutan mangrove di Pulau Jawa tidak begitu banyak, hanya beberapa tempat saja yaitu di pantai utara Jawa Barat. Luas hutan mangrove di Pulau Jawa sendiri mencapai 34.400 hektar.

  • Di Pesisir Pulau Kalimantan

Pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia. Pulau Kalimantan juga dikenal sebagai pulau berhutan. namun seperti yang kita ketahui mangrove hanya terdapat di pesisir pantai. Oleh karena itu, di Pulau Kalimantan pun, hutan bakau hanya terdapat di pesisir pantai. Namun keberadaan hutan mangrove di Kalimantan cukup merata yaitu hampir sepanjang pantai Kalimantan. Hutan bakau Kalimantan meliputi area seluas 165.000 hektar.

  • Di Pesisir Pulau Sulawesi

Selain Kalimantan, Sulawesi memiliki hutan bakau. Hutan bakau Sulawesi meliputi area seluas 53.000 hektar.

  • Pulau Papua Barat

Tahukah Anda bahwa hutan bakau terkaya di Indonesia terdapat di pulau Papua. Hutan bakau Papua mencakup jutaan hektar. Luas hutan mangrove di Papua adalah 2.943.000 hektar. Wah, angka yang cukup besar ya sobat grameds.

  • Bali dan Nusa Tenggara

Hutan bakau juga terdapat di Bali dan Nusa Tenggara. Luas hutan mangrove di kawasan ini adalah 3.700 hektar.

Berikut adalah informasi tentang sebaran hutan mangrove di Indonesia khususnya di wilayah Indonesia dan wilayah masing-masing daerah. Semoga bermanfaat bagi sobat grameds semua.

Tempat Wisata Hutan Bakau di Indonesia

  • Hutan Mangrove Muara Gembong Bekasi

Hutan mangrove di kawasan Gembong Bekasi ini menawarkan wisata Ekowisata Mangrove dengan keindahan mangrove sepanjang 200 meter  dan panorama sunset. Kawasan ini juga memiliki satwa langka seperti lutung jawa, burung migran dan lain-lain. Ada juga spot atau tempat  yang bagus untuk berfoto. Kawasan wisata ini juga memiliki tempat makan seperti cafe atau warung makan lainnya.

  • Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk

Jakarta bukan hanya soal kemacetan. Ada juga  tempat keren di Jakarta yang penuh dengan  mangrove. TWA Angke Kapuk merupakan cagar alam dengan ekosistem mangrove. Di tempat ini luas kawasan TWA Angke Kapuk seluas 99,82 hektar. Berkunjung ke TWA Angke Kapuk terasa lain. Tidak ada kemacetan atau asap yang mencekik. Saat melewati  gerbang, para tamu akan disambut oleh pepohonan yang indah. Berjalan lebih jauh lagi, pengunjung sudah bisa melihat pohon khas TWA Angke Kapuk, yaitu hutan bakau. Ada puluhan tempat perkemahan di daerah ini. Tempat ini memang ditawarkan pengelola  TWA kepada Angke Kapuk untuk bermalam atau berkemah.

  • Hutan Mangrove Karimunjawa

Karimunjawa tidak hanya memiliki pantai yang indah dan bawah laut yang melimpah. Karimunjawa juga memiliki hutan bakau dimana wisatawan dapat menikmati kesejukan alam. Di hutan mangrove Karimunjawa, pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri jalan kayu sepanjang 1,3 km. Kemudian, setelah berjalan  sekitar 700 meter, pengunjung akan menemukan sebuah menara pengawas yang tinggi dari sana mereka dapat melihat luasnya hutan bakau Karimunjawa. Dari ketinggian menara observasi ini, wisatawan bisa melihat Pulau Cemara Besar, Pulau Cemara Kecil, dan Pulau Menyawakan.

  • Hutan Mangrove di Taman Maerokoco Semarang

Taman Maerokoco lebih dikenal sebagai Taman Mini Jawa Tengah karena beragamnya rumah khas di daerah dan kota di Jawa Tengah. Di sini wisatawan juga bisa jalan-jalan keliling hutan bakau, bermain perahu bebek dan makan di kafe sambil melihat sunset.

  • Hutan Mangrove Ecomarine

Hutan Mangrove Eco Marine terletak di Muara Angke, Jakarta Utara. Dulunya merupakan kawasan hutan bakau yang penuh dengan sampah baik dari darat maupun laut. Puing-puing tersebut kemudian dibersihkan dan diganti dengan bibit bakau. Dari sekitar 200 bibit, kini Anda bisa menemukan cukup banyak pohon bakau. Tidak hanya tahan abrasi, hutan mangrove juga menjadi tujuan wisata. Di hutan mangrove Ecomarine, pengunjung dapat mencoba budidaya mangrove oleh masyarakat setempat dan melihat tambak tempat ikan dipelihara.

  • Hutan Mangrove Kulonprogo Yogyakarta

Kulonprogo di Yogyakarta  juga memiliki hutan bakau. Kawasan wisata hutan bakau ini terbentang dari timur ke barat, bertetangga dengan sungai yang bermuara di Sungai Bogowonto di Pantai Congot. Di hutan mangrove Kulon Progo, pengunjung dapat menikmati perjalanan di atas jembatan bambu yang  dibangun oleh  pengelola sehingga wisatawan dapat berjalan di atasnya tanpa  menyentuh air. Tempat ini juga memiliki beberapa spot foto. Beberapa struktur bambu terdiri dari jembatan dan menara. Struktur jembatan menjadi begitu besar hingga menaranya menjulang tinggi, menjadikannya latar belakang foto yang sempurna.

Ada sekitar empat jembatan  di atas sungai. Semua jembatan itu unik dan megah. Hutan bakau ini terletak hanya 10 kilometer dari pusat kota Balikpapan, tepatnya di ujung kompleks perumahan Graha Indah Balikpapan. Meski  tidak jauh dari pusat kota, pengunjung masih bisa melihat ratusan hektar hutan bakau  hijau yang dibelah oleh sungai. Berjalan sekitar 50 meter menyusuri jembatan papan besi, pengunjung sampai di dermaga kecil tempat beberapa perahu motor tempel dan perahu kayu beristirahat. Setelah itu, pengunjung dapat menyusuri sungai dengan perahu  dan menyaksikan penduduk asli tempat itu, yaitu monyet. Sesampainya di Mangrove Center Balikpapan, pengunjung juga bisa bersantai di tepi sungai, duduk di atas kapas besi atau mendaki hingga 12 meter tanpa turun dari sungai.

Habitat Hutan Bakau

Tumbuhan hutan bakau beragam karena mereka merespons fluktuasi (perubahan) lingkungan fisik di atas, menghasilkan zona vegetasi tertentu. Beberapa faktor lingkungan fisik adalah:

  • Tanah

Sebagai tempat pengendapan, substrat pantai dapat sangat bervariasi. Yang paling umum adalah hutan bakau, yang tumbuh di lumpur tanah liat bercampur bahan organik. Namun di beberapa tempat, proporsi bahan organik ini tinggi; bahkan ada hutan bakau yang tumbuh di lahan gambut.

Substrat lain adalah lumpur dari pantai yang berdekatan dengan terumbu karang, di mana terdapat banyak pasir atau bahkan karang yang hancur.

  • Paparan Gelombang Air Laut

Bagian terluar atau depan hutan mangrove ke arah laut lepas sering terkena gelombang dan arus air yang kuat. Berbeda dengan bagian dalam yang lebih tenang.

Yang agak mirip adalah bagian hutan yang berhadapan langsung dengan sungai yaitu yang terletak di tepi sungai. Bedanya, salinitas di bagian ini tidak begitu tinggi, apalagi di bagian yang jaraknya cukup jauh dari mulut. Hutan bakau juga merupakan salah satu pelindung alami yang memperlambat gelombang besar.

  • Genangan air pasang

Bagian luar juga memiliki genangan air pasang terpanjang dibandingkan bagian lainnya; kadang-kadang bahkan secara permanen di bawah air. Sebaliknya, sebagian hutan bagian dalam hanya dapat terendam air laut sekali atau dua kali dalam sebulan saat air pasang.

Menghadapi perbedaan kondisi lingkungan tersebut, terbentuklah zona vegetasi mangrove secara alami; yang biasanya berlapis-lapis, dimulai dari gelombang laut terluar yang tersingkap hingga ke interior yang relatif kering.

Spesies mangrove (Rhizophora spp.) biasanya tumbuh di permukaan luar (sering diterjang ombak). Bakau Rhizophora apiculata dan R. mucronata tumbuh di dataran lumpur. Sedangkan mangrove R. stylosa dan perepat (Sonneratia alba) tumbuh di atas pasir berlumpur. Di bagian laut yang lebih tenang, kunang-kunang hitam (Avicennia alba) hidup di zona luar, atau zona perintis.

Pada bagian yang lebih dalam, yang masih terendam air pada saat air pasang, sering ditemukan campuran mangrove R. mucronata dengan kendeka (Bruguiera spp.), kaboa (Aegiceras corniculata) dan lain-lain. Sedangkan nipa (Nypa fruticans), pida (Sonneratia caseolaris) dan bintaro (Cerbera spp.) banyak terdapat di sepanjang tepian sungai yang airnya lebih segar.

Iris (Xylocarpus spp.), teruntum (Lumnitzera racemosa), bukit kecil (Heritiera littoralis) dan kayu gelap (Excoecaria agallocha) ditemukan di bagian interior hutan yang lebih kering.

Kondisi Hutan Bakau di Indonesia

Indonesia memiliki luas hutan mangrove terluas di dunia. Menurut data FAO tahun 2007, luas hutan mangrove di Indonesia adalah 3.062.300 hektar atau 19% dari total hutan di dunia. Jumlah ini melebihi Australia sekitar 10 persen dan Brasil sekitar 7 persen.

Menurut Arobaya dan Wanma, Indonesia memiliki 27% hutan mangrove dunia atau sekitar 4,25 juta hektar. Kemiripan juga ditunjukkan oleh data nasional yaitu 4,3 juta hektar (Departemen Kehutanan, 2006).

Namun, kerusakan hutan bakau di Indonesia semakin parah setiap tahunnya. Deforestasi pada mangrove adalah 42% dalam kondisi rusak berat, 29% dalam kondisi rusak, kurang dari 23% mangrove dalam kondisi baik, dan 6% dalam kondisi sangat baik.

Kerusakan hutan mangrove lebih cepat dibandingkan dengan jenis hutan lainnya. Hal ini dikarenakan banyak kawasan mangrove yang telah beralih peran sebagai pusat pembangunan perkotaan dan pariwisata. Selain itu, kondisi tersebut diperparah dengan pemanfaatan lahan mangrove untuk persawahan, ladang, dan tambak udang.

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai hutan bakau yang tersebar di Indonesia. Tidak hanya membahas mengenai hutan bakau saja, namun juga membahas wilayah persebarannya di berbagai pulau di Indonesia, tempat wisata hutan bakau di Indonesia, habitat alaminya, serta kondisi hutan bakau saat ini di Indonesia.

Mengetahui berbagai informasi mengenai kondisi dan wilayah persebaran hutan bakau di Indonesia memberi kita pelajaran berharga betapa pentingnya menjaga dan merawat alam serta ekosistemnya karena sangat bermanfaat bagi kehidupan setiap makhluk hidup dan bukan hanya manusia saja yang menerima dampak positifnya namun seluruh makhluk hidup baik itu hewan maupun tumbuhan juga merasakan dampak positifnya dari merawat hutan bakau.

Demikian ulasan mengenai hutan bakau di Indoneisa. Buat Grameds yang mau belajar tentang hutan bakau dan ekosistem alam serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan geografi lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Memahami Fungsi Hutan Mangrove Untuk Lingkungan

Mengenal Jenis Hutan di Indonesia Beserta Ciri-Cirinya

Mengetahui Dampak Terjadinya Kebakaran Hutan Terhadap Keberlangsungan Hidup Manusia!

Penyebab dan Dampak Terjadinya Kebakaran Hutan

11 Manfaat Reboisasi serta Pengertian, Jenis-Jenis, Hingga Tujuan-Nya!

 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.