Sosiologi

Ketahui Contoh Perilaku Harmonis yang Penuh dengan Makna

Written by Aris

Contoh perilaku harmonis – Untuk menciptakan aparatur sipil negara (ASN) yang profesional dalam melayani masyarakat dan memiliki nilai-nilai inti yang sama untuk meningkatkan budaya kerja, pemerintah telah memberikan arahan agar seluruh instansi pemerintah dan daerah menerapkan nilai dasar “BerAKHLAK” dan merek dagang ASN “Bangga Melayani Bangsa” melalui surat edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021.

Salah satu dari upaya membentuk karakter ASN adalah dengan menetapkan nilai dasar ASN berakhlak salah satunya adalah harmonis. Perilaku harmonis yang dimaksud dalam nilai ASN berakhlak adalah saling peduli serta menghargai perbedaan. Lalu, apa saja contoh perilaku harmonis dan nilai berakhlak lainnya? Simak penjelasannya lebih lanjut dalam artikel berikut.

Contoh Perilaku Harmonis 

Sumber: Fauxels/Pexels

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan akhlak dalam nilai-nilai BUMN dan keenam jenis dari berakhlak, Grameds sebagai calon atau seorang ASN harus menerapkan keenam jenis tersebut, tidak terkecuali harmonis dalam lingkungan kerja dan ketika bersinggungan dengan masyarakat untuk melayani. Lalu apa saja contoh dari perilaku harmonis yang dimaksud dalam berakhlak BUMN? Berikut beberapa contohnya.

  • Saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat dan sikap

Saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat dan sikap di lingkungan kerja berarti menerima dan menghormati perbedaan opini, pandangan, dan sikap dari rekan kerja.

Ini termasuk menerima perbedaan pendapat dalam diskusi atau pertemuan, menerima perbedaan sikap dalam menyelesaikan masalah, dan tidak menganggap perbedaan sebagai masalah atau ancaman.

Hal ini juga berarti menghormati hak setiap orang untuk memiliki pendapat dan sikap yang berbeda dari yang kita miliki dan tidak mengejek atau menghina orang lain karena perbedaan tersebut. Ini membantu untuk membuat lingkungan kerja yang inklusif dan damai.

  • Mendengarkan dan memahami pendapat orang lain

Memberikan perhatian dan konsentrasi penuh saat rekan kerja berbicara dan berusaha untuk memahami maksud dan tujuan dari apa yang mereka katakan adalah salah satu sikap mendengarkan serta memahami pendapat orang lain.

Contoh dari sikap harmonik ini termasuk menanyakan pertanyaan untuk memastikan pemahaman yang benar, memberikan umpan balik yang membantu, dan mencoba untuk melihat masalah dari sudut pandang orang lain.

Selain itu, sikap mendengarkan dan memahami juga termasuk menghormati hak setiap orang untuk didengar dan dipahami, tidak menganggap pendapat orang lain sebagai tidak penting dan tidak mengejek atau menghina orang lain karena pendapatnya. Mendengarkan dan memahami pendapat orang lain membantu untuk membuat lingkungan kerja yang inklusif dan damai.

 

  • Menghindari komentar atau ucapan yang diskriminatif

Menghindari komentar atau ucapan yang diskriminatif ketika berada di lingkungan kerja berarti menghindari tindakan atau kata-kata yang merugikan atau menyinggung orang lain karena perbedaan etnis, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau kelompok minoritas lainnya.

Hal ini merupakan bentuk dari perilaku harmonis di lingkungan kerja karena menghormati dan menghargai perbedaan yang ada diantara karyawan.

  • Menjaga komunikasi yang baik dengan rekan kerja

Untuk menjaga komunikasi yang baik dengan rekan kerja sebagai wujud sikap harmonis, Grameds dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Berbicara dengan jujur: Jangan ragu untuk menyampaikan pendapat Grameds dengan jujur, namun tetap sopan dan hormat terhadap pendapat orang lain.
  • Berfokus pada masalah, bukan orang: Saat ada masalah yang muncul, fokus pada masalah yang harus diatasi dan bukan pada perbedaan pendapat atau perasaan yang mungkin muncul.
  • Berusaha untuk menemukan kesepakatan: Usahakan untuk menemukan kesepakatan yang baik bagi semua pihak dalam situasi yang mungkin menyebabkan perbedaan pendapat.
  • Menyelesaikan masalah dengan cara yang damai dan konstruktif

Salah satu contoh dari sikap harmonis di lingkungan kerja sebagai seorang ASN adalah dengan menyelesaikan masalah dengan cara yang damai serta konstruktif, lalu bagaimana caranya?

  • Mencari tahu fakta-fakta yang sebenarnya dan menghindari spekulasi atau rumor
  • Mendengarkan dengan baik dan memahami perspektif orang lain yang terlibat dalam masalah
  • Mencari solusi yang adil dan tidak merugikan siapapun
  • Mencari dukungan dari rekan kerja atau pimpinan dalam menyelesaikan masalah
  • Menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan damai, menghindari tindakan yang merugikan lingkungan kerja atau menyebabkan perpecahan di antara rekan kerja.
  • Membantu rekan kerja dalam menyelesaikan tugas

Membantu rekan kerja dalam menyelesaikan tugas merupakan contoh sikap harmonis karena ini menunjukkan kerja sama yang baik dan saling membantu. Hal ini dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan solidaritas di lingkungan kerja, sehingga membuat lingkungan kerja lebih kondusif dan produktif.

Selain itu, dengan membantu rekan kerja, tugas dapat diselesaikan lebih cepat dan efisien, serta membuat rekan kerja merasa dihargai dan dipercayakan.

  • Menghormati privasi dan hak-hak orang lain

Menghormati privasi dan hak-hak orang lain ketika berada di lingkungan kerja berarti memperlakukan orang lain dengan hormat dan tidak melakukan tindakan yang merugikan atau meresahkan mereka.

Ini termasuk tidak menyebarkan rahasia atau informasi pribadi yang tidak diizinkan, tidak mengganggu ketenangan orang lain dan tidak melakukan tindakan yang merugikan atau menyakiti orang lain secara fisik atau emosional. Hal ini juga termasuk menghormati hak-hak orang lain untuk diakui, dihormati, dan diakui dalam lingkungan kerja.

  • Menyampaikan kritik yang membangun dan ditujukan untuk perbaikan

Menyampaikan kritik yang membangun dan ditujukan untuk perbaikan adalah contoh sikap harmonis karena hal tersebut menunjukkan sikap yang positif dalam mengejar kesempurnaan dan kualitas kerja.

Kritik yang diberikan harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja, bukan untuk menyakiti perasaan seseorang. Dengan demikian, kritik yang diberikan akan dianggap sebagai sesuatu yang membangun dan akan membuat lingkungan kerja menjadi lebih positif dan harmoni. Ini juga membuat rekan kerja merasa dihargai dan diakui, sehingga ia akan lebih termotivasi dan produktif dalam bekerja.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan kritik membangun dan positif:

  • Fokus pada permasalahan spesifik dan bukan pada individu.
  • Gunakan bahasa yang sopan dan konstruktif dalam memberikan kritik.
  • Jelaskan dampak permasalahan yang dikemukakan dan bagaimana kritik Anda dapat membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut.
  • Beri contoh yang jelas dan konkret dari kritik yang diberikan.
  • Ajukan solusi atau alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
  • Pastikan untuk memberikan pujian atau apresiasi ketika rekan kerja mengambil tindakan yang sesuai dengan kritik yang diberikan.
  • Mempromosikan kerja sama tim dan teamwork

Mempromosikan kerja sama tim dan teamwork di lingkungan kerja berarti mengajak rekan kerja untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini juga meliputi menggalakkan dan mendukung kerja sama antar anggota tim, menciptakan lingkungan kerja yang saling mempercayai dan menghormati, serta mengajak rekan kerja untuk berkomunikasi secara efektif dan terbuka. Dengan mempromosikan kerja sama tim dan teamwork maka dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi, dan juga menciptakan suasana kerja yang harmonis dan positif.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempromosikan kerja sama tim sehingga terbentuk suatu keharmonisan dalam lingkungan kerja:

  • Membuat komunikasi yang terbuka dan transparan di antara semua anggota tim.
  • Mengatur rapat yang teratur untuk membahas perkembangan proyek dan masalah yang dihadapi.
  • Menyediakan ruang yang memungkinkan anggota tim untuk bekerja sama dan bekerja dalam kelompok.
  • Menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja tim.
  • Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada anggota tim yang menunjukkan kinerja yang baik dalam kerja sama tim.
  • Membuat tujuan tim yang jelas dan terukur untuk meningkatkan motivasi dan rasa kepemilikan dalam proyek.
  • Membuat aturan yang jelas dan konsisten untuk menjaga kedisiplinan dan kerja sama dalam tim.

 

Pengertian Akhlak BUMN

bumn.go.id

Pengertian Akhlak BUMN adalah singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang merupakan nilai-nilai dasar dari BUMN. Nilai-nilai tersebut merupakan panduan perilaku bagi setiap sumber daya manusia (SDM) BUMN untuk diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari dan membentuk budaya kerja di BUMN.

Akhlak BUMN harus dijalankan oleh semua sumber daya manusia (SDM) BUMN Sumber daya manusia (SDM) BUMN yang dimaksud adalah meliputi Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, manajerial dan pegawai, serta karyawan atau pekerja di lingkungan Badan Usaha Milik Negara, Anak Perusahaan, dan Perusahaan Afiliasi Terkonsolidasi. Dengan demikian, SDM BUMN juga termasuk anak perusahaan dan pihak-pihak lain yang terkonsolidasi secara kepemilikan.

Lalu apa saja jenis-jenis akhlak BUMN yang harus dimiliki oleh setiap SDM BUMN? Ada enam jenis dari akhlak BUMN, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Amanah berarti setiap karyawan BUMN harus memegang teguh kepercayaan yang diberikan.
  2. Kompeten berarti setiap karyawan BUMN harus terus-menerus belajar dan mengembangkan kemampuan.
  3. Harmonis berarti setiap karyawan BUMN harus saling peduli dan menghormati perbedaan.
  4. Loyal berarti setiap karyawan BUMN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
  5. Adaptif berarti setiap karyawan BUMN harus terus berinovasi dan antusias dalam mengatasi atau menghadapi perubahan.
  6. Kolaboratif berarti setiap karyawan BUMN harus membangun kerja sama yang sinergis.

Dari keenam jenis berakhlak tersebut, ada panduan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap SDM BUMN. Berikut penjelasannya.

  • Amanah

Panduan Perilaku Amanah BUMN:

  • Menepati janji dan komitmen.
  • Memiliki tanggung jawab atas tugas, keputusan maupun tindakan-tindakan yang dilakukan.
  • Berpegang teguh pada nilai moral dan etika.
  • Kompeten

Panduan Perilaku Kompeten BUMN:

  • Meningkatkan kemampuan diri untuk menghadapi tantangan yang selalu berubah.
  • Membantu orang lain belajar.
  • Menyelesaikan tugas dengan kualitas terbaik.
  • Harmonis

Panduan Perilaku Harmonis BUMN:

  • Menghormati setiap orang apapun latar belakangnya.
  • Suka menolong orang lain.
  • Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
  • Loyal

Panduan Perilaku Loyal BUMN:

  • Menjaga nama baik sesama karyawan, pimpinan, BUMN, dan negara.
  • Rela berkorban demi mencapai suatu tujuan yang jauh lebih besar.
  • Patuh kepada pimpinan sesuai dengan hukum dan etika.
  • Adaptif

Panduan Perilaku Adaptif BUMN:

  • Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan untuk menjadi lebih baik.
  • Terus-menerus melakukan perbaikan dan mengikuti perkembangan teknologi.
  • Bertindak proaktif.
  • Kolaboratif

Panduan Perilaku Kolaboratif BUMN:

  • Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
  • Terbuka untuk melakukan bekerja sama agar dapat menghasilkan nilai tambah.
  • Menggerakkan serta memanfaatkan berbagai macam sumber daya demi meraih tujuan bersama.

 

Bagaimana Cara Menerapkan Perilaku Harmonis sebagai ASN Berakhlak? 

Sumber: Fauxels/Pexels

Republik Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang berada di garis khatulistiwa, di antara benua Asia dan Australia, serta di antara Samudra Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 17.504 pulau besar dan kecil.

Nama lain yang umum digunakan adalah Nusantara. Pada tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270.203.917 orang, menjadikan Indonesia negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia.

Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam, hayati, etnik, maupun kekayaan budayanya. Kekayaan sumber daya alam yang ada di Indonesia berupa mineral serta tambang, kekayaan hutan hujan dan lautan di seluruh Indonesia.

Berdasarkan pada  pandangan serta pengetahuan mengenai keragaman bangsa, budaya hingga sejarah dari pergerakan bangsa dan negara, maka konsep dan teori nasionalisme, serta potensi dan patokannya, Aparatur Sipil Negara atau ASN diharuskan untuk memiliki sikap yang sesuai agar dapat menjalankan peran serta fungsinya untuk selalu melayani masyarakat. ASN beroperasi di berbagai etnis, budaya, agama, dan pengaturan lainnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna dan tulisan kata ‘harmonis’ yang benar adalah:

  • har·mo·nis bersangkut paut dengan (mengenai) kata harmoni; seia sekata;
  • meng·har·mo·nis·kan v menjadikan harmonis;
  • peng·har·mo·nis·an n proses, cara, perbuatan mengharmoniskan;
  • ke·har·mo·nis·an n perihal (keadaan) harmonis; keselarasan; keserasian.

Secara filosofis, pengertian kata harmoni dapat dibandingkan dengan aliran dalam seni musik yang berbicara tentang hubungan antara melodi yang satu dengan yang lain. Salah satu kunci keberhasilan operasi suatu organisasi adalah dari lingkungan kerja. Energi positif di tempat kerja dapat memberikan efek positif pada karyawan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan.

Harmonis adalah hubungan yang baik antar sesama manusia, saling menghormati, saling memahami, saling menyayangi, selalu berbuat baik, berkata lemah lembut, dan sopan santun baik di lingkungan kerja, keluarga, maupun masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari, harmoni dapat diterapkan dalam menghadapi masalah sehingga tercapai tujuan hidup dan kebahagian bersama. Dalam lingkungan kerja, sifat harmonis juga harus diterapkan dengan saling menghormati antar sesama karyawan, bekerja sama, dan memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugas sehingga semua capaian dan target kerja yang baik akan dihasilkan.

Setiap masalah yang ada juga dapat diselesaikan karena adanya hubungan yang harmonis antar sesama karyawan.

Selain itu, pemimpin dalam sebuah lingkungan kerja juga harus mampu memberikan contoh sifat harmonis dan membimbing semua unsur yang ada dalam lingkungan kerja untuk dapat menerapkan sikap harmonis agar pekerjaan mampu diselesaikan dengan baik tanpa ada suatu masalah yang terjadi di antara seluruh unsur yang ada dalam lingkungan tersebut.

Tanpa sifat harmonis yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam dunia kerja, tujuan dari sebuah lingkungan kerja akan sulit dicapai karena lingkungan yang tidak harmonis akan menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, pentingnya memiliki sifat harmonis dimanapun berada baik dalam lingkungan kerja, masyarakat, atau dalam lingkungan keluarga.

Itulah penjelasan tentang panduan perilaku berakhlak BUMN salah satunya adalah sikap harmonis serta contoh sikap harmonis di lingkungan kerja sebagai ASN. pelajari lebih lanjut tentang panduang perilaku berakhlak dengan membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original.

Penulis: Khansa

Rujukan:

  • https://www.kompasiana.com/fadianfarisansilmi8595/63191c2f08a8b55b28237813/penerapan-perilaku-harmonis-sebagai-aparatur-sipil-negara
  • https://infiniti.id/blog/lainnya/akhlak-bumn-panduan-lengkap
  • https://www.edukasipublik.com/2022/04/aktualisasi-nilai-nilai-dasar-core.html

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris