Marketing

Apa Itu SEO, SEM dan SMM? Strategi Digital Marketing Masa Kini

Written by Nandy

Content writer jadi pekerjaan yang lumrah di era digital seperti sekarang. Ada banyak orang yang mencantumkan pengalamannya sebagai content writer di profil LinkedIn mereka. Meski sudah sangat umum, menjadi content writer tidak semudah yang dibayangkan banyak orang.

Content writer bukan hanya bertugas untuk menyusun kata menjadi kalimat, lalu menggabungkannya menjadi paragraf dan sebuah tulisan yang padu. Content writer juga harus menyusun strategi agar konten yang dibuatnya bisa dijangkau banyak orang, terlebih oleh pembaca digital.

Karena itu, dalam dunia copywriting dikenal tiga istilah penting yaitu SEO, SEM dan SMM. Dua yang terakhir mungkin tidak begitu awam, namun bukan berarti tidak penting lho.

SEO merupakan teknik untuk memaksimalkan konten sehingga tulisan bisa muncul pada pencarian pada baris paling atas, caranya dengan melakukan beberapa trik pada konten.

SEM dan SMM juga sama, hanya saja keduanya melakukan dengan cara berbeda. SEM dilakukan dengan beriklan pada penyedia mesin pencarian seperti Google Ad, sementara SEM dengan memasarkan melalui media sosia. Masih bingung? berikut penjelasannya secara komprehensif.

A. Mengenal Apa Itu SEO?

1. Pengertian SEO

Search Engine Optimization (SEO) merupakan sebuah teknik mengelola website agar mampu bekerja secara optimal dan mendapatkan peringkat paling atas pada hasil pencarian.

Peringkat teratas ini akan membantu mendongkrak jumlah kunjungan ke website tersebut sehingga akan menghasilkan untung. Penerapan SEO dalam mengelola website bukan hanya bertujuan untuk mencapai trafik kunjungan yang tinggi, melainkan juga untuk membantu menjangkau audien yang dituju.

Pada saat membuat sebuah situs, creator pasti memiliki tujuan tertentu dengan audience atau pembaca tertentu, keberadaan SEO akan membantu agar konten dalam website bisa tepat target audience.

SEO sebagai teknik untuk mendapat trafik kunjungan tinggi serta mencapai target audien yang diinginkan tidak bisa dilakukan tanpa memperhatikan sejumlah indikator. Creator harus mampu memahami bagaimana cara kerja SEO, memahami semua indikator-indikator yang bisa membantu memaksimalkan konten, termasuk memahami cara kerja mesin pencari atau algoritma pada Google, Yahoo!, Bing atau lainnya.

Memahami SEO berarti juga harus memahami bagaimana algoritma mesin pencari tersebut bekerja. Mesin pencarian seperti Google akan menempatkan konten tertentu sebagai peringkat teratas berdasarkan kecocokannya dengan algoritma yang mereka terapkan.

Seperti, Google akan menampilkan situs tertentu pada halaman teratas berdasarkan kecocokannya dengan kata kunci tertentu yang paling banyak dicari, semakin sama dengan kata kunci maka akan dianggap relevan dan ditampilkan pada baris teratas.

Sejak tahun 2011, setidaknya Google sebagai mesin pencarian yang paling banyak dipakai oleh masyarakat dunia sudah melakukan delapan kali perubahan pada ketentuan algoritmanya. Karena itu, seorang creator yang ingin memaksimalkan SEO dituntut untuk selalu update terkait indikator algoritma terbaru. Pada kasus seorang creator masih mengikuti pola algoritma yang lama, konten yang dibuatnya tidak akan efektif.

2. Indikator SEO

Indikator SEO merupakan ketentuan utama yang menentukan apakah teknik yang dipakai akan bekerja maksimal, ini dengan memperhatikan sejumlah komponen yang juga masih memiliki hubungan erat dengan bagaimana ketentuan algoritma Google. Karena itu, setiap kali Google melakukan perubahan ketentuan algoritma, maka indikator atau komponen dari SEO juga akan ikut berubah.

a. Struktur URL

Semakin pendek dan sederhana dari struktur URL website maka peluang untuk tampil di halaman teratas juga akan semakin besar. Ini dikarenakan URL dipakai mesin pencari untuk mengidentifikasi situs dan konten yang dibuat apakah relevan dengan kata kunci pencarian.

