Sosial Budaya

10 Perpustakaan Terbaik di Indonesia

Written by Umam

Grameds, kalau kamu berencana pergi ke perpustakaan untuk mencari sumber belajar atau kamu adalah orang yang suka berlama-lama membaca buku di perpustakaan, tentu hal yang kamu cari selain koleksi buku yang lengkap adalah kenyamanan ketika berada di perpustakaan. Misalnya, ruang membaca yang nyaman, pencahayaan, interior yang dapat mendukung suasana membaca, hingga kelengkapan fasilitas.  Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, perpustakaan yang tadinya terkesan biasa saja, saat ini sudah didesain menarik dan nyaman. Sehingga, kita semakin merasa nyaman dan betah berlama-lama saat berkunjung ke perpustakaan. Perpustakaan sekarang ini, juga terdapat beberapa spot foto yang instagramable, serta fasilitas yang lengkap. Apa saja perpustakaan terbaik di Indonesia, Grameds? Baca artikel ini sampai selesai ya!

Perpustakaan Universitas Indonesia (UI, Depok)

Perpustakaan ini berada di lingkungan kampus Universitas Indonesia, dibangun pada bulan Juni 2009 dan diresmikan pada tanggal 13 Mei 2011. Perpustakaan ini memiliki lahan 2,5 hektar dengan luas bangun 33.000 luas persegi. Perpustakaan ini juga dilengkapi oleh 3-5 juta judul buku, ruang baca, 100 silent room, taman, restoran, bank, dan toko buku. Perpustakaan yang dikenal dengan nama “Crystal of Knowledge” ini memiliki total delapan lantai, dimana tiap-tiap lantai memiliki fasilitasnya masing-masing. Pada lantai satu, terdapat tempat sirkulasi, tempat ini digunakan untuk mengembalikan buku yang sudah dipinjam. Selain itu, pada lantai ini juga terdapat tempat penitipan tas dan barang yang dimana setiap pengunjung wajib untuk menitipkan tasnya ketika hendak mengunjungi tempat koleksi. Setelah tas atau barang dititipkan, pengunjung akan mendapatkan tas bening yang dapat digunakan untuk membawa barang yang perlu untuk dibawa, seperti laptop, handphone, dan dompet. Pada lantai 2, terdapat ruang buku teks dan berbagai ruang lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung. Pada lantai 3, ruang koleksi UI-ana yaitu koleksi skripsi, tesis, disertasi, serta pada lantai ini pun juga terdapat ruang baca khusus. Pada lantai 4, terdapat ruang koleksi buku rujukan dan hanya boleh dibaca ditempat baik oleh pengunjung luar UI maupun pengunjung sivitas UI. Pada lantai 5, 7, dan 8 terdapat ruang kelas dan pada lantai 6 terdapat ruang serbaguna. Untuk pengunjung Perpustakaan UI yang bukan sivitas UI, harus membayar sebesar Rp10,000.00 untuk dapat masuk ke dalam perpustakaan ini. Perpustakaan ini memiliki pemandangan yang sangat menyejukkan mata, yaitu menghadap ke Danau. Perpustakaan ini membuka layanan pada hari senin sampai jum’at, mulai dari pukul 08.00 hingga 19.00 WIB dan pada hari sabtu, mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Untuk informasi lebih lanjut, seperti koleksi apa saja yang ada di perpustakaan ini, Grameds dapat mengunjungi situsnya terlebih dahulu di lib.ui.ac.id.

Perpustakaan Soeman HS, Pekanbaru

Perpustakaan Soeman HS terletak di Jl. Jenderal Soedirman no. 462, Pekanbaru, Riau. Perpustakaan ini diresmikan pada tanggal 28 Oktober 2008 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Perpustakaan dengan desain arsitektur yang megah ini merupakan perpustakaan termegah di Indonesia. Nama dari perpustakaan ini diambil dari nama seorang pujangga asal Riau yaitu Soeman HS. Perpustakaan ini merupakan landmark kota Pekanbaru. Perpustakaan Soeman HS memiliki koleksi yang berjumlah lebih dari 200.000 eksemplar dan gedung yang dilengkapi dengan AC, tentunya membuat perpustakaan ini semakin populer untuk dikunjungi. Perpustakaan ini memiliki enam lantai, yang dimana tiap-tiap lantainya memiliki tempat baca khusus yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk membaca koleksi yang ada dan pastinya juga dilengkapi dengan wi-fi gratis. Model bangunan perpustakaan ini terinspirasi dari alas baca Al Quran dan juga bentuk buku yang sedang terbuka. Fasilitas yang bisa didapat di perpustakaan ini, yaitu auditorium yang biasa digunakan untuk acara seminar atau pelatihan, bilik budaya melayu sebagai tempat baca dengan nyaman tanpa gangguan kebisingan dari luar, atrium, ruang pertemuan, ruang internet, mushola, kantin, dan energy corner.

Perpustakaan Freedom Institute, Jakarta

Perpustakaan ini awalnya tidak dibuka untuk umum, karena perpustakaan ini digunakan hanya untuk kepentingan yayasan saja. Pada tahun 2002, perpustakaan ini dibuka untuk umum. Perpustakaan yang sempat tutup pada tahun 2015 silam ini, akhirnya dibuka kembali dengan lokasi yang baru. Kini perpustakaan ini terletak di lantai dasar Wisma Bakrie 1, Jalan H.R. Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan. Perpustakaan ini memiliki jam operasional dari pukul 09.00 hingga 16.30 WIB, pada hari Senin hingga Jum’at. Untuk masuk ke dalam perpustakaan ini, pengunjung wajib untuk mendaftar keanggotaan terlebih dahulu dengan mengisi formulir keanggotaan, mengisi data diri, dan juga menyertakan KTP. Keanggotaan ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Seperti aturan perpustakaan pada umumnya, tidak diperkenankan untuk makan maupun minum pada perpustakaan ini. Untuk masuk ke dalam bagian koleksi, tas dititipkan pada tempat penitipan barang. Untuk barang-barang penting seperti laptop dan ponsel, boleh untuk dibawa ke dalam ruang koleksi. Terdapat banyak dan beragam koleksi buku pada perpustakaan ini, sayangnya koleksi hanya dapat dibaca di tempat dan tidak boleh dipinjam. Fasilitas yang disediakan cukup lengkap dan sangat nyaman, juga disediakan layanan wi-fi serta ruang meeting yang bisa digunakan untuk umum, tetapi harus dengan izin pihak perpustakaan. Perpustakaan ini tidak mengizinkan pengunjung untuk meminjam buku. Namun, ada cara lain yaitu perpustakaan ini menyediakan fotocopy, dimana pengunjung dapat fotocopy halaman buku atau satu buku sekaligus untuk dibawa pulang.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau yang lebih sering dikenal sebagai Perpusnas ini merupakan perpustakaan nasional tertinggi di dunia. Perpustakaan ini didirikan pada tahun 1980. Namun, secara fisik baru dilaksanakan pada tahun 1981. Sampai pada tahun 1987, Perpusnas masih berada di 3 tempat, yaitu di Jl. Merdeka Barat 12, Jl. Merdeka Selatan 11, dan Jl. Imam Bonjol 1 (sekarang Museum Naskah Proklamasi). Pada tanggal 6 Maret 1989, perpustakaan ini diresmikan dengan ditandatangani sebuah keputusan monumentasi oleh presiden RI melalui keputusan presiden Nomor 11 tahun 1989. Perpustakaan ini memiliki gedung setinggi 126,3 meter dan total 24 lantai, termasuk tiga lantai parkir bawah tanah, atau basement. Lantai 1 merupakan lobi utama, lantai 2 merupakan ruang layanan keanggotaan perpustakaan, penelusuran informasi,a dan ruang auditorium. Lantai 3 merupakan zona promosi baca. Lantai 4 merupakan ruang pameran dan kantin. Lantai 5 merupakan perkantoran. Lantai 6 merupakan mushola dan data center. Lantai 7 merupakan layanan anak, lansia dan disabilitas. Lantai 8 merupakan layanan audio visual. Lantai 9 merupakan layanan naskah nusantara. Lantai 10-11 merupakan ruang penyimpanan koleksi monograf tertutup. Lantai 12-13 merupakan ruang baca koleksi monograf tertutup. Lantai 14 merupakan layanan koleksi buku langka. Lantai 15 merupakan layanan referensi, koleksi online dan ilmu perpustakaan. Lantai 16 merupakan layanan koleksi foto, peta dan lukisan. Lantai 17-18 merupakan kantor akademi ilmu pengetahuan Indonesia, lantai 19 merupakan layanan multimedia. Lantai 20 merupakan layanan koleksi berkala mutakhir dan mancanegara. Lantai 21 merupakan layanan koleksi monograf terbuka kelas 000-499. Lantai 22 merupakan layanan koleksi monograf  terbuka kelas 500-999. Lantai 23 merupakan layanan koleksi majalah terjilid. Lantai 24, lantai terakhir yang merupakan layanan koleksi budaya nusantara, executive lounge dan ruang penerimaan tamu mancanegara. Untuk informasi lebih lengkap mengenai perpusnas, Grameds dapat mengunjungi situs resminya di perpusnas.go.id. Perpusnas juga menyediakan perpustakaan online dimana Grameds dapat meminjam koleksi secara online dalam bentuk e-book melalui aplikasi iPusnas yang dapat diunduh secara gratis di playstore.

Perpustakaan Universitas Malahayati, Bandar Lampung

Perpustakaan Universitas Malahayati didirikan pada tahun 1993, bersamaan dengan berdirinya institusi Perpustakaan dan disahkan dengan SK Rektor pada tahun 1994. Perpustakaan ini terletak di Jl. Pramuka No.7, Bandar Lampung ini dikenal juga sebagai perpustakaan terpanjang, dan perpustakaan ini berada di dalam lingkungan kampus Universitas Malahayati. Jika perpustakaan yang lain memiliki gedung bertingkat keatas, nah perpustakaan Universitas Malahayati ini justru memiliki gedung yang memanjang. Ditambah lagi, perpustakaan ini memiliki desain yang unik dengan dikelilingi sungai buatan yang membuat suasana menjadi nyaman. Jadi, Grameds bisa mencari buku sambil melihat sungai di sekeliling buku, seru ya. Pengunjung juga dapat melihat miniatur rumah adat ketika mengunjungi perpustakaan ini. Miniatur rumah adat ini bisa digunakan untuk tempat diskusi dan acara lainnya, namun harus dengan izin petugas dengan tarif tertentu dan jumlah minimum orang didalamnya. Selain itu, ada juga ruang koleksi cetak maupun digital serta ruang baca dan diskusi dengan fasilitas yang lengkap. Perpustakaan ini juga dilengkapi dengan koneksi internet yang mempermudah pengunjung untuk mencari referensi buku melalui situs perpustakaan ini. Perpustakaan ini memiliki jam operasional dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Untuk dapat mengakses seluruh koleksi dan fasilitas yang ada di perpustakaan ini, pengunjung wajib untuk membuat kartu keanggotaan. Tarif Rp20.000,00 untuk sivitas Universitas Malahayati dan tarif Rp30.000,00 untuk non-sivitas Universitas Malahayati.

Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta

Perpustakaan Grhatama Pustaka diresmikan pada tanggal 21 Desember 2015, oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di atas lahan seluas 2,4 hektar. Perpustakaan umum yang satu ini berlokasi  di Jalan Janti no.344 Banguntapan Bantul Yogyakarta. Perpustakaan ini memiliki tiga lantai yang dimana tiap-tiap lantainya memiliki unit layanan yang berbeda-beda dan beragam mulai dari layanan koleksi anak-anak hingga layanan pemutaran film di ruang audiovisual. Perpustakaan ini pun menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap mulai dari fasilitas wi-fi, mushola, dan bahkan juga menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas. Untuk mendaftar keanggotaan pada perpustakaan ini caranya sangat mudah, yaitu hanya perlu untuk mendatangi bagian pendaftaran di informasi dan mengisi biodata secara online. Perpustakaan ini memiliki jam operasional dari pukul 08.00 hingga 22.00 untuk hari Senin sampai Jum’at dan pukul 08.00 hingga 16.00 untuk hari Sabtu dan Minggu. Untuk mendaftar keanggotaan, perlu untuk membawa KTM atau KTP berdomisili Yogyakarta. Hasil kartunya dapat ditunggu kurang lebih setengah jam. Untuk informasi lebih lanjut, Grameds bisa mengunjungi akun resmi perpustakaan ini di  https://m.facebook.com/Grhatama-Pustaka-1508932409408987/.

Perpustakaan Microlibrary Bandung

Perpustakaan yang satu ini terletak di Taman Bima, Kota Bandung. Dibangun pada tahun 2015, perpustakaan ini memiliki desain yang amat unik karena bangunannya dibuat dari susunan 2000 limbah ember es krim plastik. Uniknya lagi, lubang ember es krim tersebut membentuk sebuah pola binary code, yang tulisannya yaitu “Buku adalah Jendela Dunia”. Karena desainnya yang unik inilah, Perpustakaan Microlibrary Bandung berhasil mendapatkan penghargaan arsitektur yang salah satunya adalah apresiasi Lafarge Holcim Awards for Sustainable Construction Asia Pasific pada tahun 2017 silam. Perpustakaan ini sengaja dibuat dengan 2000 ember es krim plastik, untuk menunjukkan bahwa barang-barang plastik jika dimanfaatkan secara kreatif akan menjadi nilai tambah terhadap barang-barang bekas tersebut. Jika Grameds ingin datang ke perpustakaan unik ini, perpustakaan ini beroperasi mulai dari pukul 08.30 hingga 17.00 WIB setiap hari dari hari Senin sampai Jum’at. Perpustakaan ini menyediakan berbagai fasilitas seperti koleksi buku, mainan tradisional, alat peraga PAUD, kegiatan knowledge sharing, story telling, english club, gemar membaca, dan juga dapat berkumpul dengan komunitas yang tentunya dapat dimanfaatkan oleh segala kalangan yang berkunjung ke perpustakaan ini.

Perpustakaan Institute Teknologi Bandung (ITB)

Perpustakaan ITB didirikan pada tahun 1920, berbarengan dengan lahirnya Technische Hoogeschool (TH) yang merupakan cikal bakal ITB pada masa pendudukan Belanda. Pada saat pendudukan Belanda, perpustakaan ini sangat terkenal dengan nama perpustakaan TH. Perpustakaan TH ini dikenal sampai ke luar negeri karena memiliki koleksi yang sangat bermutu dan cakupan yang luas yang meliputi semua bidang ilmu. Perpustakaan ini sempat ditutup dan dibuka kembali pada masa pendudukan jepang dengan nama “Bandung Kogyo Daigaku”. Pada tahun 1974, semua bagian perpustakaan ini diambil alih dan ditangani oleh staf berkebangsaan Indonesia. Pada tahun 1975, mulai perencanaan sebuah gedung perpustakaan permanen yang dirancang sesuai dengan fungsi perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi milik ITB ini memiliki jam operasional dari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB pada hari Senin hingga Jumat, dan pukul 08.00 hingga 13.00 WIB pada hari Sabtu. Sedangkan pada periode libur semester, perpustakaan ini membuka layanan dari pukul 08.00 hingga 16.30 WIB pada hari Senin hingga Jumat. Perpustakaan ini memiliki berbagai fasilitas, seperti mushola, toko buku, ruang serbaguna, hingga ruang audiovisual. Perpustakaan ITB juga memiliki empat lantai, yang dimana tiap-tiap lantainya memiliki koleksi yang berbeda-beda. Lantai 1 untuk koleksi buku-buku dan koleksi kerjasama. Lantai 2 untuk koleksi tahan persiapan bersama dan koleksi mingguan. Lantai 3 untuk koleksi mingguan, jurnal cetak, kliping, dokumen standar nasional Indonesia dan koleksi rujukan. Lantai 4 untuk koleksi umum dan koleksi khusus. Untuk koleksi umum dapat diakses secara terbuka oleh pemustaka, sedangkan untuk koleksi khusus disimpan di ruang tertutup dan pemustaka yang memerlukan akan dilayani oleh staf perpustakaan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai perpustakaan ini, Grameds dapat melihat di situs resminya yaitu pada lib.itb.ac.id 

Wah, ternyata banyak sekali ya, Grameds, perpustakaan terbaik di Indonesia. Bukan hanya menyimpan banyak buku-buku, namun perpustakaan saat ini juga cocok dijadikan tempat belajar sambil berkumpul bersama teman, dilengkapi dengan spot foto yang sangat instagramable. Grameds, bisa mengunjungi salah satu dari banyaknya perpustakaan yang menarik di atas, untuk hang out atau mengerjakan tugas dengan suasana yang nyaman.

Erika

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.