Psikologi

Apa Itu Semicolon? Apa Hubungannya dengan Self Healing?

Semicolon
Written by Sevilla Nouval

Setiap bahasa, terutama dalam tradisi tulis, pasti memiliki tanda baca atau tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Beberapa tanda baca yang paling familiar dan hampir selalu ada dalam setiap tulisan adalah (.), (,), (?), dan (!). Kalian juga pasti sudah paham mengenai keempat tanda baca tersebut. Namun, pernahkah kalian mendengar istilah “semicolon” dan mengetahui maknanya?

Banyak orang mungkin sudah pernah menggunakan simbol semicolon. Semicolon adalah tanda baca yang kerap kali dipakai dalam sebuah tulisan, baik berupa dokumen atau sekadar unggahan di media sosial. Kendati demikian, semicolon bukan hanya sekadar tanda baca. Semicolon juga menjadi lambang sebuah gerakan tentang kesehatan mental. Gerakan tersebut dikenal sebagai Semicolon Project.

Lantas, apa yang dimaksud dengan semicolon? Mengapa simbol tersebut dijadikan sebagai lambang kesehatan mental? Simak ulasannya berikut ini!

Pengertian Semicolon

Semicolon adalah tanda baca berupa titik koma memiliki berbagai fungsi. Dalam bahasa Indonesia, semicolon digunakan sebagai pengganti atau pemisah kata penghubung di bagian kalimat sejenis. Sementara itu, dalam bahasa Inggris semicolon digunakan sebagai pengganti konjungsi.

Mengutip buku berjudul Grammar Superflash: Menguasai Grammar dengan Metode Bimbingan Belajar, semicolon juga bisa dipakai untuk memisahkan dua klausa atau lebih. Berikut contoh kalimat yang menggunakan semicolon dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia:

  • Mr. Smith decided not to apply the software to the computer office; it was too risky (Pak Smith memutuskan untuk tidak menggunakan perangkat lunak ke komputer kantor; itu terlalu berisiko).
  • Joe and Sarah were romantic couple; the came to be the symbol of immortal love (Joe dan Sarah merupakan pasangan romantis; mereka menjadi simbol dari cinta abadi).
  • My sister, Dian, was graduated from a state university; she got the cumlaude for all subjects.
    (Saudara perempuanku, Dian, lulus dari sebuah universitas negeri; ia mendapatkan cumlaude untuk semua mata kuliah).

Dalam bahasa pemrograman, semicolon memiliki makna lain. Mengutip buku berjudul Otodidak Pemrograman Javascript karangan Jubilee Enterprise (2017), semicolon adalah titik-koma yang umumnya digunakan untuk menandai akhir dari kode Javascript.

Semicolon bersifat opsional, tidak masalah jika simbol tersebut tidak digunakan. Kendati demikian, ada baiknya simbol semicolon tetap dipakai sehingga baris-baris pemrograman Javascript tampak rapi dan mudah dipahami.

Berikut contoh penggunaan semicolon dalam kode Javascript:

<script>
window.onload = function ( )
{
var jumlah;
Jumlah = 10 * 5;
console.log (jumlah);
}
</script>

1. Aturan Pemakaian Semicolon

Alasan lain dalam menggunakan tanda baca ini ialah untuk menunjukkan adanya keterkaitan terhadap dua klausa yang ditulis; lebih menekankan kalimat. Ketika menggunakan semicolon atau titik koma, tidak boleh ada spasi kosong sebelum semicolon. Namun, setelah penggunaan tanda baca ini ada satu titik spasi. Prinsipnya, semicolon ini bisa digantikan dengan titik atau full stop ( . ).

Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan contoh berikut:

  • I have a final examination tomorrow; I can’t go out with you tonight (Aku besok ada ujian akhir; aku tidak bisa jalan-jalan denganmu malam ini).
  • I think I want another cup of coffee; I have to study all night (Sepertinya aku mau segelas kopi lagi; aku harus belajar semalaman)

Kedua kalimat tersebut sebenarnya bisa dipisahkan oleh tanda titik, tetapi penggunaan semicolon dalam kedua kalimat itu bertujuan untuk menekankan alasan di antara dua klausa. Dalam kedua kalimat itu, titik koma berperan untuk memberitahukan alasan ketidakbisaan subjek kalimat untuk keluar malam.

2. Cara Penggunaan Semicolon dengan Benar

Masih banyak orang yang tidak memahami penggunaan semicolon atau titik koma di dalam bahasa Inggris. Kali ini kami akan memberikan informasi yang cukup penting mengenai cara penggunaan semicolon dengan benar. Dalam penggunaannya sendiri ada beberapa aturan yang harus diperhatikan. Simak beberapa cara menggunakan semicolon berikut dengan benar beserta beberapa contohnya:

a. Semicolon Digunakan untuk Menghubungkan Dua Independent Clause yang Saling Berhubungan Menjadi Satu Kalimat

Kegunaan atau fungsi yang pertama dari semicolon adalah digunakan untuk menghubungkan dua independent clause yang memiliki hubungan dan dijadikan sebagai satu kalimat. Selain itu, yang harus kalian ketahui adalah klausa yang digunakan di sini merupakan klausa yang harus setara karena ketika digunakan akan menjadi kalimat yang utuh. Lalu, dapat digantikan juga dengan titik atau full stop ( . ).

Supaya kalian lebih memahami cara menggunakan semicolon dengan tetap, berikut ini adalah beberapa contoh kalimatnya:

  • Due to this situation, some people are work from home; others still have to go to the office (Karena situasi ini, beberapa orang bekerja dari rumah; beberapa lainnya harus pergi ke kantor) // Due to this situation, some people are work from home. Others still have to go to the office (Karena situasi ini, beberapa orang bekerja dari rumah. Beberapa lainnya harus pergi ke kantor).
  • Vivi went to the café; Bagas went to the library (Vivi pergi ke kafe; Bagas pergi ke perpustakaan) // Vivi went to the café. Bagas went to the library (Vivi pergi ke kafe. Bagas pergi ke perpustakaan).

b. Semicolon Digunakan untuk Menghubungkan Dua Independent Clause yang Dikatikan dengan Adverbial Conjuction

Fungsi selanjutnya dari penggunaan tanda baca semicolon adalah untuk menghubungkan dua independent clause yang dikatikan dengan adverbial conjuction. Mungkin ada beberapa dari kalian yang belum mengetahui informasi mengenai adverbial conjuction. Kami akan menjelaskannya dengan singkat.

Adverbial conjuction merupakan adverb atau kata keterangan yang berfungsi sebagai conjuction atau kata penghubung. Contoh dari adverbial conjuction adalah hence (karenanya), nevertheless (bagaimanapun), consequently (akibatnya), meanwhile (sementara itu), therefore (oleh karena itu), dan lain sebagainya.

Supaya kalian lebih memahami lagi mengenai penggunaan dari semicolon dalam fungsi ini, berikut adalah beberapa contoh yang bisa kalian perhatikan:

  • Thalia will go to Seoul for a week starting tomorrow; consequently ther will be no chemical class tomorrow (Bu Thalia akan pergi ke Seoul selama seminggu mulai besok; karenanya tidak akan ada kelas kimia besok).
  • Me and my brother stay at home all day because my Parents told us to clean up the house; meanwhile my sister went vacation with her friends (Aku dan adik laki-lakiku harus ada di rumah sepanjang hari karena orangtuaku menyuruh kami untuk bersih-bersih rumah; sementara kakak perempuanku pergi liburan bersama teman-temannya).
  • Roni forgets to bring his lunch to school; nevertheless he is still thankful because Nando share his launch with him (Roni lupa membawa makan siangnya ke sekolah; bagaimanapun ia tetap bersyukur karena Nando berbagi makan siangnya dengan dirinya).

Makna Semicolon Project

Simbol semicolon adalah suatu gerakan yang membantu penderitanya dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami. Project Semicolon menjadi motor penggerak untuk menyebar luaskan gerakan ini di tengah masyarakat yang dinamis melalui dunia maya. Insiator Project Semicolon pertama kali dicetuskan oleh Amy Bleuel pada April 2013 yang depresi setelah kematian orang tuanya yang bunuh diri.

Seperti dibahas di bagian atas, semicolon juga menjadi lambang gerakan kesehatan mental bernama Semicolon Project. Mengutip penjelasan yang ada situs New Jersey, Semicolon Project adalah gerakan yang didedikasikan untuk menghadirkan harapan bagi mereka yang sedang berjuang dengan masalah kesehatan mental, seperti keinginan bunuh diri, melukai diri sendiri, hingga kecanduan.

Gerakan semicolon dilakukan dengan menggambar tato simbol titik koma di suatu tempat yang terlihat di tubuh. Pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan belakang telinga menjadi beberapa tempat yang kerap dipilih untuk penempatan tato tersebut. Gerakan semicolon memiliki moto khusus sebagai berikut:

Sebuah titik koma digunakan ketika seorang penulis bisa saja memilih untuk mengakhiri kalimat mereka, tetapi mereka memilih untuk tidak mengakhirinya. Penulisnya itu adalah kalian sendiri dan kalimat tersebut adalah hidup kalian”.

Alasan organisasi bersangkutan memilih simbol “titik koma” karena simbol itu digunakan ketika penulis seperti memilih untuk mengakhiri sebuah kalimat, tetapi ternyata tidak jadi. Ibaratnya, penulisnya adalah dirimu sendiri dan kalimatnya adalah hidupmu. Begitu pula maksud tato “titik koma” ini. Dia menjadi sebuah representasi fisik dari kekuatan seseorang dalam perjuangan batinnya.

Walaupun organisasi ini berbasis agama Kristen, Project Semicolon tidak mengeksklusifkan kepada agama tertentu saja. Pendirinya, Amy Bleuel, mengizinkan penganut agama lain mengikuti gerakan ini. Amy sendiri membidani gerakan tato ini sebagai penghormatan kepada ayahnya yang meninggal akibat bunuh diri ketika dia masih berusia 18 tahun. Kejadian ini benar-benar menyakitkan bagi Amy dan keluarganya. Tak pelak hal itu membuatnya ingin memberikan dukungan dan bimbingan kepada orang lain yang berurusan dengan masalah yang sama.

Dalam sebuah posting blog, Bleuel mengatakan bahwa kematian ayahnya “lebih menyakitkannya dalam hidupnya dibanding apa pun yang pernah dialami”. Mengingat perjuangannya sendiri, ayahnya, dan rasa sakit yang luar biasa sebagai anggota keluarga yang mengambil hidupnya sendiri, Amy mulai memberikan dukungan dan bimbingan kepada orang lain berurusan dengan masalah yang sama.

Awalnya, penyematan tato ini diletakkan di pergelangan tangan, tetapi saat ini penyematannya bisa di bagian tubuh mana saja karena simbol tersebut sudah menjadi tanda untuk mewakili perjuangan penyakit mental. Sayangnya, Ammy Bleuel meninggal pada 2017 karena bunuh diri. Oleh karena itu, proyeknya mengenai semicolon sejak tahun 2013 masih tetap dikenang dan dilakukan hingga saat ini.

Dari sinilah project ini berevolusi dari hanya goresan spidol di tangan kemudian permanen menjadi tatto. Jadi, jelas bahwa kaitan semicolon dan mental health itu memang erat karena semicolon yang merupakan simbol dari mental health yang mengalami gangguan.

Melalui website resminya Project Semicolon menyatakan bahwa tanda yang diukir berbentuk tato ini mengingatkan mereka agar bisa mengendalikan dirinya masing-masing untuk terus mempertimbangkan hidup mereka ketika keinginan untuk menyakiti atau bunuh diri timbul di pikiran mereka.

Project Semicolon mengumpulkan dana untuk membantu memerangi stigma dan memberikan harapan dan cinta kepada mereka yang membutuhkan. Dusk Till Dawn Ink, sebuah toko tato di Calgary, bahkan menyumbangkan sebagian dari hasil tato titik koma ke Asosiasi Kesehatan Mental Kanada.

Sekarang, setelah sembilan tahun gerakan Project Semicolon resmi dimulai, tato “titik koma” sudah menyebar ke berbagai tempat. Sebut saja seperti seorang gadis bernama Heather Parrie yang merasa tertolong dengan gerakan ini. Dia menulis di blognya bahwa dia juga sedang berjuang untuk melawan depresi dan kecemasan. Dua hal tersebut membuatnya harus meninggalkan pekerjaan yang dicintainya karena sangat menghambat pekerjaannya.

Semicolon Sebagai Self Healing

Beberapa waktu yang lalu netizen sempat menyoroti tatto titik koma di salah satu bagian tubuh artis ibukota, yakni Ariel Tattum yang sempat membuat postitangan di instagram pribadinya. “Hello. How’s everyone doing?” (Hello, kalian sedang apa?),” tulis Ariel di keterangan foto yang diunggah pada Jumat (27/3/2020). Melansir Tribun Solo berjudul “Ariel Tatum Punya Tato Semicolon ‘Titik Koma’ di Pergelangan Tangan, Ini Makna Penting di Baliknya”.

Melalui tato tersebut, mereka menyatakan solidaritas dan mengingatkan diri sendiri akan perubahan positif yang telah dilakukan selama hidup. Salah satu yang ambil bagian dalam gerakan ini adalah Alex Bieger, seorang mantan pecandu narkoba. Menjelaskan keputusannya untuk menorehkan tato titik koma tersebut, Bieger berkata, “Ini adalah kali pertama mencoba mengakhiri hidupnya”.

Perlu kiranya remaja kita mendapat pemahaman yang baik tentang apa yang mereka alami agar mereka dapat membantu dirinya sendiri ketika menghadapi kekacauan yang dialami dengan baik dan tidak melukai dirinya sendiri.

Dalam pandangan agama tindakan melukai diri sendiri adalah tindakan yang haram. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum melukai diri sendiri adalah haram. Hal ini dikarenakan perbuatan melukai diri termasuk aniaya, yang bisa mendatangkan mudharat tanpa ada manfaatnya.  Orang yang menyakiti diri sendiri dengan motif di atas hingga menyebabkan self injury (cedera), akan berpikir “daripada dia menyusahkan orang lain, lebih baik dia melampiaskannya kepada dirinya saja”.

Dalam perkembangannya, banyak di antara remaja kita terjebak dalam permasalahan pribadinya baik dengan orang tua, teman sebaya atau dengan lingkungan d isekitarnya. Fenomena remaja bermasalah setidaknya harus mendapat perhatian dari kita bersama, sehingga kejadian yang pernah dialami Amy Bleuel tidak terjadi kepada mereka.

Permasalahan-permasalah mereka kerap berkembang menjadi bola api di kalangan teman-teman sebayanya. Perlu kita ketahui bahwa masa remaja adalah masa transisi, yakni masa yang membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, terlebih dari keluarganya. Masa yang dikenal dengan masa yang tidak realistis seringkali menjebak dan sulit untuk kembali bangkit karena minimnya penanganan dan bantuan yang dibutuhkan.

Peran penting orang tua dalam membantu mereka merupakan kunci dalam penyelesaian masalah yang dialami. Namun demikian, kadang banyak di antara orang tua kurang memperhatikan perkembangan psikologis anak-anaknya ketika menghadapi masalah.

Pada akhirnya, mereka mudah sekali terpapar kondisi depresi, percobaan bunuh diri, kecanduan dan menyakiti dirinya sendiri. Komunikasi yang baik dan intensif setidaknya bisa menjadi terapi bagi mereka dalam mengatasi tekanan yang dihadapi agar tidak berkembang menjadi lebih buruk dan sulit untuk dikendalikan lagi.

Bisa juga dengan metode self healing untuk membantu mereka yang tertekan dengan kondisi psikologisnya. Self Healing dapat diartikan sebagai proses penyembuhan luka diri dari luka batin atau mental yang diakibatkan oleh berbagai hal. Luka batin itu sendiri bisa muncul dalam bentuk perasaan sedih mendalam, merasa gagal, dan cemas yang mengarah kepada kondisi depresi.

Dikutip dari laman Psychology Today, self healing merupakan upaya yang dilakukan oleh diri sendiri untuk menyembuhkan diri sendiri, bahkan sebuah penelitian menyebut jika setiap orang sebenarnya mampu menyembuhkan diri sendiri dengan presentase keberhasilan mencapai 18-75 persen.

Tujuan dari self healing tentu agar bisa memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, serta membentuk pikiran positif tentang apa yang terjadi dalam hidup. Sebab, keyakinan dari diri sendirilah yang mendorong mereka pada kesembuhan.

Bentuk sederhana untuk meredakan masalah, mudah dipraktekkan dan tidak membutuhkan biaya banyak hanya usaha untuk meluangkan waktu untuk sekedar memanjakan diri sendiri dengan kegiatan yang menyenangkan. Satu upaya kecil untuk menyelematkan generasi mendatang agar bisa lebih sehat mentalnya adalah tanggungjawab kita bersama.

Kelak mereka adalah generasi penerus yang harus siap mentalnya dalam menghadapi segala perubahan dan tekanan. Pondasi keluarga dalam membina kesehatan mental mutlak dilakukan. Jika tidak, ada ancaman serius terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka, terutama perkembangan psikologisnya.

Wah, jadi merinding ya, guys! Kesehatan mental memang persoalan yang tak main-main. Mengingat di negara kita belum sepenuhnya terbuka terhadap masalah kesehatan mental. Sekarang mari mulai dari diri kita sendiri, jangan menunggu orang-orang di sekitar kita atau bahkan diri kita sendiri terkungkung dengan pikiran negatif yang bisa menjerumuskan kita.

Kesehatan mental memang sangat penting dan tidak bisa dianggap remeh. Jika sebuah simbol sederhana saja dapat memberikan harapan hidup bagi seseorang, bagaimana dengan dukungan orang-orang tercinta? Jangan lupa perhatikan kesehatan mentalmu dan orang-orang tercintamu, ya!

Bisa disimpulkan bahwa semicolon dan mental health itu saling berkaitan. So, jika kita bertemu dengan seseorang yang menggunakan simbol tersebut bisa jadi itu merupakan penanda mengenai kesehatan mentalnya. Jika yang memiliki tanda tersebut merupakan orang terdekat, jangan sungkan untuk memberikan dukungan untuk mereka dan lebih peduli dengan kesehatan mentalnya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla