Sosial Budaya

Arti Sujanan beserta Cara Menghitung Weton Jawa

Written by Umam

Arti sujanan – Weton sebagai bentuk perhitungan pertanggalan Jawa berdasarkan hari lahirnya seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), weton adalah hari lahir seseorang dengan nama Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon. Menurut kepercayaan Jawa, weton merupakan penanggalan yang sangat penting dan berhubungan dengan ramalan nasib seseorang.

Selain menghitung kecocokan pasangan calon pengantin, weton Jawa juga sering digunakan untuk memprediksi watak orang lain, cara mencegah kesialan dan penentu kesuksesan. Beberapa wilayah di Jawa masih menggunakan perhitungan jodoh dan cara perhitungan weton Jawa ini berdasarkan tanggal lahir kamu dan pasangan.

Dari hasil hitungan akan diketahui bagaimana kondisi hubungan Grameds, seperti arti sujanan, arti pegat dan istilah weton lainnya. Adat dan tradisi masyarakat Jawa yang sudah ada sejak dulu banyak dipercaya hingga kini dan digunakan untuk menghitung kecocokan pasangan sebelum melangsungkan sebuah pernikahan yang dikenal dengan weton.

Pengertian Weton

regional.kompas.com

Menurut KBBI yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “weton” merupakan hari lahirnya seseorang yang dijumlahkan dengan hari pasarannya yaitu legi, pahing, kliwon, pon dan wage. Selain itu, weton juga disebut sebagai kalender Jawa atau penanggalan Jawa yang merupakan sistem penanggalan dan digunakan oleh masyarakat kesultanan Mataram dan berbagai kerajaan pecahannya dan wilayah-wilayah yang mendapatkan pengaruhnya. Penanggalan ini mempunyai keistimewaan karena memadukan sistem penanggalan Islam dan sistem penanggalan masyarakat Hindu.

Dalam bahasa Jawa, kata “wetu” bermaksa keluar atau lahirnya seseorang, kemudian mendapatkan akhiran kata “an” yang kemudian membentuk menjadi kata benda. Jadi, kata “weton” merupakan gabungan antara hari pasaran dan pasa saat bayi dilahirkan dari pasaran dan pada saat bayi dilahirkan dari bayi rahim seorang ibu ke dunia.

Tradisi para orang tua sebagian masyarakat Jawa terutama di daerah pedesaan salah satunya adalah dalam menentukan calon pasangan anaknya, mereka masih menggunakan hitungan weton dan menggantungkan tradisi tersebut. Dengan cara mengotak-atik hari dalam pasaran Jawa, maka akan ditemukan hasilnya, apakah anaknya jika bernasib beruntung atau malah mendapatkan sial.

Dari hal tersebut, kemudian orang tua akan melihat dan membuat keputusan apakah akan menerima pinangan pria tersebut atau menolaknya. Apabila perhitungan weton antara gadis dan jejaka itu cocok, maka perjodohan di antara mereka berdua dapat dilanjutkan ke jenjang lamaran atau tunangan, dan sebaliknya jika tidak cocok maka perjodohan diantara mereka dapat digagalkan dan akhirnya tidak jadi menikah.

Masyarakat adat Jawa menganut dinamisme dan animisme yang memuliakan roh nenek moyang dan roh alam. Seperti yang diketahui ramalan-ramalan adat Jawa dalam perhitungan weton ini sering kita dengar dari sesepuh yang ada di Jawa.

Jadi, pada waktu itu semua peristiwa atau kejadian yang terjadi akan dihubungkan dengan fenomena alam dianggap wajar. Berarti nenek moyang yang ada di suku Jawa akan terdorong untuk belajar mengenai gejala-gejala atau fenomena alam dan bertujuan untuk memudahkan dalam penyampaian kepada anak-anaknya dan generasi selanjutnya, maka mereka menuliskannya dan kemudian dibukukan dalam kitab primbon.

Weton juga sering disebut sebagai gabungan antara keduanya yang menunjukkan hari kelahiran seseorang. Untuk acara pernikahan, jodoh antara kedua pasangan terkadang dihitung menggunakan weton karena mempunyai arti yang berbeda-beda. Agar mengetahui kecocokan jodoh, maka masing-masing weton calon mempelai harus dijumlahkan.

Sedangkan untuk arti sujanan sendiri yaitu pertengkaran. Hampir mirip dengan arti padu pada hitungan Jawa karena pasangan dengan neptu sujanan akan menghadapi masalah dengan perselingkuhan.

Arti dan Jumlah Perhitungan Weton Jodoh

Kompas.com

Berikut ini arti dan jumlah perhitungan weton, sebagai berikut :

Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)

Apabila penjumlahan antara weton laki-laki dan perempuan bertemu “Pegat”, maka akan bertemu banyak masalah yang akan dialami oleh kedua mempelai. Pasangan dengan karakter ini akan cenderung mengalami berbagai masalah rumah tangga. Mulai dari ekonomi, kekerasan, pertengkaran kekuasaan hingga masalah perselingkuhan yang menyebabkan kedua pasangan tersebut pegatan.

Ratu (2, 11, 20, 29)

Jika penjumlahan antara weton laki-laki dan perempuan bertemu “Ratu”, maka pasangan dengan karakter weton ratu bisa disebut memang kedua mempelai sudah jodohnya atau dapat dikatakan cinta sejati. Banyak pasangan yang iri dengan karakter weton pasangan ini. Pasalnya, hubungan yang akan dilewati pasangan ini dipercaya sangat harmonis dan dihargai oleh lingkungan sekitar.

Jodoh (3, 12, 21, 20)

Jika penjumlahan antara weton laki-laki dan perempuan bertemu “Jodoh” maka pasangan dengan karakter weton ini mereka merupakan jodoh sehidup semati, dipercaya cocok dan harmonis karena bisa saling menerima kekurangan satu sama lain. Pernikahannya akan lancar sampai tua, hidup berumah tangga dengan kebahagiaan, cocok di antara keduanya, dapat menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Rumah tangga kedua mempelai ini akan harmonis hingga usia renta.

Topo (4, 13, 22, 31)

Pasangan dengan karakter weton topo dipercaya akan mengalami sedikit kesulitan di awal pernikahan, namun sikap keduanya yang saling memahami, maka akan berujung bahagia hingga akhir. Di awal-awal tahun pernikahan sering mendapatkan masalah entah itu dari segi ekonomi atau yang lainnya. Namun, pada saat mempunyai buah hati dan cukup lama menjalin bahtera rumah tangga, pasangan ini akan hidup dengan sukses dan bahagia.

Tinari (5, 14, 23, 32)

Pasangan dengan weton ini dilambangkan dengan kebahagiaan dan keberuntungan. Mereka yang mempunyai weton tinari akan diberikan kemudahan dalam mengais rezeki dan selalu mendapat keberuntungan serta tidak mengalami hidup dalam kesengsaraan.

 

Padu (6, 15, 24, 33)

Pasangan dengan karakter weton ini akan sering mengalami padu atau pertengkaran. Namun, meskipun sering mengalami pertengkaran, tetapi kedua pasangan ini tidak sampai bercerai. Pertengkaran yang terjadi juga dipicu dari hal-hal remeh dan sepele.

Sujanan (7, 16, 25, 34)

Saat berumah tangga, pasangan dengan weton ini akan mengalami pertengkaran karena masalah perselingkuhan. Perselingkuhan yang terjadi bisa saja dilakukan oleh pihak manapun, baik perempuan maupun laki-laki.

Pesthi (8, 17, 26, 35)

Kehidupan rumah tangga pasangan yang mempunyai karakter weton pesthi dipercaya akan rukun, tentram, nyaman dan damai. Masalah yang menerpa tidak akan mengganggu atau bahkan merusak hubungan keharmonisan dalam keluarga.

Fungsi dan Kegunaan Weton 

Kompas.com

Bagi sebagian masyarakat Jawa, mempelajari weton adalah perihal yang sangat penting, karena weton nantinya akan berhubungan dengan peristiwa yang akan terjadi atau kegiatan yang akan dilakukan di dalam kehidupan, seperti berikut ini:

1. Menghitung Cocok Tidaknya Pasangan yang Akan Menikah

Menghitung dan mengetahui cocok tidaknya pasangan atau calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan yang berniat akan melangsungkan pernikahannya. Perhitungan dalam weton dilakukan berdasarkan bilangan-bilangan tertentu yaitu dengan cara menghitung angka neptu/ hari lahir dan pasaran kedua pasangan.

Dengan cara tersebut, dapat diketahui istilah nama hitungan (seperti pegat, ratu, jodoh, dan lain-lain) yang akan memengaruhi pernikahannya. Bisa juga sisa dari perhitungan tersebut yang menentukan apakah pasangan tersebut baik untuk kehidupan kedepannya atau mengalami kesialan setelah melakukan pernikahan.

2. Mengetahui atau memahami sifat, watak dan perilaku seseorang

Dalam tradisi adat Jawa, orang Jawa mengenal perhitungan weton untuk mengetahui karakter atau sifat seseorang. Cara menghitungnya juga dengan cara menjumlahkan 7 hari dalam seminggu dan 5 hari pasaran Jawa. Dengan itu, Grameds dapat mengira-ngira seseorang mempunyai sifat yang baik atau sifat yang buruk. Dalam hal ini, Grameds juga bisa berhati-hati dalam memilih pasangan hidup yang dilihat dari sifat dan karakternya.

3. Menjauhkan hal buruk dan kesialan

Dalam ajaran Islam mengenal kewajiban berpuasa. Sedangkan budaya adat Jawa juga memilih adat puasan namun dilakukan setiap weton seseorang. Selain untuk memperingati hari kelahiran, puasa ini juga dilakukan agar selalu memperoleh keselamatan.

4. Untuk Mengetahui Hari Baik atau Hari Buruk

Perhitungan weton juga bisa digunakan untuk mengetahui hari baik atau buruk dalam bepergian, mendirikan rumah dan mencari rezeki. Dengan mengetahuinya, Grameds bisa berhati-hati dan berjaga-jaga untuk selalu waspada terhadap keadaan.

5. Supaya Hidupnya Lebih Berkah

Agar hidupnya berkah dan selalu meraih kesuksesan di masa depan, beberapa orang Jawa memiliki kebiasaan dengan melakukan selametan pada peringatan wetonnya. Selametan ini dilakukan sebagai rasa syukur serta agar selalu meraih kesuksesan dan keselamatan.

Cara Menghitung Weton Jawa

Sebelum menentukan ramalan, biasanya suku Jawa akan melakukan perhitungan terlebih dahulu berdasarkan hari kelahiran. Dari hasil perhitungan itu, baru dapat diketahui ramalan apa yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Apakah ratu artinya baik atau weton sujanan artinya buruk.

Oleh sebab itu, menghitung weton jawa tidak boleh sembarangan dan harus diserahkan kepada orang yang dituakan dan dianggap mempunyai cukup ilmu untuk melakukannya. Karena orang yang bisa melakukannya hanyalah orang-orang yang harus benar-benar memahami kalender Jawa dan semua aturan yang ada sesuai dengan budaya.

Namun, tidak ada salahnya juga jika Grameds mencoba mempelajari salah satu warisan budaya ini kan? Meskipun tidak ahli, setidaknya paham atau mengenal weton Jawa seperti hasil hitungan sujanan artinya apa dan lain sebagainya, ya Grameds.

  1. Sebelum mulai untuk menghitung, Grameds harus hafal nama hari-hari Jawa yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon.
  2. Selain itu, Grameds juga harus tahu mengenai perputaran weton. Menurut perhitungan Jawa, weton Jawa akan berputar secara berulang setiap 35 hari yaitu 7×5 hari.
  3. Dari perputaran weton Jawa, maka Grameds harus dapat menempatkan hari kelahiran. Karena dianggap bahwa hari lahir akan berputar setiap 5 minggu sekali.
  4. Kemudian, Grameds juga harus paham mengenai pengaruh hari lahir terhadap sifat maupun nasib.
  5. Setiap hari mempunyai nilai angka yang telah ditetapkan, seperti Minggu: 5, Senin: 4, Selasa : 3, Rabu : 7, Kamis : 8, Jumat : 6 dan Sabtu : 9.
  6. Sementara penetapan nilai angka berdasarkan nama hari di Weton Jawa adalah Legi : 5, Pahing : 9, Pon : 7, Wage : 4 dan Kliwon : 8.
  7. Berdasarkan penjumlahan angka di atas, barulah dapat diketahui hasil dari nasib yang ingin diketahui. Salah satunya menghitung weton Jawa untuk pernikahan. Apakah hasilnya pegat artinya hati-hati atau sujanan artinya pertengkaran yang fatal.

Contoh Menghitung Weton Jawa 

Kemudian, bagaimana contoh menghitung weton Jawa yang mempunyai makna tidak cocok atau sujanan?  Jika salah satu pasangan yang hendak menikah itu lahir di hari Minggu Pon, artinya penjumlahan neptu weton Jawanya adalah 5 + 7 = 12. Sementara itu, pasangan lainnya lahir di hari Minggu Kliwon, artinya penjumlahan neptu weton Jawanya adalah 5 + 8 + 13.

Jadi, barulah kita dapat menghitung weton Jawa untuk pernikahan sepasang kekasih tersebut, dengan cara menjumlahkan kedua hasil neptu wetonnya. Seperti berikut :

12 + 13 = 25, maka menurut kode menghitung weton Jawa untuk pernikahan yang ada hasilnya adalah sujanan. Menurut primbon weton Jawa, sujanan artinya pertengkaran. Semua hasil perhitungan angka neptu dari kedua pasangan yang mempunyai hasil 7, 16, 25 dan 34 termasuk kategori sujanan artinya pasangan yang tidak cocok.

Weton dan Watak Menurut Penafsiran Primbon Jawa

Kompas.com

Beberapa ini ada ulasan yang menjelaskan seputar watak dari setiap weton berdasarkan primbon Jawa, yaitu sebagai berikut :

Neptu Weton 7, Pendito Kang Lelaku

Karakter utama dari pemilik weton ini adalah seneng nglencer atau jika diartikan adalah senang bepergian jauh. Dimana pemilik weton ini tidak akan bisa berdiam diri dalam kurun waktu lama pada satu tempat saja. Mereka akan lebih suka berpindah tempat, baik itu dengan tujuan rekreasi semata atau hanya berhubungan dengan pekerjaan.

Mereka juga disebut sebagai sosok pemalas dan sulit berkomunikasi dengan baik. selasa wage adalah pemilik neptu weton ini.

Neptu Weton 8, Lakune Geni

Weton ini akan memberikan suatu gambaran sebagai karakter cilik kaitane dan gede pungkasane. Dapat diartikan jika pemiliknya cenderung mempunyai sifat meledak-ledak dan kerap menimbulkan pertengkaran di sekitarnya. Pemilik neptu weton ini biasanya akan lahir pada selasa legi dan senin wage.

Neptu Weton 9, Lakune Angin

Watak dari neptu weton ini adalah gampang di elus pikirane atau dapat diartikan sebagai sosok yang mudah dipengaruhi oleh orang lain dan tidak mempunyai pendirian yang kuat. Mereka biasanya lagi pada senin legi dan minggu wage yang juga terkenal akan kelincahannya dan konon katanya kebal akan serangan santet.

Neptu Weton 10, Pendito Mbangun Teki

Pemilik weton ini biasanya akan lebih dikenal sebagai sosok gelem nuturi wong tapi gak gelem dituturi atau apabila diartikan adalah sebagai pribadi yang cerdas dan tidak mudah tersinggung dalam pergaulannya.

Neptu Weton 11, Lakune Setan

Mereka yang lahir pada neptu weton ini sangat tidak cocok jadi seorang pemimpin. Hal ini karena mereka adalah sosok yang plin plan dan sulit untuk dapat menentukan suatu pilihan.

Demikian informasi mengenai sujanan secara lengkap beserta cara menghitung weton Jawa sesuai dengan primbon Jawa mengenai kecocokan kedua mempelai calon pengantin, ya Grameds. Dan hindarilah pilihan bulan suro serta pilihlah bulan yang baik untuk melangsungkan sebuah pernikahan agar mendapat keberkahan dan langgeng ya.

Penjelasan di atas hanyalah sebagai bentuk penambah wawasan, percaya atau tidaknya adalah hak dari setiap pembaca. Jika Grameds masih bingung, dan membutuhkan referensi terkait tentang informasi mengenai sujanan beserta cara menghitung weton Jawa secara lengkap kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Rosyda Nur Fauziyah

 

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.