Bahasa Indonesia

Memahami Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Kata Antonim

Contoh Kata Antonim
Written by Siti Badriyah

Contoh Kata Antonim – Antonim merupakan kata yang berlawanan. Antonim ini terbagi menjadi oposisi kembar, majemuk, gradual, relasional, hirarkis, serta inversi. Antonim juga sebagai suatu hubungan kemaknaan ataupun semantik dari suatu kata atau bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), antonim merupakan kata yang maknanya berlawanan dari kata lain.

Mengutip dari buku “Diksi dan Gaya Bahasa” oleh Gorys Keraf istilah antonimi ini kemudian digunakan untuk menyatakan “lawan makna”, sedangkan kata yang berlawanan disebut juga sebagai antonim. Antonimi adalah relasi antar makna yang wujud logisnya sangat berbeda ataupun bertentangan, seperti benci – cinta; panas – dingin; timur dan barat; suami – istri, dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang antonim, maka kamu bisa simak artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Antonim

Antonim juga dikenal sebagai counterterm, kata “antonim” yang berasal dari kombinasi dua istilah Yunani yaitu “anti,” yang berarti “berlawanan,” dan “-onim,” yang berasal dari “onoma,” yang juga berarti “nama.” Edward Finnegan sendiri mendefinisikan antonim sebagai suatu “hubungan biner antara istilah dengan makna yang kemudian ada dan saling melengkapi.”

Antonim atau antonimi merupakan hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya kemudian menyatakan kebalikan, pertentangan, ataupun kontras antara yang satu dengan yang lain.

Misalnya saja, kata buruk berantonim dengan kata baik, kata mati yang berantonim dengan kata hidup, kata guru berantonim dengan kata murid serta kata membeli yang berantonim dengan kata menjual.

Ciri-Ciri Antonim

Setelah membahas tentang pengertian antonim, maka untuk mengetahui antonim lebih jauh, kita perlu mengetahui ciri-ciri antonim itu sendiri. Apakah kamu sudah tahu ciri-ciri dari antonim? Berikut ini beberapa ciri antonim yang perlu kamu ketahui.

1. Ciri-Ciri Antonim Oposisi Majemuk

Oposisi majemuk merupakan suatu oposisi yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari dua kata. Ciri utama dari kelas atau antonim oposisi majemuk di antaranya:

  1. Penegasan terhadap suatu anggota yang kemudian akan mencakup penyangkalan dari semua anggota yang lain.
  2. Contoh dengan kata yang kemudian dibuat saling berkaitan, misalnya pada warna baju. Kalau dikatakan baju itu kuning, maka baju itu tidaklah berwarna merah, baju itu tidak biru, baju itu tidak putih, dan lain sebagainya.
    Contoh antonim oposisi majemuk lainnya yaitu, kalimat “Agus tidak suka bakso”. Jadi, dalam kalimat ini kemudian mengandung makna kalau Agus suka mie goreng, Agus suka martabak, dan lain sebagainya.

2. Ciri-Ciri Antonim Oposisi Kembar

Oposisi kembar adalah jenis sifat antonim yang mencangkup dua anggota. Contoh antonimnya:

Perempuan-laki-laki, jantan – betina, Hidup – mati.

3. Ciri-Ciri Antonim Oposisi Gradual Antonym

Gradual merupakan oposisi pertentangan di antara dua kata yang kemudian melibatkan tingkatan. Ciri antonim gradual diantaranya ada penyangkalan terhadap suatu kata. Contoh antonim jenis ini di antaranya jika dikatakan tidak kecil, maka tidak berarti besar, artinya bisa jadi agak besar ataupun sedang.

4. Ciri-Ciri Antonim Oposisi Inversi

Oposisi inversi yaitu antonim yang kemudian terdapat pada pada pasangan kata. Contoh: harus-boleh, beberapa – semua, mungkin – wajib dan lain sebagainya. Contoh kalimat: Kakakku diharuskan tidak menjadi perokok = Kakak tidak diperbolehkan menjadi seorang perokok.

5. Ciri-Ciri Antonim Oposisi Hirarkis

Antonim hirarkis adalah sifat antonim yang makna antar kata-katanya memiliki pertentangan namun berada di dalam posisi bertingkat. Antonim hierarkis juga memiliki kriteria khusus, yaitu tingkat yang menjadi pembeda dari sifat antonim majemuk. Contohnya pada: millimeter-centimeter, Januari-Februari-Maret, dan lain sebagainya.

6. Ciri-Ciri Antonim Oposisi Relasional

Antonim relasional adalah suatu pertentangan di antara dua buah kata yang hadirnya kemudian saling berhubungan. Relasi pada sifat oposisi ini termasuk diantaranya dalam kata-kata yang menyatakan arah berlawanan. Contohnya pada: Utara-Selatan, Timur atau Barat, bawah atau atas, kiri atau kanan, dan lain sebagainya.

Sifat Antonim

Contoh Kata Antonim

pixabay.com

Setelah mengetahui ciri-ciri antonim, maka pembahasan selanjutnya adalah sifat-sifat antonim. Berikut ini beberapa sifat antonim yang perlu kamu ketahui.

1. Antonim Bersfiat Biner

Jenis antonim biner yaitu suatu jenis antonim yang memasangkan makna pada suatu kata. Biner juga merupakan suatu pernyataan tentang siapa atau apa. Contohnya pada:

  • Pria atau wanita
  • Guru atau murid
  • Penjual atau pembeli
  • Dokter atau pasien

2. Antonim Bersifat Non Biner

Antonim non biner adalah suatu kebalikan dari antonim biner. Oposisi kata antonim non biner ini dapat melawan makna berbagai kata. Contohnya pada:

  • Barat atau Selatan
  • Ayah atau paman
  • Luas atau sempit
  • Tua atau muda
  • Gelap atau Terang
  • Hidup atau Mati
  • Kaya atau Miskin
  • Kecil atau Besar
  • Jauh atau Dekat
  • Tinggi atau Rendah
  • Mahal atau Murah
  • Buruk atau Baik
  • Haram atau Halal
  • Sebab atau Akibat
  • Takut atau Berani
  • Senang atau Sedih
  • Tajam atau Tumpul
  • Sebelum atau Sesudah
  • Tambah atau Kurang
  • Cepat atau Lambat
  • Asli atau Palsu
  • Mahal atau Murah
  • Baru atau Lama
  • Laba, untung atau rugi
  • Tebal atau Tipis
  • Cair atau Beku
  • Cukup atau Kuran
  • Lebih Pro atau Kontra
  • Mudah atau Sulit

3. Antonim Bersifat Taksonomis

Antonim taksonomis merupakan suatu antonim yang kemudian memiliki arti pertentangan makna yang bersifat mutlak. Contohnya adalah pada kata “hidup dan mati”, ada batasan yang jelas serta tegas antara kata hidup dan mati. Sesuatu yang hidup tentu belum mati, serta sesuatu yang mati pasti tidak hidup.

4. Antonim Bersifat Kekutuban

Smentara antonim kekutuban, merupakan suatu antonim yang tidak selalu terdapat kata pertentangan yang mutlak. Antonim ini dapat bersifat relatif atau bergaris. Hal ini dikarenakan batasan makna kata yang satu dan lainnya tidak dapat ditentukan dengan jelas serta tegas. Misalnya pada kata besar dan kecil. Kambing akan menjadi sesuatu kecil saat ia diperbandingkan dengan kuda serta akan menjadi sesuatu yang besar ketika diperbandingkan dengan kucing. Selanjutnya, kucing kemudian akan menjadi sesuatu yang besar ketika diperbandingkan dengan tikus serta akan menjadi sesuatu yang kecil saat diperbandingkan dengan anjing. Jadi, tidak ada batasan yang jelas untuk kata besar serta kecil

5. Antonim Bersifat Bergradasi dan Tak Bergradasi

Antonim bergradasi adalah perlawanan makna yang saling berjenjang atau bertingkat. Hal ini kemudian berkaitan dengan sifat-sifat relatif yang umumnya dimiliki oleh satuan ujarannya. Kata panas biasa berantonim dengan kata dingin, padahal ia memiliki kemungkinan terdapat antonim berupa lebih panas ataupun lebih dingin. Untuk lebih memahaminya, coba perhatikanlah kalimat berikut! Air ini lebih dingin dibandingkan air yang ada di dalam kendi itu. Sementara itu, antonim tak bergradasi adalah perlawanan tak bertingkat atau tak berjenjang. Contohnya pada kakek >< nenek

6. Antonim Bersifat Orthogonal dan Antipodal

Antonim orthogonal adalah perlawanan makna yang posisinya tidak bersifat diametral. Contohnya pada kata utara mempunyai antonim yang secara ortogonal dengan semua arah mata angin, kecuali pada selatan. Sehingga, dapat dikatakan jika menurut antonim orthogonal, kata utara memiliki antonim dengan timur laut, timur, tenggara, barat daya, barat, serta barat laut. Sementara itu, antonim antipodal adalah perlawanan makna yang oposisinya bersifat diametral. Oleh karenanya jika dianalisis menggunakan contoh yang sama dengan sebelumnya, maka kata utara ini memiliki antonim dengan selatan. Begitu juga dengan timur laut yang kemudian memiliki antonim dengan barat daya, timur dengan barat, serta antara tenggara dengan barat laut.

7. Antonim Bersifat Relatif

Antonim juga bersifat relatif ini juga dapat disebut sebagai antonim (pertentangan) yang bergradasi. Hal ini dikarenakan masih terdapat tingkatan makna pada satuan ujaran tersebut. Tingkatan makna tersebut tidak memiliki suatu batas yang jelas antara satu dengan yang lainnya, karenanya ia disebut relatif. Contoh: Kaya >< Miskin

8. Antonim Bersifat Mutlak

Antonim dengan sifat mutlak adalah kedua satuan ujarannya yang memiliki makna yang saling berlawanan secara mutlak atau tidak dapat dibantah. Contohnya pada Mati >< Hidup Mengapa kata mati berantonim dengan kata hidup? Karena antara hidup serta mati terdapat batas yang mutlak. Sesuatu yang hidup tentu tidak atau (belum) mati; begitu juga dengan sesuatu yang mati maka ia sudah tentu tidak hidup lagi.

9. Antonim Bersifat Relasional

Makna satuan ujaran yang mempunyai sifat relasional (hubungan) ini ialah saling melengkapi satu sama lain. Artinya, kehadiran suatu kata yang satu dengan kata yang lain kemudian akan menjadi suatu hubungan. Contohnya pada Jual >< beli

Nah, setelah mengetahui ciri-ciri dan sifat-sifat dari antonim, maka rasanya kurang lengkap kalau tidak membahas tentang contoh antonim. Pada pembahasan selanjutnya, kita akan membahas tentang contoh antonim. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Contoh Antonim

Berikut di bawah ini beberapa contoh antonim yang perlu kamu ketahui.

  • Adem atau Panas
  • Agung atau Kecil
  • Ahli atau Awam
  • Ajaib atau Biasa, umum, lumrah dan lazim
  • Ajal atau Hidup, bernapas
  • Ajar atau pengajar: Murid, siswa, pelajar
  • Akhir atau Awal, mula
  • Akhirat atau Dunia
  • Akrab atau Renggang, jauh
  • Alas atau Tutup, atap
  • Badan atau Jiwa, roh
  • Badung atau Baik
  • Berisik atau Sepi, senyap
  • Bicara atau Diam
  • Cicil atau Kontan
  • Datar atau Turun naik
  • Dekil atau Bersih
  • Dobel atau Tunggal
  • Elastis atau Kaku
  • Fisik atau Roh, sukma
  • Gadungan atau Asli, sejati
  • Gaek atau Muda, belia
  • Geger atau Damai, tenang
  • Girang atau Sedih, sudah, duka
  • Habis atau Tersisa
  • Haram atau Halal, boleh
  • Hayat atau Maut, mati
  • Bahagia atau Sedih
  • Kuat atau Lemah
  • Baik atau Buruk
  • Terang atau Gelap
  • Asli atau Palsu
  • Padat atau Renggang
  • Pahala atau Dosa
  • Pakar atau Awam
  • Paman atau Bibi
  • Rutin atau Jarang
  • Sabar atau Marah
  • Sah atau Ilegal
  • Salin atau Tempel
  • Sama atau Beda
  • Sebab atau Akibat
  • Sebelum atau Sesudah
  • Sedih atau Senang
  • Tajam atau Tumpul
  • Tambah atau Kurang
  • Tangguh atau Rentan
  • Tangkap atau Lepas
  • Tanjakan atau Turunan

Penutup

Dari semua penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa antonim adalah lawan makna dari sebuah kata, seperti senang lawan katanya adalah sedih. Setelah membaca artikel ini sampai habis, apakah kamu masih bingung tentang antonim? Jangan khawatir karena kamu bisa mencari lebih lanjut tentang antonim lewat buku-buku antonim yang tersedia di gramedia.com.

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Antonim yang Wajib Kamu Baca

1. Kamus Pintar Sinonim Antonim & EYD

Contoh Kata Antonim

Buku Kamus Pintar Sinonim Antonim dan EYD Ejaan yang Disempurnakan Indonesia, buku ini sangat begitu lengkap dan padat yang di dalamnya berisi tentang bagaimana cara dalam menggunakan berbahasa indonesia dengan baik. – Dengan buku ini, para pembaca dapat menambah pengetahuan yang sangat luas. Sehingga buku ini dijadikan panduan pelajar untuk pegangan di sekolah maupun umum. Sinonim dan Antonim sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam bidang tulis-menulis atau untuk percakapan langsung.

Karena dengan mengetahui Sinonim dan Antonim, kita dapat menempatkan atau menggunakan bahasa yang baik. Kehadiran buku ini adalah sebagai upaya penunjang para pelajar maupun umum untuk lebih mendalami atau mengetahui lebih jauh dari begitu luasnya padanan atau lawan kata yang dimiliki negeri ini. Selain itu pula, buku ini dapat dijadikan koleksi lemari pribadi anda. Karena dengan menyimpan buku ini, sama saja anda ikut melestarikan tata Bahasa Indonesia. Mungkin saja untuk waktu sekarang ini anda belum membutuhkannya, tapi generasi mendatang siapa tahu?

2. Kamus Sinonim Antonim Bahasa Indonesia Edisi Revisi

Contoh Kata Antonim

Berbeda dengan kamus bahasa umumnya, menggunakan Kamus Sinonim – Antonim dapat memberi manfaat lebih. Ibarat kata pepatah. “Sekali merengkuh dayung, dua pulau terlampaui.” Ketika kita mencari persamaan atau arti (sinonim) dari suatu kata maka sekaligus kita ketahui lawan (antonim) dari kata tersebut. Kamus Sinonim – Antonim Bahasa Indonesia ini, selain memuat sinonim antonim dari kata bahasa Indonesia baku juga memiliki entri berupa istilah atau ungkapan yang umum digunakan sehari-hari.

Penambahan jumlah entri merupakan perbedaan yang nyata pada edisi revisi ini. Hal yang tak kalah penting, adalah disertakannya contoh penggunaan kata/ istilah dalam kalimat. Dengan demikian, diharapkan kamus sederhana ini akan semakin bermanfaat bagi para siswa, mahasiswa, para penulis, serta khalayak yang berminat meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia-nya.

3. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Edisi Revisi

Contoh Kata Antonim

Menulis dalam bahasa Indonesia merupakan keterampilan berbahasa yang utama harus dikuasai oleh mahasiswa. Secara mendasar, mahasiswa perlu memahami Ejaan yang Disempurnakan dalam bahasa Indonesia, menyusun kalimat yang efektif, menata kalimat di dalam paragraf secara kohesif dan koherensif, hingga mampu menulis esai (akademik dan non akademik). Materi-materi ini diketengahkan dalam buku ini untuk memantapkan penguasaannya sebelum melangkah kepada penguasaan penulisan ilmiah yang lebih mendalam dan kompleks. Dengan penguasaan materi mendasar di atas, selanjutnya, mahasiswa dibimbing untuk terampil mereproduksi informasi dari bacaan atau tulisan orang lain, menyusun makalah, dan menulis proposal penelitian.

Materi-materi ini dipersiapkan dalam buku ini untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan banyak tugas sepanjang perkuliahan. Lebih dari itu, buku ini menguraikan bagaimana melakukan presentasi ilmiah di forum akademis. Penyajian lisan ini dirasakan penting dikuasai sejak dini agar mahasiswa dapat betul-betul mahir mempresentasikan buah pikirannya. Untuk menguji kemampuan setiap materi, dalam buku ini juga terdapat banyak latihan untuk didiskusikan di kelas.

4. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pembentukan Istilah

Contoh Kata Antonim

Buku pedoman penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar selalu diperlukan, kapan saja dan di mana saja. Hampir semua orang menggunakan buku ini, baik untuk untuk keperluan akademis maupun non-akademis. Akan tetapi, buku yang memuat secara menyeluruh tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) terbaru jarang sekali ditemukan. Buku ini antara lain berisi: Pemakaian Huruf, Penulisan Kata, Pemakaian Tanda Baca, dan lain sebagainya.

Demikian pembahasan tentang pengertian hingga contoh kata antonim, semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: dari berbagai sumber

BACA JUGA:

  1. Pengertian Antonim dan Sinonim Disertai Perbedaannya 
  2. Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Kendala Penggunaan Sinonim 
  3. Latihan Soal Tes CPNS Materi Antonim 
  4. Diksi: Pengertian, Jensi, Fungsi, dan Ciri-Cirinya 
  5. Macam-Macam Majas dan Contohnya 

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah