Agama Islam

Perbedaan Nabi dan Rasul Beserta Peranannya

perbedaan nabi dan rasul
Written by Yufi Cantika

Perbedaan nabi dan rasul sebenarnya kerap kali dijumpai oleh masyarakat, tokoh agama, maupun ulama pada berbagai ayat yang telah ada di dalam Al-Qur’an. Meskipun begitu, keduanya memiliki perbedaan mendasar masing-masingnya, Allah SWT juga memerintahkan keduanya untuk tetap mempercayai rukun iman.

Para nabi dan rasul ini, sebenarnya juga sama-sama menyerukan seruan kepada manusia supaya beriman kepada Allah SWT. Akan tetapi cara yang dilakukan oleh keduanya pun berbeda-beda.

Memperkenalkan nabi dan rasul kepada anak-anak bisa kamu lakukannya mulai dari dini. Hal itu dilakukannya supaya si anak dapat mengenal, mengetahui, dan memahaminya, serta juga sudah mulai terbiasa dengan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan agamanya.

Salah satu contohnya, memperkenalkan nabi dan rasul kepada anak-anak sejak dini, hal tersebut bertujuan supaya anak-anak dapat mengetahui sejarahnya, perbedaan mendasar masing-masing dari keduanya tersebut, hingga dengan apa saja yang bisa dipetik, dan nantinya dijadikannya sebagai sebuah pembelajaran.

Menceritakan kembali mengenai cerita para nabi dan juga rasul tersebut, merupakan salah satu bagian dari bentuk pembiasaan yang baik bagi tumbuh kembang si anak. Dengan membacakan kisah tersebut, anak bisa memperoleh manfaat baik yang cukup banyak, diantaranya adalah bisa meningkatkan keterampilan kognitif pada anak, dan juga membantu proses perkembangan kognitif dari anak itu sendiri.

Sebelum memperkenalkan secara lengkap mengenai sejarah nabi atau rasul, kamu bisa mengenalkan terlebih dahulu tentang perbedaan nabi dan rasul. Supaya dari kecil anak sudah mengetahui perbedaan nabi dan rasul. Perbedaan antara keduanya juga hanya diketahui oleh sebagian orang-orang saja. Nah, Apa saja perbedaan nabi dan rasul? Mari simak pembahasan dibawah ini.

1. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Pengertian

Perbedaan yang pertama ini yaitu berdasarkan pengertian. Keduanya memiliki pengertian yang saling berbeda. Lalu, bagaimana perbedaan nabi dan rasul berdasarkan pengertiannya? Simak pembahasan berikut ini.

a. Pengertian Nabi

Dalam bahasa Arab kata “nabi” berasal dari satu kata yaitu “inaba” yang memiliki arti yakni “berita.” Kata tersebut berarti bahwa nabi merupakan seseorang yang menerima, dan juga memberikan kabar atau berita. Nabi diberikan wahyu atau kabar dari Allah SWT. Seperti sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 3, firman nya yaitu “Ia bertanya: Siapakah yang memberitahukan hal ini kepadamu? Nabi menjawab: Telah diberitahukan kepadaku dari Allah SWT, Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Al-An’am: 3).

Nabi juga memberikan kabar, perintah, dan wahyu nya dari Allah SWT untuk para kaum atau golongan tertentu ataupun seluruh umat manusia. Allah SWT juga berfirman bahwa “kabarkanlah kepada hamba-hambaku, bahwa sesungguhnya Allah lah yang maha pengampun lagi maha penyayang.” (Qs. Al-Hijr ayat 49)

Jadi, Nabi adalah seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk membawa ajaran agama yang telah dibawa oleh rasul sebelumnya. Nabi memiliki sebuah sebutan lain, yakni orang yang menyampaikan kabar gembira atau dinamakan dengan basyir, dan membawa peringatan atau dinamakan dengan nama nadzir.

b. Pengertian Rasul

Rasul berasal dari kata “irsal” yang memiliki arti yaitu “mengarahkan.” Hal itu mempunyai maksud bahwa para rasul diarahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan beberapa tugas tertentu.

Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur’an yaitu “kemudian, kami utus rasul-rasul kami berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat, mereka mendustakan nya, maka kami silih gantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lainnya dalam kebinasaan. Dan kami jadikan mereka sebagai bahan cerita bagi manusia. Maka binasakan lah kaum yang tidak beriman. (Qs. Al-Mu’minun ayat 44)

Rasul memiliki arti yaitu utusan, duta atau disebut juga dengan nama al mursalun yang memiliki arti yaitu orang-orang yang dikirim dalam Al-Qur’an. Rasul merupakan utusan Allah SWT yang mengajarkan agama, dan wahyu baru kepada masyarakat, dan seluruh umat manusia.

Sehingga, jika disimpulkan perbedaan nabi dan rasul berdasarkan pengertian adalah Nabi tak diperingatkan untuk menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat. Sementara rasul menerima wahyu untuk dirinya sendiri kemudian disampaikan kepada kaumnya.

tombol beli buku

2. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Tujuan Diutus

Perbedaan yang kedua ini yaitu berdasarkan tujuan diutusnya. Keduanya memiliki masing-masing tujuan diutusnya yang berbeda. Lalu, apa saja perbedaan nabi dan rasul berdasarkan tujuan diutusnya? Mari simak ulasan dibawah ini.

a. Tujuan Diutus Nabi

Nabi merupakan seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk memperkuat syariat yang sudah ada sebelumnya kepada kaum tertentu.

b. Tujuan Diutus Rasul

Sementara itu, Rasul merupakan seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan syariat baru kepada kaum.

Sehingga Jika disimpulkan perbedaan nabi dan rasul berdasarkan tujuan diutus adalah nabi memperkuat syariat yang telah ada sebelumnya kepada kaum, sedangkan rasul mengajarkan syariat baru kepada kaum.

3. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Tugasnya

Perbedaan yang ketiga ini yaitu berdasarkan tugasnya. Tentunya, keduanya memiliki tugas yang berbeda-beda. Nah, apa saja perbedaan nabi dan rasul berdasarkan tugasnya? Simak penjelasan berikut ini ya.

a. Tugas Nabi

– Beriman dan mengesakan Allah SWT
– Menyerukan iman kepada hari kiamat atau hari akhir, dan hari pembalasan
– Menerangkan mengenai syariat demi kemaslahatan dan kebahagiaan manusia di dunia maupun akhirat

b. Tugas Rasul

– Menyerukan makhluk untuk selalu menyembah hanya kepada Allah SWT
– Menyampaikan semua perintah, dan larangan Allah SWT kepada umatnya
– Menunjukkan, dan membimbing manusia untuk berada di jalan benar yaitu jalan lurus yang telah diridhoi oleh Allah SWT
– Menjadi teladan baik
– Memperingatkan kepada manusia mengenai hari kiamat atau hari akhir
– Memalingkan perhatian manusia supaya dapat lebih fokus pada kehidupan di akhirat nantinya
– Menyatakan alasan manusia untuk tidak membantah kepada Allah

4. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Sifatnya

Perbedaan yang selanjutnya ini yaitu berdasarkan sifatnya. Keduanya memiliki masing-masing sifat yang sangat berbeda. Lalu, apa saja perbedaan nabi dan rasul berdasarkan sifatnya? Yuk, kenali ulasan dibawah ini.

a. Sifat Nabi

Nabi merupakan seorang manusia biasa yang menjalankan kehidupan sama seperti orang-orang lainnya. Nabi juga mengalami suatu keadaan, misalnya lemah, sakit, tua, dan mati. Akan tetapi nabi memiliki keistimewaan, serta sifat luhur, dan juga keagungan sesuai dengan kedudukannya.

b. Sifat Rasul

Rasul diambil dari suatu golongan umat itu sendiri yang berasal dari keturunan yang mulia. Rasul yang sudah dipilih oleh Allah SWT akan diberikan karunianya, contohnya kebaikan pikiran atau kesucian rohani.

Allah SWT juga memberikan sebuah keutamaan atau maziat kepada para rasul supaya bisa menyampaikan ajaran dari Allah SWT. Keutamaan itu diberikan supaya bisa digunakan sebagai salah satu contoh untuk umat dalam urusan dunia, dan juga urusan akhirat.

tombol beli buku

5. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Jumlahnya

Di dalam Al-Qur’an surat Al-Fatir ayat 24, bunyinya: “Inna arsalnaaka bil haqqi basyiraw wa nadzira. Wa im min ummatin illa khala fii haa nadziir.” Artinya adalah Sesungguhnya kami telah mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.

Sebagian ulama mengatakan bahwa jumlah nabi dan rasul sangatlah berbeda-beda. Lalu, berapa jumlah perbedaan nya? Simak ulasan berikut ini.

a. Jumlah Nabi dan Rasul

Menurut sebagian besar dari ulama mengatakan bahwa jumlah nabi berjumlah 124.000 orang. Sementara rasul berjumlah 313 orang. Namun, di dalam Al-Qur’an menyatakan bahwa jumlah rasul yang wajib dipercayai oleh umat muslim berjumlah 25. Cerita para rasul itu telah tersebar di dalam sejumlah ayat, dan dijadikan pula sebagai teladan.

Dari sebagian hadis juga telah menyebutkan bahwa jumlah nabi lebih banyak daripada jumlah para rasul. Jumlah nabi yaitu berjumlah sebanyak 124.000 orang, sementara itu jumlah para rasul Allah yakni sebanyak 315 orang.

Sebagaimana dalam salah satu keterangan dari Abi Dzar RA, yang mengatakan bahwa: “Abi Dzar bertanya: Wahai Rasulullah, siapa nabi pertama?, Rasulullah menjawab: Adam. Lalu, Abi Dzar kembali bertanya: Wahai Rasulullah, Apakah beliau (Adam) adalah seorang Nabi?, Rasulullah menjawab: Benar, Dia adalah seorang nabi yang diajak berbicara oleh Allah. Abi Dzar bertanya: Wahai Rasulullah, ada berapakah jumlah para rasul?, Rasulullah menjawab: 300 sekian belas, mereka sangatlah banyak.” (HR. Ahmad No. 21586, Al Hakim (2/652), Al Baihaqi No. 18166).

Didalam riwayat yang lain, yaitu Riwayat Abu Umamah RA, bahwasanya saya berkata: wahai Rasulullah, ada berapakah jumlah nabi? Rasulullah menjawab: nabi berjumlah sebanyak 124.000 orang, dan diantara dari mereka yakni para rasul yang berjumlah sebanyak 315 orang, mereka semua itu sangat lah banyak.” (HR. Ahmad No. 22342, Didhaifkan Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah (2/140)).

Akan tetapi, menurut beberapa ulama, tak ada hadits yang shahih sama sekali perihal jumlah para nabi, dan rasul. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan bahwa: Itu merupakan pendapat yang telah disebutkan oleh Imam Ahmad, Muhammad bin Nashr, dan sebagian Ulama lainnya. Mereka juga menjelaskan bahwa tak diketahui berapa jumlah kitab, dan jumlah para rasul. Begitupun hadis dari Abu Dzar, menurut para ulama tidak shahih perihal jumlah nabi dan rasul. (Majmu Al Fatawa, 7/409).

Bagi sebagian besar orang awam saat ini mengetahui jumlah nabi yaitu berjumlah 25 orang. Ini merupakan nama-nama nabi yang telah disebutkan dalam sebuah Al-Qur’an, dan bukan jumlah keseluruhan nabi. Karena tak semua nama nama disebut didalam Al-Qur’an.

Luar biasanya yaitu bahwa seluruh nabi dan juga rasul Allah yang sangat banyak itu, semuanya mendakwahkan tauhidnya, Tauhid merupakan intisari dari dakwah yang telah dilakukan oleh para nabi dan rasul. Seperti firman Allah yaitu Dan kamu tak mengutus sebelum kamu, melainkan wahyukan kepadanya bahwa tiada ilah (yang haq) melainkan Allah, maka sembahlah Allah olehmu sekalian. Firman itu ada dalam Al-Qur’an surat Al Anbiya ayat 25,

Selain itu, Allah SWT juga berfirman bahwa: Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan, sembahlah Allah saja, dan jauhilah thaghut.” (Qs. An-Nahl ayat 36).

6. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Kitabnya

Perbedaan yang berikutnya adalah perbedaan berdasarkan kitabnya. Keduanya memiliki masing-masing perbedaan yang sangat berbeda. Nah, apa saja perbedaan nabi dan rasul berdasarkan kitabnya? Yuk, pahami pembahasan lengkapnya berikut ini.

a. Nabi Tidak Memiliki Kitab

Berhubungan dengan tujuan diutusnya masing-masing antara nabi dan rasul, yaitu dengan adanya sebuah kitab yang berisi ajaran pokok yang wajib untuk disampaikan kepada umat tertentu maupun seluruh umat manusia. Mengarah pada tujuan diutusnya nabi hanya memperkuat syariat yang telah dibawa oleh sebelumnya. Maka seorang nabi tidak mempunyai kitab tertentu.

b. Rasul Memiliki Kitab

Namun, berbeda halnya dengan rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan syariat baru kepada suatu golongan, kaum, maupun seluruh umat manusia, maka seorang rasul dibekali dengan sebuah kitab yang dipakainya sebagai salah satu pegangannya. Berkaitan dengan hal itu, Allah SWT berfirman bahwa Sungguh, kami yang menurunkan kitab taurat yang didalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Melalui kitab itulah para nabi berserah diri kepada Allah SWT untuk memberikan putusan atas perkara terhadap orang-orang Yahudi, demikian pula pada ulama, dan para pendeta, karena merekalah diperintahkan untuk memelihara kitab-kitab Allah dan menjadi saksi akan kitab-kitab tersebut.

Karena itu, janganlah kamu merasa takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada Ku. Dan janganlah kamu jual ayat-ayatKu dengan harga yang murah. Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan oleh Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir. (Qs. Al-Maidah ayat 44)

7. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Status

Perbedaan nabi, dan rasul yang ketujuh ini yaitu dilihat dari statusnya. Nah apa saja perbedaannya? mari simak ulasan dibawah ini ya.

a. Status Nabi dan Rasul

Setiap rasul merupakan seorang nabi, tetapi tidak semua dari nabi merupakan seorang rasul. Hal itu ditegaskan oleh Syaikh Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah yang mengatakan bahwasanya semua rasul merupakan nabi, tetapi tidak semua dari nabi merupakan seorang rasul. (Majmu’ Fatwa (10/209))

Diantara dari para rasul ada yang memiliki gelar yang bernama Ulul Azmi. Gelar itu diberikan kepada para rasul yang mempunyai ketabahan yang sangat luar biasa dalam menghadapi berbagai kondisi. Nabi dan Rasul yang termasuk kedalam kategori Ulul Azmi, yaitu Nabi Ibrahim AS, Nabi Isa AS, Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Muhammad SAW.

tombol beli buku

8. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Penerimaan Wahyu

Para nabi, dan rasul, menerima wahyu dari Allah SWT. Keduanya sama-sama menerima wahyu, namun keduanya memiliki perbedaan masing-masing.

a. Penerimaan Wahyu Nabi

Nabi memperoleh wahyu dari Allah SWT untuk diri sendiri. Sehingga tidak wajib untuk diteruskan kepada seluruh umat.

b. Penerimaan Wahyu Rasul

Sedangkan, rasul menerima wahyu dari Allah SWT tersebut, nantinya wajib untuk diteruskan atau dilanjutkan kepada seluruh umatnya. Agar seluruh umatnya mengetahui wahyu-wahyu yang telah diturunkan oleh Allah SWT.

9. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Cara Turun Wahyunya

Perbedaan nabi, dan rasul yang kesembilan ini yaitu berdasarkan cara turun wahyunya. Apa saja perbedaannya? yuk, simak ulasan dibawah ini ya.

a. Cara Turun Wahyu Nabi dan Rasul

Cara turun wahyu nabi dari Allah SWT yaitu melalui sebuah mimpi. Sehingga para nabi tidak bertemu secara langsung

b. Cara Turun Wahyu Rasul

Sedangkan rasul menerima wahyu lewat sebuah mimpi, dan juga melalui perantara para malaikat. Sehingga para rasul bisa melihat, dan berkomunikasi secara langsung dengan para malaikat.

10. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Takdirnya

Perbedaan yang terakhir ini adalah berdasarkan takdirnya. Penasaran kan? Bagaimana perbedaanya? Mari simak ulasan berikut ini.

a. Takdir Menjadi Nabi dan Rasul

Takdir dari sebagian nabi yaitu dibunuh oleh kaum atau golongannya sendiri. Sementara itu rasul, ketika diutus oleh Allah SWT takdirnya yaitu berhasil diselamatkan dari segala percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kaum atau golongannya sendiri.

Kisah 25 Nabi: 

Demikianlah beberapa pembahasan mengenai perbedaan nabi dan rasul. Semoga pembahasan diatas dapat memberikan manfaat pengetahuan bagi para pembaca, nantinya perlu untuk disalurkan ilmunya pada anak-anak.

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika