IPA

Fungsi Retina Mata, Anatomi, Cara Kerja dan Cara Menjaga-Nya!

Fungsi Retina
Written by Rahma R

Fungsi Retina – Mata merupakan indera terpenting yang dimiliki oleh manusia karena menjadi indera penglihatan.

Kamu perlu tahu bahwa sekitar 80% informasi yang diterima manusia adalah berbentuk visual. Inilah yang menyebabkan mata termasuk indera yang paling banyak bekerja diantara kelima panca indera. Seluruh bagian mata memiliki fungsinya masing-masing termasuk retina.

Fungsi retina pada mata perlu kita pahami, sehingga bisa menghindari dan mengerti cara proses pengobatan penyakit yang terjadi pada retina. Pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut tentang mengenai penjelasan tentang retina secara lengkap. Jadi, simak artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Retina

Sebelum mengetahui tentang fungsi retina, kita perlu tahu apa itu retina. Retina adalah lapisan tipis sel mata yang peka cahaya. Lapisan tipis ini terletak di belakang mata dan berperan untuk menangkap cahaya. Jika lapisan ini terganggu maka bisa sangat berpengaruh terhadap sistem penglihatan kamu.

Struktur fisik, pada bagian tengah terdapat cakram optik atau yang dikenal dengan titik buta. Hal ini karena adanya fotoreseptor di daerah tersebut.

Fungsi Retina

Retina memiliki fungsi yang sangat penting bagi penglihatan manusia. Di dalam retina, terdapat sel yaitu sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus). Sel-sel ini berfungsi memicu impuls saraf melalui optik ke otak untuk membentuk penglihatan. Kemudian retina akan mengirimkan sinyal tersebut ke otak melalui saraf optikus.

Struktur fisik, pada bagian tengah terdapat cakram optik atau yang dikenal dengan titik buta. Hal ini karena adanya fotoreseptor di daerah tersebut. Jika bayangan suatu benda jatuh ke bagian blind spot, maka cahaya tidak diterima oleh kedua sel tersebut. Sehingga manusia tidak bisa melihat benda tersebut.

Secara utama, fungsi retina adalah untuk menangkap rangsangan cahaya dan mengaturnya menjadi informasi visual yang kemudian dikirim ke otak melalui saraf optik.

Dikarenakan memiliki peran vital retina pada penglihatan kerusakannya yang paling parah dapat menyebabkan kebutaan permanen. Fungsi retina bisa terganggu antara lain karena terlepasnya posisi retina pada mata.

Kondisi ini dinamakan sebagai retinal detachment. Ketika otak tidak bisa menerima informasi dari retina yang akhirnya berujung pada kebutaan.

Anatomi Retina

Fungsi Retina

pinterest.com

Luas area retina mencapai 1100 mm2. Bagian sentral retina posterior dinamakan makula lutea. Memiliki diameter sekitar 5,5 mm. Warnanya kekuningan akibat adanya pigmen luteal (xantofil). Makula ini bertanggung jawab terhadap penglihatan sentral. Itu memiliki ketajaman penglihatan terbaik dengan resolusi spasial tertinggi.

Pusat makula disebut fovea. Hal itu merupakan bagian paling tipis dari retina dan hanya terdiri atas sel kerucut (tanpa sel batang)

Lapisan Retina Mata

Retina terdiri dari 10 lapisan sebagai berikut :

  1. Epitel pigmen retina atau retinal pigment epithelium (RPE). Itu merupakan lapisan terluar retina yang bersinggungan dengan lapisan koroid.
  2. Segmen dalam atau inner segment (IS) dan segmen luar atau outer segment (OS)
  3. Membran limitans eksterna atau external limiting membrane (ELM).
  4. Lapisan inti luar sel fotoreseptor atau outer nuclear layer (ONL).
  5. Lapisan pleksiform luar atau outer pletiform layer (OPL).
  6. Lapisan inti dalam atau inner nuclear layer (INL).
  7. Lapisan pleksiform dalam atau inner plexiform layer (IPL).
  8. Lapisan sel ganglion atau ganglion cell layer (GCL).
  9. Lapisan serabut saraf atau nerve fiber layer (NFL).
  10. Membran limitan interna atau inner limiting membrane (ILM).

button rahmad jpg

Cara Kerja Retina

1. Cahaya Masuk

Pertamanya cahaya yang masuk akan ditangkap oleh mata menembus kornea. Selanjutnya, kornea akan memfokuskan cahaya yang masuk agar bisa masuk melewati pupil. Melebarnya pupil nanti akan diatur oleh otot iris untuk menentukan banyak cahaya yang masuk. Kemudian, cahaya akan melewati lensa mata. Lensa mata dan kornea akan bekerja sama untuk memfokuskan cahaya dengan ke retina mata.

2. Memproses Sinyal

Di dalam retina, sel fotoreseptor akan menerima cahaya yang masuk, kemudian sinyal yang terbentuk akan diproses pada neuroretina yang lain. Tidak cuma mendeteksi cahaya, retina memiliki fungsi untuk menggambarkan sesuatu yang telah dilihat oleh mata. Hal ini karena retina memiliki dua reseptor cahaya yaitu sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus).

3. Mempresentasikan Cahaya

Terdapat 125 juta sel batang dan kerucut di dalam retina berfungsi untuk fotoreseptor mata. Jika dibandingkan, sel batang memang lebih banyak dibandingkan dengan sel kerucut, sekitar 18 : 1. Sel batang bisa berfungsi ketika kamu melihat dalam cahaya rendah dan merepresentasikan gambar hitam putih tanpa bantuan banyak cahaya. Ketika cahaya tersedia sel kerucut akan memberikan kemampuan untuk melihat warna serta objek dengan lebih detail. Dengan sel kerucut, kamu bahkan bisa membaca tulisan ini karena sel ini berfungsi membantu kamu untuk melihat sesuatu pada resolusi tinggi.

Bagi mata yang mengalami minus atau plus, bayangan yang ditangkap oleh kornea mata tidak akan jatuh tepat pada retina. Kondisi ini menyebabkan yang awalnya retina berfungsi untuk menangkap bayangan benda menjadi terlihat kabur atau bahkan tidak jelas atau buram.

Informasi yang diterima oleh sel batang dan sel kerucut ini kemudian ditransmisikan ke hampir satu juga sel ganglion di retina. Sel ganglion memiliki fungsi untuk menafsirkan pesan dari batang dan kerucut lalu mengirimkan informasi ke otak melalui saraf optik.

Fungsi Retina

Jenis-Jenis Penyakit Retina

kompas.com

Sebagai bagian yang penting dalam penglihatan mata kita, sudah seharusnya kita menjaga retina mata kita dari ancaman penyakit yang bisa menginfeksi dan menghilangkan fungsi retina itu sendiri. Penyakit retina bisa menyebabkan penglihatan mata kita menjadi terganggu, pandangan menjadi kabur, pandangan bergaris, hingga yang parah adalah kehilangan penglihatan. Berikut adalah beberapa jenis penyakit retina yang bisa kamu ketahui:

1. Ablasio Retina

Ablasio Retina adalah kondisi terpisah atau terlepasnya lapisan retina sensorik dari epitel pigmen retina (RPE). Terlepasnya lapisan retina sensorik dari RPE menyebabkan bergesernya fokus sinar sehingga tajam penglihatannya menjadi menurun.

Ablasio retina ini dapat dikatakan kondisi darurat yang bisa mengancam penglihatan. Bahkan bisa menyebabkan kebutaan permanen untuk kasus paling parahnya. Deteksi dini serta penanganan yang cepat dan tepat dapat menghindari dari ancaman penyakit ini.

Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya ablasio retina adalah usia, trauma, riwayat miopia, riwayat diabetes, dan beberapa riwayat kelainan imunologi.

2. Retinopati Diabetik

Retinopati Diabetik adalah penyakit mikrovaskuler retina akibat hiperglikemia kronik pada penderita diabetes mellitus (DM).

Diabetes melitus mengakibatkan pembuluh darah di seluruh tubuh termasuk yang di dalam mata rapuh sehingga mudah mengalami kebocoran. Jika pembuluh darah ini mengalami kebocoran, maka terjadi komplikasi di mata khususnya vitreous dan lapisan retina.

Retinopati diabetik merupakan salah satu penyebab utama gangguan penglihatan di seluruh dunia pada pasien usia 20-64 tahun. Faktor risikonya adalah umur, tipe, diabetes melitus, gangguan faktor pembekuan, dan penyakit ginjal.

3. Retinopati Hipertensi

Retinopati Hipertensi adalah penyakit mikrovaskuler retina akibat hipertensi sistemik. Risiko penyakit ini meningkat dengan semakin lamanya menderita tekanan darah tinggi.

Penyakit ini biasanya ditemukan pada pasien usia 40 tahun keatas. Namun juga bisa terjadi pada usia dibawahnya yang memiliki tekanan darah tinggi diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg.

4. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah keganasan yang berasal dari sel retina primitif, biasanya terjadi pada anak dibawah usia 4-5 tahun. Penyakit ini disebabkan adanya transformasi malignan pada sel-sel retina primitif, sebelum tahap diferensiasi akhir.

5. Retinopati Prematuritas

Retinopati prematuritas adalah kelainan vaskular retina pada nonatus yang lahir prematur. Kelainan retina ini terjadi pada bayi yang lahir kurang dari 30 minggu, dengan badan yang kurang dari 1500 gram. Faktor risiko dari retinopati ini adalah konsumsi oksigen dalam jangka waktu lama (lebih dari 7 hari) dan saat lahir kondisi bayi itu tidak langsung menangis.

6. Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa adalah kelainan fungsi pada fotoreseptor yang terdapat di retina, sehingga penderita mengalami gangguan penglihatan. Retinitis merupakan penyakit genetik yang diturunkan.

7. Retinoblastoma

Retinoblastoma bisa juga dikatakan sebagai kanker mata. Penyakit ini sangat serius, bermula dari retina yang dipicu perubahan genetis sel saraf. Sel saraf ini terus berkembang menjadi tumor, sedangkan sel saraf yang normal malah tertutupi.

Retinoblastoma biasanya menyerang anak-anak. Tetapi orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini. Gejalanya seperti mata membengkak, merah dan terlihat titik putih terdapat di tengah bola mata ketika disinari cahaya. Retinoblastoma merupakan penyakit mata yang sangat langka.

8. Degenerasi Makula

Degenerasi makula ada penyakit yang dipengaruhi oleh faktor usia. Penyebab penyakit ini diakibatkan rusaknya makula. Umumnya penyakit ini menyerang orang yang berusia 50 tahun.

Saat makula rusak, fungsi retina tidak bisa optimal. Penyakit degenerasi makula terbagi menjadi dua jenis, yaitu basah dan kering. Degenerasi kering lebih sering ditemukan, tapi degenerasi basah lebih berbahaya karena adanya kebocoran pembuluhan darah di mata.

9. Retinopati Serosa Sentral

Retinopati Serosa Sentral adalah penyakit yang terjadi ketika cairan menumpuk di bawah pusat retina dan menyebabkan penglihatan terganggu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria yang berusia 30 hingga 50 daripada wanita, dan stres tampaknya menjadi faktor risiko utama.

10. Retinopati Surya

Retinopati Surya adalah kerusakan makula karena menatap matahari dan bisa menyebabkan titik buta permanen (skotoma). Risiko gangguan ini paling besar terjadi saat melihat gerhana matahari tanpa pelindung yang memadai.

11. Membran Epiretinal

Membran epiretinal adalah jaringan parut atau membran halus yang terlihat seperti selofan berkerut yang terletak di atas retina. Jaringan ini bisa menarik retina dan mengubah penglihatan. keadaan ini bisa membuat objek mungkin tampak buram atau bengkok.

12. Lubang Makula

Lubang Makula adalah cacat kecil di tengah retina di bagian belakang mata (makula). Kecacatan ini dapat berkembang dari tarikan abnormal antara retina dan vitreus atau mungkin terjadi setelah cedera mata.

13. Retinitis Pigmentosa

Retinitis Pigmentosa adalah penyakit degeneratif bawaan. Keadaan ini secara perlahan mempengaruhi retina dan menyebabkan hilangnya penglihatan malam dan penglihatan samping. Keadaan ini terjadi akibat kematian sel fotoreseptor secara bertahap, terutama sel batang yang disebabkan oleh kelainan genetik.

Fungsi Retina

Gejala Penyakit Retina

banyak penyakit retina memiliki beberapa tanda dan gejala yang hampir sama. beberapa tanda yang bisa kamu kenali adalah :

  • Bintik-bintik/bercak hitam mengambang (Floaters) atau sarang laba-laba,
  • Penglihatan seperti tertutup bayangan atau kabur (garis lurus terlihat bergelombang),
  • Pandangan menyempit atau gelap,
  • Adanya kilatan cahaya pada penglihatan (Fotopsia).

Cara Menjaga Kesehatan Retina Mata

pexels

Untuk menjaga kesehatan retina mata, kamu perlu memastikan kebutuhan gizi kamu terpenuhi setiap hari. Kamu perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, Vitamin C dan Vitamin E, Lutein, Zinc dan Asam lemak, Omega 3. Kamu juga bisa mengkonsumsi sayuran hijau, telur, ikan laut dan kacang-kacangan. Berikut adalah tips untuk kamu biar bisa menjaga kesehatan retina mata :

1. Mengistirahatkan mata

hal ini sangat penting untuk kamu lakukan loh. Terlebih jika kamu terlalu sering menatap layar komputer, laptop atau handphone dan gadget lainnya. Hal ini bisa menyebabkan mata kamu menjadi lelah.

Kamu bisa mengalihkan pandangan dari layar komputer atau gadget kamu selama 20 detik setiap 20 menit. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan retina mata kamu.

2. Menggunakan Kacamata Hitam

Tidak hanya digunakan saat sedang diluar atau untuk aksesoris fashion, kacamata hitam juga memiliki manfaat lain seperti menjaga retina mata. Hal ini karena adanya paparan sinar ultraviolet langsung pada mata dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena katarak dan degenerasi makula.

3. Berhenti Merokok

Seperti yang kita ketahui, rokok memiliki kandungan yang buruk untuk kesehatan. Salah satunya adalah kesehatan mata. Kamu bisa mencoba untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Pemeriksaan Penunjang Untuk Penyakit Retina

Ada beberapa pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan untuk penyakit retina. berikut adalah pemeriksaan penunjang untuk penyakit retina :

1. Tes Amsler Grid

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menguji kejelasan dari daya lihat sentral. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang menunjukkan gambar bergaris. Kemudian dokter akan menanyakan, apakah garis yang dilihat tampak pudar, patah, bengkok, dan lain-lain. Kemudian bisa dilihat lebih lanjut kerusakan Retina.

2. Optical Coherence Tomography (OCT)

Bisa juga dikatakan tomografi koherensi optik adalah teknik untuk menangkap gambar yang tepat dari Retina untuk mendiagnosis membran epiRetinal, lubang makula, dan pembengkakan makula. Ini bertujuan untuk memantau sejauh mana degenerasi makula mempengaruhi penglihatan.

3. Angiografi Fluoresens

Tes ini menggunakan pewarna yang menyebabkan pembuluh darah di retina tampak jelas di bawah pencahayaan khusus.Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembuluh darah yang tertutup, pembuluh darah bocor, pembuluh darah abnormal baru dan perubahan hasil di belakang mata.

4. USG Mata

Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membantu melihat Retina dan struktur lainnya di dalam mata. Selain itu USG juga bisa dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik jaringan tertentu yang dapat membantu diagnosis dan penangan terhadap tumor mata.

5. CT dan MRI

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, metode ini bisa digunakan untuk membantu mengevaluasi adanya cedera atau tumor mata yang merupakan salah satu faktor resiko bisa terjadinya penyakit retina.

Pengobatan Penyakit Retina

Ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit retina, sebagai berikut:

  1. Laser
  2. Penyusutan pembuluh darah abnormal
  3. Pembekuan (Cryopexy)
  4. Menyuntikkan udara atau gas ke mata
  5. Operasi Scleral Buckling
  6. Mengevakuasi dan mengganti cairan di mata
  7. Menyuntikkan obat ke mata

Fungsi Retina

Nah Grameds, itu dia adalah penjelasan mengenai fungsi retina, dan beberapa penjelasan mengenai retina. Grameds jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan mata terutama retina. Jika Grameds ingin mencari tahu lebih banyak tentang retina atau buku kesehatan mata, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Christin Devina

BACA JUGA:

  1. 23 Makanan untuk Kesehatan Mata dan Tips Kesehatan Mata 
  2. Mengenal Apa Itu Mata Minus, Penyebab, dan Pencegahannya 
  3. Cara Mencegah Mata Minus dan Tips Menjaga Kesehatan Mata 
  4. Mengenal 5 Panca Indera Manusia Beserta Struktur dan Fungsinya 
  5. Cara Menghilangkan Kantung Mata Secara Alami dan Medis 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.