contoh rencana anggaran biaya event – Pasti Grameds sudah tau bahwa dalam menyelenggarakan sebuah event, baik itu seminar, konser, pelatihan, hingga acara komunitas, salah satu hal yang sering jadi penentu sukses tidaknya acara adalah soal anggaran.
Yes, rencana anggaran biaya atau yang biasa disingkat RAB bukan sekadar daftar pengeluaran, tapi peta keuangan yang bisa membantu panitia mengelola dana secara efektif dan efisien.
Tanpa perencanaan anggaran yang matang, acara yang sudah dirancang dengan ide brilian bisa saja kacau hanya karena urusan biaya yang membengkak. Nah, lewat artikel ini, kita akan membahas bagaimana membuat rencana anggaran biaya event yang realistis, rinci, dan tentunya bisa diaplikasikan langsung. Yuk, kita pelajari sama-sama!
Daftar Isi
Contoh Rencana Anggaran Biaya Event
Rencana Anggaran Biaya Event Demo Masak: “Sehat Lezat Bersama Chef Devina Hermawan”
Lokasi: Ranch Market Ashta District 8
Durasi Acara: 1 Hari (3 Sesi)
Peserta: 150 orang
Honorarium dan Pengisi Acara
Uraian | Jumlah | Harga Satuan | Total |
Honor Chef Devina Hermawan | 1 | 35000000 | 35000000 |
MC Profesional | 1 | 4000000 | 4000000 |
Tim Pendamping Chef (2 asisten) | 2 | 1000000 | 2000000 |
41000000 |
Venue & Peralatan
Uraian | Jumlah | Harga Satuan | Total |
Sewa area atrium Ranch Market | 1 | 12000000 | 12000000 |
Sound system + Mic + LCD Screen | 1 | 5000000 | 5000000 |
Kursi + Meja + Tenda (150 peserta) | 150 | 25000 | 3750000 |
Peralatan masak tambahan | 1 | 2500000 | 2500000 |
23250000 |
Konsumsi & Bahan Baku
Uraian | Jumlah | Harga Satuan | Total |
Snack & air mineral peserta | 150 | 25000 | 3750000 |
Bahan demo masak (3 menu) | 1 | 2000000 | 2000000 |
Hadiah lomba belanja | 3 | 500000 | 1500000 |
7250000 |
Dekorasi & Publikasi
Uraian | Jumlah | Harga Satuan | Total |
Spanduk + banner | 3 | 250000 | 750000 |
Standing banner + photobooth | 2 | 1000000 | 2000000 |
Dokumentasi foto & video | 1 | 3000000 | 3000000 |
Promosi media sosial (ads + desain) | 1 | 2500000 | 2500000 |
8250000 |
TOTAL ANGGARAN: Rp 88.450.000
*angka di atas merupakan simulasi
Komponen Utama Anggaran Biaya Event

Sumber: Pexels
Dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) event, Grameds perlu memahami beberapa komponen utama yang harus dicantumkan secara rinci agar pelaksanaan acara berjalan lancar dan tidak melebihi anggaran. Setiap poin memiliki fungsinya masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain.
Biaya Talent atau Pengisi Acara
Dalam sebuah event, kehadiran talent atau pengisi acara merupakan salah satu elemen utama yang mampu menarik minat audiens. Biaya talent ini mencakup honorarium untuk pembicara, musisi, selebriti, chef profesional, influencer, hingga tokoh publik yang sesuai dengan tema dan tujuan acara. Honor tersebut biasanya tidak hanya dihitung dari waktu tampilnya saja, tetapi juga mencakup keseluruhan keterlibatan, mulai dari persiapan, sesi tanya jawab, hingga sesi foto bersama jika ada.
Dalam kasus demo masak, seperti menghadirkan Chef Devina Hermawan di sebuah supermarket ternama, biaya yang dikeluarkan bisa mencakup tarif per sesi memasak, persiapan bahan, hingga interaksi langsung dengan peserta.
Selain honor utama, Grameds juga perlu mempertimbangkan fasilitas tambahan seperti akomodasi hotel, transportasi (baik lokal maupun luar kota), konsumsi, hingga permintaan khusus dari pihak talent. Beberapa pengisi acara profesional juga memerlukan peralatan atau kru pendukung mereka sendiri, seperti asisten pribadi, penata rias, atau manajer.
Semua ini perlu dimasukkan dalam rencana anggaran secara rinci agar tidak muncul pengeluaran mendadak di luar perencanaan. Memastikan transparansi biaya sejak awal, termasuk membuat kontrak kerja sama resmi, akan membantu menghindari kesalahpahaman sekaligus menjaga profesionalisme kedua belah pihak.
Biaya Venue atau Lokasi Acara
Salah satu komponen penting dalam menyelenggarakan sebuah event adalah venue atau lokasi pelaksanaannya. Biaya venue tidak sekadar mencakup sewa tempat, tetapi juga berbagai hal teknis dan administratif yang menyertainya.
Mulai dari izin penggunaan ruang publik, asuransi lokasi, keamanan, hingga biaya operasional seperti listrik tambahan, pendingin ruangan, atau aksesibilitas alat berat. Jika event diselenggarakan di lokasi komersial seperti mal atau supermarket.
Contohnya Ranch Market di Ashta District 8, maka bisa ada biaya tambahan berupa kerja sama branding, sewa area strategis, atau kompensasi kepada pengelola karena potensi terganggunya aktivitas normal.
Venue seperti ini biasanya memiliki standar tertentu, termasuk aturan penggunaan ruang, waktu acara, dan batasan teknis yang perlu dipatuhi. Misalnya, jika acara demo masak membutuhkan peralatan listrik berdaya besar atau tata suara yang mengundang keramaian, maka koordinasi lebih awal sangat diperlukan agar tidak menimbulkan kendala di hari pelaksanaan.
Grameds juga perlu menghitung potensi pengeluaran tambahan seperti dekorasi, meja-kursi, alat audio visual, dan cleaning service setelah acara selesai. Dengan perencanaan yang matang, pemilihan venue bisa sangat menunjang kesuksesan acara sekaligus menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi para peserta.
Peralatan dan Teknologi
Termasuk sound system, layar LED, projector, hingga kompor portable dan peralatan masak. Semua ini harus dihitung sesuai jumlah kebutuhan di setiap sesi acara. Biaya teknis seperti setting dan operator juga perlu diperhitungkan.
Konsumsi dan Bahan Acara
Dalam acara demo masak, kategori ini mencakup bahan-bahan makanan untuk demo, makanan untuk peserta (jika disediakan), dan air mineral. Termasuk juga perlengkapan lomba belanja seperti keranjang, daftar belanja, atau label peserta.
Dekorasi dan Branding
Dalam sebuah event, dekorasi dan branding bukan hanya soal estetika, tetapi juga strategi komunikasi visual yang sangat penting.
Elemen seperti backdrop panggung, spanduk, standing banner, booth sponsor, hingga display produk harus dirancang secara terpadu agar menciptakan identitas visual yang kuat dan mudah dikenali. Desain yang menarik dan konsisten dengan tema acara, seperti warna, logo, hingga font, akan membangun kesan profesional sekaligus memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para peserta.
Untuk event seperti demo masak misalnya, dekorasi bisa mengusung tema dapur modern atau nuansa alami yang menggambarkan makanan sehat. Penempatan elemen branding di titik strategis seperti di belakang panggung, di area lomba belanja, hingga di spot foto juga akan meningkatkan eksposur sponsor dan memperkuat daya tarik dokumentasi acara.
Grameds juga perlu menganggarkan untuk cetak materi promosi (baliho, poster, flyer) serta pengadaan properti visual yang bisa digunakan ulang di event lain.
Dokumentasi dan Publikasi
Biaya fotografer, videografer, serta desain materi promosi seperti poster digital, feed Instagram, atau media partner masuk dalam bagian ini. Jika perlu, tambahkan anggaran untuk promosi berbayar di media sosial.
Operasional dan Logistik
Operasional dan logistik adalah tulang punggung terselenggaranya sebuah event yang lancar dan terorganisir. Komponen ini mencakup berbagai hal teknis di balik layar yang sering kali tidak terlihat oleh peserta, namun sangat menentukan kenyamanan dan kelancaran acara secara keseluruhan.
Misalnya, mulai dari pengadaan perlengkapan (seperti meja, kursi, kompor portable, peralatan masak, dan perlengkapan lomba), sistem antrean dan registrasi, hingga ketersediaan listrik tambahan atau genset.
Logistik juga mencakup transportasi alat dan material ke lokasi, pengaturan alur barang masuk-keluar, hingga pengelolaan stok untuk bahan masak atau hadiah lomba. Jika acara berlangsung di supermarket, Grameds juga perlu berkoordinasi dengan manajemen lokasi untuk mengatur arus pengunjung umum agar tidak mengganggu jalannya event.
Penempatan petugas keamanan, cleaning service tambahan, serta kru teknis seperti sound system dan pencahayaan, juga termasuk dalam bagian ini.
Selain itu, jangan lupakan aspek pengamanan seperti penyediaan P3K, jalur evakuasi, serta manajemen risiko kecil lainnya. Semua hal ini perlu dipersiapkan dan dialokasikan anggarannya secara detail agar tidak ada kendala teknis yang merusak pengalaman peserta. Intinya, operasional dan logistik adalah fondasi yang menjamin bahwa rencana di atas kertas bisa berjalan mulus di lapangan.
Tips dalam Menyusun Anggaran Event

Sumber: Pexels
Berikut adalah beberapa tips menyusun rencana anggaran yang efektif, khususnya untuk event seperti demo masak, seminar, atau pelatihan. Grameds bisa menggunakan tips ini agar penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya) lebih terarah, efisien, dan tidak mengalami pembengkakan dana.
1. Tentukan Tujuan dan Skala Acara Sejak Awal
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memahami tujuan utama dari event dan seberapa besar skalanya. Misalnya, apakah acaranya bertujuan untuk edukasi, promosi brand, atau hiburan? Apakah skalanya lokal, nasional, atau hanya komunitas kecil? Dengan mengetahui hal ini, Grameds bisa menentukan kebutuhan prioritas serta batas maksimal anggaran yang harus disiapkan, sehingga tidak ada pengeluaran yang mubazir.
2. Buat Daftar Kebutuhan Secara Mendetail
Langkah selanjutnya adalah membuat daftar kebutuhan selengkap dan sedetail mungkin. Mulai dari pengisi acara (talent), sewa tempat, konsumsi, alat, hingga keperluan kecil seperti kertas name tag atau spidol untuk lomba. Jangan mengandalkan ingatan semata—buatlah daftar ini dalam bentuk tabel atau checklist agar tidak ada yang terlewat. Ini juga akan memudahkan saat membandingkan harga antar vendor.
3. Lakukan Riset Harga dan Bandingkan Vendor
Sebelum menetapkan nominal anggaran, lakukan survei harga terlebih dahulu. Misalnya, Grameds bisa mencari tahu berapa tarif umum sewa sound system, biaya dekorasi standar, atau honor untuk chef profesional. Bandingkan harga dari beberapa vendor terpercaya agar bisa memilih yang terbaik dari segi kualitas dan harga. Jangan tergesa mengambil vendor hanya karena murah—pastikan juga reputasi dan profesionalismenya.
4. Kelompokkan Anggaran Berdasarkan Kategori
Agar lebih mudah dikelola, anggaran sebaiknya dikelompokkan ke dalam beberapa kategori besar seperti: biaya talent, venue, konsumsi, perlengkapan, promosi, dokumentasi, dan operasional. Pengelompokan ini akan membantu Grameds melihat proporsi pengeluaran, memudahkan laporan keuangan, dan memantau apakah ada sektor yang bisa ditekan atau perlu ditambah.
5. Sisihkan Dana Cadangan untuk Keadaan Darurat
Salah satu prinsip penting dalam menyusun anggaran adalah menyisihkan minimal 5–10% dari total anggaran sebagai dana tak terduga. Ini penting untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti kenaikan harga bahan, tambahan jam sewa, atau kebutuhan ekstra saat hari-H. Dana ini sebaiknya tidak digunakan kecuali benar-benar dibutuhkan.
6. Gunakan Template atau Format Excel Khusus RAB
Menyusun anggaran secara manual sering kali berisiko menyebabkan kesalahan hitung. Gunakan template Excel atau software budgeting agar lebih akurat dan profesional. Format ini juga memudahkan Grameds dalam merevisi, menghitung total, dan membandingkan rencana dengan realisasi saat evaluasi nanti.
7. Libatkan Tim dalam Penyusunan Anggaran
Jika Grameds bekerja bersama tim, ajak perwakilan dari tiap divisi untuk menyusun anggaran masing-masing. Misalnya, tim publikasi menghitung biaya promosi, tim perlengkapan menghitung kebutuhan alat dan dekorasi, dan sebagainya. Dengan melibatkan banyak pihak, anggaran akan lebih realistis dan sesuai kebutuhan lapangan.
8. Evaluasi dari Event Sebelumnya (jika ada)
Kalau sebelumnya pernah menyelenggarakan acara serupa, pelajari kembali laporan anggaran dan realisasinya. Catat bagian mana yang membengkak, mana yang bisa dihemat, dan apa saja kendala yang muncul. Evaluasi ini bisa jadi acuan yang sangat berharga agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Kesalahan Umum dalam Membuat Anggaran Event
Meskipun banyak model dalam menyusun anggaran, namun perhatikan apakah anggaran sudah sesuai?. Banyak terjadi kesalahan umum dalam menyusun anggaran event, yang sering terjadi baik pada penyelenggara pemula maupun yang sudah berpengalaman. Grameds perlu mewaspadai hal-hal ini agar rencana anggaran tidak berantakan dan acara tetap berjalan lancar:
1. Tidak Menentukan Batas Maksimal Anggaran Sejak Awal
Salah satu kesalahan paling fatal adalah memulai perencanaan tanpa menetapkan batas maksimal biaya yang bisa dikeluarkan. Tanpa plafon anggaran yang jelas, tim cenderung menyusun kebutuhan berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan. Hal ini bisa menyebabkan pemborosan bahkan pembengkakan dana yang tidak terkontrol.
2. Kurang Teliti dalam Mencatat Semua Kebutuhan
Kerap kali, hal-hal kecil seperti biaya konsumsi kru, parkir, air minum tambahan, atau kabel ekstensi luput dicantumkan. Padahal, akumulasi kebutuhan kecil ini bisa berdampak besar pada total pengeluaran. Kurangnya perincian membuat pengeluaran tak terduga muncul saat hari-H, yang akhirnya mengguncang kestabilan anggaran.
3. Tidak Melakukan Riset Harga Secara Menyeluruh
Mengandalkan satu sumber atau langsung setuju dengan vendor pertama yang ditanya bisa membuat Grameds melewatkan pilihan yang lebih murah atau lebih berkualitas. Riset harga yang terburu-buru atau malas dilakukan bisa menyebabkan biaya membengkak atau malah membayar lebih untuk kualitas yang tidak maksimal.
4. Lupa Menyisihkan Dana Cadangan
Dana cadangan atau contingency fund sering kali dianggap tidak penting dan malah dihilangkan demi “menghemat” anggaran. Padahal, tanpa dana darurat, satu perubahan kecil saja seperti harga bahan naik atau peralatan rusak bisa menjadi masalah besar yang menggagalkan kelancaran event.
5. Tidak Menyesuaikan Skala Acara dengan Anggaran
Beberapa penyelenggara terlalu ambisius membuat event besar tanpa menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Misalnya, ingin menyewa venue mewah dan mendatangkan bintang tamu terkenal, padahal target peserta tidak sebanding dengan biaya. Ini mengakibatkan efisiensi anggaran menjadi sangat rendah.
6. Mengabaikan Pajak dan Biaya Tambahan
Beberapa vendor menerapkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) atau biaya tambahan seperti transportasi, overtime, hingga biaya teknis. Jika Grameds tidak mencantumkannya dalam anggaran awal, pengeluaran bisa melampaui yang direncanakan. Pastikan setiap biaya yang muncul dalam negosiasi dicatat dengan rinci.
7. Tidak Membuat Perbandingan antara Rencana dan Realisasi
Banyak yang membuat anggaran hanya untuk kebutuhan proposal atau perencanaan awal, lalu mengabaikannya saat pelaksanaan. Tanpa membandingkan rencana dan realisasi anggaran, evaluasi menjadi tidak akurat dan kesalahan serupa akan terus terulang di event berikutnya.
8. Tidak Melibatkan Tim dalam Penyusunan
Ketika hanya satu orang yang menyusun seluruh RAB tanpa diskusi tim, kemungkinan besar akan ada kebutuhan yang terlewat. Misalnya, divisi dekorasi mungkin lupa menganggarkan bahan tertentu karena tidak diberi ruang untuk menyampaikan kebutuhannya. Ini menyebabkan anggaran tidak mencerminkan realita di lapangan.
9. Tidak Mengarsipkan Bukti Transaksi
Kesalahan administratif yang sering terjadi adalah tidak menyimpan kuitansi, invoice, atau bukti transfer. Ini bisa menyulitkan pelacakan pengeluaran, pertanggungjawaban dana, atau audit internal, apalagi jika dana berasal dari sponsor atau institusi tertentu.
10. Terlalu Fokus pada Biaya, Lupa pada Kualitas
Menghemat anggaran memang penting, tapi jika terlalu menekan harga hingga kualitas jadi buruk (misalnya memilih MC murah tapi tidak profesional), maka pengalaman peserta bisa terganggu. Grameds perlu menyeimbangkan antara efisiensi dan kualitas agar event tetap memberikan kesan positif.
Kesimpulan
Dalam merancang sebuah acara membutuhkan perencanaan yang matang dan detail, terutama dalam hal anggaran. Menyusun rencana anggaran biaya event bukan hanya soal menghitung nominal saja, tetapi juga memahami kebutuhan tiap komponen seperti talent, venue, dekorasi, logistik, dan biaya tidak terduga. Dengan menyusun RAB yang realistis dan efisien, Grameds bisa memastikan bahwa acara berjalan lancar, profesional, dan sesuai ekspektasi.
Ingat, anggaran bukan hanya soal pengeluaran, tapi tentang bagaimana kita mengelola sumber daya agar setiap rupiah benar-benar bernilai. Maka dari itu, penting bagi penyelenggara event untuk terus belajar dan memperbarui wawasan, termasuk dalam hal manajemen dan perencanaan acara.
Jika kamu ingin memperdalam pengetahuan seputar event management, budgeting, atau public relations? Yuk, temukan berbagai buku referensi terbaik dan terpercaya hanya di Gramedia.com. Lengkapi persiapanmu, dan wujudkan event impianmu dengan lebih terarah dan profesional!
- Barang Setengah Jadi
- Bunga Tunggal
- Contoh Mobilitas Sosial Sinking
- Contoh Rencana Anggaran Event
- Contoh Target Penjualan
- Faktor Pendorong Globalisasi
- Ilmu Ekonomi Deskriptif
- Invisible Hand dalam Teori Ekonomi
- Merkantilisme
- Pasar Monopsoni
- Rumus Pendekatan Produksi
- Usaha Peningkatan Hasil Agraris
- Rumus Pertumbuhan Ekonomi