Struktur URL yang pendek dan sederhana bisa hanya berupa nama situs dan judul konten. Misalnya, https://namawebsite//konten. Sebaliknya, semakin panjang dan rumit URL dari website yang kamu buat maka akan semakin sulit bisa ditampilkan pada halaman teratas.

b. Penggunaan SSL/TLS

Secure Sockets Layer (SSC) dan Transport Layer Security (TLS) merupakan komponen yang dipakai oleh Google untuk menandai website mana saya yang aman.

Sementara, situs yang tidak mengaktifkan kedua hal tersebut terindikasi sebagai laman yang tidak aman (not secure) sehingga sering kali tidak merekomendasikan pengguna untuk menjangkau website yang tidak mengaktifkan SSC dan TLS.

Kedua komponen tersebut berkaitan dengan transfer data pengunjung, sebab situs yang telah mengaktifkan SSC dan TLS akan mengenkripsikan semua data kunjungan di website tersebut.

Cara mudah untuk mengetahui apakah sebuah website sudah mengaktifkan SSC dan TLS adalah dengan cross-check pada alamat domainnya. Apabila alamat website dimulai dengan HTTP maka ini belum mengaktifkan SSC dan TLS, sementara yang sudah terpasang ialah yang memiliki alamat HTTPS.

c. Search Intent

Google seringkali mengarahkan pengguna untuk ke layanan belanja ketika mengetik kata kunci ‘tas’. Ini yang disebut sebagai kecenderungan pencarian, itu artinya sebagian besar pengguna Google mengetik kata tas untuk mencari situs belanja tas.

Sebaliknya, situs yang berisi informasi terkait teori tas seperti pengertian, jenis-jenis atau bahan tas, sering kali tidak muncul pada lama teratas jika mengetik dengan kata kunci yang sama.

Hal ini karena sebagian besar pengguna internet akan mengetik kata kunci ‘pengertian tas’ atau ‘jenis-jenis tas’ apabila ingin mencari penjelasan tentang tas.

d. Topik Konten

Google cenderung menempatkan situs pada peringkat teratas, apabila konten yang ada dalam situs tersebut cukup lengkap dan saling berkaitan. Apabila mengetik kata kunci ‘tips membuat makaroni pedas’ situs yang khusus membahas tentang resep makanan akan lebih mungkin muncul pada peringkat teratas ketimbang situs umum yang membahas bukan hanya makan, tapi juga otomotif, lifestyle dan sebagainya. Hal ini karena situs yang khusus memberikan resep makanan cenderung memiliki konten yang lebih lengkap tentang ‘membuat makaroni pedas’.

Karena itu, untuk memaksimalkan SEO anda perlu membangun website yang memiliki tujuan jelas. Jika ingin fokus pada topik travelling, kelola website untuk hanya fokus membahas tentang makanan, perjalanan, penginapan. Gabungkan beberapa sub-topik untuk membuat konten website lebih lengkap dan komprehensif.

Miliki juga buku berjudul “Jago Membuat Website dan SEO” berikut ini agar lebih paham tentang dunia SEO.

beli sekarang

e. Struktur Konten

Google memperhatikan aspek kenyamanan para penggunanya atau user experiences. Website yang biasanya berada pada halaman teratas memiliki komposisi konten yang terstruktur. Semakin mudah bagi pembaca untuk mengakses konten dalam website maka website akan semakin menarik banyak pengunjung. Karena itu, susun konten sesederhana mungkin sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan jawaban yang mereka cari.

Salah satu trik untuk membuat struktur konten dalam sebuah website menarik ialah dengan memperhatikan bagian heading dan sub-heading.

Kedua komponen tersebut akan memandu pembaca untuk memahami informasi yang sifatnya umum hingga yang terperinci atau khusus. Trik lainnya bisa dengan menggunakan poin-poin agar pengunjung tidak kelelahan membaca teks yang terlalu panjang.

f. Meta Tags

Dalam sebuah blog biasanya memiliki bagian khusus yang mengharuskan kreator untuk mencantumkan tag khusus dan biasanya akan ditampilkan pada bagian bawah atau akhir tulisan.

Tag yang dimaksud adalah kata kunci yang merepresentasikan isi dari keseluruhan konten. Tag biasanya terdiri atas satu hingga tiga kata, misalnya konten yang anda buat tentang kasus korupsi, maka tag yang dicantumkan bisa menggunakan ‘korupsi’, ‘korupsi di Indonesia’, atau ‘sejarah korupsi’.

g. SEO Off Page

Backlink merupakan tautan yang merujuk pada website anda, atau lebih awam dipahami sebuah website lain mengutip informasi yang berasal dari konten Anda. Semakin banyak orang yang mengutip atau backlink ke website anda, maka status anda semakin kredibel dan orisinil atau dengan kata lain semakin berpeluang tampil pada jajaran teratas pemeringkatan Google.

Kendati demikian, website yang menautkan backlink ke situs anda juga haruslah berasal dari situs yang juga memiliki kualitas atau reputasi yang bagus.

h. Performance & Kecepatan

Indikator penting yang banyak diabaikan oleh kreator adalah kecepatan loading dari website. Google sejak tiga tahun terakhir memasukkan aspek kecepatan loading sebagai pertimbangan untuk menaikkan peringkat website.

Hal ini juga masih berkaitan dengan kepuasan pengalaman pengguna, website yang loading terlalu lama akan membosankan dan membuat pengunjung jenuh. Sementara, Google sangat memperhatikan sekali terkait aspek kepuasan dan kenyaman penggunanya.

3. Pembagian SEO

Terdapat dua jenis penerapan SEO dalam memaksimalkan kinerja website. Kedua jenis tersebut adalah SEO on page dan SEO off page.

a. SEO On Page

Jenis ini mencoba memaksimalkan kinerja website lewat pengaplikasian sejumlah teknik di dalam konten. Sederhananya, SEO on page adalah penerapan SEO di dalam konten yang dibuat agar tulisan tersebut bisa menjangkau banyak audien. Sehingga umumnya penerapan SEO on page dilakukan dengan mengubah beberapa bagian pada konten dan menyesuaikan dengan ketentuan ideal.

Beberapa cara penerapan SEO on page yang umum adalah dengan menggunakan permalink sederhana yang seusia dengan kata kunci, menggunakan judul yang menarik yang memuat beberapa kata kunci juga, menggunakan heading dan sub-heading, menempelkan gambar pada ukuran yang pas, menaruh kata kunci pada 100 kata pertama pada konten, dan sebagainya.

b. SEO Off Page

Jenis ini mencoba memaksimalkan kinerja website melalui pengaplikasian sejumlah ketentuan di luar konten. Sederhananya, SEO off page adalah penerapan SEO di luar konten atau faktor-faktor eksternal yang juga tentunya bisa mendukung optimalisasi trafik kunjungan website.

Faktor eksternal tersebut umumnya berupa penggunaan backlink atau semakin banyak tautan ke website anda maka semakin bagus penilaian dari Google. Selain itu faktor lainnya antara lain, penggunaan Google Bisnis, penilaian atau review pengunjung hingga maksimalisasi media sosial sebagai tempat promosi.

B. Mengenal Apa Itu SEM?

1. Pengertian SEM

Search Engine Marketing (SEM) merupakan sebuah teknik untuk memaksimalkan sebuah website dengan cara mengiklankan website tersebut. Cara ini biasanya dilakukan dengan beriklan kepada perusahaan mesin pencari seperti Google Ads (adwords), iklan di Bing, Yahoo! dan sebagainya. Metode iklan yang digunakan juga berbeda-beda, salah satu yang banyak digunakan adalah dengan pay-per-click (PPC). Metode ini mengiklankan sebuah website, namun pemilik website hanya akan dikenai tagihan iklan apabila iklan tersebut di klik atau terdapat pengguna yang mengakses website tersebut lewat iklan yang dipasang.

Contoh yang paling mudah, saat anda mengetik kata kunci ‘rental mobil’ maka website yang muncul pada halaman atas merupakan website milik beberapa perusahaan rental mobil yang menawarkan layanannya. Laman tersebut bisa tampil pada halaman teratas karena mereka memasang iklan kepada penyedia mesin pencarian seperti Adwords.

SEM hampir mirip dengan SEO, karena keduanya sama-sama bertujuan untuk mengoptimalisasi kinerja sebuah website. Kendati demikian, cara kerja keduanya sangat jauh berbeda.

2. Karakteristik SEM

Berikut beberapa hal yang bisa membantu untuk membedakan SEO dan SEM.

a. Efektifitas menjangkau audien

Metode SEM lebih efektif menjangkau audien dibandingkan SEO. Hal ini karena SEM memanfaatkan pengiklanan oleh penyedia layanan pencarian, yang mana saat memasang iklan mereka bisa mengatur target audience mana yang ingin dicapai misalnya usia, lokasi, jenis perangkat, jenis kelamin dan sebagainya.

Sebaliknya, SEO cenderung lebih kabur karena untuk bisa menganalisis audience seorang kreator biasanya harus mengunggah konten lebih dulu lalu menganalisa kinerjanya untuk mengetahui audien mana yang akan dituju.

b. Kecepatan untuk mencapai target

Metode SEM sederhananya ialah memaksimalkan website lewat bantuan pihak ketiga yang biasanya adalah pemilik mesin pencari, dengan begitu metode ini cenderung lebih instan untuk mencapai target yang diingin ketimbang menggunakan metode SEO.

Saat menerapkan SEO, seorang kreator harus mengunggah sebanyak mungkin konten lalu menganalisa dan memaksimalkannya, sebaliknya, berkat bantuan iklan maka website bisa dipenuhi trafik dengan lebih cepat.

c. Jangka Waktu

Metode SEM memang bisa membantu maksimalisasi website dalam waktu yang cepat, namun konsekuensinya ialah ini hanya bekerja dalam periode yang terbatas. Periode tersebut sangat bergantung pada besaran iklan yang dibayar, semakin besar biaya iklan maka peluang sebuah website tampil di halaman teratas juga semakin lama.

Sebaliknya, SEO cenderung butuh waktu lama untuk bisa memaksimalkan websitenya namun maksimalisasinya bisa bertahan lama karena dilakukan tanpa beriklan dan dilakukan dengan strategi yang bisa menunjang keberlanjutan website, seperti meningkatkan kualitas konten, kualitas website dan sebagainya.

d. Potensi Klik

Metode SEM menjamin website bisa tampil pada halaman teratas mesin pencarian, kendati demikian ini tidak menjamin pengunjung akan mengklik halaman website tersebut.

Secara psikologis, seseorang tidak akan tertarik untuk mengklik sebuah website meskipun tampil pada barisan teratas, ini karena terdapat tanda ‘iklan’ pada halaman tersebut.

Orang-orang biasanya tidak tertarik untuk mengunjungi website yang beriklan karena cenderung memiliki isi atau konten yang tidak sesuai dengan apa yang mereka cari. Mereka akan mempersepsikan bahwa website tersebut tidak jauh bedanya dengan iklan biasa yang layak diabaikan.

e. Biaya

Metode SEM membutuhkan biaya yang cenderung lebih mahal, ini wajar karena mereka mengeluarkan biaya untuk membayar penyedia iklan. Sebaliknya, SEO biasanya gratis karena tidak ada pengeluaran tertentu. Meski begitu, SEO juga bisa saja membutuhkan biaya lewat pengembangan konten dengan cara merekrut kreator yang kompeten atau biaya konsultan digital marketing.

C. Mengenal Apa itu SMM?

1. Pengertian SMM

Social Media Marketing (SMM) merupakan metode untuk memaksimalkan kunjungan di sebuah website dengan memaksimalkan fungsi iklan digital melalui media sosial. Media sosial saat ini menjadi bagian penting dalam kehidupan setiap orang, dan hampir setiap orang pasti mengakses media sosial.

Tren ini dimanfaatkan oleh para kreator untuk memasarkan kontennya melalui media sosial sehingga potensi kunjungan ke website mereka juga akan semakin tinggi. Contoh paling umum, website berita seperti detik.com, tribunnews, kompas dan lainnya memiliki media sosial untuk mengiklankan kontennya. Orang-orang lebih suka membaca berita melalui media sosial, karena itu perusahaan-perusahaan media berita tersebut biasanya membagikan kontennya ke media sosial lalu menautkan link website mereka agar bisa dikunjungi.

Meski begitu, metode SMM ini tidak sekedar hanya menautkan link website di media sosial untuk menjangkau audien yang lebih banyak lalu memanen trafik namun juga untuk tujuan-tujuan lainnya.

Biasanya pemilik website menggunakan media sosial juga untuk membangun jejaring sosial melalui fitur follow (mengikuti) di Instagram atau add (menambahkan) di facebook. Selain itu, media sosial juga dipakai sebagai media untuk merepresentasikan perusahaan pemilik website di dunia maya. Semakin banyak penggemar yang dimiliki, maka akun tersebut cenderung semakin dipandang kredibel.

Saat ini, ada banyak sekali jenis media sosial yang berkembang dan dipakai masyarakat. Mulai dari jenis media sosial untuk berbagi pesan, seperti WhatsApp atau Line. Ada juga jenis media sosial berbagi gambar, seperti Pinterest dan Instagram, berbagi video singkat seperti TikTok dan Snapchat atau audio-visual seperti halnya Youtube.

Keberhasilan untuk mengiklankan website melalui media sosial sangat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti halnya strategi dalam SEO. Bahkan SMM bisa dikategorikan sebagai bagian dari SEO jenis off page, karena maksimalisasi dilakukan di luar konten. Kendati demikian, terdapat sejumlah aspek yang membedakan SMM dengan SEO pun dengan SEM.

2. Karakteristik SMM

a. Efektifitas menjangkau audien

Metode SMM hampir mirip dengan SEO, tidak bisa secara spesifik menentukan audien mana yang ingin dijangkau. Hal ini karena pemilik media sosial biasanya harus mengunggah beberapa konten terlebih dahulu baru bisa menganalisanya. Sebaliknya metode SEM lebih efektif karena mereka sudah bisa langsung menentukannya pada saat pertama kali akan melakukan pengiklanan.

b. Kecepatan untuk mencapai target

Metode SMM lebih lambat dibandingkan SEM namun lebih baik ketimbang SEO, Hal ini mengingat media sosial berkembang dengan cepat, maka menjangkau audien akan semakin cepat pula.

c. Jangka Waktu

Metode SMM membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun basis pengikut di media sosial, namun beberapa cara juga bisa membantu untuk naik lebih instan misalnya dengan endorse selebgram dan sebagainya.

Kendati demikian, pada dasarnya jangka waktu yang dibutuhkan untuk memaksimalkan promosi di media sosial sama halnya membangun konsistensi pada metode SEO.

d. Potensi Klik

Metode SMM cenderung akan memiliki potensi klik yang sedikit seperti halnya metode SEM. Hal ini karena sebagian besar pengguna media sosial merupakan pengguna usia remaja yang memiliki kecenderungan menyukai konten audio-visual dibanding tulisan. Karena itu, sekalipun menautkan link website pada media sosial, jumlah kunjungan melalui metode tersebut tidak akan begitu efektif.

Tidak heran banyak pengguna media sosial yang sering kali hanya membaca bagian judul pada berita dibandingkan membaca berita secara penuh dengan mengklik link yang ditautkan.

e. Biaya

Metode SMM tidak membutuhkan banyak biaya, hal ini karena proses pengiklanan di media sosial dilakukan secara mandiri. Namun, pada beberapa kasus pemilik website melakukan iklan kepada pemilik media sosial agar bisa menjangkau lebih banyak audien, maka akan ada biaya tambahannya.

Rekomendasi Buku Terkait

1. Langkah Mudah Memahami SEO Terbaru

seo terbaru

beli sekarang

Baca juga artikel terkait “Apa Itu SEO, SEM dan SMM” berikut ini :

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya