urutan potong kuku menurut Islam – Memotong kuku dalam Islam bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga amalan sunnah yang dianjurkan untuk menjaga kesucian tubuh. Ini juga penting agar air wudhu bisa sampai ke seluruh bagian tubuh, yang merupakan syarat sah dalam menjalankan ibadah.
Dalam ajaran Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman, dan memotong kuku adalah salah satu cara penting untuk menjaga kebersihan tubuh yang harus dilakukan secara rutin.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan lebih jelas tentang urutan memotong kuku menurut Islam, dalil yang mendasari amalan ini, serta hari-hari yang dianjurkan untuk memotong kuku agar amalan ini lebih sempurna dan bermanfaat.
Yuk, Grameds, simak selengkapnya untuk mengetahui urutan potong kuku menurut Islam!
Daftar Isi
Tata Cara dan Urutan Potong Kuku Menurut Islam
Menurut Imam an-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim, disunnahkan bagi seorang muslim untuk memotong kuku dari tangan ke kaki, dengan prioritas dimulai dari bagian kanan.
Berikut adalah urutan yang dianjurkan dalam memotong kuku berdasarkan sunnah Rasulullah SAW dan panduan dari ulama:
Memotong Kuku Tangan Kanan
1. Jari Telunjuk Tangan Kanan
Dimulai dengan jari telunjuk tangan kanan, yang secara simbolik sangat penting karena jari ini digunakan saat tasyahud dalam shalat.
Jari telunjuk kanan dianggap paling istimewa di antara jari lainnya.
2. Jari Tengah Tangan Kanan
Lanjutkan dengan memotong kuku jari tengah tangan kanan, mengikuti urutan setelah jari telunjuk.
3. Jari Manis Tangan Kanan
Setelah jari tengah, potong kuku pada jari manis tangan kanan, yang mengikuti urutan yang sebelumnya.
4. Jari Kelingking Tangan Kanan
Lanjutkan dengan memotong kuku jari kelingking tangan kanan. Memotong kuku pada jari ini melengkapi proses memotong kuku pada tangan kanan.
5. Ibu Jari Tangan Kanan
Terakhir, potong kuku ibu jari tangan kanan. Biasanya, ibu jari menjadi penutup dari proses memotong kuku pada tangan kanan.
Memotong Kuku Tangan Kiri
1. Jari Kelingking Tangan Kiri
Setelah selesai dengan tangan kanan, beralih ke tangan kiri. Mulailah dengan jari kelingking tangan kiri. Menurut Imam an-Nawawi, tangan kiri dimulai dari bagian ujung (jari kelingking) dan menuju ke arah jari yang lebih besar.
2. Jari Manis Tangan Kiri
Lanjutkan dengan memotong kuku jari manis tangan kiri, dan pastikan untuk memotong kuku dengan hati-hati.
3. Jari Tengah Tangan Kiri
Potong kuku pada jari tengah tangan kiri.
4. Jari Telunjuk Tangan Kiri
Setelah itu, potong kuku jari telunjuk tangan kiri.
5. Ibu Jari Tangan Kiri
Terakhir, potong kuku ibu jari tangan kiri, sehingga kuku pada kedua tangan selesai dipotong.
Urutan ini diikuti untuk memastikan bahwa setiap bagian tubuh mendapat perhatian yang setara, dengan mendahulukan bagian kanan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yang selalu mendahulukan anggota kanan dalam setiap perbuatan baik.
Dalil dan Hadits Terkait Urutan Potong Kuku
Meskipun tidak ada hadits yang secara spesifik mengatur urutan potong kuku, ada banyak riwayat yang menunjukkan kebiasaan Rasulullah SAW yang selalu mendahulukan sisi kanan dalam segala aktivitas, baik itu dalam hal berwudhu, makan, atau bahkan dalam menggunakan sandal.
Salah satu hadits yang relevan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
“Rasulullah SAW senang mendahulukan anggota kanannya dalam semua perbuatan baiknya saat berwudhu, menyisir rambut, dan memakai sandal.” (Muttafaq ‘alaih)
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW selalu mengutamakan sisi kanan dalam segala aktivitas baik, termasuk dalam urusan kebersihan tubuh, seperti memotong kuku. Grameds, dengan mendahulukan bagian kanan, kita mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam menjaga kebersihan diri.
Selain itu, dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa tangan kanan digunakan untuk bersuci dan makan, sementara tangan kiri digunakan untuk hal-hal yang lebih kotor seperti cebok.
Ini semakin memperkuat anjuran Islam untuk mendahulukan tangan kanan dalam segala aktivitas yang baik.
Kapan Sebaiknya Muslim Memotong Kuku?
Islam memberikan kebebasan bagi umatnya untuk memotong kuku kapan saja, namun ada beberapa hari yang dianjurkan oleh ulama untuk melaksanakan amalan ini. Berdasarkan kitab Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzhahib Al-Arba’ah oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, disarankan untuk memotong kuku pada hari Senin, Kamis, dan Jumat. Hari-hari tersebut dianggap membawa keberkahan dan menjadi waktu yang baik untuk menjalankan amalan sunnah ini.
Selain itu, ada larangan dalam Islam untuk membiarkan kuku lebih dari 40 hari tanpa dipotong.
Rasulullah SAW mengingatkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa umat Islam sebaiknya tidak membiarkan kuku terlalu panjang karena bisa menghalangi kebersihan dan kesucian tubuh.
Hadits tersebut berbunyi:
“Ditetapkan waktu bagi kami dalam memotong kumis, menggunting kuku, mencabut rambut ketiak, dan mencukur rambut kemaluan agar kami tidak membiarkannya lebih dari 40 malam.” (HR Muslim)
Dengan mengikuti anjuran ini, umat Islam dapat menjaga kebersihan dan menjalankan ibadah dengan lebih baik. Grameds, menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman, dan amalan ini membantu kita untuk selalu dalam keadaan suci.
Manfaat Memotong Kuku dalam Islam
Memotong kuku bukan hanya sekadar amalan fisik, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan dan kebersihan yang sangat penting, baik dari perspektif agama maupun medis.
Dalam Islam, kebersihan sangat dihargai, dan memotong kuku menjadi bagian dari menjaga tubuh agar tetap bersih dan suci.
- Kesehatan dan Kebersihan
Kuku yang panjang sering kali menjadi tempat yang sempurna untuk kuman dan bakteri berkembang. Kotoran, debu, dan minyak yang terperangkap di bawah kuku dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi kulit atau penyakit jamur.
Dengan memotong kuku secara rutin, Grameds mengurangi risiko ini dan menjaga kebersihan tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, kuku yang bersih mempermudah proses cuci tangan, yang merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan tubuh, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas.
- Keamanan dalam Beribadah
Dalam Islam, ibadah seperti shalat dan wudhu mengharuskan tubuh dalam keadaan suci dan bersih. Kuku yang panjang dan kotor dapat menghalangi air wudhu, yang dapat membatalkan kesucian.
Dengan memotong kuku secara teratur, kita memastikan bahwa air wudhu bisa mengenai seluruh tubuh, terutama bagian yang perlu dibasuh, seperti tangan, dan kuku yang lebih pendek mencegah penumpukan kotoran di bawahnya.
Hal ini juga mempengaruhi kesempurnaan ibadah, karena wudhu yang sah adalah salah satu syarat utama dalam melaksanakan salat dengan benar.
Panduan Memotong Kuku untuk Anak-anak
Grameds, menjaga kebersihan tubuh anak-anak juga sangat penting, termasuk memotong kuku mereka secara rutin.
Meskipun anak-anak mungkin belum memahami pentingnya kebersihan secara penuh, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membiasakan mereka untuk menjaga tubuh mereka tetap bersih, dan salah satu caranya adalah dengan memotong kuku mereka.
Berikut beberapa hal yang perlu Grameds perhatikan:
- Kuku Bayi dan Anak Kecil yang Sensitif
Kuku bayi atau anak kecil biasanya lebih tipis dan lebih sensitif, sehingga membutuhkan perhatian ekstra. Memotong kuku anak harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai kulit mereka yang lembut.
Untuk bayi, sebaiknya kuku dipotong dengan gunting kuku khusus bayi yang lebih aman dan memiliki ujung tumpul untuk menghindari risiko terluka.
Selain itu, waktu terbaik untuk memotong kuku bayi adalah setelah mereka tidur atau dalam keadaan tenang agar prosesnya lebih mudah dilakukan.
- Mengajarkan Kebersihan Sejak Dini
Selain manfaat kesehatan, memotong kuku anak juga memberikan kesempatan untuk mengajarkan kebiasaan hidup bersih sejak dini. Dengan melibatkan anak dalam kegiatan kebersihan tubuh ini, mereka akan terbiasa menjaga diri mereka dengan baik, yang sangat penting untuk kesehatan mereka.
Orang tua bisa menjadikan kegiatan memotong kuku sebagai momen bonding yang positif, yang juga mengajarkan nilai-nilai kebersihan dalam Islam.
Sunnah Potong Kuku dalam Konteks Kehidupan Sehari-hari
Memotong kuku bukan hanya merupakan ibadah atau kewajiban yang bersifat religius, tetapi juga mencerminkan gaya hidup bersih dan teratur dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai umat Islam, menjalankan sunnah potong kuku juga berarti memelihara kebersihan pribadi dan ketertiban dalam beraktivitas.
- Menciptakan Budaya Hidup Bersih
Sunnah memotong kuku menciptakan budaya kebersihan di kalangan umat Islam, yang sangat penting dalam kehidupan sosial dan spiritual.
Dalam Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman, dan dengan memotong kuku secara rutin, kita tidak hanya menjaga diri kita agar tetap bersih, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja.
Ini mencerminkan komitmen umat Islam untuk hidup dalam keadaan suci, yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan mereka.
- Menjaga Keteraturan Diri
Selain manfaat kebersihan, memotong kuku secara teratur juga berhubungan dengan keteraturan dan kedisiplinan. Dalam kehidupan yang serba sibuk seperti sekarang ini, memotong kuku mungkin terlihat seperti hal kecil, tetapi ini adalah bentuk perhatian terhadap detail dan kedisiplinan pribadi.
Dengan menjaga kebersihan kuku dan tubuh secara keseluruhan, kita menunjukkan rasa hormat terhadap diri sendiri dan orang lain. Kebiasaan ini juga mengajarkan pentingnya menjaga penampilan yang rapi dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, yang sangat dihargai dalam budaya Islam.
- Meningkatkan Kualitas Ibadah
Menjaga kebersihan kuku dan tubuh secara keseluruhan juga berhubungan langsung dengan kualitas ibadah.
Kuku yang bersih dan pendek memastikan bahwa kita bisa menjalankan wudhu dengan sempurna, yang berdampak pada shalat yang sah dan diterima. Sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadits, kebersihan adalah syarat utama dalam melaksanakan ibadah.
Dengan menjalankan sunnah ini, kita tidak hanya memperoleh manfaat fisik, tetapi juga spiritual.
Keutamaan Menjaga Kebersihan dan Keteraturan Diri dalam Islam
Menjaga kebersihan tubuh merupakan bagian penting dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW menekankan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, dan memotong kuku adalah salah satu bentuk perawatan tubuh yang sangat dianjurkan. Selain itu, menjaga kebersihan juga penting untuk memastikan sahnya ibadah seperti shalat, yang mensyaratkan kebersihan tubuh dan pakaian.
Memotong kuku secara teratur juga menghindarkan kita dari berbagai potensi gangguan kebersihan yang bisa menghalangi ibadah atau bahkan menyebabkan infeksi. Sebagai umat Islam, menjaga kebersihan adalah bagian dari komitmen kita untuk menjalani hidup sesuai dengan petunjuk Nabi SAW. Grameds, dengan menjaga kebersihan kuku, kita juga menjaga kualitas ibadah kita.
Kesimpulan
Memotong kuku merupakan amalan sunnah yang tidak hanya berhubungan dengan kebersihan tubuh tetapi juga dengan kesempurnaan ibadah.
Dengan mengikuti urutan yang diajarkan dalam Islam, yaitu dimulai dari tangan kanan dan mengikuti waktu yang dianjurkan, umat Islam dapat lebih mendekatkan diri kepada ajaran Rasulullah SAW.
Jadi, mari kita perhatikan kebersihan tubuh dengan memotong kuku secara rutin, terutama pada hari-hari yang dianjurkan, seperti Senin, Kamis, atau Jumat.
Dengan demikian, kita bisa menjaga kebersihan tubuh dan melaksanakan ibadah dengan lebih sempurna, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Grameds, menjaga kebersihan diri adalah langkah pertama dalam meraih kehidupan yang lebih baik dan lebih berkah.
Rekomendasi Buku Terkait
1. Hadits-Hadits Inspiratif For Daily Life : Membangun Karakter Remaja Mulia Selama Pubertas
Temukan inspirasi dalam menjalani masa pubertas dengan Hadits-Hadits Inspiratif for Daily Life: Membangun Karakter Remaja Mulia Selama Pubertas Buku ini adalah panduan sempurna untuk remaja yang ingin menghadapi tantangan hidup dengan iman dan kepercayaan diri.
Melalui hadits-hadits pilihan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, kamu akan belajar:
- Menjadi remaja autentik dan menjauhi sifat munafik.
- Mengelola emosi dan hubungan pertemanan di era digital.
- Memahami akhirat sebagai motivasi hidup yang penuh makna.
- Meningkatkan iman melalui ibadah dan aktivitas positif.
Dengan gaya bahasa ringan, penuh cerita seru, dan tips praktis, buku ini akan membantumu menjadi versi terbaik dari dirimu. Yuk, ikuti petualangan untuk membangun akhlak mulia, menanam pahala, dan menjadi remaja keren yang dicintai Allah!
2. Ensiklopedia Hadits Ibadah Bersuci dan Shalat Wajib
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, hadits adalah segala tutur kata, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad SAW, sekaligus sumber panduan kedua setelah Al-Qur’an dalam agama Islam. Melalui hadits-hadits ini, kita akan menemukan beragam panduan hidup, mulai dari bangun tidur di pagi hari hingga tidur kembali di malam hari.
Buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Bersuci dan Shalat Wajib ini merupakan kumpulan hadits yang dinukilkan dari kitab hadits karya imam-imam terkemuka, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, dan lainnya. Dengan penyusunannya yang runut dan sistematis, akan memudahkan Anda untuk menemukan tema yang dicari.
Dalam buku ini, Anda akan menemukan pembahasan mengenai ibadah sehari-hari, mulai dari ragam najis, cara bersuci, shalat dan tata caranya.
3. Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah Dan Perkara Lain Mengenai Shalat
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, hadits adalah segala tutur kata, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad SAW, sekaligus sumber panduan kedua setelah Al-Qur’an dalam agama Islam. Melalui hadits-hadits ini, kita akan menemukan beragam panduan hidup, mulai dari bangun tidur di pagi hari hingga tidur kembali di malam hari.
Buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat ini merupakan kumpulan hadits yang dinukilkan dari kitab hadits karya imam-imam terkemuka, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, dan lainnya. Dengan penyusunannya yang runut dan sistematis, akan memudahkan Anda untuk menemukan tema yang dicari.
Dalam buku ini, Anda akan menemukan pembahasan mengenai ibadah sehari-hari, mulai dari shalat sunnah dan tata caranya serta perkara lain mengenai shalat.
4. 100 HADITS PILIHAN (Materi Hafalan, Kultum dan Ceramah Agama)
Ingin punya bahan ceramah, kultum, atau hafalan hadits yang langsung nyambung dengan kehidupan sehari-hari? Buku 100 Hadits Pilihan ini bisa jadi teman terbaikmu! Disusun dengan bahasa yang mudah dipahami dan topik yang relate banget sama realitas sosial, buku ini ngasih kamu bekal dakwah yang nggak kaku tapi tetap kuat secara isi.
Di dalamnya kamu bakal temukan:
-
Hadits-hadits yang sering dipakai ustaz dalam pengajian dan khutbah.
-
Tema-tema kehidupan sehari-hari: akhlak, ibadah, sosial, hingga semangat beramal.
-
Sumber terpercaya dari kitab-kitab seperti Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dll.
-
Penjelasan ringkas dan ayat Al-Qur’an pendukung yang bikin makin paham.
-
Format tematik yang gampang dicari dan langsung siap pakai.
Buat kamu yang lagi belajar berdakwah, atau pengen ngerti hadits dengan cara yang lebih dekat dan praktis, buku ini wajib banget ada di rak buku kamu!
5. Yuk Belajar Hadits
Komik ini berisi 30 cerita yang di dalamnya mengandung pelajaran dari hadits-hadits. Berlatar kehidupan sehari-hari dan dibawakan dengan lucu, belajar hadits jadi makin asyik!