Sosiologi

Pengertian Opini Publik: Unsur, Bentuk, Fungsi, dan Pengaruhnya

pengertian opini publik
Written by Aris

Pengertian Opini publik dalam hal komunikasi adalah hasil dari proses penyampaian pesan yang secara kolektif atau publik direspon karena adanya perhatian yang sama terhadap isi pesan yang disampaikan. Umumnya, pemilihan opini publik didasarkan pada jumlah mayoritas yang efektif dan bukan pada jumlah mayoritas secara keseluruhan.

Dimana opini publik ini menggunakan subjek yang berupa permasalahan baru yang mengandung pernyataan bersifat kontroversial. Sifat dari pernyataannya tersebut mempunyai suatu hal yang bertentangan dan menjadi reaksi pertama ataupun sebuah gagasan baru.

Pengertian Opini Publik

Opini publik ini terdiri dari dua kata, opini dan juga publik. Kata opini diambil dari Bahasa Inggris yakni opinion yang artinya pendapat. Begitu juga dengan kata publik, kata tersebut diadopsi dari Bahasa Inggris public yang artinya masyarakat umum. Apabila dirangkai menjadi frasa public relations, maka satu frasa tersebut dapat diartikan sebagai hubungan masyarakat. Sementara jika dirangkai menjadi frasa public administrations, maka kata public tersebut memiliki arti negara.

Begitu pula sebaliknya, apabila dirangkai menjadi public opinion, maka akan diartikan sebagai pendapat umum atau opini publik. Untuk memahaminya lebih lanjut mengenai opini publik atau pendapat umum, maka kita perlu menguraikan makna kata opini ataupun pendapat dan juga arti publik atau umum dalam perspektif ilmu komunikasi. Sebagai bagian dari ilmu sosial, terdapat beberapa formulasi yang berbeda pada opini ataupun terhadap publik.

Opini sudah dipahami sebagai jawaban atas pertanyaan ataupun permasalahan yang dihadapi dalam satu situasi tertentu. Meskipun validitasnya lebih tipis dibandingkan dengan pengetahuan positif, tapi opini atau pendapat lebih akurat daripada dengan dugaan. Opini adalah expressed statement yang dapat diucapkan dengan kata-kata yang mengandung arti dan mudah untuk dipahami maksudnya. Berikutnya, Albig memberikan sebuah perumpamaan, bahwa sesuatu yang sudah jelas atau nyata, tidak bisa dipertentangkan untuk melahirkan opini.

Misalnya saja bila ada seorang anak yang mengatakan bahwa 3×3=6, maka hal tersebut bukanlah sebuah opini, tapi sebuah jawaban yang salah. Berdasarkan rumus yang ada di atas, opini bisa dipahami sebagai pernyataan yang dikomunikasikan sebagai jawaban atas pertanyaan yang dikomunikasikan sebagai jawaban atas pertanyaan ataupun permasalahan yang kontroversial. Pendapat tersebut harus dinyatakan, sehingga bisa dinilai ataupun ditanggapi oleh publik. Tanggapan publik tersebut akan memunculkan proses komunikasi di dalam masyarakat.

Berikutnya, publik bisa diartikan sebagai audience atau khalayak media massa. Publik juga bisa dipahami sebagai sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadap masalah yang dilontarkan melalui media massa dan ikut serta dalam proses diskusi yang intensif untuk mencari cara memecahkan masalah yang dihadapi untuk kepentingan orang banyak. Dalam hal tersebut, publik tidak sama dengan massa atau kerumunan. Bahkan, publik adalah bagian dari massa yang mempunyai perhatian dan juga aktif berproses memecahkan masalah. Selain itu, publik juga diartikan sebagai individu di dalam kelompok yang mempunyai opini atau pendapat. Oleh karena itu, individu-individu yang ada di dalam publik mempunyai pengetahuan dan keahlian mengenai masalah yang akan dipecahkan.

Sementara itu, publik juga bisa dijelaskan sebagai orang banyak yang terhimpun di dalam sebuah kelompok yang sedang menghadapi suatu masalah yang cenderung sulit dan kontroversial, serta berupaya mencari solusi dengan melakukan diskusi secara tidak langsung. Masalah yang sulit dan juga kontroversial ini dilontarkan oleh media massa, sebagai implementasi dari adanya kebebasan menyatakan pendapat dan kebebasan pers.

Media Dan Opini Publik

Pengertian Opini Publik Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pengertian opini publik menurut para ahli yang didefinisikan dari beberapa ahli, diantaranya yaitu:

1. Frazier Moore

Menurut Frazier Moore, pengertian opini publik adalah sebuah ungkapan keyakinan yang menjadi pegangan bersama diantara para anggota sebuah kelompok tentang suatu masalah kontroversial yang menyangkut kepentingan umum.

2. Emory Bogardus

Di dalam buku yang berjudul The Making of Public Opinion, opini publik adalah hasil dari pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang dilakukan oleh masyarakat demokratis. Opini publik bukan merupakan semua pendapat individu yang dikumpulkan. Dengan begitu artinya:

a. Opini publik bukan merupakan kata sepakat.
b. Tidak merupakan pendapat yang dihitung secara numerical.

3. George L. Bird dan Frederick E. Merwin

Menurutnya, opini publik adalah penilaian sosial tentang suatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu dengan sadar dan juga rasionil.

4. Leonardo W. Dood

Opini publik merupakan sikap orang-orang tentang suatu persoalan dimana mereka adalah anggota dari sebuah masyarakat yang sama.

5. Edward M

Menurut Edward M, opini publik tidak selalu logis, tidak berbentuk, ambivalen, kontradiktif, dan juga mudah berubah. Konsekuensinya yaitu mereka yang mempengaruhi opini publik hanya bisa berharap bahwa upaya mereka dari waktu ke waktu akan menimbulkan konsensus terhadap persepsi yang masuk terhadap isu yang sedang berkembang.

Karakteristik Opini Publik

Opini publik dapat mewakili kesepakatan yang dimulai dengan sikap orang-orang terhadap isu yang masih dipertanyakan. Seitel dalam (Soemirat dan Ardianto, 2004) mengungkapkan bahwa sikap didasarkan pada sejumlah karakteristik, antara lain:

a. Personal secara fisik, unsur emosional suatu individu termasuk juga usia, kondisi, dan juga status sosial.
b. Culture, yakni lingkungan dan gaya hidup dalam area geografis tertentu, seperti misalnya orang Jepang tentu akan berbeda dengan orang Amerika.
c. Pendidikan, yakni tingkat dan kualitas dari pendidikan seseorang.
d. Family, yakni semacam akar rumput seseorang.
e. Religi, yakni posisi sosial dalam masyarakat, perubahan status sosial yang dimiliki oleh seseorang.
f. Ras, yani asal etnik atau suku seseorang.

Opini Publik: Konsep, Pembentukan Dan Pengukuran

Unsur-unsur Opini Publik

Dari beberapa penjelasan mengenai pengertian opini publik di atas, bisa kita pahami bahwa opini publik mempunyai tiga unsur. Pertama yaitu harus ada isu atau peristiwa yang aktual, penting, dan menyangkut kepentingan pribadi. Kedua yaitu harus ada beberapa orang yang mendiskusikan isu tersebut, yang mana kemudian menghasilkan kata sepakat tentang sikap, pendapat, dan pandangan mereka. Ketiga adalah pendapat mereka harus diekspresikan dan dinyatakan dalam bentuk lisan, gerak-gerik, dan tertulis.

Fungsi Opini Publik

Umum ya, opini publik berhubungan erat dengan masalah-masalah sosial politik dan berfungsi sebagai sebuah kekuatan dalam kehidupan sosial politik. Selain itu, opini publik juga berfungsi dan berperan penting dalam kehidupan setiap individu. Adapun fungsi dan peran opini publik diantaranya yaitu:

a. Opini publik bisa memperkuat undang-undang dan juga peraturan perundang-undangan.
b. Berperan sebagai pendukung moral yang ada di dalam masyarakat.
c. Sarana untuk lembaga-lembaga baik sosial ataupun politik untuk mempertahankan eksistensinya di masyarakat.
d. Berfungsi kognitif untuk seseorang yaitu memberikan pengertian dan pemahaman untuk seseorang terkait dengan masalah yang terjadi di dalam masyarakat.
e. Berfungsi untuk identifikasi bagi seseorang untuk mengenalkan kepada seseorang berbagai macam opini yang merupakan hasil dari kesepakatan kelompok.
f. Berfungsi sebagai jalan keluar untuk mengatasi persoalan internal yang ada di dalam sebuah kelompok. Caranya yaitu dengan melakukan pembagian tugas antar anggota kelompok.

Bentuk Opini Publik

Opini publik sendiri dibedakan menjadi tiga bentuk, diantaranya yaitu:

1. Manipulated Public Opinion

Pasca serangan teroris yang menabrakkan pesawat ke gedung menara kembar WTC pada tanggal 11 September 2001, Amerika Serikat mencari sebuah cara untuk menyerang Irak dan menumbangkan Presiden Saddam Hussein. Berdasarkan data intelijen, Irak adalah pelindung teroris dan mempunyai senjata pemusnah massal seperti senjata biologi, senjata kimia, dan juga nuklir.

Membangun opini bahwa Irak mempunyai senjata pemusnah massal adalah rekayasa ataupun manipulasi pemerintah Amerika Serikat karena sampai kekuasaan Saddam Hussein jatuh, sampai sekarang senjata tersebut tidak pernah ditemukan. Data intelijen yang disebutkan ternyata juga menyebutkan bahwa Irak tidak memiliki senjata pemusnah massal.

2. Planned Public Opinion

Pada dasarnya, opini publik memang direncanakan. Hal itu bertujuan untuk membangun image, meningkatkan atau mempertahankan image dari suatu negara atau pemerintahan. Image sebagai salah satu negara pelanggar HAM misalnya, akan sangat menyulitkan posisi di Indonesia di dunia Internasional nantinya. Diantaranya yaitu Indonesia terkenal embargo impor senjata, pesawat, dan juga suku cadangnya. Padahal pada kenyataannya, Indonesia banyak mengimpor persenjataan dan pesawat tempur dari negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat.

Selama permasalahan HAM belum bisa diatasi, Indonesia tidak akan mendapatkan suku cadang senjata dan juga pesawat dari negara tersebut. Sehingga senjata dan juga pesawat milik Indonesia tidak dapat digunakan dengan optimal. Untuk bisa memperbaiki image tersebut, pemerintah Indonesia membangun image bahwa pelanggaran HAM di Indonesia sudah jauh berkurang, sementara para pelanggarnya sudah banyak yang diadili. Hal tersebut menggambarkan bahwa pemerintah Indonesia merencanakan opini publik supaya mendapatkan image positif dari dunia.

3. Intended Public Opinion

Intended Public Opinion memiliki sifat jangka panjang dan berdampak pada bidang lainnya. Misalnya saja, pemerintah Indonesia mempromosikan destinasi wisata, pastinya dengan harapan agar banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Banyaknya pengunjung wisata yang berasal dari mancanegara ke Indonesia secara tidak langsung akan membangun opini publik bahwa Indonesia adalah negara yang aman. Sebab, jika Indonesia adalah negara yang tidak aman, maka pemerintah asal turis tidak akan mengizinkan masyarakatnya untuk berkunjung ke Indonesia.

Opini Kebijakan (Melalui Pendekatan Politik Hukum & Kebijaka

Dimensi Opini Publik

Berikut ini adalah dimensi-dimensi yang sangat berpengaruh pada terbentuknya opini publik, antara lain:

1. Waktu (Time)

Lama waktu yang diperlukan untuk membentuk opini sangat bergantung pada unsur persepsi, emosi, kepercayaan atas sebuah isu, pengalaman, tekanan dari luar, dan juga tindakan-tindakan yang dilakukan oleh sumber berita. Semakin sensitif sebuah isu, maka akan semakin cepat waktu yang dibutuhkan.

2. Cakupan (Coverage)

Besar kecilnya issue akan sangat berpengaruh pada cakupan opini yang terjadi. Misalnya saja issue tentang agama.

3. Pengalaman Masa Lalu (Past Experiences)

Semakin intensif hubungan antara objek atau sumber isu dengan publik, maka akan semakin banyak pengalaman mengenai objek tersebut. Hubungan yang ada adalah munculnya penilaian terhadap objek dan umumnya akan diperkuat oleh informasi di media massa. Semakin sama pengalaman yang ada di publik, maka akan semakin besar kemungkinan terjadi opini publik.

4. Media Massa

Opini publik yang muncul akan sangat bergantung pada tokoh yang menangani atau ikut terlibat di dalam isu yang tengah beredar. Semakin banyak dan semakin kredibel sebuah tokoh, maka akan semakin besar kemungkinannya untuk terbentuk opini publik.

Pengaruh Opini Publik Terhadap Kebijakan Pemerintah

Keterkaitan antara dua konsep di atas yaitu menyangkut hubungan antara apa yang dipikirkan oleh masyarakat dan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam semua sektor. Hal itu berhubungan dengan muatan politik kebijakan pemerintah yakni sebagai hasil dari perundangan yang dibuat oleh badan legislatif sebagai institusi politik. Adapun hal menarik dalam OP yakni kompleksitasnya dan bukan kesederhanaannya. Itu artinya, OP atau opini publik adalah hasil dari kompleks preferensi masyarakat dalam kapasitasnya sebagai warga negara dalam menilai perilaku pejabat pengambil keputusan. Konsekuensi dari adanya hal tersebut adalah perlunya membahas dua aspek inti dalam melihat pengaruh opini publik terhadap kebijakan pemerintah, antara lain:

1. Perwakilan

Komunikasi mengenai kebijakan adalah sebuah proses yang menjelaskan tentang bagaimana kekuasaan politik dan juga pengaruh seluruh rakyat ataupun sebagian dari mereka pada tindakan pemerintah. Dengan adanya persetujuan mereka, dengan akibat yang mengikat semua komunitas yang diwakili oleh mereka. Dengan begitu, perwakilan tersebut membutuhkan alat untuk menyampaikan persetujuan yang dinyatakan atau disiratkan pada pejabat untuk masyarakat yang sifatnya mengikat.

Untuk itu, perlu adanya alat untuk menyampaikan informasi mengenai kebijakan melalui media yang bisa menunjukkan tiga wajah opini, yani ungkapan populer dari masyarakat, ungkapan simbolik dari massa, dan juga ungkapan yang terorganisir dan tidak terorganisir.

2. Citra Pembuat Kebijakan

Citra pembuat kebijakan sebagai sumber opini publik antara lain menyangkut, opini rakyat dan juga kebijakan yang diekspresikan melalui kegiatan pemilu dan jajak pendapat atau polling. Melalui kegiatan pemilu, hal itu akan selalu diawali dengan adanya kampanye politik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan mengenai kekecewaan terhadap pelaksanaan pejabat pembuat kebijakan ataupun upaya memperbaiki kebijakan sebagai perasaan atau suara hari dan tuntutan masyarakat.

Opini Publik dan Demokrasi

Sudah menjadi salah satu karakternya bahwa opini publik adalah pendapat publik yang muncul secara bebas dan bertanggung jawab sebagai sebuah respon atas kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Opini tersebut disatukan oleh suatu isu tertentu dan saling mengadakan kontak satu dengan yang lainnya yang biasanya melalui media massa. Dari karakter tersebut, ada juga tiga hal penting yang harus digarisbawahi, antara lain adanya hak kebebasan untuk mengemukakan pendapat, adanya isu tertentu yang dilemparkan oleh opinion leader ke tengah masyarakat, dan juga adanya peran media massa untuk mentransformasi sebuah opini menjadi opini publik.

Ketiga hal itu sangat sulit berkembang bahkan sangat sulit terjadi di sebuah negara yang tertutup dengan sistem yang totaliter. Kebebasan mengemukakan pendapat, berkembangnya isu ke tengah publik dan juga peran media massa yang bebas tapi bertanggung jawab, mungkin hanya terjadi di sebuah negara yang menganut sistem demokrasi.

Demikian penjelasan mengenai pengertian opini publik yang perlu dipahami. Semoga penjelasan di atas dapat menambah pengetahuan mengenai apa itu opini publik dan pengaruhnya terhadap kebijakan pemerintah.

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris